Anda di halaman 1dari 9

TRAIT AND FACTOR THEORY

Suciana Fitriani
Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Padang

Pendahuluan kemungkinan untuk kelanjutan


Pentingnya bimbingan karir pendidikan ke jenjang yang lebih
di Sekolah Menengah Atas adalah tinggi. Untuk meningkatkan kualitas
dalam rangka memilih karir dan layanan bimbingan karir di sekolah,
berkarir, karena dapat memberikan para pembuat kebijakan harus dapat
gambaran dan harapan yang akan mengatasi berbagai tantangan, di
dicapai oleh peserta didik di masa sekolah menengah atas. Tantangan
yang akan datang di dunia karirnya, tersebut diantaranya kesenjangan
lulusan SMA diharapkan siap kerja dalam mengakses informasi, dan
dan siap melanjutkan studi dan dalam meningkatkan sifat, tingkat
memiliki sikap kemandirian yang dan kualitas layanan. Sejumlah besar
dapat diandalkan untuk menghadapi peserta didik masih meninggalkan
persaingan di era global dan sekolah lebih awal, sehingga mereka
tantangan karir masa depan. Dengan membutuhkan suatu program di luar
kondisi tersebut diharapkan sekolah yang dapat membantunya
pelaksanaan Bimbingan Karir di membuat transisi ke dunia kerja dan
SMA dapat terus terlaksana dan belajar lebih lanjut.
semakin ditingkatkan dari tahun ke Menurut (Rozano, 2008)
tahun agar dapat berfungsi secara semua orang akan berfikir bahwa
efektif dan efisien. setelah menyelesaikan
Menurut (Prayitno, 2007) pendidikannya, maka seseorang akan
hakekat bimbingan karir pada berencana terjun ke dunia kerja atau
jenjang SMA adalah memberi melanjutkan studinya. Agar peserta
tekanan utama pada penyiapan didik tidak mengalami kesulitan
peserta didik untuk berkarir dan di dalam memasuki dunia kerja atau
samping itu tidak menutup melanjutkan ke jenjang sekolah yang

1
lebih tinggi, maka peserta didik harus merupakan tipe dan syarat tertentu
memahami dirinya terutama yang dimiliki individu tersebut. Trait
mengenai minat, kecakapan dan lain- dengan factor saling berkaitan antara
lainnya. satu dengan yang lainnya, apabila
Di dalam proses konseling, membahas trait otomatis ada factor
konselor harus menggunakan yang berhubungan dengan itu.
pendekatan-pendekatan yang sesuai Teori trait and factor adalah
dengan karakteristik masalah dari sebuah pendekatan secara intelektual
konseli. Salah satu dari pendekatan logis dan rasional dalam
konseling adalah Trait and factor. menerangkan kesulitan-kesulitan
Trait and factor yang sering juga yang dihadapi klien, cara pemecahan
disebut pula konseling yang permasalahan serta proses
mengarahkan (directive counseling), konselingnya didekati secara logis
karena konselor secara aktif rasional (Bimbingan et al., 2018).
membantu klien mengarahkan Konseling karir trait and factor
perilakunya kepada pemecahan menekankan pemahaman diri melalui
kesulitannya. Trait and factor pada tes psikologi (mengukur kepribadian)
umumnya di pakai oleh konselor dan penerapan pemahaman itu dalam
ketika menghadapi jenis konseli yang memecahkan beraneka problem yang
mengalami masalah yang disebabkan dihadapi, terutama yang menyangkut
oleh konseli yang bingung dalam pilihan program studi/bidang karir
mengambil suatu keputusan. (Kelas et al., 2019). Tugas konseling
Konsep Dasar Teori trait and factor adalah membantu
Pengertian teori trait and individu dalam memperoleh
factor secara bahasa trait diartikan kemajuan, memahami, dan
sebagi sifat, karakteristik seorang mengelola diri (Dharsana, 2015).
individu, sedangkan factor berarti Dengan cara membantunya menilai
tipe-tipe, syarat-syarat tertentu yang kekuatan dan kelemahan diri dalam
dimiliki (Zeni, 2016). Trait and kegiatan diri, dengan perubahan
factor merupakan karakteristik dari kemajuan tujuan-tujuan hidup dan
individu tersebut dan factor karir.

2
Trait and factor menjelaskan 1. Setiap individu mempunyai
bahwa pendekatan trait-factor sejumlah kemampuan dan potensi,
menganggap kepribadian sebagai seperti taraf intelegensi umum,
suatu sistem atau faktor yang saling bakat khusus, taraf kreatifitas,
berkaitan satu dengan lainnya, wujud minat serta keterampilan,
seperti kecakapan, minat, dan sikap yang bersama-sama membentuk
(Surya, P dalam Putra, 2015). suatu pola yang khas untuk
Kepribadian seseorang juga individu itu.
menentukan kecakapan, minat dan 2. Pola kemampuan dan potensi
sikap seseorang terhadap suatu hal yang tampak pada seseorang
yang ia sukai, termasuk pemilihan menunjukkan hubungan yang
karir. berlain-lainan dengan kemampuan
Trait and factor dalam dan keterampilan yang dituntut
pengambilan keputusan beranggapan pada seorang pekerja di berbagai
bahwa tiap individu mempunyai bidang pekerjaan.
sifat-sifat dan karakteristik tertentu 3. Kurikulum sekolah yang berbeda
(Rachmayanie et al., 2016). Seorang akan menuntut kapasitas dan
individu yang bersifat agresif akan minat yang berbeda. Dengan kata
menunjukkan sikap agresifnya pada lain, individu akan belajar dengan
situasi yang provokatif saja. lebih mudah dan efektif apabila
Manakala trait secondary tidak potensi dan bakatnya sesuai
menjadi fokus personaliti seseorang dengan tuntutan kurikulum.
tetapi mula menonjol dalam situasi 4. Setiap individu mampu,
tertentu (Havighurst, n.d.). Trait berkeinginan, dan
inilah yang menentukan agresif atau berkecenderungan untuk
tidaknya individu tersebut dalam mengenal diri sendiri serta
menampakkan keingian yang memanfaatkan pemahaman diri
diinginkan seperti pemilihan karir, itu dengan berpikir baik-baik
pemilihan jurusan dan lainya. (Betz, N., Fitzgerald, L., & Hill,
Beberapa asumsi 1989).
dasar trait and factor adalah:

3
Sesuai dengan pendapat di Karakteristik trait and factor
atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan bimbingan dan
asumsi yang mendasari konseling adalah klien menjadi pusat
teori trait and factor adalah setiap kekurangan yang tidak mampu
individu mempunyai keunikan, pola memperbaiki suatu masalah yang
kemampuan dan potensi yang sedang dialaminya, itu menjadi dasar
tampak pada individu disesuaikan penerapan teori trait and factor
dengan pemilihan pekerjaan, tersebut pada klien yang mengalami
kurikulum sekolah yang akan beberapa kekurangan dalam
menuntut kapasitas dan minat yang menyelesaikan masalahnya.
berbeda pada diri individu, dan Yang dimaksud dengan trait
kecenderungan mengenal diri sendiri adalah suatu ciri yang khas bagi
serta pemanfaatan diri sendiri untuk seseorang dalam berpikir,
memahami diri dengan berpikir baik- berperasaan, dan berprilaku, seperti
baik. intelegensi (berpikir), ibahati
(berperasaan), dan agresif
(berprilaku) (Diana et al., 2014).
Karakteristik Teori Setiap individu mempunyai ciri yang
Karakteristik klien dalam khas dalam berfikir dan merasakan
konseling trait and factor dapat untuk menyelesaikan masalah yang
dijelaskan sebagai berikut: sedang dialami oleh individu
1. Tidak dapat memperbaiki tersebut. Adanya factor sebagai
kekurangan, ketidakmampuan, penyeimbang dari trait membuat
dan keterbatasan dirinya. individu tersebut akan meningkatkan
2. Pertumbuhan dan integrasi ciri khas individu dalam
kepribadian terhambat. menyelesaikan masalahnya.
3. Klien tidak mampu menghadapi, Dari beberapa penjelasan di
menjelaskan, dan menyelesaikan atas dapat dikatakan bahwa individu
masalah-masalahnya (Tiarasani, mempunyai beberapa tahap dalam
2012). menyelesaikan masalah yang sedang
dialaminya, berpijak pada asumsi

4
yang telah diuraikan pendekatan trait d. Memberikan kemungkinan
and factor ini diperkuat oleh konsep untuk melakukan penelitian
Frank Parsons (Novitasari, 2013) dan penemuan kuanitatif.
menunjukkan tiga langkah yang e. Penekanan emosi, perasaan dan
harus diikuti dalam pengambilan afektif dalam konseling.
keputusan karier individu yaitu: 2. Kelemahan teori trait and factor,
1. Pemahaman yang jelas mengenai yaitu:
kemampuan otak, bakat, minat, a. Konseling terpusat pada
berbagai kelebihan dan pribadi dan dianggap
kelemahannya, serta ciri-ciri yang sederhana.
lain. b. Terlalu menekankan aspek
2. Pengetahuan tentang keseluruhan afektif emosional, perasaan
persyaratan yang harus dipenuhi sebagai penentu perilaku tetapi
supaya dapat mencapai sukses melupakan factor intelektual,
dalam berbagai bidang pekerjaan, kognitif dan rasional.
serta tentang balas jasa dan c. Penggunaan informasi untuk
kesempatan untuk maju dalam membantu klien tidak sesuai
semua bidang pekerjaan itu. dengan teori.
3. Berpikir secara rasional mengenai d. Tujuan untuk sikap klien yaitu
hubungan antara kedua kelompok memaksimalkan diri dirasa
diatas. terlalu luas dan umum
Kelebihan dan Kekurangan Teori sehingga sulit menilai individu.
1. Kelebihan teori trait and factor, e. Sulit bagi konselor untuk
yaitu: bersikap netral dalam situasi
a. Pemusatan pada klien dan hubungan interpersonal.
bukan pada konselor. f. Terlalu banyak pertimbangan
b. Identifikasi dan hubungan yang ditekankan pada data
konseli sebagai wahana utama objektif (Santi, Suranata, &
dalam mengubah kepribadian. Dharsana, 2014).
c. Lebih menekankan pada sikap
konselor daripada teknik.

5
Riset-riset Berkenaan dengan memahami bakat minat dan
Teori kemampuannya melalui tes
Di dalam proses konseling, psikologi, sehingga konseli dapat
konselor harus menggunakan memecahkan masalah berkaitan
pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan pemilihan jurusan, studi
dengan karakteristik masalah dari lanjut dan pemilihan pekerjaan atau
konseli. Salah satu dari pendekatan karier di masa yang akan datang,
konseling adalah trait and factor. selain juga dapat membantu
Trait and factor yang sering juga seseorang/konseli dalam mengambil
disebut pula konseling yang keputusan. Disamping itu konseling
mengarahkan (directive counseling), trait and factor juga mengalami
karena konselor secara aktif perkembangan tidak hanya terbatas
membantu klien mengarahkan membantu konseli dalam
perilakunya kepada pemecahan memghadapi masalah yang
kesulitannya. Trait and factor pada berhubungan dengan karier atau
umumnya dipakai oleh konselor pekerjaan tetapi juga membantu
ketika menghadapi jenis konseli yang dalam pengambilan keputusan
mengalami masalah yang disebabkan berkaitan dengan semua
oleh konseli yang bingung dalam permasalahan yang dialami oleh
mengambil suatu keputusan individu yang menyangkut intelek,
(Sumarsih et al., 2016). Trait and sosial dan emosionalnya
factor ini dapat digunakan oleh (Sulistyowati & Mahmudi, 2016).
konselor apabila klien kebingungan Trait and factor ini digunakan oleh
dalam menyelesaikan masalah yang konseli untuk menyelesaikan
sedang dialaminya dan trait and masalah klien dalam menentukan
factor digunakan sesuai dengan jurusan yang ingin dipilihnya dan
karakteristik yang sesuai dengan pekerjaan yang sesuai dengan bakat
masalah yang dialami klien. dan minatnya. Klien merasa bingung
Bimbingan dan konseling dalam menentukan hal tersebut,
trait and factor digunakan untuk dengan itu konselor boleh
membantu konseli agar dapat menggunakan trait and factor.

6
Aplikasi Teori dalam BK memperbaiki kekurangan,
Dalam hal ini, penggunaan ketidakmampuan dan keterbatasan
layanan konseling trait and factor diri; dan membantu pertumbuhan dan
merupakan corak konseling yang integrasi kepribadian. Pada hubungan
menekankan pada pemahaman diri konseling, individu diharapkan
melalui testing psikologis dan mampu menghadapi, menjelaskan
penerapan pemahaman itu dalam dan menyelesaikan masalah-
memecahkan beraneka masalah yang masalahnya (Sholihin, 2015). Dari
dihadapi, terutama yang menyangkut penjelasan ini jelas bahwa trait and
pilihan program studi dan atau factor membantu konseli
bidang pekerjaan (Rachmayanie, menyelesaikan masalah kebingungan
Sulistiyana, Sari, & Cintya, 2016). yang dialaminya teruatama dalam
Konseling trait and factor ini menentukan karir dan untuk itu pula
digunakan apabila klien merasa trait and factor dapat membantu
bingung dalam menentukan jurusan konseli dalam memperoleh kemajuan
dan pekerjaan yang sesuai dengan dalam hidupnya dengan cara
minat dan bakatnya dimilikinya, mengajak konseli mengenal kekuatan
kebingungan itu yang menjadi dan kelemahan dirinya melalui
masalah dalam kehidupan klien testing psikologis dan pemahaman
sehingga konselor menerapkan trait dalam memecahkan masalah
and factor. mengenai kebingungan dalam
Bahwa tugas konseling trait menentukan jurusan dan karir.
and factor adalah membantu individu Konseling trait-factor dapat
dalam memperoleh kemajuan dideskripsikan adalah corak
memahami dan mengelola diri konseling yang menekankan
dengan cara membantunya menilai pemahaman diri melalui testing
kekuatan dan kelemahan diri dalam psikologis dan penerapan
kegiatan diri dengan perubahan pemahaman itu dalam memecahkan
kemajuan tujuan-tujuan hidup dan baraneka problem yang dihadapi,
karir. Konseling dilaksanakan terutama yang menyangkut pilihan
dengan membantu individu untuk program studi/bidang pekerjaan

7
(Mahfud, 2016). EMOTIVE TEKNIK Jurnal
Bimbingan dan Konseling
Indonesia Vol 4 No 2 , Oktober
Daftar Pustaka
2019. 4(2).
Mahfud, M. (2016). KONSELING
Betz, N., Fitzgerald, L., & Hill, R.
TRAIT AND FACTOR BAGI
(1989). Trait-Factor Theories:
SISWA YANG KESULITAN
Traditional Cornerstone of
DALAM MEMILIH
Career Theory. Cambridge
PROGRAM BELAJAR.
University Press.
FIKROH: Jurnal Penelitian
Bimbingan, J., Pendidikan, F. I., &
Dan Ilmu Pendidikan, 9(2),
Surabaya, U. N. (2018). Dr.
124–143.
Najlatun Naqiyah,M.Pd Jurusan
Novitasari, P. (2013).
Bimbingan dan Konseling,
MENINGKATKAN
Fakultas Ilmu Pendidikan,
PEMAHAMAN SISWA
Universitas Negeri Surabaya
TENTANG CARA MEMBUAT
Email: najlatunnaqiyah.
KEPUTUSAN KARIER
Dharsana, I. K. (2015). Teori-teori
MELALUI LAYANAN
Konseling. Jurusan Bimbingan
INFORMASI KARIER PADA
dan Konseling Fakultas Ilmu
SISWA KELAS X SMA NEGERI
Pendidikan Universitas
1 BUMIAYU TAHUN AJARAN
Pendidikan Ganesha.
2012/2013. Universitas Negeri
Diana, I. M. S., Sedanayasa, G., &
Semarang.
Suranata, K. (2014).
Prayitno. (2007). Pelayanan
PENERAPAN KONSELING
Bimbingan dan Konseling SMK.
TRAIT DAN FACTOR
Penebar Aksara.
UNTUK MEMANTAPKAN
Putra, R. T. (2015). UPAYA
DIRI DALAM
MENINGKATKAN
PENGAMBILAN
KEMAMPUAN PEMILIHAN
KEPUTUSAN KARIR PADA
KARIER SISWA MELALUI
SISWA KELAS XI IPS SMA N
KONSELING KELOMPOK
1 TEGALLALANG 2013/2014.
DENGAN PENDEKATAN
Jurnal Ilmiah Bimbingan
TRAIT-FACTOR PADA
Konseling Undiksha, 2(1).
SISWA KELAS X MIA 2
Havighurst, T. P. (n.d.). Pendekatan
MADRASAH ALLIYAH
Teori.
NEGERI (MAN) 1
Kelas, S., Mia, X. I., Pgri, S. M. A.,
YOGYAKARTA TAHUN
Tahun, D., Mahardijaya, I. W.
AJARAN 2014/2015. Jurnal
G., Sedanayasa, G., & Dantes,
Riset Mahasiswa Bimbingan
N. (2019). Jurnal Bimbingan
Dan Konseling.
dan Konseling Indonesia Vol 4
Rachmayanie, R., Sulistiyana, S.,
No 2 , Oktober 2019
Sari, N. P., & Cintya, E. (2016).
EFEKTIVITAS KONSELING
Keefektifan Model Konseling
TRAIT AND FACTOR
Trait and Factor untuk
DENGAN TEKNIK
Meningkatkan Kemampuan
PERMAINAN DIALOG DAN
Pengambilan Keputusan Karir
KONSELING RATIONAL

8
Siswa Kelas XI di SMAN 5 JURUSAN SISWA KLAS IX
Banjarmasin. Fitrah, 1(1). SMP NEGERI 5 KOTA
Rozano, D. (2008). Bimbingan Karir MADIUN. Counsellia: Jurnal
di Sekolah. UPS Tegal. Bimbingan Dan Konseling,
Santi, D. E. P., Suranata, K., & 5(1).
Dharsana, I. K. (2014). Sumarsih, S., Rozano, D., &
PENERAPAN KONSELING Hardiyanto, E. (2016).
KARIR TRAIT DAN FACTOR MENINGKATKAN MINAT
DENGAN MENGGUNAKAN MELANJUTKAN STUDI
TEKNIK MODELING UNTUK MELALUI BIMBINGAN
MENGEMBANGKAN KARIR DENGAN
RENCANA PILIHAN KARIR PENDEKATAN TRAIT AND
SISWA KELAS X TPM 1 SMK FACTOR. Jurnal Penelitian
NEGERI 3 SINGARAJA. Tindakan Bimbingan &
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling, 2(1).
Konseling Undiksha, 2(1). Tiarasani, N. G. (2012). UPAYA
Sholihin, R. (2015). Konseling Trait MENURUNKAN KECEMASAN
and Factor Bagi Siswa yang SISWA DALAM PEMILIHAN
Kesulitan dalam Memilih KARIER MELALUI
Program Belajar. JURNAL KONSELING TRAIT AND
KEPENDIDIKAN ISLAM, 5(2), FACTOR PADA KELAS XI B
219–242. DI SMK NEGERI 1 WIROSARI
Sulistyowati, I. N., & Mahmudi, I. KABUPATEN GROBOGAN
(2016). PENGARUH TAHUN AJARAN 2011/2012.
BIMBINGAN DAN Universitas Negeri Semarang.
KONSELING TRAIT AND ZENI, S. Z. (2016). BIMBINGAN
FACTOR DAN KONSELING KARIR DALAM
PEMAHAMAN POTENSI PENDEKATAN SPRITUAL.
DIRI TERHADAP Ta’dib, 16(2), 177–186.
KETEPATAN PEMILIHAN

Anda mungkin juga menyukai