A. Alam Semesta
Alam semesta terbentuk hanya tuhan yang tahu, manusia beranggapan bahwa pembentukan alam
semeta itu misteri. Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos
adalah benda-benda ya ng mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan
sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para
ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori
egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius
Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap
teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru
menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah
sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di
alam semesta.
b. Garis lintang dipergunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa
(utara atau selatan). garis lintang juga dipergunakan sebagai penanda dalam pembagian
zona iklim yang ada di muka bumi.
b. Kegunaan dari adanya garis bujur ini sendiri digunakan untuk menentukan waktu dan
tanggal di seluruh belahan bumi. garis bujur juga bisa digunakan untuk menentukan
pembagian zona waktu.
D. Lapisan Bumi
1. Litosfer
Litosfer merupakan bagian bumi yang terluar, atau biasa disebut sebagai kulit bumi. Pengertian
lain dari bagian bumi ini adalah bagian terluar dari lapisan kerak bumi berupa batuan. Batuan di
sini sebenarnya bukan saja berupa benda keras seperti batu yang biasa kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, akan tetapi bisa dalam bentuk tanah liat, pasir, kerikil, abu gunung berapi,
dan lain sebagainya
2. Atmosfer
Permukaan bumi maupun planet-planet yang lain diselimuti oleh suatu lapisan gas yang disebut
atmosfer yang membentang mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke luar angkasa. Gas yang
membentuk lapisan atmosfer adalah udara yang merupakan kombinasi atau percampuran
berbagai macam unsur seperti :
Nitrogen (N2) sebesar 78%
Oksigen (O2) sebesar 21%
Argon (Ar) sebesar 1%
Air (H2O) sebesar 0 hingga 7%
Ozon (O) sebesar 0 hingga 0,01%
Karcondioksida (CO2) sebesar 0,01 hingga 0,1%
Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai macam unsur cuaca seperti angin,
suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta udara.
3. Hidrosfer
Merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Hidrosfer berasal dari kata
hidros yang berarti air serta spere yang berarti lapisan. Beberapa element dari hidrosfer bumi
antara lain adalah sungai, danau, laut, gletser, air tanah, serta uap air yang berada di lapisan
udara.
4. Biosfer
Secara harfiah, biosfer merupakan bagian bumi terluar yang mencakup daratan, air, serta udara
yang menjadi faktor pendukung utama dari keberlangsungan kehidupan serta proses biotik.
Sedangkan menurut geofisiologi, biosfer merupakan sistem ekologi global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup serta hubungan yang terjadi di antara mereka termasuk interaksinya
terhadap unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi
5. Antroposfer
Antroposfer merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi manusia.
Antroposfer berasal dari kata antropos yang berarti manusia, dan spaira yang berarti
lingkungan. Dengan kata lain, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang menjadi tempat
hidup bagi manusia serta memiliki fungsi lingkungan hidup bagi manusia. Contoh dari
antroposfer adalah wilayah pedesaan, wilayah perkotaan, lokasi pemukiman, dan lain
sebagainya.
2. Teori Kadar Garam, Cara ini didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut.
Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena
banyak sungai bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral
di laut sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata 3%. Kadar
garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur bumi dan
menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3. Teori Termal, Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat
panas dan karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan
tersebut mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000
juta tahun.
4. Teori radioktivitas, Menerut teori in, zat adiktif dalam waktu tertentu akan terurai
separuhnya (meluruh) menjadi saat yan lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini,
umur bumi sudah 5.000 juta – 7.000 juta tahun.