Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DAN KARIR

“PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIR”

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Bimbingan Konseling Sekolah Dan Karir

Pada Prodi Bimbingan Konseling Islam

DOSEN PENGAMPU : Winda Sabrina S.Sos, M.A

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10 :

1. Seprizal (1841040216)
2. Suci Maharani (1841040245)
3. Melinia Ayu Putri (1841040231)

BKI-F

BIMBINGAN KONSELLING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya penulis bisa
menyelesaikan laporan makalah bimbingan karir dengan baik. Laporan makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Antar
Pribadi yang mana merupakan tugas kelompok dari salah satu komponen yang
harus dipenuhi pada perkuliahan semester VII Bimbingan Konseling Islam di
Universitas Islam Raden Intan Lampung

Selain daripada melaksanakan tugas laporan makalah, pada hakikatnya


penulis belajar serta menambah wawasan akan pengetahuan akan materi
pembahasan yang bisa memberikan manfaat dan turut memperkaya wawasan
materi para pembaca.

Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan sehingga penulis


mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sehingga pada penulisan
selanjutnya bisa lebih sempurna.

Bandar Lampung, 22 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................2
Latar Belakang........................................................................................3
Rumusan Masalah...................................................................................4
Tujuan Penelitian.....................................................................................4
Manfaat Penelitian...................................................................................4
Pengertian Umum Bimbingan Karier......................................................5
Konsep Bimbingan Karier.......................................................................8
Tujuan Bimbingan Karier........................................................................9
Prinsip-prinsip Bimbingan Karier...........................................................12
Pelaksanaan Bimbingan Karir.................................................................13
Kesimpulan..............................................................................................24
Saran........................................................................................................24
Daftar Pustaka.........................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek kehidupan
Bangsa Indonesia, namun keadaaan ketenagakerjaan di Indonesia, pada saat ini
tidaklah menggembirakan, yang berarti kemampuan pasar kerja untuk
menyerap tenaga kerja rata-rata kecil, sebagai akibat terjadi penumpukan
tenaga kerja, dimana-mana gejala pengangguran semakin nyata, hal ini
menyebabkan timbulnya kegelisahan dikalangan anak-anak muda yang
sebenarnya sudah memasuki masa produktif.1
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu
memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk
dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di
samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak
didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal
yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah
sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi
sosok yang terampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang
terampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak
untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang
tua, masyarakat dan pemerintah mempersiapkan siswa agar dapat menjadi
anggota masyarakat yang mempunyai keterampilan sehingga merupakan
tenaga kerja yang terampil maka sekolah mengusahakan suatu usaha yang
nyata untuk memberikan layanan bimbingan. Bimbingan merupakan usaha
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan
Dalam melaksanakan tugasnya layanan bimbingan dan konseling,
meliputi empat bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan pribadi, bidang
bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karier,
sembilan layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan kontent, layanan konseling
perorangan, konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok, konsultasi dan
mediasi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan kelas, serta
lima kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan
data, aplikasi instrumen dan alih tangan kasus. Untuk membantu anak dalam
mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian
pekerjaan sebagai landasan karier yang selaras dengan kemampuan, bimbingan
1
Anonim. 2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online). (http:// indonesiakonselor.
blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingan-karier.html, ).

4
karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan konseling sangat
dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup
kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan
menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457).
Dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan siswa
dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan
dan ciri-ciri kepribadian serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan
yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi rnereka selanjutnya diharapkan
siswa dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif serta
memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan
perkembangan, sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak,
lebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak sejak rnasa kanak-kanak
bahkan sebelum masuk sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di
sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan
sewaktu seseorang sudah memasuki dunia kerja, dengan harapan bahwa
dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian diri
dengan sifat dan situasi kerja.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian umum bimbingan karier ?
2. Bagaimana konsep bimbingan karier ?
3. Apa tujuan bimbingan karier ?

4. Apa prinsip-prinsip bimbingan karier ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian umum bimbingan karier
2. Untuk mengetahui konsep bimbingan karier
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karier

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan karier

D. Manfaat Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan makalah ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca mengenai
bimbingan karier.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum Bimbingan Karier


 Menurut Frank Parson dalam buku Choosing a Vocation (1909) dan dikutip
oleh Wikipedia (2012)
Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha
membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,
termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang
diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi
perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model
karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan
tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya
sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba
pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan
yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana
pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.2
 Menurut Calhoun dan Finch (1976)
Bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa
kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.       
 Menurut Hornby (1957)
Karir adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja dengan
senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu
memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya dan minatnya.
Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada
dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya
bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut.
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling.
Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya,
khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih
ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan
pendidikannya karena suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik khususnya
berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan
karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa

2
Anonim. 2014. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Karir. (Online).
(http://blog.uad.ac.id/ umul1300001112/2014/12/09/ pengertian-tujuan-dan-fungsi-
bimbingan-karir/)

6
yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
 Menurut Donald D. Super (1975)
Mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi
untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta
peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting,
pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri
sendiri, dan kedua memahami  dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
 Menurut Widiadmojo (2000:3)
Mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan
birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi
dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar
siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan
kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.  
 Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang
dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.
 Menurut Ruslan A.Gani : 11
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan
pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang
bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal
dunia kerja merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan
bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan
pekerjaan/karir yang dipilihnya. 3
 Menurut United States Office of Education (Arifin, 2003)
Memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir
untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam
membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang
dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial
dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan

3
Hariyadi, Sugeng. 1993. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP Press.

7
kegiatannya agar peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Veron G. Zunker
Kata Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Career refers to
the activities associated with an individual's lifetime of work (karier
menunjukan pada aktifitas yang dihubungkan dengan pekerjaan vang
mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah
mengherankan jika bimbingan pekerjaan yang ada di indonesia lebih dikenal
dengan birnbingan karier, karena diharapkan orang yang dibimbing dapat
menjadikan pekerjaannya kelak bukan hanya pekerjaan yang menghasilkan
uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.
 Menurut Herr
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri
dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
 Menurut Aryatmi Siswohardjono (1990:457)
Mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup
kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri,
mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier.
 Menurut Widada (1990:31)
Menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses
bantuan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan serta
menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang perananya
dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya
dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang
bersangkutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.
 Menurut Mohammad Thayeb Manhinru (1992:19)
Mendefinisikan bimbingan karier adalah layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri
dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu luang serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan kariernya.
 Menurut Sears dalam Mohammad Thayeb Manhiru (1992:19)
Mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas-aktivitas dan
program-program yang membantu individu rnengasimilasikan dan
mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi-apresiasi yang
berkaitan dengan:

8
1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri-ciri dan
persepsi-persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan
lingkungan.
2. Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang
mempengaruhi perubahanya, termasuk sikap-sikap dan disiplin kerja.
3. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam kehidupan
seseorang.
4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan karier.
5. Pemahaman terhadap informasi dan keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu
luang.
6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputusan karier.
Berdasarkan  beberapa  definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat
diperoleh pengertian  bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang
diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap  karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah  : Pelaksanaan
layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik dituntut untuk
memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-
pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah.      
Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan
karir disekolah diantaranya :
1. Perkembangan anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan
2. Sebagian hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja 
3. Bimbingan karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang
cakap dan terampil dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan    
4. Bimbingan karir diperlukan berdasarkan bahwa setiap pekerjaan atau
jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan
atau jabatan itupun menuntut persyaratan tertentu dari individu-individu
yang melaksanakannya
5. Bimbingan karir dilaksanakan disekolah atas dasar kompleksitas masyarakat
dan dunia kerja
6. Manusia mampu berfikir secara rasional 
7. Bimbingan karir dilandaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang cakup
dalam falsafah pancasila
8. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.    

9
B. Konsep Bimbingan Karier
Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep
vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti yang
dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada
tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih
pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya
(Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi
terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap
individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara
terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan
bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis
itu, Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational choice
menjadi vocational  development.4
Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan,
tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke
tahap kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur
vokasional yang secara konseptual sama dengan umur mental (Super. 1975:
185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang
dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model
karir.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian
antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir
mencoba menghubungkan dengan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-
nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya
ikut dipertimbangkan.
Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance
menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah banvak
dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.

C. Tujuan Bimbingan Karier


 Menurut Dewa Ketut Sukardi
Tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan Khusus.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di
sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan
lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup
yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya.

4
ermayanti,Vevi. 2008. http://vevihermayanti.blogspot.com/2008_03_01_archive.
html..

10
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan
karier adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan
terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan
tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita-
citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomunikasi dan
bekerja sarna.
 Menurut International Labour Office (2010)
Merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir
terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat
menghadapi masa depan karir mereka yaitu :
1. Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri         
2. Kesadaran akan kesempatan bekerja       
3. Pembuatan keputusan pendidikan dan karir        
4. Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja.
 Menurut Peters dan Shetzer (1974:267)
Mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu
siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir.
Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan
karimya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
 Menurut Bimo Walgito (2010)
Tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan
dengan potensi yang ada dalam dirinya.       
2. Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam
masyarakat.
3. Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan
potensi yang ada pada dirinya.
4. Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar
untuk mengatasi hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir
dan kehidupan yang sesuai atau serasi.
 Menurut Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457)
Mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk membantu
anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat
merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang
sesuai dengan kernampuannya.
 Menurut Moh. Surya (1988.14)

11
Menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu
individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan
peralanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya
secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, secara essensial
bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan
membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai,
pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan
masa depan. Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu.
Awal masa depan itu adalah "di sini dan sekarang". Persiapan untuk
menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu
baik melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui
pendidikan di sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di
sekolah bertujuan uttuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Selain yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari
bimbingan karir tersebut ialah membantu para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan
dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat,
sikap dan cita-citanya yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi
bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang berbagai hal terkait dengan
dunia (karir-studi) yang akan dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir
yang ditawarkan, deskripsi tugas dalam berbagai bidang pekerjaan,
pengaruh perkembangan teknologi terhadap bidang kerja tertentu,
kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang pekerjaan tertentu pada
masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja dalam bidang-bidang pekerjaan
tertentu di masa depan.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang
diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya
yang sekarang dengan masa depan.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan
oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan
kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan
bimbingan Karir,1985).
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang
tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian
peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu.

12
7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri,
merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan
karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan
meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan
dampak positif dari proses pemilihan karir.
8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan
berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), carney, l987 dan Reihant,
1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).
Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha
untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam diri
sendiri dengan baik dan diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan
dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk
pola karir tertentu dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi
dirinya dan lingkungannya.

D. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier


Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau
landasan bagi layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep
filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan
bantuan atau bimbingan karier, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan karier ditujukan bagi semua individu. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan karier diberikan kepada semua pihak atau peserta didik, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita,
baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dengan demikian, bimbingan
karier merupakan suatu proses bantuan atau layanan yang berkelanjutan
dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, bukan merupakan peristiwa yang
terpilah satu sama lainnya.
2. Bimbingan karier merupakan bantuan yang diberikan kepada individu
(siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian, ciri-ciri
dan tugas-tugas perkembangan pada tahap tertentu hendaknya dijadikan
dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karier. Dalam hal ini
pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karier lebih bersifat preventif
dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik atau pendekatan dalam setting (adegan) kelompok daripada
perseorangan (individual). Pendekatan preventif adalah layanan bimbingan
untuk mencegah individu/klien agar tidak terjerumus kepada masalah dalam
proses pengembangan dirinya. Pendekatan pengembangan adalah layanan
bimbingan untuk memfasilitasi laju perkembangan individu/klien.
Pendekatan kuratif adalah layanan bimbingan untuk menyembuhkan
individu/klien dari masalah psikologis atau model pencarian jalan keluar
dari masalah yang dihadapi individu.

13
3. Bimbingan karier bersifat individual. Setiap individu bersifat unik (berbeda
satu sama lainnya), dan melalui bimbingan karier individu dibantu untuk
memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga
berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah individu,
meskipun layanan bimbingannya menggunakan tekik kelompok.
4. Bimbingan karier menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada
individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan karier
karena bimbingan karier dipandang sebagai satu cara yang menekan
aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan itu, bahwa dalam hal ini
bimbingan karier sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan
pengembangan kekuatan dalam diri dan kesuksesan, karena bimbingan
karier merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap
diri sendiri, memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.
5. Bimbingan karier merupakan usaha bersama. Bimbingan karier bukan hanya
tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru dan kepala
sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses bimbingan karier.
Program bimbingan karier akan berlangsng efektif apabila ada upaya kerja
sama antar personel sekolah, juga dibantu oleh personel dari luar sekolah,
seperti orang tua siswa atau para spesialis.
6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
karier. Bimbingan karier diarahkan untuk membantu individu agar dapat
melakukan pilihan dan mengambil kariernya. Bimbingan karier berperan
untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat
penting baginya dalam mengambil keputusan kariernya. Kehidupan karier
individu diarahkan oleh tujuan kariernya, dan bimbingan karier
memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan karier melalui pengambilan keputusan yang tepan
dan bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemampuan individu untuk
membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan
yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, bimbingan karier tidak sekedar
memperhatikan hak individu untuk menentukan pilihan atau mengambil
keputusan sendiri, tetapi juga membantu individu agar memperoleh
keterampilan dalam mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan
itu secara bertanggung jawab.
7. Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar kehidupan. Pemberian
layanan bimbingan karier tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di
lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat. Bidang layanan bimbingan karier pun bersifat multi-aspek,
yaitu meliputi aspek pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait dengan
karier.

E. Pelaksanaan Bimbingan Karir

14
Pelaksanaan layanan bimbingan karir sangat dibutuhkan untuk memupuk
perilaku kreatif pada minat wirausaha di sekolah. Bimbingan karir
merupakan bagian integral dari keseluruhan program pendidikan karir.
Bimbingan karir lebih menitikberatkan kepada perencanaan kehidupan
yang terlebih dahulu haruslah mempertimbangkan potensi-potensi diri
yang dimilikinya serta lingkungan sekitar agar memperoleh dan memiliki
pandangan yang cukup luas dari pengaruh terhadap berbagai peranan
positif yang layak dilaksanakannya oleh masyarakat. Pelaksanaan
bimbingan karir ini perlu dilaksanakan secara aktif, tidak hanya oleh guru
pembimbing tetapi juga oleh siswa itu sendiri. Bimbingan karir atau
bimbingan jabatan merupakan salah satu wujud upaya pendidikan karir
atau pendidikan jabatan, dan harus samasama berorientasi pada
pendampingan proses perkembangan karir manusia muda. Berdasarkan
pelaksanaan bimbingan karir di sekolah kepada setiap pendidik dituntut
untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar,
atau pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan karir di sekolah.
Pemahaman yang mendalam dan seksama tentang pokok-pokok pikiran
yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah, diharapkan pada
para pendidik untuk dapat memperkokoh keyakinan tentang tanggung
jawab yang lebih besar dari itu dapat mendorong untuk melaksanakan
bimbingan karir di sekolah dengan terpadu disertai dengan keyakinan dan
rasa tanggung jawab yang besar.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai bantuan kepada individu
untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan
perkembangan karir dalam kehidupan. Bantuan tersebut mencakup
perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan. Di
dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses
perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu
mempersiapkan karir melalui intrvensi kurikuler yang berkaitan dengan;
perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan
mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri, pemahaman
sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan, serta mengembangkan

15
kebiasaan hidup yang positif. Layanan bimbingan karir amat erat
kaitannya dengan tiga bimbingan lainnya, yaitu bimbingan belajar,
bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.
1. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Karir di Masa
Depan
Pada saat remaja memasuki masa persiapan diri, pada umumnya
kematangan tubuh dan kedewasaan seksual sudah tercapai. Pada masa ini
ia sedang menyiapkan diri menuju pembentukan pribadi yang dewasa.
Pada masa persiapan dewasa, remaja diharapkan sudah mencapai status
kedewasaan dalam lingkungan keluarga. Pada masa ini ia harus
menyiapkan masa depan, peran dan penempatan dirinya dalam
masyarakat. Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku
dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang
terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat
menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada di
hadapannya. Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus
diperhatikan adalah berkaitan dengan karir di masa depan. Bimbingan
karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu
siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan
lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa
depan.
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa
depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui
pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di
sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap- sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan
untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Proses pilihan karir
itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika
dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini berarti bahwa pilihan karir
tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. Di samping itu juga
disadari bahwa faktor peluang/ kesempatan memegang peranan yang amat
penting. Meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya

16
berdasar minat, bakat, dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau peluang/
kesempatan untuk yang dicitacitakan akhirnya tidak bisa terwujud.
Hariyadi (1993) membagi perkembangan karir manusia dalam 5 fase, yaitu
:
1. Fase pengembangan (growth) yang meliputi masa kecil sampai usia 15
tahun. Dalam fase ini anak mengembangkan bakat-bakat, minat,
kebutuhan, dan potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep
diri (self-concept structure).
2. Fase eksplorasi (exploration) antara umur 16-24 tahun, di mana saat ini
remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum dapat
mengambil keputusan.
3. Fase pemantapan (establishment), antara umur 25-44 tahun. Pada fase
ini manusia sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai
pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan
pengalaman yang diperoleh ia lalu bisa menentukan apakah ia akan terus
dengan karir yang telah dijalani atau berubah haluan
4. Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44-65 tahun, di mana orang
sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun
sampai akhir
5. Fase kemunduran (decline), masa sesudah pensiun atau melepaskan
jabatan tertentu. Dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja
formal.
2. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Bimbingan Karir
Secara umum, prinsip-prinsip bimbingan karir di sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Seluruh siswa hendaknya mendapat kesempatan yang sama untuk
mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat. Semua
siswa memiliki kesempatan yang sama dalam menggunakan fasilitas
bimbingan karir. Tidak ada perkecualian baik itu yang kaya maupun yang
miskin. Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mengembangkan diri
dan merencanakan karir sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya,
melalui kegiatan bimbingan karir.

17
2. Setiap siswa hendaknya memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu
jalan hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
Bimbingan karir memberikan pemahaman kepada siswa dalam berkarir,
bahwa setelah lulus, mereka membutuhkan suatu tempat dan karya untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diterima di bangku sekolah. Karir
tersebut dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan hidup dan masa
depannya. Dengan bimbingan karir siswa mempunyai kemandirian dalam
menentukan dan memilih karir yang dapat memberikan kebahagiaan hidup
dan masa depannya.
3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang
cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan
sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karir. Pemahaman diri sebagai
langkah awal dalam merencanakan karir, memberikan dorongan bagi
siswa untuk mengenal dan mengetahui segala yang ada dalam dirinya.
Dengan pemahaman diri, siswa memiliki kemampuan dalam menentukan
dan memilih karir mana yang cocok/ sesuai dan mampu memberikan
kesenangan dalam menjalaninya.
4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh
pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan karirnya kelak.
5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep,
berbagai peranan dan ketrampilannya guna mengembangkan nilai-nilai
dan norma-norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya.
6. Program Bimbingan Karir di sekolah hendaknya diintegrasikan secara
fungsional dengan program bimbingan dan konseling pada khususnya.
Program materi bimbingan karir dalam penyampaiannya diintegrasikan
dengan materi bimbingan konseling. Hal ini dilakukan karena bimbingan
karir merupakan bagian dari bimbingan konseling.
7. Program bimbingan karir di sekolah hendaknya berpusat di kelas,
dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan
kontribusi masyarakat.
8. Pelaksanaan bimbingan karir yang diberikan semenjak kelas 1 hingga
kelas 3 di SMA, memberikan pelayanan ganda, yaitu di ruangan

18
bimbingan konseling dan di ruang kelas. Di kelas siswa mempunyai
kesempatan yang sama dalam memperoleh bimbingan, dan didukung
partisipasi orang tua dan peran masyarakat di sekitarnya.

3. Tujuan Pelaksanaan Bimbingan Karir


Secara umum tujuan diselenggarakannya bimbingan karir di SMA
menurut Sukardi (1985:31-34) adalah membantu siswa dalam pemahaman
dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,
dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada karir dan cara
hidup yang memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus yang
menjadi sasaran bimbingan karir di SMA, di antaranya:
1. Agar siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang dirinya sendiri
(self concept). Pemahaman diri (konsep diri) adalah merupakan citra diri
sendiri. Hal ini nantinya sebagai langkah awal dalam menentukan arah
pilih karir yang tepat bagi siswa sehingga tercipta adanya sikap
kemandirian siswa dalam memilih karir yang sesuai dengan pemahaman
dirinya.
2. Agar siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja.
Pemahaman tentang dunia kerja meliputi pemahaman tentang informasi
berbagai persyaratan penerimaan dalam dunia kerja, isi serta sifat suatu
lapangan kerja, situasi pekerjaan termasuk dalam aspek sosial, fisik,
administrasi, masa depan suatu pekerjaan, organisasinya, serta gaya hidup
dalam suatu jabatan dengan dirinya.
3. Agar siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam
menghadapi pilihan lapangan kerja serta menghadapi hambatan-hambatan
yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor
lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut.
4. Agar siswa dapat meningkatkan ketrampilan berpikir agar mampu
mengambil keputusan tentang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan
tersedia dalam dunia kerja. Melalui bimbingan karir siswa akan diarahkan

19
dalam mengenal diri dan kemampuannya untuk memahami diri dan
senantiasa mampu meningkatkan kemampuannya, melatih dalam
merencanakan karirnya sehingga dengan demikian siswa menjadi terlatih
dan bersikap dewasa dalam berpikir dan merencanakan karirnya.
5. Agar siswa dapat menguasai ketrampilan dasar yang penting dalam
pekerjaan, terutama kemampuan berkomunikasi, bekerja sama,
berprakarsa dan sebagainya.
4. Metode Pelaksanaan Bimbingan Karir
Penyampaian layanan karir di sekolah dapat dilakukan dengan metode
tertentu yang sesuai dengan isi materi dan kebutuhan siswa serta
kemampuan pembimbing. Metode pemberian informasi karir dapat
ditempuh melalui metode kelompok untuk masalah-masalah yang sifatnya
kelompok, dan metode individual untuk masalah yang sifatnya pribadi
(Sukardi, 1987: 81) Secara umum, pelaksanaan bimbingan karir di SMA
dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
a. Ceramah dari nara sumber Kegiatan yang dilakukan bersumber dari
pembimbing, konselor, guru, maupun dari nara sumber (pihak dunia
kerja), dalam rangka memberikan penerangan tentang informasi yang lebih
banyak tentang pekerjaan, jabatan dan karir.
b. Diskusi Kelompok Suatu pendekatan yang kegiatannya bercirikan sutu
keterkaitan pada suatu pokok masalah/ pertanyaan (dalam hal ini
perencanaan karier/ pekerjaan/ karier), dimana siswa sejujurnya berusaha
untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan, mempelajari dan
mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.
c. Pengajaran Unit Merupakan teknik dalam membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman tentang suatu pekerjaan tertentu, melalui
kerjasama antara pembimbing dan guru bidang studi. Namun dengan pola
ini sudah barang tentu perlu adanya jam tersendiri yang khusus disediakan
untuk keperluan kegiatan bimbingan karir.
d. Sosiodrama Suatu cara yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mendramatisasi sikap, tingkah laku/ penghayatan seseorang seperti

20
yang dilakukannya dalam reaksi sosial sehari-hari dimasyarakat
sehubungan dengan pekerjaan dan karir.
e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah Berkarya/ bekerja
dan belajar sambil berwisata untuk membawa para siswa belajar dan
bekerja pada situasi baru yang menyenangkan, dengan demikian akan
tumbuh sikap menghargai pekerjaan yang diamatinya.
f. Informasi melalui kegiatan kurikuler secara instruksional. Pemberian
informasi tentang pekerjaan, jabatan, karir dengan cara mengaitkan/
dipadukan dengan mata pelajaran/ kegiatan belajar mengajar.Dalam kaitan
ini tiap guru dapat memberikan bimbingan karir pada saat-saat
mengajarkan pelajaran yang berkaitan dengan suatu karir tertentu.
g. Hari Karier (Career Days) Hari-hari tertentu yang dipilih untuk
melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang bersangkut paut dengan
pengembangan karir. Pada hari tersebut semua kegiatan bimbingan karier
dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan
olehsekolah
5. Pentingnya Pelaksanaan Bimbingan Karir
bagi Siswa di Sekolah Keberadaan bimbingan karir sebagai bagian dari
layanan bimbingan konseling di SMA mengandung konsekuensi terhadap
peran dan tugas konselor dalam memberikan layanan bimbingan terhadap
siswanya.
Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedar membimbing siswa dalam
menentukan pilihan-pilihan karirnya, tetapi dituntut pula untuk
membimbing siswa agar dapat mmahami diri dan lingkungannyadalam
rangka perencanaan karir dan penetapan karir pada kehidupan masa
mendatang. Setiap siswa di sekolah menengah akan sampai pada tingkat
kematangan karir yang berbeda melalui rute yang berbeda (lancar atau
tidak lancar) aktivitas bimbingan karir harus memiliki tiga penekanan:
mendorong perkembangan karir, menyediakan perlakuan,dan membantu
penempatan (mengacu kepada perpindahan pelajar ke tingkat pendidikan
selanjutnya atau ke kehidupan pekerjaan). Kegiatan (aktivitas) bimbingan
karir pada sekolah menengah harus bisa mengantar setiap pelajar untuk

21
menanggulangi tugas perkembangan menuju perkembangan karir, dan
membimbing pelajar kepada kreasi dan prestasi dari seperangkat pilihan
dan rencana yang akan ditetapkan.

Penekanan-penekanan utama dalam aktivitas aktivitas bimbingan karir


untuk berbagai individu haruslah didasarkan pada intensitas perencanaan,
kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang
independent, dan keterarahan individu-individu kepada tujuan. Dengan
demikian, dapat direkomendasikan tujuan-tujuan untuk aktivitas-aktivitas
bimbingan karir di sekolah menengah sebagai berikut:
1.Siswa mengembangkan kesadaran akan perlunya implementasi yang
lebih khusus dari tujuan-tujuan karier.
2.Siswa mengembangkan rencana-rencana yang lebih khusus guna
mengimplementasikan tujuan-tujuan karier.
3.Siswa melaksanakan rencana-rencana untuk dapat memenuhi syarat-
syarat memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran di tingkat
sekolah lanjutan, dengan latihan dalam jabatan, atau dengan mengejar
latihan lebih lanjut di perguruan tinggi atau pendidikan pasca sekolah
lanjutan yang mengantar pada kualifikasi-kualifikasi untuk suatu okupasi
khusus. Terdapat empat kegiatan bimbingan karir, yaitu sebagai berikut:
1.Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir
yang hendak dikembangkan
2.Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya
karir yang hendak dikembangkan
3.Pemantapan pengembangan diri untuk pengambilan keputusan
pemilihan karir sesuai dengan potensi yang dimilikinya
4.Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kepentingan hidup, orientasi dan informasi
terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang
hendak dikembangkan.
Selain itu terdapat pengenalan diri dan lingkungan serta pengembangan
diri dan karir, di antaranya sebagai berikut:

22
1. Siswa mengenal dan memahami siapa dirinya.
2. Siswa mengenal dan memahami lingkungannya, meliputi lingkungan
keluarga, tetangga, sekolah, sosial, budaya dan masyarakat.
3. Pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan itu
dikerahkan untuk pengembangan diri siswa dalam segenap aspek
pribadinya, termasuk pegembangan arah karir yang hendak diraihnya di
masa yang akan datang

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada
siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri
terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga
dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan
karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan
kelayakan.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah
ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang
menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan
terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan
tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita-
citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan
bekerja sarna.

B. Saran
Diharapkan guru dan calon guru yang ada pada sekolah bisa dijadikan
tempat untuk bimbingan konseling tentang karir, seperti mengarahkan dan
memandirikan siswa dan bukan malah memotivasi dengan kebohongan atau
bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan yang diambil oleh siswa.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online). (http://


indonesiakonselor. blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingan-
karier.html,).

Anonim. 2013. BK Karier. (Online). (http://whiendul.blogspot. co.id/2013/04/bk-


karier.html,).

Anonim. 2014. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Karir. (Online).


(http://blog.uad.ac.id/ umul1300001112/2014/12/09/ pengertian-tujuan-
dan-fungsi-bimbingan-karir/, diakses 9 Desember 2014).

Dwisetiawan, Putra. 2013. Konsep Bimbingan Karier Makalah Mata Kuliah BK


Karier Dosen. (Online). (https://putraot.wordpress.
com/2013/06/24/konsep-bimbingan-karier-makalah-mata-kuliah-bk-
karierdosen/,).

Karneli, Yeni. 1998. Bimbingan Karir Sebagai Upaya Membantu Kesiapan Siswa
dalam Memasuki Dunia Kerja. (http//id. Shavoong.com//,).

Saymoe, Umam. 2012. Makalah BK Karier. (Online). (http://


saymoeca.blogspot.co.id /2012/10/makalah-bk-karir.html,.

Sri, Ramadani Risky. 2015. Bimbingan Karier. (Online). (http://sririsky.


blogspot.co.id/2015/06/ bimbingan-karier.html, diakses).

Daku, 2009. http://dakupoenya.wordpress.com/2009/05/28/..

Hariyadi, Sugeng. 1993. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP Press.

Hermayanti,Vevi. 2008.
http://vevihermayanti.blogspot.com/2008_03_01_archive. html..

Sukardi, Dewa Ketut. 1985. Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Ghalia


Indonesia. 1987. Pendekatan Konseling Karir di dalam Bimbingan Karir
(Suatu Pendahuluan). Jakarta: Ghalia Indonesia Sunarto dan Hartono
Agung. 1994. Perkembangan Peserta didik. Jakarta: Depdikbud.

25

Anda mungkin juga menyukai