Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
I.3. Tujuan Penulisan............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………....... 17
3.2 Saran………………………………………………………….…............ 17
Daftar Pustaka...................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan
bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota
masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif
dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk
mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua
memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan
menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang
trampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk
menjadi warga negara yang cakap.Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi
harapan orang tua, masyarakat dan pemerintah mempersiapkan siswa agar dapat menjadi
anggota masyarakat yang mempunyai ketrampilan sehingga merupakan tenaga kerja yang
terampil maka sekolah mengusahakan suatu usaha yang nyata untuk memberikan
layanan bimbingan. Bimbingan merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan (Widiatmojo, 2000: 1).
Dalam melaksanakan tugasnya layanan bimbingan dan konseling, meliputi empat
bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang
bimbingan belajar dan bidang bimbingan karier, sembilan layanan yaitu layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan
kontent, layanan kohseling perorangan, konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok,
konsultasi dan mediasi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan
kelas, serta lima kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan
data, aplikasi instrumen dan alih tangan kasus (Rodjikin, 2000: 3- 4 ). Untuk
membantu anak dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat) merencanakan
pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang sesuai dengan kemampuan, bimbingan
karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena
bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa
dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi
Siswohardjono, 1990: 457). Dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan
diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-
nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan
yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat
menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga
sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik jika bimbingan itu
diberikan ke anak sejak rnasa kanak-kanak bahkan sebelun masuk sekolah, yang
diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan
mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki dunia kerja, dengan harapan
bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian diri
dengan sifat dan situasi kerja.Bimbingan karier merupakan bagian dari program bimbingan
dan konseling secara keseluruhan.Didalam program bimbingan dan konseling terdapat
beberapa jenis layanan bimbingan, seperti bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan karier dan sebagainya.Kehadiran bimbingan karier di sekolah
dimaksudkan untuk lebih memberikan arti bagi program bimbingan dan konseling secara
keseluruhan.Tolbert mengemukakan bahwa istilah karier biasanya menunjukkan kepada
rangkaian pekerjaan-pekerjaan yang di laksanakan oleh seseorang dalam hidupnya,
sedangkan pekerjaan atau jabatan menyatakan suatu hidupnya, sedangkan pekerjaan atau
jabatan menyatakan suatu peranan kerja yang khas, seperti dokter, masinis dan lain-
lain.Bimbingan karier mencakup semua layanan yang bertujuan untuk membantu murid
dalam membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan tentang pendidikan dan jabatan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Bimbingan karier?
b. Jelaskan tujuan bimbingan karier!
c. Apakah fungsi bimbingan karier?
d. Bagaimanakah program bimbingan karier di sekolah
e. Jelaskan prinsip - prinsip bimbingan karier!
f. Bagaimana cara pelaksanaan bimbingan karier?
1.3. Tujuan Masalah
a. Megetahui pengertian dari bimbingan karier
b. Mengetahui tujuan dari bimbingan karier
c. Mengetahui fungsi bimbingan karier
d. Mengetahui program bimbingan karier disekolah
e. Mengetahui prinsip – prinsip bimbingan karier
f. Mengetahui cara pelaksanaan bimbingan karier
`
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN BIMBINGAN KARIER
Karier adalah pekerjaan atau profesi ( Hornby, 1957 ). Seseorang akan bekerja dengan senang
hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan sesuai dengan kemampuan dirinya dan
minatnya sebaliknya apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka
dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Agar
seseorang dapat bekerja dengan baik, senang dan tekun diperlukan adanya kesesuaian tuntutan dari
pekerjaan atau jabatan itu dengan apa yang ada dalam diri individu yang bersangkutan. Untuk
mengarah ke hal tersebut, diperlukan bimbingan secara baik dan hal tersebut merupakan salah satu
tugas dari pembimbing untuk mengarahkannya.Bimbingan karier merupakan salah satu aspek dari
bimbingan dan konseling. Tidak tepat apabila menggangab bahwa bimbingan karier itu merupakan
satu-satunya bimbingan yang perlu ditangani. Hal tersebut perlu ditekankan untuk menghindari
kesalah pahaman yang mungkin terjadi.apabila di pandang bahwa bimbingan karier ini merupakan
satu-atunya bimbingan yang perlu ditangani aka aspek atau jenis bimbingan yang lain akan
ditinggalkan, padahal banyak masalah yang ada diluar bimbingan karier. Bimbingan karier hanyalah
merupakan salah satu aspek atau bagian dari bimbingan keseluruhan. Pada saat ini, bimbingan karier
mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya,khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP.
Sebenarnya bimbingan karier juga daat diterapkan disekolah- sekolah lain.Pada kenyataanya, masih
ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karna suatu sebab ang
tidak dapat dihindarkan misalnya karna kemampuan, biaya atau yang lainya.
Oleh karena itu, para siswa tersebut membutuhkan bimbingan yang baik, khususnya yang
berkaitan dengan pekerjaan. Bagi perguruan tinggi dan dari SMP ke SMA maka siswa yang
bersangkutan yang memilih jurusan. Semuanya ini menunjukkan bahwa ntuk mendapatkan jurusan
atau program studi yang tepat dibuthkan bimbingan dari para pembimbing. Dengan demikian para
siswa yang akan melanjutkan studi untuk memerlukan bimbingan karier secara bijaksana.Menurut
Winkel(1991),bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia
pekerjaan,pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap
memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan
pekerjaan yang telah dimasukkan.Berdasarkan pengertian diatas bimbingan karier berarti suatu
bantuan dari pembimbing kepada terbimbing dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
karier.Bimbingan karier juga bermakna jenis bimingan yang membantu sisa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karier tertentu.
2.2. TUJUAN BIMBINGAN KARIER
Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa tujuan pelayanan bimbingan karier
disekolah adalah:
Dari uraian tersebut tampak bahwa bimbingan karier bertujuan agar siswa mampu
memahami,merencanakan,menyesuaikan diri dan mengembangkan karier-karier tertentu setelah
mereka tamat dari pendidikan.Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu
pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya. Apabila terdapat
hambatan-hambatan maka apa yang sekiranya dapat diatasi. Dengan mengatasi hambatan yang ada
maka salah satu masalah telah dapat diatasi.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa bimbingan karier merupakan salah satu aspek dari bimbingan
dan konseling secara keseluruhan. Oleh karena itu bimbingan karier tersebut tidak lepas dari
bimbingan yang lain. Saat ini, bimbingan karier memang sedang mendapatkan tempat tersendiri
shingga lebih sering dilakukan. Bimbingan kaier ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para
siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut:
1. Para siswa tingkat SMA perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan namun
sebenarnya telah ada batas tertentu dalam pengambilan program karna ada persyaratan yang
terkait dengan prestasi akademi dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan
menentukan masa depan siswa dalam pmilihan ini diperlukan kecermatan serta perhitungan
yang matang dan tepat oleh karena itu siswa memerlukan adanya bimbinga.
2. Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua siswa yang selesai dari SMA akan melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun kedunia kerja untuk
memerlukan bimbingan karier agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Mereka akan menunjukkan bagaimana
keadaan negara yang akan datang. Mereka merupakan sumber daya manusia dalam
pembangunan oleh karena itu diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi
masa depan serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan yang
sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka untuk memprsiapkan hal tersebut.
4. Pada kenyataannya para siwsa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa
peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada umumnya mereka belum dapat mandiri
sehingga masih memerlukan bantuan dari orang lain untk menuju kemandirian. Sehubungan
dengan itu mereka memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karier untuk menyiapkan
kemandirian dalam hal pekerjaan
5. Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk melanjutkan pendidikan lebih
tinggi maupun mencari pekerjaan karena suatu sebab tidak dapat melanjutkan sekolahnya
2.4. PENYELENGGARAAN BIMBINGAN KARIER
Pada penjelasan sebelumnya telah dikemukakan mengenai peran dan tujuan dari bimbingan
karier. Tujuan bimbingan karier dapat dicapai dengan berbagai cara antara lain:
1. Bimbingan karier dilaksanakan dengan cara disusun dalam suatu paket tertentu yaitu paket
bimbingan karier yang mana setiap paket merupakan modul utuh yang terdiri dari beberapa
macam topik bimbingan
2. Kegiatan bimbingan karier dilaksanakan secara intruksional yaitu bimbingan karier tidak
dilaksanakan secara khusus tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar mengajar. Sehubungan
dengan itu setiap guru dapat memberikan bimbingan karier pada saat menyampaikan
pelajaran yang berhubungan dengan karier terentu. Pada kenyataannya hal tersebut sulit untuk
dilaksanakan mengingat bahwa untuk itu saja guru harus mengenal berbagai karier yang ada
dengan baik selain waktu untuk memberikan pelajaran pokok yang menjadi tanggung
jawabnya akan terganggu.
3. Bimbingan karier dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit jika hal tersebut ditempuh maka
kegiatan bimbingan karier direncanakan dan di programkan oleh sekolah. Bila menggunakan
pola ini beban tidak diberikan kepada guru karena petugas bimbingan karier tersebut.
4. Kegiatan bimbingan karier dilaksanakan pada hari-hari tertentu berdasarkan program
bimbingan karier yang telah di tetapkan oleh sekolah setap tahun.
5. Karyawisata karier yang diprogramkan oleh sekolah harus berkaitan dengan pengembangan
karier siswa.
6. Dengan karyawisata karier ini siswa dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam
kenyataanya. Karena karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karier maka pemilihan
objek harus dipikirkan secara matang
2.5. PAKET-PAKET BIMBINGAN KARIER
Paket-paket bimbingan karier yang dikeluarkan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan
dalam rangka realisasi bimbingan karier terdiri dari 5 paket antara lain:
Karier-karier tertentu berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan oleh sebab itu bimbingan
karier disekolah harus sudah dikembangkan.Namun pengembangan bimbingan karier disekolah tentu
disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan yang bersangkutan.Dalam masyarakat modern
seperti sekarang dikenal banyak variasi dan ragam jenis karier.Realitas itu menuntut kemampuan
membuatpilihan karier-kariertertentu yang sesuai dengan tingkat pendidikan,kemampuan dan
karakteristik kepribadaina yang bersangkutan.Beberapa aspek masalah karier yang membutuhkan
pelayanan bimbingan karier disekolah adalah:
Beberapa jenis layanan bimbingan karier yang bisa diberikan kepada siswa disekolah antara lain:
1. Metode Fsiko dinamik, yaitu teori yang membahas tentang hubungan antara pengalaman
dengan sikap, kemampuan, minat dan faktor kepribadian lainnya yang berpengaruh terhadap
pemilihan pekerjaan.
2. Metode Behavioral, yaitu teori yang membahas tentang pemilihan pekerjan melalui
pendekatan yang menitik beratkan kepada ciri-ciri psikologi individu dan status sosial orang
tua individu
3. Metode Kognitif yaitu pendekatan yang lebih konprehensif dengan mengintergrasikan
pengetahuan yang telah ada yang merupakan hasil dan interaksi antara hereditas dengan
segala pengaruh kebudayaan yang dianggab penting status serta suasana sosialnya.
4. Metode Transedental yaitu konsep super dalam pengembangan jabatan yang sehubungan
dengan kematangan bekerja dan pentingnya konsep diri.
5. Metode Developmental caree counseling taitu teori yang memilih pekerjaan di pandang dari
bagian pekembangan karier dan proses pengambilan keputusan didalam perkembangan
pekerjaan itu sendiri
2.9. BIMBINGAN KARIER DI SEKOLAH
Pada dasarnya anak-anak usia sekolah dasar secara khas terbuka dan berinteraksi dengan rentang
stimuli yang luas dari berbagai perilaku.Dalam antusiasme dan keingintahuannya yang tak
terkendalikan mereka belum dipaksa oleh realitas-realitas sosial yang mengganggu dan mengubah
persepsi-persepsi orang lain.Konselor sekolah dasar memiliki banyak tanggung jawab dan teknik
untuk melaksanakan peranan profesional ini.Diantara asumsi-asumsi yang menyebabkan bimbingan
karier mendapatkan kepercayaan disekoah dasar adalah:
1) Kesadaran bahwa gaya-gaya perilaku memilih pada masa remaja dan dewasa dipengaruhi
oleh tipe- tipepengalaman perkembangan yang berlangsung padaa masa kecil
2) Terbukti bahwa banyak materi dan teks yang digunkan di sekolah dasar menggabrakkan di
dunia kerja ataau duniaa pendidikan dimasa depan secara seksama daan menbantu
perkembangan yang tidak perlu mengenai tipe okupsi-okupasi menurut jenis kelamin atau
peaandangaan-pandangan yang semit mengenai kesempatan-kesempatan penddidikan atau
oupasionalyang tersedia
3) Pengakuan bahwa perasaan mengenai kompetensi pribadi masa depan tumbuh dari
pengetahuan tentang kelebihan,keterampilan-keterampilan slam merencanakan dn
menggunakan sumbr-sumver eksploratorisyaang tersedia pemahaman tentang hubungan-
hubngan antara persekolahan dan penrapannya dalam pekerjaan sera peraanaan -peranan
masyarakat lainnya.
Banyak ahli bimbingan karier memberi pada pengunduran dalam kesempatan-kesempatan latihan
dan magang serta meningkatkannya kompleksitas dunia kerja.Kemunduran dalam julmlah okpasi-
okipasai yang tidak memerlukan keterampilan dan yang memerlukan tenaga seni terampil membatasi
kesempatan-kesempatan kerja bagi orang-orang muda dengan persiapan sesuai dengan pekerjaan-
pekerjaan irang tuanya dan penyiaan lingkungan untuk suatu oupasi tidak laagi memadai,menarik,atau
tersedia,sehinnga banyak anak muda meninggalkan daerah-daerah pertambangan dan pertanian.
Program-program bimbingan sekolah perlu memperluas pemahaman-pemahaman karier anak muda
alam hal-hal tersebut.Salah satu tuunnya ialah memperluas tentang pengenalan okupasional sehingga
memungknkan murid secara individul pada akhirnya melakukan pilihannya berdasarkan berbagai
kemungkinan ang luas scara setarap dengan potensinya. Demokratisasi pendidikan menuntut adanya
kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk mendapatkan pendidikan tentu saja dalam dunia kerja
yaitu,perlu dikemangkan program-program yang juga meyamakan kesempatan karier.
Program-program bimbungan karier ang berpusat pad sekolah menengah mungkin terlalu lambat
mulainya karena anak-anak pada sekolah menengah sudah sangat sukar diunbah kebiasaan-kebiasaan
dan sikp-sikap atau mengubah wataknya.(Gibson,1972:5) menunjukkan bahwa baik masalah putus
sekolah maupun masalah-masalah prestasi dibawah kemampuan dan bakat yang tidak berkembang
bersumber dari pengalamn-pengamalaman pada mas awal anak-anak dan sekolah.Jadiprogram
bimbingan sekolah dasar dalam menyiapkan pengalaman-pengalaman perkemba ngan karier agar dpat
menguntungkan semua muid,harus mempertimbangkan berbagai jenis pengalaman yang harus
disdiakan yang mengalkkui berbagai latar belakang dan keebutuhan rid-murid dari berbagai latar
belakang.Konselor sekolah dasar memusatkan diri pada anak-anak dalam proses perkembangan untuk
memaksimalkan potensinya.konselor sekolah dasar bekerja dalam rangka pendidikan dan keseluruhan
lingkungan anak untuk memungknkan setiap anak sampai pada suatu identitas dan belajar membuat
pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan sehingga berfungsi scara efektif.Adapun tujuan bimbingan
karier di sekolah dasar adalah memberikan pengalaman-pengalaman sehingga sisa dapat
mengerjakan:
Keterlibatan orang tua dalam proses ini belum terbatas pada peranannya sbagai sumber pengaruh
utama terhadap persepsi-persepsi okupasional anaknya pada waktu anak mulai bersekolah.Malahan
pada tingkat sekolah dasar khususnya para konselor harusmengembangkan strategi-strategi membantu
orang tua dalam membrika informasi-informasi yang berkaitan dengan bim bingan karier bagi anak-
anaknya sehingga para konselor membuat oarang-orang tua sebagai kolaborator dan tidk terisolasi
dalam proses-proses bimbingan dan dalam pendidikan anak-anaknya.
Masa sekolah lanjutan pertamamerupakan saat-saat transisi arena merupakan suatu period dimana
kosep-konsep perkemangan karier sperti kompromi dan kongruensi atau inkongruensi menjadi
operasional sebagai kenyataan-kenyataan dan bila kegairahan menjumpai hambatan-hambatan awal
pada pengalaman-pengalaman dalam testing realitas kurikuler atletik dan kerja part-time.Juga
merupakan saat dimana nilai-nilai muncul dengan kontinuitas yang cukup jelas.Sekolah lanjutan
pertama merupakan saat dimana perbedaan-perbedaan jenis kelamin memberikan pengaruh-pengaruh
penting dalam pilihan kurikulum dan pertimbangan-pertimangan pilihan menjadi berbeda jenisnya
bagi perempuan dan laki-laki.Dari seluruh masa pendidikan,saat-saat sekolah lanjutan pertamallah
yang memiliki rentang taraf-taraf kematangan yang paling panjang.Efek-efek dari perubahan-
perubahan keremajaan, perbedaan-perbedaan dalam laju pertumbuhan perempuan dan laki-laaki dan
ketidakmerataan perkembangan fisik,emosional dan intelektual dalam danantara populasi anak-anak
yang memberikan kontribusi kepada spektrum perbedaan-perbedaan kematangan ini.Perbedaan –
perbedaan dalam kesiapan,kemajuan akademik,perbahan jasmani ,konflik-konflik dalam kelompok
sebaya,hubungan-hubungan anak perempuan dan laki-laki dan pembrontakan terhadap pembatasan –
pembatasan keluarga masing-masing secara bersama-sama dan sering membaur dalam proses
perkembangan karier.
Adapun tujuan bimbingan karier di seekolah lanjutan pertama adalah sebagai berikut:
Diantara siswa-siswa sekolah lanjutan atas ternyata dapat perbedaan- perbedaan substansial dalam
kehidupan perkembangan dan kematangan kariernya.Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan-
perbedaan ini misalnya tingkat bantuan orang tua,latar belakang jenis kelamin,konsep diri dan
perkembangan fisik.Adapun tujuan bimbingan karier di Sekolah Lanjutan Atas adalah sebagai
berikut:
Ada banyak penelitian yang berkenaan dengan motivasi-motivasi siswa memasuku pergurun
tinggi,diantaranya:
1) Untuk kepuasan sendiri,yaitu mahasiswa yang hanya mencari identitas dan pemenuhan diri
2) Untuk mengejar karier,yaitu mahasiswa yang menyiapkan diri untuk latihan dan pendidikan
yang lebih tinggi
3) Untuk menghindar,yaitu mahasiswa yang mnghindar dari pengejaran suatu tujuan yang
positif.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Tidak tepat apabila
menggangab bahwa bimbingan karier itu merupakan satu-satunya bimbingan yang perlu ditangani.
Hal tersebut perlu ditekankan untuk menghindari kesalah pahaman yang mungkin terjadi.apabila di
pandang bahwa bimbingan karier ini merupakan satu-atunya bimbingan yang perlu ditangani aka
aspek atau jenis bimbingan yang lain akan ditinggalkan, padahal banyak masalah yang ada diluar
bimbingan karier. Bimbingan karier hanyalah merupakan salah satu aspek atau bagian dari bimbingan
keseluruhan.tujuan pelayanan bimbingan karier disekolah adalah:
3.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembahasan yang ada dalam makalah ini di jadikan oleh
para mahasiswa sebagai awal atau mukadimah untuk memahami dan mengkaji lebih jauh
tentang tema yang terkait.Adapun yang tepenting adalah bagaimana mahasiswa
menindaklanjuti tentang pembahasan-pembahasan yang telah di uraikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bumi Aksara
Usaha Nasional