Anda di halaman 1dari 3

Pengembaangan sekolah

1. Pada era globalisai menuntut kemampan daya saing yang kuat dalam teknologi,
manajemen dan sumberdaya manusia. Menurut landasan yuridis UUSPN No. 20/2003
pasal 50 ayat 3, bahwa pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
2. Dengan memperhatikan SNP yang terdiri dari kompetensi lulusan, isi, proses,
pendidik, dan penilaian, menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
karakter siswa dan penambahan muatan seperti penguatan, pengayaan,
pengembangan, perluasan, pendalaman SNP maupun internasional. Dengan
memperhatikan hal tersebut maka dapat melahirkan lulusan yang mampu memiliki
daya saing yang berkualitas dan berkemajuan.
3. Karena dengan memperhatikan standar input maka dapat mendukung perkembangan
sekolah, segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
proses antara lain berupa sumber daya manusia, perangkat lunak, dan harapan sbagai
pemandu bagi berlangsungnya proses. Dengan memperhatikan standar proses yang
bermutu apabila pengkoordinasian dan pemanduan input sekolah dilakukan secara
harmonis makan mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
Proses yang dimaksud yaitu proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan
program, proses belajar mengajar, proses pengelolaan kelembagaan, proses
monitoring, dan proses evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar
memiliki tingkat kepentinga tinggi dibanding proses lainnya. Dengan standar output
dapat meningkatkan kinerja sekolah yaitu prestasi sekolah yang dihasilkan dan proses
sekolah tersebut. Kinerja sekolah dapat di ukur dari kualitas, efektifitas, efisiensi,
produktifitas, kualitas kehidupan kerja dan moral.
4. Pengembangan sekolah harus mengacu pada pro-perubahan dikarenakan perlunya
peningkatan kinerja organisasi dengan cara mengerjakan pekerjaan dengan cara yang
lebih baik. Maka fungsi dari pro perubahan yaitu pengelolaan sumber daya untuk
membawa keadaan organisasi sekolah dari keadaan sekarang menuju keadaan baru
yang lebih baik. Hal ini merupakan tugas seluruh aspek sekolah baik siswa,
guru/kepala sekolah maupun warga sekolah dalam menentukan arah pengembangan
sekolah agar menghasilkan perubahan sesuai visi misi yang telah ditetapkan.
5. a. Pengembangan SD berpedoman pada SNP plus X
b. SD dikembangkan berdasarkan atas kebutuhan dan prakarsa sekolah (demand
driven and bottom-up)
c. Harus menggunakan kurikulum yang unggul.
d. Pengembangan SD menerapkan MBS dalam mengelola sekolahnya yang disertai
dengan tata kelola yang baik.
e. Pengembangan SD menerapkan proses belajar mengajar yang pro perubahan.
f. Pengembangan SD menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan
tranformasional/visioner.
g. Pengembangan SD harus memiliki sumber daya manusia yang profesional dan
tangguh.
i. penyelenggaraan SD harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap,
relevan, mutakhir dan canggih serta bermutu.
6. Provisi merupakan ketersediaan kebutuhan anak seperti pendidikan, kesehatan, kasih
sayang, dll. Proteksi merupakan perlindungan terhadap anak dari pelecehan,
diskriminasi, ancaman, hukuman, dll. Partisipasi merupakan hak anak yang dapat
digunakan untuk berargumen, berpendapat, bertanya, berperan aktif dikelas dan di
sekolah.
7. Bentuk-bentuk pengembangan sekolah yang dikembangkan di Indonesi yaitu :
 Penaambahan materi multikultural
 Berbentuk program dan praktek terencana
 Berbentuk bidang studi atau mata pelajaran yang bersifat sendiri.
 Gerakan persamaan
 Pada wilayah kerja sekolah, pendidikan multikultural berarti suatu kurikulum
yang berhubungan dengan pengalaman kerja etnis, program pengalaman
multikultural, dan total school refrom.
 Proses
8. Menurut saya sbagai tenaga ahli kepada kepala sekolah yaitu diharapkan kepala
sekolah mampu menjalankan tugasnya baik sbagai manager di sekolah maupun leader
dengan baik. Sbagai leader di sekolah kepala sekolah memiliki tanggungjawab untuk
membentuk tim pengembang sekolah dengan mengembangkan staf kurikulum dan
pelaksanaanya. Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung pada kemauan
kepala sekolah tersebut untuk bekerjasama dengan guru dan staf dan kemampuan
dalam mengendalikan pengelolaan anggaran agar penggunaanya dapat sesuai
kebutuhan dan efisien.
9. Peran guru untuk mendukung konsep pengembangan sekolah dari kepala sekolah bisa
dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan secara internal disekolah, berdiskusi antar
guru satu dengan yg lain, dan guru dapat bekerjasama dengan warga sekolah dalam
membuat pemetaan SK, KD, silabus, RPP, model-model penilaian yang
mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah untuk mengembangkan, melengkapi
dalam rangka memenuhi standar sarana dan prasarana sekolah.
10. Kebijakan yang dilakukan tim pengembang atas dasar yang telah dibuat kepala
sekolah yaitu membantu segala proses pengembangan yang telah disusun oleh kepala
sekolah, ikut memberikan arahan dan kontribusi secara langsung agar pengembangan
sekolah dapat berjalan dengan lancar dan memahami segala sesuatu yang berkaitan
dengan pengembangan sekolah yang telah disusun.

Anda mungkin juga menyukai