Anda di halaman 1dari 64

MAKALAH GEOFISIKA

OLEH :

NAMA : KATHARINA WINDY PERADA KOU


NIM : 1806100052
KELAS : B

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang "GEOFISIKA" dengan sebaik-baiknya.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi,
memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca sekalian.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih.

Kupang, September 2020

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika
ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan
pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah
permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.Dalam skala yang berbeda, metode
geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu
untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu
untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll)

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan
oseanografi(laut).Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang
mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology,
geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi
seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

Metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif
dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan
dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi.
Medanalami yang dimaksud disini ialah misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi
bumi,medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radioaktivitas
bumi.Metode – metode geofisika, yaitu :

1. Seismic

2. Gravitasi

3. Magnet

4. Resistivitas / geolistrik

5. Elektromangnetik
Beberapa metode tersebut di atas atau bisa disebut sebagai geofisika terapan lebih sering
digunakanuntuk eksplorasi pertambangan, tetapi tidak hanya dalam bidang pertambangan metode
inikhususnya metode seismic juga bermanfaat untuk bidang kebencanaan khususnya gempa
bumi.Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif.
Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif
dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh
bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan
gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi
radioaktivitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam
tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi
endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan
pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi
intensif lainnya.Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda
geofisika, yaitu:

1. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)


2. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3. Pengukuran lapangan
4. Pembuatan peta-peta geofisika
5. Penarikan garis-garis isoanomali
6. Penggambaran profile
7. Interpretasi anomal

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi paga geologi, dan
aplikasi pada pertambangan dari hukum newton ?
2. Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi paga geologi, dan
aplikasi pada pertambangan dari hukum columb ?
3. Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi paga geologi, dan
aplikasi pada pertambangan dari hukum faraday ?
4. Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi paga geologi, dan
aplikasi pada pertambangan dari hukum ohm ?
5. Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi pada geologi, dan
aplikasi pada pertambangan dari hukum snell ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi
pada geologi, dan aplikasi pada pertambangan dari hukum newton ?
2. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi
pada geologi, dan aplikasi pada pertambangan dari hukum columb ?
3. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi
pada geologi, dan aplikasi pada pertambangan dari hukum faraday ?
4. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi
pada geologi, dan aplikasi pada pertambangan dari hukum ohm ?
5. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah,penerapan sehari-hari, aplikasi pada fisika, aplikasi
pada geologi, dan aplikasi pada pertambangan dari hukum snell ?
BAB II
PEMBAHASAn

2.1 Hukum Newton


2.1.1 sejarah hukum newton

Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di
Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo.
Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah
menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya.
Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik
perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya
bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ.
Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap
apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai
melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah
meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.

Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong
bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan.
Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan
seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan
percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon
dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru
untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang
dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum
gerak Newton” yang pertama.

Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya.


Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui
publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-
balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton
menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran
semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa
tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia pada
tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang
dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan
dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya,
dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan
tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada
urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang
matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah
penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga
atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika
modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga
perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang
menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan
“kalkulus integral”-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan
buku ini.

Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan


sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak
sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek
dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana
obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang
kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua
(secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah
sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum
ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik,
terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya
tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan
membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari
pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat
diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika,
tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus
fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.

2.1.2 aplikasi pada kehidupan sehari-hari


Contoh Penerapan Hukum 1 Newton
Hukum I Newton menyatakan jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus
beraturan (GLB). Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Newton 1 dalam
kehidupan sehari-hari.

1| Gambar (a): Menggambarkan seseorang sedang menarik seekor kambing dalam keadaan
diam. Gambar (b):Menggambarkan seseorang sedang menarik seekor kerbau dalam keadaan
diam.
Tentunya orang tersebut lebih mudah menggerakkan seekor kambing yang diam dibanding
menggerakkan seekor kerbau yang diam. Sebab massa kambing lebih kecil dibanding massa
kerbau, sehingga sifat kelembaman kambing lebih kecil dibanding sifat kelembaman kerbau.
2| Ketika kalian sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula diam, kemudian
secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke belakang. Jika semula mobil melaju kencang
kemudian direm mendadak, kalian akan terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi karena kalian
berusaha mempertahankan keadaan semula.
3| Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring. Taplak ditarik secara
cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan diam.
4| Misalnya ada gelas di atas meja. Gelas tersebut tidak jatuh atau bergerak. Gelasnya tetap dia
karena tidak ada luar yang mengenai gelas itu.
5| Dua badak bermassa sama saling dorong, keduanya tidak ada yang bergeser posisinya.
6| Bola yang menggelinding di atas es licin akan terus menggelinding dengan kecepatan tetap
karena tidak dikenai gaya luar atau dengan kata lain resultan gayanya sama dengan nol (0).
7| Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya yang dikeluarkan
oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat meluncur dengan kecepatan tetap karena
lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya gesek antara sepatu pemain ice skating dan
lapangan sangat kecil dan dapat diabaikan.
8| Benda diam yang ditaruh di atas meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja pada
benda tersebut.
9| Ayunan bandul sederhana (gerak harmonik sederhana).
10| Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
11| Membangun jembatan kereta, jalan layang, terowongan, bendungan, jembatan kabel bentang
panjang, viaduct, menara transmisi, gedung bertingkat, konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya
dukung fondasi bangunan, analisis getaran lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam
merespon gempa/angin, perencanaan kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur
baja dan lain-lain, semua itu rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya (momen gaya) harus sama
dengan nol”.
Contoh Penerapan Hukum 2 Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu benda, maka
percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa benda. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Newton 2
dalam kehidupan sehari-hari.
1| Bus yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa bus tersebut.
2| Pada sistem kerja lift juga terdapat gaya, untuk lift yang diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap maka gaya normal (N) akan sama dengan gaya tarik bumi (w = mg). Sedangkan untuk lift
yang sedang bergerak dipercepat/diperlambat, maka gaya tekan akan sama dengan gaya normal
tetapi tidak sama dengan gaya tarik bumi.
3| Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding,
sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik dengan
massanya).
4| Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya besar akan
mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya besar karena
percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya.
5| Ketika memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi menggunakan bidang miring juga
merupakan salah satu contoh aplikasi hukum II Newton.
6| Gaya yang kita berikan ketika sedang menarik gerobak yang penuh dengan muatan tentunya
lebih besar daripada gerobak kosong.
7| Ketika kita sedang menimba air di sumur menggunakan katrol. Pada kegiatan ini akan timbul
gaya akibat menarik tali yang dihubungkan ember berisi air melalui sebuah katrol. Sistem
pengambilan air dari sumur ini biasanya dipakai di daerah pedesaan.
8| Badak besar mendorong badak yang berukuran lebih kecil sehingga badak kecil akan terpental.
9| Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan percepatan yang
lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat banyak.
10| Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan (gaya) tertentu dan gerobak tersebut
akan berjalan dengan percepatan tertentu pula.
11| Mobil yang sedang bergerak dengan massa mobil 1 ton kemudian bergerak dengan percepatan
1 m/s2.
12| Ketika kita mendorong meja bermassa kecil dan meja bermassa besar, percepatannya lebih
besar pada meja bermassa kecil sehingga lebih cepat sampai tujuan.
13| Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja menghasilkan percepatan lebih besar
daripada anak kecil yang gaya dorongnya lebih kecil.
14| Saat kita memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat sampai daripada memindahkan
almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama.
15| Kereta yang ditarik 4 ekor kuda lebih cepat daripada yang ditarik 1 ekor kuda saja.
16| Buah yang jatuh dari pohonnya, ketika semakin mendekati tanah, maka kecepatannya akan
semakin besar.
17| Bola yang ditendang orang dewasa akan lebih jauh dibandingkan jika ditendang oleh anak
kecil.
18| Bersepeda di jalan yang menurun akan lebih cepat daripada di jalan yang mendatar atau
tanjakan.
Contoh Penerapan Hukum 3 Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika suatu gaya (aksi) diberikan pada suatu benda , maka
benda tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Newton 3 dalam kehidupan
sehari-hari.
1| Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya dorong terhadap
tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini merupakan gaya aksi. Kemudian
sebagai respon dari gaya aksi yang kita berikan, maka tanah memberikan gaya dorong ke kaki kita
yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi.
Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
2| Pada peristiwa peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran dan pancaran ini
menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang mengangkat serta mempercepat
roket meluncur. Kejadian ini merupakan gambaran hukum ketiga Newton.
3| Pada saat telapak tangan kita mendorong ujung meja. Bentuk telapak tangan kita menjadi
berubah, hal ini membuktikan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi pada meja dan tangan. Dorongan
tangan kita memberikan gaya aksi kepada meja yang menyebabkan meja bergerak, sedangkan
meja memberikan gaya reaksi pada telapak tangan kita yang menyebabkan telapak tangan berubah
bentuk teksturnya.
4| Pendayung yang menggerakkan kapal atau perahu juga memanfaatkan Hukum III Newton. Pada
waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang. Gaya ke belakang pada air
itu menghasilkan gaya yang sama tetapi berlawanan. Gaya ini menggerakkan perahu ke depan.
Ada keuntungan tambahan yang diperoleh karena dayung itu merupakan pengungkit; tarikan
pendek oleh pendayung menghasilkan gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung tersebut.
5| Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat mulutnya?
Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya, balon tersebut akan melesat
terbang. Pada saat balon melesat, udara di dalam balon keluar dan mendorong udara di luar balon.
Akibat dorongan udara dari dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke
balon (gaya reaksi). Dorongan yang diberikan udara di luar balon berlawanan dengan dorongan
udara dari dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini, balon dapat melesat terbang.
6| Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi juga menerapkan hukum III Newton. Gaya yang
dikeluarkan atlet untuk mengangkat beban ke atas menyebabkan timbulnya gaya ke bawah. Gaya
ke bawah tersebut diteruskan ke lantai melalui tubuh atlet. Lantai yang mendapatkan gaya tekan,
membalas dengan menekan ke atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya lantai
memberikan gaya ke atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka si atlet akan terperosok
melalui lantai tersebut. Jika lantai memberikan gaya yang lebih besar daripada gaya yang
diterimanya, maka atlet tersebut akan terangkat ke udara.
7| Pernahkah kalian memperhatikan tank yang sedang menembak? Pada saat menembakkan
peluru, tank mendorong peluru ke depan (aksi). Sebagai reaksi, peluru mendorong tank ke
belakang sehingga tank terdorong ke belakang. Gaya aksi-reaksi inilah yang menyebabkan tank
terlihat tersentak ke belakang sesaat setelah memuntahkan peluru.
8| Ketika seorang anak sedang menarik seutas tali yang diikatkan pada sebatang pohon besar. Pada
kejadian ini, ada dua gaya yang berlawanan, yaitu gaya tarik oleh anak terhadap pohon yang
disebut gaya aksi, sedangkan pohon mempertahankan anak dengan gaya yang sama disebut gaya
reaksi. Semakin besar gaya aksi yang dikenakan terhadap pohon, semakin besar gaya reaksi yang
diberikan pohon.

9| Gaya aksi reaksi juga bekerja pada sebuah buku yang diletakkan di atas meja. Buku ditarik Bumi
(w) vertikal ke bawah, yang besarnya seberat buku. Meja memberikan gaya dorong (N) kepada
buku yang sama besar dengang gaya gravitasi Bumi (w) sehingga jumlah kedua gaya yang bekerja
pada buku sama dengan nol. Agar tidak salah persepsi, kedua gaya tersebut bukan pasangan aksi-
reaksi karena tidak bekerja pada benda yang berbeda. Pada gambar di buku di atas meja di atas,
buku menekan meja sehingga memberikan gaya aksi (F) yang arahnya ke bawah. Sebagai
reaksinya, meja menekan buku yang arahnya ke atas sehingga memberikan gaya reaksi (F’). Kedua
gaya ini besarnya sama dan berlawanan arah, serta bekerja pada dua benda yang berbeda. Oleh
karena itu, pasangan gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi F = -F’.

10| Mesin turbo pesawat memberikan gaya aksi melalui gas buang ke bagian belakang. Sebaliknya,
semburan gas buang pesawat menghasilkan gaya reaksi yang menyebabkan pesawat terdorong ke
depan karena massa gas buang sangat kecil. Gas tersebut menyembur ke belakang dengan
kecepatan tinggi. Gaya aksi dari mesin turbo pesawat sama besarnya dengan gaya reaksi dari
semburan gas, tetapi arahnya berlawanan.
11| Pada saat kita memukul paku pada kayu menggunakan martil/palu juga timbul gaya aksi reaksi.
Palu yang kita pukulkan pada paku memberikan gaya aksi pada paku sehingga paku dapat
menancap pada kayu. Sebaliknya, kayu memberikan gaya reaksi lewat paku menuju palu sehingga
tangan kita merasakan seolah palu hendak terlempar.
12| Sayap burung mendorong udara ke belakang (aksi). Sebagai reaksinya, udara mendorong sayap
burung sehingga burung terbang ke depan.
13| Saat berenang, tangan kita mendorong air ke belakang (aksi) sehingga air mendorong tubuh
kita ke depan (reaksi).
14| Peluru mendorong senapan ke belakang (aksi) sehingga senapan mendorong peluru ke depan
(reaksi).
15| Bola basket yang dipantulkan ke tanah akan memantul kembali ke atas.
16| Seseorang yang duduk di atas kursi, berat badan orang tersebut mendorong kursi ke bawah
sedangkan kursi mendorong (menahan) badan ke atas.
17| Seseorang yang menggunakan sepatu roda atau Skate Board dan mendorong tubunya ke
dinding, maka dinding akan mendorong balik sebesar gaya dorong yang dikeluarkan, sehingga
orang tersebut bergerak menjauhi dinding.

2.1.3 aplikasi pada fisika

Aplikasi Hukum Gravitasi Newton

Hukum Newton tentang gravitasi dapat digunakan untuk mempelajari gerak benda-benda di alam,
khususnya mempelajari gerak peredaran planet dan gerak peredaran satelit.

a) Gerak Peredaran Planet

Planet ialah suatu benda langit yang mengelilingi atau mengorbit bintang dengan lintasan serta
dengan kecepatan tertentu. Planet ialah salah satu dari bagian suatu anggota tata surya
dengan mempunyai ciri-ciri mengorbit matahari, Jalur orbitnya dalam mengelilingi matahari tidak
dilalui oleh benda langit lain atau bebas hambatan, Bentuk fisik benda tersebut cenderung
berbentuk bulat. Dalam praktiknya, mengapa planet tetap bergerak mengitari matahari ? Mengapa
planet dapat bergerak tetap dalam orbitnya ketika mengelilingi matahari?

Gaya gravitasi berpengaruh juga pada matahari dan planet. Massa dan gravitasi matahari yang
besar selalu berusaha menarik planet-planet ke arah matahari. Meskipun demikian, planet-planet
juga berusaha mempertahankan geraknya yang cenderung lurus. Kombinasi gaya gravitasi dan
gerak planet yang cenderung bergerak lurus menyebabkan planet senantiasa beredar mengelilingi
matahari.cenderung lurus. Kombinasi gaya gravitasi dan gerak planet yang cenderung bergerak
lurus menyebabkan planet senantiasa beredar mengelilingi matahari.

Karena planet-planet anggota tata surya berada pada kawasan medan gravitasi matahari maka
planet-planet tersebut terkena pengaruh gaya gravitasi matahari. Jika massa matahari M, massa
planet m, dan jarak antara planet dengan matahari d maka besar gaya gravitasi matahari yang
dialami planet menurut Newton adalah :

Matahari sebagai pusat tatasurya dan planet-planet mengitari matahari pada lintasannya masing-
masing karena pengaruh gaya gravitasi matahari. Planet terkena pengaruh gaya gravitasi matahari
sehingga dapat mempertahankan posisi pada orbitnya. Planet bergerak mengitari matahari pada
jarak d dari matahari dengan kecepatan linear v dan periode putaran T. Gaya sentripetal planet
tersebut
Keterangan :

T = periode revolusi planet (tahun)

d = jarak antara planet dengan matahari (km)

k = konstanta

Data jarak Rata-rata dari Matahari (R) dan Periode (T) Planet

Jarak Rata-rata dari Matahari Periode T


No. Planet
R (106 km) (Tahun Bumi)
1. Merkurius 57,9 0,241

2. Venus 108,2 0,615

3. Bumi 149,6 1,0

4. Mars 227,9 1,88

5. Jupiter 778,3 11,86

6. Saturnus 1427 29,5

7. Uranus 2870 84,0


8. Neptunus 4497 165

1. Gerak Peredaran Satelit

Saat kita menonton TV, pernahkah kalian berfikir darimana stasiun-stasiun televisi tersebut ada di
televisi? Bagaimana caranya stasiun TV bisa ada disetiap televisi? Acara TV dapat kita nikmati di
TV kita masing-masing karena adanya satelit yang menyalurkan sinyal sehingga kita dapat
menikmati acara TV tersebut. Satelit adalah benda-benda langit yang mengitari planet. Ada satelit
yang alamiah da nada juga yang merupakan buatan manusia. Bumi memiliki satelit alamiah yang
disebut Bulan. Ada banyak satelit-satelit buatan yang mengitari bumi. Satelit yang menyalurkan
sinyal Satsiun TV ataupun telepon selular adalah satelit buatan. Lalu, bagaimana kah satelit buatan
dapat mengorbit bumi tanpa terjatuh?

Satelit-satelit buatan umumnya beredar pada orbit geostasioner, yaitu pada orbit dimana periode
gerak satelit tersebut sama dengan periode rotasi bumi (24 jam). Satelit yang beredar pada orbit
stasioner posisinya terhadap bumi selalu tetap.

Seperti yang telah kita pelajari bahwa pada benda yang bergerak melingkar bekerja gaya
sentripetal yang arahnya menuju ke pusat lingkaran. Jika massa satelit m, bergerak mengitari bumi
dengan laju linear v, pada jarak R dari pusat bumi maka gaya sentripetal pada satelit sebesar :

Menurut hukum gravitasi Newton, jika massa bumi M maka antara bumi dan satelit terdapat gaya
tarik-menarik sebesar :
Gaya sentripetal pada satelit sama dengan gaya gravitasi antar bumi dan satelit.

Jadi : Fs = F

2.1.4 aplikasi pada geologi

Sejak awal abad 20, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi asal amerika serta
rekannya Thomas C.Chamberlain ahli geologi, mengemukakan teori planestisimal hypothesis,
bahwa matahari terbentuk dari massa gas yang bermassa sangat besar, disaat ada bintang lain yang
melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan. Terlalu dekatnya lintasan
mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang yang mengakibatkan tertariknya gas serta
materi ringan yang ada pada bagian tepi.Pengaruh gaya gravitasi menyebabkan materi terlempar
dan meninggalkan permukaan matahari serta permukaan bintang. Materi yang terlempar menyusut
serta membuat gumpalam planestimal. Kemudian planestimal dingin dan memadat yang
membentuk planet yang mengitari matahari.

 Densitas Rata-Rata Batuan Densitas

batuan adalah massa per satuan volume. Densitas dapat dianggap sebagai jumlah
massa titik yang mewakili material per satuan volume. Percepatan gravitasi yang
teramati tidak bergantung oleh densitas mutlak suatu material, melainkan
bergantung pada perbedaan densitas (density contrast) dengan sekitarnya(Sehah,
2012). Parameter penting dalam eksplorasi gravitasi atau sumber anomali adalah
variasi densitas lokal. Dengan mengetahui nilai densitas dari tipe batuan bawah
permukaan, kita dapatmenginterpretasi formasi struktur di bawah suatu
permukaan(Budiman, 2016). Namun karena variasi densitas maksimum antar
batuan yang sangat kecil serta umumnya sulit untuk mengukur densitas secara
lokal, maka perlu adanya suatu tabulasi densitas batuan dan mineral seperti pada
tabel nilai densitas rata-rata batuan berikut (Telford et al, 1990).

 Geologi Tejakula

Tejakula terletak sebelah utara pulau Bali dengan batasan wilayah, utara berbatasan
dengan laut Bali, barat dan timur merupakan kabupaten Buleleng sementara selatan
berbatasan dengan KintamaniKabupaten Bangli. Jika dilihat dari letak
geografisnya, Tejakula terletak berdekatan dengan dua perbukitan dan tak jauh
dengan dua pegunungan aktif pada masa lampau (Batur dan Buyan-Bratan purba).
Olehkarenanya, diduga merupakan kawasan yang rawan aktivitas geologi (seperti
gempa). Keberadaan sesar di Tejakula belum sepenuhnya teridentifikasi, adanya
potensi sesar ditunjukkan dengan garis putus-putus hitam pada peta geologi Bali.

Gambar 1 .Peta geologi Tejakula dan sekitarnya(Hadiwidjojo dkk, 1998)

Wilayah Bali sebagian besar terbentuk dan tersusun oleh batuan vulkanik yang
terbentuk dari kegiatan gunung api kuarter, sedangkan batuan sedimen dan
campuran sedimen vulkanik terdapat di bagian barat (Negara), utara (Singaraja) dan
selatan (Nusa Penida dan Bukit Jimbaran) yang sebarannya tidak terlalu luas.
Menurut peta geologi pulau Bali, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(Geological Research and Developmennt Center) oleh Hadiwidjojo dkk
(1998)(lengkapLampiran2), wilayah Tejakula tersusun atas beberapa batuan di
sekitarnya, meliputi :

a. Qvbb

Merupakan batuan gunung api kelompok Buyan-Bratan purbapada masa


plistosen.Komposisinya didominasi oleh breksi gunung api dan lavadengan
material berbentuktuff. Breksi gunung api adalahbatuan sedimen klastik yang
tersusun atas butiran-butiran fragmendengan diameter lebih besar dari 32 mm,
batuan ini terbentuk karena proses ekstrusi magma melalui letusan gunung
berapi.

b.Qpbb

Merupakan batuan gunung api kelompok Buyan-Bratan dan Batur pada masa
holosen. Komposisinya didominasi oleh breksi gunung api dan lava dengan
material berbentuk tuff. Batuan tuff merupakan jenis batuan piroklastik yang
mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi
Batuan ini sering disebut dengan batu putih dikarenakan didominasi dengan
warna putih.

c.Qa

Merupakan kelopok aluvium pada masa holosen. Komposisinya meliputi


kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung (sebagai endapan sungai, danau dan
pantai).

d.Qhvb

Merupakan batuan gunung api Batur pada masa holosen. Komposisinya


didominasi oleh aglomerat, tuff, lava, lahar dan ignimbrit yang dihasilkan oleh
gunung batur yang masih giat. Aglomerat merupakan jenis batuan sedimen
piroklastik yang hampir sama dengan batuan konglomerat, tetapi memiliki
komposisi yang berbeda, dimana aglomerat berasal dari material vulkanik
sementara konglomerat berasal dari material sedimen. Aglomerat ini memiliki
ukuran butir lebih besar dari 32 mm.

e.Tpva

Merupakan formasi asah pada masa holosen. Komposisinya didominasi oleh


endapan permukaan dan batuan sedimen gamping, lava, breksi gunung api dan
tuff batu apung.

 Patahan/SesarSesar

adalah patahan atau retakan (fracture) batuan pada kerak bumi yang
terbentukkarena adanya gaya luaryang bekerja pada batuan. Gaya menekan
(compressional stress) akan mengakibatkan terjadinya sesar naik atau thrust fault
atau reverse fault, gaya tarikan (tensional stress) akan menyebabkan terjadinya
sesar geser atau strike-slip fault. Kombinasi dari dua gaya atau lebih pada suatu
bidang sesar akan mengakibatkan terjadinya sesar campuran Oblique(Oblique
Fault) (Bormann, 2002). Bagian pembentuk sesar akibat gaya tekanan ataupun
tarikan yang bekerja dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.Proses terjadinya sesar dangaya yang bekerja pada batuan

Sesar memiliki karakteristik tertentu yang dapat diamati dengan metode geofisika. Parameter
sesar terdiri dari strike,dip,slipdan rake. Strike(ɸ) adalah kemiringan yang relatif terhadap arah utara
diukur searah jarum jam terhadap garis yang ditentukan oleh perpotongan bidang permukaan geologi dan
permukaan horizontal. Dip(δ) adalah inklinasi dari permukaan bidang geologi dari arah horizontal dan
diukur dalam derajat. Slipadalah perpindahan relatif dari titik perbatasan terhadap sisi yang berlawanan
darisesar. Rake(λ) adalah perpindahan hanging wall relatif terhadap foot wall yang diukur dalam derajat
(Bormann, 2002)

2.1.5 aplikasi pada pertambangan

Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun di
udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan
di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi
dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam
eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material
terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui.
Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah
eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua
alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan
gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping.
Hukum Gravitasi Newton

Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang memiliki rapat massa yang
berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum Newton sederhana sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode gravitasi dapat dilakukan,
namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam
metode gaya berat adalah sebagai berikut :

A. Koreksi baca alat/skala

Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaaan alat gravitasi
yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :

Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal

B. Koreksi pasang surut (tidal)

Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di luar bumi seperti bulan dan
matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka,
dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal
dapat ditulis sebagai berikut :
C. Koreksi apungan (drift)

Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu yang
berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi
dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.

D. Koreksi lintang

Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat pada
daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena
pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum

gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai berikut :


E. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)

Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan datum (mean sea
level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut:

F. Koreksi Bouguer

Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara stasiun
pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis
sebagai berikut :

G. Koreksi medan (Terrain Correction)

Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik pengukuran. Pada saat
pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur
elevasinya. Sehingga
Anomali bouguer
Anomali bouguer merupakan perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi pengamatan
dilapangan) dengan harga gravitasi model bumi homogen teoritis di suatu datum referensi tertentu .

Anomali bouguer merupakan perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi pengamatan di
lapangan) dengan harga gravitasi model bumi homogen teoritis di suatu datum referensi tertentu

Anomali Bouguer :
1. Anomali regional : anomali yang berhubungan dengan massa homogen

2. Anomali Residual : anomali yang berhubungan dengan target eksplorasi

Anomali bourger dapat dirumuskan sebagai berikut :

BA = go - gt + (δg / δz - 2πGρc) h
dimana:
 BA = bouguer anomaly
 go = gravitasi yang diamati (mGal)
 gt = theoretical gravity (978032.7(1.0+0.0053024 sin²(θ) - 0.0000058 sin²(2θ)) )
 δg / δz = gradien gravitasi vertikal (0,3086 mGal · m-1)
 G = gravitasi konstan (6,672 x 10-11 m³ · kg-1s-2 atau 6,672 x 10-6 m² · kg-1 · mGal
 ρc = densitas (kg · m-3)
 h = ketinggian di atas permukaan laut (m)
Peralatan Dalam Metode Gravity

1. Gravimeter LaCoste

2. Gravimeter

Aplikasi Metode Gravity


1. Eksplorasi batubara dan tambang
Masing-masing mineral tambang memiliki densitas yang berbeda-beda.
Karena itulah maka bila terdapat variasi mineral di suatu lingkungan homogen, maka akan terdapat
anomali yang berbeda sehingga dapat diperkirakan mineral yang terkandung didalamnya

2. Eksplorasi panas bumi


Umumnya jebakan panas bumi berasosiasi dengan tubuh intrusi batuan beku sebagai sumber panas.
Tubuh intrusi batuan inilah yang dapat ditemukan dengan metode gravitasi.
2.2 Hukum Columb
2.2.1 sejarah hukum columb

Dari tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai departemen pemerintah, ia terus
meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb; daya tarik dan daya
tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik adalah perkalian muatannya dengan
kuadrat terbalik dari jaraknya. Rumus ini sangat mirip dengan hukum gravitasi Newton.
Penemuan Hukum Coulomb pertama kali ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb. Ia
berhasil menemukan hubungan antara besar gaya listrik dari dua muatan listrik, besar muatan
listrik, dan jarak antara dua muatan listrik dengan menggunakan neraca puntir. Apabila bola kecil
diberi muatan listrik sejenis, maka kedua bola tolak-menolak. Besarnya gaya tolak-menolak
sebanding dengan besar sudut puntiran kawat kecil yang dapat dibaca pada skala.
Percobaan Coulomb menunjukkan bahwa gaya listrik antara dua benda bermuatan sebanding
dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dua benda
tersebut. Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Coulomb.
Berdasarkan hukum Coulomb, gaya listrik pada dua benda makin besar bila muatan listrik
keduanya makin besar atau jarak keduanya makin kecil. Sebaliknya, gaya listrik pada dua benda
makin kecil bila muatan listriknya makin kecil atau jarak keduanya makin besar.
Bila dua benda yang muatannya tertentu didekatkan sehingga jarak keduanya menjadi setengah
kali jaraknya semula, maka gaya listrik menjadi empat kali gaya semula. Sebaliknya bila dua
muatan tersebut dijauhkan sehingga jarak keduanya menjadi dua kali jarak semula, maka gaya
listrik menjadi seperempat kali gaya listrik semula.
Gaya Coulomb juga berlaku pada partikel-partikel bermuatan listrik. Besarnya gaya
listrik yang bekerja antara dua partikel bermuatan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

F = k.q1.q2/r2

dengan; k = konstanta = 9 x 109 N m2C-2, q1, q2 = muatan listrik (Coulomb, C), dan r =
jarak pisah antara muatan q1 dan q2 (m).
2.2.2 aplikasi hukum columb pada kehidupan sehari-hari

1. Menyisir

Menyisir adalah kegiatan yang seringkali dilakukan untuk merapikan bagian rambut dan
bentuk sisir diciptakan bervariasi. Sisir memiliki rongga yang rapat dan harga sisir di pasaran
sangatlah terjangkau. Rambut memang perlu untuk dirapikan, agar penampilan menjadi lebih
keren dan bisa tampil percaya diri. Saat membereskan rambut dengan sisir, seringkali ada rambut
yang berdiri atau bergerak dan rambut yang diberi air, biasanya akan mudah mengikuti alur yang
diarahkan sisir. Dalam kondisi menyisir, akan ada interaksi yang terjadi antara rambut dengan sisir
dan kondisi ini menjadi salah satu penerapan hukum Coulomb dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penggaris

Proses belajar mengajar di sekolah, tentu tidak terlepas dari penggunaan penggaris untuk
mengukur sebuah hal dan penggaris juga sering digunakan untuk membuat garis lurus. Penggaris
diciptakan dengan banyak bahan seperti besi, alumunium, plastik dan berbagai bahan lainnya.
Penggaris yang digosokan ke kain sutra akan memiliki muatan listrik dan penggaris bermuatan
listrik jika didekatkan dengan kertas, akan membuat kertas menjadi tertarik. Hal ini menandakan
adanya hubungan interaksi antara penggaris dengan kertas dan kertas yang digunakan biasanya
potongan kertas kecil. Harga penggaris sangatlah terjangkau untuk semua kalangan dan banyak
dijual di berbagai toko seluruh Indonesia.

3. Elektroskop

Elektroskop adalah suatu alat yang sengaja diciptakan untuk mengetahui jenis muatan
suatu benda dan alat ini banyak digunakan oleh para ilmuan yang sedang meneliti suatu hal. Tarik
menarik atau tolak menolak suatu benda akan menghasilkan jenis muatan yang berbeda dan
dengan elektroskop pendeteksian menjadi lebih cepat. Elektroskop memiliki sebuah pita logam
yang akan menguncup dan membuka saat proses pendeteksian. Alat elektroskop bisa digunakan
untuk proses penelitian yang dilakukan oleh pemula atau pelajar, karena penggunaan alatnya
sangatlah mudah dipahami dan alat ini bisa dibeli di toko elektronik.

4. Penangkal Petir

Petir adalah penomena alam yang sangat ditakuti, karena sangat membahayakan bagi
manusia dan petir bisa datang secara tiba-tiba. Proses datangnya petir sangatlah cepat, jadi sangat
sulit untuk diprediksi dan petir bisa menyambar berbagai hal yang ada di muka bumi. Ada banyak
kejadian menakutkan yang dihasilkan sambaran petir. Penangkal petir memiliki peranan penting
untuk mencegah hadirnya petir dan menjaga keselamatan. muatan listrik yang memiliki kutub
positif akan memiliki resiko kerusakan tinggi di bumi dan penangkal petir menjadi salah satu
penerapan hukum Coulomb dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pelat logam penggumpal Asap

Asap adalah hal yang sangat merugikan bagi bumi, apalagi asap yang dihasilkan dari
kendaraan dan asap bisa menimbulkan polusi udara. Asap memiliki dampak buruk bagi kehidupan
manusia dan kondisi asap harus dijaga dengan perilaku manusianya yang baik. Asap yang
menggumpal seringkali memiliki kualitas asap yang jelek, karena kandungan asapnya sangat
banyak dan asap yang menggumpal akan mudah untuk turun dengan proses gravitasi. Peranan
pelat logam dalam penggumpal asap sangatlah penting, karena mampu mengurangi polusi udara
dan bisa memperbaiki udara yang sudah jelek. Pelat logam untuk pengumpal asap menjadi contoh
hukum coulomb dalam kehidupan sehari-hari.

6. Terapi listrik statis

Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga dan untuk menjaga kesehatan bisa
dilakukan dengan olahraga rutin. Kesehatan tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena bisa
menimbulkan efek yang berbahaya dan salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan terapi.
Kini terapi bisa dilakukan dengan menggunakan medan listrik statis dan terapi ini menggunakan
listrik dengan tegangan 9000 volt. Alat terapi listrik dalam menggetarkan kotoran yang menempel
di tubuh dan merontokkan berbagai kotoran secara perlahan. Terapi listrik sangat mudah
ditemukan di beberapa mall besar diseluruh Indonesia.

2.2.3 Aplikasi Hukum Columb Di Fisika

Hukum Coulomb mempunyai kesamaan dengan hukum gravitasi Newton. Persamaannya


terletak pada perbandingan kuadrat yang terbalik dalam hukum gravitasi Newton. Perbedaannya
adalah gaya gravitasi selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik dapat bersifat tarik-menarik
maupun tolak-menolak. Pada dasarnya hukum coulomb menyatakan muatan listrik yang sejenis
tolak-menolak, sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik-menarik.

Hukum coulomb

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis, Charles Augustin
Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: “besarnya gaya tarikmenarik atau tolak-menolak
antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus
dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua benda tersebut“

Neraca Puntir Alat Percobaan Coulomb

Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles Augustin
Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca puntir yang mirip dengan
neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca
puntir Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.

Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi. Sebagai contoh,
mula-mula muatan pada setiap bola adalah q0, besarnya muatan tersebut dapat dikurangi hingga

menjadi q0 dengan cara membumikan salah satu bola agar muatan terlepas kemudian kedua bola
dikontakkan kembali. Hasil eksperimen Coulomb menyangkut gaya yang dilakukan muatan titik
terhadap muatan titik lainnya.
Gaya Coulomb

Jika kedua muatan merupakan muatan sejenis maka gaya yang bekerja bersifat tolak-menolak.
Jika kedua muatan mempunyai tanda yang berlawanan, gaya yang bekerja bersifat tarik-menarik.

Gaya coulomb menyatakan bahwa muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan
listrik tak sejenis tarik-menarik seperti terlihat pada gambar diatas.

Perhatikan gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan listrik q1dan q2terpisah
pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda tersebut akan saling
tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada benda berlainan jenis, akan
tarik-menarik dengan gaya sebesar F.

Pernyataan Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal dengan Hukum
Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

di mana :

F= gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)

k = bilangan konstanta = = 9. 109N m2/C2


q1, q2 = muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan dipengaruhi oleh
benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu
sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-
masing benda bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.

Besarnya Gaya Coulomb yang dialami oleh q3 pada F = F1 + F2

di mana :

F1 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q1


F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2

Gaya Coulomb pada muatan q3 adalah F = F1 +F2

Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F dihitung dengan :

dengan α adalah sudut yang diapit antara F1 dan F2.

2.2.4 Aplikasi Pada Geologi

 Metode magnetik adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan
bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi yangtermagnetisasi di bawah
permukaan bumi. Metode ini didasarkan pada perbedaantingkat magnetisasi suatu batuan
yangdiinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan
sifat kemagnetan suatu material.Metode ini sering juga digunakan dalam eksplorasi
minyak bumi, panas bumi, batuan mineral, serta diterapkan pada pencarian prospeksi
benda-benda arkeologi.

a. Gaya Magnetik(F)Dasar dari metode magnetik adalah gaya Coulomb (Telford dalam
Siahaan, 2009) antara dua kutub magnetik 𝑚1dan 𝑚2yang berjarak r (cm)
b. Kuat Medan Magnet(H)Kuat medan magnetik pada suatu titik dengan jarak r dari
muatannya
c. Intensitas Kemagnetan(I)Apabila benda tersebut diletakan dalam suatu medan luar,
maka benda tersebut akan termagnetisasi karena induksi. Makaintensitas kemagnetan
dapat didefenisikan sebagai tingkat kemampuan menyearahkan momen-momen
magnetik dalam medan magnetik luar dapat jugadidefinisikan sebagai momen
magnetik persatuan volume
d. Suseptibilitas KemagnetanSuseptibilitas kemagnetan diberi simbol k, merupakan
kemampuan benda termagnetisasi

 setiap peristiwa keluarnya magma dari Gunung yang membentuk anak gunung adalah yang
membentuk anak gunung adalah merupakan deformasi dari tubuh gunung api. Peristiwa
deformasi ini dapat berupa ataupun deflasi. Deformasi yang berupa inflasi umumnya
terjadi karena proses gerakan ataupun deflasi. Deformasi yang berupa inflasi umumnya
terjadi karena proses gerakan magma ke permukaan yang menekan permukaan tanah di
atasnya. Dalam hal ini deformasi magma ke permukaan yang menekan permukaan tanah
di atasnya. Dalam hal ini deformasi yang maksimal biasanya terter amati tidak lama
sebelum letsan gunung api berlangsung sedangkan deformasi berupa deflasi umumnya
terjadi selama atau sesudah masa letusan.sedangkan deformasi berupa deflasi umumnya
terjadi selama atau sesudah masa letusan.Perubahan struktur di bawah permukaan bumi
terjadi akibat perubahan beban massa tanah.Perubahan struktur di bawah permukaan bumi
terjadi akibat perubahan beban.
 metode geofisika yang sering digunakan untuk menyelidiki bawah permukaan antara lain:
metode geolistrik, metode gaya berat, metode seismik metode geomagnet atau magnetik.
Penelitian ini menggunakan metode magnetik karena telah banyak digunakan dalam
eksplorasi mineral dan batuan.metode magnetik dapat digunakan untuk menentukan
struktur geologi besar bawah permukaan seperti sesar, liintrusi batuan beku atau kubah
garam dan reservoir geothermal. menurut metode magnetik dapat digunakan untuk
mengetahui kedalaman dan struktur permukaan, pengukuran dapat diperoleh dengan
mudah untuk studi lokal dan regional. metode magnetik bekerja didasarkan pada
pengukuran variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi. Kariasi
disebabkan oleh kontras sifat kemagnetan antar batuan di dalam kerak bumi,
sehinggamenimbulkan medan magnet bumi yang tidak homogen, bisa disebut juga
sebagai suatuanomaly magnetik.
 metoda geomagnetic sendiri adalah salah satu metoda eksplorasi geofisika memanfaatkan
fenomena kemagnetan bumi untuk memperkirakan struktur atau geologi bawah-
permukaan subsurface. medan magnet utama bumi menginduksi mineral-mineral yang
bersifat magnetik yang terdapat pada formasi batuan tertentu. pengukuran variasi medan
magnet bumi sebagai fungsi dari posisi variasi spasial dapat digunakan memperkirakan
daerah-daerah dimana terdapat formasi batuan mengalami induksi magnetik atau
magnetisasi.
 survey geomagnetik mungkin tidak menunjukkan langsung bentuk objeknya
besi,mangan,andesit,fluida dan lainya, namun dapat memberikan informasi mengenai
keberadaan, distribusi dan struktur dari formasi batuan yang terkait. Di samping itu, survey
ini memberikan gambaran mengenai kontinuitas formasi di antara singkapan.
Berdasarkan tujuan dari eksplorasi yaitu untuk mendapatkan suatu nilai ekonomis
dari deposit, maka pemodelan D dan D data magnetik dapat merekonstruksi dan
memberikan informasi perhitungan cadangan awal dari andesit di daerah survey.medan
magnet bumi secara global berorientasi memiliki arah utara selatan. memagnetan batuan
secara umum diasumsikan sebagai hasil proses induksi dengan arah yang sama dengan
medan magnet utama bumi.
 Pada survey geomagnet dilakukan pengukuran medan magnet total yang merupakan
superposisi antara medan magnet bumi dan induksi pada batuan. titik-titik pengamatan
terletak pada lintasan yang ber-arah utara selatan. jarak antar titik pengukuran .

2.2.5.Aplikasi Pada Petambangan

sudah tidak dapat dipungkiri bila Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, salah satunya
adalah hasil tambang. Namun hingga saat ini, eksplorasi mineral padat di Indonesia masih terbatas
pada kedalaman yang dangkal. beruntungnya, persebaran endapan-endapan hasil bumi masih bisa
langsung diamati di permukaan bumi atau dari data bor. Seiring perjalanan waktu, keterdapatan
mineral yang dieksploitasi di dekat permukaan bumi makin berkurang. Oleh karena itu, tantangan
yang ada adalah bagaimana memperkirakan sebaran endapan mineral di bawah permukaan bumi
yang dalam. Dengan dukungan data geologi yang cukup, metode geofisika dapat digunakan untuk
estimasi akurasi keberadaan mineral tambang tersebut.

Dalam suatu studi eksplorasi endapan mineral, survey geofisika dilakukan dengan mempelajari
perbedaan sifat fisik batuan target seperti densitas, sifat kelistrikan, dan kemagnetan untuk
mengetahui informasi struktur, sebaran dan jumlah mineral yang ada.

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran suseptibilitas magnetik yang dimiliki batuan,
misalnya karena terdapatnya unsur mineral magnetik atau logam pada batuan tersebut. Beberapa
mineral lain juga akan memberikan respon terhadap pengukuran magnetik dan dapat diperkirakan
variasi persentasenya. Oleh karena itu metode ini cocok untuk digunakan pada eksplorasi mineral
yang memiliki sifat magnet seperti bijih besi yang berasosiasi dengan granit. Anomali magnetik
positif akan dipengaruhi oleh induksi ferromagnetik yang terkandung pada granit.

Metode magnetotelurik (MT) digunakan untuk memetakan resistivitas bawah permukaan.


Walaupun masih jarang digunakan di industri pertambangan, tuntutan untuk penambangan potensi
mineral pada kedalaman 500 hingga 1500 meter selalu bertambah. Pada kedalaman tersebut,
kekuatan resolusi metode EM atau IP sangan berkurang. Metode MT adalah pilihan yang tepat
karena dikenal dengan cakupan kedalamannya yang besar dan kepekaannya terhadap konduktor
bawah permukaan.

Dalam bidang pertambangan seperti batubara pendekatan yang sering dilakadalah dengan
mengidentifikasi sebaran sedimen khusus untuk daerah batubara formasi dominan batuan keras
andesit dan vulkanik,hampir sebagian besar keterdap batubara di daerah sedimen tersebut,namun
ada sebagian kecil batubara yang terhimpit antara batuan beku andesit dan vulkanik dan ada juga
posisi batubara di atas atau di bawah batuan beku. kondisi yang berbeda-berbeda tersebut
diakibatkan oleh adanya peran struktur bawah permukaan seperti banyak terjadi di daerah
sumatera yang mempunyai sesar aktif dan dibagian selatan relatif didominasi oleh batuan beku
sehingga pemisahan antara sebaran batuan sedimen dan batuan beku relatif lebih mudah.
untuk aplikasi eksplorasi mineral relatif lebih mudah jika jika mineral-mineral tersebut dibentuk
di batuan yang keremtanannya berbeda jauh dengan batuan sekitar yang bukan pembawa mineral
tetapi beberapa mineral lebih sulit karena batuan pembawa mineral tersebut justru nilai
kerentananya tidak dominan dibandingkan dengan batuan sekitar atau dengan kata lain hampir
seragam, misalnya untuk eksplorasi mineral mangan manganese yang pada umumnya batuan
pembawanya atau asosiasi di lokasi dengan batuan lempung.Batuan lempung sendiri mempunyai
nilai kemagnetan yang relatif rendah ke menengah dan biasanya batuan lempung di lapangan tidak
terlalu dominan karena proses geologinya yang berbentuk lapisan atau endapan.
2.3 Hukum Faraday
2.3.1 Sejarah Hukum Faraday

Hukum Faraday menjelaskan tentang hubungan proses kimia dengan energi listrik. Proses ini
sudah banyak dikenal diberbagai industri sebagai proses elektrolisis, yaitu proses perpindahan
muatan listrik pada suatu larutan yang menghasilkan proses kimia pada larutan tersebut.

Hukum Faraday ini dirumuskan dengan :

Dengan :

W = massa zat hasil elektrolisis (gram)

E = berat ekuivalen zat hasil elektrolisis

F = jumlah arus listrik dalam satuan Faraday.

Michael Faraday adalah ahli kimia dan fisika yang mempelajari aspek kuantitatif dan
kualitatif dari elektrolisis. Ia menemukan hubungan antara massa zat yang dihasilkan di elektrode
dengan jumlah listrik yang digunakan.

Michael Faraday melaporkan juga hasil percobaannya tentang muatan listrik melalui gas-
gas. Ia menggunakan alat yang menggunakan tabung gelas dan elektroda diujung-ujungnya.
Lempeng logam yang disebut elektroda ditempatkan diujung tabung gelas yang divakumkan
(hampa), sehingga arus listrik dapat melewati ruang tersebut.

Salah satu elektroda disebut katoda, dihubungkan dengan sumberlistrik negatif dengan
tegangan tinggi (beberapa ribu volts), sedang yang lain disebut anoda (kutub posotif). Dari
percobaan Faraday dikembangkan oleh Rontgen yang memberikan pengaruh sinar katoda pada
suatu permukaan menghasilkan suatu jenis radiasi. Radiasi yang dihasilkan ini yang sekarang
dikenal dengan sinar X.

Michael Faraday menerangkan hubungan kuantitatif antara banyaknya arus listrik yang
digunakan pada elektrolisis dengan hasil elektrolisisnya dengan gambar 1.
Hukum Faraday Listrik

Mekanisme
Hukum Faraday dalam Elektrolisis

Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkannya arus listrik dari baterai. Elektron dari kutub
negative mengalir menuju ke katoda. Akibatnya, ion positif Cu2+ dalam lelehan akan tertarik ke
katoda. Cu2+ akan tertarik ke katoda dan menyerap elektron untuk tereduksi menjadi logam Cu
yang netral.

Sementara itu ion negative Cl- dalam lelehan akan tertarik ke anoda. Ion Cl- akan
teroksidasi menjadi logam Cl yang netral dengan melepas elektron. Elektron inilah yang akan
diambil oleh anoda untuk diteruskan kembali ke kutub positif baterai.

Jadi reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis di atas dapat ditulis sebagai berikut:
Percobaan Faraday

Setelah Oersted memperlihatkan di tahun 1820 bahwa sebuah arus listrik dapat
mempengaruhi jarum sebuah kompas, Faraday menarik hipotesis bahwa jika sebuah arus dapat
menghasilkan medan magnet, maka sebaliknya sebuah medan magnet pun dapat menghasilkan
arus. Konsep “medan” pada saat itu belum dikenal, dan sasaran Faraday adalah membuktikan
bahwa sebuah arus dapat dihasilkan dari “magnetisme”.

Ia berkutat seputar permasalahan ini secara putus-sambung selama periode waktu10 tahun,
hingga akhirnya berhasil tahun 1981. Ia melilitkan dua kumparan yang terpisah ke ujung –ujung
kumparan sebuah inti toroida besi yang sama, kemudian menyambungkan sebuah galvanometer
ke ujung-ujung kumparan yang satu membentuk rangkaian tertutup pertama dan sebuah baterai ke
ujung-ujung kumparan lainnya membenuk rangkaian tertutup kedua.

Sejenak setelah rangkaian yang tersambung ke baterai ditutup, Faraday memperhatikan


terjadinya penyimpangan sesaat pada jarum galvanometer. Penyimpangan serupa ke arah yang
berlawanan terjadi ketika baterai dilepaskan dari rangkaian. Percobaan ini adalah eksperimen
pertamanya yang melibatkan medan magnet yang berubah arah, dan hal ini diikuti oleh
pembuktian Faraday bahwa sebuah medan magnet bergerak atau sebuah kumparan bergerak juga
akan mengakibatkan simpangan pada jarum galvanometer.

Karena arus yang ditimbulkan disebabkan oleh induksi maka arus tersebut dinamakan
sebagai arus induksi. Sedangkan induksi yang menyebabkan arus induksi disebut induksi
elektromagnetik.Arah arus induksi dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Lorentz yang
berbunyi:

Arah arus induksi di dalam suatu penghantar selalu demikian sehingga menghasilkan
medan magnet yang menentang perubahan garis gaya atau sebab-sebab yang menimbulkannya.

Sehingga:

1. Jika kumparan didekati dengan kutub Utara magnet, maka terjadi arus induksi yang arahnya
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
2. Jika kutub Utara medan magnet dijauhikan dari kumparan, maka arah arus induksinya sama
dengan arah putaran jarum jam.
3. Jika jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan berubah-ubah banyaknya, maka
akan terjadi beda potensial antara ujung-ujung kumparan. Beda tegangan yang demikian
dinamakan gaya gerak listrik induksi ( GGL induksi) dan arus yang terjadi disebut arus induksi atau
arus imbas.
Hukum Faraday

Dalam konteks medan, kita dapat mengatakan bahwa sebuah medan magnet yang berubah
terhadap waktu akan menghasilkan sebuah gaya gerak listrik (ggl), yang pada gilirannya akan
membangkitkan arus jika terdapat sebuah rangkaian tertutup yang memadai. Gaya gerak listrik
pada dasarnya adalah tegangan yang timbul karena pergerakan konduktor berarus di dalam sebuah
medan magnet, atau karena adanya medan yang berubah-ubah.

Hukum Faraday yang berbunyi:

GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut.Hubungan
tersebut dinyatakan dengan dua hukum Faraday. Untuk memahami hukum tersebut, akan
digunakan istilah mol elektron dan satu faraday. Lalu apa itu mol elektron dan satu faraday?Di
dalam reaksi reduksi dan oksidasi pada elektrolisis terjadi transfer elektron. Sebagai contoh, pada
reaksi reduksi Cu2+, ion Cu2+ dalam lelehan menerima arus listrik (elektron) dari luar untuk
membentuk Cu(s).

Dikatakan:

 Untuk menghasilkan 1 mol logam Cu, diperlukan 2 mol elektron.


 Untuk menghasilkan 2 mol logam Cu, diperlukan 4 mol elektron.
 Untuk menghasilkan 3 mol logam Cu, diperlukan 6 mol elektron, dan seterusnya.

Jika kita mengetahui jumlah mol elektron yang dibutuhkan, lalu bagaimana menghitung jumlah
listrik yang diperlukan?Secara eksperimen telah diperoleh bahwa 1 mol elektron mengandung
muatan listrik sebesar 96.500 coulomb. Untuk menghormati Michael Faraday, 1 mol elektron
disebut juga sebagai satu faraday (1F).

1 mol elektron = 1 faraday

1 mol elektron atau 1 faraday menganddung muatan listrik 96.500 coulomb.

Dengan demikian untuk reaksi di atas dapat disimpulkan:

 Untuk menghasilkan 1 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 2 x 96.500 coulomb.
 Untuk menghasilkan 2 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 4 x 96.500 coulomb.
 Untuk menghasilkan 3 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 6 x 96.500 coulomb.
Jadi, muatan listrik (Q) yang dibutuhkan berbanding lurus dengan mol elektron, dan dirumuskan
sebagai berikut:

Dengan n = jumlah mol elektron (mol), F = muatan listrik per 1 mol elektron (coulomb /mol).

Dari penjelasan di atas, kita sekarang dapat mengaitkan hubungan antara massa zat yang terbentuk
pada elektrode dengan jumlah listrik yang digunakan. Inilah yang disebut dengan Hukum Faraday
1.

Hukum Faraday 1

Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama proses elektrolisis berbanding lurus
dengan muatan listrik yang digunakan.

Kita sudah mengetahui bahwa massa zat (w) yang dihasilkan pada elektrode berbanding
lurus dengan jumlah molelektron. Sementara, jumlah mol elektron berbanding lurus dengan
muatan listrik (Q) dalam elektron. Jadi, dapat disimpulkan:

Dengan Q menunjukan besarnya muatan listrik di suatu titik di kawat jika arus listrik I
ampere melewatinya selama t detik. Secara matematis:

Dengan I = arus listrik (ampere) dan t = waktu (detik). Sehingga, persamaan di atas dapat ditulis
menjadi:
Hukum Faraday 2

Massa zat yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan massa ekivalen zat. Di dalam
hukum Faraday 2 dinyatakan bahwa massa yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus
dengan massa ekivalen zat.

Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan perubahan bilangan oksidasinya
atau muatan ionnya.

ME = Ar/biloks atau muatan ion

Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL) Induksi

Sebuah magnet batang yang dililit oleh suatu kawat penghantar, diharapkan pada kawat
penghantar ini timbul arus yang nantinya diukur oleh sebuah Galvanometer. Akan tetapi arus yang
diharapkan tidak terjadi, dan percobaan ini dianggap gagal. Akan tetapi pada tahun 1821 Faraday
dan Henry mengamati hal yang lain, bahwa ketika batang magnet mulai dimasukkan ke dalam
lilitan kawat, terjadi arus yang terukur oleh Galvanometer, namun arus tersebut setelah beberapa
saat kemudian hilang.

Hal yang sama terjadi ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan. Sehingga Faraday dan
Henry mengambil kesimpulan bahwa perubahan medan magnetiklah yang menimbulkan arus
listrik, bukan hanya medan magnet. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan
terdapat GGL (gaya gerak listrik).GGLyang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL
induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam
kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik. Fenomena perubahan medan magnet yang
menimbulkan arus listrik ini dinamakan Induksi Elektromagnetik.

Pada saat awal, tidak ada arus terukur pada Galvanometer karena tidak ada perubahan Fluks Magnet yang
terjadi pada lilitan kawat
ketika magnet mulai didekatkan terjadi penambahan Fluks Magnet pada lilitan kawat sehingga timbul arus
listrik yang menimbulkan medan magnet melawan arah medan magnet semula

Faktor yang memengaruhi besar GGL Induksi sebenarnya dapat dilihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer.Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL
induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.

Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu :

1. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks
magnetik)
2. jumlah lilitan
3. medan magnet

Yang artinya adalah bahwa Gaya Gerak Listrik yang dihasilkan adalah sama dengan
negatif dari perubahan fluks magnetik terhadap waktu. Fluks magnetik φ adalah banyaknya garis
gaya yang tegak lurus tiap satuan luas A, identik dengan fluks listrik dalam bagian elektrostatik.

Subscript i menunjukkan jumlah lilitan.Tanda negatif berkenaan arah GGL dan induksi
magnetik. Jika fluks magnetik yang masih pada kumparan dari medan magnet bertambah, yang
artinya magnet didekatkan pada kumparan maka arah arus dari GGL induksi sedemikian sehingga
melawan medan magnet.

arah arus induksi sedemikian sehingga melawan perubahan fluks magnet penginduksinya

Demikian juga sebaliknya.Untuk kumparan dengan banyak lilitan N, maka GGL induksinya adalah :
dengan :

di mana θ adalah sudut antara B dengan A. Jadi GGL induksi terjadi bukan karena adanya medan
magnet (B) atau fluks magnetik, akan tetapi karena perubahan fluks magnetiknya.

2.3.2 Aplikasi Hukum Faraday Di Kehidupan Sehari Hari


 . Geophone berasal dari bahasa yunani yaitu "geo" yang berarti "bumi" dan “Phone" yang
berarti "suara“. Jadi, GEOPHONE adalah sensor yang berfungsi mengubah gerakan atau
getaran bumi (getaran seismik) menjadi sinyal listrik yang dapat direkam di sebuah
stasiun rekaman. Sensor Geofone biasa digunakan dalam industri Pertambangan Minyak
dan Gas. Sensor digunakan untuk mengetahui bagaimana struktur tanah dan batuan yang
ada di bawah permukaan bumi sebelum dilakukan pengeboran.
Komponen Utama Sensor Geophone
Magnet permanen diletakkan menyatu dengan permukaan bumi, sehingga akan mengikuti
getaran vertikal bumi bila ada gelombang seismik yang menjalar di permukaan bumi.
Kemudian Lilitan kawat tergantung pada pegas. Ketika terjadi vibrasi yang menyebabkan
geophone atau magnet yang berada di dalam geophone bergerak, lilitan akan tetap diam
karena kelembamannya. Pergerakan magnet relatif terhadap lilitan ini menimbulkan
tegangan listrik yang proporsional terhadap kecepatan relatif lilitan terhadap magnet.
Geophone bekerja berdasakan hukum Faraday, dimana pada sebuah kumparan akan terjadi
arus listrik
apabila pada kumparan tersebut terjadi perubahan fluk magnet terhadap waktu. Besarnya
tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya perubahan fluk terhadap waktu
tersebut

 Generator
Generator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator ada dua jenis yaitu generator arus searah (DC) atau dynamo
dan generator arus bolak-balik (AC) atau alternator.
Generator ac Generator dc

Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik sesuai dengan hukum


faraday, yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul
GGL induksi seperti yan sudah saya jelaskan di awal. Perbedaan antara generator AC
dan DC terletak pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung kumparan
yang berputar. Dinamo (generator dc) menggunakan sebuah cincin belah (komutator),
sedangkan alternator (generator (ac) menggunakan dua buah cincin slip.
 Transfomator
Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau
memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

Prinsip kerja trafo memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan
primer ke kumparan skunder. Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-
down. Trafo step-up berfungsi untuk menaikkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan
kumparan skunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primer. Trafo step-down
berfungsi untuk menurunkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih
sedikit. Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder karena medan magnet yang
berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan primer yang
berakibat berubah-ubah pula medan magnet yang timbul pada kumparan primer.
Dikarenakan kumparan primer dan sekunder dililitkan pada bahan ferromagnetik
maka pada kumparan sekunder juga dilingkupi medan magnetik yang berubah-ubah.
Akibatnya (berdasarkan hukum Faraday) pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul
ggl induksi. Dalam hal ini besi lunak di dalam transformator berfungsi Sebagai medium
yang dapat mengupulkan garis-garis gaya magnetik agar tidak menyebar keluar dari
kumparan primer maupun sekunder. Tetapi dikarenakan bahan tersebut juga sebagai
penghantar maka padanya juga timbul ggl secara mikroskopik yang disebut dengan Arus
EDDY. Arus inilah yang menyebabkan Besi tersebut menjadi panas dan merupakan
faktor yang merugikan dikarenakan membuang energi listrik dalam bentuk panas.
 Induktor
Induktor merupakan kumparan yang memiliki banyak lilitan kawat. Induktor memiliki
induktansi diri, induktansi diri adalah gejala kelistrikan yang menyebabkan perubahan
arus listrik pada kumparan dapat membangkitkan GGL induksi pada kumparan itu
sendiri.

Induktor dapat menyimpan energi listrik, karena menurut hukum bio-savart pada saat
induktor terdapat arus listrik maka dalam induktor tersebut timbul medan magnet,
ketika arus listrik dalam konduktor menjadi nol, maka medan magnetpun hilang.
Medan magnet yang semula ada menjadi tidak ada atau berubah inilah yang dapat
menimbulkan ggl induksi diri menurut faraday. Artinya induktor masih mengalir arus
listrik atau mampu menyimpan energi listrik sebesar ggl induksi diri tersebut.

2.3.3 Aplikasi Hukum Faraday Di Fisika


Pengertian Hukum Faraday adalah salah satu hukum yang menyatakan bahwa hubungan
antara jumlah listrik yang dipakai dengan Massa Zat yang dihasilkan pada proses Elektrolisis
baik di Katoda maupun Anoda, dan Teori Faraday ini sering disebut juga dengan Teori
Kuantitatif Elektrolisis. Adapun untuk Hukum Faraday diperkenalkan pertama kali oleh Seorang
Ilmuwan Asal Inggris yang dijuluki sebagai Bapak Listrik bernama Michael Faraday di tahun
1834 Silam.
Sekilas tentang Bapak Listrik Michael Faraday Penemu Hukum Faraday Satu dan Hukum
Faraday Dua ini merupakan seorang Ilmuwan Fisika dan Kimia yang berasal dari Inggris dan lahir
di Kota Newington Butts (Inggris) pada tanggal 22 September 1791 dan meninggal di Pengadilan
Hampton (Inggris) pada tanggal 25 Agustus 1867 Silam. Selain dikenal karena Hukum Faraday,
Michael Faraday dikenal karena Efek Faraday, Elektrokimia, Hukum Elekstrolisis Faraday,
Paradoks Faraday, Gelombang Faraday dan Efek Efisiensi Faraday.
Lalu kembali lagi kedalam Hukum Faraday bahwa Michael Faraday sebelum menemukan
Teori Hukum ini telah melakukan pengamatan tentang peristiwa Elektrolisis melalui berbagai
percobaan – percobaan yang ia (Michael Faraday) lakukan. Dalam proses pengamatannya tersebut
ia menemukan bahwa Arus Listrik searah dialirkan ke dlm suatu Larutan Elektrolit maka
menyebabkan Perubahan Kimia dalam larutan tersebut dan ia menemukan Hubungan antara Massa
yg diendapkan dengan Arus Listrik tersebut, Hubungan itulah yang dikenal dengan Hukum
Faraday.
Bunyi Hukum Faraday 1
“Massa zat yang dihasilkan oleh suatu elektrode selama elektrolisis (G) akan berbanding lurus
dengan jumlah muatan listrik yang akan digunakan (Q).”
Secara matematis, hukum Faraday I ditulis dengan persamaan dibawah ini.

G \sim Q
Sebagaimana jumlah pada muatan listrik (Q) itu sama dengan hasil kali dari kuat arus listrik (i)
dan juga selang waktu (t),

Q=i×t

G \sim i \times t
Pada massa zat yang dihasilkan selama elektrolisis (G) juga berbanding lurus dari kuat arus listrik
(i) dan juga selang waktu (t).
Muatan listrik (Q) yang dipakai pada elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah mol elektron
yang terlibat dengan reaksi redoks (ne). Secara eksperimen diperoleh bahwa 1 mol elektron
mempunyai sebuah muatan listrik sebesar 96.500 coulomb. Nilai muatan listrik elektron ini
dinyatakan sebagai konstanta Faraday (F). Jadi, hubungan tersebut bisa dirumuskan sebagai
berikut.

Q = ne × F
Bunyi Hukum Faraday II
“Massa zat yang dihasilkan oleh suatu elektrode selama elektrolisis (G) akan berbanding lurus
dengan massa ekivalen zat yang digunakan (Mek).”
Secara matematis, hukum Faraday II ditulis dengan persamaan dibawah ini.

G \sim M_{ek}
Massa ekivalen zat merupakan massa zat yang jumlah mol setara secara stoikiometri pada 1 mol
elektron. Massa ekivalen dalam suatu unsur sama dengan massa atom relatif (Ar) dari unsur
tersebut dibagi menggunakan perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang dialami pada reaksi
elektrolisis.
M_{ek} = \frac{A_r}{perubahan biloks}

Berdasarkan dengan konsep stoikiometri dasar terkait hubungan massa (m), jumlah mol (n) dan
massa molar (}) sebagai berikut:

m = n \times \}

G = n_e \times M_{el}

G = \frac{Q}{F} \times M_{ek}

G = \frac{i \times t}{F} \times M_{ek}

akan mendapat persamaan di atas yang merupakan sebuah gabungan oleh kedua hukum Faraday,
di mana:

G \sim i \times t \times M_{ek}


G = massa zat yang telah dihasilkan (gram)
Q = muatan listrik (coulomb)
i = kuat arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)
Mek = massa ekivalen zat (gram/mol)
F = konstanta Faraday (96.500 coulomb/mol)
Oleh sebab itu, jika diberikan dengan jumlah muatan listrik yang sama, maka perbandingan massa
zat-zat yang dihasilkan juga sama dengan perbandingan massa ekivalennya pada masing-masing
zat.
Rumus Faraday (Rumus Hukum Faraday)
Kemudian untuk Rumus Faraday adalah m = (Q/F) (M/z) dan penjelasan lengkapnya ada dibawah
ini bahwa
m adalah Massa dari Zat yang dibebaskan atau dihasilkan
Q adalah Total dari Muatan Listrik yang dilewatkan oleh Zat
F adalah tetapan ataupun Konstanta Faraday
M adalah Massa Molar dari Zat
z adalah bilangan dari valensi ion Zat (Elektron yg ditransfer per ion).
Perlu kalian ketahui bahwa didalam Hukum Faraday Pertama dinyatakan bahwa M, F dan
z merupakan Konstan sehingga semakin besar nilai Q maka m juga semakin besar. Sedangkan
didalam Hukum Faraday Kedua menyatakan bahwa Q, F dan z merupakan Konstan sehingga
semakin besar M/z (Massa Ekivalen) maka m juga akan semakin besar.
Contoh Soal Hukum Faraday dan Jawabannya

1. Sebuah benda logam yang dilapisi oleh Tembaga ditempatkan didlm sebuah larutan
CuSO4. Pertanyaannya adalah berapakah Massa Tembaga yg dihasilkan jika arus 0,22 A
tersebut mengalir melalui Sel selama hampir 1.5 Jam (90 Menit) ????

Jawabannya

Muatan Listirk yang dilewati oleh Sel adalah

(0,22 A) x (5400 detik) = 1200 C

atau bisa ditulis dengan

(1200 C) + (96599 cF´¹) = o,012 F

Karena Reduksi 1 Mol Ion CU² memerlukan penambahan 2 Mol Elektron, maka Massa Cu
yang dihasilkan adalah sebagai berikut

(63,54 g mol¹) (0,5 mol Cu/F) (0,012 F) = 0,39 g tembaga.

Sehingga jawaban dari pertanyaan Berapa Massa Tembaga dari Contoh Soal Rumus
Faraday diatas adalah sebesar 0,39 g tembaga.

2. Sejumlah arus bisa mengendapkan 1,56 gram perak dari suatu larutan AgNO3. Jika arus
yang sama dialirkan selama waktu yang sama juga pada lelehan AlCl3, berapa gram
aluminium yang bisa diendapkan? jawab (Ar Ag = 108; Al = 27)

Jawab:

Massa Al bisa dihitung menggunakan rumus:

G_{Al} : G_{Ag} = M_{ek Al} : M_{ek Ag}

Diketahui GAg = 1,56 g


Setengah dari reaksi reduksi Al dan Ag yaitu:

Al3+ + 3e− → Al, sehingga M_{ek Al} = \frac{A_r Al}{perubahan biloks Al}.

M_{ek Al} = \frac{27 g mol^{-1}}{3} = 9 g mol^{-1}

Ag+ + e− → Ag, sehingga M_{ek Ag} = \frac{A_r Ag}{perubahan biloks Ag}.

M_{ek Ag} = \frac{108 g mol^{-1}}{1} = 108 g mol^{-1}

G_{Al} : 1,56 g = 9 g mol^{-1} : 108 g mol^{-1}

Jadi, G_{Al} = \frac{9}{108} \times 1,56 g = 0.13 g.

2.3.4 Aplikasi Hukum Faraday Di Geologi


salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode
elektromagnetik. metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda- benda
konduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan
untuk menentukan struktur bawah permukaan. !edan elektromagnetik yang digunakan dapat
diperoleh dengan sengaja, seperti dengan membangkitkan elektromagnetik di sekitar daerah
observasi, pengukuran semacam ini disebut pengukuran aktif. contoh metode ini adalah curam
elektromagnetik. metode ini praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang
dibuat. teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif, yaitu dengan memanfaatkan medan
elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar
pengamatan. Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar
frekuensi rendah (15-30 KHZ) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam. teknik ini
lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas.
2.3.5 Aplikasi Hukum Faraday Di Pertambangan

Batuan beku andesit dan vulkanik dan ada juga posisi batubara di atas atau di bawah batuan
beku. kondisi yang berbeda-berbeda tersebut diakibatkan oleh adanya peran struktur bawah
permukaan seperti banyak terjadi di daerah sumatera yang mempunyai sesar aktif dan di bagian
selatan relatif didominasi oleh batuan beku sehingga pemisahan antara sebaran batuan sedimen
dan batuan beku relatif lebih mudah.

untuk aplikasi eksplorasi mineral relatif lebih mudah jika jika mineral-min tersebut
dibentuk di batuan yang kerentanannya berbeda jauh dengan batuan sekitar yang bukan pembawa
mineral tetapi beberapa mineral lebih sulit karena batuan pembawa mineral tersebut justru nilai
kerentananya tidak dominan dibandingkan dengan batuan sekitar atau dengan kata lain hampir
seragam, misalnya untuk eksplorasi mineral mangan2manganese3 yang pada umumnya batuan
pembawanya atau asosiasi di lokasi dengan batuan lempung.
2.4 Hukum Ohm
2.4.1 sejarah hukum ohm

Dasar hubungan di antara arus listrik, hambatan, dan daya listrik atau voltase ditemukan
pada tahun 1826 dan dipublikasikan pada tahun 1827 oleh Georg Simon Ohm (1789-1854). Lahir
dalam keluarga sederhana di Bavaria, Ohm belajar matematika dan fisika di bawah bimbingan
ayahnya, dan setelah mendapatkan banyak pelatihan di sekolah, ia mengajar di sekolah menengah
dan kolese. Dia telah mengembangkan beberapa percobaan demi kemajuan dirinya sendiri di
laboratorium Jesuit College of Cologne, tempat ia mengajar. Untuk mencapai ambisinya guna
mendapatkan pengakuan universitas, dia memutuskan untuk menerbitkan penemuan-
penemuannya. Dalam Die galvanishe Katte, mathematisch bearbeitet (Sirkuit Galvanik Diselidiki
secara Matematis) ia menggambarkan hubungan yang ia peroleh melalui percobaan dalam
serangkaian rumus aljabar.

I=V/R
V = IR

Di sini V sama dengan beda daya listrik yang diukur dalam volt. I mewakili arus listrik
yang diukur dengan ampere, dan R sama dengan kuantitas hambatan yang sekarang diberi nama
ohm sebagai wujud penghormatan kepada dirinya. Dengan cara penyampaian lain, ketika 1 ampere
arus listrik melalui sebuah konduktor menghasilkan besaran 1 volt, hambatan konduktor itu adalah
1 ohm.
Pada awalnya penemuan Ohm kurang bisa diterima, karena kebanyakan pekerja di bidang
kelistrikan tidak berpikir secara matematis. Namun kemudian pekerjaannya mulai bisa diterima,
dan pada tahun 1841 dia diberi penghargaan Copley Medal dari Royal Society of London. Pada
tahun 1849 ia menjadi kurator koleksi di Universitas Munich, tempat ia mengajar, dan pada tahun
1852, dua tahun sebelum kematiannya, ia diterima sebagai profesor fisika di universitas itu.
Hukum Ohm bisa menjelaskan perilaku perjalanan arus DC secara memadai, tetapi hukum
ini perlu diperbaiki agar bisa diterapkan pada perjalanan arus AC. Pada arus AC, hambatan
menjadi rumit karena adanya pengaruh bolak-balik, dan secara bersama-sama hambatan serta
reaktansi dianggap sebagai impedansi. Dengan demikian, jika impedansi dilambangkan dengan Z,
hukum Ohm bisa dipakai lagi pada arus AC dengan rumus V//I= Z.

2.4.2 penerapan hukum ohm pada kehidupan sehari-hari

 Alat listrik (misalnya lampu pijar, seterika listrik) memiliki bagian yang mengalirkan
arus listrik yang disebut elemen pemanas.

Pada bola lampu pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari
tungsten. Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R.

Jika bola lampu pijar diberi tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang
mengalir melalui filamen adalah I =V/R.
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan tegangan yang
seharusnya diperuntukkan bagi alat itu.

Sebagai contoh, jika lampu pijar diberi tegangan yang melebihi tegangan yang seharusnya,
elemen pemanas pada lampu pijar akan dilalui oleh arus lebih (arus yang melebihi arus
yang seharusnya), akan mengakibatkan elemen pemanas rusak.

Jika tegangan yang diberikan pada alat listrik lebih kecil daripada tegangan yang
seharusnya, maka arus yang mengalir menjadi kurang.

Kondisi ini dapat terjadi pada penggunaan kompor listrik dengan tegangan lebih rendah,
maka arus yang mengalir juga kurang.

Dengan aliran arus yang kurang ini proses pemanasan elemennya menjadi lambat.
Contoh lain yang sering dijumpai adalah redupnya lampu pijar ketika mengalami
penurunan tegangan.

2.4.3 Penerapan Hukum Ohm Pada Fisika

Industri elektromagnetik adalah perubahan jumlah garis gaya magnetik yang berada di
dalam sebuah kumparan. Konsep industri elektromagnetik lahir dari percobaan fisikawan Inggris
yaitu Michael Faraday (1791-1867). Percobaannya adalah saat ia memasukkan medan magnet ke
dalam suatu kumparan dan ternyata dihasilkan suatu arus yang mengalir.
Lewat percobaan ini, Faraday berkesimpulan bahwa “arus yang timbul di kumparan akan
berbanding lurus dengan jumlah garis gaya magnetik pada kumparan tersebut. Kesimpulan
tersebut kita kenal dengan Hukum Faraday. Hukum Faraday ini menjadi landasan terciptanya alat-
alat penghasil energi listrik yang di dalamnya terdapat medan magnet (elektromagnetik).” Contoh
televisi, radio, dinamo sepeda. Secara matematis, rumus Hukum Faraday adalah sebagai berikut:

2.4.4 Penerapan Hukum Ohm Pada Geologi

Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah
permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. metoda geolistrik menempati
tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik. metoda - metoda ekpslorasi geolistrik sangat
beragam, ada metoda yang dapat dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang
dapat dimasukkan kedalam kategori statis. ialah satu keunikan lain dari metoda geolistrik adalah
terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam aliran atau school yang berbeda satu dengan yang
lain. Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik beda buatan kedalam
tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda potensial beda Kpada elektroda
lain. hasil pencatatan akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik
dapat diketahui dengan hukum Ehm yaitu ?

R =V/I..............1, dimana R=tahanan ohm-mohm, V beda potensial listrik volt-mvolt dan I beda
arus listrik dalam amper. Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metoda
geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu :

1. Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi dan sedimentasi.


2. Hidrogeologi=Geohidrologi untuk mengetahui muka air tanah, akuifer, stratigrafi ,
intrusi air laut.
3. Geologi Teknik untuk mengetahui struktur, startigrafi, permeabilitas dan porositas
batuan, batuan dasar, pondasi, kontruksi bangunan teknis. .
4. Pertambangan untuk mengetahui endapan plaser, stratigrafi, struktur, penyebaran
endapan mineral.
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama. .
6. Panas bumi geothermal mengetahui kedalaman, penyebaran, low resistivity daerah
panas bumi. .
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas , water content well logging geophysic.

Sejarah perkembangan eksplorasi geolistrik merupakan perkembangan yang paling unik


dari seluruh geofisika eksplorasi. Unik karena dalam perkembangannya metoda ini terbagi - bagi
dalam beberapa ma1hab school, padahal sumber dasar teori sama. Perbedaan tersebut terletak pada
: Data prossessing. Penggunaan sifat-sifat kelistrikan untuk maksud eksplorasi sudah
dikenal peradaban manusia lebih dari dua abad yang lalu. Pelopor yang mula-mula memakai cara
geofisika untuk maksud Eksplorasi adalah :

 Gray dan Wheeler Tahun 1720, melakukan pengukuran terhadap batuan dan
mecoba membakukan tebal konduktivitas batuan.
 Watson thn 1746, menemukan ,bahwa tanah merupakan konduktor dimana
potensial yang diamati pada titik-titik diantara dua elektroda arus yang dipotong ,
bervarisai akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.
 Robert W.Fox thn1788-1877, dapat disebut sebagai Bapak Metoda Geolistrik ,
karena beliau yang pertama kali mempelajai hubungan sifat-sifat listrik keadaan
geologi, temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat
kelistrikan tersebut di tambang-tambang corn wall, inggris.
 Perkembangan dilanjutkan secara bertahap thn.1871 oleh W.Skey, oleh Charles
Matteucci., thn. 1882oleh Cart Barus, thn. 1891 oleh Brown, thn. $ 84 oleh
Bernfield, thn 1921 oleh Gottchalk, Wells dan George Ettis.
 Perkembangan agak berbeda setelah Conrad Schlumberger dan R.C. Well dimana
geolistrik berkembang di dua benua, dengan cara dan sejarah yang berbeda. Akan
tetapi di ujung perkembangan tersebut kedua ma1hab ini bertemu lagi, terutama
dalam menggunakan konsep matematika yang sama yang diterapkan pada teori
interpretasi masing-masing.
 Perkebangan peralatan dimulai dari peralatan geolistrik di dalam truk sampai pada
alat geolistrik sebesar tas kecantikan.
 Perkembangan pengolahan data nilai tahanan jenis pada abad ke 20 yaitu dengan
dibuatnya kurva baku dan kurva tambahan oleh Erellana dan Mooney H.M
Bhattacharya P.K. dan Patra H.P, Rijkkswaterstaat, The Netherland, Wohdy, A.A.R
1975.

Mazhab ini mula-mula berkembang dari hasil study conrad schlumberger 1936. sebagai
orang yang serba bisaa geologist, physicist, mining engine conrad schlumberger merupakan
peletak dasar baru dalam menggunakan kelistrikan. untuk menyelidiki keadaan geologi bawah
permukaan , menggunakan Zaspect dynamicZ dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi,
mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan batuan sekelilingnya. Beliau juga sudah
membayangkan akibat dari suatu medan listrik terhadap media yang homogen dan
membandingkan dengan media yang non homogen. Berdasarkan study on schlumberger membuat
peta isopotensial yang dilakukan pada endapan pirit di Bel phone pada tahun 1819. laporan
penyelidikan conrad schlumberger terlihat dibawah ini.

sejak itu sekolah Perancis mengembangkan banyak metoda, baik konfigurasi elektroda dan
metoda eksplorasi. semenjak marcel schlumberger ikut kelompok schlumberger, tekanan study
sekolah Perancis lebih ditekankan kepada pengukuran geolistrik di lubang bor. sehingga sampai
sekarang dapat dikatakan merupakan satu-satunya perusahaan keluarga yang mempunyai hampir
mono untuk penyelidikan geofisika lubang bor di seluruh dunia. ide yang sama juga dikembangkan
oleh wenner secara terpisah, pada saat bersamaan menemukan konsep yang sama. hasil wenner
ini merupakan dasar perkembangan ma1hab amerika 1915.

Electrical logging merupakan bagian daripada geofisika well logging. Geofisika well
logging Guyot dan Sane, 1969 merupakan suatu teknik pengukuran parameter fisika yang
digunakan untuk menginterpretasi karakteristik batuan dan kandungan fluida dalam batuan di
dalam satu lubang bor. Dalam eksplorasi hidrogeologi metoda ini selalu digunakan setelah tahapan
kita membuat suatu sumur bor, metoda ini digunakan untuk membuat konstruksi sumur bor dan
penentuan screen. Elektrical logging sendiri terdiri dari : Spontaneous Potential Logs SP dan
Resistivity Logging. Metoda Geofisika Logging yang lainnya adalah Radioaktif Logging
(gamma,rey, neutron logging dan lain-lain), caliper logging dan temperature Logging.
2.4.5 Penerapan Hukum Ohm Pada Pertambangan

Elektrolisisadalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Tiga ciri utama, yaitu:
1.Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2.Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (
DC ).

3.Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis. Elektroda yang menerima elektron dari sumber
arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan elektoda yang mengalirkan elektron kembali ke
sumber arus listrik luar disebutAnoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang
elektrodanya negative (-) dan Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang
elektrodanya positive (+).

Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang
dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-
hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energilistrik yang diberikan
menjadi produk berupa bahankimia yang diinginkan. Air, H2O, dapat diuraikan dengan
menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses iniakan mengurai airmenjadi unsur-unsur
pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis
dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeterdiganti dengan sumber arus
(umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin
dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C),
Platina(Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi
reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif
sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus
tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-
kationyang akan tereduksimenjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan
menarik anion-anion yang akan teroksidasimenjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis
adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.

Faktor yang mempengaruhi elektrolisis antara lain adalah:

1.Penggunaan katalisator Katalisator Misalnya H2SO4dan KOH berfungsi mempermudah proses


penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen karena ion-ion katalisator mampu mempengaruhi
kesetabilan molekul air menjadi menjadi ion H dan OH-yang lebih mudah di elektrolisis karena
terjadi penurunan energi pengaktifan.
2.Luas permukaan tercelup Semakin banyak luas yang semakin banyak menyentuh elektrolit maka
semakin mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya. Sehingga terjadi hubungan
sebanding jika luasan yang tercelup sedikit maka semakin mempersulit elektrolit untuk
melepaskan electron dikarenakan sedikitnya luas penampang penghantar yang menyentuh
elektrolit. Sehingga transfer elektron bekerja lambat dalam mengelektrolisis elektrolit
3.Sifat logam bahan elektroda Penggunaan medan listrik pada logamdapat menyebabkan seluruh
elektron bebas bergerak dalam metal, sejajar, dan berlawanan arah dengan arah medan listrik.
Konduktivitas listrik didefinisikan sebagai ratio rapat arus terhadap kuat medan listrik.
Konduktifitas listrik dapat dilihat pada deretvolta sepert iberikut :

4.Konsentrasi Pereaksi Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka akan semakin besar
pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan prosentase katalis yang semakin tinggi dapat
mereduksi hambatan pada elektrolit. Sehingga transfer electron dapat lebih cepat meng-elektrolisis
elektrolit dan didapat ditarik garis lurus bahwa terjadi hubungan sebanding terhadap prosentase
katalis dengan transfer elektron.
2.5 Hukum Snell
2.5.1 sejarah hukum snell

Ptolemeus, di Aleksandria, Mesir, telah menemukan hubungan mengenai sudut refraksi, tetapi
tidak akurat untuk sudut yang tidak kecil.

Ptolemeus yakin dia telah menemukan hukum empiris yang akurat, sebagian sebagai hasil dari
datanya agar sesuai dengan teori Alhazen, dalam Book of Optics (1021), datang lebih dekat untuk
menemukan hukum pembiasan, meskipun ia tidak mengambil langkah untuk melakukan uji coba
pembiasan.

Pada 1621, astronom Belanda Willebrord Snellius memperoleh bentuk yang setara secara
matematis.

Siapa Penemu Hukum Snellius?

willebrord Snellius

Willebrord Snellius (13 Juni 1580 – 30 Oktober 1626) adalah seorang astronom dan ahli
matematika Belanda, yang dikenal di dunia sebagai Snell yang menemukan hukum snellius.

Di barat, terutama negara-negara berbahasa Inggris, namanya melekat pada hukum pembiasan
cahaya.

Sekarang baru diketahui bahwa hukum ini sudah ditemukan oleh Ibn Sahl pada tahun 984.

Hukum yang sama juga diselidiki oleh Ptolemeus dan pada Abad Pertengahan oleh Witelo, akan
tetapi karena kurangnya instrumen matematika yang memadai (fungsi trigonometri) hasilnya
disimpan sebagai tabel, bukan fungsi.
Hukum Snellsus adalah rumus matematika yang meberikan hubungan antara sudut datang
dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium
isotropik berbeda, seperti udara dan gelas. sama hukum ini diambi matematikawan Belanda
willebrord snellius, yang merupakan salah satu penemunya. hukum ini juga dikenal sebagai
Hukum Des(artes atau Hukum Pem hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan
sudut bias adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang ekivalen adalah
nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium,
yang sama dengan kebalikan nisbah indeks bias. Perumusan matematis hukum snellius adalah

hukum snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias, dan dalam
eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu Pada tahun 1637, rene Descartes secara terpisah
menggunakan argumen heuristik kekekalan momentum dalam bentuk sinus dalam tulisannya
iscourse on method untuk menjelaskan hukum ini. cahaya dikatakan mempunyai kecepatan yang
lebih tinggi pada medium yang lebih padat karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat
terusiknya plenum, empiris sudut bias yang hanya akurat pada sudut kecil. konsep hukum Snellsus
pertama kali dijelaskan secara matematis dengan akurat pada tahun 984 oleh ibn sahl dari Baghdad
dalam manuskripnya 1n burning mirrors and lenses. Dengan konsep tersebut ibn sahl mampu
membuat lensa yang dapat memfokuskan cahaya tanpa aberasi geometri yang dikenal sebagai
kanta asperik. manuskrip ibn sahl ditemukan oleh thomas harriot ,tetapi tidak dipublikasikan
walaupun ia bekerja dengan johannes jeppler pada bidang ini. Pada tahun1678, dalam trait de la
lumiere, christiaan huygens menjelaskan Snellsus dari penurunan prinsip huygens tentang sifat
cahaya sebagai gelombang. Hukum Snellsus dikatakan, berlaku hanya pada medium isotropik atau
ZteraturZ pada kondisi cahaya monokromatik yang hanya mempunyai frekuensi tunggal, sehingga
bersifat reversibe Hukum Snellsus dijabarkan kembali dalam rasio sebagai berikut:

Hukum Snellsus adalah rumus matematika yang memerikan hubungan antara sudut datang
dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium
isotropik berbeda, seperti udara dan gelas. sama hukum ini diambi matematikawan Belanda
willebrord snellius, yang merupakan salah satu penemunya. hukum ini juga dikenal sebagai
Hukum Deseartes atau Hukum Pembiaasan.

Hukum Snellsus I adapun bunyi hukum snellius adalah : “jika suatu cahaya melalui
perbatasan dua jenis zat cair maka garis semula tersebut adalah garis sesudah sinar itu membias
dan garis normal dititik biasnya ketiga garis tersebut terletak dalam satu bidang datar”.

Hukum Snellsus II adapun bunyi hukum snellius adalah: “Perbandingan sinus sudut datang
dengan sinus sudut bias selalu konstan”.

benda bening maka ia akan dibiaskan. cahaya yang sering sobat lihat seberanarnya dari
bagian-bagian yang disebut berkas cahaya. #elama ini dikenal ada 3 jenis berkas cahaya :

1. Berkas cahaya sejajar arahnya sejajar satu sama lain contohnya berkas
cahanya pada lampu senter yang sering kita pakai. Berkas cahaya dari
lampu disejajarkan oleh cermin cekung yang ada di bagian kepala lampu
senter.
2. Berkas cahaya Divergen menyebar, berkas dari satu titik kemudian melebar
ke arah tertentu. contohnya sering sobat lihat pada lampu jalan atau lampu
belajar di rumah.
3. Berkas cahaya konverge mengumpul, beberapa berkas cahaya mengumpul
di satu titik. contohnya saat sobat iseng membakar daun kering
menggunakan lup atau kaca pembesar.

2.5.2 penerapan hukum snell pada kehidupan sehari-hari

 Peristiwa terjadinya pelangi

Terjadinya pembiasan cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang
terlihat oleh mata dengan warna warni.

Panjang gelombang cahaya ini membentuk garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan
warna di sebelahnya.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat.

Posisi kita harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibelakang kita.

Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Contoh lainnya adalah:

 Sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas.


 Di permukaan buih sabun, terlihat berbagai warna dalam cahaya.
 Pemantulan Sempurna

Pemantulan sempurna terjadi jika seberkas cahaya datang medium rapat (indeks bias besar)
menuju medium kurang rapat (indeks bias kecil). Syarat terjadinya pemantulan sempurna
adalah sudut datang harus lebih besar dari sudut sudut kritis (sudut datang yang menghasilkan
sudut bias 90o).

Pemantulan sempurna ini dimanfaatkan untuk membuat serat optik. Serat optik merupakan
sejenis kabel yang memiliki daya transmisi cukup tinggi.
 Pensil atau Sedotan Terlihat Patah
Seperti pembahasan di awal materi ini, pensil atau sedotan yang sebagian batangnya
dicelupkan ke dalam air akan terlihat patah. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan medium
yang dilalui cahaya.
 Air Laut Terlihat Dangkal
Jika kamu pernah ke pantai, mungkin kamu merasa ingin berenang di dalam lautan karena
lautan terlihat cukup dangkal. Sebenarnya, lautan tersebut tidaklah dangkal.
Hal ini bisa terjadi karena cahaya melewati dua medium yang berbeda, dari udara ke air.
Prinsipnya hampir sama dengan pensil yang seolah patah di dalam air.
 Pembiasan Pada Lensa
Lensa memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan. Misalnya saja untuk kacamata,
teropong, lup, dan mikroskop. Tahukah kamu, lensa bisa digunakan untuk membantu
melihat benda-benda di luar batas kemampuan mata kita karena lensa bisa membiaskan
cahaya yang masuk ke dalamnya?
Indeks bias antara medium lensa dan udara jelas berbeda. Itulah mengapa lensa mampu
membiaskan cahaya yang masuk ke dalamnya.
Contohnya saja bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat. Setelah memakai
kacamata, para penderita bisa melihat kembali pada jarak normal karena bayangan yang
dibentuk oleh benda tepat jatuh di retina.

 Contoh Cepat Rambat Didalam Zat Cair

Pada saat anda menyelam dalam air bawalah dua buah batu, kemudian pukulkan
kedua batu tersebut satu sama lain. Meskipun anda berada dalam air anda maasih bisa
mendengar suara batu tersebut.

 Contoh Cepat Rambat Didalam Zat Gas

Suara pesawat yang terbang diudara, bunyi teriakan manusia, dan suara radio.
 Bunyi Infrasonik

Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Mahluk yang bisa
mendengar bunyi Infrasonik adalah JANGKRIK.

 Bunyi Ultrasonik

Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20 kHz. Mahluk yang
dapat mendengar Ultrasonik adalah LUMBA-LUMBA.

2.5.3 penerapan hukum snell pada fisika


Hukum pembiasan pertama kali dinyatakan oleh Willebrord Snellius, seorang ahli Fisika
berkebangsaan Belanda. Snellius melakukan eksperimen dengan melewatkan seberkas sinar pada
balok kaca. Secara sederhana, percobaan Snellius ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.

Seberkas cahaya (sinar laser/kotak cahaya) di arahkan menuju permukaan balok kaca
(gambar kiri). Ternyata, sinar dibelokkan pada saat mengenai bidang batas udara-kaca. Jika
digambarkan dalam bentuk dua dimensi (gambar kanan), maka sinar datang dari udara dibiaskan
dalam kaca mendekati garis normal. Sehingga besar sudut datang (i) selalu lebih besar dari sudut
bias (r).
Jika percobaan yang sama diulang dengan sudut datang yang berubah-ubah yaitu sebesar i1, i2,
i3 hingga sudut biasnya r1, r2, r3 ternyata Snellius menemukan bahwa hasil perbandingan sinus
sudut datang dengan sinus sudut biasnya selalu konstan atau tetap. Dengan hasil percobaannya
tersebut, Snellius mengemukakan Hukum Pembiasan yang berbunyi sebagai berikut.
■ Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar.
■ Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda
merupakan bilangan tetap.
Secara matematis, pernyataan Hukum Snellius yang kedua di atas dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan berikut.
sin sin sin
i1 i2 i3
= =
sin sin sin
r1 r2 r3
sin
i ………………… pers.
= Tetap
sin (1)
r
Tetapan atau konstanta tersebut disebut dengan indeks bias relatif suatu medium terhadap medium
lain. Jika sinar datang dari medium 1 ke medium 2, maka indeks bias relatif medium 2 terhadap
medium 1 ditulis sebagai berikut.
n2
n21 =
n1
Dengan demikian, persamaan (1) di atas dapat ditulis ulang sebagai berikut.
sin
i
= n21
sin
r
sin
n2
i
=
sin
n1
r
Sehingga kita peroleh rumus hubungan antara sudut datang, sudut bias dan indeks bias medium
sebagai berikut.

n1 sin i = n2 sin r

Keterangan:
n1 = indeks bias mutlak medium 1
n2 = indeks bias mutlak medium 2
n21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
i = sudut datang pada medium 1
r = sudut bia pada medium 2
Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku pada peristiwa
pembiasan cahaya, yaitu sebagai berikut.

1) Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada sudut datangnya (r < i).

2) Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Jadi, sudut datang lebih kecil dari sudut bias (i < r).
3) Jika sinar datang tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan melainkan
diteruskan.
Ketika cahaya cahaya dari sebuah medium merambat melewati medium lain yang berbeda
kerapatan, cepat rambat cahaya akan berubah. Cepat rambat cahaya akan berkurang jika memasuki
medium dengan kerapatan tinggi. Sebaliknya, cepat rambat cahaya akan bertambah jika memasuki
medium dengan kerapatan rendah.
2.5.4 penerapan hukum snell pada geologi

Dalam mempelajari ilmu kebumian atau geologi, sangat erat kaitannya ilmufisika karena
fisika merupakan bagian dari geologi. Geologi mempelajari tentang planet bumi,terutama
mengenai materi penyusunnya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut,sejarah planet
itu dan bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk Bates dan jakcson,1990,272. sedangkan
fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau dalam lingkup ruang dan waktu. Dengan
demikian jika ingin mempelajari geologi pasti juga membutuhkan ilmu fisika dimana ilmu fisika
sering diterapkan untuk mengeksp sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. sebagai contoh F
seorang geologis mengeksploitasi sumber daya alam dan mineral di bawah permukaan bumi. tanpa
ilmu.

disebut eksplorasi seismik. Pengambilan data mencakup semua kegiatan mulai bagaimana
pita magnetikdibaca, diatur kembali pada aturan yang sesuai, dilakukan berbagai koreksi, diolah
sehingga memunculkan sinyal yang dikehendaki hingga diplot pada kertas yang akan memberikan
gambaran keadaan bawah permukaan berupa berbagai bidang pantul atau yang sering
disebuthorison.Gelombang seismik juga dapat mendeteksi terjad aktivitas tektonik berupa
gempabumi. Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. saat
pergeseran terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismic. Gelombang ini menjalar
menjauhi titik gempa bumi ke segala arah dalam bumi. ketika gelombang seismik mencapai
permukaan bumi, getaran ini bias merusak bangunan-b yang berdiri. Gempa dapat terjadi kapan
saja. tetapi, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja.

2.5.5 penerapan hukum snell pada pertambangan

Gelombang cahaya merupakan suatu ilmu fisikayang mempelajari tentang refleksi


(pemantulan), refraksi (pembiasan), difraksi, interferensi, dan polarisasi cahaya. Pembiasan adalah
peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena melalui medium yang berbeda kerapatannya.
Apabila gelombang cahaya menumbuk antar muka (interface) halus yang memisahkan dua
material transparan (tembus cahaya) seperti udara dan air atau air dan kaca, maka pada umumnya
sebagian gelombang di pantulkan dan sebagian gelombang dipantulkan di dalam kedua material
(Young et al, 2003).

Pembiasan merupakan kejadian fisika yang dapat dimanfaatkan keberadaannya dalam


kehidupan. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya perbedaan kerapatan medium yang dilalui oleh
cahaya, sehingga terjadinya pembelokan cahaya. Perbandingan kecepatan cahaya pada ruang
hampa dengan kecepatan cahaya pada suatu zat dinamakan indeks bias. Indeks bias suatu zat
merupakan ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding ketika zat di udara (Murdaka et al,
2010).
Pengukuran indeks bias dalam industri dapat digunakan untuk menemukan parameter fisik
berupa konsentrasi, suhu dan tekanan. Indeks bias juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas
nilai dari suatu larutan. Penelitian yang dilakukan oleh Yunus dan Team (2009) menunjukan
bahwa indeks bias dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat dan kadarluarsa dari
oli. Karena sudah banyaknya penelitian indeks bias untuk mengetahui kualitas suatu zat maka
penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui indeks bias dengan air keruh yang ada disekitar
lingkungan kita, yaitu limbah industri rumahan seperti limbah air tahu.

Kekeruhan adalah ukuran kejernihan relatif suatu cairan. Ini merupakan karakteristik optik
dari air dan merupakan suatu pengukuran jumlah cahaya yang tersebar oleh material di dalam air
ketika cahaya disinari melalui sampel air dan juga berkaitan dengan Efek Tyndall. Efek Tyndall
terjadi karena cahaya tersebar oleh partikel yang ada dalam larutan koloid. Oleh sebab itu,
dilakukanlah penelitian indeks bias pada air limbah tahu untuk memenuhi keingintahuan peneliti
terhadap pengeruh kekeruhan air terhadap pembiasan cahaya.

Teknik yang digunakan dalam percobaan indeks bias ini menggunakan alat yang sederhana
dan mudah dilakukan untuk mengukur indeks bias zat cair, yaitu metode pembiasan menggunakan
plan paralel yang merupakan bangun tiga diemensi yang dibatasi oleh sisi-sisi yang sejajar yang
transparan sehingga memudahkan cahaya yang terisi zat cair melakukan pembiasan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
2. Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul
antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak
pisah keduanya. ... Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan
muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.
3. Hukum Ohm menyatakan bahwa perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus
yangmengalir pada suatu rangkaian adalah tetap. Arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yangmengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau
penghantar listriklainnya. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponenelektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Dalam hukum Ohm, bedapotensial (V) adalah V= I x R, sedangkan rambatan adalah R =
V/I, dan kuat arus adalah I = V/R. Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan
dengan E atau V. Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I. Hambatan
dinyatakan dengan ohms diberi symbol R. Hukum Ohm : E = IR ; I =E/R ; R = E/I.
4. Hukum Faraday menjelaskan tentang hubungan proses kimia dengan energi listrik. Proses
ini sudah banyak dikenal diberbagai industri sebagai proses elektrolisis, yaitu proses
perpindahan muatan listrik pada suatu larutan yang menghasilkan proses kimia pada
larutan tersebut.
5. Hukum Snellius adalah rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut datang
dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium
isotropik berbeda, seperti udara dan gelas. Nama hukum ini diambil dari matematikawan
Belanda Willebrord Snellius, yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga
dikenal sebagai Hukum Descartes atau Hukum Pembiasan.
DAFTAR PUSTAKA

http://ridhoernandi.blogspot.com/2012/05/sejarah-hukum-newton.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/01/080000169/pemanfaatan-gaya-dalam-
kehidupan-sehari-hari?page=all

https://www.scribd.com/document/364866568/BAB-I

http://blog.unnes.ac.id/atikaisma/2016/02/25/pengertian-rumus-dan-bunyi-hukum-ohm/

https://blog.ruangguru.com/pengertian-hukum-coulomb

http://luk.tsipil.ugm.ac.id/kmi/iptek/100/Faraday.html

https://widiageofisika.blogspot.com/2014/02/metode-gravity-dalam-geofisika.html

http://fisikazone.com/hukum-coulomb/percobaan-coulomb/

https://rumus.co.id/hukum-coulomb/

https://edi-pras.blogspot.com/2014/01/hukum-faraday-dan-aplikasinya.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-faraday/

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/15758/Hukum-Faraday-Pengertian-Rumus-Bunyi-dan-
Contoh-Soal

https://haloedukasi.com/hukum-snellius

Anda mungkin juga menyukai