Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH SIKAP PROFESIONAL, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS


NEGERI KOTA SUNGAI PENUH

Oleh: Eliya Sartika dan Bustari Muchtar

ABSTRACT

The purpose of this research is to revealy influence the professional attitudes,


work motivation and work discipline on the teachers performance in at the Senior High
Schools Sungai Penuh City. The research population is the teachers who civil servants
and the sample taken are 141 teachers as respondents with proporsional stratified
random sampling. The technical data collecting by questioner and document. The
approach which has been used in this reseach is descriptive and data processing by
using SEM technique and Lisrel 8.30 program.
The result of this research shows that: 1)The professional attitudes significantly
influence on the work discipline of teachers 2)The professional attitudes indirectly
significantly influence on the work motivation, 3)The professional attitudes significantly
influence on the teachers performance, 4) Work motivation significantly influence on
the teachers performance , 5)Work discipline significantly influence on the work
motivation of teachers, 6)Work discipline indirectly significantly influence on the
teachers performance. Therefore,it suggested that to increase teachers performance is
necessary to increase both professional attitudes through work discipline and work
motivation.

Keywords: professional attitudes, work motivation, work discipline, and the teachers
performance

A. PENDAHULUAN demikian, kinerja guru merupakan hasil


Pendidikan merupakan upaya manusia kerja secara kualitas dan kuantitas yang
untuk memperluas cakrawala dicapai oleh seorang guru dalam
pengetahuannya dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai dengan
membentuk nilai, sikap, dan perilaku. tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Sebagai upaya yang bukan saja yang terefleksi dalam cara merencanakan,
membuahkan manfaat besar, pendidikan melaksanakan, dan menilai proses belajar
juga merupakan salah satu kebutuhan mengajar (PBM) yang intensitasnya
pokok manusia yang sering di rasakan dilandasi oleh etos kerja, serta disiplin
belum memenuhi harapan. Hal itu di profesional guru dalam proses
sebabkan banyak lulusan pendidikan pembelajaran. Pada kenyataannya masih
formal yang belum dapat memenuhi banyak guru yang bekerja namun belum
kriteria tuntutan sebagai presentase mencapai tujuan pendidikan yang sudah di
penguasaan ilmu yang di perolehnya dari amanatkan.
lembaga pendidikan. Kondisi seperti itu Dalam lingkungan SMA Negeri di
merupakan gambaran rendahnya kualitas kota Sungai Penuh masih banyak guru
pendidikan kita (Soetjipto dan Raflis:2007) yang kurang menguasai isi dan materi
Kemampuan melaksanakan tugas bidang studi yang diajarkan serta
atau kinerja (performance) adalah sesuatu wawasan yang berhubungan dengan
hal yang dapat meningkatkan fungsi materi pelajaran. Hal ini dikarenakan
motivasi secara terus menerus. Dengan kurang matangnya perencananan dalam
pembelajaran, seperti RPP (Rencana memberikan pengetahuan dalam kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran) yang di buat belajar mengajar di kelas, tapi mereka
bukan pada awal tahun pelajaran tapi melupakan tugas lain dari seorang guru
dibuat dalam proses pembelajaran, yaitu mengembangkan keseluruhan
sehingga proses pembelajaran kepribadian anak. Mereka hanya
dilaksanakan tanpa perencanaan yang mengetahui bagaimana mengajar yang
matang. Dari data yang di peroleh dari efektif, dan bisa dikatakan melupakan
wakil bagian kurikulum, untuk guru yang aspek kepribadian dan lingkungan dari
mengumpulkan RPP di awal semester, anak yang memerlukan pembinaan dan
terlihat pada tabel berikut: bimbingan.
Disiplin juga menjadi salah
Tabel Persentase Pengumpulan RPP satufaktor lain yang dapat meningkatkan
Guru SMA Negeri Kota Sungai Penuh kinerja. Menurut Fathoni (2006:172)
NO NAMA disiplin adalah fungsi operatif
SEKOLAH PENGUMPULAN manajemen Sumber Daya Manusia yang
RPP terpenting karena semakin baik disiplin,
1. SMAN 1 SPN 25% semakin bagus kinerjanya.Tanpa disiplin
2. SMAN 2 SPN 90% yang baik, sulit bagi organisasi
3. SMAN3 SPN 75% mencapai hasil yang optimal.
4. SMAN4 SPN 60% Dari hasil pengamatan dan tanya
Sumber : Wakil Kepala Sekolah Bagian jawab peneliti dengan beberapa siswa
Kurikulum T.A 2011/2012 ditemukan masih ada guru yang
Namun mayoritas guru belum menitipkan tugas kepada siswa, tanpa ia
menunjukkan sikap profesional yang masuk kelas dan siswa hanya di suruh
diindikasikan dari tidak adanya mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
perencanaan pengajaran secara matang tanpa arahan cara mengerjakannya.
yang ditandai dankurangnya ketersediaan Bertolak dari latar belakang
dan kelengkapan perangkat pembelajaran, masalah di atas maka secara operasional
seperti silabus, RPP, media dan sumber permasalahan yang akan di teliti dapat di
belajar, pemilihan metode pembelajaran, rumuskan sebagai berikut :
serta alat evaluasi/penilaian pembelajaran 1. Sejauh mana pengaruh sikap
yang akan digunakan untuk mengukur profesional terhadap disiplin kerja guru
kemajuan belajar siswa. Keanggotaan SMA Negeri Kota Sungai Penuh?
organisasi MGMP hanya terlaksana pada 2. Sejauh mana pengaruh sikap
tiga bidang studi, yaitu Bahasa Inggris, profesional terhadap motivasi kerja
Matematika dan Ekonomi, sementara guru SMA Negeri Kota Sungai Penuh?
mata pelajaran lainnya belum memiliki 3. Sejauh mana pengaruh sikap
organisasi profesi menyebabkan sebagian profesional terhadap kinerja guru SMA
besar guru praktis tidak mengikutsertakan Negeri Kota Sungai Penuh?
diri dalam berbagai kegiatan 4. Sejauh mana pengaruh disiplin kerja
pengembangan profesionalnya. terhadap motivasiguru SMA Negeri
Motivasi kerja guru dalam Kota Sungai Penuh?
melakukan tugas yang dibebankan 5. Sejauh mana pengaruh disiplin kerja
kepadanya juga dapat mempengaruhi terhadap kinerja guru SMA Negeri
berhasil tidaknya tujuan pembelajaran Kota Sungai Penuh?
karena akan tergantung pada kemampuan 6. Sejauh mana pengaruh motivasi
dan kesungguhan kerjanya. Beberapa terhadap kinerja guru SMA Negeri
fakta dilapangan berdasarkan pengamatan Kota Sungai Penuh?
peneliti di temui guru yang hanya
7. Sejauh mana pengaruh sikap 2. Sikap Profesional
profesional terhadap motivasi melalui Berkaitan dengan pengertian sikap
disiplin kerja guru di SMA Negeri Kota Walgito (2008: 8) mengemukakan sikap
Sungai Penuh? adalah gambaran kepribadian seseorang
8. Sejauh mana pengaruh sikap yang terlahir melalui gerakan fisik dan
profesional terhadap kinerja melalui tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan
motivasi guru di SMA Negeri Kota atau suatu objek.Berkaitan dengan
Sungai Penuh? pengertian sikap profesional, Soetjipto
9. Sejauh mana pengaruh disiplin kerja (2007) mengemukakan pengertian sikap
terhadap kinerja gurumelalui motivasi profesional sebagai pola tingkah laku
di SMA Negeri Kota Sungai Penuh? seorang guru terhadap profesinya. Pola
tersebut terwujud pada perilaku seorang
B. KAJIAN TEORI guru dalam melaksanakan tugas
1. Kinerja keguruannya. Pengembangan sikap
Kinerja adalah hasil atau tingkat profesional dapat dilakukan dengan cara
keberhasilan seseorang di dalam memberikan pengetahuan, pemahaman,
melaksanakan tugas dibandingkan dengan pelatihan dan penghayatan khusus yang
berbagai kemungkinan seperti standar direncanakan.
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria Menurut Soetjipto (2007) sasaran
yang telah ditentukan terlebih dahulu. sikap profesional guru adalah tugas
Oleh Donelly, Gibson, Ivancevich (1994) sehari-hari yang menjadi tanggung jawab
yang dikutip oleh Rivai (2005) guru, antara lain yaitu : mengelola
menjelaskan bahwa kinerja merujuk pada program pembelajaran, mengelola kelas,
tingkat keberhasilan dalam melaksanakan mengelola interaksi belajar siswa, menilai
tugas serta kemampuan untuk mencapai prestasi siswa, serta memberikan
tujuan yang telah ditetapkan. pelayanan bimbingan terhadap siswa.
Menurut Sardiman (1986) ada 5 3. Motivasi
aspek utama yang merupakan kecakapan Istilah motivasi berasal dari kata motif
dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh yang dapat diartikan sebagai kekuatan
guru yaitu : (1) memahami diri untuk yang terdapat dalam diri individu, yang
menempatkan kedewasaannya, (2) menyebabkan individu tersebut bertindak
mengenal siswa secara utuh, (3) memiliki atau berbuat. Motif tidak dapat diamati
pengetahuan luas tentang tujuan secara langsung, tetapi dapat
pendidikan, (4) memiliki kecakapan diinterpretasikan dalam tingkah lakunya,
memberi bimbingan dan, (5) memiliki berupa rangsangan, dorongan, atau
pengetahuan yang bulat dan baru pembangkit tenaga munculnya suatu
mengenai ilmu yang di ajarkan. tingkah laku tertentu.
Dalam melaksanakan tugasnya Ada pendapat lain, yang
agar mampu menghasilkan kinerja yang menyatakan bahwa analisis motivasi,
baik, maka banyak faktor yang perlu memusatkan perhatian pada faktor-
mempengaruhinya, diantaranya seperti faktor, yang menimbulkan dan
yang di kemukakan oleh Arikunto mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang.
(1990:32) mengklasifikasikan faktor Sedangkan pendapat lainnya, ada yang
kinerja menjadi 2 yaitu faktor internal menitikberatkan pada aspek motivasi yang
antara lain : sikap , minat, intelegensi, berhubungan dengan pengarahan kearah
motivasi dan kepribadian. Sedangkan tujuan (Bindra dalam Winardi,2002) .
faktor eksternal mencakup sarana dan Berbagai ciri yang dapat di amati
prasarana, insentif atau gaji, suasana kerja bagi seseorang yang memiliki motivasi
dan lingkungan kerja kerja, antara lain sebagai berikut : (1)
kinerjanya tergantung pada usaha dan H-5:Disiplin kerja berpengaruh signifikan
kemampuan yang dimilikinya di terhadap motivasi guru SMAN Kota
bandingkan dengan kinerja melalui Sungai Penuh.
kelompok, (2) memiliki kemampuan H-6:Disiplin berpengaruh signifikan
dalam menyelesaikan tugas, (3) seringkali terhadap kinerja guru SMA Negeri Kota
terdapat umpan balik yang konkret Sungai Penuh.
tentang bagaimana seharusnya ia
melaksanakan tugas secara optimal, D. METODE PENELITIAN
efektif, efisien. ( Kontz dan Heinz dalam 1. Populasi dan Sampel
Uno, 2011) Dalam penelitian ini yang akan di
4. Disiplin kerja ambil menjadi sampel dari populasi
Menurut Hasibuan (2003:193) adalah populasi guru PNS di SMA Negeri
disiplin adalah kesadaran dan kesediaan Kota Sungai Penuh yang berjumlah 237
seseorang mentaati semua peraturan dan orang (Data tahun pelajaran
norma-norma sosial yang berlaku. Tanpa 2011/2012).penentuan sampel
disiplin yang baik, sulit bagi seseorang menggunakan teknik proporsional
atau organisasi dalam mencapai tujuannya. stratified random sampling dengan rumus
Menurut Moenir dalam Trinity (2006:34) Issac & Michael berdasarkan proporsi
didalam suatu organisasi akan timbul diperoleh sampel sebanyak 141 orang.
adanya hak dan kewajiban. Kewajiban 2. Variabel dan Defenisi Operasional
yang dilakukan oleh seorang adalah: a. Kinerja (Y)
a. Menyelesaikan tugas atau pekerjaan Kinerja guru SMA merupakan proses
yang dibebankan kepadanya dalam kerja yang dilakukan guru SMA terkait
waktu yang telah ditetapkan dengan tugas apa yang diembannya dan
b. Melayani keperluan orang yang merupakan tanggung jawabnya. Dalam
berkepentingan, baik orang dalam, hal ini, tugas-tugas rutin sebagai seorang
maupun orang luar dengan cara dan guru adalah mengadakan perencanaan,
sikap yang sama (sesuai dengan norma pengelolaan, dan pengadministrasian atas
umum dan upaya organisasi) tugas-tugas pembelajaran, serta
c. Menaati peraturan organisaasi melaksanakan pengajaran.
d. Bersikap dan bertingkah laku sesuai Kisi-kisi kuesioner mengenai
dengan doktrin dan budaya . variabel kinerja dalam penelitian ini
seperti pada tabel berikut:
C. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka konseptual,
penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam
enam hipotesis penelitian sebagai berikut :
H-1:Sikap profesional berpengaruh
signifikan terhadap disiplin kerja guru
SMA Negeri Kota Sungai Penuh.
H-2:Sikap profesional berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja guru
SMAN Kota Sungai Penuh.
H-3:Sikap profesional berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru SMA
Negeri Kota Sungai Penuh.
H-4:Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru SMAN Kota Sungai
Penuh.
Tabel Operasional Variabel Kinerja

b. Sikap profesional (X1) lingkungan internal kedinasannya ataupun


Sikap profesional guru SMA lingkungan eksternalnya sebagai anggota
merupakan pola tingkah laku guru dalam masyarakat.
memahami, menghayati, serta Kisi-kisi kuesioner mengenai variabel
mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesional dalam penelitian ini
sikap profesionalnya dalam menjalankan seperti pada tabel berikut:
tugasnya sebagai tenaga pendidik baik di
Tabel Operasional Variabel Sikap Profesional
c. Motivasi (X2) dari kebutuhan, keinginan, menimbulkan
Motivasi kerja guru tindakan sehingga menghasilkan
adalahdorongan yang berasal dari dalam keputusanyang diarahkan pada pencapaian
diri (internal) dan luar diri (eksternal) tujuan yang telah ditetapkan dalam
seorang guru yang di dasari aspek melaksanakan tugas keguruannya.
psikologikal, kebutuhan, keinginan, Kisi-kisi kuesioner mengenai
sehingga mampu menimbulkan, variabel motivasi dalam penelitian ini
menggerakkan, mengarahkan perilaku seperti pada tabel berikut
atau aktivitas-aktivitas guru yang dimulai
Tabel Operasional Variabel Motivasi

d. Disiplin (X3) untuk berperilaku hati-hati dalam


Disiplin kerja guru SMA menjalankan tugasnya tanpa mengelak
merupakan sikap guru dalam menaati sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan
semua peraturan dan norma yang berlaku wewenang yang diberikan.
baik yang tertulis atau tidak tertulis serta Kisi-kisi kuesioner mengenai variabel
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, disiplin dalam penelitian ini seperti pada
kesediaan disertai kesanggupan dalam tabel berikut
melaksanakannya sehingga mendorong
Tabel Operasional Variabel Disiplin
3. Teknik Analisis Data Hasil uji konfirmasi faktor
Analisis data yang di gunakan dalam terhadap 9 indikator motivasi ternyata ada
penelitian ini adalah menggunakan alat uji 3 indikator yang tidak valid dan 2
Model Persamaan Struktural (Structural indikator tidak reliabel karena memiliki
Equation Modeling/SEM). Pada penelitian nilai T di bawah 1.96, maka 3 indikator
ini menggunakan beberapa perangkat tersebut di keluarkan yaitu X15, X16 dan
lunak untuk pengolahan data seperti : X21.
Excel 2007, SPSS (Statistical Product and Hasil uji konfirmasi faktor
Service Solution) versi 16, dan LISREL terhadap 12 indikator disiplin kerja
(Linear Structural Relationships) 8.30. terdapat 7 indikator yang memiliki nilai
Data mentah diolah, direkap dengan loading di bawah 0,50 sehingga tidak
bantuan perangkat lunak Excel 2007 dan memenuhi persyaratan kriteria standar dan
SPSS versi 16, kemudian mengolah 2 indikator yang tidak reliabel karena
seluruh data dengan teknik analisis memiliki nilai di 1.96 yaitu X23, X24,
deskriptif dan teknik analisis tabulasi X25, X29, X30, X31 dan X32. Hasil
silang (crosstab), dengan bantuan SPSS output CFA LISREL seperti pada gambar
versi 16. Lalu data indikator per variabel berikut:
diolah dengan metode CFA melalui
sofware Lisrel 8.30.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Deskriptif Penelitian
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Dengan
Teknik Corfirmatory Factor Analysis
( CFA)
Teknik analisis faktor konfirmatori
pada penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu analisis faktor konfirmatori
pada variabel-variabel eksogen dan
analisis faktor konfirmatori pada variabel-
variabel endogen.
Pertama, pengujian pada variabel
kinerja terhadap muatan faktor ke 13
ternyata hanya menghasilkan 7 indikator
yang signifikan karena memiliki loading
factor di atas 0,50 sehingga dapat di
terima. Sedangkan 6 indikator lainnya
tidak valid karena tidak memenuhi
persyaratan yaitu Y2, Y4, Y5,Y9,Y11
dan Y13.
b. Estimasi Model Awal
Setelah melalui uji konfirmasi
Hasil analisis pengolahan data terlihat
faktor terhadap 13 indikator sikap
bahwa konstruk yang di gunakan untuk
profesional, ternyata ada 6 indikator yang
membentuk sebuah model penelitian, pada
tidak valid serta masih terdapat 2 indikator
proses CFA (Confirmatory Factor
yang tidak reliabel karena memiliki nilai T
Analysis) sudah memenuhi kriteria
di bawah 1.96. yaitu X1, X3, X5, X9 dan
goodness of fit yang telah di
X13
tetapkan.namun untuk masing – masing
variabel masih terdapat nilai loading yang
di bawah 0.50 dan masih terdapat nilai t model struktural yang di syaratkan. Untuk
yang di bawah 1.96, karena output model pengolahan data dalam penelitian ini
belum memenuhi persyaratan penerimaan seperti yang tampak pada gambar dan
itu maka tidak dapat di ajukan uji tabel berikut:
hipotesis berikutnya. Tabel Hasil Pengujian Pengaruh Sikap
c.Uji Kecocokan (Testing Fit) Profesional, Motivasi, dan Disiplin Kerja
Dalam uji kecocokan ini maka hasil Terhadap Kinerja Guru Sekolah
pengolahan data penelitian akan di Menengah Atas (SMA) Kota Sungai
sesuaikan dengan ketentuan kesesuaian Penuh.

d. Respesifikasi (Re-specification) signifikan, sehingga hanya terdapat 6


Pada variabel kinerja terdapat 13 indikator yang signifikan yaitu pada
indikator yang dari hasil CFA terdapat 6 indikator yaitu pada indikator X14, X17,
indikator yang nilai loading tidak X18, X19, X20 dan X22
memenuhi persyaratan, maka dilakukan Variabel disiplin memiliki 12
perhapusan 6 indikator yang tidak indikator dan dari pengolahan CFA di
signifikan, sehingga hanya terdapat 7 peroleh 5 indikator saja yang memiliki
indikator yang signifikan yaitu pada nilai loading yang signifikan yaitu X26,
indikator Y1, Y3, Y6, Y7, Y8, Y10 dan X27, X28, X33, dan X34, sedangkan 7
Y12. indikator lainnya memiliki hasil yang
Pada variabel sikap profesional tidak signifikan karena nilai loadingnya <
terdapat 13 indikator, dari hasil CFA 0,50. Maka pada proses respesifikasi
terdapat 6 indikator yang nilai loading dilakukan penghapusan 7 indikator
tidak memenuhi persyaratan, maka tersebut.
dilakukan perhapusan 6 indikator yang
tidak signifikan sehingga hanya terdapat 7 F. INTERPRETASI DAN
indikator yang signifikan yaitu pada KOMUNIKASI
indikator X2, X4, X6, X8, X10, X11 dan Hasil analisis pengolahan data
X12 terlihat bahwa konstruk yang di gunakan
Pada variabel motivasi terdapat 9 untuk membentuk sebuah model
indikator yang dari hasil CFA terdapat 3 penelitian, pada proses respesifikasi sudah
indikator yang nilai loading tidak memenuhi kriteria goodness of fit yang
memenuhi persyaratan, maka dilakukan telah di tetapkan yang secara konstruk
perhapusan 3 indikator yang tidak sudah memenuhi kriteria, untuk masing –
masing variabel nilai loading sudah pada kesesuaian model, sehingga model ini
kriteria yang di syaratkan (> 0.50) dan dapat dinyatakan fit (fit model). Model fit
nilai t yang juga >1.96, karena output penelitian tampak pada gambar berikut:
model memenuhi persyaratan penerimaan
Berikut indikator variabel penelitian berdasarkan model fit:

2. Pengujian Kesesuaian Model


Struktural
Parameter untuk kesesuaian model
struktural adalah yang menunjukkan
reliabilitas masing-masing model
struktural. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini menunjukkan bahwa model
pertama memiliki nilai sebesar 0.89 yang
artinya model pertama mampu
menjelaskan 89% dari perubahan pada
variabel motivasi. Model kedua mampu 3. Pengujian Hipotesis
menjelaskan 76% dari perubahan pada a. Variabel Sikap Profesional
variabel disiplin. Model ketiga mampu H-1 : Sikap profesional berpengaruh
menjelaskan 91% dari perubahan pada signifikan terdadap disiplin kerja
variabel kinerja. guru SMAN Kota Sungai Penuh
Dengan model fit penelitian Hipotesis pertama menyatakan
diperoleh diagram jalur untuk 4 variabel sikap profesional sebagai variabel eksogen
penelitian (sikap profesional, motivasi, berpengaruh terhadap disiplin kerja guru
disiplin kerja dan kinerja) , seperti pada SMAN Kota Sungai Penuh, dan hipotesis
gambar berikut: ini terbukti. Dari hasil pengujian Lisrel
diketahui bahwa nilai t sebesar 6.22 pada variabel sikap profesional sebesar 0.87
hubungan variabel sikap profesional yang berarti variabel sikap profesional
terhadap disiplin berada di atas batas kritis memberikan pengaruh sebesar 87 %
yaitu 1.96 maka pengaruh yang diberikan terhadap variabel disiplin kerja dan
variabel disiplin terhadap sikap Hipotesis pertama di terima.
profesional terbukti signifikan. Dengan Gambar Nilai koefisien variabel sikap
kata lain jika sikap profesional profesional terhadap variabel disiplin
ditingkatkan maka disiplin kerja guru kerja
cenderung meningkat pula. Nilai koefisien
.

H-2 : Sikap profesional berpengaruh profesional tidak memberikan pengaruh


signifikan terhadap motivasi kerja terhadap variabel motivasi kerja dengan
guru SMAN Kota Sungai Penuh. nilai t 1.06. Hal ini berarti bahwa,
Hipotesis kedua ini menyatakan meningkatnya sikap profesional tidak
bahwa sikap profesional berpengaruh menyebabkan motivasi kerja juga ikut
terhadap motivasi kerja guru SMAN Kota meningkat. Hasil yang tidak signifikan ini
Sungai Penuh dan hipotesis ini tidak tidak mungkin mempertahankan jalur
terbukti. Hasil olah data Lisrel terhadap motivasi karena berada di bawah
menunjukkan bahwa nilai koefisien batas kritis yang di tetapkan dan
sebesar 0.14 yang berarti variabel sikap Hipotesis kedua ditolak.

Gambar Nilai koefisien variabel sikap profesional terhadap variabel motivasi


H-3 : Sikap profesional berpengaruh 0.31 berarti variabel sikap profesional
signifikan terhadap kinerja guru memberikan pengaruh sebesar 31%
SMAN Kota Sungai Penuh. terhadap variabel kinerja yang
Hipotesis ketiga ini menyatakan memperlihatkan bahwa dengan
bahwa sikap profesional berpengaruh meningkatnya sikap profesional dapat
terhadap kinerja guru SMAN Kota Sungai meningkatkan kinerja guru SMAN Kota
Penuh dan hipotesis ini terbukti. Nilai t Sungai Penuh dan Hipotesis ketiga di
pada variabel laten sikap profesional terima.
dengan kinerja sebesar 2.06 yang berarti Gambar Nilai koefisien variabel sikap
berada diatas batas kritis 1.96. dengan profesional terhadap variabel kinerja.
nilai koefisien sikap profesional sebesar

b. Variabel Motivasi yang berada diatas batas kritis yang di


H-4 : Motivasi berpengaruh signifikan tetapkan. Nilai koefisien variabel laten
terhadap kinerja guru SMAN motivasi sebesar 0.56 yang berarti
Kota Sungai Penuh. variabel motivasi memberikan pengaruh
Hipotesis ke-empat ini sebesar 56% terhadap variabel kinerja
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh yang menandakan bahwa jika terjadi
terhadap kinerja guru SMAN Kota Sungai peningkatan motivasi kerja, maka kinerja
Penuh dan hipotesis ini terbukti. Dari hasil juga cenderung mengalami peningkatan
olah data lisrel tampak nilai t variabel dan Hipotesis ke-empat di terima
motivasi terhadap kinerja sebesar 2.17
Gambar Nilai koefisien variabel motivasi terhadap variabel kinerja
terbukti. Pembuktian ini ditunjukkan dari
nilai t sebesar 3.89 yang jauh diatas batas
kritis dengan nilai koefisien pada variabel
disiplin sebesar 0.82 yang artinya variabel
c. Variabel Disiplin disipllin memberikan pengaruh sebesar
H-5 : Disiplin kerja berpengaruh 82% terhadap variabel motivasi yang
signifikan terhadap motivasi guru berarti peningkatan disiplin kerja
SMAN Kota Sungai Penuh. cenderung akan meningkatkan motivasi
Hipotesis variabel disiplin ini kerja guru SMAN Kota Sungai Penuh dan
menyatakan bahwa disiplin berpengaruh Hipotesis ke-lima di terima.
terhadap motivasi dan hipotesis ini
Gambar Nilai koefisien variabel disiplin terhadap variabel motivasi

H-6: Disiplin kerja berpengaruh 0.48 yang jauh dibawah batas kritis yang
signifikan terhadap kinerja guru sudah di tetapkan yaitu 1.96. Nilai
SMAN Kota Sungai Penuh. koefisien variabel laten disiplin sebesar
Hipotesis terakhir ini menyatakan 0.11 yang berarti variabel disiplin hanya
bahwa disiplin kerja berpengaruh memberikan pengaruh sebesar 11%
signifikan terhadap kinerja dan hipotesis terhadap kinerja dan Hipotesis ke-enam
ini tidak terbukti. Hal ini tampak dari nilai ditolak.
t variabel disiplin terhadap kinerja sebesar
Gambar Nilai koefisien variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerja
d. Pembahasan menghayati serta mengamalkan sikap
Berdasarkan analisis jalur dan hasil kemampuan dan sikap profesionalnya dalam
pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa menjalankan tugasnya maupun sebagai salah
sikap profesional berpengaruh signifikan satu anggota masyarakat, maka dapat pula
terhadap disiplin guru di SMA Negeri Kota memberikan pengaruh yang baik terhadap
Sungai Penuh,Apabila guru menunjukkan pelaksanana tugas rutinnya sebagai tenaga
sikap profesionalnya dengan menumbuhkan pendidik seperti membuat perencanaan,
keinginan dalam dirinya untuk pengelolaan, dan pengadministrasian atas
bertanggungjawab terhadap tugas yang tugas-tugas pemebelajaran, serta pelaksanaan
diembannya dan guru mampu untuk pengajaran.
bertindak sesuai dengan tujuan sistem Pembuktian atas penelitian terdahulu yang
pendidikan, maka permasalahan guru yang dilakukan oleh Samsul Bahri (2011) yang
datang tidak tepat waktu, atau guru yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
sering meninggalkan tugas pada jam signifikan antara motivasi kerja terhadap
mengajar sebagai wujud ketidakdisiplinan kinerja guru juga terbukti pada penelitian ini,
dapat dihindarkan dan dikurangi. karena variabel motivasi juga memberikan
Dari pengujian hipotesis ke dua di peroleh pengaruh yang signifikan terhadap variabel
hasil bahwa variabel sikap profesional tidak kinerja guru SMAN Kota Sungai
berpengaruh secara langsung terhadap Penuh.Dengan keinginan untuk selalu
motivasi. Hal ini tidak sejalan dengan mencapai prestasi guru SMAN Kota Sungai
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Penuh melaksanakan tugas dengan penuh
Masrimal (2011) yang menyebutkan bahwa rasa tanggung jawab, melakukan
keprofesionalan guru berpengaruh positif pengembangan diri dengan peningkatan
dan signifikan terhadap motivasi kerja,guru ketrampilan yang berkaitan dengan tugas
SMAN Kota Sungai Penuh dan hasil ini serta mereka juga memiliki kemadirian
mempelihatkan bahwa meningkatnya sikap dalam tugasnya, hal ini memberikan
profesional tidak menyebabkan pengaruh yang besar terhadap kinerja mereka.
meningkatnya motivasi kerja guru SMAN Kinerja yang baik ini terlihat dari rasa cinta
Kota Sungai Penuh. Motivasi kerja Guru yang tinggi terhadap anak didik, mampu
SMAN Kota Sungai Penuh dapat tumbuh mengelola kelas, menggunakan media,
bukan karena sikap profesional yang menguasai landasan-lamdasan pendidikan
ditunjukkan dalam melaksanakan tugasnya dan melakukan pengadministrasian sekolah.
namun motivasi tersebut telah ada dalam diri Pada hipotesis ke lima memperlihatkan
guru SMAN Kota Sungai Penuh, seperti pengaruh positif dan signifikan antara
semangat untuk menunjukkan prestasi atas variabel disiplin kerja terhadap motivasi guru
apa yang mereka kerjakan, guru SMAN Kota SMAN Kota Sungai Penuh. Peningkatan
Sungai Penuh mau bekerja keras agar dapat disiplin kerja akan memberikan pengaruh
sukses dengan berupaya meningkatkan yang positif dan signifikan pula terhadap
keterampilan keguruannya. peningkatan motivasi guru SMAN Kota
Pengujian hipotesis ketiga pada penelitian Sungai Penuh. Jika guru menunjukkan
ini memperkuat penelitian yang dilakukan disiplin terhadap tugas kedinasannya,
oleh Padmono (2007) yang menyatakan disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap
bahwa sikap profesional berpengaruh suasana kerja dengan mampu memanfaatkan
langsung dan positif terhadap kinerja. lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya dan
Dengan hasil ini menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menunjukkan sikap
dengan meningkatnya sikap profesional guru dan tingkah laku yang dapat dijadikan
SMAN Kota Sungai Penuh dapat contoh bagi siswa ataupun masyarakat, hal
meningkatkan kinerja guru SMAN Kota ini akan memberikan pengaruh terhadap
Sungai Penuh. Jika guru memperlihatkan aspek psikologikal sehingga mampu
pola tingkah laku dalam memahami, mengerakkan, mengarahkan perilaku, dan
menimbulkan tindakan dan keputusan yang peningkatan disiplin kerja akan cenderung
bijak yang dapat diarahkan untuk pencapaian meningkatkan pula kinerja guru SMAN Kota
tujuan yang telah ditetapkan dalam Sungai Penuh, setelah terjadi peningkatan
melaksanakan tugas rutinnya. motivasi kerja guru SMAN Kota Sungai
Pada penelitian yang dilakukan oleh Keke Penuh. Ketaatan guru SMAN Kota Sungai
Aritonang (2005) menyatakan terdapat Penuh terhadap tugas mereka tunjukan
hubungan yang positif antara disiplin kerja dengan menaati peraturan yang sudah
dengan kinerja, namun pada penelitin ini disepakati bersama, mampu melaksanakan
terbantahkan, karena hipotesis ke-enam yang tugas pokok dengan baik, menepati dan
menguji pengaruh variabel disiplin kerja memanfaatkan waktu dengan seefektif dan
terhadap kinerja tidak terbukti, yang seefisien mungkin, menjadi suatu dorongan
menandakan bahwa disiplin yang tinggi atau yang positif dalam melaksanakan tugasnya
rendah tidak memberikan pengaruh terhadap sehingga memberikan pengaruh yang baik
kinerja guru SMAN Kota Sungai Penuh. terhadap kinerja mereka.
Kuat dugaan bahwa jalur korelasional antar Dari uraian diatas, baik dari pengujian
disiplin kerja dan kinerja dalam penelitian ini hipotesis yang berupa pengaruh langsung
tidak bekerja secara langsung melainkan antar variabel ataupun pengaruh tidak
tidak langsung artinya disiplin kerja dapat langsung diperoleh suatu hubungan antara
memberikan pengaruh yang signifikan jika semua variabel yaitu sikap profesional
melalui variabel lain. berpengaruh signifikan dan positif terhadap
Sikap profesional memiliki pengaruh kinerja melalui disiplin dan motivasi sebesar
positif dan signifikan terhadap motivasi 0.91 dengan pengaruh variabel lain hanya
melalui disiplin sebesar 0.71. Hal ini berarti sebesar 9%. Hubungan ini berarti kinerja
peningkatan sikap profesional cenderung dapat meningkat jika terjadi peningkatan
dapat meningkatkan motivasi kerja guru terhadap sikap profesional, motivasi dan
SMAN Kota Sungai Penuh jika terjadi disiplin kerja guru SMAN Kota Sungai
peningkatan disiplin kerja guru SMAN Kota Penuh.
Sungai Penuh. Upaya untuk meningkatkan Sehingga struktur hubungan baru antar
disiplin dapat dilakukan dengan mendorong variabel endogen dan variabel eksogen
guru berperilaku hati-hati dalam seperti pada gambar berikut ini :
pekerjaannya (berhati-hati diartikan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan)
serta proses yang adil dan disiplin didasarkan
pada peraturan yang jelas, sistem denda yang
progresif dan proses yang serius
(Dessler,1997).
Sikap profesional berpengaruh secara
langsung dengan kinerja namun tidak
memiliki pengaruh yang signifikan melalui
motivasi sebesar 0.043. Hasil ini
menunjukkan bahwa sikap profesional yang
meningkat akan cenderung meningkatkan
F. KESIMPULAN
kinerja secara langsung, tanpa harus terjadi
Dari penelitian yang dilakukan maka
peningkatan motivasi kerja guru SMAN
dapat disimpulkan hal-hal berikut:
Kota Sungai Penuh namun dapat melalui
a. Dari 6 hipotesis yang diajukan terdapat 2
variabel yang lain seperti melalui disiplin
hipotesis yang di tolak yaitu hipotesis
kerja.
kedua; variabel sikap profesional tidak
Variabel disiplin berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
terhadap kinerja melalui motivasi sebesar
dan hipotesis ke enam; variabel disiplin
0.46. Hubungan ini memperlihatkan bahwa
kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru. Dan terdapat 4 dalam hal ini guru SMAN Kota Sungai
hipotesis yang terima/terbukti yaitu Penuh diharapkan dapat
hipotesis pertama; sikap profesional mengaktualisasikan perilaku yang positif
berpengaruh signifikan terhadap variabel seperti: penanaman disiplin yang
disiplin, hipotesis ke-tiga; sikap pelaksanaannya muncul dari keinginan
profesional berpengaruh signifikan dan kesadaran dari diri sendiri, bukan
terhadap kinerja guru, hipotesis ke-empat; karena takut mendapat sanksi, sehingga
motivasi berpengaruh signifikan terhadap dapat mengarahkan pada kinerja yang
kinerja guru dan hipotesis ke-lima; baik.
disiplin kerja berpengaruh signifikan b. Menyelenggarakan adminstrasi sekolah
terhadapvariabel motivasi. sebagai indikator yang memiliki pengaruh
b. Sikap profesional berpengaruh terhadap paling rendah terhadap variabel kinerja,
motivasi melalui disiplin kerja, sikap maka guru di harapkan tidak hanya
profesional berpengaruh terhadap kinerja menyampaikan materi kepada siswa,
namun tidak berpengaruh langsung namun juga memiliki dan memahami
melalui motivasi. Dan disiplin kerja tidak pengetahuan yang luas tentang
berpengaruh secara langsung terhadap penyelenggaraan administrasi sekolah,
kinerja namun memiliki pengaruh melalui sebagai kemampuan dalam melaksanakan
motivasi. unsur-unsur penunjang dalam
c. Dari struktural model fit yang diperoleh penyelenggaraan pendidikan yang lebih
dari metode SEM, variabel yang memiliki baik.
jalur terbaik adalah antara pengaruh c. Pada variabel sikap profesional, indikator
variabel sikap profesional terhadap menciptakan suasana sekolah sebaik-
variabel disiplin dan variabel yang baiknya, mengelola komunikasi dengan
memiliki jalur yang paling rendah adalah anak didik dan aktif dalam organisasi
pengaruh variabel disiplin terhadap profesi memiliki nilai loading 3 terendah,
variabel kinerja. dalam hal ini guru SMAN Kota Sungai
d. Variabel kinerja diindikasikan oleh 2 Penuh diharapkan dapat menunjukkan
indikator yaitu cinta anak didik dan pola tingkah laku yang selalu mau bekerja
mengelola kelas.Pengaruh variabel sikap sama, saling menghargai dan saling
profesional dibentuk dari indikator pengertian dengan berbagai pihak seperti:
membangun kerjasama dan hubungan dengan organisasi keguruan (seperti PGRI,
yang baik dengan kepala sekolah dan MGMP), sesama teman sejawat, siswa
dinas yang terkait. Indikator maupun dengan orangtua siswa agar
mengutamakan prestasi dari apa yang tercipta suatu kondisi yang kondusif di
dilakukan seorang guru memberikan sekolah dan terhindar dari sifat
pengaruh yang utama terhadap variabel mementingkan diri sendiri dengan
motivasi. Dan indikator yang paling mengorbankan kepentingan orang lain.
berpengaruh terhadap disiplin kerja d. Pada indikator suka pada tugas yang
adalah memperhatikan tingkah laku penuh tantangan yang memiliki pengaruh
1. SARAN terendah pada variabel motivasi, maka
Dari hasil penelitian, pembahasan, guru SMAN Kota Sungai Penuh di
dan kesimpulan yang telah dipaparkan harapkan dapat melakukan pengarahan
tentang pengaruh sikap profesional, motivasi perilaku pada aktivitas-aktivitas keguruan
kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru yang mendukung pada pencapaian kinerja
SMAN Kota Sungai Penuh, maka ada yang lebih baik dari sebelumnya dan tidak
beberapa hal yang perlu disarankan sebagai hanya melaksanakakan salah satu tugas
berikut: pokok guru yaitu mengajar, namun
a. Sikap profesional berpengaruh terhadap melaksanakan kegiatan mendidik,
kinerja melalui disiplin dan motivasi, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai/ mengevaluasi peserta Bachrudin, Achmad & Harapan L Tobing.
didik. 2003. Analisis Data untuk Penelitian
e. Memanfaatkan waktu dengan baik Survey dengan Menggunakan Lisrel 8.
merupakan indikator yang memiliki FMIPA UNPAD. Bandung.
pengaruh terendah pada variabel disiplin, Bahri, syamsul.2011.Faktor yang
maka guru SMAN Kota Sungai Penuh di mempengaruhi kinerja guru SD di
harapkan dapat menggunakan waktu Dataran Tinggi Moncong Gowa.
luang mereka untuk menambah Jurnal MEDTEK, volume 3, nomor
pengetahuan mengikuti kegiatan-kegiatan 2 oktober 2011: www.google.co.id
ilmiah seperti seminar, diskusi, Caode, M Deden.2012. Pengaruh sikap
simposium baik yang berkaitan dengan profesional dan iklim organisasi
materi pembelajaran yang akan terhadap kinerja guru.Tesis : Blog
disampaikan kepada siswa maupun yang Wahana Edukasi dan Pendidikan
berkaitan dengan tugas-tugas pokok guru Dessler,Gary. 1997. Manajemen Sumber
dengan kecakapan dan kemampuan yang daya manusia. Jakarta: Prenhallindo
dimilikinya sehingga tercapai kinerja Depdiknas. 2008. Penilaian Kinerja Guru.
yang lebih baik. Jakarta: Direktorat Tenaga
f. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kependidikan. Direktorat Jenderal
merangsang peneliti-peneliti lain untuk Peningkatan Mutu Pendidik dan
mencoba mengungkapkan lebih jauh Tenaga Kependidikan. Departemen
mengenai aspek-aspek lain yang Pendidikan Nasional.
berhubungan dengan sikap Fathoni, Abdurrahmat . 2006.Organisasi &
profesional ,motivasi kerja dan disiplin Manajemen Sumber Daya Manusia.
kerja guru pada proses pembelajaran Cetakan Pertama, Penerbit PT Rineka
dengan obyek yang diteliti dapat lebih Cipta, Jakarta.
beragam di berbagai bidang profesi baik Getri AR .2005. Kontribusi persepsi guru
formal maupun non formal. tentang pelatihan peningkatan
g. Jumlah responden yang berjumlah 141 kemampuan profesional,komitmen
orang adalah nilai yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dan sikap
dipertahankan karena sesuai dengan profesional guru terhadap kinerja guru
kaidah pengolahan data SEM dengan sekolah dasar di kota payakumbuh.
metode maxsimum likelihood, jumlah data Padang: Tesis Program Magister
yang diobservasi sebaiknya berkisar Manajemen UNP
antara 100 hingga 200. Ghozali, Imam & Fuad. 2005. Struktural
Equation Modelling: Pengantar.
DAFTAR PUSTAKA Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang
Anonim, 2006. Pedoman Penulisan Tesis Gibson, Ivancevich and Donnely.2005.
Program Magister Manajemen.AUB Organisasi .Alih bahasa Nunuk
Surakarta: www.google.co.id Adiarni.Jakarta:Binarupa Aksara
Aritonang, T Keke.2005.Kompensasi Gibson, Ivancevich and Donelly. 1985.
kerja,disiplin kerja dan kinerja guru Organisasi perilaku, struktur dan
SMP Kristen BPK Penabur jakarta. proses. Jakarta : Erlangga
Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur Gunawan, Budi.2010. Pengaruh Supervisi
Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin
penelitian suatu pendekatan praktik. Kerja Pegawai di STMIK Indonesia.
Jakarta : Rineka Cipta Padang : Tesis Program Megister
Arikunto,Suharsimi.1990. Manajemen Manajemen UNP
pengajaran secara manusiawi. Jakarta:
Rineka cipta
Hasibuan S. Pamalayu. 2010. Organisasi Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi
dan motivasi dasar peningkatan belajar mengajar. Jakarta : Rajawali
produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara Sartono.2008.Pengaruh kepemimpinan,
Hasibuan S, Pamalayu. 2003. Manajemen, profesional, motivasi, lingkungan kerja,
dasar, pengertian dan masalah. Jakarta: dan disiplin kerja terhadap kinerja
Bumi Aksara. pada Universitas Sebelas Maret
http://www.setjen.depdiknas.go.id/prodhukum/ Surakarta.Jurnal: www.google.co.id
dokumen/5212007134511Permen_ Sastrohadiwirjo, B . siswanto. 2002.
16_2007.pdf./2008/05/04/ Manajemen tenaga kerja indonesia.
Idris. 2011. Aplikasi model analisis data Jakarta : Bumi Aksara
kuantitatif dengan program SPSS. Saydam,Ghauzali.1997. Manajemen sumber
Padang : FE UNP daya manusia. Jakarta: Djambaran.
Istijanto .2005. Riset sumber daya manusia. Sesmita .2002. Hubungan motivasi
Jakarta : PT. Garamedia Pustaka berprestasi dan profesionalisme
Utama dengan efektivitas kerja pegawai
Masrimal.2011. Pengaruh insentif sertifikasi negeri sipil(PNS)pada badan
guru dan keprofesionalan terhadap kepegawaian daerah Propinsi Sumbar.
motivasi kerja guru SMSK Negeri Kota Padang : Skripsi Fakultas Ekonomi
Payakumbuh. Padang. Tesis program UNP
magister Manajemen UNP Soetjipto dan Raflis Kosasih. 2007. Profesi
Padmono,Y.2007. Menyusun instrumen keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta
sikap profesinal guru.Jurnal Penelitian Srirezeki, Dian. 2009. Pengaruh Ekuitas
Pendidikan, jilid 10, nomor 1,Februari Merek Dan Nilai Pelanggan Terhadap
2007: www.google.co.id Niat Membeli Ulang (Survei Pada
PP RI No. 19 tahun 2005. Tentang Standar Pelanggan Unkl347 Di Bandung).
Nasional Pendidikan. Bandung: Citra Tesis: www.google.co.id
Umbara. 2006 Toharudin, Toto.2002. Menjadi guru
Ramadiani.2010.Structural Equation Model profesional. Bandung : Remaja Rosda
Untuk Analisis Multivariate karya
Menggunakan Lisrel. Jurnal Informatika Trinity .2006. Pengaruh kemampuan kerja,
Mulawarman. Vol 5 No.1 Februari 2010 : disiplin dan semangat kerja terhadap
www.google.co.id
produktivitas pegawai Fakultas Hukum
Rivai veithzal. 2006. Kepemimpinan dan
UNAND. Padang : Tesis MM UNP
perilaku organisasi. Jakarta: PT raja
Uba surya,yuniant ita dan
Grafindo Persada.
sumaryo.2009 .Kliping tentang arah
Rivai, veithzal .2005. Performance appraisal
perkembangan pendidikan di indonesia.
sistem yang tepat untuk menilai kinerja
Jakarta: CV. Global Usaha Mandiri
karyawan dan meningkatkan daya
Umaidi.1999. Bahan pelatihan kepala SMU.
saing perusahaan. Jakarta: Raja
Jakarta: Depdikbud
Grafindo Persada
Uno, B. Hamzah.2011.Teori Motivasi &
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan
Pengukurannya analisis di bidang
Profesional Guru dan Tenaga
pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Walgito .2008. Psikologi sosial(suatu
Sanjaya,Wina. 2008. Pembelajaran dalam
pengantar).Yogyakarta: Yayasan
implementasi kurikulum berbasis
penerbitan Fakultas Psikologi UGM
kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada
Wandra Ilyas. 2006. Pengaruh disiplin
Media Group.
kerja,motivasi berprestasi dan
Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
komitmen guru dalam melaksanakan
berorientasi Standar Proses
tugas terhadap kenerja guru SMPN 2
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Padang. Padang: Tesis program Pegawai. Jurnal Ilmu Administrasi dan
magister manajement UNP Organisasi.Bisnis dan Birokrasi,Vol
Whitmore, John. (et) Dwi Helly, Purnomo, 16,No 2 (Sept-Des 2009) :
dan Louis, Novianto. 1997. Coaching www.google.co.id
for Performance, Seni Mengarahkan ________.2003.Undang-undang Republik
untuk Mendongkrak Kinerja. Jakarta: indonesia no.20 tahun 2003 tentang
Gramedia Pustaka Utama. sistem pendidikan nasional. Jakarta:
Winardi, J .2002. Motivasi dan pemotivasian BP. Cipta jaya
dalam manajemen. Jakarta : PT Raja ______.1990. Undang-Undang Republik
Grafindo Persada Indonesia no.2 tahun 1989 tentang
Yullyanti,Ellyta.2009. Analisis Proses sistem pendidikan nasional.
Rekrutmen dan Seleksi Pada Kinerja Jakarta:Ditjen Dikti

Anda mungkin juga menyukai