Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah konsumen Minang Mande

Cake Padang yang membeli produk Minang Mande Cake Padang. Tempat

pengambilan data yang beralamat di Jl. Proklamasi No. 65, Alah Laweh, Kec.

Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat 25133.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kausal komparatif yang bertujuan

untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang ada, mencari

kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian

kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan

sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari

faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.

Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif, menurut Sugiyono (2016:16) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

33
34

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk

mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Adapun pengertian

deskriptif menurut Sugiyono (2016:53) adalah metode yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

atau sampel yang telah terkumpul sebagimana adanya, tanpa melakukan analisis

dan membuat kesimpulan yang berlaku umum

3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38) varibel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat maupun nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di

simpulkan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Kualitas Produk (X1)

2. Kesadaran Merek (X2)

3. Keputusan Pembelian Ulang (Y)

4. Kepuasan Konsumen (Z)

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini lebih terarah dalam menganalisa, maka penulis

membuat definisi operasional untuk dijadiakan sebagai acuan dalam pemahan

selanjutnya.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:


35

1. Kualtas Produk (X1)

Menurut Bahar & Sjahruddin, (2017), kualitas produk (product quality)

didefenisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan

kinerja barang atau jasa. Perusahaan harus memiliki kualitas yang baik

atau sesuai dengan harga yang ditawarkan ketika menjual produk maupun

jasa di dalam menjalankan suatu bisnis. Adapun cara pengukuran kualitas

produk yaitu diukur dengan indikator:

a. Rasanya Yang Enak

b. FiturProduk

c. DayaTahanKemasan.

2. Kesadaran Merek (X2)

Menurut Pradipta, Hidayat, & Sunarti, (2016) kesadaran merek adalah

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat

kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek

tertentu. Brand awareness mengukur seberapa banyak konsumen di pasar

yang sanggup untuk mengenali atau mengingat tentang keberadaan suatu

brand terhadap kategori tertentu dan dengan semakin sadarnya konsumen

terhadap suatu brand, semakin memudahkan dalam pengambilan

keputusan pembelian. Indikator yang digunakan untuk mengukur

kesadaran merek yaitu:

a. Di iklankan secara luas

b. Eksistensi

c. Distribusi yang luas


36

d. Merek dikelola dengan baik.

3. Keputusan Pembelian Ulang (Y)

Menurut Putra, Giardo permadi (2017), penjual perlu menyusun

struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen

dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya. Setiap keputusan

membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh kompenen. Komponen-

komponen tersebut adalah:

a. Keputusan tentangjenisproduk

b. Keputusan tentangbentukproduk

c. Keputusan tentangmerek

d. Keputusan tentangpenjualnya

e. Keputusan tentangjumlahproduk

f. Keputusan tentangwaktupembelian

g. Keputusan tentangcarapembayaran.

4. Kepuasan Kerja (Z)

Menurut Setyo, (2017) kepuasan konsumen merupakan salah satu

elemen penting dalam peningkatan kinerja pemasaran dalam suatu

perusahaan. Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan dapat meningkatkan

intensitas membeli dari pelanggan tersebut. Dengan terciptanya tingkat

kepuasan pelanggan yang optimal maka mendorong terciptanya loyalitas

di benak pelanggan yang merasa puas tadi. Kepuasan diukur dari sebaik

apa harapan pelanggan dipenuhi. Sedangkan loyalitas pelanggan adalah


37

ukuran semau apa pelanggan melakukan pembelian lagi. Indikator yang

terkait dengan kepuasan yaitu:

a. Terpenuhinyaharapankonsumen

b. Sikapataukeinginanuntukmenggunakanproduk

c. Merekomendasikankepadapihak lain

d. Kualitaslayanan

e. Loyal

f. Reputasi yang baik

g. Lokasi.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terhingga yaitu semua

konsumen yang membeli produk di Minang Mande Cake.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. . Sampel dalam penelitian ini di dapat dengan
38

menggunakan rumus Lemeshow dengan populasi yang tidak diketahui sebagai

berikut :

Z 2 pq
n= 2
e

Dimana:
n = Jumlah sampel

Z = 1,96

P = Peluang benar 50 %

Q = Peluang salah50 %

e = Taraf kesalahan %

Dalam penelitian ini taraf kesalahan (e) yaitu 5 %.


1,96 2 ( 0,5 ) ( 0,5)
n=
0,052

0,9604
n=
0,0025

n=384,16 atau384

Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 384 orang, melihat

keterbatasan waktu penulis mengambil 100 orang dari 384 sampel yang di dapat

dari populasi yang tidak diketahui dari konsumen Minang Mande Cake Padang.

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dari

sumber-sumber yang mendukung penelitian dan dengan metode yang


39

memudahkan peneliti dalam mendapatkan dan mengumpulkan data yang

diperlukan.

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2016:137) data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh

langsung dari responden yang membeli produk Minang Mande Cake

Padang berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) serta wawancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari

bahan-bahan literatur seperti dokumen-dokumen serta laporan-laporan dan

kepustakaan lainnya Sugiyono (2016:137). Sifat dari data sekunder ini

adalah sebagai pendukung data primer.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tersebut adalah:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan jalan

mendatangi objek yang bersangkutan melalui wawancara atau observasi

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sehubungan dengan pembuatan

skripsi. Ada beberapa teknik pengmpulan data yakni :

a. Wawancara (interview), digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalah yang harus diteliti. Maka dari itu pada


40

instansi pemerintah ini akan di lakuakan teknik wawancara pada

pihak –pihak yang terkait agar mendapatkan data yang akurat.

b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

kunjungan dan pengamatan secara langsung di Minang Mande Cake

Padang.

c. Kuesioner (Questionnaire), merupakan teknik pengmpulan data yang

dialakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Dan nantinya kuesioner yang

dibuat ini akan diedarkan kepada semua pegawai Minang Mande

Cake Padang.

2. Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka adalah pengumpulan data dengan mempelajari buku-

buku literatur serta tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang dibahas.

3.6 Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Instrumen

3.6.1 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:102) Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara

spesifik semua fenomena ini disebut dengan variabel penelitian. Instrumen

penelitian ini berupa kuisioner yang diajukan kepada para responden untuk

memberikan tanggapan atau jawaban dengan cara memilih salah satu jawaban

yang disediakan untuk di check list. Jawaban reponden yang diberikan masih

bersifat kualitatif tetapi akan dikuantitatifkan karena proses tersebut bertujuan


41

untuk memudahkan proses pengukuran penelitian yang diukur dengan

menggunakan skala likert. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian variabel indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa penyataan atau pertanyaan.

Altenatif pilihan jawaban dan skor jawaban angket yang digunakan untuk

penelitian adalah

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian

Pilihan Jawaban Bobot


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (TS) 1
Sumber : Sugiyono, 2016

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Variabel Penelitian
No Variabel Defenisi Operasional Variabel Indikator Sumber
1. Kualitas Kualitas produk (product 1. Rasanya yang enak (Bahar &
Produk quality) disefenisikan sebagai 2. FiturProduk Sjahruddin,
(X1) evaluasi menyeluruh pelanggan 3. DayaTahanKemasan (2017))
atas kebaikan kinerja barang atau
jasa. Perusahaan harus memiliki
kualitas yang baik atau sesuai
dengan harga yang ditawarkan
ketika menjual produk maupun
jasa di dalam menjalankan suatu
bisnis
2. Kesadaran Kemampuan konsumen dalam 1. Di iklankan secara (Dharma &
Merek(X2) mengenali dan mengingat suatu luas Sukaatmadj
merek dalam situasi yang 2. Eksistensi a, 2015)
42

berbeda. 3. Jangkauan distribusi


yang luas
4. Merek dikelola
dengan baik

3. Kepuasan Tingkat perasaan seseorang 1. Terpenuhinya (Arsyanti &


Konsumen setelah membandingkan kinerja harapan konsumen Astuti,
(Z) atau outcame yang dirasakan 2. Sikap atau keinginan 2016)
dengan harapan-harapan terhadap untuk menggunakan
produk tersebut. produk
3. Merekomendasikan
kepada pihak lain
4. Kualitas layanan
5. Loyal
6. Reputasi yang baik
5. Lokasi

4. Keputusan Perilaku pelanggan dimana 1. Keputusan tentang (Ramadhan


Pembelian pelanggan merespons positif jenis produk & Santosa
Ulang (Y) terhadap kualitas produk / jasa 2. Keputusan tentang 2017)
dari suatu perusahaan dan berniat bentuk produk
mengkonsumsi kembali produk 3. Keputusan tentang
perusahaan tersebut. merek
4. Keputusan tentang
penjualnya
5. Keputusan tentang
jumlah produk
6. Keputusan tentang
waktu pembelian
7. Keputusan tentang
cara pembayaran

3.7 Metode Analisis Data

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan

keputusan.Tujuan dari metode analisis dasar adalah untuk mengintrepasikan dan

mearik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Pengolahan data dalam
43

penelitian ini menggunakan program SPSS 21 for Windows. Dalam penelitian ini

menggunakan dua metode yaitu:

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Siregar (2014:162), validitas atau kesahihan adalah

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin

diukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan

pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan.

Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dapat dilakukan secara manual atau

dukungan komputer, misalnya melalui bantuan paket komputer SPSS. Uji

validitas dilakukan dengan membandingkan secara terhitung dengan r-hitung dan

r-tabel melalui tahapan analisis sebagai berikut:

r =n ¿ ¿

Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan
n = Jumlah responden
∑X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = Skor total variabel untuk responden
XY = Jumlah skor perkalian X dan Y

Untuk menentukan valid tidaknya butir-butir pertanyaan dilakukan dengan

cara membandingkan koefisien dengan nilai kritisnya pada α = 0,05 dengan

kriteria penguji:
44

1. Jika r hitung > rtabel maka semua instrumen atau item-item pertanyaan atau

pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau

lebih besar dari 0,05 (dinyatakan valid).

2. Jika r hitung ≤ rtabel maka semua instrumen atau item-item pertanyaan atau

pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi kurang

dari 0,05 (dinyatakan tidak valid)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2016:268) reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila

dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama,

atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau

sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi.

Uji reliabilitas dengan melihat koefisien (cronbach alpha). Semakin tinggi

koefisien reliabilitas semakin reliabel jawaban yang diperoleh dari responden.

Rumus alphanya adalah sebagai berikut:

2
k ∑σb
( )(
r11= k −1 1− 2
σt )
Keterangan:
r11 = Nilai Reliabilitas
k = Jumlah item
∑σ2b = Jumlah varians butir
σ²b = Varians total
45

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung

besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-masing lima dimensi

yang diuji. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 , maka jawaban

dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur nilai dinyatakan

reliabel. Jika nilai Cronsbach’s Coefficient Alpha lebih kecil dari 0,6 , maka

jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai

dinyatakan tidak reliabel.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

3.7.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memilikii distribusi normal.Seperti diketahui

bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik (histogram dan normal plot) dan uji

statistik (Ghozali, 2016).

3.7.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrsi

ditemukan kolerasi antar variabel bebas (independen).Dalam model regresi yang

baik tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal, artinya

variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol.
46

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apaka dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variansid ari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

hemoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai

ukuran (kecil, sedang dan besar) ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas, yakni melihat grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji

white (Ghozali, 2016).

3.7.4 Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear untuk

pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input

berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistik dalam

analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social

Science).

Model I

Z = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:
Z = Kepuasan Konsumen
a = Standar koefisien (konstanta)
X1 = Kualitas Produk
X2 = Kesadaran Merek
b1, b2, b3 = Koefisien Regresi
e = Kesalahan Pengganggu (standar error)
47

Model II

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + e

Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian Ulang
a = Standar koefisien (konstanta)
X1 = Kualitas Produk
X2 = Kesadaran Merek
Z = Kepuasan Konsumen
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi
e = Kesalahan Pengganggu (standar error)

3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Ghozali (2016:249) menyatakan bahwa analisis jalur merupakan

perluasan dari analisis linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal)

yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak

menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai

subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.

Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan

landasan teoritis. Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola

hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk

mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner. Analisis jalur hanya

digunakan untuk menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan

tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas

imajiner.
48

1. Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Dalam analisis jalur sebelum peneliti melakukan analisis suatu penelitian,

terlebih dahulu peneliti membuat diagram jalur yang digunakan untuk

mempresentasikan permasalahan dalam bentuk gambar dan menentukan

persamaan struktural yang menyatakan hubungan antar variabel pada

diagram jalur tersebut. Menurut Noor (2014:81), menyatakan bahwa

diagram jalur dapat digunakan untuk menghitung pengaruh langsung dan

tidak langsung dari variabel independentterhadap suatu variabel

dependent. Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalam apa yang disebut

dengan koefisien jalur, dimana secara matematik analisis jalur mengikuti

mode struktural.

2. Diagram Jalur

Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang diagram jalur

sesuai dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian. Berdasarkan

judul penelitian, maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
Diagram Jalur
49

3. Persamaan Struktural

Menurut Noor (2014:84) persamaan struktural adalah persamaan yang

menyatakan hubungan antarvariabel pada diagram jalur yang ada.

Berdasarkan diagram jalur pada gambar 3.1 di atas, dapat diformulasikan

ke dalam bentuk persamaan struktural, yaitu:

2. Persamaan jalur sub struktur pertama:

Gambar 3.2

Sub Struktur Pertama: Diagram Jalur X1, X2, dan X3 terhadap Z

Z= 𝜌Z𝑋1𝑋1+ 𝜌Z𝑋2𝑋2+ Ԑ1

b. Persamaan jalur sub struktur kedua:

Gambar 3.3

Sub Struktur Ke-dua: Diagram Jalur X1 X2 X3 dan Z terhadap Y


50

Y= 𝜌Y𝑋1𝑋1+𝜌Y𝑋2𝑋2+𝜌𝑌ZZ+ Ԑ2
Keterangan:
X1 = Kualitas produk
X2 = Kesadaran merek
Y = Keputusan pembelian ulang
Z = Kepuasan konsumen
𝜌Z𝑋1X1 = Koefisien jalur kualitas produk terhadap kepuasan konsumen
𝜌Z𝑋2X2 = Koefisien jalur kesadaran merek terhadap kepuasan konsumen
Ԑ1 = Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen
𝜌Y𝑋1X1 = Koefisien jalur kualitas produk terhadap keputusan pembelian
ulang
𝜌Y𝑋2X2 = Koefisien jalur kesadaran merek terhadap keputusan pembelian
ulang
𝜌𝑍𝑌Y = Koefisien jalur kepuasan konsumen terhadap keputusan
pembelian ulang
Ԑ2 = Faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang

3.7.6 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2016:224) Hipotesis diartikan sebagai jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu

harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Pengertian hipotesis tersebut

adalah untuk hipotesis penelitian. Sedangkan secara statistik hipotesis diartikan

sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji

kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistic).

Jadi maksudnya adalah taksiran keadaan populasi melalui data sampel.

3.7.6.1 Uji Determinasi (R²)

Koefisien determinasi berganda (R²) berarti secara bersama-sama

perubahan variabel terikat disebabkan oleh variabel bebas atau dengan kata lain R

squared menunjukkan besarnya penguruh antara variabel bebas dengan variabel


51

Kd = Rj².100% terikat. Untuk menghitung seberapa besar pengaruh X1 dan X2

terhadap Y. koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Kd = Koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terikat

Rj = Korelasi jalur

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

1. Jika Kd mendekati nol (0), maka pengaruh variabel indepenen terhadap

variabel dependen lemah

2. Jika Kd mendekati satu (1), maka pengaruh variabel independeen terhadap

variabel dependen kuat.

3.7.6.2 Uji F

Uji-F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent kualitas

produk (X1) dan kesadaran merek (X2) secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependent keputusan pembelian ulang (Y) dengan variabel intervening

kepuasan konsumen (Z). Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Menurut

Sugiyono(2014:192) Nilai F-hitung dapat dicari dengan:

R2 /k
F hitung = 2
(1−R )/(n−k −1)

Keterangan:
R2 = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independent
n = Jumlah sampel konsumen
52

3.7.6.3 Uji t

Pengujian hipotesis dari data yang dapat didapat yaitu dengan

menggunakan SPSS for windows version 21.0 dengan analisis uji t atau t-test. Dan

dari uji t akan di ketahui pengaruh signifikan pengembangan karir terhadap

kinerja pegawai. Untuk mengujinya menurut (Sugiyono, 2016: 250) yaitu dengan

rumus sebagai berikut:

r √n−k −1
t hitung=
√ 1−r 2
Keterangan :
r2 = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi parsial
n = Jumlah data
k = Jumlah variabel independent

Anda mungkin juga menyukai