Anda di halaman 1dari 12

Nama : Sarah Sumiati

NIM : 1507210
Program Studi : Pendidikan Akuntansi (B)
BAB VI
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!
1. Apa yang dimaksud dengan ejaan?
Jawaban : Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan bunyi
ujaran dan hubungan antara lambang-lambang tersebut.
2. Mengapa ejaan diperlukan dalam penulisan karya ilmiah?
Jawaban : Karena ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang
pelambangan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang
tersebut. Karya tulis ilmiah harus berpedoman pada sebuah peraturan
yakni ejaan itu sendiri agar karua tulis ilmiah yang dihasilkan memiliki
nilai.
3. Jelaskan sedikitnya lima kegunaan huruf kapital!
Jawaban :
 Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
 Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
 Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan, agama, dan kitab suci.
 Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
 Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
4. Buktikan dalam kalimat bahwa kata pun memiliki dua cara penulisan!
Jawaban :
 Kata pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh :
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
 Kata pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh : Adapun
sebab-sebabnya belum diketahui.
5. Apa perbedaan singkatan dengan akronim?
Jawaban : Singkatan merupakan bentuk singkat yang terdiri atas satu
huruf atau lebih. Sedangkan akronim merupakan singkatan dari dua kata
atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
6. Tuliskanlah lima contoh akronim beserta kepanjangannya!
Jawaban :
 Curanmor : Pencurian motor
 Tilang : Bukti pelanggaran
 Jurdil : Jujur dan adil
 Cekal : Cegah dan tangkal
 Polres : Polisi resor
7. Jelaskan fungsi tanda koma dan tuliskan contoh penggunaannya!
Jawaban :
 Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Contoh : Satu, dua, tiga!
 Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang menggunakan kata
penghubung tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali. Contoh :
Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.
 Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contoh : Karena
sibuk, ia lupa akan janjinya. Dan masih banyak fungsi tanda koma
yang lainnya.
8. Buktikan bahwa tanda hubung dan tanda pisah merupakan dua tanda yang
memiliki fungsi yang berbeda!
Jawaban :

Tanda Hubung (-) Tanda Pisah (—)


 Menyambungkan suku-suku  Dipakai untuk membatasi
kata dasar yang terpisah oleh penyisipan kata atau
pergantian baris. kalimat yang memberi
 Menyambung awalan dengan penjelasan di luar bangun
bagian kata di belakangnya atau utama kalimat.
akhiran dengan bagian kata di  Dipakai untuk
Fungs depannya pada pergantian baris. menegaskan adanya
i  Menyambungkan unsur-unsur keterangan aposisi atau
kata ulang. keterangan yang lain
 Menyambungkan huruf kata sehingga kalimat menjadi
yang dieja satu-satu dan bagian- lebih jelas.
bagian tanggal.  Dipakai di antara dua
bilangan, tanggal, atau
tempat dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.

9. Kapan tanda kurung siku seharusnya digunakan?


Jawaban : Tanda kurung siku digunakan saat (1) mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis prang lain, dan (2) mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
10. Bagaimana ketentuan umum yang berlaku di dalam penyerapan kata-kata
asing?
Jawaban :
 Satu bunyi dilambangkan dengan satu tanda.
 Penulisan sebuah kata harus sesuai pengucapannya.
B. Pilihlah kalimat yang telah menggunakan tanda baca dengan benar!
1. Pendapatan mereka perbulannya Rp. 950.000,00.
2. Maaf, apakah Bapak yang menjadi ketua di dalam organisasi ini?
3. “Makan dulu,” ujarnya, “sebelum kita melakukan observasi lapangan
nanti.”
C. Perbaikilah penulisan kata-kata serapan di bawah ini!
1. Audiogram 11. Akuarium
2. Cina 12. Karisma
3. Cek 13. Khusus
4. Eselon 14. Mafhum
5. Hadir 15. Pasien
6. Hemoglobin 16. Fase
7. Hidraulik 17. Provos
8. Klasifikasi 18. Sakarin
9. Oktaf 19. Stereo
10. Silinder 20. Stratosfer
D. Dalam teks di bawah ini terdapat kesalahan penulisan tanda baca.
Tunjukkanlah kesalahan-kesalahan itu kemudian perbaikilah!
Proses pendidikan dalam kontek pendidikan formil dapat dilaksanakan
antara lain melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Melalui
KBM ini, dapat diketahui ada atau tidaknya perubahan-perubahan yang
diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi siswa. Wujud perubahan
perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar menurut Bloom, dapat
digolongkan dalam term domain-domain kognitif (penalaran), afektif
(penghayatan) dan psikomotor (pengalaman). Dengan menyadari
sepenuhnya bahwa mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar
itu yang sukar untuk dimasukkan secara tegas kepada salah satu
diantaranya (Nasution, 1982: 45).
Hasil belajar merupakan interaksi dari beberapa faktor, baik yang
berasal dari siswa itu sendiri maupun yang berasal dari lingkungannya.
Oleh karena itu, penalaran hasil belajar (termasuk hasil belajar fisika)
siswa tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi tersebut yang berasal dari dalam siswa adalah
kemampuan kognitif atau kemampuan intelektual (Sukardi, 1985;50).
Menurut Piaget, kemampuan intelektual seseorang berkembang secara
kontinue dari sejak lahir sampai dewasa melalui beberapa tahapan
perkembangan intelektual (Hermawati;1998;52). Setiap tahap
perkembangan intelektual ditandai oleh pola penalaran tertentu yang
bersifat khas pada setiap individu dan merupakan peningkatan dari tahap
perkembangan intelektual sebelumnya.
BAB VII
A. Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan benar!
1. Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan
data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
2. Logika adalah pengkajian untuk berfikir secara shahih.
3. Logika deduksi dirumuskan dengan cara perumusan kesimpulan yang
dilakukan terhadap data (pernyataan) umum untuk kemudian ditarik
kesimpulan yang khusus.
4. Contoh silogisme
PU : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK : Ikan paus binatang menyusui.
K : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur.
5. Maksud dari lingkaran euler adalah untuk menguji kebenaran silogisme.
6. Perbedaan silogisme kategorial dan silogisme hipotesis terdapat pada
premis umum pada silogisme hipotesis yang bersifat pengandaian.
Pernyataan umum sibentuk oleh anteseden dan konsekuensi. Sementara
itu, pernyataan khususnya menyatakan kenyataan yang terjadi, yang
kemungkinannya hanya dua : sesuai atau tidak sesuai dengan yang
diandaikan itu.
7. Kesalahan deduksi disebabkan oleh (i) kekeliruan dalam cara-cara
merumuskannya dan (ii) pernyataan atau datanya tidak memenuhi syarat,
misalnya karena semua negatif atau semuanya merupakan pernyataan yang
bersifat khusus.
8. Logika induksi dirumuskan dengan cara perumusan kesimpulan yang
dilakukan terhadap fakta-fakta khusus untuk kemudian dirumuskan sebuah
kesimpulan. Kesimpulan itu mencakup semua fakta khusus tersebut.
9. Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang
memiliki sifat sama.
10. Contoh penalaran sebab akibat yaitu Pak Upin sedang sakit. Kemarin Pak
Upin tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak.
11. Fungsi definisi dalam karangan ilmiah adalah untuk memberikan
pengertian kepada pembaca di samping menghindari kemungkinan
timbulnya kesalahpahaman.
12. Definisi formal adalah definisi yang diungkapkan dalam suatu pernyataan
langsung.
13. Definisi pemerian lebih cocok digunakan untuk memberi jawaban atas
pertanyaan bagaimana.
14. Syarat-syarat definisi ilmiah adalah
a. Definisi tidak boleh terlalu sempit atau terlalu luas sehingga
mengurangi atau melebihi atribut makna dari kata itu.
b. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang samar-samar, tetapi
harus lebih jelas dari kata yang didefinisikan.
c. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bentuk sinonimnya.
d. Definisi tidak boleh merupakan pengulangan kata atau turunan dari
kata yang akan didefinisikan.
e. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bentuk negatif.
15. Contoh definisi ilmiah yaitu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008:1744), menulis adalah (1) membuat huruf (angka dan sebagainya)
dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya); (2) melahirkan pikiran atau
perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan; mengarang
cerita; (3) menggambar; melukis; membatik (kain).
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan fungsi penalaran dalam penulisan karangan ilmiah!
Jawaban : Penalaran berfungsi untuk mendapatkan pendapat dan
kesimpulan yang shahih (valid).
2. Bagaimana suatu kesimpulan dapat kita rumuskan!
Jawaban : Suatu kesimpulan dapat dirumuskan dengan mengambil intisari
dari pembahasan tersebut.
3. Bujur sangkar merupakan segi empat yang panjang keempat sisinya sama
dan besar tiap sudutnya 90°.
Tuliskan sedikitnya lima kesimpulan berdasarkan pernyataan tersebut!
Jawaban :
a. Setiap bujursangkar pasti segi empat, tetapi tidak setiap segi empat
adalah bujur sangkar.
b. Segi empat bukan bujur sangkar jika sudutnya tidak 90°.
c. Segi empat bukan bujur sangkar jika sisinya tidak sama panjang
meskipun besar sudutnya 90°.
d. Segi empat bukan bujur sangkar jika sisinya tidak sama panjang dan
besar sudutnya tidak 90°.
e. Jumlah keempat sudut bujur sangkar adalah 360°.
4. Lengkapilah silogisme berikut!
PU : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK : Ikan paus binatang menyusui.
K : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur.
PU : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan tepung-
tepungan.
PK : Paman penderita penyakit gula.
K : Paman tidak boleh makan tepung-tepungan.
PU : Orang yang memerhatikan anak-anaknya adalah ayah yang baik.
PK : Odi bukan orang yang memerhatikan anak-anaknya.
K : Odi bukan ayah yang baik.
5. Jelaskan kesalahan-kesalahan silogisme berikut!
a. Semua ayam tidak bisa terbang.
Burung bukan ayam.
Burung tidak bisa terbang.
Jawaban : Karena dua premisnya adalah negatif, sehingga tidak dapat
menghasilkan kesimpulan
b. Alam pandai sekali di sekolah.
Alam kelahiran Tasikmalaya.
Kelahiran Tasikmalaya pandai sekali di sekolah.
Jawaban : Karena dua premisnya adalah khusus, sehingga tidak dapat
ditarik kesimpulan.
6. Semua mahasiswa adalah lulusan SMA.
Lukman seorang mahasiswa.
Lukman lulusan SMA.
Gambarlah silogisme diatas ke dalam bentuk euler!
Lulusan SMA

Mahasiswa

Lukman

7. Hakim yang baik tidak menerima uang suap.


Ny. Hanny hakim yang baik.
Ny. Hanny tidak menerima uang suap.
Ubahlah silogisme di atas ke dalam bentuk entimem!
Jawaban : Ny Hanny tidak mau menerima uang suap karena ia hakim
yang baik.
8. Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Gambarlah silogisme di atas dalam bentuk lingkaran euler!
Jawaban :

Besi

Temb
Emas
aga

Memuai

9. Tuliskanlah sebuah paragraf yang disusun secara analogi!


Jawaban : Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya
mesin. Matahari, bumi, bulan, dan bintang yang berjuta-juta jumlahnya,
beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar.
Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada
penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang mahabesar dan beredar
rapi sepanjang masa ini tidak ada pula penciptanya? Pencipta alam tentu
adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat
sayang akan ciptaannya. Demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan
sangat sayang pada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
10. Rumuskanlah definisi formal dari istilah-istilah berikut : kata, frasa,
klausa, dan kalimat!
Jawaban :
Kata adalah suatu bunyi atau kelompok bunyi yang mengandung makna
dan merupakan kesatuan ujaran, yang dapat berdiri sendiri.
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas
fungsi.
Klausa adalah kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat.
Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
dan perasaan.
BAB VIII
A. Lengkapilah soal-soal berikut!
1. Maksud kami mengadakan kegiatan ini adalah untuk 1. Mempererat
hubungan antarmahasiswa di perguruan tinggi ini; 2. Memacu kreativitas
dalam bidang fotografi; dan 3. Membentuk kegiatan remaja yang positif.
Bagian karya ilmiah di atas termasuk tujuan penelitian.
2. Kualitas anak-anak, pemilik masa depan, sangat ditentukan oleh perlakuan
kita terhadap mereka saat ini. Maju mundurnya suatu bangsa di masa
depan sangat dipengaruhi oleh kesiapan fisik, mental, sosial, maupun
intelektual generasi yang saat ini masih berada dalam fase kanak-kanak.
Dalam karya tulis, uraian di atas merupakan bagian latar belakang
masalah.
3. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak.
Bagian karya tulis di atas terdapat pada kata pengantar.
4. Daftar buku
a. Kamus Kecil Kesusastraan Indonesia, pengarang Sofyan Zakarya dan
Suari Mariani Sofyan, Penerbit Singgalang Bandung, tahun 1981.
b. Laut Biru Langit Biru, pengarang Ajip Rosidi, penerbit Pustaka Jaya,
Jakarta, tahun 1977.
c. Tata Bahasa Indonesia untuk SLTA, pengarang Gorys Keraf, penerbit
Nusa Indah, Ende Flores, tahun 1980.
d. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, pengarang J.S. Badudu, penerbit
Pustaka Prima, Bandung, tahun 1975.
Daftar buku di atas jika disusun menjadi daftar pustaka, rumusan dan
urutan yang tepat adalah
a. Zakarya, Sofyan. dan Sofyan, S.M. (1981). Kamus Kecil Kesusastraan
Indonesia. Bandung: Singgalang Bandung.
b. Rosidi, Ajip. (1977). Laut Biru Langit Biru. Jakarta:Pustaka Jaya.
c. Keraf, Gorys. (1980). Tata Bahasa Indonesia untuk SLTA. Ende
Flores:Nusa Indah.
d. Badudu, J.S. (1975). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia.
Bandung:Pustaka Prima.
5. Penulis mengakui bahwa di dalam karya ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, demi perbaikan karya tulis ini, penulis akan menerima
segala kritikan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih atas
kritik dan saran yang diberikan.
Kutipan tersebut berupa bagian karya tulis yang terdapat pada kata
pengantar.
6. Contoh pengutipan yang benar dari sumber tertulis adalah Dalam
perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan pemahaman
konseling multibudaya yang memperhatikan keragaman karakteristik
budaya sebagai “…a sensitivity of the possible ways in which different
cultures function and interact…” (McLeod, 2004, hlm. 245).
7. Pembahasan laporan penelitian ini penulis awali dengan mengetengahkan
masalah yang berkaitan dengan peranan belajar dalam menciptakan
kamtibmas. Secara umum, pelajar merupakan bagian dari masyarakat.
Oleh karena itu pelajar tidak mungkin terlepas dari tanggung jawab dalam
kamtibmas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat
luasnya jangkauan pembahasan, maka pembahasan tersebut akan dibatasi
ruang lingkupnya.
Pertanyaan yang sesuai dengan pendahuluan di atas adalah pembatasan
masalah.
8. Sistematika laporan penelitian disusun berdasarkan ketentuan yang logis.
Salah satu pondasi laporan penelitian adalah adanya latar belakang
masalah.
Latar belakang masalah tersebut terdapat pada bagian pendahuluan.
9. latar belakang
pendahuluan
kesimpulan
tujuan
pembahasan
Sistematika yang tepat untuk laporan penelitian adalah
a. Pendahuluan
b. Latar belakang
c. Tujuan
d. Pembahasan
e. Kesimpulan
10. Hal yang menarik dari penelitian itu, bahwa skor terendah para siswa
Indonesia tersebut berasal dari siswa yang bersekolah di pedesaan.
Jawaban mereka yang benar hanya 33 persen. Sementara itu, skor siswa
yang bersekolah di kota kecamatan 44 persen, di ibu kota kabupaten/kodya
45 persen, dan skor siswa di kota-kota besar 50 persen.
Penggalan laporan penelitian di atas lazimnya dijumpai dalam bagian
pembahasan.
B. Buatlah tanggapan terhadap tugas-tugas berikut!
1. Buatlah suatu latar belakang penelitian yang menyangkut masalah
rendahnya mutu pelayanan di Hotel “Tak Bernama”. Sajikanlah sekurang-
kurangnya dalam dua paragraf!
Jawaban :
Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena
menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman
serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal sementara waktu dan
dikelola secara komersial (Sihite, 2000). Karena peluang yang terlihat
cukup menjanjikan di Negara wisata ini, kuantitasnya hotelpun semakin
bertambah. Kuantitas yang kian hari kian banyak, menyebabkan hotel-
hotel inipun bersaing demi mendapat banyak pelanggan.
“Tak Bernama” hotel merupakan salah satunya. Hotel ini terletak
di kawasan Ledeng, dekat dengan kampus UPI Setiabudhi. Selama ini,
“Tak Bernama” hotel mempunyai masalah yang berkaitan dengan
pelanggan. Hal ini jelas sangat berpengaruh karena pendapatan “Tak
Bernama” hotel tergantung pada pelanggan yang datang. Masalah yang
muncul selama ini ketika para pelanggan yang menginap ingin
menyampaikan keluhan tetapi tidak ada wadah untuk menampung keluhan
tersebut, misalnya kuesioner. Selama ini pelanggan hanya menyampaikan
keluhannya ke front office. Dan data keluhan tersebut tidak dilakukan
pencatatan dan pengolahan oleh pihak front office. Apabila hal ini terus
dibiarkan maka akan berdampak pada tidak berkembangnya kualitas dari
“Tak Bernama” hotel itu sendiri.
2. Susunlah sebuah daftar riwayat Anda sendiri secara lengkap dan jelas.
Sajikanlah dalam bentuk esai singkat!
Jawaban :
Nama saya Sarah Sumiati, biasa dipanggil Sarah. Tapi ada juga yang
hanya memanggil dengan sebutan Sar. Saya berjenis kelamin perempuan,
lahir pada 17 Desember 1996. Saya merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Saya berasal dari sebuah keluarga bahagia yang dikepalai oleh
Bapak Maman Surahman, Ibu saya bernama Ai Suryani. Kami tinggal
disebuah tempat yang berada di Kabupaten Bandung. Tepatnya
Cicalengka.
Sekolah Dasar saya, yaitu SDN Narawita I, saya lulus tahun 2009. Setelah
itu melanjutkan ke SMPN II Cicalengka, lulus tahun 2012. Dan pada tahun
2015 saya lulus dari sebuah SMA Swasta yaitu SMA Bina Muda
Cicalengka. Dan saat ini saya sedang duduk di bangku kuliah semester
awal, jurusan Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia.
Hobi saya membaca buku, terutama buku-buku novel, walaupun saya
tidak gemar untuk menulis tetapi saya suka membaca hasil karya-karya
orang lain. Untuk hobi saya yang lain, yaitu badminton.
Sejak kecil saya sudah ingin menjadi atlet badminton. Tapi karena orang
tua tidak menyetujui untuk serius di bidang itu, jadi saya mengubah cita-
cita menjadi seorang akuntan. Selain dari menjadi seorang akuntan, saya
ingin menjadi seorang dosen. Saya ingin menjadi wanita masa depan yang
mampu memimpin diri saya sendiri dan menginspirasi wanita-wanita
Indonesia untuk lebih mandiri dan berkreasi.
BAB IX
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!
1. Apa pentingnya seorang penulis karya ilmiah mencantumkan sumber-
sumber kepustakaan?
Jawaban : Agar dikemudian hari karyanya tidak di cap sebagai tindakan
flagiarisme.
2. Sumber rujukan untuk karya ilmiah mencakup apa saja?
Jawaban : Buku, artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi, publikasi
departemen atau pemerintah, dokumen atau laporan, makalah dalam
prosiding konferensi atau seminar, artikel surat kabar, dan internet.
3. Tuliskanlah sebuah kalimat yang menunjukkan sebuah kutipan tak
langsung!
Jawaban : Hukum yang didapat seseorang dengan ijtihad disebut madhab
(Rasjid, 1954:21).
4. Tunjukkan kesalahan di dalam penulisan kutipan berikut.
Kridalaksana (1986: 77) menggolongkan numeralia dalam bahasa
Indonesia ke dalam dua kelompok, yaitu (1) numeralia takrif dan (2)
numeralia tak takrif.
5. Apa yang harus dilakukan seorang penulis apabila ia mengutip suatu
sumber tertulis lebih dari tiga baris?
Jawaban : Kutipan diketik tanpa tanda petik dengan jarak 1 spasi dan
menjorok masuk 5 ketukan dari margin kiri.
6. Cara penulisan catatan kaki terbagi ke dalam dua cara. Sebutkanlah cara-
caranya itu!
Jawaban : Pertama, penulisan catatan kaki dengan menunjuk referensi
dengan mencantumkan (a) pengarang, (b) judul), (c) data publikasi, dan
(d) jilid dan nomor halaman. Kedua, penulisan catatan kaki dengan tidak
menunjuk referensi yang digunakan.
7. Apa fungsi penggunaan istilah ibid di dalam penulisan catatan kaki?
Kemukakan contohnya!
Jawaban : Ibid dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber atau
buku yang sama dengan sumber atau buku yang disebutkan sebelumnya
secara berturut-turut dengan halaman yang berbeda.
Contoh :
4
A. Chaedar Alwasilah.1998. Bunga Rampai Pengajaran Bahasa. IKIP
Bandung Press, hal. 3.
5
Ibid., hal. 7.
8. Sebutkan lima unsur yang harus tercantum di dalam daftar pustaka!
Jawaban :
 Nama pengarang
 Tahun terbit
 Judul
 Tempat terbit
 Penerbit
9. Apa yang salah di dalam penulisan daftar pustaka berikut?
a. Farbey, A.D.. How to Produce Succesful Advertising (terjemahan).
Gramedia, Jakarta. 1997.
b. Eddy D. Iskandar. (2000). Menulis Skenario. Bandung, Rosda Karya.
Jawaban :
a. Tahun seharusnya ditulis setelah nama pengarang, penerbit seharusnya
ditulis setelah tempat terbit, koma setelah penerbit adalah salah.
Sehingga penulisan yang benar adalah :
Farbey, A.D.. 1997. How to Produce Succesful Advertising
(terjemahan). Jakarta:Gramedia.
b. Nama belakang seharusnya ditulis terlebih dahulu, penulisan judul
seharusnya menggunakan huruf miring, setelah tempat terbit
seharusnya menggunakan titik dua (. Sehingga penulisan yang benar
adalah :
Iskandar, Eddy D.. 2000. Menulis Skenario. Bandung: Rosda Karya.

10. Apa yang membedakan cara penulisan daftar pustaka yang berupa buku
dengan yang berupa artikel di dalam suatu jurnal? Tunjukkan contohnya
dari masing-masing ketentuan tersebut!
Jawaban : Untuk penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku, yang
perlu dicantumkan adalah nama pengarang, judul buku, data publikasi
(penerbit, kota terbit, tahun terbit). Sedangkan untuk penulisan daftar
pustaka yang bersumber dari artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid nomor, dan tahun penerbitan.\
Contoh :
Buku : Kosasih, Engkos. 2008. Teori Sastra Indonesia. Jakarta: Perca.
Artikel : Suherdi, D.. (2006). “Peran Sentral Interaksi dalam Proses
Belajar Mengajar Bahasa”. Jurnal Bahasa dan Sastra,6, (1), 1-11.
B. Berilah tanggapan terhadap tugas berikut!
Jelaskanlah masing-masing pengertian “artikel” dan “esai” dari 3-4
sumber dengan menggunakan cara kutipan tidak langsung! Jelaskan pula
perbedaan kedua jenis tulisan tersebut berdasarkan pemahaman Anda
sendiri berdasarkan kutipan-kutipan tersebut. Pada akhir penjelasan Anda
tersebut, cantumkanlah daftar pustaka secara lengkap dengan mengikuti
ketentuan yang telah dijelaskan di atas!
Jawaban :
 Artikel merupakan karya tulis yang dimuat di dalam surat kabar,
majalah, jurnal, ataupun buku bunga rampai. Isinya menyajikan
pembahasan tentang tema tertentu ataupun hasil penelitian (E.
Kosasih dan Wawan Hermawan, 2012: 177).
 Artikel adalah karya tulis yang berisi opini atau pendapat yang
merinci suatu hal dan biasanya terdapat dalam majalah atau surat
kabar (Erwan Juhara dkk, 2005: 10).
 Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan (Tim Penyusun,
2003 : 13).
 Secara sederhana, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas,
yang lebih luas dari paragraf, yang diarahkan untuk
mengembangkan ide mengenai sebuah topik (Anker, 2010: 38).
 Esai adalah pembahasan terhadap permasalahan secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulis (Sri Sutarni dan Sukardi,
2008: 130).
 Esai adalah karangan yang sedang panjangnya, biasanya dalam
bentuk prosa, yang mempersoalkan suatu persoalan secara mudah
dan sepintas lalu, tepatnya mempersoalkan suatu persoalan sejauh
persoalan tersebut merangsang hati penulisnya (Arief Budiman,
2006: 233).
Perbedaan artikel dan esai adalah esai lebih mengutamakan faktor
analisis secara individual, sedangkan artikel lebih mengutamakan
analisis dengan bantuan teori atau disiplin ilmu tertentu.
Daftar pustaka :
 Budiman, Arief. 2006. Kebebasan, Negara, Pembangunan :
Kumpulan Tulisan 1965-2005. Jakarta : Pustaka Alvabet dan
Freedom Institute.
 Juhara, Erwan dkk.. 2005. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: PT Setia Purna Inves.
 Kosasih, E & Wawan Hermawan. 2012. Bahasa Indonesia
Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung:
Thursina.
 Sutarni, Sri dan Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 3. Jakarta:
Grasindo.
 Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:
UPI Bandung.

Anda mungkin juga menyukai