Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Paedagogie Vol. VII, No.

2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR


DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR

Jayadi1) Fatimah Setiani2), Ayu Fitria3)


1
Jurusan Ilmu Pendidikan, Prodi Bimbingan dan Konseling
email: jayspt72@gmail.com
2
Jurusan Ilmu Pendidikan, Prodi Bimbingan dan Konseling
email: fatimahsetiani@yahoo.com
3
Jurusan Ilmu Pendidikan, Prodi Bimbingan dan Konseling
email: ayufitria401@gmail.com

Abstrak
Masa remaja merupakan masa di mana pengambilan keputusan lebih meningkat. Keputusan yang
diambil adalah keputusan yang menentukan masa depannya. Ketika menghadapi situasi seperti ini
banyak remaja yang tidak bisa mengeksplorasi pilihannya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengatasi pengambilan keputusan karir pada siswa di MA Nurul Ummah Sampit dengan
menerapkan pendekatan Trait and Factor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Trait and
Factor berhasil mengatasi kesulitan dalam pengambilan keputusan karir, dengan adanya
peningkatan dalam pengambilan keputusan karir peserta didik dari kategori rendah menjadi
kategori sangat tinggi setelah melaksanakan konseling individual.
Kata kunci: Pendekatan Trait and Factor, pengambilan keputusan karir

Abstract
Adolescence is a period in which decision making is increased. Decisions taken are decisions that
determine their future. When facing a situation like this many teenagers cannot explore their
choices. This study aims to address career decision making for students at MA Nurul Ummah
Sampit by applying the Trait and Factor approach. This study is a qualitative descriptive research
with case study approach. The data collection in this study is using interview and observation
method. The results of this study indicate that applying of trait and factor approach successfully
overcome difficulties in career decision making. The increase in students' career decision making
from the low category becomes a very high category after individual counseling.
Keywords: Trait And Factor Approach, career decision making

dalam pengambilan keputusan, yaitu menggali


PENDAHULUAN makna suatu masalah secara lebih mendalam,
Keputusan adalah hasil pemecahan berfikir terbuka terhadap pendekatan dan
masalah yang dihadapi seorang individu pandangan yang berbeda-beda dan menetapkan
dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban untuk diri sendiri hal-hal yang diyakini atau
atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang dilakukan.
harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai
unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan Pengambilan keputusan adalah suatu
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan pendekatan terhadap hakikat suatu masalah.
hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan Keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak
satu diantara beberapa alternatif yang dapat secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
digunakan untuk memecahkan masalah yang Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan
dihadapi individu. Keputusan itu sendiri dirumuskan dengan jelas, sedangkan
merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. pemecahannya harus didasarkan pemilihan
Berfikir kritis dapat membantu seorang remaja alternatif terbaik dari alternatif yang ada.

87
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

Dalam mengambil keputusan seorang individu konseling. Khususnya pendekatan Trait and
harus berani mengambil konsekuensi dari Factor.
keputusan yang telah dianggap tepat.
Permasalahan mengenai pengambilan KONSEP DASAR PENDEKATAN TRAIT
keputusan juga terjadi di salah satu sekolah AND FACTOR
Madrasah Aliyah yang ada di kota Sampit. Di Pendekatan Trait and Factor dilaksanakan
kelas XII MA Nurul Ummah Sampit banyak secara intelektual, logis, rasional menerangkan
sekali terdapat siswa yang mengalami masalah kesulitan-kesulitan, kekuatan dan kelemahan
kesulitan dalam menentukan pilihan karir. klien. Demikian pula dengan teknik yang
Informasi ini didapatkan saat proses digunakan untuk membantu memecahkan
wawancara dengan salah satu guru di sekolah masalah dilakukan secara rasional. Secara
tersebut. Salah satu siswa yang mengalami singkat dapat digambarkan sebagai berikut.
permasalah tersebut adalah N. N adalah salah
satu siswi di MA Nurul Ummah Sampit, yang MANUSIA DIAGNOSIS TINGK
(Trait and Tes psikologi AT
sekarang duduk di bangku kelas XII. N
Factor yang dan direction PERKE
menceritakan masalahnya kepada penulis
potensial) (pengarahan) MBANG
bahwa N merasakan kesulitan untuk AN
menentukan keputusan karir setelah lulus dari YANG
MA. Setelah lulus dari MA N berencana untuk EXCELL
melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi 1. Kemampuan ENT
akan tetapi orang tua N memintanya untuk umum
langsung bekerja dengan alasan keterbatasan 2. Abilitas
ekonomi, sehingga N mengikuti permintaan 3. Minat
dari orang tuanya tersebut sebagai tanda bahwa
4. Sifat
ia ingin berbakti kepada orang tuanya. Tetapi
N bingung jenis pekerjaan apa yang nantinya 5. Sikap
bisa dipilih oleh N supaya dia merasa nyaman 6. Personality
dengan pekerjaannya nanti tanpa merasa
terbebani dengan jenis pekerjaan yang nanti
dipilihnya. Selain itu penyebab N kesulitan Asumsi yang mendasari pendekatan
dalam menentukan pilihan karir adalah karena konseling Trait and Factor adalah sebagai
N pernah mendengarkan cerita temannya yang
berikut:
sudah bekerja akan tetapi temannya tersebut
1. Tingkah laku individu ditentukan oleh
merasa terbebani dengan pekerjaan yang sudah
sistem, struktur dan faktor psikologis yang
lama dia lakukan tersebut. Jadi hal inilah
dimilikinya, baik common traits (sifat
semakin membuat N kebingungan dalam
umum) maupun unique traits (sifat khusus).
mengambil keputusan.. Dalam penelitian ini
2. Tingkah laku individu terjadi mengikuti
penulis menggunakan pendekatan Trait and
hukum-hukum tertentu yang dapat
Factor. pendekatan Trait and Factor
dijelaskan melalui hubungan antara
merupakan suatu pendekatan yang dapat
beberapa sifat dan faktor yang dimiliki
dideskripsikan sebagai corak konseling yang
seseorang.
menekankan pemahaman diri melalui testing
3. Sekalipun konseling bertujuan membantu
psikologis dan penerapan pemahaman itu
klien mencapai perkembangan yang
dalam memecahkan berbagai problem yang
excellent, tetapi tidak mengabaikan
dihadapi individu, terutama yang menyangkut
kehidupan sosial individu dengan segala
pilihan program studi/bidang pekerjaan. Tujuan
hambatannya dalam mencapai tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hidupnya.
efektivitas penerapan pendekatan Trait and
4. Konselor menghargai keunikan individu,
Factor dalam mengatasi pengambilan
tetapi juga mengakui akan adanya
keputusan karir pada siswa di MA Nurul
ketergantungan individu terhadap lainnya.
Ummah Sampit. Adapun manfaat diadakanny
Individu akan mempunyai makna dan dapat
peneliian ini adalah untuk mengembangkan
berkembang secara excellent hanya dalam
konsep-konsep ilmu tentang bimbingan dan
kaitanya dengan individu yang lain.

88
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

5. Konseling Trait and Factor menganggap Menurut Williamson (Adi, 2013: 52) teknik-
perlunya kesukarelaan individu untuk teknik yang digunakan dalam konseling Trait
menerima bantuan melalui proses konseling. and Factor adalah sebagai berikut:
Namun dalam hal ini ada batasnya karena 1. Menciptakan hubungan baik (good raport)
konselor hanya bertanggung jawab antara konselor dengan klien. Hubungan
memotivasi individu yang memerlukan dan yang baik ini merupakan perkenalan
bahkan yang dianggap perlu memperoleh konselor terhadap klien sebelum konseling
bantuan melalui proses konseling. dimulai. Konselor harus bersikap baik,
6. Konseling diperlukan hanya jika individu menerima dan memperlakukan klien sebagai
menghadapi masalah yang tidak dapat seorang pribadi.
dipecahkannya sendiri. Konseling bersifat 2. Membantu klien meningkatkan pemahaman
remedial tetapi juga menangani individu diri. Dalam hal ini konselor membantu klien
yang terlambat perkembangannya. untuk memahami kekuatan dan kelemahan
7. Hubungan konseling bersifat netral, artinya yang ada pada dirinya dan dibantu untuk
tidak berorientasi pada nilai atau komitmen mengembangkan dan memanfaatkan
tertentu dan konselor tidak bersifat menilai. kekuatannya.
Meskipun demikian, hubungan konseling 3. Memberikan nasehat dan merencanakan
tidak terlepas dari pengaruh cara berfikir program kegiatan. Dalam hal ini konselor
konselor, karena dia mempunyai tujuan. bertolak dari tujuan ataupun pandangan dan
8. Tujuan pokok konseling adalah pemecahan sikap siswa untuk dikaitkan dengan data
masalah, dengan melihat secara objektif yang diperoleh dari hasil diagnosis. Nasehat
kesulitan-kesulitan yang berasal dari yang diberikan kepada klien dapat bersifat:
lingkungan dalam kaitannya dengan a. Terarah dan langsung. Artinya konselor
kesulitan yang ada pada diri individu. menyatakan pendapatnya secara tegas
Manusia harus menjadikan dirinya sebagai dan terbuka.
makhluk rasional dalam memecahkan b. Persuasif artinya konselor menyatakan
masalah yang dihadapi. Ini berarti konseling pendapatnya dengan secara tidak
bertujuan membantu individu untuk dapat langsung, dan dimaksudkan
memahami dirinya secara rasional pula. mempengaruhi klien untuk melihat
sendiri hasil dari kemungkinan tindakan
Tujuan Konseling Trait and Factor yang dapat dipilihnya.
c. Penjelasan yaitu konselor menjelaskan
Menurut Williamson (Adi, 2013: 41) tujuan hasil diagnosis secara cermat dan situasi
konseling adalah membantu individu secara yang mungkin dapat mengembangkan
berangsung-angsur agar memahami dan potensi klien.
mengendalikan diri. Ini berarti individu dapat 4. Membantu klien melaksanakan keputusan
mengukur kekuatan dan kelemahan dirinya atau rencana kegiatan yang dipilih.
dikaitkan dengan tujuan hidup individu yang 5. Merujuk ke pihak lain, jika konselor merasa
selalu berubah. Dalam hal ini tujuan konseling tidak mampu membantu mengentaskan
trait and factor adalah mengajar klien masalah klien.
keterampilan membuat keputusan-keputusan,
membantunya untuk dapat menilai
karakteristiknya dengan lebih efektif dan Tahap-Tahap Konseling Trait and Factor
mengkaitkan penilaian diri dengan kriteria Tahap-tahap tersebut merupakan langkah-
psikologis dan sosial yang signifikan. Trait and langkah konseling yang dilaksanakan secara
Factor memiliki tujuan untuk mengajak siswa urut. Adapun langkah-langkah konseling Trait
(konseli) untuk berfikir mengenai dirinya serta and Factor menurut Kukuh Jumi Adi (2013:
mampu mengembangkan cara-cara yang 47), adalah sebagai berikut:
dilakukan agar dapat keluar dari masalah yang 1. Analisis (memahami kehidupan klien)
dihadapinya. Analisis merupakan kegiatan
pengumpulan data tentang klien yang
Teknik-Teknik Konseling Pendekatan Trait berkenaan tentang bakat, kemampuan,
and Factor minat, motif, kesehatan fisik, kehidupan
emosional dan karakteristik yang dapat

89
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

mendukung atau menghambat penyesuaian cara realistis dalam mencapai cita-cita


diri klien. pekerjaan.
2. Sintesis Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
Sintesis adalah langkah mengorganisasi ditarik kesimpulan bahwa pengambilan
(mengatur) dan merangkum data yang keputusan karir merupakan suatu proses untuk
diperoleh dalam langkah analisis untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif
melihat kecenderungan kekuatan, yang berkaitan dengan bidang karir dengan kata
kelemahan dan kemampuan penyesuaian lain bahwa pengambilan keputusan karir adalah
diri klien. proses yang dilakukan oleh individu dalam
3. Diagnosis mencari pilihan alternatif karir, yang didasari
Langkah mengidentifikasi masalah dan oleh pengetahuan bakat dan minat, serta
sebab-sebab atau inti masalah dan faktor kemampuan berpikir rasional dalam
penyebabnya. menentukan pilihan karir.
4. Prognosis
Prognosis adalah langkah Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
mengidentifikasi bantuan yang mungkin Menurut Brinckloe (Salusu, 2015: 45)
dapat diberikan kepada siswa sesuai dengan menjelaskan bahwa dasar-dasar dari
masalah yang dihadapi klien sebagaimana pengambilan keputusan antara lain: .
ditemukan dalam langkah diagnosis. 1. Fakta
5. Treatment (konseling) Seorang eksekutif yang selalu bekerja
Treatment adalah langkah pemberian secara sistematis akan mengumpulkan
bantuan kepada klien yang berkenaan semua fakta mengenai satu masalah dan
dengan apa yang harus diperbuat untuk hasilnya ialah kemungkinan keputusan akan
mencapai penyesuaian diri, baik pada saat lahir dengan sendirinya. Artinya, fakta
ini maupun yang akan datang. itulah yang akan member petunjuk
6. Follow up keputusan apa yang akan diambil. Namun,
Follow up adalah langkah bantuan sebenarnya tidak semudah itu. Masalahnya ,
berikutnya untuk membantu klien fakta yang ada tidak selamanya jelas dan
melakukan program kegiatan yang lengkap. Bisa saja dua fakta melahirkan
dikehendaki atau membantu siswa kembali, keputusan yang bertentangan pada saat
memecahkan masalah (baru) yang berkaitan eksekutif harus mencari jalan keluar yang
dengan masalah semula melalui langkah- lain.
langkah semula.
2. Pengalaman
Dalam hal ini, pengalaman memang
PENGERTIAN KEPUTUSAN KARIR dapat dijadikan pedoman dalam
Menurut J. Salusu (Salusu, 2015: 32) menyelesaikan masalah. Keputusan yang
pengambilan keputusan adalah proses memilih berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
suatu alternatif cara bertindak dengan metode bagi pengalaman praktis. Pengalaman dan
yang efisien sesuai situasi. Menurut Dillard kemampuan untuk memperkirakan apa yang
(Riyanti, 2017: 21) keputusan karir merupakan menjadi latar belakang masalah dan
proses pencapaian tujuan karir individu, yang bagaimana arah penyelesaiannya sangat
ditandai oleh adanya tujuan yang jelas setelah membantu dalam memudahkan pemecahan
menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelas masalah.
terhadap pekerjaan, motivasi terhadap 3. Intuisi
pendidikan, dan pekerjaan yang dicita-citakan, Keputusan yang diambil berdasarkan
persepsi yang realisitis terhadap diri maupun intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
lingkungan, kemampuan pengelompokkan yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar,
pekerjaan yang diminati, menghargai pekerjaan dan faktor kejiwaan lain. Pengambilan
yang nilai-nilai yang ada didalamnya secara keputusan yang berdasarkan intuisi
positif, kemandirian dalam proses pengambilan membutuhkan waktu yang singkat untuk
keputusan, kematangan dalam proses masalah-masalah yang dampaknya terbatas,
pengambilan keputusan dan menunjukkan cara- pada umumnya pengambilan keputusan
yang bersifat intuitif akan memberikan

90
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

keputusan. Akan tetapi, pengambilan melakukan pemilihan alternatif kembali dan


keputusan ini sulit diukur kebenarannya seterusnya.
karena kesulitan mencari pembandingnya
dengan kata lain hal ini diakibatkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
pengambilan keputusan intuitif hanya Keputusan Karir
diambil oleh satu pihak saja sehingga hal- Menurut Shartzer dan Stone (Konseling,
hal yang lain sering diabaikan. 2017) menyatakan bahwa memutuskan sebuah
4. Logika karir atau studi lanjutan akan dipengaruhi oleh
Pengambilan keputusan yang nilai-nilai kehidupan, intelegensi, bakat, minat,
berdasarkan logika adalah suatu “studi yang sifat, kepribadian, pengetahuan, dan keadaan
rasional” terhadap semua unsur pada setiap fisik. Sedangkan faktor eksternal diantaranya
sisidalam proses pengambilan keputusan. dipengaruhi oleh pendidikan sekolah, pergaulan
Unsur-unsur itu diperhitungkan secara teman sebaya, dan masyarakat. Dengan
matang, sambil semua informasi yang demikian hal yang sama juga disampaikan oleh
masuk dipertimbangkan tingkat Basori (Setiowati, 2015: 27) bahwa faktor-
reliabilitasnya. Kemudian, untung rugi dari faktor yang perlu diperhatikan dalam proses
setiap tindakan yang direncanakan dianalisis pengambilan keputusan karir terdiri dari dua
secara komprehensif. faktor yakni faktor pribadi dan faktor
lingkungan.
Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan Karir 1. Faktor Pribadi
Tiedeman dan O’Hara (Riyanti, 2017: 27) a) Tipe kepribadian dan ciri-ciri sifat yang
membagi antisipasi dalam membuat keputusan menonjol
karir menjadi empat proses, yaitu eksplorasi, b) Bakat atau kemampuan bidang akademik
kristalisasi, pemilihan dan klarifikasi. c) Bakat atau kemampuan bidang
1. Ekplorasi yang dimaksud adalah nonakademik
penjelajahan terhadap kemungkinan d) Minat terhadap suatu jabatan/ pekerjaan
alternatif keputusan yang akan diambil. e) Nilai kehidupan pribadi
Melalui eksplorasi ini, individu mengetahui f) Hobi dan kesenangan
dengan jelas konsekuensi apa yang akan 2. Faktor Lingkungan:
dialami jika mengambil keputusannya a) Nilai-nilai kehidupan masyarakat
tersebut. b) Keadaan ekonomi keluarga/ orangtua
2. Kristalisasi merupakan sebuah stabilisasi c) Kebutuhan dan prospek lapangan
dari representasi berpikir. Pada tahap ini, pekerjaan yang terkait
pemikiran dan perasaan mulai terpadu dan d) Kesempatan mendapatkan peluang suatu
teratur. Keyakinan atas pilihan yang akan jabatan/ pekerjaan.
diambil menguat. Definisi tentang alternatif Berdasarkan beberapa penjelasan di
pilihan semakin jelas. atas penulis menyimpulkan faktor-faktor
3. Pemilihan sama halnya dengan yang mempengaruhi keputusan karir
perkembangan kristalisasi, proses pemilihan peserta didik adalah bakat, minat,
pun terjadi. Masalah-masalah individu kepribadian, hobi, nilai akademik, keadaan
berorientasi pada tujuan yang relevan, yaitu fisik, pengaruh teman, pengaruh orang tua
individu mulai mengorganisir melengkapi dan keadaan ekonomi.
dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan
karir masa depan. Sehingga pada tahap ini METODE PENELITIAN
individu percaya atas pilihannya. Penelitian ini dilaksanakan di MA Nurul
4. Klarifikasi ketika seorang individu membuat Ummah Sampit dari tanggal 1 September 2018
keputusanlalu melakukannya, mungkin sampai tanggal 29 September 2018. Penelitian
dalam perjalanannya ada yang lancar ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif
mungkin ada yang mempertanyakan dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan
kembalikarena kebingungan. Pada saat data dalam penelitian ini menggunakan metode
individu mengalami kebingungan, wawancara dan observasi. Prosedur penelitian
seharusnya individu tersebut melakukan dalam penelitian ini yaitu tahap pralapangan,
eksplorasi kembali, kristalisasi, lalu tahap pelaksanaan di lapangan, tahap analisis
dan interpretasi data. Untuk teknik pemeriksaan

91
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

kebenaran data menggunakan triangulasi mendapatkan informasi mengenai tingkat


sumber dan triangulasi metode. pengambilan keputusan karir N, informasi
Sasaran penelitian ini adalah salah satu tentang N baik dari kepribadiannya, faktor-
peserta didik yang berinisial “N”. informan faktor yang mempengaruhi N dalam memilih
penelitian ini adalah wali kelas, konseli, dan pilihan karir, dan penyebab N sulit dalam
teman sekelas “N”. Sumber data dalam menentukan keputusan karir N. Sedangkan
penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan observasi bertujuan untuk menemukan
seseorang yang diteliti atau yang diwawancarai. informasi tentang N dengan cara mengamati N
secara langsung ketika proses konseling
berlangsung.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil data yang diperoleh dari wawancara
Data hasil observasi menunjukkan bahwa kepada 2 informan menyatakan bahwa N
siswa yang teridentifikasi adalah siswa kelas memang mengalami kesulitan dalam
XII di MA Nurul Ummah Sampit.. menentukan pilihan karir. Wawancara juga
Permasalahan yang harus segera di selesaikan dilakukan kepada N guna mengetahui tingkat
yaitu merasa takut jika pilihan karirnya nanti kecemasan yang dialami oleh N. Adapun hasil
tidak sesuai dengan keinginannya, dalam arti dari wawancara diperoleh data sebagai berikut :
lain keputusan karir yang telah dipilihnya tidak
sesuai dengan keadaan dirinya. Hal ini Tabel 1:Rekapitulasi Hasil Wawancara
didasarkan pada pengakuan yang didapat Terhadap N Sebelum dan Sesudah
langsung dari N ketika proses konseling Konseling Individual Pada Siklus I
berlangsung. Pernyataan tersebut juga
diperkuat oleh pernyataan teman dekat N yang Sebelum Sesudah
juga menyatakan bahwa N merasa bingung konseling konseling
dengan pilihan karirnya setelah lulus SMA. No Siklus I Jawa Jawa
Jawa Jawa
Hal ini selaras dengan pernyataan yang ban
ban
ban
ban
dikemukakan oleh Williamson (Kusuma, 2015) “tidak “tidak
“Ya” “Ya”
” ”
menyatakan bahwa pendekatan Trait and
Pertemu
Factor adalah sebuah pendekatan konseling 1 an 1 7 21 - -
untuk membantu perkembangan kesempurnaan
dari berbagai aspek kehidupan manusia, serta Pertemu
tugas konseling Trait dan Factor adalah 2 an 2 - - 14 14
membantu individu dalam memperoleh
Pertemu
kemajuan memahami dan mengelola diri 3 an 3 - - 27 1
dengan cara membantunya menilai kekuatan
dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan
perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut dapat
karir. dideskripsikan bahwa, hasil yang didapatkan
Melihat penyebab kesulitan mengambil dari wawancara sebelum pelaksanaan konseling
keputusan karir yang dialami oleh N karena individual pada siklus I pertemuan pertama
tidak mengetahui potensi yang ada pada terhadap N yaitu dari 28 pertanyaan yang
dirinya, hal ini juga selaras dengan pendapat diajukan N menjawab 7 jawaban “Ya” yang
yang dikemukan oleh Shartzer dan Stone artinya N menyetujui kesulitannya dalam
(Konseling, 2017) yang menjelaskan bahwa mengambil keputusan karir masuk dalam
faktor yang mempengaruhi dalam memutuskan kategori rendah.
sebuah karir atau studi lanjutan akan Selanjutnya, Pada siklus I pertemuan kedua,
dipengaruhi oleh nilai-nilai kehidupan, wawancara dilaksanakan setelah konseling
intelegensi, bakat, minat, sifat, kepribadian, individual dilakukan. Dari pertemuan kedua ini
pengetahuan, keadaan fisik, pendidikan didapatkan jawaban “Ya” sebanyak 14 kali
sekolah, pergaulan teman sebaya serta yang berarti N menyetujui kesulitannya dalam
masyarakat. mengambil keputusan karir sudah mulai
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berkurang yaitu masuk dalam kategori sedang.
melalui dua cara yaitu wawancara dan Sedangkan, setelah pelaksanaan konseling
observasi. Wawancara bertujuan untuk individual pada siklus I pertemuan ketiga

92
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

dilakukan, selanjutnya dilaksanakan wawancara diri N, N menunjukkan sikap optimis dalam


dan didapatkan 27 jawaban “Ya” dari 28 mengambil keputusan tentang pilihan karirnya.
pertanyaan yang diajukan hal ini menunjukkan N dapat menjawab dengan percaya diri
bahwa N masuk dalam kategori pengambilan mengenai pilihan karir yang telah dipilihnya.
keputusan karir sangat tinggi yang artinya N Berdasarkan data dari tabel 1 dan tabel 2
sudah dapat memutuskan pilihan karirnya. dapat dilihat, bahwa adanya perubahan yang
Observasi yang dilaksanakan terhadap N ditunjukkan oleh N ketika proses konseling
selama proses konseling individual berlangsung berlangsung. Peningatan pengambilan
bertujuan untuk mengetahui baik perilaku atau keputusan karir N juga dapat dilihat dari tingkat
ucapan N. Ada 8 faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebelum dan sesudah
pemilihan karir yang diobservasi ketika konseling pada tabel dibawah ini :
konseling individual berlangsung. Adapun hasil Tabel 3 : Persentase Hasil Wawancara
observasi dirincikan pada tabel dibawah : Sebelum dan Sesudah Konseling Individual

Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Observasi Sebelum Setelah


Konseling Konseling
Kepada N Selama Konseling Individual Individual Individual
Hasil
Berlangsung No Jawa Jawab Jaw Jaw
Wawancara
ban an aban aban
“Ya” “Tidak “Ya “Tid
No Aktivitas Keterangan ” ” ak”
Pertemuan Menunjukkan kebingungan 7 x 100 = 25 %
1 7 21 - -
1 tentang bakat, minat, dan 28
kepribadian yang dimiliki, 14 x 100 = 50
1 pilihan karir dipengaruhi 2 - - 14 14 %
oleh orang tua, serta 28
keadaan ekonomi 27 x 100 = 96
3 - - 27 1 %
mempengaruhi pilihan karir 28
Pertemuan Menunjukan bahwa pilihan
2 karir dipengaruhi oleh Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
2
orang tua dan keadaan
ekonomi
adanya peningkatan pengambilan keputusan
Pertemuan Menunjukkan sikap optimis karir, hasil wawancara sebelum konseling
3 sebesar 25%, dan setelah diberikan layanan
3 dengan pilihan karir
konseling sebanyak dua kali kepada N naik
Berdasarkan rekapitulasi diatas maka dapat menjadi 96%. Jadi, dalam penelitian ini tingkat
dideskripsikan bahwa, hasil observasi pada pengambilan keputusan karir yang dialami oleh
siklus I pertemuan pertama dari pengamatan N meningkat sebesar 71%. Berdasarkan hasil
ketika wawancara pada diri N menunjukkan pembahasan diatas, maka penerapan
kebingungan tentang bakat, minat, dan pendekatan Trait and Factor terhadap siswa
kepribadian yang dimiliki, pilihan karir N yang kesulitan dalam menentukan pilihan karir
dipengaruhi oleh orang tua, serta keadaan di MA Nurul Ummah Sampit dinyatakan
ekonomi mempengaruhi pilihan karir N. Dari 8 berhasil.
faktor yang mempengaruhi pilihan karir N
menunjukkan 4 faktor yang mempengaruhi SIMPULAN
pilihan karir. Pendekatan Trait and Factor dapat
Hasil observasi konseling individual pada digunakan untuk membantu siswa dalam
siklus I pertemuan kedua, dari pengamatan meningkatkan pengambilan keputusan karir. Hal
ketika konseling individual pada diri N, N ini berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa pilihan karirnya masih dilaksanakan pada salah satu siswa di MA Nurul
dipengaruhi oleh orang tua dan keadaan Ummah Sampit. Keberhasilan tersebut
ekonomi. Dari 8 faktor yang mempengaruhi dibuktikan dengan hasil wawancara yang
pilihan karir, N hanya menunjukkan 2 faktor menunjukkan pengambilan keputusan karir yang
yang mempengaruhi pilihan karir. dirasakan oleh N yang sebelum konseling
Sedangkan hasil observasi konseling sebesar 25%, setelah dilakukan konseling
individual pada siklus I pertemuan ketiga, dari pertama meningkat sebesar 50% dan setelah
pengamatan ketika konseling individual pada pelaksanaan konseling kedua pengambilan

93
Jurnal Paedagogie Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2019
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

keputusan karir N lebih meningkat menjadi 96%.


Dengan demikian, Pendekatan Trait and Factor
dapat digunakan untuk mengatasi siswa dalam
meningkatkan pengambilan keputusan karir.

Referensi

Adi, K. J. (2013). Esensial Konseling


Pendekatan Trait and Factor dan Client
Centered. Yogyakarta: Garudhawaca.

Konseling, S. (2017, Mei). Retrieved Juli


Jumat, 2018, from Faktor yang
mempengaruhi kemantapan dalam
mengambil keputusan arah studi peserta
didik:
http://sheringholala.blogspot.com/2017/05/
faktor-yang-mempengaruhi-
kemantapan.html

KUSUMA, W. (2015, mei). Retrieved oktober


rabu, 2018, from Makalah Trait and Factor
(BK):
http://sumber93.blogspot.com/2015/05/ma
kalah-teori-trait-and-factor-bk.html

Riyanti, W. (2017). Efektivitas Bimbingan


Karir Dalam Pengambilan Keputusan
Karir Pada Peserta Didik Kelas Xi Smk
Pgri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018

Salusu, J. (2015). Pengambilan Keputusan


Stratejik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Jakarta: PT
Grasindo.

Setiowati, E. (2015). Hubungan Efektivitas


Bimbingan Karir Dan Orientasi Masa
Depan Dengan Keputusan Karir Remaja.

94

Anda mungkin juga menyukai