Anda di halaman 1dari 16

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

MATA KULIAH: Bimbingan Dan Konseling Karir

DOSEN PENGAMPU : Edris Zamroni S.Pd, M.Pd

OLEH:
KELOMPOK 1

1. TIA LESTARI (201931009)


2. FAIK HAMZAH MAULANA (201931012)
3. SUCI PARAMITA (201931022)

Program Studi : Bimbingan Dan Konseling

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang...........................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
I.3. Tujuan Penelitian........................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN            
2.1 Pengertian Bimbingan Karir.......................................................................4
2.2 Tujuan Bimbingan Karir.............................................................................5
2.3 Jabatan dan karir kedudukan......................................................................6
2.4 Scope bimbingan karir dalam kerangka BK keseluruhan...........................9
2.5 Teori Tema Hidup.......................................................................................10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran ..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya sehigga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi para pembaca.

Harapan saya makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan, sehingga saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk si pembaca umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Kudus, 20 September 2021

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah bimbingan karier mulai dikenal setelah munculnya istilah Vocational


Guidance yang dipopulerkan oleh Frank Pearson. Pada tahun 1908, Frank Pearson
berhasil mendirikan suatu lembaga yang

bertujuan membantu para anak muda untuk mendapatkan pekerjaan. Pada


masanya, bimbingan karier dipercaya sebagai salah satu jalan persiapan individu
untuk mencari pekerjaan, dengan mencocokkan karakteristik individu dengan
pekerjaan yang ada di lingkungannya. Penggunaan istilah Vocational Guidance
merujuk pada usaha seorang ahli dalam membantu dan memandu individu untuk
memilih dan upaya mempersiapkan diri seperti kemampuan

yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Frank Pearson dikenal sebagai
tokoh yang merintis konsep bimbingan karier sejak istilah Vocational Guidance
muncul. Pada kenyataannya 1000 tahun sebelum beliau mengemukakan
gagasannya

itu, telah ditemukan bahwa ada tokoh-tokoh yang merintis kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karier. Sehingga
pada praktinya cara yang digunakan untuk

mencocokkan karakteristik individu dengan berbagai jenis, ciri dan faktor


pekerjaan telah berlangsung sejak lama, hanya saja saat itu

belum dinamakan dengan istilah bimbingan karier.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Bimbingan Karir ?

2. Apa Tujuan Bimbingan Karir ?

3. Apa Jabatan dan karir kedudukan?

4. Apa Skope bimbingan karir dalam kerangka bimbingan dan konseling


keseluruhan?

5. Apa Teori Tema Hidup?

2
1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Bimbingan Karir

2. Untuk mengetahui Tujuan Bimbingan Karir 

3. Untuk mengetahui Jabatan dan karir kedudukan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan Karir


Bimbingan karir adalah suatu proses di mana pelajar diberi arahan dan
bimbingan untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Bimbingan karir juga
merupakan suatu cara untuk menumbuhkan keinginan seseorang untuk memiliki
karir yang akan dipilih sendiri. Bimbingan karir merupakan metode pembelajaran
yang mengacu pada pemahaman jenjang karir di masa depan. Dengan adanya
bimbingan karir manusia dapat mengetahui apa
rencana yang akan mereka capai untuk kesejahteraan mereka. Bimbingan karir
merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini,
bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya di
sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa
tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu
sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan
bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain
mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan
mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun
di dunia pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses
membantu pribadi untuk mengembangkan  penerimaan  kesatuan  dan
gambaran  diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua
hal penting,  pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima
diri sendiri, dan kedua memahami  dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.

Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah


kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya.
Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa

4
mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya
serta mengenal jabatan karier yang ada.  

Berdasarkan  beberapa  definisi yang telah diuraikan di atas


dapat  diperoleh pengertian bahwa bimbingan karir merupakan kegiatan
birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, mencari, menyiapkan
diri, dan menyesuaikan diri terhadap  karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga
dapat menemukan karir dan melaksanakan karir yang efektif  dan memberi
kepuasan dan kelayakan.

Sampai dengan sekarang bimingan karir tetap masih merupakan salah satu
bidang bimbingan dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi, dengan
diintegrasikanya pendidikan dalam kurikulum sekolah, maka peranan bimbingan
karir sungguh menjadi amat penting khususnya dalam upaya membantu siswa
dalam memperolah kecakapan yang merupakan salah jenis kecakapan dalam
pendidikan hidup.

2.2 Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan


memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta
untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa
yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang
dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada
dalam dirinya dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat
mengatasi hambatan itu.
Bimbingan dan konseling karir mempunyai fungsi penunjang pelaksanaan
kurikulum yang berlaku sebagai usaha pendidikan, maka bimbingan karir
memusatkan perhatian utama pada individu siswa dan pada penciptaan situsi
belajar. Jadi tidak hanya ditunjukkan untuk segolongan siswa tentu saja yaitu,
siswa yang bermasalah karir. Misalnya dalam hal mendapatkan informasi kerja,

5
merupakan kebutuhan semua siswa meskipun barangkali siswa tertentu tidak
merasakan adanya kebutuhan akan hal tersebut.

Menurut Bimo Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu


para siswa agar :
a Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan
dengan potensi yang ada dalam dirinya
b Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam
masyarakat.
c Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan
potensi yang ada pada dirinya
d Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar
untuk mengatasi hambatan tersebut
e Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan
kehidupan yang sesuai
2.3 Jabatan Dan Karir Kedudukan
Perspektif pendidikan nasional pentingnya bimbingan karir sudah mulai
dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di
indonesia pada pertengahan tahun 1950an, berawal dari kebutuhan penjurusan
siswa di SMA pada waktu itu.
Selanjutnya pada tahun 1984 bersamaan dengan diberikanya kurikulum 1984,
bimbingan karir cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan
penyuluhan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan dan konseling
dalam kurikulum 1994, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah satu bidang
bimbingan.
1. Pengertian Jabatan
Bimbingan karir atau jabatan (Vocational Guidance) merupakan suatu
jenis bimbingan yang ditunjukan untuk membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah karir sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
baik, baik pada waktu itu maupun pada masa yang akan datang
2. Karir

6
a. Pengertian karir

Karir merupakan suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan


dengan pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan
seseorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan. Karir
adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang.
Karir menujukkan perkembangan para karyawan secara individu dalam suatu
jenjang atau kepengkatan yang dapat dicapai selama masa kerjanya dalam suatu
organisasi. Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi yang
pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat menunjukan
peningkatan maupun perkembangan pegawai secara individu pada suatu jenjang
yang di capai selama masa kerjanya didalam organisasi.

 Adapun beberapa contoh dari karir seperti pada tenaga pendidik : guru, dosen,
konselor dan lain-lain. Dan pada tenaga kependidikan seperti kepala sekolah,
administrasi, pengawas sekolah, pustakawan dan lain-lain.
b. Perencanaan karir

Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan mengenai


kemungkinan seorang pegawai, anggota organisasi maupun seorang individu
untuk meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan syarat-syarat
jabatan tersebut dengan kemampuannya. Saat ini keterlibatan organisasi pada
perencanaan sebuah karir semakin kesini semakin bertambah. Bahkan saat ini
banyak sekali calon pegawai pada suatu organisasi khusunya calon yang
pendidikannya tinggi mereka menginginkan sebuah karir bukan hanya pada
satu jabatan saja, akan tetapi banyak yang ingin lebih.

b. Manfaat perencanaan karir&Perencanaan karir Pengambilan


Keputusan di Sekolah
 Semua siswa mestinya disediakan kesempatan yang sama untuk
mengembalikan sebuah berbasis tidak biasa dimana mereka bisa membuat
keputusan karir mereka.

7
 Pengembangan sedini mungkin dan berkesinambungan bagi sikap positif
siswa terhadap pendidikan adalah aspek yang sangat kritis.
 Siswa di semua jenjang harus diberikan pemahaman yang berhubungan
pendidikan karir.
 Siswa memerlukan pemahaman tentang dimana dan kenapa mereka berada
di titik tertentu dari kontinum pendidikan diwaktu tertentu.
 Siswa di setiap jenjang pendidikan mestinya memiliki pengalaman
berorientasi karir yang tepat sesuai dengan tingkat kesiapan mereka.
 Program bimbingan dan konseling karir yang dipastikan di kelas dengan
koordinasi dan konsultasi oleh konselor sekolah.

1. Untuk mengembangkan pegawai yang nantinya dapat


dipromosikan untuk naik jabatan.
2. Untuk melihat potensi yang dimiliki oleh pegawai.
3. Untuk menurunkan perputaran pegawai.
4. Untuk memuaskan kebutuhan para pegawai
5. Untuk membantu melaksanakan rencana kegiatan organisasi
c. Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karir

1. Faktor sosial

a. Faktor kelompok primer, yang diantaranya:

1. Jenis penghasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua.


2. Pendidikan yang dimiliki oleh orang tua.
3. Tempat tinggal dan keadaan lingkungan sekitarnya.
4. Jenis pekerjaan yang diinginkan oleh orang tua.
5. Nilai maupun norma yang dimiliki, dan lain-lain.

b. Faktor kelompok sekunder,diantaranya:

1. Kelompok politik dan ahli

8
2. Faktor Individu

a. Kemampuan intelejesi

Setiap orang memiliki kemampuan itelejensi yang berbeda-beda.


Orang yang memiliki intelenjensi yang baik atau tinggi akan lebih
cepat dalam memecahkan masalah daripada orang rang memiliki
intelejensi yang tidak tinggi.

b. Minat merupakan perangkat mental yang di milik oleh seseorang


seperti prasangka dan perasaan. Minat dapat mengarahkan seseorang
kepada hal-hal tertentu yang dia inginkan.

c. Bakat merupakan kualitas kemampuan yang dimiliki seorang


individu, bakat dapat berkembang dan memungkinkan individu yang
memiliki bakat dapat lebih cepat memecahkan masalah. Akan tetapi
bukan berarti orang yang tidak memiliki bakat tidak bisa lebih baik
dari orang berbakat.

d. Kepribadian Merupakan cara seorang individu dalam berinteraksi


maupun bereaksi terhadap individu lainnya.

e. Sikap Merupakan prilaku yang dimiliki seorang individu untuk


melakukan tindakan tertentu.

f. Nilai Merupakan sifat ataupun hal-hal yang dianggap sangat penting


bagi dirinya.

g. Hobi Merupakan kebiasaan atau kegemaran untuk melakukan


sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan.

2.4 Scope Bimbingan Konseling Karir Dalam Kerangka BK Keseluruhan


1. Pengukuran Kebutuhan
Seperangkat kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi
menemukan kebutuhan konseli tentang pelayanan bimbingan karir.

9
2. Orientsi
Kegiatan diberikan kepada konseli untuk membantu dan memahami
lingkungan baru sebagai modal penyesuaian diri.
3. Kegiatan Individual
Masing masing konseli perlu mengikuti kegiatan individual yang
dibutuhkanya untuk memenuhi hasil tes minat karir konsultasi hasil
dan kegiatan lainya.
4. Intevensi Konselor
Kegiatan ini misalnya konseling karir yang diberikan kepada konseli
secara individu atau kelompok dalam membantu konselor menghadapi
masalah karir konseli.
5. Bantuan Internet
Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan informasi karir secara cepat
melalui jaringan website yang dapat di akses kapan saja dan dimana
saja.
6. Tindak Lanjut
Kegiatan pelaksanaan bimbingan konseling karir dalam bentuk
evaluasi atau alih tangan tergantung kebutuhan.

2.5 Teori Tema Hidup

Tema Hidup (Life Themes)

Kekuatan konseling dengan pendekatan konstruksi karier Savickas terletak pada


proses narasi atau cerita (story) yang dikemukakan konseli. Cerita tersebut lahir
dari interaksi individu psychological personality) dengan lingkungan sosial
psychological adaptability). Savickas (dalam Sharf, 2010) menggunakan
keduanya sebagai penentuan tema hidup (life themes) seseorang.

Konsep tema hidup ini diturunkan dari teori gaya hidup (Lifestyle) Alfred Adler
dan melekat kuat sebagai dasar teori konstruksi karier Savickas. Teori gaya hidup
Adler memberi alasan bagi seseorang atas pilihan karier yang diambilnya. Bagi
Adler, gaya hidup yang sehat dalam karier adalah saat individu memberi makna

10
bagi orang lain melalui uluran tangannya, dan bukan memanipulasi mereka demi
uang dan jabatan. Makna dan tujuan hidup inilah yang menjadi refleksi gaya
hidup atau tema hidup seseorang. Untuk itu, Savickas (dalam Sharf, 2010)
menitikberatkan peran konselor dalam membantu konseli menemukan makna dan
tujuan dalam hidupnya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bimbingan dan konseling karir merupakan bagian atau salah satu wujud
kegiatan atau program umum bimbingan dan konseling di sekolah.
Sedangkan bimbingan dan konseling adalah bagian integral dari pendidikan,
maka bimbingan dan konseling merupakan bagian dari penyelenggaraan
kurikulum sekolah. Sampai dengan sekarang ini bimbingan karir tetap masih
merupakan salah satu bidang bimbingan, dalam konteks kurikulum berbasis
kompentensi dengan di integrasikanya pendidikan kecakapan hidup dalam
kurikulum sekolah, maka peranan bimbingan karir sungguh menjadi amat
penting khususnya dalam upaya membantu siswa dalam memperoleh
kecakapan vokasional yang merupakan salah satu jenis kecakapan dalam
pendidikan kecakapan hidup.

Bertujuan membantu para anak muda untuk mendapatkan pekerjaan. Pada


masanya, bimbingan karier dipercaya sebagai salah satu jalan persiapan
individu untuk mencari pekerjaan, dengan mencocokkan karakteristik
individu dengan pekerjaan yang ada di lingkungannya. Penggunaan istilah
Vocational Guidance merujuk pada usaha seorang ahli dalam membantu dan
memandu individu untuk memilih dan upaya mempersiapkan diri seperti
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi yang


membaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca, namun makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna, dan masih
sangat perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi, karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu saya selaku penyusun dengan senang hati

12
menerima kritikan dan saran dari para pembaca agar saya bisa memperbaiki
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi

13

Anda mungkin juga menyukai