Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA CIVICS, CIVIC EDUCATION Penulisan makalah ini diharapkan dapat memperjelas definisi dari Civics, Civic

iharapkan dapat memperjelas definisi dari Civics, Civic Education,


Citizenship Education, hubungan antara Civics dengan Civic Education, Hubungan Civics
DAN CITIZENSHIP EDUCATION dengan Citizenship Education, Hubungan Civic Education dengan Citizenship Education serta
Hubungan dari ketiga-tiganya Civics, Civic Education, Citizenship Education.

Civics (Ilmu Kewarganegaraan)


OLEH
Kewarganegaraan dalam Bahasa Latin disebut “CIVIS” selanjutanya dari kata “CIVIS” dalam
FERIYANSYAH bahasa inggris disebut “Civic” artinya mengenai warga negara atau kewarganegaraan. Dari
kata Civic ini lahirlah kata Civics Ilmu kewarganegaraan, Civic Education dan Pendidikan
(Dosen Pendidikan Kewarganegaran PGSD FIP Unimed) Kewarganegaraan (Darmadi,2010:7)

Hornby, A.S. dkk, dalam karyanya the advance Learner’s Dictionary of Current English
(1958) menjelaskan pengertian civics dari kata civic [sivik] adj. having to do with a city or a
Pendahuluan Citizen. A Civic Centre is a place where building such as a city hall, city library, hospitals, etc
are grouped together. Civ-ics, n. (sing vb) the study of city government and the duties of
Warga negara merupakan bagian terpenting dari eksistensi suatu negara, semakin baik kualitas citizens (Hornby,1958:176) pengeretian civics juga dapat kita tinjau dalam the New Oxford
warga negara maka semakin kokoh eksistensi negara tersebut. Sehingga negara tersebut harus Encyclopedic Dictionary (1987) Civic dijelaskan sbb :Civic adj. Of, proper to citizens; of a
membentuk warga negara yang sesusai dengan harapan kebutuhan negara, agar dapat menjadi, city, mucipal; of citizhensip. Civics n. science of civic affairs.
pondasi, penyokong dan penggerak dalam proses mewujudkan cita-cita negara tersebut. Oleh
karena itu muncul konsep pendidikan bagi warga negara dengan tujuan menciptakan warga Cheresore dalam Budimansyah, D dan Suryadi, K (2008:2) mengartikan Civics Sebagai the
negara yang ideal sebagai salah satu cara agar dapat menjaga kelangsungan dari negara Science of citizhenship atau Ilmu Kewarganegaraan yang isinya mempelajari hubungan antara
tersebut. individu dan individu dan Negara. Dalam hal ini individu itu sebagai warga negara, sehingga
civics mempelajari tentang hubungan antara warga negara dan negara.
Kajian Kewarganegaraan saat banyak dikembangkan di berbagai negara di dunia tetapi negara
yang pertama kali mengembangkan tema kajian mengenai warga negara adalah Amerka Perkembangan kajian mengenai civics tidak lepas dari sejarah perkembangan negara USA
Serikat (USA) karena pada tahun 1900-an di Amerika sudah mulai dikenal istilah Citizhenship (United State of Anerika/ Amerika Serikat). Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat
Education. Dalam perkembangan kajian warga negara Ada tiga konsep yang mucul dalam pada tahun 1790 dalam rangka mengamerikakan bangsa Amerika atau yang terkenal dengan
perkembangan kajian Kewarganegaraan yaitu Civics, Civic Education, Citizenship Education. nama “theory of Americanization” (Darmadi,2010:7) hal ini dikarenakan keberagaman bangsa
Oleh Karena itu perlu suatu pemaparan yang menjelaskan mengenai ketiganya konsep tersebut Amerika yang berasal dari berbagai bangsa yang datang ke Amerika Serikat agar memiliki satu
dan hubungan dari ketiga konsep tersebut. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal indentitas sebagai bangsa Amerika.
yaitu, Bagaimana pengertian Civics, Civic Education dan Citizenship Education, hubungan
Civics dengan Civic Education, hubungan Civics dengan Citizenship Education, kemudian, Untuk menjadikan orang-orang yang berasal dari berbagai bangsa ini menjadi bangsa Amerika
hubungan antara Civic Education dan Citizenship Education. maka diajarkan Civics bagi warga negara Amerika. pada masa tersebut membicarakan masalah
government, hak dan kewajiban warga negara dan civics bagian dari ilmu politik. (Darmadi,
2010:8). Pengertian civics juga diungkapakan Carter Van Good dalam Wuryan, Sri dan

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

1
Syaifullah (2008:2) “the elements of political science or thath branch of political science Pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya
dealing with the rights and duties of citizens.
Pemahan tentang “rule of law” dan Hak Asasi Manusia seperti tercermin dalam rumusan-
Henry Randal White dalam Wuryan, Sri dan Syaifullah (2-3:2008) the Science of Citizenship rumusan perjanjian dan kesepakatan internasional dan local
the relation or man the individual to man in organized collection-the individual in his relation
to the state. Dapat diartikan bahwa Civics adalah ilmu tentang Kewarganegaraan, hubungan Penguatan ketrampilan partisipasi yang akan memperdayakan peserta didik untuk merespons
antar individual, individu dalam organisasi, warga negara dengan negara. dan memecahkan masalah-masalah masyarakat secara demokratis.

Stanley Dimond dalam Wuryan, Sri dan Syaifullah (2008:3) memberikan dua pengertian dalam Pengembangan budaya demokrasi dan perdamaian pada lembaga-lembaga pendidikan dan
arti sempit dan dalam arti luas, dalam arti sempit “only legal status in a country and the seluruh aspek kehidupan masyarakat.
activities closely related to the polical function, voting, organizations, holding of public office,
and legal right and responsibility” dalam arti luas Citizenship in addition has also acquired a
broad meaning almost synonyms with those desirable personal qualities.
Numan Sumantri (2001: 295) tanda-tanda gerakan civic education :

Para siswa padti harus terlibat dengan bahan pelajaran


Sumantri (2001:294) dapat kiranya dijelasakan bahwa civics membicarakan :
Kegiatan dasar manusia melandasi bahan pelajaran
Hubungan warga negara dengan organisasi sosial. Ekonomi, politik, keagamaan
Bahan pelajaran civics harus dikolerasiakan atau diintegrasikan dengan bahan-bahan ilmu
Bagaimana hak-hak asasi manusia itu dilindungi oleh negara sosial, sains. Teknologi, etika, dan agama agar bahan Civic Education dapat menumbuhkan
berpikir kritis, analitis, dan kratif serta daoat melatih siswa untuk berpikir, bersikap dan berbuat
Bagaimana hak-hak olitik warga negara itu dijalankan yang sesuai dengan tingkah laku demokratis.

Bagaimana warga negara mengatur diri sendiri dan mengatur kepentingan umum dalam bentuk
partisipasi dan kerjasama
Numan Sumantri (2001:299) Pendidikan kewarganegraan adalah rogram pendidikan yang
berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainya,
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua, yang
Civic Education (Pendidikan Kewaranegaraan) kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan
bertindak demokratis dalam mepersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan
Mahoney dalam Budimansyah, D dan Surayadi K. (2008) menjelaskan civic Education UUD 1945.
merupakan suatu proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses
adminsitrasi dan pembinaan dalam upaya mengembangkan perilaku warga negara yang baik.

Azyumardi Azra dalam Darmadi (2010:24) Rumusan Civic Education mencakup : Citizenship Education/ Civic[s] Education (Pendidikan bagi Warga Negara)

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

2
Penulisan istilah Civic[s] Education dengan menggunakan huruf s di belakang kata civic Stanley B. Diamond (1968) dalam Budimansyah, D dan Surayadi K. (2008) Civics dan Civic
merupakan istilah yang digunakan para ahli untuk menyebutkan Citizenship Education, Education lebih pada pendekatan integrative dengan metode yang multidisipliner. Sebagai
(Wahab, Abdul Azis dan Sapriya, 2011:32) oleh karena itu penulisan istilah ini penting untuk sebuah program pendidikan yang didasarkan pada berbagai pertimbangan diantaranya politis
diketahui agar tidak terjadi kesalahan penulisan istilah. dan psikologi maka objek studinya adalah individu warga negara

Cit-i-zen [….] n. 1. a person who lives in a city, not in a country, as the citizens of Paris 2. A Dapat disimpulkan bahwa hubungan Civics dengan Civic Education bahwa keduanya
native of a country; a foreigner who has been naturalized. Many of the Japanese in California merupakan mata pelajaran yang mengkaji mengenai warga negara dengan cakupan materi yang
have become American citizens. (note. In England the word subject is used whit the meaning . lebih luas pada Civic Education karena mencakup praktik-praktik kewarganegaraan yang tidak
E.g. She was Russian by birth but became a british subject later. Cit-i-zen-ship: the state of dipelajari di mata pelajaran Civics.
being a citizen the rights and duties of a citizen (Hornby,1958:176)
Hubungan Civics dengan Citizenship Education/Civic[s] Education

Untuk menjelaskan mengenai hubungan Civics dengan Citizenship Education akan di kutip dari
Cogan dan Deriicot dalam Wahab, Abdul Aziz dan Sapriya (2011: 32) menjelaskana mengenai beberapa pendapat :
pengertian lengkap mengenai Citizen, Citizenship dan Citizenship Education :
Gross and Zeleny, (1958) dalam Wahab, Abdul Aziz dan Sapriya (2011:32) mengungkapkan
A Citizen was defined as a constituent member of society. Citizenship on the other hand, was mengenai hubungan antara Civics dan Citizenship Education bahwa civics lebih menekannkan
said to be a set of characteristic of being a citizen. And finally, Citizenship Education the kepada aspek teori dan praktik pemerintahan demokrasi sedangkan dalam arti luas yang sebut
underlying focal point of a study, was defined as the contribution of Education to the Citizenship Education lebih menekankan pada keterlibatan dan partisipasi warga negara dalam
development of those characteristic permasalahan-peramasalahan kemasyarakatan.

Gross dan Zenely (1958) mengungkapakan mengenai hubungan lain dalam Budimansyah, D
dan Surayadi K. (2008) Keduanya ini biasanya diajarkan dalam satu mata pelajaran, sehingga
Hubungan Civics dengan Civic Education kita adapat melihat penggunaan istilah civics dan Citizenship Education secara bertukar-tukar
(Interchangeably, untuk menunjukkan suatu studi mengenai pemerintahan yang diberikan
Untuk melihat hubungan antara Civics dan Civic Education akan diambil dari beberapa disekolah.
pendapat :
Allen dalam Budimansyah, D dan Surayadi K. (2008) menjelaskan tentang bagaima melihat
Gross dan Zaleny dalam Budimansyah, D dan Suyadi K. (2008) menyatakan bahwa : Citizenship Education lebih luas lagi, yakni sebagai produk dari keseluruahan program
pendidikan persekolahan, dimana mata pelajaran civis merupakan unsur yang paling utama
“Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan perluasan dari civics yang lebih
dalam mengembangkan warga negara yang baik.
menekankan pada aspek-aspek praktek Kewarganegaraan.. Maka Pendidikan Kewarganegaraan
juga disebut dengan Pendidikan orang dewasa (Adult Education) yang mempersiapkan siswa Menurut Winaputra dalam Budimansyah, D dan Suryadi K. (2008) melihat civics atau
menjadi calon warga negara yang memahami perannya sebagai Warga Negara.” kewarganegaraan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan yang dilaksanakan disekolah,
yang merupakan mata pelajaran tentang bagaimana pemerintahan demokrasi dilaksanakan dan
dikembangkan, serta bagaimana warga negara seyogyanya melaksanakan hak dan kewajiban

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

3
secara sadar dan penuh rasa tanggung jawab. Sedangkan Civic Education /Citizenship dewasa dan lebih berorientasi pada praktik kewarganegaraan (Wahab, Abdul Azis dan Sapriya,
Education merupakan program pembelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan 2011:15)
pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga siswa menjadi warga negara yang baik, melalui
pengalaman belajar yang dipilih dan siorganisasikan atas dasar konsep-konsep ilmu politik. Secara lebih lengkap mengenai hubungan civics, Civic Education dan citizenship Education
Wahab, Abdul Azis dan Sapriya (2011:29) menjelaskan sbb :
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Civics sebagai sebuah mata pelajaran
sedangakan Citizenship Education merupakan program pendidikan bagi warga negara baik “Civics atau juga disebut dengan ilmu Kewarganegaraan menekankan pembahasannya pada
dalam jalur formal dan non formal yang sama-sama bertujuan membentuk warga negara yang aspek teoritik tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga negara dan akhirnya bagaimana
baik. menjadi warga negara yang baik. Bagaimana kaitannya dengan pendidikan Kewarganegaraan
(Civics Education) juga secar sekilas telah dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan
Hubungan Civic Education dengan Citizenship Education/Civic[s] Education merupakan perluasan dari civics yang lebih menekankan pada aspek-aspek dan praktik-praktik
kewarganegaraan. Oleh sebab itu, maka pendidikan kewarganegaraan juga disebut dengan
Pada bagian ini kita akan membahas mengenai hubungan antara Civic Education dengan pendidikan orang dewasa (adult Education) yang mempersiapkan siswa sebagai calon warga
Citizenship Education : negara yang memahami perannya sebagai warga negara. Bagaiaman dengan Citizenship
Education ? Menganai ini Stanley B. Dimond dalam Numan Sumantri (1968) menjelaskan
Civic Education “…the foundation course work in school designed to prepare young citizens tentang pengertian civics atau citizenship education dalam arti luas dan sempit dalam kaitannya
for an active role in their communities in their adult lives”. Citizenship Education or dengan kehidupan sekolah dan masyarakat. Gros dan Zeleny menyatakan bahwa pengertian
Education for Citizenship “…both these in school experiencess as well as out of school or non civics lebih menekannkan pada teori dan praktik pemerintahan demokrasi sedangkan dalam arti
formal/informal learning which takes place in the family, the religious organization, community luas lebih di orientasikan pada citizenship education yang lebih menekannkan pada keterlibatan
organizations, the media, etc which help to shape the totality of the citizen”. (Cogan, 1999:4) dan partisipasi warga negara dalam permasalahan-permasalahan masyarakat”

Kesimpulan
Menurut Cogan (1999:4) “Civic Education merupakan landasan yang didesign disekolah untuk Dari kajian singkat diatas dapat kita ambil kiesimpulan sebagai berikut :
mempersiapkan Warga Negara Muda untuk berperan aktif (berkontribusi) dalam masyarakat
ketika mereka dewasa Citizhenship Education atau Education for Citizenship memiliki Civics merupakan tonggak awal dari kajian mengenai Kewarganegaraan yang merupakan
makna yang lebih luas mencakup pengalaman di sekolah ataupun diluar sekolah pembelajran bagian dari ilmu politik, dan menjadi sebuah mata pelajaran yang mempelajari tentang praktik
formal/informal yang didapat dari keluarga, Organisasi keagamaan, Organisasi dari sebuah negara demokrasi.
kemasyarakatan, Media, dll, yang membantu mebentuk Warga Negara yang utuh”.
Civic Education merupakan pengembangan dari Civics ((Ilmu Kewarganegaraan) yang lebih
menekankan kepada praktik kewarganegaraan guna menyiapkan siswa (warga negara muda)
untuk memasuki kehidupan nyata sebagai warga negara dengan memberikan pengetahuan,
Hubungan Civics, Civic Education dan Citizenship Education budaya dan ketrampilan Kewarganegaraan.

Secara teoritik , Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education atau Citizenship Education)


merupakan perluasan dari mata pelajaran civics dan lebih menekankan pada pendidikan orang

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

4
Citizenship Education lebih kepada program-program pembelajaran warga negara baik secara Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung:Laboratorium
formal disekolah maupun non formal di luar sekolah dan menekankan terhadapa partisipasi Pendidikan Kewarganegaraan.
warga negara.
_______,________, The new Oxford Encyclopedic Dictionary, London: Bay Books in
Civic Education merupakan program pendidikan bagi warga negara disekolah sedangkan Association with Oxford University Press
Citezenship Educatio merupakan program pendidikan bagi warga negara di luar sekolah untuk
dengan tujuan yang sama memberntuk warga negara yang dewasa berdemokrasi. Demokrasi periode 1998-sekarang, dikenal dengan era reformasi. Era ini berhubungan erat
dengan gerakan reformasi yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM di tanah air
Istilah Civics, Civic Education dan Citezenship Education merupakan suatu istilah yag saling secara konsekwen. Kemudian tuntutan ini berakhir dengan lengsernya presiden Soeharto
berkaitan satu sama lainnya. Hubungan itu muncul karena yang menjadi sasaran dan objeknya sebagai orang nomor satu di Indonesia pada tahun 1998, setelah berkuasa lebih dari tiga
ada Warga Negara pada sebuah negara Demokrasi. puluh tahun dengan demokrasi Pancasila. Srijanti, dkk (2013) menjelaskan, demokrasi yang
dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak
pada aturan pelaksana dan praktik penyelenggaraan. Berdasarkan perundang-undangan dan
praktik pelaksana demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksana demokrasi pada era
131 Kaelan, dkk, Pendidikan kewarganegaraan..., h 64. untuk Perguruan Tinggi 93 reformasi
sekarang ini, yaitu: a. Pemilihan umum lebih demokratis. b. Partai politik lebih dari satu. c.
Pengaturan hak asasi manusia (HAM). d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi. e. Konsep trias
politika (3 pilar kekuasaan negara) masing-masing bersifat otonom penuh.132 Demokrasi era
reformasi telah memberi hasil yang luar biasa terhadap praktik demokrasi di Indonesia saat
DAFTAR PUSTAKA
ini, yang mengakui akan kedaulatan rakyat dan pelaksanaan pemerintah negara Republik
Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008). PKn dan masyarakat Multikultural. Indonesia berdasarkan konstitusi.
Bandung:Program Studi Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI.

Cogan, J.J. (1999). Developing the Civic Society: The Role of Civic Education.
Bandung:CICED Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak

Hornby, A.S. Gatenby, E. V. & Wakefiled, H. (1958), the andvence Learner’s Dictionary of mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
Current English. London:Oxford Universty Press
2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Sumantri, Muhammad Numan, (2001) Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS,
2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 2014
Bandung:Program Pasca Sarjana UPI dan FPIPS UPI.
tentang pemilihan gubernur, bupati,
Wahab, Abdul Aziz dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
dan walikota Pasal 3 Ayat (1) menetapkan “Pemilihan dilaksanakan
Bandung:Alfabeta .

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

5
setiap 5 (lima) tahun sekali secara serentak di seluruh wilayah Negara Tafsir Falsafah Demokrasi Sila ke 4 Pancasila

Kesatuan Republik Indonesia. Setelah pembahasan sila ke satu sampai ke tiga, barulah kita bisa menjelaskan sila ke
4 yang memiliki relasi dan kesatuan dengan sila-sila yang lain, sila ke 4 diawali dari
kerakyatan,kerakyatan disini bukanlah demokrasi yang ditafsirkan oleh asing,
melainkan kerakyatan atas tafsir Pancasila, tafsir bangsa Indonesia. kenapa dikatakan
kerakyatan, karena harus menjadi Ideologi masyarakat Indonesia. Yaitu,masyarakat
yang memiliki kesepakatan sistem bersama yang bertujuan untuk menciptakan
Demokrasi: Partai Politik dan Pemilihan Umum (PEMILU) Winarno (2007) menjelaskan,
manusia yang bertuhan, adil dan beradab (maka disebut Kerakyatan).
terdapat tujuh sendi-sendi pokok dari sistem demokrasi politik di negara Republik Indonesia ,
yaitu: 1) Ide kedaulatan rakyat. Bahwa yang berdaulat di negara demokrasi adalah rakyat. Ide Setelah mengupas bentuk ideal-politik sistem kerakyatan, kemudian pembahasan sila
ini menjadi gagasan pokok dari demokrasi. Tercermin pada pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 yang ke 4 masuk ke bentuk ideal filosofis-moral nya, yaitu kepemimpin perwakilan yang
berbunyi “kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut ketentuan UUD”. 2) Negara hikmat-bijaksana. Jadi Pancasila tidak menganut prinsip suara rakyat adalah suara
berdasar atas hukum. Negara demokrasi adalah juga negara hukum. Negara hukum Indonesia tuhan (vox populus vox dei), karena tidak keseluruhan suara rakyat memiliki nilai-nilai
dalam arti materiil (luas) untuk mencapai tujuan nasional. Tercermin pada Pasal 1 Ayat (3) hikmat-kebijaksanaan. Menurut Nietzsche manusia jika bergeromblol cenderung
UUD 1945 yang berbunyi “negara Indonesia adalah negara hukum”. 3) Bentuk republik. melakukan “kegilaan”, yang oleh Aristoteles disebut sebagai Mobokrasi (pemerintahan
Negara bentuk republik untuk memperjuangkan realisasi kepentingan umum (republika). yang dipimpin oleh rakyat, tapi rakyatnya tidak memiliki pengetahuan), dan karena
Negara Indonesia berbentuk republik yang memperjuangkan kepentingan umum. Tercermin suara rakyat banyak malah sering kali dianggap tidak bersandarkan nilai Ketuhanan
pada Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “negara Indonesia adalah negara kesatuan, (hikmat kebijaksanaan)[7]. Sehingga, perlu suara rakyat untuk diwakili oleh
yang berbentuk republik”. 132 Srijan•, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan..., h 57. 94 perwakilan-kepemimpinan yang memiliki nilai hikmat-kebijaksanaan, bukan
kepentingan-kekuasaan.[8]
Pendidikan Kewarganegaraan 4) Pemerintahan berdasarkan konstitusional. Penyelenggaraan
pemerintahan menurut ketentuan peraturan perundangundangan dan berdasarkan konstitusi Sikap Pancasila bukan berarti membatasi suara rakyat, melainkan Pancasila tetap
atau undang-undang dasar yang demokratis. Tercermin pada Pasal 4 Ayat (1) UUD 1945, menjaga kedaulatan suara rakyat sebagai basis sistem kenegaraan, tapi kedaulatan
bahwa “Presiden republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang- suara rakyat yang dijaga oleh Pancasila tidak terkait banyak sedikit nya suara,
Undang Dasar”. 5) Pemerintahan yang bertanggung jawab. Pemerintah selaku penyelenggara melainkan prinsip-prinsip suara rakyat itu sendiri, apakah berdasarkan nilai-nilai
negara merupakan pemerintah yang bertanggung jawab atas segala tindakannya. Berdasarkan Pancasila atau tidak. Begitupula sebaliknya terhadap sistem perwakilan, Pancasila
demokrasi Pancasila, pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat dan ke atas bertanggung tidak menghendaki adanya tirani atau otoritarian oligarki (jalannya Negara dilakukan
jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. 6) Sistem perwakilan. Pada dasarnya, oleh sekelompok perwakilan yang tidak ahli dan mementingkan kepentingan
pemerintah menjalankan amanat rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Demokrasi kelompok, bukan rakyat secara keseluruhan), karena perwakilan (dewan ahli/pakar)
yang dijalankan adalah demokrasi perwakilan atau tidak langsung. Para wakil rakyat dipilih menurut Pancasila harus terdiri atas manusia-manusia paripurna yang memiliki
melalui pemilu. 7) Sistem pemerintahan presidensial. Presiden adalah penyelenggara negara hikmat-kebijaksanaan (nilai Ketuhanan-Kemanusiaan-Keadilan), bukan kepentingan-
tertinggi. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.133 Demikian kekuasaan.
sendisendi sistem politik demokrasi.

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

6
Pendapat ini seiring dengan Plato, Aristoteles serta al-Farabi yang juga berpendapat bersama berdasarkan asas Pancasila, sehingga tujuan sila berikutnya tercapai. Yaitu
bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecenderungan untuk hidup keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
bermasyarakat (bernegara) dengan tujuan di samping memenuhi kebutuhan pokok
hidup juga mencapai kebahagiaan material dan spiritual di dunia dan di akhirat. Dan ‫ي ُ ن ْ ف ِ ق ُ و َن َر َز ق ْ ن َا ه ُ مْ َو ِم مَّ ا ب َ ي ْ ن َ ه ُ مْ ش ُو َر ى َو أ َ ْم ُر ه ُ مْ ال صَّ ََل ة َ َو أ َ ق َ ا مُ وا ل ِ َر ب ِ هِ مْ ا س ْ ت َ جَ اب ُوا َو ال َّ ذِ ي َن‬
kriteria kepemimpinan menurut Al-Farabi adalah seorang filsuf yang memiliki karakter
kenabian yaitu sifat Ketuhanan, yang jika ditinjau dari perspektif Keindonesiaan, maka
nilainya sama dengan Pancasila.[9]
Alquran hanya memberikan beberapa landasan yang prinsipil, antara lain “asas
Dan Pancasila mengambil sikap jalan tengah, Sukarno menyebutnya sebagai musyawarah” dalam hubungan dengan proses pemilihan pemimpin, menuntut
demokrasi terpimpin, demokrasi terpimpin adalah sistem demokrasi berdasarkan pertanggungjawaban dan pemberhentiannya. Hal ini seperti dijelaskan Allah dalam
karakteristik Pancasila/Indonesia. Yaitu kekeluargaan, tanpa anarki liberalisme dan Alquran: “Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Tuhan-Nya dan mendirikan
otokrasi diktator[10]. Sikap moderat Pancasila telah mengakui kedaulatan rakyat serta shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka dan
kedaulatan perwakilan-kepemimpinan sebagai pelaksana nilai-nilai Pancasila, mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS.
hubungan antara rakyat dan perwakilan-kepemimpinan melalui mekanisme al-Syu’ara: 38).
musyawarah, Musyawarah menurut Sukarno tertuang didalam pidatonya berikut:
Atas dasar itu mengharuskan setiap pemimpin (penguasa), yang mendapat
tidak ada saingan antara pendapat- pendapat yang bertentangan, tidak ada esolusi-resolusi kepercayaan dari rakyat, untuk menggunakan asas musyawarah dalam setiap
dan resolusi-resolusi balasan, tidak ada pemihakan-pemihakan, melainkan hanya usaha yang tugasnya dan pengambilan keputusan berhubungan dengan kepentingan rakyat.
teguh untuk mencari dasar umum dalam memecahkan sesuatu masalah. Dari musyawarah Kewajiban pemerintah untuk selalu memperhatikan kemaslahatan ini berkaitan erat
semacam ini timbul lah permufakatan, suatu kebulatan pendapat, yang lebih kuat dari pada dengan ajaran Islam tentang hubungan pemerintah dan rakyatnya seperti dikatakan
suatu resolusi yang dipaksakan atau yang mungkin tidak disukai oleh minoritet (minoritas).[11] oleh Imam al-Syafi’i bahwa kedudukan pemerintah dalam hubungannya dengan
rakyatnya adalah seperti kedudukan wali dalam hubungan dengan anak yatim.
Musyawarah merupakan nilai luhur bangsa Indonesia, yang tertuang didalam
Pancasila, musyawarah merupakan bentuk deliberasi, yang menurut Habermas
didalam buku Communicative Rationality bahwa rasionalitas manusia yang kompleks
saat ini hanya bisa menghasilkan hal yang positif jika dikomunikasikan sehingga
tercapai tujuan bersama. menurut Honneth komunikasi yang deliberatif adalah
komunikasi yang mendalam, terbuka dan setara terhadap kelompok masyarakat
(publik) atau orang lain, tanpa memandang minoritas atau mayoritas.

Sehingga didalam musyawarah-mufakat pada sila ke 4 tidak ada dominasi partisipasi


suara rakyat melawan suara perwakilan-kepemimpinan (eksekutif, legislatif dan
yudikatif). Melainkan semua suara, baik itu suara rakyat maupun suara pemimpinnya
saling musyawarah (komunikasi setara) untuk menciptakan keputusan (mufakat)

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

7
(2) Untuk pengambilan putusan secara mufakat terhadap kehendak untuk mengusulkan
perubahan UUD 1945, sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka sekuarng-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota majelis yang terdiri dari seluruh fraksi harus hadir.

(3) Untuk pengambilan putusan dengan suara terbanyak terhadap kehendak untuk pengusuan
perubahan undang-undang dasar 1945, sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka
sekuarng-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota majelis harus hadir.

(4) Putusan terhadap kehendak untuk mengusulkan perubahan UUD 1945 sebagimana
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diambil secara mufakat dalam rpt yang dihadiri oleh seluruh
Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perubahan UUD 1945
fraksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini / atas persetujuan sekurang-kurangnya
Pasal 37 : 2/3 anggot yang hadir sebagaimna dimaksud dalam ayat 3 pasal ini.

Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 darpada jumalh anggota DPR harus hadir. Pasal 106:

Putusan diambil dengan persetujuansekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. Apabila kehendak untuk mengusuk perubahan UUD 1945 sebagimana dimaksud pasal 105
Selain ditentukan kourum, berapa yang harus hadir supaya sidang harus dimulai, juga disini di disetujui oleh Majleis, maka majelis menugaskn presiden / mandataris untuk melaksankan
atur kuorum berpa harus setuju supaya dapat ditetapkan putusan mengenai suatu perubahan referendum sesuai dengan undang-undangnya.
Undang-Undang dasar.
Pasal 107 :
Namun demikin, perlu diketahui baahwa MPR telah berketapan untuk mempertahankan UUD
Hasil referendum sebgai mana dimaksud pasal 106 dilaporakn ooleh presiden atau mandataris
1945, tidak berkehendak dan tidak akan melakukan perubanhn terhadapnya, serta akan
kepada majelis dalam sidang istimewa yang khusus diadakan untuk itu.
melaksanaknnya secara murni dan konsekuen (lihat pasal 115 Tap MPR No.I tahun 1978 dan
pasal 104 pada Tap MPR No. I tahun 1983).
Pasal 108 :
Dibawah ini kami kutip pasal 105 samai dengan pasal 109 Tap MPR No.1 tahun 1983 itu
Pabila dari hasil referendum sebagimana dilaporkan presiden atau mandataris, rakyat
mengenai referendum terhadap kehendak untuk mengusulkan UUD, sebagai berikut:
menyatakan tidak setuju mengubah undang-undang dasar 1945, maka kehendak untuk
meengusulkan perubahan undang-undang dasar 1945 sebagaimana dimaksud pasal 105
Pasal 105 :
dengan sendirinya gugur dan tidak dapat dikukan lagi selama masa jabatan keanggotaan
(1) Apabila ada kehendak anggota majelis untuk mengajukan usul peruabahan UUD 1945 , majelis permusyawaran rakyat yang bersangkutan.
maka usul tersebut harus diajukan oleh sekuarng-kurangnya 4 (empat) fraksi seutuhnya
Pasal 109
dengan daftar nama dan tandatanaghn seluruh anggotanya.

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

8
(1) Apabila dari hasil referendum, rakyat menyatakan setuju untuk mengubah UUD 1945, Max Weber (Funny, 2008) mendefinisikan bahwa Negara adalah suatu masyarakat yang
sebagaimana yang dilaporkan oleh presiden / mandataris, makaRancangan Usul Perubahan mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
Undang-Undang Dasar 1945 diajukan oleh sekurang-kurangnya 4 fraksi seutuhnya dengan dengan berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk
daftar nama dan tandatangan seluruh anggotanya. maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.

(2) Untuk pengambilan putusan secra mufakat terhadap Rancangan Usulan Perubahan UUD Roger F. Soultau (Oetari Budiyanto, 2012), Negara adalah alat (agency) atau wewenang atau
1945 sebagaimana dimaksud ayat psal ini, maka sekurang-kurangnya 2/3 anggota majelis yang authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
terdir dari seluruh fraksi harus hadir.
Aristoteles (Oetari Budiyanto, 2012), Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi
beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan
(3) Untuk pengambilan putusan dengan suara terbanyak terhadap Rancangan Usul Perubahan
kesenangan dan kehormatan bersama.
UUD 1945 sebagaimana dimksud dalam ayat (1) pasal ini, mka sekurang-kurannya 2/3 dari
anggota majelis harus hadir. Berdasarkan pendapat-pendapat, dapat disimpulkan bahwa Negara adalah organisasi tertinggi
di antara satu kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai alat (agency) yang mengatur atau
(4) Putusan terhadap Rncangan Usul Perubahan UUD 1945, sebagaimana dimaksud ayat (1) mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk
pasal ini diambil secra mufakat dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh fraksi sebagai mana bersatu, hidup dalam wilayah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat dengan
dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, atau atas persetuhjuan sekurang-kurannya 2/3 jumlah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan dengan tujuan kesenangan dan kehormatan
anggota yang hadir sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini. bersama.

konsep, teori, dan proses terbentuknya negara B. Teori Tentang Terbentuknya Negara

Adapun beberapa teori tentang terbentuknya suatu Negara yakni sebagai berikut.

A. Konsepsi Negara 1. Teori kontrak sosial (social contract)/ Teori Perjanjian Masyarakat

Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state (bahasa Teori ini beranggapan bahwa Negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat.
Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa Perancis), kata state,staat, etat itu Beberapa pakar penganut teori kontrak sosial yang menjelaskan teori asal-mula Negara,
diambil dari kata bahasa latin status atau statum,yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau diantaranya:
sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan Menurutnya syarat membentuk Negara adalah dengan mengadakan perjanjian bersama
mempunyai pemerintahan yang berdaulat. individu-individu yang tadinya dalam keadaan alamiah berjanji akan menyerahkan semua hak-
hak kodrat yang dimilikinya kepada seseorang atau sebuah badan. Teknik perjanjian

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

9
masyarakat yang dibuat Hobbes sebagai berikut setiap individu mengatakan kepada individu 4. Teori Organis
lainnya bahwa “Saya memberikan kekuasaan dan menyerahkan hak memerintah kepada orang
ini atau kepada orang-orang yang ada di dalam dewan ini dengan syarat bahwa saya Menurut Dede Rosyada, dkk (2005: 54) mengemukakan konsepsi organis tentang hakikat dan
memberikan hak kepadanya dan memberikan keabsahan seluruh tindakan dalam suatu cara asal mula negara adalah suatu konsep bilogis yang melukiskan negara dengan istilah-istilah
tertentu. ilmu alam. Negara dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang
individu yang merupakan komponen-komponen Negara dianggap sebagai sel-sel dari makhluk
b. John locke (1632-1704) hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia,
undang-undang sebagai urat syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para individu sebagai
Dasar kontraktual dan Negara dikemukakan Locke sebagai peringatan bahwa kekuasaan daging makhluk itu.
penguasa tidak pernah mutlak tetapi selalu terbatas, sebab dalam mengadakan perjanjian
dengan seseorang atau sekelompok orang, individu-individu tidak menyerahkan seluruh hak- 5. Teori Historis
hak alamiah mereka.
Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lambaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara
c. Jean Jacques Rousseau (1712-1778) evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.

Keadaan alamiah diumapamakannya sebagai keadaan alamiah, hidup individu bebas dan 6. Teori kedaulatan hukum
sederajat, semuanya dihasilkan sendiri oleh individu dan individu itu puas. Menurut “Negara”
atau “badan korporatif” dibentuk untuk menyatakan “kemauan umumnya” (general will) dan Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) (Mienu, 2010) menyatakan semua kekuasaan
ditujukan pada kebahagiaan besama. Selain itu Negara juga memperhatikan kepentingan- dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die
kepentingan individual (particular interest). Kedaulatannya berada dalam tangan rakyat melalui Moderne Staats Idee.
kemauan umumnya.
7. Teori Hukum Alam
2. Teori Ketuhanan
Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum alam yakni negara terjadi karena kehendak alam
Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin Negara ditunjuk oleh Tuhan Raja dan yang merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia untuk menyelenggarakan
pemimpin-pemimpin Negara hanya bertanggung jawab pada Tuhan dan tidak pada siapapun. kepentingan umum. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas
Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Kranenburg dan Thomas Aquinas. Aquino.

3. Teori kekuatan

Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang kuat terhadap kelompok C. Proses Terbentuknya Negara
yang lemah, Negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan penaklukan dan
pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok etnis yang lebih lemah, Adapun proses terbentuknya Negara yakni sebagai berikut.
dimulailah proses pembentukan Negara. Penganut teori ini adalah H.J. Laski, L. Duguit, Karl
1. Terjadinya negara secara primer
Marx, Oppenheimer dan Kollikles.

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

10
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer adalah teori yang membahas tentang 2. Terjadinya negara secara sekunder
terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Ada 4
fase terjadinya negara yakni sebagai berikut. Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang membahas tentang
terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Fase terjadinya
a. Fase genootschap Negara yakni.

Pada fase ini merupakan perkelompokan dari orang-orang yang menggabungkan dirinya untuk a. Occupatie (pendudukan)
kepentingan bersama dan disandarkan pada persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini dipilih secara primus Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan
interpares atau yang terkemuka diantara yang sama. Jadi yang penting disini adalah dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya Liberia.
unsurbangsa.
b. Fusi (peleburan)
b. Fase rijk
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah, mengadakan perjanjian untuk
Pada fase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan hak milik saling melebur menjadi negara baru atau dapat dikatakan suatu penggabungan dua atau lebih
atas tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yang menyewa Negara menjadi Negara baru. Misalnya Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi
tanah. Sehingga timbul sistem feodalisme. Jadi yang penting pada masa ini adalah unsur Negara Jerman.
wilayah.
c. Cessie (penyerahan)
c. Fase staat
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu.
Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan mereka dan Penyerahan ini juga dapat diikatakan pemberian kemerdekakaan kepada suatu koloni oleh
mereka telah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Jadi yang penting pada masa ini Negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. Contohnya Kongo dimerdekakan oleh
adalah bahwa ketiga unsur dari negara yaitu bangsa, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat Francis.
telah terpenuhi.
d. Acessie (penarikan)
d. Fase democratische natie (negara demokrasi)
Awalnya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai/ timbul dari dasar laut (delta).
Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana democratische natie ini Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehingga akhirnya membentuk
terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan negara. Contohnya Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
rakyat.
e. Anexatie (pencaplokan/ penguasaan)

Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contohnya
Israel mencaplok Palestina.

f. Proklamasi

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

11
Terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain b. Negara Kesatuan
mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan
menyatakan kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dari Jepang dan Belanda pada Negara ini disebut juga negara unitaris. Ditinjau dari segi susunannya, negara kesatuan adalah
tanggal 17 Agustus 1945. negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, sifatnya tunggal. Artinya, hanya ada satu
negara, tidak seperti negara federal dimana ada negara di dalam negara. Dengan demikian, di
g. Innovation (pembentukan baru) dalam negara kesatuan hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan. Ciri-ciri
Suatu negara baru muncul di atas suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian Negara kesatuan anta lain.
lenyap. Contohnya Columbia lenyap, kemudian menjadi Venezuela dan Columbia yang baru.
1) Mempunyai 1 UUD
h. Separatis (pemisahan)
2) Mempunyai 1 presiden
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya kemudian
menyatakan kemerdekaan. Contohnya Belgia memisahkan diri dari Belanda pada tahun 1939 3) Hanya pusat yang berhak membuat UU
dan menyatakan kemerdekaan.
Negara kesatuan ini terbagi 2 macam, yaitu:
i. Pendudukan Atas Wilayah yang Belum Ada Pemerintahan Sebelumnya.
1) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu urusan Negara langsung diatur oleh
Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak berpemerintahan. pemerintah pusat.
Misalnya Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris meskipun di sana terdapat
suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat koloni-koloni di mana penduduknya 2) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yakni kepala daerah sebagai pemerintah
didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901. daerah yang diberikan hak otonomi yakni diberikan kekuasaan mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri.

c. Negara Serikat (Federal)


D. Bentuk, Unsur, Sifat, Tujuan, dan Fungsi Negara
Negara Serikat (Federal) adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula berdiri
1. Bentuk negara sendiri-sendiri dan kemudian negara-negara tersebut mengadakan ikatan kerjasama yang
efektif, tetapi disamping itu, Negara-negara tersebut masih ingin mempunyai wewenang-
Bentuk negara terbagi menjadi yakni sebagai berikut. wewenang yang dapat diurus sendiri. Jadi disini tidak semua urusan diserahkan kepada
pemerintah gabungannya (pemerintah federal), tetapi masih ada beberapa urusan yang
a. Negara konfederasi diserahkan oleh pemerintah negara-negara bagian kepada pemerintah federal, yaitu urusan-
urusan yang menyangkut kepentingan bersama misalnya urusan keuangan, pertahanan,
Negara konfederasi adalah negara yang terdiri dari persatuan beberapa negara yang berdaulat.
angkatan bersenjata, hubungan luar negeri, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri Negara serikat
Persatuan tersebut diantaranya dilakukan guna mempertahankan kedaulatan dari negara-negara
yakni.
yang masuk ke dalam Konfederasi tersebut.

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

12
1) Tiap negara bagian mempunyai satu UUD dan satu Lembaga Legislatif.

2) Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan ke dalam, kedaulatan keluar


dipegang pusat.

3) Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah, harus dengan persetujuan
parlemen negara bagian.

Selain kedua bentuk Negara tersebut. Bentuk Negara ke dalam tiga kelompok yaitu:

a. Monarki

Negara monarki adalah bentuk Negara yang dalam pemerintahannya hanya dikuasai dan
diperintah (yang berhak memerintah) oleh satu orang saja.

b. Oligarki

Oligarki ini biasanya diperintah dari kelompok orang yang berasal dari kalangan feudal.

c. Demokrasi

Rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam menjalankan pemerintahan.

2. Unsur negara

Berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933 (Fakultas Hukum Universitas Andalas: 2010),
ada 5 unsur yang harus dipenuhi untuk terbentuknya sebuah negara, yaitu :

a. Penghuni (penduduk/rakyat).

b. Wilayah.

c. Kekuasaan tertinggi (pemerintah yang berdaulat).

d. Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain

e. Pengakuan dari negara lain.

Hubungan antara Civics, Civic Education dan Citizenship Education………………………….. Feriyansyah

13

Anda mungkin juga menyukai