DOSEN PENGAJAR :
UNIVERSITAS BOSOWA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………..…………...........................
DAFTAR ISI ………………………..............………………..................................
BAB I PENDAHULUAN ………………...…..…………..….…….……………...
A. LATAR BELAKANG ……...……..……………………………..……….………………
B. RUMUSAN MASALAH ………....………………………………………………………
C. TUJUAN PEMBAHASAN ……...……………………………………………..
A. Latar Belakang
Bimbingan karir atau sering disebut dengan konseling karir atau
bimbingan pekerjaan sejatinya adalah salah satu bentuk upaya dari untuk
memaksimalkan pengembangan diri dari siswa ataupun sesorang yang
membutuhkan bimbingan sehingga mampu berkembang sesuai dengan
kemampuan dan terarah menuju hal yang diharapkan.
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran
tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut
dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan,
memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian Latar Belakang diatas dapat ditarik rumusan
masalah yakni sebagai berikut :
1. Apa Itu Konseling Karier?
2. Bagaimana Konseling Karier itu digunakan dalam kehidupan?
3. Apa manfaat dari Konseling Karier?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
terkait dalam pembahadan mengenai konseling karier.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan secara luas, Gybers (1983) menjabarkan karir ke dalam tiga hal:
a. peran hidup (life role), misalnya selaku pekerja, anggota keluarga,
dan anggota masyarakat;
b. lingkup kehidupan (life setting), mencakup di mana individu
berada saat ini seperti meniti karier di suatu lembaga kerja tertentu,
memegang jabatan sebagai Dekan di salah satu satu Perguruan
Tinggi, dan
c. peristiwa hidup (life event), meliputi keseluruhan proses dalam
hidup berkaitan dengan karier, termasuk didalamnya memilih
berbagai pekerjaan yang memungkinkan untuk dimasuki,
memasuki pekerjaan tersebut, menyesuaikan diri dengan pekerjaan
baru, kondisi kondisi tertentu yang mengharuskan individu
kehilangan pekerjaan, mengundurkan diri dari tempat kerja,
dipindahtugaskan, dan sebagainya.
Dari sini jelas sudah bawa pengertian karir tidak sesempit pengertian
pekerjaan, posisi, atau jabatan. Karier bisa berlangsung sepanjang hidup,
memberikan implikasi bagi bidang kehidupan lainnya. Karir merupakan
terminologi yang didalamnya bisa ditemukan apa yang dimaksud dengan
pekerjaan, posisi, maupun jabatan sebagai bagian kecilnya. Dengan demikian
perkembangan karier (carier development) pun bisa ditebak apa maknanya.
Merupakan kondisi aspek fisik, psikis, sosial, edukasi, ekonomi, dan
kesempatan dalam pembentukan karier individu pada keseluruhan jangka
hidup individu (life span). Bisa disimpulkan bahwa proses perkembangan
karir melibatkan proses yang terjadi secara fisik dan psikis, sosial, edukasi,
dan ekonomi yang bisa terjadi pada siapapun dan sejak lahir hingga
meninggal.
Dengan adanya perkembangan karier yang melibatkan berbagai aspek
dalam hidup individu tidak jarang akan menemui berbagai hambatan dan
kesulitan dalam memaknai dan menjalankan karir diri.
Oleh karena tidak semua individu mampu menyelesaikan permasalahan
terkait kariernya. Terdapat beberapa asumsi yang mendasari praktik konseling
karier adalah sebagai berikut:
1. Individu memiliki kemampuan dan kesempatan untuk membuat
pilihan karier yang bagi dirinya sendiri tergantung konteks sosial,
ekonomi, budaya, dan individu.
2. Peluang dan pilihan karir tersedia bagi semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, keadaan sosial-ekonomi, ekonomi,
agama, orientasi seksual, usia, maupun budaya.
3. Individu secara alamiah dihadapkan pada pilihan karier sepanjang
hidup mereka.
4. Individu pada umumnya terlibat dalam berbagai peran kerja di
seluruh jangka hidup mereka.
5. Konselor karier membantu individu untuk mengeksplorasi,
menetapkan dan mencapai tujuan karir mereka.
6. Konseling karir pada dasarnya terdiri dari empat elemen:
- membantu individu untuk memperoleh kesadaran diri yang lebih
besar di berbagai aspek seperti pemerolehan dan pemahaman
akan hal-hal yang penting dalam diri, nilai-nilai diri,
kemampuan yang dimiliki, dan karakteristik kepribadian.
- membantu individu untuk menyadari potensi diri dan
menghubungkan dengan informasi yang diperoleh seputar
pekerjaan.
- membantu individu dalam proses pengembalian keputusan agar
mereka dapat memilih jalur karier yang sesuai dengan
kepentingan, nilai-nilai, kemampuan dan karakteristik
kepribadiannya.
- membantu individu untuk menjadi perencana dan pengatur aktif
perkembangan karier mereka (termasuk mengelola transisi
karier dan menyeimbangkan berbagai peran kehidupan dengan
peran karier) serta menjadi pembelajaran seumur hidup dalam
arti pengembangan profesional berhubungan dengan karier.
7. Alasan mengapa seseorang masuk pekerjaan tertentu bervariasi,
tergantung pada apa yang paling dibutuhkan oleh individu yang
bersangkutan.
8. Pengambilan keputusan karir bukanlah sesuatu yang hanya terjadi
sekali dalam hidup individu, melainkan merupakan proses yang
berkelanjutan yang mungkin terjadi pada usia berapapun, sepanjang
hidup.
9. Semua bentuk pekerjaan bermakna dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak ada
pekerjaan yang buruk di dunia ini.
PELATIHAN
KARIER
BIMBINGAN KONSELING
KARIER PERSONAL
KONSELING
KARIER
Konseling
Aspek Bimbingan Karier Pelatihan Karier
Karier
Konseli Individu yang Individu yang Individu yang
membutuhkan membutuhkan membutuhkan
bantuan berhubungan bantuan bantuan
dengan permasalahan berhubungan berhubungan
karier dengan dengan
permasalahan permasalahan
karier karier
Rentangan Hampir semua orang Orang-orang Orang-orang
Konseli pernah mengalami tertentu dan dengan keadaan
banyak yang khusus,
mengalami hal membutuhkan
serupa bantuan yang
lebih mendalam
Kualitas Ringan Ringan-Sedang Sedang-Berat
Bantuan
Makna Pemberian bantuan Pemberian bantuan Pemberian
berupa bimbingan berupa pelatihan bantuan kepada
kepada individu yang pada individu individu untuk
mengalami kesulitan tertentu yang bisa
sehubungan dengan mengalami menyelesaikan
kariernya, biasanya kesulitan untuk permasalahan
berbentuk orientasi bisa lebih efektif perkembangan
dan informasi karier dalam karier, berujung
menjalankan karier pada
pengambilan
keputusan,
penyelesaian
masalah,
perkembangan
diri menjadi
pribadi yang
lebih positif,
dan perubahan
perilaku terkait
karier
Fungsi Preventif- Developmental Kuratif
Developmental
Contoh Siswa SMA yang Karyawan yang Individu dengan
hendak melanjutkan ingin memiliki karakteristik
ke PTN dan tidak kecakapan untuk permasalahan
memahami presentasi di depan karier yang khas
persyaratan masuk pimpinan dengan
efektif, wirausaha
yang ingin
mengembangkan
jejaring namun
tidak memahami
metodenya, dll