Anda di halaman 1dari 10

Letak geografis indonesia

Letak wilayah Indonesia sangat strategis, yang diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia, serta diapit oleh dua samudera, yaitu samudera Hindia dan samudera Pasifik. Letak
geografis ini menyebabkan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim, yaitu angin musim barat
dan angin musim timur. Angin musim ini selalu berganti setiap enam bulan sekali, yang dikenal
sebagai musim kamarau dan musim penghujan. Angin musim yang berganti arah sangat
menguntungkan bagi kegiatan pelayaran dari zaman kuno. Yang ingin berdagang di Indonesia
menggunakan angin musim ini. Pada waktu angin musim timur bertiup para pedagang dari timur
berlayar ke barat. Sebaliknya, jika angin barat bertiup, maka para pedagang berlayar dari barat ke
timur.
Angin musim barat dan angin musim timur di Indonesia sangat menentukan jalur palayaran dan
perdagangan. Selain itu menentukan pula munculnya kota-kota pelabuhan serta pusat-pusat
kerajaan sejak zaman Sriwijaya sampai akhir zaman Majapahit. Hasil-hasil bumi Indonesia
menjadi barang dagangan yang diperjualbelikan di kota-kota pelabuhan itu. Daerah Maluku
sebagai penghasil rempah-rempah menjadi terminal jalur perdagangan yang penting. Demikian
pula dengan Palembang (Sriwijaya), Tuban, Banten, dan kota-kota pelabuhan lainnya menjadi
banyak dikunjungi para pedagang asing. Para pedagang dari Cina, India, Persia, dan negaranegara Eropa lainnya banyak yang berdagang di Indonesia. Kegiatan ini telah berlangsung
berabad-abad lamanya. Dengan demikian, Indonesia merupakan mata rantai perdagangan dunia.
Posisi strategis Indonesia seperti ini tentu saja membawa pengaruh terhadap sosial, budaya,
politik, dan pertahanan keamanan. Pengaruh dari agama dan budaya asing, seperti dari India,
Arab, dan Cina serta dari negara-negara lain masuk ke Indonesia. Masuknya agama dan budaya
asing ini telah memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia. Corak agama dan
keanekaragaman budaya bangsa Indonesia sekarang merupakan perpaduan dari agama dan
budaya asing dengan agama dan budaya bangsa Indonesia asli.

Peta Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi
geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia
yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi
salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut
dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia
rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas
dalam negeri dan di kawasan.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu
negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu sedang
diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki
pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi
determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi
sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia
akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam,
wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.
Dikarenakan letaknya yang strategis semenjak dulu Indonesia telah menjadi arena perebutan
pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan
perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika
Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali
menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan
kemunculan China sebagai hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan
kekuasaan sekaligus mengikis pengaruh Amerika di kawasan.
Selain itu Indonesia dan kawasan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa. Sengketa ini
bisa terjadi mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas
laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste.
Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan
menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah.
Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang
sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas.
Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara Indonesia
di masa mendatang akan ditentukan oleh dua hal. Pertama, seberapa baik negara ini
menyelesaikan proses perundingan perbatasan. Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara
lain akan menentukan strategi pengelolaan perbatasan dan pertahanan. Kedua, strategi yang akan
dilakukan Indonesia dalam mengantisipasi pengaruh China dan negara besar lainnya di kawasan
Asia Timur.
Penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa letak dan kondisi geografis negara ini
sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan. Masyarakat juga perlu untuk menyadari
bahwa menyandarkan pemerintah seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis
dari negara ini adalah hal yang keliru. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mengatasi dan
menginisiasi tantangan di masa depan seorang diri. Kita juga perlu untuk mendukung pemerintah
dikarenakan masa depan masyarakat Indonesia dipertaruhkan di sini. Sudah saatnya masyarakat

melihat kembali atlas wilayah Indonesia untuk setidaknya mengetahui dimana letak Palau berada
dan pulau-pulau terluar negara ini.
Masa depan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari letak dan kondisi geografisnya. Patut diingat,
masyarakat banyak yang kecewa ketika Pulau Sipadan-Ligitan lepas dari wilayah Indonesia
meski awalnya mereka tidak tahu atau bahkan peduli dengan keberadaan pulau tersebut.
Ketidak-pedulian dan ketidak-tahuan kita terhadap wilayah dan geografi Indonesia akan
berujung bencana bagi diri sendiri. Geografi akan menjadi determinan yang menentukan masa
depan Indonesia adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun perlu untuk digaris bawahi
bahwa keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada seberapa jauh masyarakat
mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini.

. Kedudukan Strategis Indonesia


dalam Konteks
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus
menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di
antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi
salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia
berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan.
Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan
ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa
depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk
sementara waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan
menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert
Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang
mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya
(Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia
akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber
daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.

Karena letaknya yang strategis sejak dulu Indonesia telah menjadi arena
perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi
penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika
Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup
kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh
negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai
hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan sekaligus
mengikis pengaruh Amerika di kawasan.
Selain itu, Indonesia dan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa
mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas
laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan
Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama,
sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing
akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga
terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi
geografisnya dan pengawasan yang terbatas.
Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan
keberadaan negara Indonesia di masa mendatang akan ditentukan oleh dua hal.
Pertama, seberapa baik negara ini menyelesaikan proses perundingan perbatasan.
Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara lain akan menentukan strategi
pengelolaan perbatasan dan pertahanan. Kedua, strategi yang akan dilakukan
Indonesia dalam mengantisipasi pengaruh China dan negara besar lainnya di
kawasan Asia Timur.
Letak dan kondisi geografis negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa
depan. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mengatasi dan menginisiasi
tantangan di masa depan seorang diri. Sehingga menyandarkan pemerintah
seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis dari negara ini
adalah hal yang keliru. Rakyat juga perlu mendukung pemerintah karena masa
depan masyarakat Indonesia dipertaruhkan di sini.
Masa depan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari letak dan kondisi geografisnya.
Geografi akan menjadi determinan yang menentukan masa depan Indonesia adalah
hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa
keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada seberapa jauh masyarakat
mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini.
Keunikan wilayah dan heterogenitas Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Indonesia merupakan negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya adalah
laut;
2. Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudra (posisi silang);
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa;

4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim;


5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkum pasifik dan
mediterania;
6. Indonesia terletak di tanah yang sangat subur sehingga berpeluang menjadi
Negara agraris;
7. Indonesia kaya akan flora dan fauna juga Sumber Daya Alam yang melimpah.
8. Indonesia memiliki etnik dan kebudayaan yang begitu beraneka ragam; dan
9. Indonesia memiliki jumlah penduduk dalam yang sangat besar.

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik ini adalah bahwa bangsa Indonesia memandang


wilayahnya sebagai ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada
semangat untuk memperluas wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan
utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita
nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional.

Posisi Silang Indonesia


Kepulauan Indonesia terletak pada posisi silang, yakni di antara dua
benua, yaitu Benua Asia dan Australia; serta di antara dua samudera,
Samudera Hindia dan Samudera Indonesia. Kesadaran itu telah ditanamkan
sejak awal ketika duduk di bangku sekolah. Biasanya, setelah itu diterangkan
makna dari posisi silang itu. Makna geopolitik posisi silang Indonesia itu
dapat dilihat dari beberapa aspek seperti di bawah ini:
1. Ideologis: Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan
komunis di sebelah utara;
2. Politik: Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu
demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;
3. Ekonomi: Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan
sistem ekonomi sentral Asia, sehingga Indonesia menjadi inti jalur
perdagangan lalu lintas dunia, menjadi jalur transportasi negara-negara lain,

dan
menjadi
sumber
devisa
di
bidang
perekonomian.
Karena posisi strategis Indonesia ini mempermudah hubungan dengan
negara lain, ikatan dagang Lalu lintas perdagangan damai dan lancar;
4. Budaya: Sebagai sumber penghasilan di bidang pariwisata yang juga
membawa pengaruh budaya dari Negara lain.
5. Sistem Pertahanan: Indonesia berada di antara sistem pertahanan
maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara;
Terkait posisi silang Keulauan Indonesia, dijelaskan secara singkat bahwa posisi itu
memiliki arti penting terkait dengan budaya, iklim dan perekonomian.
(Sumber: http://wahyuancol.wordpress.com/kepulauan-indonesia/)
Pengaruh Posisi Silang
Adanya posisi silang ini mengakibatkan Indonesia menjadi lalu lintas dari aspek-aspek sosial.
Adanya lalu lintas kehidupan sosial ini secara otomatis menimbulkan pengaruh bagi masyarakat
Indonesia, yakni berlangsungnya penyerapan yang dilakukan tanpa penyaringan yang akan
menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik bagi masyarakat Indonesia. Sifat kehidupan
cenderung mengalami perubahan dan bercampur baur.
Pengaruh akibat hubungan antarbangsa selalu berlandaskan kepada kepentingan masing-masing
bangsa, selama saling menguntungkan maka hubungan akan berjalan lancar, namun jika tidak
baik akan menimbulkan suatu ketegangan antar bangsa. Akibat ketegangan yang terjadi maka
Indonesia yang berada di posisi silang ini, baik langsung maupun tidak langsung akan menerima
akibatnya. Keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan kehidupan nasional.
Dengan berpedoman kepada kepentingan nasional masing-masing bangsa, setiap bangsa akan
selalu berusaha menanamkan pengaruh melalui politik bahkan ideologi. Bila usaha menanamkan
pengaruh ini terjadi pada Indonesia yang berada dalam posisi silang maka akibat yang harus
ditanggung adalah adanya kemungkinan terpecah belahnya rasa persatuan bangsa, baik politik
maupun ideologi, dalam hal ini dapat menimbulkan hal-hal ynag tidak baik banyak dan murah
pasaran yang bagi negara industri sehingga merupakan daya tarik bagi negara-negara yang tidak
memiliki alam yang kaya. Hal ini dapat menimbulkan sumber yang tidak menguntungkan bagi
kita. Sebuah negara mungkin saja akan melakukan ekspensi ke wilayah Indonesia.
Ideologi
Disisi lain, tumbuhnya fanatisme ideologi selain Pancasila cukup mengganggu fungsi-fungsi
pemerintahan dan kemasyarakatan, dalam skala tertentu akan berkembang menjadi radikalisme.
Pemerintah pada hakekatnya terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan, seperti
pencanangan Wajib Belajar Sembilan Tahun, perbaikan kesehatan, maupun peningkatan kualitas
hidup pada aspek lainnya. Namun dengan adanya kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki

Indonesia, peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara umum bergerak lambat.
Dengan kondisi ini, masyarakat mudah dimanipulasi dan dipengaruhi tindakan provokasi olehp
ihak-pihak tertentu, bahkan mudah digerakkan untuk melakukan tindakan diluar norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Pengaruh globalisasi yang sulit dibendung semakin
memungkinkan untuk melemahkan simpul-simpul persatuan dan kesatuan bangsa maupun
ketahanan nasional. Demikian pula dengan kondisi dalam negeri yang tidak stabil dan
permasalahan multi dimensi yang dihadapi akibat krisis nasional yang belum teratasi, menjadi
peluang bagi peningkatan gangguan terhadap keamanan nasional.
Ekonomi
Posisi strategis Indonesia sangat menguntungkan dari segi perekonomian. Karena Indonesia yang
sebagian besar wilayahnya merupakan laut menjadi Negara maritime yang kekayaan lautnya
sangat melimpah sehingga dapat menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar untuk menjadi
seorang nelayan.
Selain Negara maritim, Indonesia juga merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga
masyarakat pedesaan dapat mengabdikan dirinya sebagai seorang petani. Kekayaan flora dan
fauna juga menguntungkan bagi para peternak.
Objek wisata juga merupakan harta kekayaan Indonesia yang paling menguntungkan. Karena
keindahan panorama alam, musik dan kebudayaan yang beraneka ragam, kuliner khas yang
nikmat, keanekaragaman flora dan fauna, hingga penyambutan dan pelayanan masyarakat
pribumi yang sangat ramah, yang tentunya tidak dimiliki oleh Negara lain, menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan asing untuk memilih Indonesia sebagai tujuan wisata, bahkan tujuan
untuk berinvestasi.
Namun, sayangnya krisis ekonomi yang belum teratasi menimbulkan dampak terhadap bidang
lain yaitu instablilitas politik dan perekonomian nasional, serta gangguan keamanan yang
cenderung meningkat, Angkatan kerja tumbuh dengan pesat sebagai akibat dari peningkatan
pertambahan penduduk, sementara lapangan kerja terbatas. Sejumlah perusahaan tidak mampu
bertahan dan terpaksa menghentikan usahanya sehingga menyulitkan kondisi angkatan kerja dan
meningkatkan angka pengangguran secara tajam. Peningkatan pengangguran berkontribusi
terhadap peningkatan angka kejahatan.
Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia memang melimpah dan memberikan ketertarikan
tersendiri kepada investor asing untuk mengeksplorasinya. Namun, hal itu justru membuat
bangsa Indonesia itu sendiri terlihat bodoh karena tidak mampu mengelola bahkan menjadi
pesuruh atas apa yang seharusnya menjadi milik kita.
Padahal "Indonesia sebagai pemain salah satu pemain global bisa mengambil keuntungan dari
kondisi yang ada, yaitu dengan memosisikan diri dalam tatanan dunia yang baru. Asalkan, kata
kuncinya adalah tetap menjaga kestabilan politik dan ekonomi seperti saat ini, sehingga
Indonesia bisa memacu pertumbuhan ekonominya untuk menyamai negara-negara seperti China
dan Korea Selatan," tandas George Friedman.
Menurut George Friedmen, negara-negara lain yang memiliki potensi menguasai kawasan di
antaranya Jepang. "Negara ini memiliki kekuatan untuk menjadi mesin perekonomian di
kawasan Asia. Sebab, selain industri manufakturnya, Jepang tidak seperti China, yang harus
dibebani bagaimana caranya menghidupi penduduknya.

Pertahanan dan Keamanan


Konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan posisi
diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia, menempatkan Indonesia menjadi daerah kepentingan bagi
negara-negara dari berbagai kawasan. Posisi strategis ini menyebabkan
kondisi politik, ekonomi, dan keamanan ditingkat regional dan global menjadi
faktor yang berpengaruh terhadap kondisi Indonesia. Dalam era globalisasi
abad ke 21 ini, perkembangan lingkungan strategis regional dan global lebih
menguat pengaruhnya terhadap kondisi nasional karena diterimanya nilainilai universal seperti perdagangan bebas, demokratisasi, serta hak asasi
dan lingkungan hidup.
Eksistensi kepentingan negara-negara besar di kawasan ini mendorong
terjalinnya hubungan timbal balik yang erat antara permasalahan dalam
negeri dan luar negeri yang memiliki kepentingan bersama. Informasi
kejadian didalam negeri dengan cepat menyebar kesegala penjuru dunia,
selanjutnya negara-negara lain akan memberikan responnya sesuai
kepentingannya masing-masing. Sebaliknya, informasi kejadian di negara
lain, khususnya negara-negara besar dan negara -negara dikawasan ini,
dengan cepat mencapai seluruh wilayah, dan mempengaruhi kondisi
nasional
Demikian pula halnya dengan isu keamanan, ancaman yang berasal dari
luar dan ancaman yang timbul didalam negeri selalu memiliki keterkaitan
dan saling mempengaruhi, sehingga sulit untuk dapat dipisahkan.
Perbedaan hanya mungkin dilakukan dalam konteks bentuk dan organisasi
ancaman, sementara perbedaan berdasarkan sumber timbulnya ancaman,
sangat sulit ditentukan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, upaya
pertahanan tidak hanya mengacu pada isu keamanan tradisional, yakni
kemungkinan invasi atau agresi dari negara lain, tetapi juga pada isu
keamanan non-tradisional, yaitu setiap aksi yang mengancam kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Mencermati kecendrungan perkembangan lingkuntan strategis, ancaman invasi atau agresi
militer negara lain terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya .
Upaya diplomasi, peran PBB, dan opini dunia internasional menjadi faktor
yang akan mencegah, atau sekurang-kurangnya membatasi negara lain
untuk menggunakan kekuatan bersenjatanya terhadap Indonesia. Ancaman
yang paling mungkin dari luar negeri terhadap Indonesia adalah kejahatan
yang terorganisasi,
dilakukan oleh aktor-aktor non-negara,
untuk

memperoleh keuntungan dengan memanipulasi kondisi dalam negeri dan


keterbatasan aparatur pemerintah.
Dinamika dan perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun sejak tahun 1998,
cukup memperihatinkan. Dalam kurun waktu tersebut, terjadi tiga kali
pergantian kepemimpinan nasional yang menggambarkan lembaga
kepemimpinan nasional yang rapuh dan tatanan politik yang belum mapan.
Lembaga supra dan infra struktur politik masih mencari tatanan politik yang
tepat, mencari etika dan sistem politik Indonesia yang memenuhi
kebutuhan.
Reformasi yang bertujuan untuk menegakkan kehidupan yang
demokratis dan pemerintahan yang bersih dan baik, mendapat rintangan
yang berat. Jalan untuk mencapai tujuan reformasi bertambah panjang.
Semangat reformasi lambat laun mulai luntur, penonjolan yang mengemuka
hanya retorika dan euphoria reformasi. Kebebasan menyampaikan pendapat
acapkali keluar dari norma demokrasi, tidak jarang berkembang dan
menyimpang dalam bentuk keberingasan masa yang anarkhis.
Usaha sistematis kelompok penekan terus merongrong pemerintah,
meenimbulkan kegamangan dan menyebabkan posisi pemerintahan tidak
stabil. managemen keamanan nasional menjadi lemah, lambat laun menjadi
tidak efektif dalam menegakkan stabilitas keamanan nasional sehingga
berpengaruh terhadap kondisi keamanan nasional.
Dalam konteks strategis, diperkirakan ancaman dan gangguan terhadap
kepentingan pertahanan Indonesia di masa datang, meliputi :

Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di


dalam negeri.
Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam
kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan agama
serta ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki
keterkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri.
Konflik komunal, kendatipun bersumber pada masalah sosial ekonomi,
namun dapat berkembang menjadi konflik antar suku, agama maupun
ras/keturunan dalam skala yang luas.
Kejahatan lintas negara, seperti penyelundupan barang, senjata, amunisi
dan bahan peledak, penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan
bentuk-bentuk kejahatan terorganisasi lainnya.
Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun
batu loncatan ke negara lain.

Gangguan keamanan laut seperti pembajakan dan perompakan,


penangkapan ikan secara ilegal, pencemaran dan perusakan ekosistem.
Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah
udara, dan terorisme melalui sarana transportasi udara.
Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal,
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai