Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR INSTRUMENTASI

Dosen Pengampu :
Verna Albert Suoth, ST., M.Si

Disusun Oleh :

Rafly Aditya Abudu 211011040026

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
UNUVERSITAS SAM RTULANGI
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
Tugas Makalah Pengantar Instrumentasi tentang Sensor Flow Meter.
Makalah kami tentunya masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saran dan
kritik dari para pembaca sangat kami butuhkan.

Banggai Kepulauan, Maret 2022

Rafly Aditya Abudu

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Geofisika..........................................................................................2


2.2 Perbedaan Geofisika dengan Geologi................................................................2
2.3 Penerapan Geofisika...........................................................................................2
2.4 Hubungan Ilmu Geofisika dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya.........................2
2.5 Cakupan Ilmu Geofisika....................................................................................3
2.6 Metode-Metode Geofisika.................................................................................5

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geofisika adalah bagian dari ilmu yang mempelajari bumi menggunakan
kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi,
elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika dilakukan untuk
mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal
maupun horizontal.
Geofisika terdiri atas dua kata yaitu Geo yang berarti bumi dan Physics yang
berarti fisika. Pada prinsipnya geofisika memecahkan masalah yang berhubungan
dengan kebumian menggunakan prinsip fisika meliputi kalor,
elektromagnetik,mekanika, dan gelombang.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan membahas mengenai beberapa masalah, yakni :
a. Apa Pengertian Geofisika?
b. Apa Perbedaan Geofisika dengan Geologi?
c. Bagaimana Hubungan Ilmu Geofisika dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya?
d. Apa Saja Cakupan Ilmu Geofisika?
e. Apa Saja Metode-Metode Geofisika?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
a. Dapat Memahami Pengertian dari Geofisika.
b. Dapat Memahami Perbedaan antara Geofisika dengan Geologi.
c. Dapat Memahami Hubungan antara Geofisika dengan Ilmu Pengetahuan
Lainnya.
d. Dapat Memahami dan Mengetahui Cakupan Ilmu Geofisika
e. Dapat Memahami Metode-Metode Geofisika.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geofisika
Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika
untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau
dapat pula diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika
(Santoso, 2002).
Geofisika adalah bagian utama dari ilmu alam, dan cabang inti dari geologi. Hal
ini berkaitan dengan proses fisika dan sifat fisika bumi dan di sekelilingnya, yang
menggunakan metode kuantitatif dalam analisisnya.

2.2 Perbedaan Geofisika dengan Geologi


Perbedaan menonjol antara geofisika dengan geologi adalah jenis datanya.
Dimana geologi mempelajari bumi dengan pengamatan langsng di permukaan bumi
seperti jenis batuan, struktur, komposisi dan lain-lain sedangkan geofisika
menggunakan data yang tidak benar-benar bisa diamati di permukaan bumi.
Mencakup juga pengukuran dan interpretasi sehingga mendapatkan informasi
mengenai struktur bawah permukaan bumi.

2.3 Penerapan Geofisika


Metode geofisika dapat diterapkan secara global, lokal, dan skala kecil. Pada
skala global metode geofisika digunakan utuk mempelajari struktur bumi, pada
skala lokal mempelajari bahan galian seperti mineral dan pertambangan, dan pada
skala kecil mempelajari struktur tanah untuk bangunan sipil.

2.4 Hubungan Ilmu Geofisika dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya


Geofisika merupakan suatu bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah-kaidah fisika dan matematika. Ruang lingkup ilmu geofisika
cukup luas dan menumbuhkan cabang ilmu pengetahuan lainnya serta tingkah laku
bumi, dan geofisika sebagai suatu ilmu yang dikembangkan untuk kepentingan
eksplorasi bahan-bahan galian.

v
Di dalamnya juga termasuk meteorologi, elektrisitas atmosferis, dan fisika
ionosfer. Riset geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi, juga
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika
yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi.
Oleh sebab itu, diperlukan juga ilmu-ilmu lain yang dapat menunjang proses
penelitian geofisika, diantaranya :
1. Ilmu Dasar : Fisika, Kimia, Biologi, dan sebagainya.
2. Ilmu-Ilmu Sosial : Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, dan sebagainya.
3. Ilmu-Ilmu Teknik : Matematika,Mekanika, Termodinamika, peginderaan
jauh, Sistem Informasi Geografi (SIG), Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), dsb.
4. Ilmu-Ilmu yang merupakan cabang Geofisika.

2.5 Cakupan Ilmu Geofisika

Cakupan geofisika antara lain sebagai berikut :

1. Susunan interior bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat-sifat fisika bumi
(geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai sifat-sifat fisik
seperti misalnya gaya tarik (gravitasi), kemagneten, kelistrikan, merambatkan
gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya.

2. Seismologi
Seismologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran
atau goncangan dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Orang Yunani
menyebut gempabumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti bumi
bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, seismoogi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari gempabumi. Selain itu pengertian dari seismologi adalah
ilmu yang mempelajari gempabumi dan getaran tanah lainnya.

vi
3. Vulcanology dan geotermal
Vulcanologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata, yaitu vulcano
(gunung api) dan logos yang artinya ilmu. Jadi, pengertian dari vulcanology
adalah salah satu cabang ilmu bumi yang mempelajari gunung api atau gunung
yang dibentuk oleh akumulasi material-material bahan erupsi dan atau lelehan
yang keluar dari dalam bumi melalui suatu pipa (‘vent’). Geotermal adalah
energi panas bumi yang biasa digunakan dalam bidang pembangkit listrik yang
mana cara eksplorasinya dengan melakukan pengeboran.

4. Hidrology
Hidrology adalah suatu ilmu yang mempelajari air di bumi, kejadian, sifat-
sifat kimia dan fisika serta reaksinya dengan makhluk hidup.

5. Oceanografy
Oceanografy adalah ilmu dan penjajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai
samudera/laut dan segala fenomena yang berkaitan dengan laut.

6. Geomagnetisme
Geomagnetisme atau metode geomagnet adalah salah satu cara yang
digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan sifat
memanfaatkan sifat kemagnetan batuan.

7. Geodesi
Geodesi adalah studi tentang pengukuran bentuk dan ukuran bumi termasuk
berat dan kepadatannya. Dalam prakteknya geodesi mengadakan pengamatan
dan pengukuran secara teliti untuk menentukan posisi titik pada permukaan
bumi untuk dipetakan (dibuat peta).

8. Geodinamika
Geodinamika berasal dari dua kata, yaitu Geo (bumi) dan dinamika (tenaga,
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara
memadai terhadap keadaan). Jadi, geodinamika adalah suatu keadaan dimana

vii
bumi dapat berinteraksi dengan keadaan di sekitarnya sehingga mampu menjaga
keseimbangan, berhubungan dengan perubahan keadaan.

9. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jatuh di luar angkasa.

2.6 Metode-Metode Geofisika

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif
dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan
oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian
mengukur respons yang dilakukan oleh bumi.
Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi,
medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik
bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit,
pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika yaitu :

1. Metode Seismik
Metode seismik merupakan metode yang didasarkan pada konsep
penjalaran gelombang pada medium dalam bumi. Metode seismik dibagi
menjadi dua yaitu seismik aktif dan seismik pasif, metode seismik aktif
yakni refraksi dan refleksi (metode konvensional) yang telah menjadi standar
dalam eksplorasi, untuk metode seismik pasif menggunakan gelombang
seismik yang dihasilkan oleh alam sehingga dapat digunakan untuk melihat
atau memprediksi bencana gempa bumi, namun pengembangannya masih
kurang sehingga jarang digunakan untuk eksplorasi.
Metode sismik dapat melakukan mapping dan monitoring, dalam
melakukan pemantauan gejala peningkatan aktivitas seismik pada gunung
api. Adanya magma dalam perut bumi yang naik ke permukaan
mempengaruhi aktivitas seismik, dan ketika batuan sudah tidak mampu

viii
menahan tekanan maka gempa vulkanik akan tejadi. Dalam dunia eksplorasi
dan gas bumi, metode seismik digunakan untuk mendapat kedalaman dan
resolusi batas lapisan seismik yang baik terutama menggunakan seismik
refleksi dengan tambahan data log sumur.

2. Metode Gravitasi
Gravitasi merupakan gaya yang bekerja tanpa adanya sentuhan langsung
pada benda. Benda yang berada dalam medan gravitasi maka gaya gravitasi
akan bekerja, ruangan yang memiliki massa dan nilai percepatan gravitas
disebut medan gravitasi. Metode gravitasi dapat digunakan untuk melihat
kondisi struktur bawah permukaan dan interpretasi kelayakan geothermal
untuk eksplorasi lanjutan.
Dalam eksplorasi minyak, metode gravitasi digunakan sebagai metode
sekunder dengan biaya yang lebih murah dibanding metode seismik, non-
invasif, non-destruktif dan pasif, untuk memperoleh data dengan metode
gravitasi tidak perlu memasukan energi ke dalam tanah, sehingga metode ini
cocok untuk lingkungan berpenduduk.
Metode ini digunakan sebagai tindak lanjut rinci dari anomali magnetik
dan elektromagnetik selama survei. Gravitasi termasuk sumber alam seperti
magnet, dan radioaktivitas. Gravitasi dan magnet dikelompokkan sebagai
metode potensial, dengan perbedaan dimana keadaan magnetis bergantung
pada medan penginduksi/domain magnet.

3. Metode Magnetik
Metode magnetik banyak digunakan sebagai survei pendahuluan
eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan maupun monitoring gunung api
ataupun mencari target barang yang mengandung baja/besi, seperti
persenjataan yang belum meledak misalnya, saluran listrik, atau kabel yang
terkubur dapat menjadi target, daerah dengan batuan magnet seperti basal
dipetakan dengan metode magnetik.
Akurasi pengukurannya cukup tinggi dengan operasi lapangan yang
sederhana. Peta anomali medan magnetik pada umumnya bersifat kompleks

ix
yang menunjukkan jumlah anomali residu sehingga menyebabkan
interpretasi metode geomagnetik relatif sulit.

4. Metode Resistivitas
Metode geolistrik tahanan jenis atau resistivitas digunakan untuk
memetakan struktur geologi di bawah permukaan tanah. Pengukuran medan
potensial, arus dan elektromagnetik dilakukan untuk mendeteksi permukaan.
Prinsip kerjanya yaitu menginjeksi arus listrik ke permukaan tanah dengan
sepasang elektrode kemudian beda potensial diukur dengan elektroda lain
dengan pengukuran beda potensial, maka nilai hambatan dari medium dapat
diperkiraan.

5. Metode Polarisasi Terinduksi


Inductes Polarization (IP) atau metode polarisasi menggunakan sifat
kelistrikan dan polarisabilitas batuan untuk dasar. Elektrode arus
dimanfaatkan untuk mengirim arus, kemudian pada elektrode potensial,
tegangan akan terukur. Ketika arus listrik diputus secara tiba-tiba, harga nol
pada tegangan seharusnya terjadi. Namun, pada kenyataannya penurunan
tegangan terjadi secara exponensial, selang beberapa waktu turun menjadi
nol. Efek ini disebut dengan polarisasi terinduksi.
Penyimpanan energi seperti energi mekanik, kimia atau listrik dapat
terjadi selama arus terus mengalir. Efek polarisasi dapat terjadi karena energi
kimia sehingga menimbulkan efek polarisasi terinduksi yakni polarisasi
membran dan polarisasi elektroda. Dalam metode ini, ahli geofisika
mencoba menemukan daerah yang resistivitasnya menurun seringan dengan
peningkatan frekuensi arus yang diterapkan.

6. Metode Potensial Diri


Metode Potensial diri atau Metode Self Potential (SP) merupakan sebuah
metode geofisika yang memanfaatkan parameter kelistrikan. Metode ini nilai
potensial bumi dimanfaatkan sebagai parameter yang diukur. Fluktuasi
potensial ini nilainya relatif konstan. Metode ini sering digunakan dalam

x
pengkajian monitoring seperti gunung api, rekahan, aliran air, eksplorasi dan
infrastruktur; dan pengkajian pemetaan misalnya eksplorasi mineral, internal
gunung api, lingkungan dan sebagainya.
Metode ini cukup populer sejak abad ke-20 hingga sekarang. Instrumen
yang digunakan dalam metode ini berupa Voltmeter dengan ketelitian yang
cukup dan mampu mengukur potensial positif dan negatif; Porous pot logam
yang dilumuti oleh garam.

7. Metode Elektromagnetik
Metode Elektromagnetik sering digunakan untuk melihat distribusi
parameter fisika dalam lapisan bumi dengan karakternya yang mencakup
panjang gelombang, amplitudo, kecepatan dan frekuensi. Metode ini sering
digunakan dalam eksplorasi benda-benda konduktif atau yang mampu
menghantarkan panas listrik dan memberikan respon tehadap gaya magnet.

8. Metode Radar
Metode radar atau Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut
georadar, merupakan metode yang mampu melakukan deteksi dengan sangat
baik untuk bawah tanah, GPR menggunakan gelombang elektromagnetik
yang bersifat non-destruktif dan resolusi tinggi sehingga mampu
menggambarkan keadaan bawah tanah dengan cepat dan kontinyu (terutama
pada eksplorasi dangkal).
Secara harfiah GPR berarti alat pelacak bumi yang menggunakan
gelombang radio sehingga tidak bersifat merusak dengan biaya operasional
yang rendah, pengerjaan tidak rumit. Namun metode ini tidak mampu
melakukan penetrasi atau daya tembus melebihi 100 meter.

xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari bumi dengan menggunakan
kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bumi.
2. Proses penelitian atau eksplorasi geofisika juga ditunjang oleh beberapa
cabang ilmu lainnya, seperti ilmu dasar, ilmu sosial, ilmu teknik, serta
cabang ilmu dari geofisika itu sendiri.
3. Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode
pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan
gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi.

xii
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geofisika

https://lingkarankata.blogspot.com/2014/12/sekilaspandang-tentang-teknik-
geofisika.html?m=1

https://esdm.lampungprov.go.id/detail-post/pengenalan-ilmu-geofisika

xiii

Anda mungkin juga menyukai