Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Mata Kuliah: Bimbingan dan Konseling Karir


“Teori Pengambilan Keputusan Karir Behavioral krumboltz”

Disusun Oleh:
1. Azizah Rupaida (200303015)
2. Anggi Ashari (200303016)
3. Zaenal Abidin Sahrawi (200303029)
4. Dinul Hakam Khasali (200303027)
5. Brilianul Amri (200303025)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan kurniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Karir dengan judul “Teori Pengambilan Keputusan Karir Behavioral
krumboltz”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
banyak dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam terselesainya
makalah ini.

Dengan keterbukaan yang ada, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................1


Daftar Isi ........................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................3
A. Latar Belakang ........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................4

BAB II Pembahasan .....................................................................................................5


A. Konsep Dasar dari Teori Krumboltz ....................................................................5
B. Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan Sosial
Learning Krumboltz ...............................................................................................7
C. Pengambilan Keputusan Teori Krumboltz ..........................................................9
D. Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling .............................12
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Krumboltz .....................................................13

BAB III Penutup ...........................................................................................................14


Kesimpulan ...................................................................................................................15
Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karir adalah sesuatu yang sangat urgen dalam kehidupan seorang
individu. Karir diciptakan dan dikembangkan oleh individu sepanjang rentang
kehidupannya. Bahkan ketika seorang individu berada pada masa anak usia dini
dia sudah mulai mengeksplorasi jenis-jenis profesi yang mungkin ia bisa
masuki. Walaupun anak-anak usia dini belum menjadikan ini sebagai keputusan
dalam berkarir. Karir membutuhkan pengelolaan diri yang baik dari individu
tersebut, memahami orang lain dan lingkungan, serta berhubungan dengan
orang lain dan lingkungan. Kecerdasan dan keahlian juga menjadi point penting
untuk mencapai keberhasilan dalam berkarir. Namun perlu digarisbawahi
kecerdasan dan keahlian saja belum memadai. Karir yang dipilih nanti akan
menjadi tempat yang subur bagi seorang individu untuk beraktualisasi
(Aminurrohim, dkk, 2014). Jadi dengan adanya karir maka seorang individu
akan beraktualisasi di lingkungannya tersebut. Dengan berkarir individu bisa
menampakkan eksistensi dirinya di lingkungan sekitarnya.
Merencanakan dan memilih suatu jurusan merupakan tahap awal bagi
siswa untuk merencanakan karir di masa depan. Sebagai peserta didik siswa
memiliki sebuah pandangan-pandangan yang berbeda terhadap tujuan karirnya
sehingga cara untuk mewujudkan semua itu juga berbeda pula antara siswa satu
dengan siswa yang lainnya dalam memilih jurusan. Banyak sekali siswa yang
masih cenderung terpengaruh oleh orang lain halnya dimana siswa tersebut
terkadang tidak percaya diri, kurangnya pengetahuan tentang pekerjaan, terpaku
pada satu pilihan, tidak mampu mengenali bakat dan minatnya, tidak mendapat
dukungan dari orang disekitarnya, tidak pasti dalam membuat pilihan, dan
mengalami masalah mengenai pekerjaan yang diinginkan. Sebaliknya banyak
siswa ketika memilih jurusan tidak lagi terpengaruh oleh orang lain, memiliki
kepercayaan diri dalam membuat pilihan, sudah mempunyai pengetahuan
tentang pekerjaan yang dinginkan, sudah mampu mengenali minat dan
bakatnya, mendapat dukungan dari orang disekitarnya, yakin dalam membuat
pilihan, dan tidak mengalami masalah mengenai pekerjaan yang diinginkan.
Hal-hal inilah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan karir pada siswa
dimasa yang akan datang nantinya.
Keputusan karir ini perihal yang berkaitan dengan putusan yang telah
ditetapkan sesudah melalui pertimbangan yang sangat mantang dan sudah
dipikirkan sehingga memperoleh langkah yang harus dijalankan.
Bimbingan dan konseling ialah sebagai bagian dari lembaga sekolah yang
memiliki peran yang sangat penting dalam proses perencanaan karier siswa,
karena selain adanya bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Bimbingan karier
juga termasuk dalam layanan dasar pada bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada siswa. Bimbingan karier ini sebagai layanan dalam bimbingan

3
dan konseling yang bertujuan untuk membantu siswa melakukan sebuah
perencanaan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam memilih dan menjalankan sebuah karir, individu memiliki
perkembangan karir sepanjang rentan kehidupannya. Perkembangan karir ini
akan mengarahkan pada aktualisasi diri.
Dalam kehidupan sehari-hari tentulah kita tidak dapat lepas dari sebuah
pilihan hidup bagi masa depan, terutama pada pilihan karir. Karir adalah sebuah
perkembangan dan kemajuan di dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan
lainnya. Penentuan karir ini dapat dikatakan bahwa tentu tidak dapat lepas dari
bimbingan seseorang untuk membimbing dalam menentukan karir kedepannya.
Bimbingan ini juga disebut bimbingan karir, bimbingan karir ini merupakan
salah satu jenis bimbingan yang berusaha untuk membantu setiap individu-
indivdu dalam memecahkan sebuah permasalahan karir untuk memperoleh
penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya. Untuk itu, peran
konselor di sini untuk menuntun klien agar dapat memilih karir dalam
kehidupannya itu sangatlah penting.

Pada teori pengambilan keputusan karir ini berasal dari teori belajar sosial
Bandura. Teori belajar sosial ini dapat dikatakan sebagai landasan teori
Krumboltz, Krumboltz sendiri juga mengatakan bahwa kepribadian dan tingkah
laku lebih merupakan dari hasil belajar daripada pembawaan sejak lahir. Dalam
perkembangan karir, akan ada beberapa faktor yang mempengaruhi arah
perencanaan karir. Teori Krumboltz ini beranggapan bahwa sangat penting
pribadi dan lingkungan sebagai salah satu dari faktor-faktor yang mendukung
untuk menentukan sebuah proses pengambilan keputusan ataupun penentuan
karir tersebut.

Teori Krumboltz menyatakan bahwa seorang siswa akan merencanakan


pilihan karir karena adanya lingkungan sekitar yang membentuk persepsi
mengenai suatu pekerjaan. Bisa jadi faktor dari diri sendiri yang melihat atau
menyukai pekerjaan tertentu. Teori Krumboltz ini memberikan sebuah
pandangan bagi klien bahwa lingkungan dan pengalaman belajar mempengaruhi
pengambilan keputusan. Klien yang pernah mengalami pengalaman buruk
mengenai pengambilan keputusan dalam penentuan karir sebelumnya mungkin
akan diliputi oleh perasaan takut dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan di
masa depan, apalagi jika berkaitan dengan hal yang sama. Pada pengambilan
keputusan yang realistik perlu adanya pertimbangkan situasi lingkungan
misalnya, keluarga dan sistem pendidikan, faktor genetik seperti bakat dan
kecerdasan serta pengalaman-pengalaman sebelumnya.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar dari teori krumboltz?

2. Bagaimana hasil dari proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan
pendekatan Social Learning Krumboltz dalam menentukan pemilihan karir
seorang?
3. Seperi apa pengambilan keputusan karir teori krumboltz?
4. Bagaimana cara mengaplikasikan teori krumboltz dalam Bimbingan dan konseling?
5. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan teori krumboltz?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar dari Teori Krumboltz
Dasar dari teori pemilihan karier oleh krumboltz, memandang bahwa
manusia memilih kariernya berdasar hasil dari pengalaman dan pengaruh dalam
hidupnya. Pengalaman dan pengaruh dalam hidupnya berasal dari lingkungan
sekitar individu termasuk keluarga, sekolah, teman, kegemaran, dan lain
sebagainya yang menggerakkan individu untuk mengenal serta mengeksplorasi
pekerjaan yang diasosiasikan berdasar elemen atau hal yang berpengaruh dalam
hidupnya. Teori ini berasumsi bahwa kepribadian individu dan perilaku yang
dimiliki seseorang timbul dari pengalaman belajar yang unik. Pengalaman belajar
ini terdiri dari kontak antara analisis kognitif yang positif dan even-even yang
menguatkan secara negatif (Mitchell & Krumboltz, 1984).
Pengalaman belajar yang berasal dari pengaruh kognitif yang positif
dimaksudkan antara lain:

1. Atribut bawaan, seperti ras, jenis kelamin, dan hal lainnya, serta kemampuan
bawaan, seperti keterampilan, pengetahuan, dan perilaku.
2. Kondisi lingkungan sosial, seperti kehidupan sosial, pengalaman pribadi di dunia
kerja, pelatihan, kebijakan sosial, dan pengalaman kerja orang lain yang
mempengaruhi pilihan pekerjaan.
3. Pengalaman belajar di masa lalu, dibagi menjadi dua tipe yaitu pengalaman belajar
asosasi yang mana individu mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu
untuk memprediksi segala kemungkinan. Yang kedua, pengalaman belajar secara
aplikasi, yaitu individu mampu mengaplikasikan di lingkungannya secara langsung
dengan hasil yang dapat diobservasi.
4. Skill dalam pendekatan tugas, berkaitan skill individu dalam melaksanakan tugas
baru, melalui pengalaman bahwasanya seperti pemecahan masalah, skill, kebiasaan
kerja, mental set, respon emosional serta proses kognitif.

Sedangkan yang disebut pengaruh even negatif sebelumnya adalah dianggap


tidak mampu dalam bekerja bahkan menolak suatu aktifitas jika mereka telah
dihukum dalam melaksanakan aktifitas tersebut, atau telah melihat orang lain yang
dihukum ketika melakukan aktifitas tadi. Maka secara positif dipengaruhi oleh nilai
seseorang yang negatif terhadap suatu aktifitas atau telah dipengaruhi oleh kata-
kata yang dikaitkan dengan aktifitas tadi.

Teori krumboltz mengatakan bahwa secara potensial penyebab kesulitan


dalam membuat pemilihan karir yang bersumber dari penggeneralisasian yang
salah, pembandingan diri dengan orang lain, perkiraan yang dilebih-lebihkan
dalam hasil dampak emosional, dan menggambarkan hubungan sebab akibat

6
yang salah. Maka teori ini percaya bahwa beberapa dari hal ini merupakan
hambatan dalam menentukan pemilihan karir.

Pada akhirnya Krumboltz, mengatakan adanya metode untuk mengidentifikasi


dan bertindak terhadap kepercayaan pribadi dan pengidentifikasian stress, yang
terdiri dari diantaranya:

1) Asesmen terhadap isi dari observasi diri klien dan pandangannya terhadap
lingkungan.
2) Proses dari masalah tersebut muncul.
3) Wawancara terstruktur.
4) Thought Listing (Daftar Pikiran Klien).
5) Imagery (perumpamaan).
6) Simulasi pemilihan karir.
7) Menggunakan film yang berhubungan dengan pemecahan masalah untuk
membantu klien.
8) Pengunaan carrer beliefs inventory (Krumboltz, 1988a), untuk mengindentifikasi
prasangka yang menghambat orang dalam mencapai tujuan karirnya.

B. Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan


Social Learning Krumboltz
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa bimbingan konseling
mengenai karir diperlukan. Diantaranya adalah (1) individu perlu mengembangkan
dirinya sehingga konselor akan mendirong kliennya untuk menelusuri apa yang
menjadi hal potensial bagi dirinya untuk merencanakan atau mengambil
keputusan tentang karir (2) Konselor perlu membantu klien mempersiapkan
perubahan dalam tugas dan kondisi kerja (3) klien memerlukan konselor sehingga
ia diberdayakan untuk melakukan sebuah tindakan mengenai arah perencanaan
dan pengambilan keputusan mengenai karirnya (Mitchell and Krumboltz 1996,
Mitchell, Jones and Krumboltz 1979).

Layanan bimbimngan konseling dalam bidang karir dapat diberikan oleh


konselor untuk mengarahkan arah perencanaan karir atau pengambilan keputusan
karirnya. Dengan layanan bimbingan konseling yang sesuai akan menyebabkan
klien merencanakan arah pilihan karirnya dengan tepat, klien dan konselor bisa
mengarahkan seperti apa perencanaan karir yang sesuai dengan faktor internal dan
eksternal dari klien.

Pembentukan keyakinan dan generalisasi individu merupakan hal yang sangat


penting dalam model social-learning. Peranan konselor adalah menelusuri asumsi-

7
asumsi dan keyakinan individu dan mengeksplorasi alternative keyakinan dan
tindakan yang perlu dilakukan. Membantu individu memahami sepenuhnya
validitas keyakinan individu, merupakan komponen utama model social-learning.
Secara spesifik, konselor sebaiknya berusaha mengatasi masalah-masalah berikut:

1. Individu mungkin tidak dapat mengakui bahwa masalah yang dihadapinya dapat
diatasi (mereka berasumsi bahwa sebagian besar masalah merupakan bagian dari
kehidupan yang normal dan tidak dapat diatasi).
2. Individu mungkin tidak dapat melakukan upaya yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan atau memecahkan masalah (mereka tidak banyak berusaha
mengeksplorasi alternatif).
3. Individu mungkin tidak menyadari adanya alternative yang memuaskan (mereka
melakukan overgeneralisasi asumsi yang salah).
4. Individu mungkin memilih alternative yang buruk atau alas an yang tidak tepat
(individu tidak mampu mengevaluasi karir secara realistic karena keyakinan yang
salah dan ekspektasi yang tidak relistik).
5. Individu mungkin mengalami kekecewaan dan kecemasan akibat persepsi bahwa
mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya (tujuannya mungkin tidak
realistik atau konflik dengan tujuan lain).

Langkah-langkah Teori Social Learning Krumboltz :

1) Proses penentuan karir seseorang di awali dengan kemampuan dirinya, yaitu


menganalisa atau mengidentifikasi kemampuan diri seseorang.
2) Selanjutnya, seseorang di berikan pengarahan tentang pengalaman keadaan
lingkungannya, bahwa pengalaman yang ada di lingkungannya itu berpengaruh
pada proses pemilihan karir.
3) Kemudian, seseorang itu di arahkan pada proses pengalaman belajarnya. Disini,
seseorang akan di tuntun secara perlahan, mengingat, dan mempraktekkan
bagaimana seandainya karir itu sudah tercapai. Misalnya, setelah hasil pengalaman
lingkungannya telah tergambar dengan baik, seseorang kalau ingin menjadi dokter,
maka secara tidak langsung seseorang ini harus di antar di sebuah rumah sakit.
Di situlah, nanti proses pengalaman belajarnya akan terasah dengan baik. Mungkin
dia berpura-pura menjadi dokter dan menanyakan hal-hal yang banyak tentang
bagaimana dia menjadi dokter nanti.
4) Setelah itu, barulah seseorang di hadapkan pada kemampuan bekerja dalam
menitih karirnya. Kemampuan tersebut sangat penting untuk menunjang karir
seseorang. Dalam bekerja, tentulah harus memiliki kecerdasan dalam bertindak,
sikap kepemimpinan yang baik, dan kemampuan dalam memecahkan berbagai
persoalan yang ada dalam pekerjaan tersebut.

8
Dalam proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Pendekatan
Social Learning Krumboltz dalam menentukan Pemilihan Karir seseorang, dapat
jugadengan menggunakan langkah-langkah seperti:

▪ Identifikasi masalah

Dalam proses identifikasi masalah, konselor melakukan pendekatan kepada


klien agar klien mau bercerita tentang permasalahan pemilihan karirnya.

▪ Diagnosis

Berdasarkan data hasil dari identifikasi masalah, konselor menetapkan


permasalahan klien.

▪ Prognosis

Pada langkah ini, konselor menetapkan bantuan terhadap klien dalam menentukan
pilihan karir nya. Konselor menetapkan sebuah teori yang dapat membantunya
dalam menentukan pilihan karir konseli, yaitu Teori Belajar Sosial Krumboltz,
yang menekankan pada pentingnya perilaku dan kognisi klien dalam menentukan
pilihan karir.
▪ Treatment

Yang dimaksud dengan langkah ini, yaitu proses bantuan yang akan di berikan
kepada klien. Salah satunya, yaitu dengan mengadakan beberapa simulasi yang
bisa membawa fikiran klien agar tetap yakin pada pilihan karirnya, yaitu
dengan proses penentuan karir klien di awali dengan kemampuan dirinya, yaitu
menganalisa atau mengidentifikasi kemampuan diri klien dalam menentukan
proses pemilihan karir.
Dari tahapan ini, klien akan di identifikasi sesuai dengan kemampuan diri klien.

▪ Evaluasi/follow up

Langkah yang terakhir ini adalah untuk mengetahui, sejauh mana tingkat
keberhasilan teori yang telah di gunakan oleh konselor. Dalam langkah ini, dapat
di lihat perkembangan diri klien untuk bisa memilih pilihan karir nya dalam waktu
yang lebih jauh.

C. Pengambilan Keputusan Karir Teori Krumboltz

Pendekatan belajar sosial terhadap teori perkembangan karir (Social


Learning To Career Development Theory) menekankan pada pentingnya
perilaku dan kognisi dalam membuat keputusan karir. Pembuatan keputusan
karir individu dipengaruhi oleh lingkungan (proses pembelajaran sosial),

9
terutama dari orang lain yang berarti signifikan (significant other). Dalam
mengambil keputusan karier, individu dapat mengamati, meniru, dan
mencontoh orang-orang yang ada di sekelilingnya, jika apa yang diamati
sesuai dengan keinginan individu, maka apa yang diamatinya itu dapat
direalisasikan menjadi sebuah perilaku. Mitchell & Krumboltz (1987)
menyatakan bahwa seseorang membuat keputusan karir karena dia
berpartisipasi dalam berbagai perilaku yang mengarah pada karir tersebut.
Beberapa perilaku pengambilan keputusan karier termasuk pergi ke sekolah
dan menghadiri kursus pelatihan, melamar pekerjaan, menambah pekerjaan,
mengubah posisi atau memasuki pekerjaan baru. Landasan untuk
mewujudkan perilaku tersebut menurut teori belajar adalah munculnya minat,
yang merupakan hasil pengamatan diri secara umum pada pengalaman belajar
sebelumnya.

Menurut Krumboltz dan Baker (Mitchell dan Krumboltz, 1984), hal yang
penting dalam pengambilan keputusan karir adalah kemampuan untuk:

1. Mengenal situasi keputusan penting.


2. Menentukan apa keputusan atau tugas yang dapat dikelola dan yang realistis.
3. Memeriksa dan menilai secara cermat dan tepat generalisasi observasi-diri dan
generalisasi pandangan atas dunia.
4. Menyusun alternate-alternatif yang luas dan beragam.
5. Mengumpulan informasi yang diperlukan tentang alternatif-alternatif itu.
6. Menentukan sumber observasi mana yang paling andal, cermat, dan relevan.
7. Merencanakan dan melaksanakan urutan langkah-langkah pengambilan keputusan
tersebut.

Menurut teori belajar, dalam pengambilan keputusan karir, orang berada di


lingkungan tertentu, dengan membawa ciri-ciri bawaan dari keturunannya dan
menghadapi berbagai pengalaman belajar. Orang memang tidak bisa mengatur sifat
bawaannya, tetapi bisa mempengaruhi lingkungan dan pengalaman belajarnya. Ini
kemudian menimbulkan pengalaman-pengalaman baru dan pengambilan
keputusan berikutnya.

Krumboltz et al. (1975) menekankan bahwa pengalaman belajar yang unik dari
masingmasing individu selama hidupnya menyebabkan berkembangnya pengaruh-
pengaruh primer yang mengarahkan pilihan karirnya.. Pengaruh tersebut
mencakup:

a) Penggeneralisasian diri berdasarkan pengalaman dan kinerja yang terkait dengan


standar yang dipelajari.

10
b) Keterampilan yang dipergunakan dalam menghadapi lingkungan.
c) Perilaku memasuki karier seperti melamar pekerjaan atau memilih lembaga
pendidikan atau pelatihan.

Pengambilan keputusan karier merupakan proses yang kontinu yang sebagian


besar aspek individual memperoleh prioritas untuk dipertimbangkan yaitu
ketrampilan, bakat, minat, nilai-nilai prestasi, karakteristik kepribadian dan
kematangan. Berdasarkan teori pengambilan karir behavioral yang disusun oleh
Krumboltz (dalam Munandir,1996) terdapat empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karir seseorang, yaitu factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan menghadapi tugas atau masalah.

1. Faktor Genetik

Faktor ini dibawa sejak lahir berupa wujud, keadaan fisik dan kemampuan.
Status diri akan membatasi preferensi atau keterampilan seseorang saat
merencanakan pendidikan dan pekerjaan akhir. Teori ini menyatakan bahwa orang-
orang tertentu secara bawaan mampu memperoleh manfaat dari pengalaman
lingkungan berdasarkan lingkungan mereka. Kemampuan khusus seperti
kecerdasan dan bakat merupakan hasil interaksi antara sifat bawaan dan
lingkungan yang dihadapi manusia.

2. Kondisi Lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan karir ini


berupa kesempatan karir, kesempatan pendidikan dan pelatihan, kebijakan dan
prosedur seleksi, imbalan, undang-undang dan peraturan perburuhan, peristiwa
alam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan dalam organisasi sosial,
sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan tetangga dan masyarakat sekitar,
pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali individu, tetapi
pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan.

3. Faktor Belajar

Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini telah
dilakukan hampir setiap waktu sejak bayi, dan beberapa ahli bahkan mengatakan
sejak di dalam kandungan. Ada 2 jenis belajar, yaitu belajar instrumental dan
asosiatif.

1) Belajar instrumental adalah belajar yang terjadi melalui pengalaman orang waktu
berada di suatu lingkungan dan ia mengerjakan langsung atau mereaksi terhadap
lingkungan itu, dan ia mendapatkan sesuatu sebagai hasil dari perilakunya itu, yaitu
hasil yang dapat dia amati.

11
2) Belajar asosiatif adalah pengalaman dimana orang mengamati hubungan antara
kejadian-kejadian dan mampu memprediksi apa konsekuensinya.

4. Ketrampilan Menghadapi Tugas atau Masalah

Ketrampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman belajar, ciri
genetik, kemampuan khusus (bakat), dan lingkungan. Keterampilan ini meliputi
standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan kerja, persepsi dan proses kognitif
(perhatian, daya ingat), respons lingkungan, psikologis, dan emosional. Dalam
pengalamannya, individu menerapkan ketrampilan ini untuk menghadapi dan
menangani tugas-tugas baru.

D. Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling

Krumblotz dan Baker mengidentifikasi beberapa langkah yang terlibat dalam


konseling karir, tahapanya sebagai berikut:

a) Menjelaskan masalah dan tujuan


b) Mengidentifikasi berbagai macam solusi
c) Mengumpulkan informasi tentang masalah yang telah dikenali
d) Menguji kemungkinan hasil dari pilihan yang beragam
e) Mengevaluasi ulang tujuan, menentukan.
f) Menyamaratakan semua proses kepada masalah yang baru.

Masalah karir klien sering berhubungan kepada ketidakmampuan individu


untuk membuat pilihan yang berhubungan dengan apa yang dibutuhkan dalam
karirnya (Krumboltz and Thoresen, 1969). Crites (1981) memberikan beberapa
point mengenai masalah klien yang berhubungan dalam konseling karir yang
termasuk dalamnya beberapa kombinasi, yaitu:

a) Kertidakjelasan tujuan
b) Adanya penghalang dalam aktifitas
c) Adanya ketakutan dan kemungkinan kegagalan
d) Konflik dalam pilihan

Keempat point ini adalah diantaranya item dalam Skala Pilihan Karir
(Osipow, Carney, Winter, Yanico and Koschier, 1976; Osipow, 1980), sebagai
instrument yang didesain untuk mengukur kebimbangan karir terdahulu dengan
differential-diagnosistreatment.

12
Krumboltz juga memberikan beberapa observasi untuk konseling karir
sebagai berikut :

a) Pembuatan keputusan karier merupakan keterampilan yang dipelajari.


b) Individu yang mengaku telah membuat pilihan karier juga memerlukan bantuan
(pilihan kariernya mungkin dibuat berdasarkan informasi yang tidak akurat dan
pilihan yang salah).
c) Keberhasilan diukur berdasarkan keterampilan yang telah ditunjukkan mahasiswa
dalam membuat keputusan (diperlukan evaluasi terhadap keterampilan membuat
keputusan).
d) Klien berasal dari berbagai macam kelompok.
e) Klien tidak usah merasa bersalah jika mereka tidak yakin tentang karier apa yang
harus dimasukinya.
f) Tidak ada satu okupasi yang dapat dipandang tepat untuk semua orang.

E. Kelebihan dan Kelemahan Teori Krumboltz

Kelebihan dari teori karier krumboltz antara lain:

1. Menunjukkan fleksibilitas yang besar, karena tujuan-tujuan konseling dan prosedur


yang diikuti untuk sampai pada tujuan tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan
konseli.
2. Pendekatan ini menekankan bahwa proses konseling dipandang sebagai proses
belajar yang akan menghasilkan perubahan perilaku konseli secara nyata.
3. Membantu individu untuk bisa membekali dirinya mencegah timbulnya
persoalan kejiawaan.
4. Memandang dari berbagai sisi terkait pengaruh yang diterima individu, tidak
hanya dipengaruhi oleh lingkungan akan tetapi adanya konsep resiprokal
(bersifat saling berbalasan) antara pribadi manusia dengan, lingkungan dan
perilakunya.
5. Memfasilitasi perolehan pengetahuan tentang diri dan skill yang dibutuhkan untuk
menangani dunia yang selalu berubah dan tidak pasti.

Adapun kelemahan dari teori karier krumboltz, yaitu :

1. Pendekatan ini tidak bermanfaat untuk kasus-kasus berkaitan dengan kehilangan


makna dalam hidup. Dengan kata lain, konseling ini hanya menangani kasus berupa
cara bertingkah laku yang salah/tidak sesuai.
2. Tidak menjelaskan pada tahap mana individu mulai menentukan pemilihan karier.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori
krumboltz memandang manusia memilih karirnya berdasarkan pengalaman yang
dialami serta pengaruh dari berbagai lingkungan dalam hidupnya. Pengalaman dan
pengaruh yang dirasakan individu bisa datang dari mana saja, mulai dari keluarga,
kegemaran, lingkungan sosial, dan sebagainya. Pengaplikasian teori krumboltz
dalam dunia bimbingan dan konseling salah satunya dengan cara memberikan
pembekalan berupa kemampuan dalam memilih/merencanakan karir.
Teori Krumboltz beranggapan bahwa masing-masing individu memiliki
empat faktor yang menyebabkan arah perencanaan karir. Dengan merencanakan
arah karir dengan baik maka klien akan bisa membayangkan apa kemungkinan
yang harus ia lakukan untuk mencapai karir tersebut dan bagaimana ia bisa
mewujudkan perencanaan karirnya. Krumboltz menyatakan empat faktor (faktor
genetik, lingkungan, belajar, dan ketrampilan menghadapi tugas) yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karir yaitu warisan genetik dan
kemampuan khusus seorang individu, peristiwa lingkungan atau bagaimana
lingkungan terhadap individu tersebut, pengalaman belajar seorang individu dan
keterampilan menghadapi tugas. Keseluruhan faktor ini akan saling bersinergi
dalam diri individu sehingga ia dapat merencanakan arah pilihan karir dengan baik.
Serta bimbingan konseling berupaya untuk mengarahkan klien untuk
menyinkronkan empat faktor ini dengan baik.
Teori krumboltz sedikit banyak berguna untuk layanan bimbingan karier
siswa sebab, dalam prosesnya teori ini mengidentifikasi lingkungan klien dari
berbagai sisi dan apa saja hal yang mempengaruhi konseli. Sehingga bila saja
konseli terampil pada suatu hal tertentu namun hal tersebut malah merupakan
sumber pengaruh yang negatif terhadap konseli maka, dapat segera ditindak
lanjuti.
B. Saran
Setelah membaca makalah mengenai teori krumboltz, diharapkan pembaca
dapat memahami lebih lanjut tentang teori krumboltz dan dapat mengaplikasikan
teori ini kepada peserta didik atau konseli serta dalam kehidupan.

14
DAFTAR PUSTAKA

• Azmatul Khairiah Sari, A. Muri Yusuf, Megaiswari, Afdhal.2021. Analisi Teori


Karir Krumboltz: Literature Review. JIBK Undiksha, 12 (1): pp. 107-112.
• Lengkap, K., & Indonesia, B. (1997). Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
, (Surabaya: Kartika, 1997), hal. 284. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id. 1–29.
• Sari, A. K., Yusuf, A. M., Megaiswari, & Afdhal. (2021). Analisis Teori Karir
Krumboltz: Literature Review. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha,
12(1), 21–
30. https://doi.org/10.23887/XXXXXX-XX-0000-00

• Suhardita, K., Sapta, I. K., Yuliastini, N. K. S., Sastrawati, W. U., &


Purwanti, N. K. C. (2019). Efektivitas Konseling Behavioral Model Krumboltz
Untuk Mengembangkan Keputusan Karir Siswa. Widyadari: Jurnal Pendidikan,
20(1).
• Untuk, D., Tugas, M., & Karier, K. (2020). Makalah “teori krumboltz.”
(November).

15
16

Anda mungkin juga menyukai