Anda di halaman 1dari 6

BUMI DALAM ALAM SEMESTA

Pembentukan Benua Dan Samudera


Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk
benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang maka
terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan
teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300
juta tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut
benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di
bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini
terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat bergerak ke
utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika utara.
Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2. Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3. Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi
India.
4. Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur
laut, dan pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.
Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang luas dan merupakan
massa air asin yng sambung menyambung meliputi permukaan bumi yang yang dibatasi oleh
benua ataupun kepulauan yang besar. Lapisan air asin ini dapat mengisi cekungan di daratan
maupun di lekukan yang besar di permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan-
lakukan permukaan bumi tersebut membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudera
atau lautan dengan massa air yang sempit disebut dengan laut. Perairan laut yang besar
dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain:
1. Samudera Hindia;
2. Samudera Pasifik;
3. Samudera Atlantik,dan
4. Samudera Arktik.

Gerak Rotasi dan Revolusi Bumi


1. Rotasi Bumi
a. Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memilikibentuk
bola.Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dariYunani
seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari
Polandiamengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar
padasumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan
arahrevolusi.
b. Akibat Rotasi Bumi
 Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-
bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat.
 Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi menerima
sinarmatahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami kegelapan
(malam).
 Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkandengan
hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari
daerahmaksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi belah
bulatan utaradan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.
 Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.
 Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta
pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat
bumi,terkecuali di katulistiwa dan di kutub.
 Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
 Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya

2. Revolusi Bumi
a. Gerak Revolusi Bumi
Berkat Penyelidikan tiga sarjana yaitu Galileo galilei, tycho brahe, dan kepler maka
susunan alam secaraheliosentris dari kopernikus diakui keunggulannya. Dalam
susunan ini, maka bumi berevolusi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi
matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.
Selama mengedarai matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama
terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 1/20 terhadap
bidang ekliptika tersebut.

b. Akibat Revolusi Bumi


 Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)
 Perubahan lamanya siang dan malam.
 Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan

Gaya Grativasi Bumi


Apakah pengertian gaya gravitasi bumi? Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi
adalah suatu gaya tarik- menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa.
Jika di bumi, gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar memiliki
massa yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda yang berada di atasnya. Besar
gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya tertarik ini disebut besar gaya
tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran kalau semua benda yang ada dipermukaan bumi
akan terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi. Contoh gaya gravitasi bumi adalah benda-benda
langit yang ikut tertarik oleh bumi, misalnya bulan atau meteor yang terkena gaya gravitasi
bumi. Pengaruh gaya gravitasi bumi pada bulan menyebabkan bulan beredar pada porosnya,
demikian juga benda langit lain seperti pesawat astronot dan juga siklus terjadinya hujan.
Gerhana
Apa itu gerhana? Gerhana adalah serangkaian peristiwa tertutupnya sebuah objek
dikarenakan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam
gerhana ini mempunyai ukuran yang hampir sama jika dilihat dari Bumi. Gerhana terbagi atas
2 menurut objek yang tertutupi yaitu Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah serangkaian peristiwa matahari, bulan, dan bumi berada
pada satu garis lurus. Bulan terletak diantara matahari dan bumi. Cahaya matahari
terhalang oleh bulan baik itu terhalang sebagaian maupun terhalang keseluruhan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan berada di antara Bumi dan Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran
lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena
Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000. Gerhana
Matahari terbagi atas 4 berdasarkan posisi bulan yang menutupi sinar matahari, yaitu :
1. Gerhana Matahari Total
2. Gerhana Matahari Sebagian
3. Gerhana Matahari Cincin
4. Gerhana Matahari Hibrida

2. Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah peristiwa atau fenomena alam yang terjadi akibat sinar matahari
tertutup oleh bumi sehingga cahaya matahari tidak mengenai permukaan bulan atau
bayangan bumi menutupi permukaan bulan. Akibatnya bulan tampak gelap karena
tidak dapat memantulkan cahaya matahari. Gerhana bulan terjadi akibat bayang-
bayang bumi mengenai bulan, artinya cahaya matahari yang menuju bulan pada
malam hari terhalang oleh bulatan bumi. Diameter bumi lebih besar dari diameter
bulan. Seluruh bulatan bulan akan tertutup oleh bulatan bumi sehingga ketika
peristiwa gerhana bulan, seluruh permukaan bumi yang saat itu terjadi malam hari
akan mengalami gerhana bulan yang berlangsung lebih kurang dalam rentang waktu 1
jam 40 menit. Gerhana Bulan terbagi atas 3 berdasarkan posisi bulan, yaitu :
1. Gerhana Bulan Total
2. Gerhana Bulan Sebagian
3. Gerhana Bulan Penumbra

Tahun Masehi dan Tahun Hijriyah


a. Berdasarkan perhitungan-perhitungan gerak matahari atau gerak bumi berevolusi
terhadap matahari yang disebut tahun matahari atau tahun syamsiah (matahari).
Contohnya, tahun masehi.
Tahun syamsiah dihitung berdasarkan lamanya bumi sekali beredar mengelilingi
matahari, yakni 365 hari, 5 jam 48 menit, 46 detik atau dibulatkan menjadi 365 hari.
Setelah ditetapkan bahwa tiap tahun terdiri atas 365 hari, tetapi setiap tahun kurang —
hari. Maka, agar perhitungan tarikh ini tetap, setiap 4 tahun sekali ditambah dengan satu
hari (pada bulan Februari). Tahun ini disebut tahun kabisat, yaitu tahun yang jumlah
harinya 366 hari.

b. Berdasarkan perhitungan-perhitungan gerakan bulan atau revolusi bulan terhadap bumi,


disebut tahun bulan atau tahun komariah.
Tahun komariah dihitung menurut peredaran bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam
waktu 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29 — hari. Satu tahun ada 12
bulan yang berganti-ganti jumlah harinya, yaitu 29 hari dan 30 hari tiap bulannya. Dalam
satu tahun berjumlah 354 hari. Kalender komariah disebut juga kalender Hijriah, yang
artinya pindah, diawali dengan hijrahnya Nabi Besar Muhammad SAW dari Mekah ke
Madinah. Kalender komariah lebih cepat 11 hari dari kalender Masehi. Oleh karena itu,
tanggal 1 Syawal jatuh pada bulan Masehi yang berbeda beda.

Teori Pembentukan Bulan


1. Teori Fisi
Pada tahun 1800-an, George Darwin, anak Charles Darwin, memberi pendapat bahwa
bulan tampak begitu mirip dengan Bumi karena pada satu titik dalam sejarah bumi,
Bumi mungkin telah berputar begitu cepat sehingga ada bagian dari planet kita
terlepas dan berputar ke angkasa tapi terus ditambatkan oleh gravitasi bumi. Teori fisi
mengandaikan bahwa mungkin Samudera Pasifik merupakan tempat di mana bahan
calon bulan berasal.
Namun, ketika batuan bulan dianalisis dan mulai dilakukan perbandingan, mereka
membuat sebagian besar teori ini menjadi omong kosong, sebab komposisi batuan
bulan berbeda dengan batuan yang ada di Samudera Pasifik. Singkatnya, Samudra
Pasifik terlalu muda untuk menjadi sumber bulan.

2. Teori Tangkapan
Teori tangkapan menunjukkan bahwa bulan berasal dari suatu tempat di galaksi Bima
Sakti yang benar-benar independen dari Bumi. Ini berarti pada suatu titik saat orbit
Bulan berada cukup dekat dengan Bumi, gravitasi Bumi menarik dan
“menangkapnya”.

Teori ini kurang disukai karena proses tersebut mengharuskan keduanya melewati
satu sama lain dalam kecepatan rendah dan orbit Bulan kehilangan energi ketika
mendekat ke Bumi. Teori ini akhirnya ditolak karena jika Bulan “ditangkap’, Bulan
akan dibebaskan di titik yang sama karena Bumi tak memiliki cukup energi untuk
menangkap Bulan. Bagaimana pun, teori ini akan menjelaskan perbedaan dalam
kepadatan dan komposisi Bulan dan Bumi; tapi akan sulit untuk menjelaskan
mengapa Bulan tidak memiliki inti besi.

3. Teori Kondensasi
Hipotesis ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk pada saat yang sama dengan Bumi;
keduanya berasal dari nebula asli yang membentuk sistem tata surya.
Kelemahan teori ini adalah karena Bulan dan Bumi terkondensasi bersama, gaya
gravitasi Bumi akan menyebabkan Bulan menjadi bagian planet Bumi, dan bukan
satelit alami. Pada akhirnya teori ini ditolak karena jika mereka telah terkondesasi
bersama-sama, mereka akan berbagi sifat yang mirip, seperti gaya gravitasi,
kepadatan, inti dalam, dll

4. Teori Tubrukan besar


Teori ini menyebut bahwa ada objek seukuran planet Mars berbenturan dengan objek
lainnya, ketika bumi masih dalam pembentukan sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Objek planet tersebut yang mengenai bumi disebut Theia oleh para ilmuwan.
Ketika Theia menabrak bumi, sebagian dari planet kita terlepas dan akhirnya
terbentuk bulan. Teori ini mungkin cukup masuk akal, tetapi tidak menjelaskan
kenapa bulan dan bumi identik secara kimiawi.

Teori Pembentukan Alam Semesta


1. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian
berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-
juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada
sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh
kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik
pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.1.m

2. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)


Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh,
menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semsta itu tak
terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan
hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin
cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang menuju
ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan
pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta
selalu berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam waktu
30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-
bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti
hidrogen dan akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang lebih kompleks.
Sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-
unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.

Periode Rotasi dan Revolusi Matahari dan Planet


Kala Rotasi Kala Revolusi
Matahari 25 Hari -
Merkuriu 59 Hari 88 Hari
s
Venus 234 Hari 225 Hari
Bumi 24 Jam 365 Hari
Mars 24,6 Jam 687 Hari
Yupiter 10 Jam 11,86 Tahun
Saturnus 10,7 Jam 29,5 Tahun
Uranus 17 Jam 84 Tahun
Neptunus 16 Jam 165 Tahun

Anda mungkin juga menyukai