Oleh:
Kelompok 7
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teori Perkembangan Karier Super ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Dr. Naharus Surur, M.Pd. pada mata kuliah Teori Bimbingan dan Konseling
Karier. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Teori Perkembangan Karier Super bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Naharus Surur, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Teori Bimbingan dan Konseling Karier yang telah
memberikan tugas ini dan memberikan bimbingan dalam penyusunannya sehingga
dapat menambah pengetahuan serta memperluas wawasan sesuai bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cukup baik.
Kami menyadari betul bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
peningkatan mutu makalah ini. Sekian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 10
B. Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan yang
berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka
ketercapaian tugas perkembangan yang utuh dan optimal. Model bimbingan dan
konseling saat ini mengacu pada ASCA dengan konsep Bimbingan dan
Konseling Komprehensif dimana tujuan utamanya adalah preventive dan
developmental. Tujuan kuratif yang ada dalam BK konvensional merupakan
tujuan paling akhir dalam BK komprehensif karena BK komprehensif lebih
menekankan pada upaya pencegahan dan pengembangan diri peserta
didik/konseli.
Bimbingan dan konseling berasaskan pada kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, keaktifan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
keharmonisan, keahlian, serta tut wuri handayani yang disebutkan dalam
Permendikbud nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Berdasarkan acuan ASCA yang
diperbaharui pada tahun 2014, bidang layanan bimbingan dan konseling
komprehensif meliputi bidang sosial/emosional, akademik, dan karier.
Berbicara tentang karier tentu berbeda dengan pekerjaan. Karier
didefinisikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan (Gibson et al, 1995). Dalam
bimbingan dan konseling, guru BK atau konselor tentu harus memiliki
pemahaman teoritis mengenai karier. Dengan demikian, pembahasan dalam
penulisan makalah ini meliputi gagasan Donald Super tentang perkembangan
karier. Melalui pengetahuan teoritis perkembangan karier dari tokoh tersebut,
diharapkan calon guru BK/konselor atau bahkan guru BK maupun konselor
mampu memahami proses menemukan karier dan memiliki pemahaman yang
1
komprehensif terkait karier dan pemanfaatan teorinya dalam proses
pembentukan karier.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori perkembangan karier Super?
2. Apa saja tujuan dari adanya teori perkembangan karier Super?
3. Seperti apa manfaat yang diberikan oleh teori perkembangan tersebut?
4. Seperti apa bentuk proposisi teori perkembangan karier Super?
5. Bagaimana tahapan perkembangan karier Super?
6. Bagaimana peran teori tersebut dalam bimbingan dan konseling?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna teori perkembangan karier Super
2. Memahami tujuan adanya teori perkembangan karier Super
3. Menganalisis manfaat yang diperoleh dari teori perkembangan karier Super
4. Mengetahui bentuk proposisi teori perkembangan karier Super
5. Menelaah tahapan perkembangan karier Super
6. Mengetahui peran teori perkembangan karier Super dalam bimbingan dan
konseling
D. Manfaat Penulisan
1. Secara teoritis, penulisan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan bagi penulis dan pembaca
2. Memberikan gambaran dari teori perkembangan karier menurut Super
3. Dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran
4. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi penulis lain yang akan melakukan
penulisan lain yang sejenis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kemudian tahun 1957, bersama Bachrach dikembangkan menjadi dua belas
(12) dan tahun 1990 dikembangkan lagi menjadi empat belas proposisi yaitu:
4
7. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu
dengan bantuan untuk pematangan kemampuan dan minat.
8. Proses perkembangan karier pada dasarnya adalah pengembangan dan
implementasi konsep diri.
9. Proses kompromi antara faktor individu dan sosial, antara konsep diri
dan realitas, adalah permainan peranan dalam berbagai latar dan
keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan, hubungan kerja).
10. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada sejauh mana
individu dapat menyalurkan kemampuan, nilai, minat, karakter
kepribadian, dan konsep dirinya.
11. Kesuksesan dalam menghadapi tuntutan lingkungan dalam setiap
tahap kehidupan karir diberikan tergantung pada kesiapan individu
untuk mengatasi tuntutan tersebut (kematangan karir).
12. Kematangan karier adalah konstruksi hipotetis. Penelitian awal Super
(Studi Pola Karier) membahas konsep diri yang terkait dengan karier
atau masalah perkembangan vokasional. Super dan rekan kerja
mencari cara untuk mendefinisikan dan menilai konsep ini. Dari
upaya ini muncul Inventori Perkembangan Karier Super.
13. Tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan
penerapan konsep diri.
14. Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian
bagi kebanyakan orang, sedangkan bagi segolongan orang lagi yang
menjadi titik pusat adalah hal lain, misalnya pengisian waktu luang
dan kerumahtanggaan.
5
sesuai dengan usia mulai dari seorang anak, belajar, hidup bermasyarakat,
bekerja, menikah, hingga masa pension), dan ruang yang diistilahkan sebagai
life space (berkaitan dengan kondisi sosial tempat individu hidup). Dengan
demikian, pada usia tertentu individu memiliki peran perkembangan yang harus
dijalankan sesuai dengan tahap perkembangannya. Hubungan antara usia dan
tahapan perkembangan karier menurut Super disebut dengan pelangi karir
kehidupan (life-career rainbow). ‘Pelangi’ ini menggambarkan koneksi antara
usia dan tahapan perkembangan yang menjadi tugas dalam hidupnya (Marinhu,
1988).
6
pada masa depan, meningkatkan kontrol diri terhadap hidupnya, meyakinkan
diri supaya berprestasi secara akademik di sekolah, dan memilih tingkah laku
dan kebiasaan yang kompeten untuk bekerja. fase eksplorasi (exploration)
berada pada rentang usia 14 – 24 tahun yang di dalamnya terdapat penggalian
sosial yang sesuai dengan dirinya dari dalam maupun luar dunianya. Pada fase
ini, individu sudah memikirkan berbagai alternatif karier tetapi belum
mengambil keputusan yang mengikat. Pencarian informasi ini melibatkan
perilaku remaja dari karier impian menjadi pekerja sesungguhnya melalui tiga
proses:
1. Kristalisasi: Muncul ketika empat tugas perkembangan di fase
sebelumnya sudah terpenuhi. Individu dalam proses ini
mengembangkan dan merencanakan tujuan karier tentatifnya
berdasarkan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar.
Individu sudah beridentitas vokasional melalui preferensi dari
kelompok kerja dengan tingkat kemampuan tertentu (Super et al.,
1996).
2. Spesifikasi: Membutuhkan individu untuk menggali lebih dalam
tentang kariernya dan beralih dari karier tentative menjadi karier yang
spesifik. Hal ini melibatkan perubahan konsep diri vokasional pribadi
menjadi peran karier umum yang melibatkan proses psikososial dalam
pembentukan identitas (Savickas, 2002).
3. Implementasi atau aktualisasi: Individu membuat suatu pilihan dengan
melakukan pekerjaan berlandaskan proses latihan dan merasakan
sendiri pekerjaan dalam suatu karier.
7
ini yakni mempertahankan apa yang sudah diraih, meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan, serta melakukan inovasi dengan melakukan tugas secara
berbeda maupun menggali tantangan baru. Terakhir, fase penurunan
(disengagement). Ketika individu berada di tahap ini, terdapat tugas
perkembangan dalam melambatnya diri, rencana pension yang mengarahkan
pada perpisahan karier, dan kehidupan pension itu sendiri. Tahap ini terjadi di
usia 65 tahun ke atas ketika kekuatan fisik dan mental menurun, sehingga
aktivitas kerja berubah dan berhenti pada waktunya (Angelia, 2012).
8
3. Mengembangkan sikap dan nilai diri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja dan persiapan memasukinya
4. Meningkatkan keterampilan berpikir supaya mampu mengambil
keputusan tentang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia
dalam dunia kerja
5. Menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan
Sebuah layanan diberikan tentu menginginkan adanya perubahan setelah
proses layanan itu terjadi. Bimbingan konseling memberikan berbagai bentuk
layanan dengan harapan dapat memberikan perubahan baik bagi siswa-siswa
yang pernah mendapatkan layanan karena bentuk permasalahan atau bagi
perkembangan sekolah pada umumnya. Perubahan perilaku diwujudkan sebagai
dampak implementsi dari layanan bimbingan konseling.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, dapat disimpulkan bahwa teori
perkembangan karier yang dicetuskan oleh Super dapat diartikan sebagai dasar
perwujudan konsep diri yang berkaitan dengan karier di masa depan. Teori ini
bertujuan untuk memberikan gambaran diri secara utuh untuk mampu
mengarahkan dirinya pada sejumlah pilihan karier yang ada. Teori Super ini juga
bermanfaat untuk melihat peluang karier yang linier dengan potensi diri
seseorang. Super mengembangkan sepuluh proposisi yang akhirnya
dikembangkan lebih luas oleh Bachrach menjadi empat belas proposisi. Selain
proposisi yang diprakarsai oleh Super, ia juga menuliskan tahapan
perkembangan karier yang terdiri atas lima fase penting yakni growth,
exploration, estabilishment, maintenance, dan disengagement. Implementasi
teori Super dalam bidang BK yakni membantu guru BK atau konselor untuk
mengarahkan individu sebagai konseli dalam mengenali dirinya secara utuh
guna melihat peluang pekerjaan/karier yang ada. Selain itu, teori ini juga
membantu konseli untuk memantapkan pilihannya dalam pekerjaan.
B. Saran
Penggunaan teori perkembangan karier Super hendaknya dapat digunakan
di berbagai bidang, tidak hanya bidang pendidikan. Metode penerapan teori juga
sebaiknya bisa digunakan dalam layanan dasar dan tidak hanya berfokus pada
layanan responsif. Guru BK sebagai fasilitator bagi konseli juga tentu harus
mampu menguasai teori perkembangan karier ini untuk mengupayakan konseli
memahami dirinya sendiri dan pilihan-pilihan karier yang tersedia. Apalagi di
zaman yang semakin canggih dimana peluang karier sangat luas, guru BK harus
mampu mengarahkan peserta didik untuk memantapkan pilihannya sesuai
potensi yang dimiliki.
10
DAFTAR PUSTAKA