Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS GEOLOGI STRUKTUR

Arif wibowo Kosasih


202010255018
Teknik Perminyakan

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

BENTUKAN LAHAN DI SEPANJANG BUKIT BARISAN, STRATIGRAFI DAERAH


LEATO UTARA DAN SELATAN, KOTA GORONTALO

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik Sugiono (2009) mengkaji suatu
feomena dengan menggambarkan apa adanya dari data-data yang telah terkumpul guna
menjawab suatu permasalahan dan menemukan kesimpulan yang bersifat umum.
Menurut Sugiono (2009) Objek penelitian adalah suatu atau atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal
yang dikaji secara objektif guna mendapatkan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun objek
penelitian adalah analisis bentuk lahan di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.
Metode penelitian yang dilakukan, yaitu pemetaan geologi dan analisis struktur geologi. Pemetaan
geologi berupa pemetaan sebaran batuan dan pengukuran unsur struktur geologi. Analisis struktur geologi
dengan melakukan rekonstruksi penampang sayatan geologi dan analisis stereografis. Hasil analisis
kemudian dihubungkan dengan geometri sebaran batuan, pola struktur geologi regional, dan penelitian
terdahulu untuk kemudian dapat menjawab penyebab batuan berumur Pra-Tersier dan Tersier tersingkap
ke permukaan di daerah penelitian

Struktur Geologi Kabupaten Pesisir Barat dan stratigrafi daerah gorontalo

Struktur yang terdapat di Kabupaten Pesisir Barat terbentuk dari fenomena tektonik sejak Zaman
Paleozoikum sampai Resen. Struktur geologi yang dominan di wilayah ini adalah sesar dan lipatan yang
terjadi pada Zaman Tersier Akhir sampai Kuarter Awal (Rishartati, 2008)
Berdasarkan peta geologi yang dibuat oleh Apandi dan Bachri (1997) di daerah kabupaten
Gorontalo struktur geologi yang dapat diamati di lapangan antara lain berupa sesar dan lipatan. Sesar
normal arahnya kurang beraturan, namun di bagian barat lembar cenderung berarah kurang lebih timur-
barat. Sesar mendatar berpasangan dengan arah UUB-SST (sesar menganan) dan UUT-SSB (sesar
mengiri). Sesar mendatar terbesar adalah sesar gorontalo yang berdasarkan analisis menunjukkan
pergesaran menganan

Sesar & Lipatan

Jenis sesar di Kabupaten Pesisir Barat adalah sesar geser mendatar yang membentang dari Way
Lemong sampai Way Bambang. Sesar ini ada yang membentang dari arah Timur Laut sampai Barat Daya
dan membentang dari arah Barat Laut ke arah Tenggara yang memanjang sejajar dengan garis pantai
selatan. Menurut Zwierzycki (1932) dalam Amin dkk (1994) sedimen kapur kedudukannya miring curam.
Struktur lipatan di barat hingga timur berkembang pada batuan malihan. Sedangkan lipatan di barat laut
sampai tenggara terdapat pada runtunan pra Tersier hingga Kuarter.

Dan juga di temukan stuktur sesar di bagian selatan gorontalo yang terdapat dua sesar geser yang
berkembang , yaitu sesar geser Leato dan sesar geser Leato Selatan. Sesar geser Leato ditunjukkan
gejala-gejala sesar ini berupa hancuran batuan atau gejala breksiasi pada batuan granit, kekar-kekar,
gawir sesar dan pergeseran litologi. Sesar ini melalui daerah Leato barat daya ke timur laut, sehingga
disebut sesar geser Leato yang bersifat destral. Sedangkan sesar geser Leato Selatan ditunjukkan gejala-
gejala sesar yang ditemukan berupa hancuran batuan. Sesar ini melalui daerah Leato selatan ke arah
timur laut yang bersifat destral. Penyebaran satuan batuan dan struktur geologi di daerah Leato Utara
dan Selatan Kota Gorontalo

di bagian gorontalo ditemukan Struktur lipatan yang pada satuan batuan vulkanik dengan
kedudukan bervariasi dan arah umum jurus barat daya ke timur laut, yaitu N 1400 E/ 160 , N 250 E /
680 , N 500 E / 440 , N 2000 E / 200 dan N 1550 E / 150 . Pada bagian tenggara daerah penelitian, di
daerah pinggir pantai terdapat lipatan sinklin pada batuan breksi vulkanik.

Jenis Batuan

Berdasarkan peta geologi (Puslitbang Geologi, 1994) jenis batuan yang menyusun Provinsi
Lampung adalah endapan permukaan, batuan sedimen, batuan gamping, batuan gunung api, batuan
terobosan, dan batuan malihan. Di Kabupaten Pesisir Barat sendiri terdapat jenis batuan Alluvium (Qa),
Batu gamping koral terumbuan (Qg), Formasi Lemau (Tml), Formasi Simpang Gaur (Tmps3), Formasi
Lakitan (Tmpl), Formasi Bal (Tmba), dan Formasi Hulusimpang (Tomh).
DAFTAR PUSTAKA

Amin, T.C., dkk. 1994. Geologi Lembar Kota Agung, Sumatera. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi. Bandung

Amin, T.C., Sidarto, Santosa, S. Gunawan, W. 1994. Geologi Lembar Kota Agung, Sumatera
Lembar: 1010 Skala 1: 250.000. Departemen Pertambangan dan Energi Republik
Indonesia.

Bidang Cipta Karya Kabupaten Pesisir Barat. 2015. Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM). Kabupaten Pesisir Barat.

Apandi, T., dan Bachri, S., 1997. Geologi Lembar Kotamobagu. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen
Pertambangan dan Energi

Dunham, R.J., 1962. Classification of Carbonate Rocks According to Depositional Texture. In: Ham,
W.E., Ed., Classification of Carbonate Rocks, AAPG, Tulsa, 108-121. Eraku, S.S.., and
Permana, A.P., 2020. Erosion Hazard Analysis in the Limboto Lake Catchement Area,
Gorontalo Province, Indonesia. News of the National Academy of Sciences of the
Republic of Kazakhstan, Series of Geology and Technical Sciences. 3 (441), 110-116.
http://dx.doi.org/10.32014/2020.2518-170X.61.

Lihawa, F., Zainuri, A., Patuti, I.M., Permana, A.P., and Pradana, I.Y. 2021. The Analysis of Sliding
Surface In Alo Watershed, Gorontalo District, Indonesia. News of The National Academy
of Sciences of The Republic of Kazakhstan Series of Geology And Technical Sciences, 3
(447), 53-58. doi:10.32014/2021.2518-170X.62.

Anda mungkin juga menyukai