email :m19730327@gmail.com
Abstract : The purpose of the research is to describe how commitment and teacers work
PRWLYDWLRQ LQ LQFUHDVLQJ WHDFKHUV ZRUN SHUIRUPDQFH VHHLQ IURP WKHLU MRE¶V LPSOHPHQWDWLRQ DQG LQ
an effort to improve the quality of study result at SMAN 6 Bengkulu. The research method which
is used is descriptive qualitative research methtode. The subject of this research is school principal
and teachers at SMAN 6 Bengkulu. To collect the data, the researcher used observation,
interview, and documentation. The result of the research showed that commitment and motivation
of teachers performance at SMAN 6 Bengkulu is there were significant appropriateness standard
of the techers work perpormance we see it from the attendance, teachers act in doing their job and
cooperation in increasing the quality of study result at SMAN 6 Bengkulu.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana komitmen dan motivasi
kerja dalam meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Hasilnya menunjukkan bahwa
komitmen dan motivasi kerja guru dalam meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Kota Bengkulu
telah sesuai standar kinerja guru.
bekerja sampingan diluar sekolah, masih The concept motivation The first
ada guru yang belum mengikuti pelatihan- TXHVWLRQ WKDW DULVHV LV ³ZK\ PDQDJers
pelatihan yang dilakukan untuk QHHG WR PRWLYDWH HPSOR\HHV"´ +HU]EHUJ
mengembangkan kemampuan dan 1959). According to Smith (1994) it is
ketrampilan guru, masih ada guru yang because of the survival of the company.
datang terlambat, tidak masuk mengajar Amabile (1993) adds to this statement by
tanpa ijin, guru yang mengajar tidak arguing that it is important that managers
mempunyai persiapan mengajar atau ada and organisational leaders learn to
persiapan mengajar namun tidak lengkap. understand and deal effectively with their
Guru bisa memberikan HPSOR\HH¶V PRWLYDWLRQ VLQFH PRWLYDWHG
kontribusinya terhadap kinerja melalui employees are necessary to let the
komitmen dan motivasi kerja. Sepanjang organisation being successful in the next
perjalanan karir, seorang guru perlu century.
membuat pilihan mengenai tingkatan Kinerja guru merupakan proses
komitmen dan motivasi kerja yang akan pembelajaran sebagai upaya
mereka capai. Akankah guru tersebut mengembangkan kegiatan yang ada
menjadi guru yang pasif yang hadir setiap menjadi kegiatan yang lebih baik,
hari, menghabiskan hari, pulang ke rumah, sehingga tujuan pendidikan yang telah
dan mengumpulkan bon gaji setiap ditetapkan dicapai dengan baik melalui
bulannya atau menjadi guru yang aktif suatu kegiatan pembelajaran yang
yang ikut berpartisipasi secara profesional, dilaksanakan oleh guru sesuai dengan
kehidupan intelektual dari mengajar untuk target dan tujuan. Dalam hubungannya
menambah apa yang akan diberikan di dengan dunia pendidikan, kinerja guru
dalam kelas atau sekolah. dapat didefinisikan sebagai sejauh mana
Rumusan masalah penelitian ini seorang guru bekerja secara maksimal
VHFDUD XPXP DGDODK ³ Bagaimana sesuai dengan kemampuan yang
komitmen dan motivasi kerja dalam dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 institusional (Husaini,2010).
Kota Bengkulu ³" Rumusan masalah Kinerja merupakan suatu fungsi
khusus yang dijadikan fokus penelitian dari motivasi dan kemampuan. Untuk
adalah : bagaimana komitmen guru dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 seseorang sepatutnya memiliki derajat
Kota Bengkulu?, bagaimana motivasi kerja kesediaan dan tingkat kemampuan
guru dalam meningkatkan kinerja guru di tertentu. Kesediaan dan keterampilan
SMAN 6 Kota Bengkulu?, bagaimana seseorang tidaklah cukup untuk
komitmen dan motivasi guru dalam upaya mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
meningkatkan mutu hasil belajar di SMAN yang jelas tentang apa yang akan
6 Kota Bengkulu? dikerjakan dan bagaimana
Tujuan umum penelitian ini adalah mengerjakannya.
untuk mengetahui komitmen dan motivasi Hendry Sumamora (2007: 27)
kerja dalam meningkatkan kinerja guru di menyatakan bahwa kinerja merupakan
SMAN 6 Kota Bengkulu. Secara khusus suatu persyaratan-persyaratan tertentu
tujuan dari penelitian ini adalah untuk yang akhirnya secara langsung dapat
mendeskripsikan komitmen guru dalam tercermin dari output yang dihasilkan
meningkatkan kinerja guru, motivasi kerja baik yang berupa jumlah maupun
guru dalam meningkatkan kinerja guru di kualitasnya. Output yang dihasilkan
SMAN 6 Kota Bengkulu dan kinerja guru menurut Simamora dapat berupa fisik
dalam upaya meningkatkan mutu hasil maupun non fisik yang menyebutnya
belajar di SMAN 6 Kota Bengkulu berupa karya, yaitu suatu hasil atau
31
pekerjaan baik berupa fisik atau material penempatan guru pada bidang tugasnya.
maupun non fisik maupun non material. Menempatkan guru sesuai dengan
Seorang guru dalam mengerjakan keahliannya secara mutlak harus
tugasnya dengan baik, seringkali dilakukan. Bila guru diberikan tugas tidak
ditentukan oleh penilaian terhadap sesuai dengan keahliannya akan berakibat
kinerjanya penilaian tidak hanya menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan
dilakukan untuk membantu mengawasi mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak
sumber daya sekolah namun juga untuk puas pada diri mereka. Rasa kecewa akan
mengukur tingkat efisiensi penggunaan menghambat perkembangan moral kerja
sumber daya yang ada dan guru.
mengidentifikasi hal-hal yang perlu Kinerja Guru yang baik tentunya
diperbaiki. tergambar pada penampilan mereka baik
Kinerja yang dalam bahasa Inggris dari penampilan kemampuan akademik
disebut dengan performance, berarti maupun kemampuan profesi menjadi
tampilan kerja; unjuk kerja; wujud kerja. guru artinya mampu mengelola
Kinerja merupakan hasil perkalian antara pengajaran di dalam kelas dan mendidik
motivasi, kemampuan dan tugas. Dengan siswa di luar kelas dengan sebaik-
motivasi tinggi, kemampuan yang baiknya. Unsur-unsur yang perlu
memadahi dan pengaturan tugas yang tepat diadakan penilaian dalam proses
akan berimplikasi pada terwujudnya penilaian kinerja guru berdasarkan juknis
kinerja yang tinggi, begitu juga sebaliknya. penilaian kinerja guru adalah sebagai
Guru merupakan profesi profesional di berikut :
mana ia dituntut untuk berupaya 1. Orientasi Pelayanan
semaksimal mungkin menjalankan Orientasi pelayanan merupakan sikap
profesinya sebaik mungkin. Sebagai dan perilaku kerja guru dalam
seorang profesional maka tugas guru memberikan pelayanan kepada yang
sebagai pendidik, pengajar dan pelatih dilayani antara lain meliputi
hendaknya dapat berimbas kepada masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit
siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya kerja terkait, dan/atau instansi lain.
dapat meningkatkan terus kinerjanya yang 2. Integritas
merupakan modal bagi keberhasilan Integritas merupakan kemampuan
pendidikan. seorang guru untuk bertindak sesuai
Dalam mewujudkan kinerja dengan nilai, norma dan etika dalam
pegawai yang optimal, seorang pemimpin organisasi.
harus mengetahui motivasi dan 3. Komitmen
kemampuan para pegawainya dalam Komitmen merupakan kemauan dan
melakukan pekerjaan. Selanjutnya kemampuan seorang guru untuk dapat
pemimpin mengelola tugas organisasi menyeimbangkan antara sikap dan
sesuai dengan motivasi dan kemampuan tindakan untuk mewujudkan tujuan
masing-masing pegawainya. Penting untuk organisasi dengan mengutamakan
diperhatikan, motivasi yang tinggi yang kepentingan dinas daripada
didukung dengan kemampuan dan kepentingan diri sendiri, seseorang,
ketepatan dalam melaksanakan tugas, dan/atau golongan.
belum menjamin tercapainya performa 4. Disiplin
yang tinggi tanpa dibarengi dengan Disiplin merupakan kesanggupan
penciptaan lingkungan kerja yang seorang guru untuk menaati
kondusif. kewajiban dan menghindari larangan
Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila yang ditentukan dalam peraturan
ada kesesuaian antara pekerjaan dengan perundang-undangan atau peraturan
keahliannya, begitu pula halnya dengan
32
kedinasan yang apabila tidak ditaati Fasilitas kerja, (3) Harapan-harapan, dan
atau dilanggar akan dijatuhi sanksi. (4) Kepercayaan personalia sekolah.
5. Kerjasama Dengan demikian nampaklah bahwa
Kerja sama adalah kemampuan tenaga kepemimpinan kepala sekolah dan
kerja untuk bekerja bersama-sama fasilitas kerja akan ikut menentukan baik
dengan orang lain dalam buruknya kinerja guru.
menyelesaikan suatu tugas dan Penilaian terhadap kinerja
pekerjaan yang telah ditetapkan merupakan faktor penting untuk
sehingga mencapai daya guna dan hasil meningkatkan kinerja guru, bagian-
guna yang sebesar-besarnya. Kriteria bagian yang menunjukkan kemampuan
adanya kerjasama dalam sekolah guru yang kurang dapat diidentifikasi,
adalah: (1) Kesadaran karyawan diketahui sehingga dapat ditentukan
bekerja dengan sejawat, atasan maupun strategi dalam meningkatkan
bawahan.(2) Adanya kemauan untuk kinerjanya. Berdasarkan Direktorat
membantu dalam melaksanakan Jenderal Peningkatkan Mutu Pendidik
tugas.(3) Adanya kemauan untuk dan Tenaga Kependidikan melalui
memberi dan menerima kritik dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
saran.(4) Tindakan seseorang bila tahun 2007, kinerja guru memiliki
mengalami kesulitan dalam indikator antara lain: 1) menguasai bahan,
melaksanakan tugas. 2) mengelola proses belajar mengajar, 3)
6. Kepemimpinan mengelola kelas, 4) menggunakan media
Kepemimpinan adalah kemampuan atau sumber belajar, 5) menguasai
seseorang untuk meyakinkan orang landasan pendidikan, 6) merencanakan
lain sehingga dapat dikerahkan secara program pengajaran, 7) memimpin kelas,
maksimal untuk melaksanakan tugas 8) mengelola interaksi belajar mengajar,
pokok. Kepemimpinan yang dimaksud 9) melakukan penilaian hasil belajar
adalah kemampuan kepala sekolah siswa, 10) menggunakan berbagai
dalam membina dan membimbing guru metode, 11) memahami dan
untuk melaksanakan kegiatan belajar melaksanakan fungsi dan layanan
mengajar terutama kegiatan bimbingan penyuluhan, 12) memahami
merencanakan, melaksanakan proses dan menyelenggarakan administrasi
pembelajaran, serta menilai dan sekolah, dan 13) memahami dan dapat
mengevaluasi hasil pembelajaran menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk
mengarah pada tercapainya kompetensi peningkatan kualitas pembelajaran.
dasar yang harus dikuasai siswa terkait Komitmen adalah kemampuan dan
dengan pengetahuan, keterampilan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku
sikap serta nilai yang direfleksikan pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak tujuan sekolah. Hal ini mencakup cara-
setelah mengikuti kegiatan cara mengembangkan tujuan atau
pembelajaran. memenuhi kebutuhan sekolah yang
Kinerja guru menjadi optimal, intinya mendahulukan misi sekolah dari
bilamana diintegrasikan dengan pada kepentingan pribadi (Soekidjan,
komponen sekolah baik kepala 2009).
sekolah,fasilitas kerja, guru, karyawan, Banyak faktor yang mempengaruhi
maupun anak didik. Pidarta (1995) dalam komitmen guru, diantaranya adalah : (1)
Saerozi(2005:2) mengemukakan ada Kepercayaan dan penerimaan terhadap
beberapa faktor yang dapat tujuan sekolah (2) Tingkat keterlibatan
mempengaruhi kinerja guru dalam dalam pengambilan keputusan (3)
melaksanakan tugasnya yaitu : (1) Menciptakan iklim yang kondusif untuk
Kepemimpinan kepala sekolah,(2) belajar (4) Prestasi siswa (5) Hadiah dan
33
lingkungan atas tugas yang telah sesuai dengan rencana dalam rangka
dilaksanakan (7) Kepuasan kerja. mencapai tujuan sekolah.
Untuk membangun komitmen .DWD ³PRWLI´ GLDUWLNDQ VHEDJDL
sebagai guru yang professional, di SMAN daya upaya yang mendorong seseorang
6 Kota Bengkulu guru dituntut berapa hal, untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
antara lain : Mampu mengembangkan dikatakan sebagai daya penggerak dari
ilmunya mengikuti proses perkembangan dalam dan di dalam subjek, untuk
jaman, agar anak didiknya dapat menerima melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
apa yang disampaikan oleh guru. Disiplin mencapai suatu tujuan. Bahkan motif
dan tertib dalam menjalankan tugasnya. dapat diartikan sebagai suatu kondisi
Bagaimanapun konsepnya kalau tidak intern (kesiapsiagaan). Selain motif,
disiplin maka ilmu itu tidak akan sampai dalam psikologi dikenal pula istilah
kepada siswa. Bermasyarakat dengan motivasi. Motivasi berasal dari bahasa
warga utamanya wali murid. Wawasan Latin movere yang berarti dorongan (daya
kemasyarakatan perlu dipupuk guru untuk penggerak) setiap orang dalam suatu
mendapatkan metode yang tepat dalam aktivitas berbeda satu dengan yang lain
melaksanakan kegiatan belajar mengajar tergantung pada kemampuan, kemauan,
dengan siswa, guru dapat membimbing keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan,
siswa dalam belajar. Belajar bagi siswa sasaran, imbalan atau motif dan dorongan.
jangan hanya dibatasi dengan mata Dorongan dalam diri seseorang
pelajaran yang ada, namun lebih dari itu menyebabkan mengapa ia berusaha
hendaknya siswa dapat mengembangkan mencapai tujuan yang direncanakan baik
ilmunya dengan referensi lainnya secara sadar atau tidak sadar. Dorongan ini
Berperilaku sebagaimana layaknya pula yang menyebabkan seseorang
orangtua, guru adalah orang tua kedua, berperilaku (Hidayati,2016).
dalam arti guru tempat berlindung, Dalam penentuan dan
bertanya dan lain-lain. pelaksanaannya dipilih motif yang
Motivasi merupakan istilah yang paling baik dan paling kuat untuk
lebih umum yang menunjuk pada seluruh dilaksanakannya dengan segera.
proses gerakan, termasuk situasi yang Berbagai eksperimen menunjukkan
mendorong, dorongan yang timbul dalam bahwa bekerja secara cepat dan
diri individu, tingkah laku yang bergabung, yaitu kerjasama secara
ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari kooperatif menambah besarnya usaha
gerakan/perbuatan-perbuatan (Sadirman, Motivasi adalah suatu
2005). perangsang keinginan dan penggerak
Motivasi ialah keinginan untuk kemauan bekerja seseorang; setiap
berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah motifnya mempunyai tujuan tertentu
kebutuhan (need), keinginan (wish), yang hendak dicapai. Selanjutnya
dorongan (desire) atau impuls. Motivasi Siagian memaparkan bahwa motivasi
merupakan keinginan yang terdapat pada dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
seseorang individu yang merangsangnya proses pemberian motiv bekerja para
untuk melakukan tindakan-tindakan atau bawahan sedemikian rupa sehingga
sesuatu yang menjadi dasar atau alasan manusia bekerja dengan ikhlas demi
seseorang berperilaku. Penggerakkan tercapainya tujuan sekolah dengan
(motivating) dapat diartikan sebagai efisiensi dan ekonomis.
upaya pimpinan untuk menggerakkan Dengan demikian motivasi
(memotivasi) seseorang atau kelompok seseorang ditentukan oleh kuat
orang yang dipimpin untuk melakukan lemahnya motif, sedangkan motif
tugas/kegiatan yang diberikan kepadanya adakalanya diartikan sebagai
kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak
37
dihadapi dan dialami oleh guru dalam Disamping itu, dapat meningkatkan
melaksanakan tugas sehari-hari dan kepercayaan masyarakat terhadap proses
mencari solusi alternatif pemecahannya penyelenggaraan pendidikan di SMAN 6
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Kota Bengkulu dengan cara meningkatkan
masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan komitmen dan motivasi kerja sebagai
lingkungannya, membantu guru seorang guru yang professional dan
memperoleh informasi teknis edukatif bertanggung jawab.
yang berkaitan dengan kegiatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kegiatan DAFTAR PUSTAKA
kurikulum, metodologi, dan sistem Brent Keijzers . 2010. Employee
pengujian yang sesuai dengan mata motivation related to employee
pelajaran yang bersangkutan. performance in the organisation
.Bachelor Thesis: Employee
Motivation and Performance
SIMPULAN DAN SARAN Blogtopsites. 2016. Pengertian
Simpulan Komitmen Menurut Para
Simpulan penelitian menunjukkan Ahli.Googlebot
bahwa komitmen dan motivasi kerja dalam
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Firman B. Aji dan Martin. 1990.
Kota Bengkulu secara umum telah Perencanaan dan Evaluasi.Jakarta
memenuhi standar kinerja guru yang telah Bumi Aksara Mangkunegara, A.A.
ditetapkan oleh pemerintah. Anwar Prabu, Manajemen
Sumber Daya Manusia
Saran Perusahaan,Bandung: PT Remaja
Saran kepada pihak yang terkait Rosdakarya
dengan hasil penelitian ini sebagai berikut George. R, Terry. 2000. Prinsip-prinsip
: pertama, kepala sekolah diharapkan lebih manajemen. Bandung: PT. Bumi
aktif dan produktif dalam melakukan Aksara
pembimbingan dan pembinaan terhadap Gibson.2002. Organisasi perilaku,
guru agar memahami arti pentingnya struktur, proses.terjemahan.
komitmen dan motivasi kerja d dan Jakarta: Erlangga
langkah-langkah yang harus ditempuh Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya
dalam usaha meningkatkan kinerja guru. Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kedua, kepala sekolah berusaha Hendry, Sumamora.2007. Manajemen
lebih giat lagi dalam meningkatkan SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
komitmen dan motivasi kerja guru dengan Hidayati. 2016. Pengaruh Komitmen
cara memperhatikan kekurangan dalam hal Organisasi dan Kepuasan Kerja
perlengkapan dan penunjang kegiatan Guru terhadap Kinerja Guru MAN
belajar mengajar serta optimalisasi sumber Kota Lubuk Linggau.Universitas
daya manusia yang terdapat di SMAN 6 Bengkulu : Tesis tidak diterbitkan.
Kota Bengkulu. Husaini Usman. 2010. Manajemen Teori,
Ketiga, kepala sekolah hendaknya Praktek dan Riset
melakukan evaluasi kinerja terhadap Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
pegawai secara berkesinambungan agar Prananosa, A., Pestalozi, D. and Adisel, A.
mutu pendidik menjadi lebih baik. 2018. Konsep Komunikasi
Keempat, sebaiknya guru dan kepala Pendidikan dalam Alqur`An Surat
sekolah saling membantu dalam Lukman. Journal Of
melakukan perbaikan dan tindak lanjut Administration and Educational
terhadap masalah-masalah yang terjadi Management (ALIGNMENT). 1, 1
dalam kinerja di SMAN 6 Kota Bengkulu. (Jun. 2018), 24-37.
40
DOI:https://doi.org/https://doi.org/
10.31539/alignment.v1i1.278.
Saerozi. 2005. Kinerja Guru. Jakarta :
Gema Insani
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja GrafindoPersada
Soekidjan. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta
Solomon, C. B. 2007. The Relationships
among Middle Level
Leadership,Teacher
CommitmeNt, http//edt.missori.edu/
researh
Sulistyorini. 2001. Profesionalisme
Kinerja Guru Masa Depan.
Jakarta: Rineka Cipta