Anda di halaman 1dari 12

KOMITMEN DAN MOTIVASI KERJA

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

Marlina (SMAN 6 Kota Bengkulu), Aliman (Prodi MAP FKIP UNIB),


dan Manap Somantri (Prodi MAP FKIP UNIB)

email :m19730327@gmail.com

Abstract : The purpose of the research is to describe how commitment and teacers work
PRWLYDWLRQ LQ LQFUHDVLQJ WHDFKHUV ZRUN SHUIRUPDQFH VHHLQ IURP WKHLU MRE¶V LPSOHPHQWDWLRQ DQG LQ
an effort to improve the quality of study result at SMAN 6 Bengkulu. The research method which
is used is descriptive qualitative research methtode. The subject of this research is school principal
and teachers at SMAN 6 Bengkulu. To collect the data, the researcher used observation,
interview, and documentation. The result of the research showed that commitment and motivation
of teachers performance at SMAN 6 Bengkulu is there were significant appropriateness standard
of the techers work perpormance we see it from the attendance, teachers act in doing their job and
cooperation in increasing the quality of study result at SMAN 6 Bengkulu.

Keyword : commitment, work motivation, teachers performance

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana komitmen dan motivasi
kerja dalam meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Hasilnya menunjukkan bahwa
komitmen dan motivasi kerja guru dalam meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Kota Bengkulu
telah sesuai standar kinerja guru.

Kata kunci : komitmen, motivasi kerja, kinerja guru

PENDAHULUAN administrasi dan siswa. Serta hubungan


Sekolah adalah lembaga sosial baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah
yang tumbuh dan berkembang dari dan
untuk masyarakat. Sekolah terikat terhadap dengan orang tua murid/masyarakat.
tata aturan formal memiliki program dan Komitmen dan motivasi kerja berkaitan
target atau sasaran yang jelas serta struktur dengan kinerja seorang guru. Kinerja
kepemimpinan penyelenggaraan atau adalah tingkat keberhasilan seseorang atau
pengelolaan yang resmi. Guru sebagai kelompok orang dalam melaksanakan
tenaga kependidikan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawabnya serta
faktor penentu keberhasilan tujuan kemampuan untuk mencapai tujuan dan
pendidikan, karena guru yang langsung standar yang telah ditetapkan (Sulistyorini,
bersinggungan dengan peserta didik, untuk 2001). Sedangkan Ahli lain berpendapat
memberikan bimbingan yang akan bahwa Kinerja merupakan hasil dari fungsi
menghasilkan tamatan yang diharapkan. pekerjaan atau kegiatan tertentu yang di
Guru merupakan sumber daya dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu:
manusia yang menjadi perencana, pelaku Kejelasan tugas atau pekerjaan yang
dan penentu tercapainya tujuan menjadi tanggung jawabnya; Kejelasan
pendidikan. Untuk itu dalam menunjang hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan
kegiatan guru diperlukan iklim sekolah atau fungsi; Kejelasan waktu yang
yang kondusif dan hubungan yang baik diperlukan untuk menyelesikan suatu
antar unsur-unsur yang ada di sekolah pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat
antara lain kepala sekolah, guru, tenaga terwujud .Studi ini penting dilakukan
karena melihat masih ada guru yang
29
30

bekerja sampingan diluar sekolah, masih The concept motivation The first
ada guru yang belum mengikuti pelatihan- TXHVWLRQ WKDW DULVHV LV ³ZK\ PDQDJers
pelatihan yang dilakukan untuk QHHG WR PRWLYDWH HPSOR\HHV"´ +HU]EHUJ
mengembangkan kemampuan dan 1959). According to Smith (1994) it is
ketrampilan guru, masih ada guru yang because of the survival of the company.
datang terlambat, tidak masuk mengajar Amabile (1993) adds to this statement by
tanpa ijin, guru yang mengajar tidak arguing that it is important that managers
mempunyai persiapan mengajar atau ada and organisational leaders learn to
persiapan mengajar namun tidak lengkap. understand and deal effectively with their
Guru bisa memberikan HPSOR\HH¶V PRWLYDWLRQ VLQFH PRWLYDWHG
kontribusinya terhadap kinerja melalui employees are necessary to let the
komitmen dan motivasi kerja. Sepanjang organisation being successful in the next
perjalanan karir, seorang guru perlu century.
membuat pilihan mengenai tingkatan Kinerja guru merupakan proses
komitmen dan motivasi kerja yang akan pembelajaran sebagai upaya
mereka capai. Akankah guru tersebut mengembangkan kegiatan yang ada
menjadi guru yang pasif yang hadir setiap menjadi kegiatan yang lebih baik,
hari, menghabiskan hari, pulang ke rumah, sehingga tujuan pendidikan yang telah
dan mengumpulkan bon gaji setiap ditetapkan dicapai dengan baik melalui
bulannya atau menjadi guru yang aktif suatu kegiatan pembelajaran yang
yang ikut berpartisipasi secara profesional, dilaksanakan oleh guru sesuai dengan
kehidupan intelektual dari mengajar untuk target dan tujuan. Dalam hubungannya
menambah apa yang akan diberikan di dengan dunia pendidikan, kinerja guru
dalam kelas atau sekolah. dapat didefinisikan sebagai sejauh mana
Rumusan masalah penelitian ini seorang guru bekerja secara maksimal
VHFDUD XPXP DGDODK ³ Bagaimana sesuai dengan kemampuan yang
komitmen dan motivasi kerja dalam dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 institusional (Husaini,2010).
Kota Bengkulu ³" Rumusan masalah Kinerja merupakan suatu fungsi
khusus yang dijadikan fokus penelitian dari motivasi dan kemampuan. Untuk
adalah : bagaimana komitmen guru dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 seseorang sepatutnya memiliki derajat
Kota Bengkulu?, bagaimana motivasi kerja kesediaan dan tingkat kemampuan
guru dalam meningkatkan kinerja guru di tertentu. Kesediaan dan keterampilan
SMAN 6 Kota Bengkulu?, bagaimana seseorang tidaklah cukup untuk
komitmen dan motivasi guru dalam upaya mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
meningkatkan mutu hasil belajar di SMAN yang jelas tentang apa yang akan
6 Kota Bengkulu? dikerjakan dan bagaimana
Tujuan umum penelitian ini adalah mengerjakannya.
untuk mengetahui komitmen dan motivasi Hendry Sumamora (2007: 27)
kerja dalam meningkatkan kinerja guru di menyatakan bahwa kinerja merupakan
SMAN 6 Kota Bengkulu. Secara khusus suatu persyaratan-persyaratan tertentu
tujuan dari penelitian ini adalah untuk yang akhirnya secara langsung dapat
mendeskripsikan komitmen guru dalam tercermin dari output yang dihasilkan
meningkatkan kinerja guru, motivasi kerja baik yang berupa jumlah maupun
guru dalam meningkatkan kinerja guru di kualitasnya. Output yang dihasilkan
SMAN 6 Kota Bengkulu dan kinerja guru menurut Simamora dapat berupa fisik
dalam upaya meningkatkan mutu hasil maupun non fisik yang menyebutnya
belajar di SMAN 6 Kota Bengkulu berupa karya, yaitu suatu hasil atau
31

pekerjaan baik berupa fisik atau material penempatan guru pada bidang tugasnya.
maupun non fisik maupun non material. Menempatkan guru sesuai dengan
Seorang guru dalam mengerjakan keahliannya secara mutlak harus
tugasnya dengan baik, seringkali dilakukan. Bila guru diberikan tugas tidak
ditentukan oleh penilaian terhadap sesuai dengan keahliannya akan berakibat
kinerjanya penilaian tidak hanya menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan
dilakukan untuk membantu mengawasi mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak
sumber daya sekolah namun juga untuk puas pada diri mereka. Rasa kecewa akan
mengukur tingkat efisiensi penggunaan menghambat perkembangan moral kerja
sumber daya yang ada dan guru.
mengidentifikasi hal-hal yang perlu Kinerja Guru yang baik tentunya
diperbaiki. tergambar pada penampilan mereka baik
Kinerja yang dalam bahasa Inggris dari penampilan kemampuan akademik
disebut dengan performance, berarti maupun kemampuan profesi menjadi
tampilan kerja; unjuk kerja; wujud kerja. guru artinya mampu mengelola
Kinerja merupakan hasil perkalian antara pengajaran di dalam kelas dan mendidik
motivasi, kemampuan dan tugas. Dengan siswa di luar kelas dengan sebaik-
motivasi tinggi, kemampuan yang baiknya. Unsur-unsur yang perlu
memadahi dan pengaturan tugas yang tepat diadakan penilaian dalam proses
akan berimplikasi pada terwujudnya penilaian kinerja guru berdasarkan juknis
kinerja yang tinggi, begitu juga sebaliknya. penilaian kinerja guru adalah sebagai
Guru merupakan profesi profesional di berikut :
mana ia dituntut untuk berupaya 1. Orientasi Pelayanan
semaksimal mungkin menjalankan Orientasi pelayanan merupakan sikap
profesinya sebaik mungkin. Sebagai dan perilaku kerja guru dalam
seorang profesional maka tugas guru memberikan pelayanan kepada yang
sebagai pendidik, pengajar dan pelatih dilayani antara lain meliputi
hendaknya dapat berimbas kepada masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit
siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya kerja terkait, dan/atau instansi lain.
dapat meningkatkan terus kinerjanya yang 2. Integritas
merupakan modal bagi keberhasilan Integritas merupakan kemampuan
pendidikan. seorang guru untuk bertindak sesuai
Dalam mewujudkan kinerja dengan nilai, norma dan etika dalam
pegawai yang optimal, seorang pemimpin organisasi.
harus mengetahui motivasi dan 3. Komitmen
kemampuan para pegawainya dalam Komitmen merupakan kemauan dan
melakukan pekerjaan. Selanjutnya kemampuan seorang guru untuk dapat
pemimpin mengelola tugas organisasi menyeimbangkan antara sikap dan
sesuai dengan motivasi dan kemampuan tindakan untuk mewujudkan tujuan
masing-masing pegawainya. Penting untuk organisasi dengan mengutamakan
diperhatikan, motivasi yang tinggi yang kepentingan dinas daripada
didukung dengan kemampuan dan kepentingan diri sendiri, seseorang,
ketepatan dalam melaksanakan tugas, dan/atau golongan.
belum menjamin tercapainya performa 4. Disiplin
yang tinggi tanpa dibarengi dengan Disiplin merupakan kesanggupan
penciptaan lingkungan kerja yang seorang guru untuk menaati
kondusif. kewajiban dan menghindari larangan
Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila yang ditentukan dalam peraturan
ada kesesuaian antara pekerjaan dengan perundang-undangan atau peraturan
keahliannya, begitu pula halnya dengan
32

kedinasan yang apabila tidak ditaati Fasilitas kerja, (3) Harapan-harapan, dan
atau dilanggar akan dijatuhi sanksi. (4) Kepercayaan personalia sekolah.
5. Kerjasama Dengan demikian nampaklah bahwa
Kerja sama adalah kemampuan tenaga kepemimpinan kepala sekolah dan
kerja untuk bekerja bersama-sama fasilitas kerja akan ikut menentukan baik
dengan orang lain dalam buruknya kinerja guru.
menyelesaikan suatu tugas dan Penilaian terhadap kinerja
pekerjaan yang telah ditetapkan merupakan faktor penting untuk
sehingga mencapai daya guna dan hasil meningkatkan kinerja guru, bagian-
guna yang sebesar-besarnya. Kriteria bagian yang menunjukkan kemampuan
adanya kerjasama dalam sekolah guru yang kurang dapat diidentifikasi,
adalah: (1) Kesadaran karyawan diketahui sehingga dapat ditentukan
bekerja dengan sejawat, atasan maupun strategi dalam meningkatkan
bawahan.(2) Adanya kemauan untuk kinerjanya. Berdasarkan Direktorat
membantu dalam melaksanakan Jenderal Peningkatkan Mutu Pendidik
tugas.(3) Adanya kemauan untuk dan Tenaga Kependidikan melalui
memberi dan menerima kritik dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
saran.(4) Tindakan seseorang bila tahun 2007, kinerja guru memiliki
mengalami kesulitan dalam indikator antara lain: 1) menguasai bahan,
melaksanakan tugas. 2) mengelola proses belajar mengajar, 3)
6. Kepemimpinan mengelola kelas, 4) menggunakan media
Kepemimpinan adalah kemampuan atau sumber belajar, 5) menguasai
seseorang untuk meyakinkan orang landasan pendidikan, 6) merencanakan
lain sehingga dapat dikerahkan secara program pengajaran, 7) memimpin kelas,
maksimal untuk melaksanakan tugas 8) mengelola interaksi belajar mengajar,
pokok. Kepemimpinan yang dimaksud 9) melakukan penilaian hasil belajar
adalah kemampuan kepala sekolah siswa, 10) menggunakan berbagai
dalam membina dan membimbing guru metode, 11) memahami dan
untuk melaksanakan kegiatan belajar melaksanakan fungsi dan layanan
mengajar terutama kegiatan bimbingan penyuluhan, 12) memahami
merencanakan, melaksanakan proses dan menyelenggarakan administrasi
pembelajaran, serta menilai dan sekolah, dan 13) memahami dan dapat
mengevaluasi hasil pembelajaran menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk
mengarah pada tercapainya kompetensi peningkatan kualitas pembelajaran.
dasar yang harus dikuasai siswa terkait Komitmen adalah kemampuan dan
dengan pengetahuan, keterampilan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku
sikap serta nilai yang direfleksikan pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak tujuan sekolah. Hal ini mencakup cara-
setelah mengikuti kegiatan cara mengembangkan tujuan atau
pembelajaran. memenuhi kebutuhan sekolah yang
Kinerja guru menjadi optimal, intinya mendahulukan misi sekolah dari
bilamana diintegrasikan dengan pada kepentingan pribadi (Soekidjan,
komponen sekolah baik kepala 2009).
sekolah,fasilitas kerja, guru, karyawan, Banyak faktor yang mempengaruhi
maupun anak didik. Pidarta (1995) dalam komitmen guru, diantaranya adalah : (1)
Saerozi(2005:2) mengemukakan ada Kepercayaan dan penerimaan terhadap
beberapa faktor yang dapat tujuan sekolah (2) Tingkat keterlibatan
mempengaruhi kinerja guru dalam dalam pengambilan keputusan (3)
melaksanakan tugasnya yaitu : (1) Menciptakan iklim yang kondusif untuk
Kepemimpinan kepala sekolah,(2) belajar (4) Prestasi siswa (5) Hadiah dan
33

otonomi tugas (6) Feedback dari Sementara Hasibuan (2012:32)


lingkungan atas tugas yang telah berpendapat bahwa motivasi adalah
dilaksanakan (7) Kepuasan kerja. suatu perangsang keinginan dan
Untuk membangun komitmen penggerak kemauan bekerja seseorang;
sebagai guru yang professional, guru setiap motifnya mempunyai tujuan
dituntut berapa hal, antara lain : mampu tertentu yang hendak
mengembangkan ilmunya mengikuti dicapai. Selanjutnya
proses perkembangan jaman, agar anak Siagian memaparkan bahwa motivasi
didiknya dapat menerima apa yang dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
disampaikan oleh guru; disiplin dan tertib proses pemberian motiv bekerja para
dalam menjalankan tugasnya. bawahan sedemikian rupa sehingga
Bagaimanapun konsepnya kalau tidak manusia bekerja dengan ikhlas demi
disiplin maka ilmu itu tidak akan sampai tercapainya tujuan sekolah dengan
kepada siswa. Bermasyarakat dengan efisiensi dan ekonomis.
warga utamanya wali murid. Wawasan Dengan demikian motivasi
kemasyarakatan perlu dipupuk guru untuk seseorang ditentukan oleh kuat
mendapatkan metode yang tepat dalam lemahnya motif, sedangkan motif
melaksanakan kegiatan belajar mengajar adakalanya diartikan sebagai
dengan siswa. Guru dapat membimbing kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak
siswa dalam belajar. Belajar bagi siswa hati seseorang. Jika seseorang
jangan hanya dibatasi dengan mata mendapat motivasi yang kuat dan
pelajaran yang ada, namun lebih dari itu kokoh, akan lahir kemauan yang kuat.
hendaknya siswa dapat mengembangkan Pada tataran ini seseorang akan
ilmunya dengan referensi lainnya memapu mengerjakan pekerjaan-
Berperilaku sebagaimana layaknya SHNHUMDDQ EHVDU ³6D\D SDVWL ELVD DVDO
orangtua, guru adalah orang tua kedua, VD\D PDX´
dalam arti guru tempat berlindung, Pemberian motivasi secara
bertanya dan lain-lain. implisit berarti bahwa pimpinan sekolah
Berdasarkan uraian di atas dapat harus seringkali berada di tengah-
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tengah para bawahannya, menjalin
komitmen guru adalah janji pada diri guru komunikasi yang baik serta interaksi
itu sendiri atau orang lain yang tercermin yang bersifat horisontal. Dengan
dalam tindakan yang mendorong rasa demikian, instruksi, bimbingan, nasihat
percaya diri dan semangat kerja dalam dan koreksi bila diperlukan dapat
menjalankan tugas menuju perubahan ke berjalan secara alami. Dalam kondisi
arah yang lebih baik. seperti ini telah tercakup pula upaya
Komitmen seorang guru pada sekolah akan untuk mensikronisasikan tujuan sekolah
mendorong guru untuk meningkatkan dan tujuan pribadi dari gurunya.
kinerjanya sebagai seorang guru. Dengan kata lain hubungan antara
Komitmen yang efektif ditunjukkan pimpinan dan bawahan berada di antara
dengan kehadiran guru yang tepat waktu, formal, akan menjadi kaku, dan jika
semangat guru dalam mewujudkan misi hubungan bersifat informal, pimpinan
sekolah, semangat mengajar dan rasa kehilangan wibawa. Di sinilah perlunya
kepemilikan atas sekolah. seni memimpin agar hubunganantara
George R. Terry (2000:43) atasan dan bawahan serasi. Pimpinan
mengartikan motivasi sebagai upaya yang baik bukanlah yang ditakuti, tetapi
mengusahakan agar seseorang dapat yang disegani. Pada perkataan lain,
mengerjakan pekerjaan dengan dalam upaya meningkatkan motivasi,
semangat karena ia ingin juga diperlukan insentif yang berkaitan
melaksanakannya . erat dengan kebutuhan.
34

Dalam motivasi tentunya HASIL DAN PEMBAHASAN


dipengaruhi oleh factor-faktor yang Hasil
mendorong seseorang melakukan Hasil penelitian menunjukkan
sesuatu. Faktor-faktor yang bahwa : pertama, Komitmen guru SMAN
mempengaruhi motivasi seseorang 6 Kota Bengkulu sudah sesuai dengan
adalah sebagai berikut : indikator komitmen guru dimana
1) Karakteristik individu, antara lain : tercermin dalam tindakan guru-guru yang
minat, sikap terhadap diri sendiri, mendorong rasa percaya diri dan
pekerjaan dan situasi pekerjaan, semangat kerja dalam menjalankan tugas
kebutuhan individual, kemampuan menuju perubahan ke arah yang lebih
dan kompetensi, pengetahuan baik. Dalam merencanakan karirnya
tentang pekerjaan, emosi, suasana sebagai guru, guru-guru di SMAN 6 Kota
hati, perasaan, keyakinan dan nilai- Bengkulu mengetahui bagaimana untuk
nilai. bisa menjadi produktif dan menjadi guru
2) Faktor-faktor pekerjaan, antara lain yang aktif dalam profesinya.
: (a) faktor lingkungan pekerjaan, Kedua, Motivasi kerja guru dalam
yaitu : gaji yang diterima, meningkatkan kinerja guru di SMAN 6
kebijakan-kebijakan sekolah, Kota Bengkulu sudah sesuai dengan
supervise, hubungan antar manusia, unsur-unsur motivasi kerja guru
kondisi pekerjaan, budaya ditunjukkan dengan keadaan guru di
organisasi; (b) faktor dalam SMAN 6 Kota Bengkulu mau bekerja
pekerjaan, yaitu : sifat pekerjaan, dengan ikhlas dan bersemangat
rancangan tugas atau pekerjaan, sehingga tujuan sekolah tercapai secara
pemberian pengakuan terhadap efektif. Mereka berupaya meningkatkan
prestasi, tingkat atau besarnya motivasi kerja guru agar
tanggung jawab yang diberikan, mempunyai loyalitas yang tinggi
adanya perkembangan dan terhadap sekolah harus sejalan dengan
kemajuan dalam pekerjaan, adanya kepentingan pribadi serta tujuan
kepuasan dari pekerjaan. sekolah. Motivasi kerja guru di SMAN
6 Kota Bengkulu ditunjukkan dengan
METODE upaya untuk memenuhi kebutuhan
Metode yang digunakan dalam guru sehingga semangat kerja tidak
penelitian ini yaitu metode penelitian menurun dan keinginan untuk
deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini berprestasi terpacu secara maksimal
yang menjadi subjek penelitian adalah untuk mencapai tujuan sekolah dan agar
Kepala sekolah dan tenaga guru SMAN 6 motivasi kerja guru tetap konsisten dan
Kota Bengkulu. Dalam mengumpulkan tidak gampang dipengaruhi oleh pihak
data-data tersebut peneliti menggunakan lain untuk melakukan tindakan yang
teknik-teknik pengumpulan data bertentangan dengan tujuan sekolah.
observasi, wawancara dan dokumentasi. Ketiga, Komitmen dan motivasi
Penelitian ini menggunakan teknik guru dalam upaya meningkatkan mutu
analisis data analisis deskriptif. Data yang hasil belajar di SMAN 6 Kota Bengkulu
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan cara meningkatkan
data yang berkaitan dengan komitmen, kualitas pendidikan sesuai dengan
motivasi kerja guru dan kinerja di SMAN serangkaian proses yang teratur dan
6 Kota Bengkulu. sistematis. Upaya meningkatkan mutu
hasil belajar di SMAN 6 Kota Bengkulu
melalui komitmen dan motivasi kerja
guru antara lain : (a) Faktor
personal/individual, meliputi unsur
35

pengetahuan, keterampilan (skill), memiliki hasrat yang kuat untuk tetap


kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, bertahan di sekolah tersebut.
dan komitmen yang dimiliki oleh tiap Komitmen merupakan nilai sentral
individu guru (b) Faktor kepemimpinan, dalam mewujudkan soliditas sekolah.
meliputi aspek kualitas manajer dan team Komitmen tinggi dari guru akan
leader dalam memberikan dorongan, meningkatkan motivasi dan meningkatnya
semangat, arahan dan dukungan kerja kinerja, komitmen tinggi berhubungan
pada guru, (c) Faktor tim, meliputi dengan kemandirian dan ³6HOI &RQWURO´
kualitas dukungan dan semangat yang .Komitmen tinggi ditunjukkan dengan
diberikan oleh rekan dalam satu tim, kesetiaan terhadap sekolah dan memiliki
kepercayaan terhadap sesama guru, efek positif terhadap prestasi siswa di
kekompakan dan keeratan guru (d) Faktor sekolah. Komitmen guru dimaknai sebagai
sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas komitmen guru merupakan faktor penentu
kerja yang diberikan oleh pimpinan yang mempengaruhi proses pengajaran
sekolah, proses sekolah dan kultur kerja dan belajar siswa.
dalam sekolah sehingga secara langsung Apa yang didapatkan selama
dapat tercermin dari output yang seorang guru menjalankan pendidikannya
dihasilkan baik yang berupa jumlah akan memberikan dasar bagi guru tersebut
maupun kualitasnya. untuk mengajar, dimana hal tersebut
diperlukan untuk menumbuhkan
Pembahasan kepercayaan diri guru untuk memulainya.
Komitmen merupakan kemauan Tetapi apapun profesinya tidaklah
dan kemampuan seorang guru untuk dapat mungkin untuk mempelajari semua hal
menyeimbangkan antara sikap dan yang berkaitan. Tidak mungkin seorang
tindakan untuk mewujudkan tujuan guru mendapatkan semua informasi dari
sekolah dengan mengutamakan pendidikan formal yang dijalaninya.
kepentingan sekolah daripada kepentingan Seorang guru diharapkan bisa memulai
diri sendiri, seseorang ataupun golongan. dengan tingkat kompetensi yang pasti
Komitmen menyelaraskan perilaku pribadi dalam menciptakan kelas, menyusun
dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan instruksi, dan bekerja bersama siswa untuk
sekolah. Hal ini mencakup cara-cara mendukung pelajaran mereka. Untuk
mengembangkan tujuan atau memenuhi unggul dalam profesi ini, untuk
kebutuhan sekolah yang intinya menunjukkan bahwa seorang guru
mendahulukan misi sekolah dari pada mengerjakan tugasnya dengan serius dan
kepentingan pribadi (Blogtopsites, 2016).. sungguh-sungguh, dan untuk menantang
Dari hasil wawancara dengan diri guru itu sendiri untuk meningkatkan
kepala sekolah SMAN 6 Kota Bengkulu keahliannya, penting untuk mengetahui
diketahui bahwa komitmen sebagai bahwa mengajar merupakan pengalaman
seorang guru adalah menjalankan hak dan belajar yang berkelanjutan selama masa
kewajiban sebagaimana tugas seorang perjalanan karir guru tersebut.
guru. Menyukai aktivitas sebagai seorang Banyak faktor yang mempengaruhi
pendidik yang ditandai dengan gairah dan komitmen guru di SMAN 6 Kota
semangat yang tinggi dalam menjalankan Bengkulu, diantaranya adalah : (1)
tugas dan aktivitas yang berhubungan Kepercayaan dan penerimaan terhadap
dengan kegiatan belajar mengajar. tujuan sekolah (2) Tingkat keterlibatan
Komitmen dapat juga berarti dalam pengambilan keputusan (3)
penerimaan yang kuat individu terhadap Menciptakan iklim yang kondusif untuk
tujuan dan nilai -nilai sekolah, dan belajar (4) Prestasi siswa (5) Hadiah dan
individu berupaya serta berkarya dan otonomi tugas (6) Feedback dari
36

lingkungan atas tugas yang telah sesuai dengan rencana dalam rangka
dilaksanakan (7) Kepuasan kerja. mencapai tujuan sekolah.
Untuk membangun komitmen .DWD ³PRWLI´ GLDUWLNDQ VHEDJDL
sebagai guru yang professional, di SMAN daya upaya yang mendorong seseorang
6 Kota Bengkulu guru dituntut berapa hal, untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
antara lain : Mampu mengembangkan dikatakan sebagai daya penggerak dari
ilmunya mengikuti proses perkembangan dalam dan di dalam subjek, untuk
jaman, agar anak didiknya dapat menerima melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
apa yang disampaikan oleh guru. Disiplin mencapai suatu tujuan. Bahkan motif
dan tertib dalam menjalankan tugasnya. dapat diartikan sebagai suatu kondisi
Bagaimanapun konsepnya kalau tidak intern (kesiapsiagaan). Selain motif,
disiplin maka ilmu itu tidak akan sampai dalam psikologi dikenal pula istilah
kepada siswa. Bermasyarakat dengan motivasi. Motivasi berasal dari bahasa
warga utamanya wali murid. Wawasan Latin movere yang berarti dorongan (daya
kemasyarakatan perlu dipupuk guru untuk penggerak) setiap orang dalam suatu
mendapatkan metode yang tepat dalam aktivitas berbeda satu dengan yang lain
melaksanakan kegiatan belajar mengajar tergantung pada kemampuan, kemauan,
dengan siswa, guru dapat membimbing keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan,
siswa dalam belajar. Belajar bagi siswa sasaran, imbalan atau motif dan dorongan.
jangan hanya dibatasi dengan mata Dorongan dalam diri seseorang
pelajaran yang ada, namun lebih dari itu menyebabkan mengapa ia berusaha
hendaknya siswa dapat mengembangkan mencapai tujuan yang direncanakan baik
ilmunya dengan referensi lainnya secara sadar atau tidak sadar. Dorongan ini
Berperilaku sebagaimana layaknya pula yang menyebabkan seseorang
orangtua, guru adalah orang tua kedua, berperilaku (Hidayati,2016).
dalam arti guru tempat berlindung, Dalam penentuan dan
bertanya dan lain-lain. pelaksanaannya dipilih motif yang
Motivasi merupakan istilah yang paling baik dan paling kuat untuk
lebih umum yang menunjuk pada seluruh dilaksanakannya dengan segera.
proses gerakan, termasuk situasi yang Berbagai eksperimen menunjukkan
mendorong, dorongan yang timbul dalam bahwa bekerja secara cepat dan
diri individu, tingkah laku yang bergabung, yaitu kerjasama secara
ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari kooperatif menambah besarnya usaha
gerakan/perbuatan-perbuatan (Sadirman, Motivasi adalah suatu
2005). perangsang keinginan dan penggerak
Motivasi ialah keinginan untuk kemauan bekerja seseorang; setiap
berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah motifnya mempunyai tujuan tertentu
kebutuhan (need), keinginan (wish), yang hendak dicapai. Selanjutnya
dorongan (desire) atau impuls. Motivasi Siagian memaparkan bahwa motivasi
merupakan keinginan yang terdapat pada dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
seseorang individu yang merangsangnya proses pemberian motiv bekerja para
untuk melakukan tindakan-tindakan atau bawahan sedemikian rupa sehingga
sesuatu yang menjadi dasar atau alasan manusia bekerja dengan ikhlas demi
seseorang berperilaku. Penggerakkan tercapainya tujuan sekolah dengan
(motivating) dapat diartikan sebagai efisiensi dan ekonomis.
upaya pimpinan untuk menggerakkan Dengan demikian motivasi
(memotivasi) seseorang atau kelompok seseorang ditentukan oleh kuat
orang yang dipimpin untuk melakukan lemahnya motif, sedangkan motif
tugas/kegiatan yang diberikan kepadanya adakalanya diartikan sebagai
kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak
37

hati seseorang. Jika seseorang Guru SMAN 6 Kota Bengkulu


mendapat motivasi yang kuat dan menyadari bahwa betapa pentingnya
kokoh, akan lahir kemauan yang kuat. motivasi kerja guru dalam meningkatkan
Pada tataran ini seseorang akan kinerja guru, agar guru melaksanakan
memapu mengerjakan pekerjaan- tugas yang diberikan kepadanya dengan
SHNHUMDDQ EHVDU ³6D\D SDVWL ELVD DVDO ikhlas dan bersemangat sehingga tujuan
VD\D PDX´ sekolah yang sudah ditetapkan dicapai
Pemberian motivasi secara maksimal.
implisit berarti bahwa pimpinan sekolah Kinerja merupakan suatu
harus seringkali berada di tengah- persyaratan-persyaratan tertentu yang
tengah para bawahannya, menjalin akhirnya secara langsung dapat tercermin
komunikasi yang baik serta interaksi dari output yang dihasilkan baik yang
yang bersifat horisontal. Menurut hasil berupa jumlah maupun kualitasnya.
penelitian Prananosa, Pestalozi, Adisel Output yang dihasilkan dapat berupa fisik
(2018) menjelaskna bahwasanya maupun non fisik yang menyebutnya
komunikasi menimbulkan dialogis berupa karya, yaitu suatu hasil atau
antara bawahan dan atasan, dalam hal pekerjaan baik berupa fisik atau material
ini adalah kepala sekolah dan guru. maupun non fisik maupun non material.
Dengan demikian, instruksi, bimbingan, Seorang guru dalam mengerjakan
nasihat dan koreksi bila diperlukan tugasnya dengan baik, seringkali
dapat berjalan secara alami. Dalam ditentukan oleh penilaian terhadap
kondisi seperti ini telah tercakup pula kinerjanya penilaian tidak hanya
upaya untuk mensikronisasikan tujuan dilakukan untuk membantu mengawasi
sekolah dan tujuan pribadi dari sumber daya sekolah namun juga untuk
gurunya. Dengan kata lain hubungan mengukur tingkat efisiensi penggunaan
antara pimpinan dan bawahan berada di sumber daya yang ada dan
antara formal, akan menjadi kaku, dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu
jika hubungan bersifat informal, diperbaiki Solomon, 2007).
pimpinan kehilangan wibawa. Di Kinerja guru adalah kemampuan
sinilah perlunya seni memimpin agar dan usaha guru untuk melaksanakan tugas
hubungan antara atasan dan bawahan pembelajaran sebaik-baiknya dalam
serasi. Pimpinan yang baik bukanlah perencanaan program pengajaran,
yang ditakuti, tetapi yang disegani. pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
Pada perkataan lain, dalam upaya evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru
meningkatkan motivasi, juga diperlukan yang dicapai harus berdasarkan standar
insentif yang berkaitan erat dengan kemampuan profesional selama
kebutuhan. Di SMAN 6 Kota Bengkulu, melaksanakan kewajiban sebagai guru di
hubungan antara pimpinan dan bawahan sekolah.
terjalin dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Motivasi kerja guru sebagai kinerja guru di SMAN 6 Kota Bengkulu
upaya untuk memenuhi kebutuhan guru agar kinerja guru menjadi optimal,
sehingga semangat kerja tidak menurun bilamana diintegrasikan dengan
dan keinginan untuk berprestasi terpacu komponen sekolah baik kepala sekolah,
secara maksimal untuk mencapai tujuan fasilitas kerja, guru, karyawan, maupun
sekolah. Motivasi kerja guru diperlukan anak didik.
agar guru tetap konsisten dan tidak Penilaian terhadap kinerja
gampang dipengaruhi oleh pihak lain merupakan faktor penting untuk
untuk melakukan tindakan yang meningkatkan kinerja guru, bagian-
bertentangan dengan tujuan sekolah bagian yang menunjukkan kemampuan
(Brent,2010). guru yang kurang dapat diidentifikasi,
38

diketahui sehingga dapat ditentukan Kepala sekolah SMAN 6 Kota


strategi dalam meningkatkan Bengkulu sangat berpengaruh dalam
kinerjanya. Kinerja guru memiliki meningkatkan kinerja guru. Kepala
indikator antara lain: 1) menguasai bahan, sekolah bertanggung jawab atas
2) mengelola proses belajar mengajar, 3) penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
mengelola kelas, 4) menggunakan media administrasi sekolah, pembinaan tenaga
atau sumber belajar, 5) menguasai kependidikan lainnya, dan pendayagunaan
landasan pendidikan, 6) merencanakan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
program pengajaran, 7) memimpin kelas, Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan
8) mengelola interaksi belajar mengajar, dengan semakin kompleksnya tuntutan
9) melakukan penilaian hasil belajar tugas kepala sekolah, yang menghendaki
siswa, 10) menggunakan berbagai dukungan kinerja yang semakin efektif dan
metode, 11) memahami dan efisien.
melaksanakan fungsi dan layanan Salah satu cara efektif untuk
bimbingan penyuluhan, 12) memahami mengontrol kualitas mengajar guru dan
dan menyelenggarakan administrasi meningkatkan kualitas administrasi guru,
sekolah, dan 13) memahami dan dapat adalah melalui program supervisi
menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk pendidikan. Supervisi dapat di lakukan
peningkatan kualitas pembelajaran. oleh kepala sekolah. Kehadiran supervisor
Keberhasilan guru dalam ke dalam kelas bertujuan meningkatkan
mengerjakan tugas di SMAN 6 Kota kualitas guru, bukan mencari kesalahan
Bengkulu juga dikaitkan dengan kinerja atau kekurangan guru. Melalui program
guru yang bersangkutan. Artinya guru supervisi pendidikan, kualitas guru di
yang memiliki kinerja yang baik tentunya harapkan dapat berkembang baik, sehingga
harus memperoleh peningkatan karier kualitas sekolah tentu akan berkembang
lebih baik dibanding mereka yang biasa pula.
saja. Dengan demikian, mereka dapat Dalam kegiatan supervisi pendidikan
merasakan manfaat pribadi dari jerih yang dilakukan oleh kepala sekolah
payah dalam mengerjakan tugas yang kepada guru-guru secara rutin dan
diberikan. terjadwal diharapkan agar guru mampu
Faktor-faktor yang mempengaruhi memperbaiki proses pembelajaran yang
kinerja dalam upaya meningkatkan mutu dilaksanakan. Dalam prosesnya, kepala
hasil belajar di SMAN 6 Kota Bengkulu sekolah memantau secara langsung ketika
antara lain : (a) Faktor personal/individual, guru sedang mengajar. Guru mendesain
meliputi unsur pengetahuan, keterampilan kegiatan pembelajaran dalam bentuk
(skill), kemampuan, kepercayaan diri, rencana pembelajaran kemudian kepala
motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh sekolah mengamati proses pembelajaran
tiap individu guru (b) Faktor yang dilakukan guru.
kepemimpinan, meliputi aspek kualitas Selain itu kepala sekolah juga
manajer dan team leader dalam memotivasi guru guna meningkatkan
memberikan dorongan, semangat, arahan kemampuan dan keterampilan dalam
dan dukungan kerja pada guru (c) Faktor merencanakan, melaksanakan, dan
tim, meliputi kualitas dukungan dan membuat evaluasi program pembelajaran
semangat yang diberikan oleh rekan dalam dalam rangka meningkatkan keyakinan
satu tim, kepercayaan terhadap sesama diri sebagai guru professional, menyatakan
guru tim, kekompakan dan keeratan guru kemampuan dan kemahiran guru dalam
tim (d) Faktor sistem, meliputi sistem melaksanakan pembelajaran sehingga
kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh dapat menunjang usaha peningkatan dan
pimpinan sekolah dan kultur kerja dalam pemerataan mutu pendidikan,
sekolah. mendiskusikan permasalahan yang
39

dihadapi dan dialami oleh guru dalam Disamping itu, dapat meningkatkan
melaksanakan tugas sehari-hari dan kepercayaan masyarakat terhadap proses
mencari solusi alternatif pemecahannya penyelenggaraan pendidikan di SMAN 6
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Kota Bengkulu dengan cara meningkatkan
masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan komitmen dan motivasi kerja sebagai
lingkungannya, membantu guru seorang guru yang professional dan
memperoleh informasi teknis edukatif bertanggung jawab.
yang berkaitan dengan kegiatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kegiatan DAFTAR PUSTAKA
kurikulum, metodologi, dan sistem Brent Keijzers . 2010. Employee
pengujian yang sesuai dengan mata motivation related to employee
pelajaran yang bersangkutan. performance in the organisation
.Bachelor Thesis: Employee
Motivation and Performance
SIMPULAN DAN SARAN Blogtopsites. 2016. Pengertian
Simpulan Komitmen Menurut Para
Simpulan penelitian menunjukkan Ahli.Googlebot
bahwa komitmen dan motivasi kerja dalam
meningkatkan kinerja guru di SMAN 6 Firman B. Aji dan Martin. 1990.
Kota Bengkulu secara umum telah Perencanaan dan Evaluasi.Jakarta
memenuhi standar kinerja guru yang telah Bumi Aksara Mangkunegara, A.A.
ditetapkan oleh pemerintah. Anwar Prabu, Manajemen
Sumber Daya Manusia
Saran Perusahaan,Bandung: PT Remaja
Saran kepada pihak yang terkait Rosdakarya
dengan hasil penelitian ini sebagai berikut George. R, Terry. 2000. Prinsip-prinsip
: pertama, kepala sekolah diharapkan lebih manajemen. Bandung: PT. Bumi
aktif dan produktif dalam melakukan Aksara
pembimbingan dan pembinaan terhadap Gibson.2002. Organisasi perilaku,
guru agar memahami arti pentingnya struktur, proses.terjemahan.
komitmen dan motivasi kerja d dan Jakarta: Erlangga
langkah-langkah yang harus ditempuh Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya
dalam usaha meningkatkan kinerja guru. Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kedua, kepala sekolah berusaha Hendry, Sumamora.2007. Manajemen
lebih giat lagi dalam meningkatkan SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
komitmen dan motivasi kerja guru dengan Hidayati. 2016. Pengaruh Komitmen
cara memperhatikan kekurangan dalam hal Organisasi dan Kepuasan Kerja
perlengkapan dan penunjang kegiatan Guru terhadap Kinerja Guru MAN
belajar mengajar serta optimalisasi sumber Kota Lubuk Linggau.Universitas
daya manusia yang terdapat di SMAN 6 Bengkulu : Tesis tidak diterbitkan.
Kota Bengkulu. Husaini Usman. 2010. Manajemen Teori,
Ketiga, kepala sekolah hendaknya Praktek dan Riset
melakukan evaluasi kinerja terhadap Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
pegawai secara berkesinambungan agar Prananosa, A., Pestalozi, D. and Adisel, A.
mutu pendidik menjadi lebih baik. 2018. Konsep Komunikasi
Keempat, sebaiknya guru dan kepala Pendidikan dalam Alqur`An Surat
sekolah saling membantu dalam Lukman. Journal Of
melakukan perbaikan dan tindak lanjut Administration and Educational
terhadap masalah-masalah yang terjadi Management (ALIGNMENT). 1, 1
dalam kinerja di SMAN 6 Kota Bengkulu. (Jun. 2018), 24-37.
40

DOI:https://doi.org/https://doi.org/
10.31539/alignment.v1i1.278.
Saerozi. 2005. Kinerja Guru. Jakarta :
Gema Insani
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja GrafindoPersada
Soekidjan. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta
Solomon, C. B. 2007. The Relationships
among Middle Level
Leadership,Teacher
CommitmeNt, http//edt.missori.edu/
researh
Sulistyorini. 2001. Profesionalisme
Kinerja Guru Masa Depan.
Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai