Abstrak – Kondisi kawasan perbatasan Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten
Nunukan Provinsi Kalimantan Utara yang secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia,
dan keberadaan dua kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan Identitas baik etnis maupun
agama, menjadi tantangan dalam keberlangsungan kehidupan sosial di wilayah perbatasan. Dari
aspek Kajian Pertahanan, dinamika tersebut dapat menjadi sasaran potensial terjadinya Perang
proxy (Proxy War) melalui Kawasan Perbatasan. Sehingga diperlukan adanya penguatan
implementasi nilai-nilai Bela negara dalam menghadapinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis
bentuk implementasi nilai-nilai bela negara di perbatasan Desa Sungai Limau dalam menghadapi
berbagai tantangan berupa ancaman perang proxy yang rentan terjadi dewasa kini, dengan
menggunakan pisau analisis konsepsi Bela Negara dan Perang proxy serta Konsepsi Masyarakat
perbatasan. Studi ini menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data yang diperoleh
dari wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil studi menunjukkan bahwa implementasi nilai-
nilai bela negara masyarakat perbatasan Desa Sungai Limau yang berpotensi untuk
dikembangkan menjadi kekuatan yaitu adanya sikap dan praktik kesadaran berbangsa dan
bernegara dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus alat pemersatu yang
dipraktikkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mampu menjadi modal dalam
menghadapi berbagai bentuk ancaman proxy war di daerah perbatasan.
Kata Kunci : bela negara, perang proxy, masyarakat perbatasan
Abstract – Conditions of border area village of Sungai Limau, District Central Sebatik Nunukan Regency,
North Kalimantan province was geographically adjacent to the neighbour country Malaysia and the
existence of two community groups who are different, both ethnically and religiously,have become
challenges in the social life in Borderland area. From the aspect of Defence Studies, the dynamics could be
potential targets of the Proxy War through the Border Region. Therefore, it is necessary to strengthen
the implementation of Bela Negara values to deal with that. This study aims to analyze the shape of the
implementation of the values of the state defense in the border village of Sungai Limau in facing various
challenges such as the threat of proxy war that is susceptible now, using a knife analysis of the conception
of Bela Negara (State Defense) and Proxy War and Society Conception border. This study uses a
qualitative method through the collection of data obtains from interviews,
1
Alumni Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik,Universitas Pertahanan
Indonesia, email : Wahyudi.sebatik@yahoo.com
Pendahuluan
darat secara langsung dengan wilayah
kecamatan Sebatik Tengah Indonesia.3
Wilayah perbatasan dari perspektif
P
pertahanan merupakan wilayah yang
harus dijaga kedaulatannya baik dari
ulau Sebatik merupakan pulau
gangguan internal maupun eksternal,
yang berhadapan langsung dengan karena ancaman bagi kedaulatan negara
negara bagian Sabah, Malaysia. Pulau khususnya di perbatasan dapat berupa
Sebatik yang berada di wilayah
perbatasan dengan Malaysia tersebut agresi, pelanggaran wilayah,
tidak hanya menghadapi persoalan
mengenai pertahanan dan keamanan pemberontakan bersenjata, sabotase,
tetapi juga menghadapi isu ekonomi, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman
sosial budaya, lingkungan (geospasial)
yang kompleks. Selain itu, Pulau keamanan laut dan udara, serta konflik
Sebatik merupakan wilayah perbatasan komunal.4 Berdasarkan Undang-Undang
yang berada dalam satu wilayah dengan2
dua negara yang berbeda. No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Desa Sungai Limau yang secara Negara, menjelaskan bahwa kawasan
geografis, terletak di Pulau Sebatik perbatasan darat dan laut Indonesia
Indonesia dan merupakan salah satu desa dinyatakan memiliki arti penting dalam
terdepan dari wilayah kedaulatan Negara menjaga kedaulatan negara, keutuhan
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara wilayah, dan keselamatan segenap
administratif merupakan bagian dari bangsa dari berbagai ancaman, baik dari
Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten dalam maupun dari luar. Hal ini diperkuat
Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Desa oleh Buku Putih Pertahanan Indonesia
ini terdiri dari dua etnis pendatang, yaitu Tahun 2008 yang menyatakan bahwa
etnis Bugis dan etnis Timor dengan agama beberapa bentuk ancaman di perbatasan
Islam dan Kristen Katolik yang dianut oleh dapat berupa agresi hingga konflik
masyarakatnya. Selain itu Masyarakat Desa komunal.5
Sungai Limau menjalin interaksi secara Ketergantungan mereka
langsung dengan masyarakat Malaysia (Masyarakat Perbatasan Sebatik) yang
yang ada di kawasan Sebatik Malaysia yang sangat tinggi terhadap wilayah luar
berbatasan
3
Mardin, Profil Desa Sungai Limau, (Sebatik :
2
Sobar Sutisna, Kajian Pertahanan Perbatasan, Pemerintah Desa Sungai Limau, 2014).
Rencana Pengembangan Kota Mandiri Pulau Sebatik 4
Kementerian Pertahanan RI, Buku Putih
Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI, (Jakarta : Pertahanan, (Jakarta: Kemhan RI, 2008).
Universitas Pertahanan, 2011). 5
Ibid.
merupakan salah satu dari OBP berbagai kegiatan orang ke dalam wilayah
laut, para ilmuwan membangun teori yang Secara umum daerah perbatasan
didasarkan pada Konvensi Hukum Laut
mempunyai karakteristik tertentu,28
Internasional 1982. Dalam konvensi hukum
Pertama, lokasi yang relatif terpencil dan
laut tersebut ditegaskan bahwa kerangka
terisolir dengan aksesibilitas yang
hukum dasar menyangkut garis pangkal, rendah. Kedua,potensi sumber daya alam
luas cukup besar. Potensi sumber daya alam
22
Guo dalam Saru Arifin, Hukum Perbatasan Darat di kawasan perbatasan memiliki nilai
Antarnegara, (Jakarta : PT Sinar Grafika, 2014).
23 26
Saru Arifin, Hukum Perbatasan Darat Antarnegara, Suryo Sakti Hadiwijoyo, Batas Wilayah Negara
(Jakarta : PT Sinar Grafika, 2014). Indonesia: Dimensi, Permasalahan dan Strategi
24
Irma Sariama, “Peran TNI dalam Menegakkan Penanganan,(Yogyakarta: PT Gava Media, 2008).
27
Kedaulatan dan Keamanan di Wilayah Perbatasan Mahendra Putra Kurnia, Kawasan Perbatasan RI:
Pulau Sebatik”, Ejournal Ilmu Hubungan Kesabaran Tak Terbatas Menanti Janji Sebatas
Internasional, 2014, Vol. 2, No.1, hlm. 71-82. Janji, (Malang : PT. Intrans Institute, 2011).
25 28
Saru Arifin, op.cit. Nuraesnaini, Poppy Setiawati, op.cit.
Sungai Limau yang dimotori oleh Forum membentang sepanjang patok perbatasan
Bela Negara Sebatik lewat penanaman diharapkan dapat menjadi alternatif untuk
seribu pohon yang dimulai dari patok 5-6, menjaga kedaulatan negara dari potensi
lalu di tahun berikutnya di patok 6-7 yang pergeseran yang dapat merugikan NKRI.
lokasinya berada dalam area Desa Sungai Implementasi nilai-nilai bela negara
Limau yang berbatasan langsung dengan berupa kesadaran berbangsa dan
Malaysia, dimana kegiatan ini dimaksudkan bernegara lewat aktifnya masyarakat
untuk menegaskan titik-titik perbatasan dalam mengikuti organisasi dan kegiatan
yang mulai kabur dan rawan penyerobotan sosial, partisipasi dalam mengikuti
dari negeri jiran. Begitupun kegiatan pemilihan umum dan partisipasi dalam
ekspedisi perbatasan yang rutin dilakukan menjaga kedaulatan negara pada akhirnya
sekali setahun berupa kegiatan menelusuri bermuara pada loyalitas tinggi yang dimiliki
patok 1 hingga patok 18 yang merupakan oleh warga perbatasan tersebut kepada
jumlah patok perbatasan yang ada di pemerintah dan negaranya. Sebagaimana
34
sepanjang Sebatik Indonesia yang dikatakan oleh Hasanuddin bahwa
dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka kesadaran berbangsa dan bernegara akan
Kecamatan Sebatik Tengah dalam rangka diwujudkan dengan mengutamakan
memperkenalkan dan mengenali batas- kepentingan bangsa di atas kepentingan
batas negara di perbatasan. Dua kegiatan pribadi, keluarga, dan golongan. Kekuatan
yang bertema menjaga kedaulatan negara loyalitas masyarakat kepada negara ini
tersebut sejalan pula dengan konsepsi akan mempersempit potensi terjadinya
tatanan dasar Bela Negara Kementerian ancaman proxy war, sebagaimana contoh-
pertahanan yakni nilai-nilai bela negara contoh indikasi proxy yang berkembang di
dengan indikator berupa berpartisipasi Indonesia saat ini 35. Dalam hal ini, ebagai
menjaga kedaulatan bangsa dan negara. contoh bentuk proxy war yaitu terjadinya
Aksi masyarakat dalam mempertegas separatisme di masyarakat dengan
patok-patok perbatasan negaradi mengembangkan isu bahwa perbatasan
perbatasan Sebatik sangat relevan di menjadi anak tiri dari pemerintah pusat,
tengah status OBP (Outstanding Boundary sehingga mereka
Problems) di titik patok perbatasan negara 34
TB Hasanuddin, op.cit.
yang dalam 35
Gatot Nurmantyo, op.cit.
pemuda masjid yang saling membantu beragama di Desa Sungai Limau menjadi
ketika melaksanakan perayaan hari agama. khas ketika masyarakat yang berbeda etnis
organisasi kepemudaan tersebut dibentuk tradisi lokal baru diantara etnis bugis yang
untuk menjadi wadah pemersatu pemuda beragama Islam dan etnis Timor yang
Gereja dan remaja Masjid di desa Sungai beragama Katolik yaitu adanya semacam
Limau yang tidak ditemukan di desa-desa peleburan dalam melaksanakan dua tradisi
yang berbeda dalam hal penyajian aneka
yang lain di pulau Sebatik. OM JOKO yang
hidangan makanan daerah. Etnis Timor
diresmikan pada tanggal 28 oktober 2015
saat acara sumpah pemuda memperkuat ketika melaksanakan perayaan penjamuan
Kristen. Hal ini ditunjukkan dengan sikap masakan khas etnis bugis seperti “goreng-
kerja sama misalnya Saat remaja masjid goreng”, “tumpi-tumpi” hingga “nasu
S.A.W, maka remaja Katolik akan ikut makanan etnis timor yang disajikan untuk
acara maulid tersebut. Begitupun akan ditemukan pula masakan khas etnis
sebaliknya saat acara natalan tiba, remaja timor yang berbahan sayur-sayuran dalam
agama.
Kedewasaan dalam berbangsa dan
Keyakinan kepada Pancasila bernegara yang ditunjukkan oleh warga
sebagai ideologi negara, yaitu memahami desa perbatasan menjadi sebuah contoh
hakikat atau nilai dalam Pancasila dan menarik dari perbatasan di tengah ujian
mengamalkannya dalam kehidupan perpecahan di negara ini yang dipicu oleh
keseharian sebagaimana dinyatakan oleh isu-isu SARA akhir-akhir ini.
Hasanuddin37 telah terbangun dengan
baik di desa perbatasan desa Sungai
Limau. Persatuan yang terbangun antara
37
TB. Hasanuddin, op.cit. 38
Gatot Nurmantyo, op.cit.
Jurnal
UUD dan UU