JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2023 PEMBAHASAN 1. Diskusi Pada praktikum petrografi kali ini, pratikan mempelajari tentang pengenalan macam-macam bagian dari mikroskop polarisasi. Adapun bagian- bagiannya antara lain yaitu terdapat lensa okuler, tubus mikroskop, keping komperator, polarisator, lensa objektif, sentring, meja objek, kondensor, diafragma, cermin, sekrup pengatur fokus dan lain-lainnya (Hardiyanto, 2017).
Gambar 1. Alat Mikroskop Polarisasi
Petrografi adalah mempelajari mengenai deskripsi batuan seperti kandungan mineral dan hubungan tekstur, struktur, dari suatu batuan melalui pengamatan mikroskopik. Adapun petrogenesis merupakan ilmu yang mempelajari tentang yang berhubungan dengan asal usul dan pembentukan batuan, dengan mengetahui petrogenesis dari suatu batuan, kita dapat menentukan asal usul dari suatu batuan tersebut. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara keterdapatan, cara terjadinya dan kegunaannya (Firdasari, 2017). Metode dalam penelitian mineral ataupun jenis petrografi batuan, terdapat dua mekanisme polarisasi yang biasa digunakan yaitu PPL dan XPL. Mekanisme perjalanan cahaya dari sumber cahaya dimikroskop polarisasi pada polarisasi bersilang berbeda dengan polarisasi sejajar. Pada pegamatan PPL cahaya dipolarisasikan satu kali oleh polarisator, sedangkan pada pengamatan XPL cahaya dipolarisasikan dua kali oleh polarisator dan analisator (Anjani, 2023). Selanjutnya pada pratikum juga membahas tentang setting tektonik, setting tektonik adalah perubahan dinamika bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng, dari pergerakan lempeng maka akan terbentuk jalur pegunungan, jalur gunungapi dan jalur gempa bumi serta daerah cekungan. Seperti yang kita ketahui kerak bumi tersusun atas dua lempeng yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. Gaya konveksi mantel ini merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi. Selama berjuta-juta tahun, adanya gaya konveksi mantel ini mengakibatkan timbulnya suatu celah dan memisahkan satu lempeng benua menjadi dua bagian. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk lempeng samudera. Setting tetonik terdapat tiga peristiwa yaitu pergerakan lempeng yaitu yang yaitu saling menjauh atau disebut juga dengan divergen, menyebabkan terjadinya pemekaran kerak benua, magma keluar melalui rekahan tersebut dan membentuk busur gunung api tengah samudra (mid ocean ridge). Lalu saling bertumbukan atau konvergen, kerak samudra menumbuk dan mennjam dibawah kerak benua, membentk zona subduksi dan erjadi peleburan batuan dizona tersebut, magma bergerak dan enerobos sehingga membentuk busur gunung api tepi benua (volcanic arc). Dan bergeser sejajar berlawanan arah atau transform antar kerak benua yang menyebabkan timbulnya rekahan, sesar mendatar, contohnya sesar san andreas. Ketiga pola pergerakan lempeng tersebut akan menghasilkan gambaran gunung api yang muncul ke permukaan berbeda mengikuti arah pergeseran sesar atau patahan (Ramadhani., 2018).
Gambar 2. Deret bowen
Reaksi bowen adalah suatu bagan yang menunjukkan susunan mineral- mineral. sedangkan Deret bowen adalah deret yang menjelaskan urutan pengkristalan magma berdasarkan temperatur pembentukan magma tersebut. Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral sesuai dengan penurunan suhu (bagian kiri) dan perbedaan kandungan magma (bagian kanan), dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma induk yang bersifat basa. Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang yaitu continue dan discontinue (Isa, 2020). DAFTAR PUSTAKA Hardiyanto, E. (2017). Analisis Proses Grinding Untuk Mendapatkan Optimasi Derajat Liberasi Mineral Emas Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Doctoral Dissertation, Upn" Veteran" Yogyakarta). Firdasari, A., & Idarwati, I. (2017). Petrogenesa Batuan Beku Daerah Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. In Proceedings Of National Colloquium Research And Community Service (Vol. 1). Anjani, P. (2023). Geologi Dan Karakteristik Batugamping Formasi Kuantan Di Desa Paninggahan Dan Sekitarnya Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat (Doctoral Dissertation, Universitas Jambi). Ramadhani R, S. (2018). Geologi Dan Studi Petrogenesa Intrusi Andesit Daerah Ayah, Kebumen Jawa Tengah (Doctoral Dissertation, Universitas Jenderal Soedirman). Isa, M. (2020). Vulkanologi. Syiah Kuala University Press.