Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan dan Pengembangan IPA

A. IPA Klasik dan IPA Modern


 IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling
melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni
mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara
tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih
mendahulukan eksperimen dari pada teori.
 IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada
praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat
detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia
menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa
penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan pada konsepsi, yang meliputi
cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu gejala alam.
Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik dan IPA Modern adalah
sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan masalah, pengajuan hipotesis, eksperimen, dan
penarikan kesimpulan (teori). Baik IPA Klasik maupun IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir
yang sama, yakni keingintahuan. Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal,
yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal
karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu
pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada
dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih
mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam.
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan dari IPA Klasik.

B. Ruang Lingkup IPA Dan Pengembangannya


 Klasifikasi IPA
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science)
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai
makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.Pendidikan, proses latihan yang
terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
b. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan
tingkah laku sosial.
c. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan
pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya
d. Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara
atau individu.
e. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi,
pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
f. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi,
institusi, perkembangan masyarakat.

2. Ilmu Pengetahuan Alam


Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan
selanjutnya terbagi atas:
a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat
sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir.
b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan
yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan
kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan
peledak.
c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya
d. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan

3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa


Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda
angkasa lainnya, selanjutnya terbagi atas:
a. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu
kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa
bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
b. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi
bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi,
kalendar dan waktu.

C. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu


a. Pemfokusan Ilmu
Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan
klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam
disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan
getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.
Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak
memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu
dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih
memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu.

b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu


 Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan
lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin
ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.

 Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan


satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang
dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga
perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini.
Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena
dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin
ilmu.
Bumi dalam alam semesta

A. Alam Semesta
Alam semesta terbentuk hanya tuhan yang tahu, manusia beranggapan bahwa pembentukan alam
semeta itu misteri. Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos
adalah benda-benda ya ng mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan
sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para
ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori
egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius
Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap
teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru
menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah
sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di
alam semesta.

B. Garis lintang dan garis Bujur Bumi


1. Garis Lintang (Horizontal)
a. Garis Lintang merupakan garis maya atau garis khayal yang melingkari bumi, ditarik dari
arah barat hingga timur, yang dipergunakan dalam menentukan lokasi yang ada di bumi
terhadap garis khatulistiwa.

b. Garis lintang dipergunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa
(utara atau selatan). garis lintang juga dipergunakan sebagai penanda dalam pembagian
zona iklim yang ada di muka bumi.

c. Pembagian garis lintang :


- Garis lintang utara, merupakan garis yang ada di belahan bumi utara, yang besarnya
dari 0 derajat hingga 90 derajat LU. Kian ke utara, panjangnya kian kecil, bahkan di
90 derajat LU, hanya berupa titik, yakni titik Kutub Utara.
- Garis lintang selatan, merupakan garis yang ada di belahan bumi selatan, yang
besarnya dari 0 derajat hingga 90 derajat LS. Kian ke selatan, panjangnya kian kecil,
bahkan di 90 derajat LS, hanya berupa titik, yakni titik Kutub Selatan.

2. Garis Bujur (Vertikal)


a. Garis bujur merupakan garis imajiner yang berupa garis lurus, yang menghubungkan
bumi dari kutub utara hingga kutub selatan. Karena garis bujur mengikuti bentuk bumi
yang bulat, maka garis bujur tersebut mempunyai besaran sebesar 360 derajat.

b. Kegunaan dari adanya garis bujur ini sendiri digunakan untuk menentukan waktu dan
tanggal di seluruh belahan bumi. garis bujur juga bisa digunakan untuk menentukan
pembagian zona waktu.

c. Pembagian garis bujur :


- Bujur barat, adalah garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich
- Bujur timur, adalah garis bujur yang berada di sebelah timur Greenwich

C. Pembagian Waktu Di Indonesia


1. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Merupakan wilayah waktu yang mencakup kawasan dari sepanjang garis bujur 105 derajat bujur
timur. Dalam hal ini mencakup pengaruh letak geografis semua daerah di Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, Pulau Madura, serta beberapa wilayah di Pulau Kalimantan.

2. Waktu Indoneisa Tengah (WITA)


merupakan perkembangan wilayah Indonesia berdasarkan waktu yang mencakup daerah yang
terbentang pada garis sepanjang 120 derajat bujur timur. ona waktu ini mencakup beberapa
daerah di Pulau Kalimantan, Pulau Bali, wilayah Nusa Tenggara dan Pulau Sulawesi.

3. Waktu Indonesia Timur (WIT)


merupakan waktu yang terbentang pada sepanjang garis 135 derajat Bujur Timur yang mencakup
beberapa daerah di Indonesia wilayah timur seperti daerah di Kepulauan Papua dan Kepulauan
Maluku.

D. Lapisan Bumi
1. Litosfer
Litosfer merupakan bagian bumi yang terluar, atau biasa disebut sebagai kulit bumi. Pengertian
lain dari bagian bumi ini adalah bagian terluar dari lapisan kerak bumi berupa batuan. Batuan di
sini sebenarnya bukan saja berupa benda keras seperti batu yang biasa kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, akan tetapi bisa dalam bentuk tanah liat, pasir, kerikil, abu gunung berapi,
dan lain sebagainya

2. Atmosfer
Permukaan bumi maupun planet-planet yang lain diselimuti oleh suatu lapisan gas yang disebut
atmosfer yang membentang mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke luar angkasa. Gas yang
membentuk lapisan atmosfer adalah udara yang merupakan kombinasi atau percampuran
berbagai macam unsur seperti :
 Nitrogen (N2) sebesar 78%
 Oksigen (O2) sebesar 21%
 Argon (Ar) sebesar 1%
 Air (H2O) sebesar 0 hingga 7%
 Ozon (O) sebesar 0 hingga 0,01%
 Karcondioksida (CO2) sebesar 0,01 hingga 0,1%
 Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai macam unsur cuaca seperti angin,
suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta udara.

3. Hidrosfer
Merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Hidrosfer berasal dari kata
hidros yang berarti air serta spere yang berarti lapisan. Beberapa element dari hidrosfer bumi
antara lain adalah sungai, danau, laut, gletser, air tanah, serta uap air yang berada di lapisan
udara.
4. Biosfer
Secara harfiah, biosfer merupakan bagian bumi terluar yang mencakup daratan, air, serta udara
yang menjadi faktor pendukung utama dari keberlangsungan kehidupan serta proses biotik.
Sedangkan menurut geofisiologi, biosfer merupakan sistem ekologi global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup serta hubungan yang terjadi di antara mereka termasuk interaksinya
terhadap unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi

5. Antroposfer
Antroposfer merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi manusia.
Antroposfer berasal dari kata antropos yang berarti manusia, dan spaira yang berarti
lingkungan. Dengan kata lain, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang menjadi tempat
hidup bagi manusia serta memiliki fungsi lingkungan hidup bagi manusia. Contoh dari
antroposfer adalah wilayah pedesaan, wilayah perkotaan, lokasi pemukiman, dan lain
sebagainya.

E. Cara Mengukur Umum Bumi


1. Teori sedimen, Cara ini didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang
membentuk batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap
tahunnya dan dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara
ini, diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.

2. Teori Kadar Garam, Cara ini didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut.
Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena
banyak sungai bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral
di laut sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata 3%. Kadar
garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur bumi dan
menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.

3. Teori Termal, Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat
panas dan karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan
tersebut mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000
juta tahun.

4. Teori radioktivitas, Menerut teori in, zat adiktif dalam waktu tertentu akan terurai
separuhnya (meluruh) menjadi saat yan lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini,
umur bumi sudah 5.000 juta – 7.000 juta tahun.

Anda mungkin juga menyukai