Disusun Oleh;
KELOMPOK 1
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
berkenan memberikan kepercayaannya kepada-Nya kepada kami semua untuk menikmati
segala karuni-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Dasar Bimbingan Karir”.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penyusunan
tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya, penyusunan mengahrapkan saran dan
masukan dari berbagai pihak.
Tidak lupa penyusunan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung hingga terselesaikan makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHSAN.............................................................................................
A. Pengertian Bimbingan Konseling Karir.........................................................
B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................................
C. Fungsi bimbingan konseling karir di SMP dan SMA....................................
D. Prinsip- Prinsip Bimbingan Karir...................................................................
E. Program Bimbingan Karir di Sekolah............................................................
F. Pentingnya Bimbingan Karir..........................................................................
G. Peran Konselor Dalam Bimbingan Karir.......................................................
A. LATAR BELAKANG
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus
diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan
melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang
diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.
Melalui kegiatan bimbingan karir, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya
siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMA dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Bimbingan Konseling Karir ?
2. Apa tujuan Bimbingan Karir ?
3. Apa fungsi Bimbingan Karir di SMP dan SMA?
4. Apa Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir ?
5. Apa saja programBimbingan Karir di sekolah ?
6. Apa pentingnya bimbingan dan konseling karir ?
7. Bagaimana peran Konselor dalam bimbingan karir ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengerti arti dan maksud dari bimbingan konseling karir
2. Untuk mengetahui apa tujuan Bimbingan Karir
3. Unruk mengetahui apa fungsi Bimbingan Karir
4. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir
5. Untuk mengetahui program Bimbingan Karir
6. Utuk mengetahui pentingnya bimbingan dan konseling karir
7. Untuk mengetahui peran Konselor dalam bimbingan karir
BAB II
PEMBAHASAN
Ditinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah
vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing
a Vocation 1909. Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu
individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun
selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional ke model karir. Kedua
model ini memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan pada
kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir,
tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula
menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh
sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai
turut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling karir berhubungan erat dengan pendidikan karir, seperti
dikemukakan Calhoun dan Finch 1976 bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan
berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby:1957). Seseorang akan bekerja dengan senang
hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai
dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir
itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan salah satu
aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan
untuk pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya,
masih ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena
suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan
bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain
mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan
mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Donald D. Super 1975 mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu
pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya
dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses
membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo 2000 mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan
yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan
bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat,
bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa
untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karir yang sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
SMA: a). Identifikasi pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki untuk memilih
karir yang sesuai dengan bidangnya atau yang diminati
SMP: strategi yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling karir adalah
dengan konseling kelompok dan diskusi kelompok. Tujuan strategi ini adalah
untuk menngkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
SMA: strategi yang dilakukan di sma tidak jauh dari berbeda dengan strategi yang
digunakan di smp yaitu adanya pemberian informasi secara klasik bimbingan
kelompok, konseling kelompok. Konseling individual dan konsultasi.
Awalnya bimbingan dan konseling karir difokuskan pada remaja dan dilaksanakan di
sekolah. Ini dilakukan dengan asumsi bahwa banyak masalah-masalah tentang
okupasional yang dialami orang setelah mereka lulus dari sekolah lanjutan, dan sebagian
besar orang-orang tersebut bukanlah pelanggan konseling karir. Sampai ada seorang ahli
Sidney P.
Seorang Konselor menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik,
baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (bimbingan
konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah.
Konselor yang ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial,
spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya,
gaya hidup yang dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru
BK. Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri
sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan kondisi
dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi
mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan
kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk membantu pengembangan rasa
percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani kehidupan.
Dalam dunia pendidikan sering kali kita dihadapkan kepada fenomena, yang kerap ada di
dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar di suatu
sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai dan ijazah yang bagus, tanpa
memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh siswa atau anak itu.
Contoh kasus:
1. Ada siswa yang salah memilih jurusan. Banyak siswa yang bakat dan minatnya di
IPA tetapi karena akhir-akhir ini diperlakukan standar kelulusan yang tiap tahun
semakin naik nilainya, maka banyak siswa IPA yang ramai pindah ke IPS. Akan
tetapi sebagian besar dari mereka jenuh karena tidak berminat untuk menghapal
dan banyak juga yang kewalahan belajar akuntansi.
2. Ada pula siswa yang bingung dalam memilih jurusan ketika akan masuk ke
perguruan tinggi, bahkan ada juga siswa yang bingung ketika memilih perguruan
tinggi yang baik itu swasta atau negeri.
3. Ada siswa yang mengeluhkan bagaimana keadaan dunia kerja dan pekerjaan apa
yang layak mereka terima ketika mereka menyelesaikan studi mereka di bangku
SMA. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri.
Dapat dikatakan permasalahan mengenai minat dan bakat dan juga tentang
orientasi masa depan menjadi permasalahan utama siswa yang berprestasi di SMA.
1. Layanan orientasi: Layanan ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah yang baru
baik dari sisi kurikulum , kegiatan pendukung, maupun struktur organisasi sekolah.
Langkah awal yang bisa dilakukan dengan memasukkannya pada program kegiatan
MOS dan diperjelas pada saat bimbingan klasikal di kelas.
2. Layanan informasi: Layanan mencakup berbagai informasi untuk menambah
wawasan dalam merencanakan masa depan.
3. Layanan penempatan: Layanan ini membantu siswa menyalurkan bakat, minat atau
kelanjutan studi yang dipilih melalui hasil belajar serta hasil psikotes sebagai bahan
pertimbangan.
4. Layanan pembelajaran: Layanan ini membantu siswa mengembangkan diri kerkaitan
dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajar yang cocok dengan
kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan konseling individu: Melalui layanan ini, siswa mendapat layanan langsung
tatap muka untuk membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun tidak
disadari oleh siswa secara individu atau kelompok. Layanan konseling dilakukan
berdasarkan data administrasi bisa berupa angket, informasi dari berbagai pihak,
observasi baik di dalam maupun di luar kelas, hasil belajar , penggalian masalah
melalui materi bimbingan klasikal.
6. Layanan bimbingan kelompok: Layanan bimbingan kelompok bisa diberikan secara
klasikal di kelas, layanan ini memberi banyak kesempatan untuk menyampaikan
berbagai informasi yang terkait dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar , karir dan
layanan-layanan pada point di atas sekaligus menggali permasalahan siswa sebagai
salah satu bentuk upaya menjemput bola.
BAB III
PENUTUP
SARAN
Diharapkan guru BP yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan
konseling tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah
memotivasi dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan
yang diambil oleh siswa.
KESIMPULAN
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan
terhadap individu/kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal
dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan
mengakui bahwa keputusan tersebut adalah paling tepat/sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah yaitu membantu siswa dalam memahami diri
dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-
kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak
dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah,
dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan. Sekolah
mempunyai peranan penting dalam bimbingan karier. Melalui bimbingan karier di SD, SMP,
SMA memudahkan peserta didik dalam pencapaian kariernya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewa Ketut Sukardi, 1984, Bimbingan karir di sekolah, Ghalia Indonesia, Jakarta
http://kecamba.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 18 maret 2020).