Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No.

…, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

PENTINGNYA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN HANKAM DI WILAYAH


PERBATASAN ANTARNEGARA DALAM KONTEKS BONUS
DEMOGRAFI
Muhammad Syaifur Rizal*1, Putri Surya Ningrum ², Fadilla Mandasari³
Yuni Kurniasih, S.A.P., M.Si.
Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman No.39, Tuguran, Potrobangsan, Kec. Magelang Utara, Kota
Magelang, Jawa Tengah 56116.
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIPOL UNTIDAR, Magelang
e-mail: muhammadsyaifurrijal00@gmail.com , putrisurya654@gmail.com,
Fadillamandasari01@gmail.com.

ABSTRACT

Bonus Demografi adalah kondisi komposisi penduduk usia produktif (15- 64 tahun) lebih besar dibandingkan
dengan penduduk usia non produktif (dibawah 15 dan di atas 65 tahun) dalam rentangan waktu tertentu.
Pemangku kebijakan diharapkan mampu membuat kebijakan-kebijkan yang dapat men-support potensi-potensi
yang dimiliki oleh penduduk-penduduk usia produktif tersebut agar optimal dan maksimal. Harapannya adalah
munculnya kesadaran akan peran strategis penduduk usia produktif, terutama kaum muda di wilayah perbatasan
sebagai ‘motor penggerak’ bangsa. Keberadaan masyarakat perbatasan merupakan bagian dari indikator
kedaulatan negara. Sehingga Pengembangan SDM pada kawasan perbatasan memerlukan suatu langkah
strategis dan komprehensif. Wilayah perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil terluar memiliki potensi sumber
daya alam yang cukup besar, serta merupakan wilayah yang sangat strategis bagi pertahanan dan keamanan
negara. Namun demikian, pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih sangat jauh tertinggal
dibandingkan dengan pembangunan di wilayah negara tetangga. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
tinggal di daerah ini umumnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sosial ekonomi warga negara
tetangga. Hal ini telah mengakibatkan timbulnya berbagai kegiatan ilegal di daerah perbatasan yang
dikhawatirkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai kerawanan sosial sehingga menghambat
grand design Bonus Demografi Indonesia.

Permasalahan utama dari ketertinggalan pembangunan SDM berkualitas di wilayah perbatasan adalah arah
kebijakan pembangunan kewilayahan yang selama ini cenderung berorientasi ’inward looking’, sehingga
seolah-olah kawasan perbatasan hanya menjadi halaman belakang dari pembangunan SDM negara. Akibatnya,
wilayah-wilayah perbatasan dianggap bukan merupakan wilayah prioritas pembangunan oleh pemerintah pusat
maupun daerah. Pengembangan SDM diwilayah-wilayah perbatasan harus mengubah arah kebijakan
pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking, sehingga
kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara
tetangga. Daerah Perbatasan merupakan wilayah pembinaan yang luas dengan pola penyebaran penduduk yang
tidak merata, sehingga menyebabkan rentang kendali pemerintah, pengawasan dan pembinaan teritorial sulit
dilaksanakan dengan mantap dan efisien. Seluruh bentuk kegiatan atau aktivitas yang ada di daerah perbatasan
apabila tidak dikelola dengan baik akan mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, di
tingkat regional maupun internasional baik secara langsung maupun tidak langsung. Daerah perbatasan sangat
rawan akan persembunyian kelompok GPK, penyelundupan dan kriminal lainnya termasuk terorisme, sehingga
perlu adanya kerjasama yang terpadu antar instansi terkait dalam penanganannya.

Pembangunan SDM di wilayah perbatasan khususnya diarahkan untuk mempercepat penanganan 2 (dua)
permasalahan mendasar yang dihadapi oleh pengembangan wilayah perbatasan, yaitu yang permasalahan
terkait dalam aspek kesenjangan pembangunan, serta aspek politik, hukum, dan keamanan.

Keywords : Bonus Demografi, Pertahanan, Keamanan, Wilayah Perbatasan.

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 1


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

1) PENDAHULUAN Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang


tinggal di daerah ini umumnya jauh lebih
Indonesia merupakan negara
rendah dibandingkan dengan kondisi
kepulauan dengan luas wilayah perairan
sosial ekonomi warga negara tetangga.
mencapai 5,8 juta km2, serta panjang garis
Hal ini telah mengakibatkan timbulnya
pantai yang mencapai 81.900 km2.
berbagai kegiatan ilegal di daerah
Indonesia memiliki wilayah perbatasan
perbatasan yang dikhawatirkan dalam
laut yang berhubungan dengan 10
jangka panjang dapat menimbulkan
(sepuluh) negara yaitu India, Malaysia,
berbagai kerawanan sosial. Permasalahan
Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina,
utama dari ketertinggalan pembangunan di
Republik Palau, Australia, Republik
wilayah perbatasan adalah arah kebijakan
Demokratik Timor Leste (RDTL) dan
pembangunan kewilayahan yang selama
Papua New Guinea (PNG). Untuk wilayah
ini cenderung berorientasi ’inward
perbatasan darat Indonesia hanya
looking’, sehingga seolah-olah kawasan
berhubungan dengan 3 (tiga) negara yaitu
perbatasan hanya menjadi halaman
Malaysia, PNG dan RDTL dengan
belakang dari pembangunan negara.
panjang garis perbatasan darat secara
Akibatnya, wilayah-wilayah perbatasan
keseluruhan adalah 2914,1 km. Perbatasan
dianggap bukan merupakan wilayah
darat Indonesia tersebar di 3 (tiga) pulau
prioritas pembangunan oleh pemerintah
dan 5 (lima) provinsi dengan karakteristik
pusat maupun daerah. Pengembangan
yang berbeda-beda.
wilayahwilayah perbatasan harus
Pengembangan SDM pada kawasan
mengubah arah kebijakan pembangunan
perbatasan memerlukan suatu langkah
yang selama ini cenderung berorientasi
strategis dan komprehensif. Wilayah
inward looking menjadi outward looking,
perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil
sehingga kawasan tersebut dapat
terluar memiliki potensi sumber daya
dimanfaatkan sebagai pintu gerbang
alam yang cukup besar, serta merupakan
aktivitas ekonomi dan perdagangan
wilayah yang sangat strategis bagi
dengan negara tetangga. Daerah
pertahanan dan keamanan negara. Namun
Perbatasan merupakan wilayah pembinaan
demikian, pembangunan nasional
yang luas dengan pola penyebaran
terutama di bidang SDM di beberapa
penduduk yang tidak merata, sehingga
wilayah perbatasan masih sangat jauh
menyebabkan rentang kendali pemerintah,
tertinggal dibandingkan dengan
pengawasan dan pembinaan teritorial sulit
pembangunan di wilayah negara tetangga.
dilaksanakan dengan mantap dan efisien.

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 2


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Seluruh bentuk kegiatan atau aktivitas keterkaitan mata rantai proses produksi
yang ada di daerah perbatasan apabila dan distribusi antara wilayah-wilayah
tidak dikelola dengan baik akan tertinggal dengan Wilayah Strategis Cepat
mempunyai dampak terhadap kondisi Tumbuh. Fakta menunjukkan sampai
pertahanan dan keamanan, di tingkat dengan saat ini sektor pertanian masih
regional maupun internasional baik secara merupakan sektor paling dominan di
langsung maupun tidak langsung. Daerah Indonesia dan menjadi mata pencaharian
perbatasan sangat rawan akan terbesar penduduk. Usaha-usaha di sektor
persembunyian kelompok GPK, pertanian lebih banyak dilakukan di
penyelundupan dan kriminal lainnya daerah perdesaan (termasuk di dalamnya
termasuk terorisme, sehingga perlu wilayah perbatasan), oleh karena itu
adanya kerjasama yang terpadu antar pembahasan dalam rangka pengembangan
instansi terkait dalam penanganannya. SDM daerah perbatasan tidak dapat
Pembangunan di wilayah perbatasan dipisahkan dengan pembangunan sektor
khususnya diarahkan untuk mempercepat pertanian dan pembangunan perdesaan
penanganan 2 (dua) permasalahan secara umum.
mendasar yang dihadapi oleh Pada hakekatnya pembangunan
pengembangan wilayah perbatasan, yaitu SDM merupakan rangkaian upaya
yang permasalahan terkait dalam aspek pembangunan Nasional berkesinambung-
kesenjangan pembangunan, serta aspek an yang meliputi seluruh aspek kehidupan
politik, hukum, dan keamanan. masyarakat, bangsa, dan Negara.
Berbagai upaya dilakukan Pembangunan dilaksanakan untuk
Pemerintah NKRI untuk lebih mewujudkan tujuan Nasional se-
memeratakan pembangunan dan hasil- bagaimana termaktub dalam pembukaan
hasil pembangunan ke seluruh pelosok UUD 1945, yaitu melindungi segenap
Negara. Dalam rangka pengurangan bangsa dan seluruh tumpah darah
ketimpangan antar wilayah, Rencana Indonesia, memajukan kesejahteraan
Pembangunan Jangka Menengah Nasional umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
(RPJMNasional) tahun 2004 – 2009 serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
(Perpres No. 7/2005) telah yang berdasarkan kemerdekaan,
mengamanatkan bahwa pengembangan perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
daerah tertinggal termasuk wilayah Pembangunan Nasional dilaksanakan
perbatasan terintegrasi dalam suatu sistem secara terencana, menyeluruh, terpadu,
wilayah pengembangan ekonomi, melalui terarah, bertahap, dan berkelanjutan untuk

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 3


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

memacu peningkatan kemampuan usia muda sudah semakin kecil dan


Nasional, dalam rangka mewujudkan proporsi penduduk usia lanjut belum
begitu besar. Hal ini membawa angin
kehidupan yang sejajar dan sederajat segar dimana Indonesia akan
dengan bangsa lain yang telah maju. mendapatkan keuntungan ekonomis
yang disebabkan oleh penurunan rasio
Pembangunan Nasional dilaksanakan
ketergantungan sebagai hasil proses
bersama oleh masyarakat dan pemerintah. penurunan kematian bayi dan
Masyarakat adalah pelaku utama penurunan fertilitas dalam jangka
panjang. Namun bonus demografi ini
pebangunan, dan pemerintah ber- tidak akan bermanfaat apabila tidak
kewajiban untuk mengarahkan, mem- dipersiapkan sedemikian rupa,
misalnya dengan meningkatkan
bimbing, serta menciptakan suasana yang
kualitas sumber daya manusia,
menunjang sehingga akan saling mengisi, membuka lapangan pekerjaan yang
saling melengkapi dalam kesatuan sesuai dengan mutu sumber daya
manusia tersebut.
langkah menuju tercapainya tujuan Bonus
Periode bonus demografi di
Demografi.
Indonesia dimulai tahun 2015-2035
dengan angka ketergantungan
2) TINJAUAN PUSTAKA
(dependency ratio berkisar antara 0,4-
a. Pengertian Bonus Demografi 0,5 yang artinya bahwa setiap 100
Bonus Demografi menurut orang usia produktif menanggung 40-
50 orang usia tidak produktif
Mason (2001) dan John Ross (2004)
(Kompasiana.com). Proporsi usia
adalah keuntungan ekonomis yang anak-anak kurang dari 15 tahun akan
disebabkan oleh menurunnya rasio terus berkurang dibandingkan dengan
penduduk usia kerja. Berdasarkan
ketergantungan sebagai hasil proses data Survei Penduduk Antar Sensus
penurunan fertilitas jangka panjang. (SUPAS 2015) jumlah
ketergantungan tahun 2015 adalah
Bonus demografi akan membawa
49,2 yang berarti setiap 100 penduduk
dampak pada sosial-ekonomi, dimana usia produktif (15-64 tahun)
angka ketergantuangan penduduk akan menanggung beban sebanyak 49,2
penduduk usia non produktif (kurang
sangat rendah. Melimpahnya jumlah dari 15 tahun dan 65 tahun ke atas).
angakatan kerja akan menguntungkan Pada kesempatan bonus demografi
ini, bangsa Indonesia mempunyai
dari segi pembangunan sehingga
kesempatan besar memacu
memacu pertumbuhan ekonomi ke produktivitas dan pertumbuhan
tingkat yang lebih tinggi. ekonomi dimana pertumbuhan
ekonomi diharapkan meningkatkan
Bonus demografi terjadi ketika saving untuk kemajuan kemakmuran
struktur penduduk dengan jumlah usia bangsa. Hal ini akan memberikan
produktif (15-64 tahun) sangatlah dampak pada peningkatan
besar sedangkan proporsi penduduk

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 4


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

kesejahteraan yang terasa hingga bangsa melindungi nilai-nilai


berpuluh-puluh tahun kemudian. nasionalnya dari ancaman luar.
b. Pertahanan dan Kemananan c. Wilayah Perbatasan & Ancaman
Kamus Besar Bahasa Indonesia Keamanan Nasional
kata pertahanan berasal dari kata Melihat kondisi letak geografis
tahan yang bearti tetap dalam Negara Indonesia yang secara
keadaan, atau tetap dalam ke- langsung berbatasan dengan beberapa
dudukannya. Maka dengan demikian Negara tetangga, diperlukan
pertahanan berarti mengupayakan penanganan secara serius akan
supaya tetap tidak berubah dari sejumlah potensi ancaman keamanan
keadaan semula, atau menjaga dan dan ketahanan yang mungkin dapat
melingdungi supaya selamat. terjadi.
Sementara yang dimaksud dengn
pertahanan negara adalah segala Secara umum perlu adanya
usaha untuk mempertahankan ke- penekanan mengenai pentingnya
daulatan negara , keutuhan wilayah memperhatikan wilayah perbatasan.
negara, dan keselamatan segenap Hal ini sebagaimana diungkapkan
bangsa dari ancaman dan gangguan Marwasta (2016) yang menjelaskan
terhadap keutuhan bangsa dan bahwa wilayah perbatasan memiliki
negara . nilai-nilai strategis diantaranya:

Sedangkan pengertian per- a) Daerah perbatasan sangat


tahanan negara dalam UU No.34 berpengaruh dalam
tahun 2004 Tentang Tentara Nasional mempertahankan kedaulatan
Indonesia pasal 1 ayat 5 adalah segala negara.
usaha untuk menegakkan kedaulatan b) Daerah perbatasan adalah faktor
negara, mempertahankan keutuhan pendorong untuk meningkatkan
wilayah Negara Kesatuan Republik kesejahteraan sosial dan
Indonesia ( NKRI ), dan melindungi ekonomi masyarakat sekitarnya.
segenap bangsa dari ancaman dan c) Daerah perbatasan memiliki
gangguan terhadap keutuhan bangsa keterkaitan dengan wilayah
dan negara, disusun dengan yang berbatasan dengan
memperhatikan kondisi geografis wilayah tersebut yang satu sama
Indonesia sebagai negara kepulauan. lain saling mempengaruhi baik
antar wilayah maupun antar
Selanjutnya, yaitu pengertian negara.
tentang keamanan. Keamanan berasal d) Daerah perbatasan memiliki
dari kata dasar aman, dalam kamus pengaruh terhadap kondisi dan
besar bahasa Indonesia kata aman situasi pertahanan dan
diartikan sebagai tenteram yaitu tidak keamanan wilayah, baik dalam
merasa cemas atau takut, merasa skala regional maupun skala
bebas dari bahaya dan terlindungi. nasional.
Keamanan adalah melambangkan
suatu keadaan yang tenteram atau Selain itu, dengan
kondisi aman, sedangkan keamanan berkembangnya zaman, ancaman
nasional adalah kemampuan suatu terhadap keamanan dan pertahanan
negara semakin mengalami

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 5


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

perluasan dan pendalaman makna. tetangga. Kelima, rendahnya akses


Hal ini berarti bahwa keamanan dan ke wilayah perbatasan karena
pertahanan tidak lagi hanya terbatasnya sarana dan prasarana
berkaitan dengan soal militer atau wilayah. Keenam, rendahnya
aparat negara dalam melindungi kualitas sumber daya manusia yang
dan mempertahankan suatu wilayah dimiliki. Ketujuh, banyaknya
atau keamanan dan pertahanan aktivitas illegal seperti halnya
tidak lagi hanya menempatkan penyelundupan dan pelintas batas
negara sebagai aktor utama, tradisional. Kedelapan, belum
keamanan melainkan harus juga adanya kesepakatan batas-batas
melibatkan aktor lain selain negara teritorial dengan negara tetangga
seperti halnya individu dan seperti halnya Batas Laut Teritorial
kelompok masyarakat (Alfajri, (BLT), Batas Landas Kontinen
Setiawan dan Wahyudi, 2019). (BLK) dan Batas Zona Ekonomi
Buzan B (1983), mengkritik tata Eksklusif (ZEE), Kesembilan, tidak
cara keamanan tradisional yang terkendalinya eksploitasi sumber
dianggap terlalu state-centric dan daya alam dan hal ini terus
military-centric dan kemudian berkelanjutan. Kesepuluh, kerja
membagi ke dalam lima hal yang sama hukum antarnegara belum
seharusnya dilibatkan dalam terjadi secara optimal khususnya
menghadapi ancaman dan dalam masalah penanggulangan
ketahanan negara. Kelima hal pelanggaran-pelanggaran yang
tersebut ialah: 1) militer, 2) terjadi di perbatasan.
lingkungan, 3) ekonomi, 4) sosial
Kawasan perbatasan sebagai
dan 5) politik.
salah satu hal yang strategis
Beberapa isu dan permasalahan khususnya bagi stabilitas
yang berkaitan dengan pengelolaan keamanan, sosial, dan ekonomi.
kawasan perbatasan menurut Pandangan geopolitik di Indonesia
Marwasta, dkk (2014) mencakup dikenal dengan istilah wawasan
aspek- aspek sebagai berikut.: Nusantara. Pandangan ini
Kesatu, belum adanya kebijakan dikembangkan dari teori wawasan
yang berpihak pada kawasan nasional secara universal yang
perbatasan dan daerah terisolasi. dijiwai serta dibentuk oleh paham
Kedua, strategi nasional kekuasaan bangsa Indonesia dan
pengembangan kawasan perbatasan geopolitik Indonesia. Pandangan ini
belum efektif. Ketiga, masih memiliki prinsip menciptakan
terdapat pandangan mengenai persatuan bangsa dan keutuhan
kawasan perbatasan yang hanya wilayah NKRI berdasarkan
dianggap sebagai halaman belakang semangat Bhinneka Tunggal Ika
(backyard) yang artinya belum dalam kerangka kesetaraan,
menjadi prioritas utama negara keadilan, kebersamaan, dan
dalam pengembangannya. kepentingan nasional. Konsep
Keempat, adanya kesenjangan wawasan Nusantara tersebut sejalan
sosial juga kesenjangan dalam dengan pandangan geopolitik Karl
kesejahteraan dengan penduduk Houshofer tentang konsep
yang menempati wilayah negara lebensraum (ruang hidup) atau

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 6


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

penjelasan Ratzel bahwa manusia 3) Undang-Undang Nomor 17


sama dengan organisme yang Tahun 1985 tentang
memerlukan ruang hidup dan Pengesahan UNCLOS
konsep autarki, yaitu cita-cita untuk 4) Undang-Undang Nomor 6
memenuhi kebutuhan negara Tahun 1996 tentang Perairan
sendiri tanpa menggantungkan diri Indonesia
pada negara lain (Sunarso, dkk., 5) Undang-Undang Nomor 43
2008). Tahun 2003 tentang Wilayah
Negara
Pemerintah Indonesia juga
6) Undang-Undang No.17
sudah menyadari bahwa diperlukan
Tahun 2007 tentang Rencana
aturan-aturan perbatasan untuk
Pembangunan Jangka
melindungi NKRI dari ancaman-
Panjang Nasional (RPJPN)
ancaman dan tantangan pihak-pihak
2005-2025
luar. Selain itu, Pemerintah
b. Peraturan Pemerintah :
Indonesia juga menyadari bahwa
1) Peraturan Pemerintah Nomor
kondisi Indonesia merupakan
36 Tahun 2002 tentang Hak
negara maritim dengan jumlah
Lintas Damai
pulau yang banyak dengan
2) Peraturan Pemerintah Nomor
dikelilingi oleh negara-negara
37 Tahun 2002 tentang Hak
tetangga lain disekitar indonesia
Lintas di ALKI
rentan menimbulkan permasalahan
3) Peraturan Pemerintah Nomor
dalam hal pengaturan perbatasan.
38 Tahun 2002 dan
Oleh karena itu, Indonesia telah
Peraturan Pemerintah Nomor
melakukan berbagai upaya
37 Tahun 2008 tentang Titik
perlindungan kawasan Nusantara
Koordinat.
diantaranya dengan membuat pasal
c. Keppres/Perpres :
25 UUD 1945 tentang aturan
1) Keppres Nomor 178 Tahun
wilayah negara dan kini telah juga
1999
diamandemen dengan penambahan-
2) Perpres Nomor 78 Tahun
penambahan yang dianggap penting
2005
untuk melindungi keamanan dan
ketahanan negara. Menurut Harjanti Hal yang telah dilakukan ini
(2016) sebelum diamandemen secara nyata merupakan bukti bahwa
dengan adanya Pasal 25 UUD45 ini pemerintah Indonesia telah
sudah menghasilkan berbagai melakukan upaya-upaya strategis
aturan hukum untuk melindungi dalam mengatasi segala permasalahan
kedaulatan negara di antaranya yang mungkin timbul sebagai akibat
ialah: dari perbatasan. Hal ini dilakukan
tidak lain ialah untuk menjaga
a. Undang-Undang :
keamanan dan ketahanan negara
1) Undang-Undang Nomor 1
republik Indonesia dari hal-hal yang
Tahun 1973 tentang Landas
tidak diinginkan. Hal ini sesuai
Kontinen
dengan yang dikemukakan oleh
2) Undang-Undang Nomor 5
Buzan (1983), bahwa negara
Tahun 1983 tentang ZEE
merupakan pemeran yang sangat
sentral dalam menangani masalah

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 7


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

keamanan. Hal ini karena negara tahun) dalam evolusi kependudukan yang
memiliki empat aspek yang tidak dialaminya.
dimiliki oleh aktor lain, yaitu: 1)
otoritas publik, 2) legitimasi, 3) Di Indonesia fenomena ini terjadi karena
kekuatan koersif, dan 4) mengelola proses transisi demografi yang berkembang
kepatuhan. Empat aspek inilah yang
sejak beberapa tahun lalu dipercepat oleh
membuat negara dapat menangani
permasalahan-permasalahan keberhasilan kebijakan kependudukan
keamanan baru yang sifatnnya menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan
nonmiliter namun berpotensi untuk
mengganggu stabilitas keamanan kualitas kesehatan dan suksesnya program-
negara dan keamanan masyarakat. program pembangunan sejak era Orde Baru
hingga sekarang.
3. METODE PENELITIAN Keberhasilan program (KB) selama
  Penelitian ini mengguakan metode berpuluh tahun sebelumnya telah mampu
literature review atau studi pustaka, Studi menggeser penduduk berusia di bawah 15
Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian tahun (anak - anak dan remaja) yang awalnya
dengan cara mempelajari dan membaca besar di bagian bawah piramida penduduk
literatur-literatur yang ada hubungannya Indonesia ke penduduk berusia lebih tua
dengan permasalahan yang menjadi obyek (produktif 15-64 tahun). Struktur piramida
penelitian. “Studi kepustakaan adalah yang menggembung di tengah semacam ini
teknik pengumpulan data dengan menguntungkan, karena dengan demikian
mengadakan studi penganalisisan serta beban ketergantungan atau dukungan
triangulasi terhadap sumber data seperti ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk
artikel, jurnal, buku-buku, litertur- usia produktif kepada penduduk usia anak-
literatur, catatan-catatan, dan laporan- anak (di bawah 15 tahun) dan tua (di atas 64
laporan yang ada hubungannya dengan tahun) menjadi lebih ringan.
masalah yang dipecahkan.”(Nazir,1988: Kemudian muncul parameter yang disebut
111). rasio ketergantungan (dependency ratio),
yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan
antara kelompok usia produktif dan non
4. PEMBAHASAN produktif. Rasio ini sekaligus
1. Bonus Demografi menggambarkan berapa banyak orang usia
Bonus demografi adalah peluang (window non produktif yang hidupnya harus
of opportunity) yang dinikmati suatu negara ditanggung oleh kelompok usia produktif.
sebagai akibat dari besarnya proporsi Semakin rendah angka rasio ketergantungan
penduduk produktif (rentang usia 15-64

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 8


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

suatu negara, maka negara tersebut makin dsb); lembaga-lembaga penunjang


berpeluang mendapatkan bonus demografi. usaha (koperasi, perbankan, lembaga
Menurut guru besar demografi Universitas keuangan mikro), pengembangan iklim
Indonesia (Prof. Dr Sri Moertiningsih investasi yang kondusif, serta
Adioetomo), Indonesia sudah mendapat pengembangan jiwa kewirausahaan
bonus demografi mulai 2010 dan akan yang tinggi pada masyarakat Sasaran
mencapai puncaknya sekitar tahun 2020 yang ingin dicapai adalah
hingga tahun 2030. Berdasarkan data BPS meningkatkan daya saing wilayah
hasil sensus penduduk tahun 2010 angka perbatasan dan meningkatnya
rasio ketergantungan kita adalah 51,3%. kesejahteraan masyarakat setempat.
Bonus demografi tertinggi biasanya b. Percepatan Pengembangan
didapatkan angka ketergantungan berada di Aksesibilitas Wilayah
rentang antara 40-50%, yang berarti bahwa Strategi ini diarahkan untuk
100 orang usia produktif menanggung 40-50 memperlancar arus maupun
orang usia tidak produktif. pergerakan manusia dan barang yang
Kaum muda harapan bangsa inilah yang masuk maupun keluar antar wilayah
akan menjadi engine of growth yang akan dan intra wilayah. Upaya yang dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dilakukan adalah dengan :
lebih kencang lagi. Oleh karena itu 1) Mengembangkan sistem
kesempatan seabad sekali ini harus dapat transportasi darat (jalan,
dimanfaatkan sebaik mungkin dengan jembatan, angkutan darat) guna
meningkatkan kualitas SDM melalui lebih meningkatkan kelancaran
berbagai kebijakan pembangunan proses koleksi dan distribusi
kependudukan. barang/jasa.
2. Aspek Kesenjangan Pembangunan
2) Mengembangan sistem prasarana
a. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi laut dan udara
ekonomi (pelabuhan, bandara, sarana
Strategi ini diarahkan untuk penyebarangan, pesawat dan
menumbuhkan peluang wilayah kapal perintis) untuk
perbatasan untuk turut berpartisipasi meningkatkan aksesibilitas antar
dan bersaing dalam pasar global dan wilayah dan antar pulau.
pasar regional. Hal ini perlu dilakukan
3) Mengembangkan jaringan
melalui penyediaan infrastruktur
komuinkasi dan informasi (pos,
ekonomi (pasar, jalan, transportasi,

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 9


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

telepon, internet, radio, televisi, d. Peningkatan sarana dan prasarana


dsb). kesehatan
Sasaran yang ingin dicapai Strategi ini diarahkan untuk
oleh strategi ini adalah adanya sistem meningkatkan kualitas pelayanan
transportasi darat, laut, dan udara kesehatan masyarakat perbatasan
yang terpadu serta jaringan melalui pengaktifan posyandu,
komunikasi dan informasi yang promosi kesehatan ibu dan anak,
memadai sehingga mampu keluarga berencana, perbaikan gizi,
meningkatkan aksesibilitas wilayah kesehatan lingkungan, pemberantasan
perbatasan, khususnya antara pusat- penyakit menular, pengobatan dasar
pusat pertumbuhan dengan wilayah serta mengoptimalkan fungsi
perbatasan serta meningkatkan puskesmas. Sasaran yang ingin
interaksi antar pulau. dicapai adalah meningkatkan kualitas
c. Penyusunan dan penetapan kesehatan yang tercermin dalam
rencana tata ruang wilayah perilaku hidup sehat, penurunan
perbatasan angka kematian bayi, peningkatan
Strategi ini diarahkan untuk gizi, dan berkurangnya penyebaran
menghasilkan suatu konsep Rencana penyakit sehingga masyarakat mampu
Tata Ruang Wilayah sebagai suatu berperan aktif dalam proses
konsep perencanaan yang harus pembangunan wilayah perbatasan.
dimiliki oleh wilayah perbatasan e. Peningkatan sarana dan prasarana
dalam rangka upaya pengembangan pendidikan
dan pembangunan yang dilakukan Strategi ini diarahkan untuk
secara berkelanjutan. Rencana tata meningkatkan kualitas pelayanan
ruang wilayah dapat pula dijadikan pendidikan bagi masyarakat
sebagai Master Plan model perbatasan melalui peningkatan
pengembangan wilayah dilihat dari jangkauan pelayanan pendidikan dan
kebutuhan dan pemanfaatan penyediaan sarana dan prasarana
keruangan suatu wilayah. Sasaran secara lebih merata, bermutu, dan
yang ingin dicapai adalah disusun dan tepat lokasi terutama di daerah-daerah
ditetapkannya rencana tata ruang yang angka partisipasi pendidikannya
wilayah perbatasan. masih sangat rendah dari rata-rata
nasional. Sasaran yang ingin dicapai

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 10


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

adalah meningkatnya aksesibilitas kelembagaan ekonomi lokal dalam


masyarakat terhadap pelayanan menunjang proses kegiatan produksi
pendidikan dan meningkatnya dan pemasaran, serta menciptakan
pencapaian wajib belajar 9 tahun. iklim bagi investor di daerah yang
f. Peningkatan Sarana dan Prasarana menjamin berlangsungnya produktifi-
Dasar Wilayah tas dan kelangsungan usaha
Strategi ini diarahkan untuk masyarakat serta peningkatan
meningkatkan aksesibilitas penyerapan tenaga kerja. Sasaran
masyarakat terhadap sarana dan yang ingin dicapai oleh strategi ini
prasarana dasar wilayah seperti adalah berkembangnya aktivitas
listrik, air bersih, dan permukiman. ekonomi antar wilayah yang
Untuk dapat bersaing dengan wilayah menunjang kesempatan kerja bagi
lainnya,maka kualitas SDM melalui masyarakat setempat serta
penyediaan sarana dan prasarana berkontribusi besar terhadap
dasar yang baik mutlak diperlukan. perekonomian daerah.
Sasaran yang ingin dicapai adalah 3) Aspek Politik, Hukum, dan Keamanan

tersedianya listrik, air bersih, dan a. Peningkatkan Sarana dan Prasarana


Keamanan
permukiman yang layak bagi
Strategi ini diarahkan untuk
masyarakat diperbatasan.
meningkatkan jumlah dan kualitas sarana
g. Pengembangan sektor-sektor
dan prasarana keamanan maupun
unggulan daerah pengawasan di wilayah perbatasan.
Strategi ini diarahkan untuk Wilayah perbatasan sulit diawasi karena
mempercepat pengembangan sangat luas dan di beberapa tempat sulit
ekonomi di wilayah perbatasan untuk dijangkau. Oleh karena itu, jumlah
melalui pengembangan sektorsektor aparat TNI dan POLRI perlu ditingkatkan

unggulan. Kemampuan usaha jumlah dan kualitasnya hingga jumlah


dan kemampuannya ideal bagi kegiatan
masyarakat di wilayah perbatasan
pengamanan di perbatasan. Peningkatan
dioptimalkan melalui pengembangan
jumlah dan kualitas aparat juga perlu
potensi ekonomi lokal dan sektor-
diikuti dengan peningkatan jumlah
sektor unggulan yang ditunjang oleh
sarana. Pos-pos keamanan dengan
peningkatan aksesibilitas masyarakat
kondisi yang memadai perlu dibangun
terhadap faktor-faktor produksi, pada wilayah-wilayah yang rawan.
peningkatan kemampuan Patroli keamanan perlu lebih diintesifkan.

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 11


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Sasaran yang ingin dicapai adalah 1) Sosialisasi wawasan kebangsaan


meningkatnya ketertiban serta dan pendidikan politik
berkurangnya tingkat kerawanan, masyarakat , yang diarahkan untuk
pelanggaran hukum, dan gangguan
meningkatkan kesadaran politik
keamanan di wilayah perbatasan.
dan bela negara masyarakat
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana
perbatasan.
Perbatasan
2) Peningkatan kualitas aparatur
Strategi ini diarahkan untuk
Keimigrasian, Bea Cukai, dan
meningkatkan fasilitas dan pelayanan pos
lintas batas. Upaya pengaturan lintas Karantina yang diarahkan untuk

batas baik manusia, barang dan karantina meningkatkan pelayanan di PPLB.


perlu ditata secara lebih baik untuk 3) Pengembangan sarana dan
meningkatkan pengawasan masuknya prasarana kepolisian dan militer
manusia maupun barang-barang secara (pos polisi, pos AL, pangkalan AL,
ilegal. Untuk itu fasilitas pos lintas batas, Kantor Polres, Koramil, dll) yang
perlu dilengkapi dengan berbagai sarana diarahkan untuk meningkatkan
pendukungnya agar pelayanannya
efektivitas pengamanan di wilayah
semakin baik, seperti pos keamanan,
perbatasan
imigrasi, bea cukai, karantina, jasa
4) Pengadaan kapal patroli
keuangan (money changer), gudang, dll.
pengamanan kawasan perbatasan
4) Strategi Pembangunan Pertahanan dan
laut, yang diarahkan untuk
Keamanan Di Wilayah Perbatasan
meningkatkan pengamanan dan
Antar Negara Dalam Konteks Bonus
pengawasan wilayah perbatasan
Demografi
laut.
Wilayah perbatasan negara 5) Sosialisasi Peraturan Lalu lintas
merupakan wilayah yang memiliki potensi Orang & Barang, yang diarahkan
kerawanan cukup besar karena berbatasan untuk menertibkan arus lalu-lintas
langsung dengan wilayah internasional, barang dan orang di wilayah
oleh karena itu dalam penangannya perbatasan.
terdapat dimensi politis, hukum serta 6) Sosialisasi dan sertifikasi tanah
pertahanan keamanan. Adapun program- masyarakat yang diarahkan untuk
program yang dilakukan dalam aspek memberikan kepastian hukum
politik, hukum, dan keamanan di wilayah kepemilikan tanah milik
perbatasan secara garis besar adalah : masyarakat.

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 12


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Strategi lain yang dapat dilaksanakan b. Pelatihan Kewaspadaan Nasional


di wilayah perbatasan, antara lain melalui c. Sosialisasi UU Politik dan HAM
berbagai kegiatan di bawah ini.
d.Pelatihan Monitoring Kegiatan
1. Pembangunan National Charracter Masyarakat Yang Berpotensi Konflik

Building yang Berkelanjutan e. Inventarisasi Daftar Ulang Ormas,


LSM dan Yayasan
Tingkat pendidikan dan daya beli
f. Pengendalian Kegiatan Penduduk
masyarakat perbatasan pada umumnya
Warga Negara Asing
masih sangat rendah. Kondisi ini sangat
rawan untuk dapat dimanfaatkan oleh g.Sosialisasi Tugas, Fungsi dan

pihak ketiga atau kekuatan asing yang Wewenang Partai Politik

mempunyai tujuan untuk mengganggu h.Pembinaan dan Peningkatan


stabilitas dan keamanan di wilayah Kesadaran Politik bagi Masyarakat
perbatasan. Selain itu kondisi inipun
sangat mudah dikuasai oleh arus 2. Penguatan Batas Kawasan Perbatasan
kontaminasi budaya liberal yang di Wilayah Pegunungan dan Pesisir

kehadirannya sangat diterima secara Pengembangan kawasan pintu


perbatasan secara umum dilandasi oleh
terbuka oleh masyarakat setempat.
pendekatan pertahanan keamanan, karena
Beberapa permasalahan di atas pada pokoknya masyarakat kedua negara
tidak dapat secara sembarangan masuk
telah menjadikan sebagian masyarakat dalam wilayah negara lain di sepanjang
perbatasan mulai terkikis dan melupakan garis perbatasan, kecuali melalui pintu-
pintu perbatasan resmi dengan dokumen
rasa nasionalisme mereka serta beralih
lintas batas yang resmi.
untuk mengadopsi ideologi lain guna
Sebagai tempat lintas batas secara
menggantikan Pancasila. Masyarakat di resmi, maka di dalam kawasan Pintu
kawasan perbatasan apabila tidak dibina Lintas Batas akan terdapat beberapa
kegiatan yang akan difasilitasi, yaitu :
rasa nasionalisme mereka, lambat laun
akan melepaskan diri dari negara a) Kegiatan Lintas Batas
kesatuan Republik Indonesia. Pola dan b) Kegiatan Keamanan
jenis pembinaan dalam rangka c) Kegiatan Penunjang, misalnya
perbankan, telekomunikasi,
pembangunan national charracter pergudangan, dsb.
building masyarakat di kawasan d) Kegiatan Khusus, misalnya kegiatan
perbatasan diantaranya sebagai berikut : perdagangan melalui Pasar
Perbatasan.
a. Pelatihan Pemantapan Bela Negara 5. KESIMPULAN

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 13


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Bertolak dari uraian di atas, penulis Indikator mendasar pada era ini adalah
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : perubahan konstitusi dan sejumlah perangkat
Pertama, belum konsistennya Pemerintah perundang-undangan, serta perubahan
Daerah dan Pemerintah Pusat dalam perilaku warga negara kearah demokratisasi
memahami dan menghayati isi dari dalam segala aspek kehidupan yang
Pembangunan bidang Pertahanan dan terindikasi terjadinya perubahan kualitas
Keamanan dalam Konteks Bonus Demografi nasionalisme masyarakat tersebut.
sehingga pembangunan bidang pertahanan Kenyataan ini pada gilirannya
belum dapat dijadikan pijakan yang kuat berdampak terhadap perlunya perubahan
untuk menjadikan wilayah perbatasan dalam sistem pembangunan pertahanan di
sebagai wilayah yang aman dengan kawasan perbatasan yang dapat dilakukan
masyarakat yang sejahtera. melalui kebijakan yang bernuansa (konteks)
Kedua, secara substansial terdapat beragam bonus demografi.
persepsi tentang pembangunan bidang
pertahanan keamanan menurut kepentingan SARAN
pihak-pihak tertentu dan trend perkembangan Beberapa saran yang dapat
kondisi hankam, sosial budaya, politik, dimasukkan dalam penelitian adalah sebagai
ideologi bahkan situasi global. Adanya berikut:
ragam persepsi ini diasumsikan karena belum a. Menyelesaikan payung hukum terkait
adanya kesamaan persepsi Pemerintah komponen cadangan dan komponen
Daerah dan Pemerintah Pusat dalam pendukung untuk pertahanan negara
menterjemahkan prinsip pembangunan sehingga warga negara yang berada di
bidang pertahanan dalam konteks bonus kawasan perbatasan dapat ikut serta
demografi secara positif. dalam pertahanan negara dengan
Ketiga, suatu kenyataan bahwa masyarakat di legalitas yang jelas
perbatasan RI tengah berada dalam proses b. Melakukan koordinasi dan
perubahan yang sangat mendasar dalam sinkronisasi antar kementerian dan
kehidupan berbangsa dan bernegara. lembaga guna mengkomunikasikan
Terjadinya perubahan ini karena secara tujuan pertahanan negara kepada
politis, bangsa Indonesia tengah me- kementerian dan lembaga lainnya.
ninggalkan pasca politik Orde Baru dan
c. Merencanakan pembangunan nasional
tengah memasuki era baru yang dikenal
dengan mempertimbangkan aspek
dengan era reformasi yang memiliki iklim
pertahanan terutama dalam hal
berbeda dari iklim politik sebelumnya.

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 14


Konteks Bonus Demografi
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

pemberdayaan penduduk sebagai Militer di Indonesia. Jurnal Global &


komponen pertahanan dan transisi Strategis, Th. 13, No. 1
bonus demografi serta kondisi
geografis Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Mustafa. 2006. Analisa Kebijakan
Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil
Perbatasan : Kasus Pulau Sebatik
Kabupaten Nunukan Propinsi
Kalimantan Timur (Disertasi), Bogor
: Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor
Bandiyono, Suko dkk. 2004. Mobilitas
Penduduk di Perbatasan Papua –
PNG, Jakarta : Pusat Penelitian
Kependudukan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI)
Emanuel, Ulu, 2007. Model Perencanaan
Stratejik Pendidikan untuk Wilayah
Lintas Perbatasan (Disertasi),
Bandung : Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Perwita, Anak Agung Banyu, 2007.
Manajemen Perbatasan Negara :
Keamanan Nasional dalam Beni
Sukadis (ed.) Almanak Reformasi
Sektor Keamanan Indonesia 2007,
Jakarta : DCAF – LESPERSSI
Alfajri, Azhari Setiawan, Herry Wahyudi.
(2019). Sinergitas Pembangunan
Tata Ruang Pertahanan Daerah
dalam Menghadapi Ancaman Non-

Penulis - 3 Pentingnya Kebijakan HANKAM di Wilayah Perbatasan dalam 15


Konteks Bonus Demografi

Anda mungkin juga menyukai