Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN
KONSELING

OLEH
KELOMPOK 5
DOSEN PENGAMPU : LOLA FEBRIYANTI
AMINAH (RSA1C114015)
DIAN FERDINAN.T ( RRA1C114005)
MARDIYATI ALBANJARI (RRA1C114002 )

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016
A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PengertianBimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang
ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian
tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang
diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan
sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang
ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para
ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.
Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya (Frank Parson ,1951).
Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan
diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam
jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.
Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri (Chiskolm,1959).
Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu
memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi
diri yang dimiliki.
Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu (Bernard & Fullmer ,1969).
Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan
dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan
membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang
sistematik (Mathewson,1969).
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang
menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk
pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil
kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah :
Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang
dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar
individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat

Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank
Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl
Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (client
centered).
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan
Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling
pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain,
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.

Pengertian Bimbingan Konseling

Pengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar
norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, setiap bimbingan itu pasti konseling dan
setiap konseling belum tentu bimbingan.
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling
perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, perkembangan, dan
outreach. Edukatif, karena titik berat kepdulian bimbingan dan konseling terletak pada
pencegahan dan pengembangan, bukan pada korekif atau terapeutik , walaupun hal itu tetap
ada dalam kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan. Pengembangan, karena titik
sentral tujuan bimbingan dan konseling terletak pada perkembangan optimal dan strategi
upaya upaya pokoknya memberikan kemudahan bagi perkembangan bagi individu melalui
perekayasaan lingkungan perkembangan. Outreach, kerena target populasi layanan
bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada individu bermasalah dan dilakukan secara
individual tetapi meliputi ragam dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama
waktu layanan) dalam rentang yang cukup lebar. Teknik yang digunakan dalam bimbingan
dan konseling perkembangan adalah pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran,
tutorial, dan konseling (Muro and Kotman, 1995:5)

B. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING


1. Tujuan Umum
Setelah siswa memperoleh pelayanan bimbingan di sekolah, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah agar peserta didik dapat:
1) Mengembangkan pemahaman diri dalam kemajuannya di sekolah.
2) Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan kerja, serta rasa
tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu, sesuai dengan
tingkat pendidikan yang disyarakatkannya.
3) Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan pengetahuan
tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan
bertanggung jawab.
4) Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.
5) Mandiri dan mengembangkan potensi secara optimal yang dijabarkan dalam berbagai
bentuk kompetensi yang diindikasikan pada keefektifan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai diantaranya adalah agar peserta didik dapat:
1) Memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinyasendiri.
2) Memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan di dalam memahami
lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan masyarakat
yang lebih luas.
3) Memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasikan dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
4) Memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyalurkan potensi-potensi yang
dimilikinya dalam pendidikan dan dalam lapangan kerja secara tepat.
3. Tujuan Secara Lebih Khusus
Berkaitan dengan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, maka secara
lebih khusus tujuan layanan bimbingan bagi para siswa di sekolah ialah untuk
meningkatkan kemampuan yang dimilikinya di dalam mengatasi kesulitannya
seoptimal mungkin. Kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dihadapi siswa
meliputi:
a) Kesulitan dalam belajar, terutama nampak dengan prestasi belajarnya yang rendah.
Kesulitan dalam belajar siswa ini beberapa diantaranya disebabkan karena:
- Kemampuan belajar yang kurang memadai/rendah (slow learners)
- Ketidakmampuan siswa untuk menggunakan kemampuan yang tinggi secara
optimal (under achievers)
- Kurangnya motivasi untuk belajar yang berlatar belakang masalah sosial-
emosional.
b) Diterapkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang menguntungkan oleh para siswa dalam
proses belajar mengajar dan dalam hubungan sosialnya.
c) Adanya berbagai kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan fisik
d) Adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam merencanakan, menentukan
putusan dalam melanjutkan studi
e) Berbagai kesulitan yang dihadapi yang berhubungan dengan perencanaan dan
pemilihan jenis pekerjaan,jabatan atau karir setelah selesai atau tidak melanjutkan
studi lanjutan.
f) Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan
lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan masalah sosial-emosional yang berakar
pada sikap siswa itu sendiri.
B . Fungsi Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa
masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah
terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman
keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free
sex).
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork
berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan
secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai t
ugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming),
home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor
perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga
pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
produktif dan normatif.
9. . Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseling.
10. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-
kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan
fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan
fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
KESIMPULAN

Tujuan dari bimbingan konseling adalah

1. Mengembangkan pemahaman diri dalam kemajuannya di sekolah.


2. Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan kerja, serta rasa

tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu, sesuai dengan tingkat

pendidikan yang disyarakatkannya.


3. Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan pengetahuan

tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan

bertanggung jawab.

4. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.


5. Mandiri dan mengembangkan potensi secara optimal yang dijabarkan dalam

berbagai bentuk kompetensi yang diindikasikan pada keefektifan siswa dalam

kehidupan sehari-hari.

Fungsi bimbingan konseling adalah

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa
masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah
terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman
keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free
sex).
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork
berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan
secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai t
ugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming),
home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor
perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga
pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
produktif dan normatif.
9. . Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseling.
10. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-
kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan
fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan
fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/nurulkhotimahuul/pengertian-tujuan-dan-fungsi-bimbingan-
konseling-di-sekolah

https://addienbk.wordpress.com/psikologi/bk/fungsi-bimbingan-dan-konseling/

http://siskasrimulia.weebly.com/fungsi-bimbingan-konseling.html
PERTANYAAN

1. Neli astuti
Sebutkan kelemahan dan kelebihan fungsi tujuan bimbungan konseling ?
Jawab :
Dian ferdinan tampubolon
Kalau menurut saya sebuah tujuan tidak mungkin memiliki kelemahan dan
kelebihan hana saja didalam pelaksanaannya ada beberapa factor yang mungkin
bisa membuat tujuan tidak tercapai.

2. Lusiana simalango
Coba anda jelaskan usaha atau cara ang dapat dilakukan agar tujuan umum
bimbingan konseling nomor lima dapat tercapai
Jawab :
aminah
menurut saya usaha atau upaa yang dapat dilakukan agar konseli mandiri dan
mengembangkan potensi secara optimal adalah dengan cara member motifasi dan
nasehat-nasehat agar konseli termotifas untuk mandiri dan menadar bakat atai
potensi apa ang dimilikinya sehingga dia bisa mengembangkanya secara optimal.

3. Fitri khairati
Bisa anda jelaskan lagi apakah ang dimaksud fungsi preventif dan bagaimana
apabila konseli dan konselor telah melakukan berbagai usaha namun tidak ada
perubahanya ?
Jawab
Mardhiyati albanjari

Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi,
dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan
kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang
tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok,
penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
4. Putri bungsu
Apabila tujuan tidak tercapai bagaimana itu bisa terjadi dan bagaimana cara
bagaimana mengatasinya ?
Jawab
Aminah
Kalau tujuan tidak tercapai itu kemungkinan faktorna dari sang konseli sendiri
,karna mungkin dia tidak benar benar menerapkan apa ang disarankan oleh sang
konselor .
Dian Ferdinan tampubolon
Cara mengatasinya mungkin salah satunya dengan direhabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai