Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIMBINGAN KARIER DI SEKOLAH

Makalah ini disusun oleh:


1. Sultan Shamil Abdallah 22160211581
2. M. Iqbal Herman 22160211575
3. Muhammad Saifurrohman 22160211578
4. Umarul Faruq 22160211582

Guna memenuhi tugas mata kuliah : Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu : Nur Utomo Bayu Aji, S.Ag., M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM (IIM) SURAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BIMBINGAN
KARIER DI SEKOLAH”.

Penyusunan makalah ini mengacu kepada sumber yang dihasilkan oleh


pengembangan Garis-Garis Besar Program Perkuliahan mata kuliah Bimbinagn
Konseling yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dengan
demikian makalah ini Insya Allah dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan perkuliahan bimbingan Konseling yang tentu saja sangat membantu
memperkaya wawasan mahasiswa atau siapa saja yang berhubungan dengan
bidang kependidikan.

Keberhasilan penyusunan diktat ini juga tidak terlepas dari peran serta
kontribusi berbagai pihak, baik dalam bentuk dukungan moril maupun material.
Oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada para penulis buku, jurnal, dan artikel
yang dijadikan rujukan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Esa, oleh karena itu
penyusun sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.

18 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
I. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
II. Rumusan Masalah..................................................................................................1
III. Tujuan Makalah..................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Bimbingan Karier..................................................................................3
B. Pentingnya dan Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah.............................................5
C. Pelaksanaan Bimbingan Karier Di Sekolah..............................................................8
BAB III...............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, keberhasilan seseorang


dalam karier tidak hanya bergantung pada keahlian akademik, tetapi juga pada
pengetahuan tentang pilihan karier yang tersedia dan keterampilan pengambilan
keputusan yang baik. Banyak siswa menghadapi kesulitan dalam menentukan
jalur karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan nilai-nilai mereka. Tanpa
bimbingan yang tepat, mereka dapat merasa bingung dan tidak siap menghadapi
dunia kerja yang kompleks dan beragam.

Bimbingan karier di sekolah memainkan peran yang penting dalam membantu


siswa mengatasi tantangan ini dan menemukan jalur karier yang sesuai dengan
potensi mereka. Bimbingan karier membantu siswa dalam mengidentifikasi minat
mereka, mengeksplorasi pilihan karier yang relevan, dan mengembangkan
rencana karier yang terarah. Melalui bimbingan karier, siswa dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, peluang karier yang ada,
dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan karier mereka.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam


makalah ini adalah sebagai berikut:

1 Apa pengertian bimbingan karier?


2 Apa pentingnya bimbingan karier di sekolah dalam membantu siswa
menemukan jalur sukses mereka di masa depan?
3 Bagaimana pelaksanaan bimbingan karier di sekolah?

III. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1
1 Mengetahui pengertian dari bimbingan karier dari para ahli.
2 Mengetahui pentingnya dan tujuan bimbingan karier di sekolah sebagai
alat yang efektif dalam membantu siswa menemukan jalur sukses mereka
di masa depan.
3 Mengetahui pelaksanaan bimbingan karier di sekolah.

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, makalah ini diharapkan dapat


memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan pentingnya bimbingan
karier di sekolah dalam membantu siswa meraih kesuksesan di masa depan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Karier

Bimbingan karier adalah serangkaian kegiatan dan proses yang bertujuan


untuk membantu individu dalam memahami, mengelola, dan mengembangkan
karier mereka. bimbingan karier juga merupakan suatu proses perkembangan
konsep diri (self-concept). Kegiatan tersebut melibatkan pendampingan,
pengarahan, dan pemberian informasi yang membantu individu dalam
mengidentifikasi minat, bakat, nilai-nilai, dan tujuan karier mereka. Memahami
diri dan penyesuaian pekerjaan hendaknya menjadikan orang memiliki gambaran
yang jelas tentang dirinya dan sadar bahwa ia memiliki kemampuan dalam
melaksanakan pekerjaannya dan memperoleh kepuasan dalam dunia
pekerjaannya.

Sementara itu pengertian umum mengenai bimbingan karier yang


dijabarkan oleh para ahli sebagai berikut:

1. Frank Parson dalam buku Choosinh a Vocation (1909) dan dikutip


oleh Wikipedia (2012)
Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha
membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu
pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun
selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional
(occupational) ke model karier (career). Kedua model ini memiliki
perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan pada
kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan,
sedang pada model karier, tidak hanya sekedar memberikan penekanan
tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya
dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh

3
sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan
semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
2. Menurut Calhoun dan Finch (1976)
Bahwa program pendidikan karier memiliki tahapan berupa
kesadaran karier, eksplorasi karier, dan persiapan karier.
3. Menurut Widiadmojo (2000:3)
Mengemukakan defnisi bimbingan karier adalah kegiatan
birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi
dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan
agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat,
bakat,dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
4. Menurut Widada (1990 : 31)
Menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses
bantuan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan serta
menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang
peranannya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya
serta memadukannya dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan
bagi individu yang bersangkutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, bimbingan karier pada awalnya


dimaksudkan untuk membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan
pekerjaan yang sesuai dengan bakat mereka. Namun, pendekatan tersebut
kemudian berkembang menjadi model karier yang lebih holistik, mencakup
perkembangan dan tujuan jangka panjang individu. Bimbingan karier melibatkan
proses kesadaran, eksplorasi, dan persiapan karier yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi individu dan membantu mereka mempersiapkan masa
depan mereka. Pelayanan bimbingan karier bertujuan agar individu mengenali dan
memahami konsep diri mereka, termasuk minat, bakat, dan kemampuan, serta
mengeksplorasi pilihan karier yang ada. Proses ini juga melibatkan pengujian
gagasan-gagasan individu dan mengintegrasikannya dengan realitas, sehingga
menciptakan kepuasan bagi individu dan manfaat bagi masyarakat secara
keseluruhan.

4
B. Pentingnya dan Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah

Dengan semakin maju dan perkembangan teknologi yang menjadikan


banyaknya fenomena terciptanya lapangan kerja dan juga hilangnya lapangan
pekerjaan, jika kita lihat kembali ke masa lalu maka bisa kita dapati bahwa
mungkin dahulu masyarakat hanya bercocok tanam, berternak, memasak dan
pekerjaan yang tidak memiliki tingkat komplex yang tinggi, kemudian dengan
munculnya para penemu-penemu yang menemukan teknologi-teknologi yang
dapat membantu keseharian masyarakat menjadikannya sebagai peluang untuk
berkembang, dengan penemuan-penemuan tersebut justru memacu manusia untuk
terus mengembangkan ilmu pengetahuan mereka dan pada akhirnya menciptakan
berbagai macam pekerjaan.

Akan tetapi dengan semakin banyak bentuk pekerjaan manusia


menjadikan kaum muda bingung dalam memilih karier mereka. Tidak jarang kita
dapati bahkan mungkin pada diri kita sendiri yang berubah-ubah mimpi, dahulu
ketika kecil kita memimpikan untuk menjadi astronout, pilot, polisi, tentara,
penulis, dokter, dan mimpi lainnya yang hebat dan membutuhkan perjuangan serta
materi yang besar akan tetapi semakin berumur dewasa kita semakin dihadapi
oleh kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai yang bahkan kita sendiri tidak
mengharapkannya, akhirnya berubahlah tujuan mimpi kita menjadi semakin
sederhana, dan semakin hilangnya hasrat dalam bermimpi besar, hingga akhirnya
tidak sedikit yang berfikir “Yang penting aku bisa makan dan memberikan makan
serta pendidikan kepada keluargaku”. Ini adalah salah satu bentuk perkara yang
perlu diperhatikan pada setiap sekolah, yaitu membimbing para siswa untuk bisa
terus percaya diri, fokus dan semangat dalam menggapai mimpi mereka.

Adapun menurut para ahli mengenai pentingnya bimbingan karier di sekolah


adalah sebagai berikut:

1. Dr. Norman E. Amundson: Menurutnya, bimbingan karier membantu


siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka

5
sendiri, minat mereka, serta memperoleh informasi yang relevan untuk
pengambilan keputusan karier yang tepat.
2. Dr. Mark L. Savickas: Psikolog terkenal dengan konsep Life Design. Ia
berpendapat bahwa bimbingan karier di sekolah membantu siswa
mengenali dan mengembangkan identitas karier mereka, membantu
mereka menyesuaikan diri dengan perubahan dunia kerja yang dinamis,
serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi transisi kehidupan kerja
yang sukses.
3. Dr. V. Scott H. Solberg adalah seorang profesor bimbingan karier di
Universitas Boston dan peneliti terkemuka di bidang bimbingan karier.
Menurutnya, bimbingan karier di sekolah membantu siswa menjelajahi
pilihan karier yang beragam, mengidentifikasi minat dan nilai-nilai
mereka, serta mengembangkan keterampilan penting yang relevan dengan
dunia kerja.

Menurut Herr dalam Manhiru (1992:163-164), tujuan bimbingan karier di sekolah


menengah adalah sebagai berikut:

1) Menunjukkan hubungan antara hasil belajar, nilai-nilai, preferensi-


preferensi, aspirasi-aspirasi pendidikan dan kariernya.
2) Menganalisa kompetensi pribadi sekarang dengan preferensi karier dan
mengembangkan rencana-rencana yang akan dilakukan untuk memperkuat
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.
3) Memegang tanggung jawab dalam perencanaan karier dan konsekuesi-
konsekuesinya.
4) Memenuhi syarat dalam taraf memasuki pekerjaan dengan mengambil
mata pelajaran yang relevan dengan pendidikan kooperatif, atau dengan
latihan dalam jabatan.
5) Kesiapan memenuhi persyaratan bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan
dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan
lembaga yang diinginkan (perguruan tinggi atau perusahaan).
6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang
berhubungan dengan kehidupan sebagai konsumen. Maksudnya adalah

6
keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan secara efektif waktu
luang.
7) Secara sistematis, realistis preferensi karier dengan menghubungkan antara
hasil belajar dan aktivitas ekstrakulikuler.
8) Mengidentifikasikan alternatif -alternatif serta upaya pencapaian tujuan-
tujuan pendidikan dan okupasional apabila yang diinginkan tidak tersedia.
9) Menggambarkan bentuk-bentuk utama dalam meneruskan pendidikan
pasca sekolah lanjutan.
10) Mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan pasca sekolah lanjutan,
terutama waktu serta prosedur yang dilakukan.
11) Membuat suatu estimasi tentang sifat-sifat pribadi, prestasi dalam
wawancara okupasional atau pendidikan.
12) Mengembangkan rencana-rencana khusus dalam implementasi tujuan dan
rencana karier.

Sementara itu, tujuan utama bimbingan karier menurut Surya (1992)


adalah membantu individu untuk memperoleh kompetensi yng diperlukan
hidupnya dan mengembangkan karier ang dipilihnya secara optimal. Secara rinci
tujuan bimbingan karier adalah

1) Memiliki kemampuan intelektual yang diperlukan untuk keberhasilan


dalam berbagai aspek kehidupan,
2) Memiliki kemampuan dan pemahaman, pengelolaan, pengendalian,
penghargaan, dan pengarahan diri,
3) Memiliki pengetahuan atau informasi tentang lingkungan kehidupan,
4) Mampu berinteraksi dengan orang lain secara efektif,
5) Mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan sehari-hari,
6) Memahami, menghayati, dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran agama
yang berkaitan dengan karier.

7
C. Pelaksanaan Bimbingan Karier Di Sekolah

Dalam melaksanakan bimbingan karier di sekolah, terdapat beberapa


prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan yang perlu diterapkan
oleh konselor pada layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip tersebut berasal dari
konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi landasan. Secara umum,
prinsip-prinsip bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Siswa mendapatkan kesempatan yang sama, hendaknya siswa diberikan


kesempatan yang sama dalam menggunakan fasilitas bimbingan karier
untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
Tidak ada pengecualian baik itu yang mampu (kaya) maupun yang tidak
mampu (miskin). Siswa memiliki hak yang sama dalam mengembangkan
diri dan merencanakan karier sesuai kemampuan yang dimiliki melalui
kegiatan bimbingan karier.
2. Siswa memahami bahwa karier adalah suatu jalan hidup, dan pendidikan
adalah alat bantu dalam menunjang karier. Dengan ini diinginkan bagi
setiap siswa tidaklah menganggap bahwa pendidikan hanya sebagai
formalitas, akan tetapi penunjang kehidupan mereka dalam berkarier
setelah mereka meninggalkan bangku sekolah kelak.
3. Siswa berkesempatan untuk menguji konsep karier yang diinginkan.
Hendaknya bagi seluruh siswa memiliki kesempatan untuk mencoba karier
yang mereka minati dengan tujuan mendapatkan gambaran dan
mendapatkan pengalaman sehingga semakin mendalam pemahaman akan
karier yang mereka pilih.
4. Keselarasan dengan perkembangan individu. Program bimbingan karier
harus memperhatikan perkembangan individu siswa, termasuk minat,
bakat, nilai-nilai, dan tujuan mereka. Prinsip ini menekankan pentingnya
pengakuan terhadap keunikan setiap siswa dan menyediakan dukungan
yang personal dan terarah sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Kontinuitas dan kesinambungan. Bimbingan karier tidak hanya berfokus
pada satu waktu atau kegiatan tertentu, tetapi merupakan proses yang
berkelanjutan sepanjang masa sekolah. Prinsip ini menekankan pentingnya

8
menyediakan dukungan dan pembimbingan karier secara konsisten dari
tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
6. Kolaborasi antara stakeholder: Bimbingan karier yang efektif melibatkan
kolaborasi antara berbagai stakeholder, termasuk guru, konselor, orang
tua, komunitas, dan pihak terkait lainnya. Prinsip ini mengakui pentingnya
kerjasama dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam memberikan
bimbingan karier yang komprehensif kepada siswa.
7. Akurasi dan kebaruan informasi: Program bimbingan karier harus
didasarkan pada informasi yang akurat, terkini, dan relevan tentang pilihan
karier, tren industri, dan perkembangan di dunia kerja. Prinsip ini
menekankan pentingnya menghadirkan sumber informasi yang dapat
diandalkan dan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke pengetahuan
terbaru tentang karier yang diminati.
8. Pengembangan keterampilan karier: Selain memberikan informasi,
bimbingan karier juga harus melibatkan pengembangan keterampilan
karier yang relevan, seperti keterampilan komunikasi, keterampilan
presentasi, manajemen waktu, dan kemampuan beradaptasi. Prinsip ini
mengakui pentingnya mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang
diperlukan untuk sukses di dunia kerja.
9. Keterlibatan siswa secara aktif: Siswa harus menjadi subjek aktif dalam
proses bimbingan karier. Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengambil inisiatif, mengidentifikasi
minat mereka sendiri, menggali pengetahuan tentang pilihan karier, dan
mengambil tanggung jawab atas perencanaan karier mereka sendiri.

Kemudian terdapat beberapa strategi dan metode yang efektif yang dapat
diterapkan. Salah satu strategi yang efektif adalah pendekatan holistik (secara
keseluruhan, yang berarti tidak memandang dalam satu aspek saja) yang
memperhatikan aspek-aspek utuh dari siswa, termasuk minat, bakat, nilai-nilai,
dan kekuatan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui tes minat dan kepribadian,
observasi, wawancara, dan diskusi individu dengan siswa.

9
Metode yang efektif dalam bimbingan karier di sekolah meliputi:

1) Penjelajahan karier: Siswa perlu diberikan kesempatan untuk menjelajahi


berbagai bidang karier melalui kunjungan ke tempat kerja, sesi tamu dari
profesional karier, atau partisipasi dalam program magang. Ini membantu
siswa memperoleh pemahaman langsung tentang lingkungan kerja dan
tuntutan pekerjaan yang berbeda.
2) Penyediaan informasi karier: Menyediakan akses yang mudah dan
informasi yang komprehensif tentang berbagai bidang pekerjaan,
persyaratan pendidikan, jalur karier, dan tren industri. Ini dapat dilakukan
melalui seminar, presentasi, panduan karier, atau platform online yang
menyediakan informasi terkini tentang dunia kerja.
3) Keterlibatan orang tua: Melibatkan orang tua dalam proses bimbingan
karier dapat sangat bermanfaat. Orang tua dapat memberikan informasi
tambahan tentang minat dan bakat siswa, serta memberikan dukungan dan
arahan dalam pengambilan keputusan karier.
4) Pembinaan individu: Menerapkan pendampingan individu yang
melibatkan dialog terbuka antara konselor dan siswa. Dalam sesi ini,
konselor dapat membantu siswa memperoleh wawasan tentang diri mereka
sendiri, mengidentifikasi minat dan nilai-nilai mereka, serta memberikan
arahan dan dukungan dalam mengambil keputusan karier yang tepat.

Selain strategi dan metode yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa
aspek tambahan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan bimbingan karier di
sekolah yang efektif.

1) Pemetaan kompetensi: Mengidentifikasi kompetensi dan keterampilan


yang diperlukan dalam berbagai bidang pekerjaan merupakan langkah
penting dalam membantu siswa mempersiapkan diri untuk dunia kerja.
Dalam bimbingan karier, dapat dilakukan pemetaan kompetensi dengan
menggabungkan program pendidikan, penempatan kerja, dan kegiatan
ekstrakurikuler yang mendukung perkembangan keterampilan tersebut.
2) Kolaborasi dengan dunia industri: Membangun kemitraan dengan
perusahaan dan organisasi di komunitas dapat memberikan siswa

10
kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para profesional dan
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia kerja.
Melalui program kerja sama, seperti program magang, siswa dapat
mengalami situasi nyata di tempat kerja dan mengembangkan jaringan
yang berharga.
3) Pengembangan rencana karier individu: Melalui pengembangan rencana
karier individu, siswa dapat memetakan langkah-langkah yang konkrit
untuk mencapai tujuan karier mereka. Rencana ini harus mencakup
tindakan jangka pendek dan jangka panjang, serta melibatkan tujuan yang
realistis dan terukur. Konselor karier dapat membantu siswa merencanakan
jalur karier mereka berdasarkan minat, nilai-nilai, dan kekuatan individu.
4) Evaluasi dan penilaian: Penting untuk secara teratur mengevaluasi
efektivitas program bimbingan karier di sekolah. Melakukan penilaian
yang terstruktur dan mengumpulkan umpan balik dari siswa, orang tua,
guru, dan pihak terkait lainnya dapat membantu dalam mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan program sesuai kebutuhan
siswa.

Dalam membangun strategi dan metode yang efektif dalam bimbingan


karier di sekolah, penting untuk memperhatikan keberagaman siswa dan
kebutuhan individu mereka. Setiap siswa memiliki latar belakang, minat, dan
kebutuhan yang unik, dan bimbingan karier harus disesuaikan untuk melayani
perbedaan tersebut.

Peran guru dan konselor dalam mendukung siswa dalam bimbingan karier
sangat penting dalam membantu siswa memahami, mengelola, dan
mengembangkan karier mereka. Guru dan konselor memiliki peran yang saling
melengkapi dan bekerja sama untuk memberikan bimbingan karier yang efektif
kepada siswa.

Pertama, guru memiliki peran yang signifikan dalam membantu siswa


mengidentifikasi minat dan bakat mereka. Dalam lingkungan kelas, guru dapat
mengamati dan memperhatikan minat siswa dalam berbagai pelajaran dan

11
kegiatan. Mereka dapat memberikan wawasan tentang bidang-bidang pekerjaan
yang relevan dengan minat dan bakat siswa. Guru juga dapat memberikan
informasi mengenai persyaratan pendidikan dan jalur karier yang dapat diambil
untuk mencapai tujuan karier tertentu. Dengan memahami minat dan bakat siswa,
guru dapat membantu siswa dalam mengarahkan minat mereka ke bidang karier
yang sesuai.

Konselor, di sisi lain, memiliki peran yang lebih khusus dalam


memberikan bimbingan karier kepada siswa. Mereka dapat melakukan tes minat
dan kepribadian untuk membantu siswa memahami kaitan antara minat mereka
dan pilihan karier yang sesuai. Konselor juga dapat memberikan pelayanan
individual kepada siswa, seperti sesi konseling karier, untuk membantu siswa
dalam pengambilan keputusan karier yang tepat. Mereka dapat membantu siswa
mengeksplorasi berbagai pilihan karier, mengidentifikasi minat dan nilai-nilai
mereka, serta merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan karier.

Penting untuk dicatat bahwa kolaborasi antara guru dan konselor sangat
penting dalam melaksanakan bimbingan karier yang efektif. Guru dapat
memberikan wawasan tentang minat dan potensi siswa kepada konselor,
sementara konselor dapat memberikan sumber daya dan informasi karier yang
dapat digunakan oleh guru dalam pengajaran mereka. Melalui kerjasama yang
erat, guru dan konselor dapat mengidentifikasi siswa yang memerlukan perhatian
khusus dalam hal bimbingan karier dan merencanakan langkah-langkah intervensi
yang sesuai. Selain itu, mereka dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan bimbingan karier di sekolah, seperti seminar, workshop, atau
kunjungan ke tempat kerja, yang melibatkan siswa dalam pengalaman nyata yang
terkait dengan dunia kerja.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari apa yang kita fahami maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karier merupakan suatu kegiatan dan proses yang memiliki peran sangat penting
bagi para siswa di sekolah, dengan adanya kegiatan tersebut siswa diharapkan
untuk tidak lagi bingung dan takut untuk menemukan atau menjalani karier yang
mereka inginkan berdasarkan kemampuan, minat, dan bakat mereka.

Tanpa adanya bimbingan karier di sekolah menyebabkan banyak sekali


siswa yang merasakan bingung dan resah karena kurangnya pandangan terkait
pekerjaan atau karier yang akan mereka ambil nanti ketika sudah lulus dari
sekolah.

Dengan kata lain, tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah


ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang
menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Oleh karena itu Bimbingan Karier menjadi salah satu program yang
diperlukan pada bimbingan konseling di sekolah, demi membantu siswa dan
menjadikan siswa memiliki target belajarnya masing-masing.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online).


(http://indonesiakonselor.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingan-
karier.html, diakses 20 Mei 2023).
Anonim. 2013. BK Karier. (Online). (http://whiendul.blogspot.co.id/2013/04/bk-
karier.html, diakses 20 Mei 2023).
Amundson, N. E. (2009). Active engagement: Enhancing the career counseling
process. Canadian Journal of Career Development, 8(1), 6-13.
Solberg, V. S. H., & O'Brien, K. M. (2014). Handbook of career development in
academic psychiatry and behavioral sciences. Springer Publishing
Company.
Savickas, M. L., Nota, L., Rossier, J., Dauwalder, J. P., Duarte, M. E., Guichard,
J., ... & Soresi, S. (2009). Life design: A paradigm for career
construction in the 21st century. Journal of Vocational Behavior, 75(3),
239-250.
Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2012). Developing and managing your school
guidance and counseling program (5th ed.). American Counseling
Association.
Lapan, R. T., Gysbers, N. C., & Kayson, M. A. (2007). Transforming the school
counseling profession (3rd ed.). Pearson.
Zunker, V. G. (2012). Career counseling: A holistic approach (8th ed.).
Brooks/Cole.

14

Anda mungkin juga menyukai