Disusun oleh :
Made Deva Widya Permana
(072002200032)
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
berkahNya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktikum Geofisika yang berjudul
Analisis Gravity ini. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah
Praktikum Geofisika yang dibimbing oleh ibu Dyah Ayu Setyorini, S.T., M.T., beserta kakak
tingkat saya yang turut membantu yakni Ka Naily Salsabila Setiawan dan Ka Deska.
Penulisan laporan ini kiranya tak luput dari kekurangan dari segi penulisan maupun
penataannya. Mengingat saya masih belajar, dan membutuhkan saran serta masukan dari
pembaca. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan ilmu bagi pembacanya. Terima kasih
PENGANTAR ......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 4
Rumusan Masalah..................................................................................... 5
Tujuan Praktikum...................................................................................... 6
I. Latar Belakang
Geofisika atau Geophysics dalam bahasa Inggris, menurut ilmu etimologi (cabang
ilmu bahasa yang menyelidiki asal-usul kata serta perubahan dalam bentuk dan makna)
terdiri dari kata Geo dan Physics.Geo berarti bumi dan Physiscs yang memiliki makna fisika.
Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk
mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula
diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika (Santoso, 2002).
Ilmu geofisika bagi kebanyakan masyarakat umum masih sering tertukar dengan ilmu
geologi. Hal tersebut merupakan hal yang wajar dikarenakan perbedaan keduanya tidak
selalu dapat dengan mudah dibedakan secara pasti antara geologi dan geofisika. Menurut
Santoso (2002), geologi termasuk ilmu yang mempelajari bumi dengan melakukan penelitian
langsung terhadap batuan, baik dari singkapan maupun dari pengeboran, serta meneliti
gambaran tentang struktur, komposisi, atau sejarahnya yang dapat dilakukan dengan
beberapa analisis. Sementara itu, geofisika termasuk ilmu yang mempelajari bagian-bagian
bumi yang tidak dapat terlihat langsung dari permukaan, melalui pengukuran sifat fisikanya
dengan peralatan yang tersedia di atas permukaan bumi. Geofisika juga mencakup
interpretasi pengukuran yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berguna tentang
struktur dan komposisi lapisan di dalam bumi.
Ilmu geofisika dapat dimanfaatkan dalam penyelidikan kebumian seperti mitigasi
bencana gempa bumi, mitigasi bencana gunung api, eksplorasi minyak bumi, eksplorasi
mineral dan logam, dan juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan
infrastruktur seperti jalan, jembatan dan bangunan. Untuk pemanfaatan ilmu geofisika
tersebut, maka diperlukan metode yang sesuai. Hal ini yang membuat terdapat berbagai
macam metode Geofisika.
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran
variasi intensitas medan magnet dipermukaan bumi. Metode magnetik umumnya digunakan
untuk mengetahui sifat magnetik batuan,serta untuk mengetahui struktur geologi bawah
permukaan berdasarkan anomaly medan magnetik. Metode magnetik dan metode gaya berat
memiliki banyak kesamaan, namun metode magnetik secara general lebih kompleks. Perbedaan
antara metode magnetik dan metode gravity antara lain medan magnetik bersifat dipole
sedangkan medan gravity bersifat monopole. Perbedaan lainnya disebakan oleh arah variable
dari medan magnetik dimana medan gravity selalu pada arah vertical, dan juga disebabkan oleh
metode magnetik memiliki sifat ketergantungan pada waktu dimana medan gravity tidak
memiliki ketergantungan pada waktu ( dengan mengabaikan variasi tidal yang relative kecil).
Pada umumnya peta anomali medan magnetik (untuk geofisika terapan biasanya medan total
atau medan vertikal) bersifat agak kompleks. Variasi medan lebih tak menentu dan terlokalisir
sebagai akibat dari medan magnetik dipole yang merupakan besaran vektor. Peta anomali
magnetik menunjukkan sejumlah besar anomali residu yang merupakan hasil variasi yang besar
bagian mineral magnetik yang terkandung dalam batuan dekat permukaan. Sebagai akibat dari
halhal tersebut diatas, maka interpretasi yang tepat dalam metode geomagnetik relatif lebih sulit.
Metode geomagnet dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnet yang diakibatkan
oleh perbedaan nilai kemagnetan (suseptibilitas) batuan tersebut atau permeabilitas magnetik
tubuh jebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh
perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic dan diamagnetic. Alat yang digunakan
untuk mengukur anomali geomagnet yaitu magnetometer. Metode geomagnet ini sensitif
terhadap perubahan vertical, variasi medan lebih tak menentu dan terlokalisir sebagai akibat dari
medan magnetik dipole yang merupakan besaran vektor. Umumnya digunakan untuk
mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral
ferromagnetic dan struktur geologi (Yopanz, 2007). Alat yang digunakan dalam eksplorasi ialah
magnetometer, misalnya fluxgate dan proton magnetometer. Seperti halnya medan gaya berat
secara umum disetiap titik permukaan bumi akan memiliki nilai intensitas magnet tertentu
(IGRF). Metode magnetik dapat memberikan informasi tentang keadaan reservoir panasbumi.
Namun berbagai informasi yang berkaitan tentang demagnetisasi dimana lapangan panasbumi
biasanya terletak pada daerah vulkanik menunjukkan kegunaan metode ini dalam eksplorasi
panasbumi..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4. Hasil angka yang terdapat pada “latitude” dan “longitude” didapatkan dengan
memasukan angka pada tabel “X” dan “Y” excel ke web
http://rcn.montana.edu/Resources/Converter.aspx , copy angka pada tabel “X” lalu
masukan ke web pada kolom standar UTM dibagian “Easting” dan “Y” di bagian
“northing”. Sebelumnya ubah zona menjadi “48” dan hemisphere menjadi “N”, lalu klik
“Convert standart UTM”. Bertujuan untuk mengubah UTM ke decimal degrees.
5. Setelah di convert didapatkan hasil lalu masukan copy kembali hasil decimas degrees ke
excel.
18. Muncul tampilan seperti berikut klik “selected sheet & columns”
19. Muncul angka excel yang sudah dibuat di oasis montaj seperti berikut.
20. Klik “Cordinates” muncul tampilan seperti berikut lalu setting seperti gambar berikut,
klik “Ok”.
21. Klik “grid and image”>”gridding”>”Dirrect gridding” muncul tampilan seperti berikut.
Copy “grid cell size” lalu klik “cancel”.