Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

“Bidang Pengembangan Bimbingan Dan Konseling”

Dosen Pengampu:

Soeci Izzati Adlya, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VI

1. Stevano Dian Sakti 22029048


2. Putri Rahmadani 22052056
3. Anisa Nailatul Fadila 22075008

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya makalah
yang berjudul “Bidang Pengembangan Bimbingan Dan Konseling” dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini diperlukan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Soeci Izzati Adlya, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Dan Konseling serta pihak-pihak
lain yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Padang, 18 Maret 2024

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
MIND MAPPING ........................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
A. Bidang-Bidang Pengembangan Bimbingan dan Konseling .............................................................. 3
B. Contoh Kasus yang Berkaitan dengan Bidang Pengembangan Bimbingan dan Konseling.............. 8
BAB III ......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................................... 9
A. Simpulan ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10
LAPORAN KONTRIBUSI KELOMPOK ................................................................................................. 11

ii
MIND MAPPING

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam konteks pendidikan modern, perhatian terhadap aspek psikologis dan
sosial peserta didik menjadi semakin penting. Bidang Pengembangan Bimbingan dan
Konseling (BK) menjadi landasan utama dalam menyediakan pelayanan yang holistik
bagi individu di berbagai tahap perkembangan mereka. Latar belakang ini dipicu oleh
pemahaman akan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh peserta didik dalam
menghadapi dinamika sosial, tekanan akademik, perubahan teknologi, dan tantangan
psikologis yang terus berkembang.

Selain itu, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,


pendekatan dalam bidang BK juga mengalami pergeseran. Penggunaan platform
digital, aplikasi mobile, dan media sosial memungkinkan pelayanan BK menjadi lebih
terjangkau dan dapat diakses secara luas, tidak terbatas oleh batasan geografis atau
waktu.

Pentingnya pengembangan profesionalisme dalam bidang BK juga menjadi fokus


utama. Pelatihan, sertifikasi, dan penelitian yang berkelanjutan menjadi kunci dalam
meningkatkan kualitas layanan BK serta memastikan bahwa praktisi di bidang ini
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan yang kompleks di era modern ini.

Dengan memahami latar belakang ini, pengembangan bidang Bimbingan dan


Konseling menjadi suatu kebutuhan yang mendesak untuk memastikan bahwa setiap
individu memiliki akses terhadap pelayanan BK yang berkualitas dan relevan dengan
kebutuhan mereka dalam meraih potensi optimal dalam kehidupan dan karier mereka.

1
B. Rumusan Masalah
Membahas mengenai bidang pengembangan bimbingan dan konseling, penulis
dapat menjabarkan beberapa rumusan masalah pada bidang pengembangan
bimbingan dan konseling ini, yaitu sebagai berikut:

1. Apa saja bidang pengembangan bimbingan dan konseling?


2. Apa saja tujuan dari masing masing bidang pengembangan bimbingan dan
konseling?
3. Apa saja pokok pokok dari masing masing bidang pengembangan bimbingan dan
konseling?
4. Bagaimana contoh kasus yang berkaitan dengan bidang pengembangan
bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, penulis dapat
menjabarkan tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bidang pengembangan bimbingan dan konseling.


2. Untuk mengetahui tujuan dari masing masing bidang pengembangan bimbingan
dan konseling.
3. Untuk mengetahui pokok pokok dari masing masing bidang pengembangan
bimbingan dan konseling.
4. Untuk mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan bidang pengembangan
bimbingan dan konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bidang-Bidang Pengembangan Bimbingan dan Konseling

1. Bidang Pengembangan Pribadi


Dalam Bidang Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi
dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi
yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani.
Menurut Depdikbud (dalam Sukardi, 2008: 54) jenis bimbingan ini
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi
dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Sedangkan dalam Depdiknas
(2008: 7) pelayanan bimbingan pribadi memantau peserta didik mengenal,
menemukan, dan menembangkan pribadi yang beriman, dan bertakwa kepada
Yang Maha Esa, mendiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dalam mengembangkan kemampuan peserta didik, guru dapat
melakukannya dengan cara melakukan penilaian dengan memantau kemampuan
peserta didik, setelah itu memberikan semangat supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dari hasil buku catatan bimbingan
guru tidak ditemukan catatan mengenai pengembangan potensi peserta didik. Tapi
dari hasil ditanya tersebut ditunjukkan bahawa guru telah melakukan layanan
bimbingan dan konseling berupaa bentuk penempatan dan penyaluran.

3
Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk
kegiatan- kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun untuk peranannya di masa depan.
 Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
 Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
 Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
 Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang
telah diambilnya
 Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
2. Bidang Pengembangan Sosial
Dalam Bidang Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan
lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab
sosial.
Bimbingan sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang
kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman
diri dan sikap-sikap yang positif. serta keterampilan-keterampilan sosial yang
tepat. Jenis bimbingan ini membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih
luas.

4
Menurut Sukardi (2008:55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
 Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
 Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
 Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata
krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan
yang berlaku.
 Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman
sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar sekolah,
maupun di masyarakat pada umumnya.
 Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya serta dinamis dan bertanggung jawab.
 Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3. Bidang Pengembangan Belajar
Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap
dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan program belajar di sekolah.

Aspek-aspek bimbingan belajar

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu mahasiswa


mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi
berikut:

5
 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
 Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu
menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ujian
atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar
yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan dirumah yang
mempersulit cara belajar secara rutin dan lain sebagainya.
 Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur
kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif dan
efisien.

Menurut Sukardi (2008: 56-57) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut:

 Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengerjakan tugas,
mengembangkan keterampilan, dan menjalani program penilaian.
 Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
 Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
 Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya
yang ada di lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan
penegtahuan dan keterampilan dan pengembangan diri.
 Orientasi belajar di perguruan tinggi.
4. Bidang Pengembangan Karir
Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar

6
dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan
yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman
belajar bidang studi.
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan
terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan
masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan
dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat
sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tunutan pekerjaan atau karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karier adalah suatu perangkat, lebih tepatnya
suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu
luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
kariernya (Marsudi, 2003:113).
Menurut Sukardi (2008: 59) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
 Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang
hendak dikembangkan.
 Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier
yang dikembangkan.

7
 Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.

B. Contoh Kasus yang Berkaitan dengan Bidang Pengembangan Bimbingan dan


Konseling
Dina, siswi SMP kelas VIII, mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran
matematika. Ia sering mendapatkan nilai rendah dalam ujian dan tugas. Dina merasa
frustasi dan tidak percaya diri dengan kemampuannya.

Analisis:

Faktor Akademik: Dina kesulitan memahami konsep matematika. Hal ini dapat
disebabkan oleh kurangnya pemahaman dasar matematika, metode belajar yang tidak
tepat, dan kurangnya latihan.

Faktor Non-Akademik: Dina merasa frustasi dan tidak percaya diri. Hal ini dapat
disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar, tekanan dari orang tua, dan bullying dari
teman-teman.

Pengembangan BK:

Layanan Remedi: Guru BK membantu Dina memahami konsep matematika yang


sulit dipahami. Guru BK menggunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajar Dina.

Layanan Konseling: Guru BK membantu Dina meningkatkan motivasi belajarnya


dan membangun kepercayaan dirinya. Guru BK menggunakan berbagai teknik
konseling, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi motivasi.

Layanan Konsultasi: Guru BK membantu Dina berkomunikasi dengan orang tua


dan teman-temannya. Guru BK membantu Dina menjelaskan kesulitan belajarnya dan
meminta dukungan dari orang tua dan teman-temannya.

Kesimpulan:

Pengembangan BK membantu Dina mengatasi kesulitan belajarnya. Dengan


layanan BK, Dina meningkatkan prestasi belajarnya dan mencapai potensinya secara
maksimal.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Bimbingan konseling memiliki empat bidang pengembangannya, diantaranya
yaitu;

1) Bidang pengembangan pribadi

2) Bidang pengembangan sosial

3) Bidang pengembangan belajar

4) Bidang pengembangan karir

9
DAFTAR PUSTAKA
Dharmayani, P.A, dkk. 2023. Teori dan Pratikum Layanan Bimbingan Konseling Pada Prodi
Bimbingan Konseling. Bali: Nilacakra.

Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rieneka Cipta.

Fiah, R.E. 2014. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: IDEA Press.

Nasution, dkk. 2019. Bimbingan Konseling “Konsep Teori dan Aplikasinya”. Medan: Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Suhertina. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir
Sumatra.

10
LAPORAN KONTRIBUSI KELOMPOK
Nama Nim Kontribusi
Stevano Dian Sakti 22029048 Membuat makalah, pemateri,
pencari materi
Putri Rahmadani 22052056 Moderator, pemateri
Anisa Nailatul Fadila 22075008 Membuat ppt, pemateri

11

Anda mungkin juga menyukai