Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR BIMBINGAN KARIR

Disusun Oleh;

KELOMPOK 1

SITTI BALQIS 2017320138


ANITA 2017320111

Mata Kuliah : Bimbingan Konseling Karir


Jurusan : Bimbingan Konseling Islam (BKI)
Unit/Semester : III / VI
Dosen : Muqarrahmah Fitri, M.Pd

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH (FUAD)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
berkenan memberikan kepercayaannya kepada-Nya kepada kami semua untuk menikmati
segala karuni-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Dasar Bimbingan Karir”.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penyusunan
tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya, penyusunan mengahrapkan saran dan
masukan dari berbagai pihak.

Tidak lupa penyusunan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung hingga terselesaikan makalah ini.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Lhokseumawe, 24 maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II PEMBAHSAN.............................................................................................
A. Pengertian Bimbingan Konseling Karir.........................................................
B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................................
C. Fungsi bimbingan konseling karir di SMP dan SMA....................................
D. Prinsip- Prinsip Bimbingan Karir...................................................................
E. Program Bimbingan Karir di Sekolah............................................................
F. Pentingnya Bimbingan Karir..........................................................................
G. Peran Konselor Dalam Bimbingan Karir.......................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................


Saran...........................................................................................................................
Kesimpulan................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus
diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan
melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang
diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.

Donald D. Super 1975mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu


pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya
dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu
individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir
adalah pemahaman dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.

Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir


yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua. Guru pembimbing hendaknya
dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat
yang dimilikinya.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial bimbingan karir merupakan salah


satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri,
pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta
perencanaan masa depan.

Pacinski dan Hirsh 1971 menegaskan bahwa sekolah-sekolah mendapat kesempatan


yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersipakn siswa memasuki dunia kerja.
Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa
memasuki dunia kerja adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler.

Melalui kegiatan bimbingan karir, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya
siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMA dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Bimbingan Konseling Karir ?
2. Apa tujuan Bimbingan Karir ?
3. Apa fungsi Bimbingan Karir di SMP dan SMA?
4. Apa Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir ?
5. Apa saja programBimbingan Karir di sekolah ?
6. Apa pentingnya bimbingan dan konseling karir ?
7. Bagaimana peran Konselor dalam bimbingan karir ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengerti arti dan maksud dari bimbingan konseling karir
2. Untuk mengetahui apa tujuan Bimbingan Karir
3. Unruk mengetahui apa fungsi Bimbingan Karir
4. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir
5. Untuk mengetahui program Bimbingan Karir
6. Utuk mengetahui pentingnya bimbingan dan konseling karir
7. Untuk mengetahui peran Konselor dalam bimbingan karir
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING KARIR

Ditinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah
vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing
a Vocation 1909. Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu
individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun
selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional ke model karir. Kedua
model ini memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan pada
kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir,
tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula
menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh
sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai
turut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling karir berhubungan erat dengan pendidikan karir, seperti
dikemukakan Calhoun dan Finch 1976 bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan
berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby:1957). Seseorang akan bekerja dengan senang
hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai
dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir
itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan salah satu
aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan
untuk pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya,
masih ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena
suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan
bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain
mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan
mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Donald D. Super 1975 mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu
pribadi untuk mengembangkan  penerimaan  kesatuan  dan gambaran  diri serta peranannya
dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting,  pertama proses
membantu  individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami  dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo 2000 mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan
yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan
bimbingan  karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat,
bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan  beberapa  definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat  diperoleh
pengertian  bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa
untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karir yang  sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan
memberi kepuasan dan kelayakan.

B. TUJUAN BIMBINGAN KARIR


Secara umum tujuan  Bimbingan Karier di Sekolah sebagai berikut Membantu siswa
dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan
memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan
lingkungannya. (Sukardi,1984 : 31).

Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di


Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah:

1. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self consept ).


2. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja
3. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja dalam persiapan memasukinya.
4. Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan
tenntang jabatan yang  sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja.
5. Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama
kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.

C. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING KARIR SMP DAN SMA


Menurut Bimo Walgito (2010) saat ini bimbingan karir memang sedang mendapatkan
tempat tersendiri sehingga lebih sering dilakukan. Bimbingan karir ini perlu dan penting
untuk diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut:
a.     Para siswa ditingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program
studi atau penjurusan. Walaupun ada kata ‘memilih’ namun sebenarnya telah adanya
batas tertentu dalam pengambilan program karena ada persyaratan yang terkait dengan
prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan
menentukan masa depan siswa diperlukan kecermatan serta perhitungan yang matang
dan tepat.
b.     Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung
terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja
dengan senang dan baik.
c.     Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Merekalah yang akan
menentukan bagaimana keadaan Negara yang akan datang. Mereka merupakan
sumber daya manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan
yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan dan menyiapkan pekerjaan atau
jabatan yang sesuai dengan potensi mereka.
d.     Para siswa ada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak
ke masa dewasa. Pada umumnya, mereka belum dapat mandiri, maka dari itu mereka
membutuhkan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian termasuk bimbingan
karir untuk menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e.     Pada siswa SMP juga memerlukan bimbingan karir, baik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan. Pada
pembahasan educational guidance dan vocayional guidance, masalah pekerjaan di
tingkat SMP mulai tampak sehingga perlu adanya vocational
guidance, disamping educational guidance.

D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KARIER


Prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya
Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier  di Sekolah di antaranya adalah:
1. Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
2. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai
terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan perencanaan
karier.
3. Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan
antara pendidikan dengan kariernya.
4. Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman
yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
5. Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang pendidikan
siswa.
6. Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan
dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.
E. PROGRAM BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH
1. Karakteristik Perkembangan Karir
SD: karakteristik perkembangan karir pada anak-anak sudah mulai dikenal
tentang apa yang menjadi kekuatan dan kemampuan yang dimiliki sehingga
seorang anak dapat mengembangkannya sampai usia dewasa.
SMP: pada periode ini memasuki tahap orientasi pada evaluasi sosial yaitu
dimulainya untuk mengembangkan konsistensi pilihan-pilihan pekerjaan dengan
referensi dari kelompok sosial dan kemmapuan yang dimiliki.
2. Materi Layanan Konseling Karir
SD: komponen penting dalam pemberian layanan konseling karir pada SD
meliputi: a). Pengetahuan diri
b). Eksplorasi pendidikan dan okupasional
c). Perenmcanaan karir.

SMP: a). Identifikasi minat karir dan menghubungakn minattersebut dalam


merencanakan di masa depan

b). pengenalan hubungan antar performasi sekolah dan rencana karir

c). Identifikasi dan mengunakan sumber-sumber untuk informasi dan


eksplorasi karir

d). Menetukan rencana karir dalam membuat pilihan-pilihan pendidikan,

e). Menggambarkan tentang ketrampilan, kemampuan dan minat yang


dimilikinya.

SMA: a). Identifikasi pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki untuk memilih
karir yang sesuai dengan bidangnya atau yang diminati

b). Pengenalan dari dampak-dampak dari pilihan-pilihan karir yang telah


dibuat

c). Mengembangkan ketrampilan yang dimiliki untu mebuat rencana karir


d). Memahami potensi, bakat dan minatyang dimiliki.

3. Strategi Layanan Konseling Karir

SD: strategi pelaksanaan layanan bimbingan karir di sd:

a). Pendekatan instruktur

b). Pendekatan interaksi

c). Pendekatan dukungan sistem.

SMP: strategi yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling karir adalah
dengan konseling kelompok dan diskusi kelompok. Tujuan strategi ini adalah
untuk menngkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan

SMA: strategi yang dilakukan di sma tidak jauh dari berbeda dengan strategi yang
digunakan di smp yaitu adanya pemberian informasi secara klasik bimbingan
kelompok, konseling kelompok. Konseling individual dan konsultasi.

F. PENTINGNYA BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

Awalnya bimbingan dan konseling karir difokuskan pada remaja dan dilaksanakan di  
sekolah.   Ini   dilakukan   dengan   asumsi   bahwa  banyak  masalah-masalah   tentang
okupasional yang dialami orang setelah mereka lulus dari sekolah lanjutan, dan sebagian
besar orang-orang tersebut bukanlah pelanggan konseling karir. Sampai ada seorang ahli
Sidney P.

Marland  yang mengatakan bahwa reformasi lengkap terhadap sekolah


dalam   mempersiapkan  kehidupan  secara menyeluruh,  tidak  dapat  dicapai  sebelum 
pendidikan  umum  menyetujui  dimasukkannya perkembangan  karir  dewasa  ini  dalam 
suatu  lingkungan  pendidikan  menengah  yang komprefensif.

Namun  akhir-akhir  ini  lebih  meluas  pada  spektrum total dari populasi,  termasuk


murid-murid  sekolah  dasar,  pensiunan,  wanita,  kelompok  minoritas,  dan  orang  cacat.
Pekerjaan yang sesuai dapat sangat positif bagi keseluruhan pengalaman individu. Maka
pilihan  dan  perencanaan yang  lebih  baik  akan  membantu  orang-orang  menemukan  jenis
pekerjaan yang memungkinkannya memainkan peranan-peranan yang lebih disukai dalam
hidupnya.

G. PERAN KONSELOR DALAM BIMBINGAN KARIR

Seorang Konselor menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik,
baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (bimbingan
konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah.

Konselor yang ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial,
spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya,
gaya hidup yang dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru
BK. Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri
sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan kondisi
dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi
mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan
kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk membantu pengembangan rasa
percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani kehidupan.

Dalam dunia pendidikan sering kali kita dihadapkan kepada fenomena, yang kerap ada di
dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar di suatu
sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai dan ijazah yang bagus, tanpa
memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh siswa atau anak itu.

Contoh kasus:

1. Ada siswa yang salah memilih jurusan. Banyak siswa yang bakat dan minatnya di
IPA tetapi karena akhir-akhir ini diperlakukan standar kelulusan yang tiap tahun
semakin naik nilainya, maka banyak siswa IPA yang ramai pindah ke IPS. Akan
tetapi sebagian besar dari mereka jenuh karena tidak berminat untuk menghapal
dan banyak juga yang kewalahan belajar akuntansi.
2. Ada pula siswa yang bingung dalam memilih jurusan ketika akan masuk ke
perguruan tinggi, bahkan ada juga siswa yang bingung ketika memilih perguruan
tinggi yang baik itu swasta atau negeri.
3. Ada siswa yang mengeluhkan bagaimana keadaan dunia kerja dan pekerjaan apa
yang layak mereka terima ketika mereka menyelesaikan studi mereka di bangku
SMA. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri.
Dapat dikatakan permasalahan mengenai minat dan bakat dan juga tentang
orientasi masa depan menjadi permasalahan utama siswa yang berprestasi di SMA.

Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa peran konselor  dalam


memberikan penanganan kepada klient yang meliputi  beberapa aspek layanan, diantaranya:

1. Layanan orientasi: Layanan ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah yang baru
baik dari sisi kurikulum , kegiatan pendukung, maupun struktur organisasi sekolah.
Langkah awal yang bisa dilakukan dengan memasukkannya pada program kegiatan
MOS dan diperjelas pada saat bimbingan klasikal di kelas.
2. Layanan informasi: Layanan mencakup berbagai informasi untuk menambah
wawasan dalam merencanakan masa depan.
3. Layanan penempatan: Layanan ini membantu siswa menyalurkan bakat, minat atau
kelanjutan studi yang dipilih melalui hasil belajar serta hasil psikotes sebagai bahan
pertimbangan.
4. Layanan pembelajaran: Layanan ini membantu siswa mengembangkan diri kerkaitan
dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajar yang cocok dengan
kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan konseling individu: Melalui layanan ini, siswa mendapat layanan langsung
tatap muka untuk membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun tidak
disadari oleh siswa secara individu atau kelompok. Layanan konseling dilakukan
berdasarkan data administrasi bisa berupa angket, informasi dari berbagai pihak,
observasi baik di dalam maupun di luar kelas, hasil belajar , penggalian masalah
melalui materi bimbingan klasikal.
6. Layanan bimbingan kelompok: Layanan bimbingan kelompok bisa diberikan secara
klasikal di kelas, layanan ini memberi banyak kesempatan untuk menyampaikan
berbagai informasi yang terkait dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar , karir dan
layanan-layanan pada point di atas sekaligus menggali permasalahan siswa sebagai
salah satu bentuk upaya menjemput bola.
BAB III
PENUTUP

SARAN
Diharapkan guru BP yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan
konseling tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah
memotivasi dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan
yang diambil oleh siswa.

KESIMPULAN

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan
terhadap individu/kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal
dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan
mengakui bahwa keputusan tersebut adalah paling tepat/sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.

Tujuan  Bimbingan Karier di Sekolah yaitu membantu siswa dalam memahami diri
dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-
kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak
dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah,
dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan. Sekolah
mempunyai peranan penting dalam bimbingan karier. Melalui bimbingan karier di SD, SMP,
SMA memudahkan peserta didik dalam pencapaian kariernya.
DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi, 1984, Bimbingan karir di sekolah, Ghalia Indonesia, Jakarta
http://kecamba.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 18 maret 2020).

Hendra, H. 2013. Konsep Bimbingan dan Konseling Karir.


http://hasrulhendra.wordpress.com/2013/08/24/konsep-bimbingan-dan-konseling-
karir/ (diakses pada tanggal 18 maret 2020).

Manrihu, M.T. 1992. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Prayitno H. Dan Eman Amti,1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka Cipta,


Jakarta.

Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai