Dosen pembimbing :
Oleh kelompok 3
Arnianti (220402066)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam yang telah memberi kita nikmat
kesehatan dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebaik mungkin
dengan judul “konsep dasar konseling karir”. Dalam upaya menyelesaikan makalah ini
penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis ucapkan ribuan terimakasih kepada ibu Zamratul Aini, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bimbingan Konseling Karir.
Penulis menyadari meskipun penulisan makalah ini telah penulis upayakan seoptimal
mungkin tentu masih ada kekurangan maupun kekeliruan yang tidak disengaja,oleh karena itu
bagi para pembaca yang budiman, penulis sangat berharap kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis serta memperoleh ridha Allah
semata Aamiin.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Kesimpulan................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak definisi dari karir namun yang terpenting dapat disimpulkan dalam satu
pengertian yaitu karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian
aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya peran hidup, lingkungan
kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri ini akan
bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan
individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan,
kestabilan dan kepuasan dalam bekerja.
Winkel pada tahun 2007 (Winkel, 2017) menyatakan bahwa karir merupakan
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup yang meresapi
seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang serta mewarnai gaya hidupnya. Sedangkan
Abdullah pada tahun 2018 (Abdullah, 2018) mendefinisikan karir sebagai suatu proses
kemajuan dari rangkaian-rangkaian perjalanan pengembangan pengalaman seseorang
sepanjang waktu yang dilaluinya dan berkaitan dengan pekerjaan utamanya. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa karir adalah pekerjaan atau profesi yang ditekuni dan mencakup
proses kemajuan pada kehidupan dalam dunia kerjanya.
Bimbingan karir atau sering disebut dengan konseling karir atau bimbingan pekerjaan
sejatinya adalah salah satu bentuk upaya dari untuk memaksimalkan pengembangan diri dari
siswa ataupun sesorang yang membutuhkan bimbingan sehingga mampu berkembang sesuai
dengan kemampuan dan terarah menuju hal yang diharapkan. Bimbingan karir adalah suatu
proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya
dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut
dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya
dan membina karir dalam bidang tersebut”. Conny Semiawan (1986:3) memberikan definisi
bimbingan karir lebih luas, yaitu seperti berikut: “..Bimbingan karir (BK) sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan individu yang harus dilihat sebagai bagian integral dari
program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif dan afektif, maupun
keterampilan seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses
pengambilan keputusan maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang akan
membantu dirinya memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam kehidupan yang
terus-menerus berubah; tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan
tugas. Untuk memperjelas dan mendalami tentang bimbingan karir, disini penulis merasa
perlu untuk meneliti hal sebagi berikut..
iv
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa,
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma norma yang berlaku.
2. Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang
untuk konsultasi. Konseling adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara dua orang
individu yang disebut konselor dan klien. Terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi. dalam
hal ini konseling dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi
yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut klien
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang.
Bimbingan karier (career guidance) merupakan bentuk khusus dari salah satu
bimbingan yang semula lazim disebut bimbingan jabatan (vocational guidance). 1 OECD
(Organization for Economic Co-operation and Development the European Commission)
1
Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016),
1
(2004), dalam bukunya Hartono merumuskan definisi bimbingan karier merupakan pelayanan
dan aktivitas untuk membantu para individu, pada semua usia dan sepanjang rentang
kehidupan, untuk memilih pendidikan, pelatihan, serta mengelola karier-karier mereka. 2
Munandir dalam Hartono, bimbingan karier merupakan pemberian bantuan kepada konseli
dalam memahami diri sendiri, lingkungan khususnya dunia lingkungan kerja dan menentukan
pilihan pekerjaan, serta membantu merumuskan rencana dalam merealisasikan keputusan
yang diambilnya. Menurut Winkel karier merupakan proses menyiapkan diri dalam proses
memasuki tuntutan jenis pekerjaan.
2
Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016),
2
lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan,
pendekatan Terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya. Mengenal dunia
kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya,
mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan
dirinya yang memiliki kompetensi keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya
dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnya.
Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance
yang berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational
Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu
dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di
dalamnya (Herr and Cramer, 1979). Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi
terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk
menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja,
mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and
Cramer, 1979). Atas dasar analisis itu, Super mengganti konsep vocational choice menjadi
vocational development.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan
minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan
tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-
rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling karir merupakan bidang yang berfokus pada membantu
individu dalam mengembangkan dan mengelola karir mereka. Berikut adalah konsep dasar
bimbingan dan konseling karir:
3
sendiri dengan lebih baik agar dapat membuat keputusan karir yang tepat.
Contohnya, seorang konselor karir dapat membantu individu mengeksplorasi
minat mereka melalui tes minat karir atau diskusi mendalam.
2. Penjelajahan karir: Konsep ini melibatkan eksplorasi berbagai pilihan karir
yang tersedia. Individu diajak untuk mengeksplorasi minat, nilai, dan
kemampuan mereka serta mempelajari informasi tentang berbagai bidang
pekerjaan. Hal ini membantu individu dalam mengidentifikasi pilihan karir
yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Contohnya, seorang
konselor karir dapat membantu individu melakukan penelitian tentang
berbagai pekerjaan, menghadiri pameran karir, atau melakukan wawancara
dengan profesional di bidang yang diminati.
3. Pengambilan keputusan: Konsep ini melibatkan proses pengambilan
keputusan yang rasional dan terinformasi. Dalam bimbingan konseling karir,
individu diajak untuk mempertimbangkan berbagai faktor seperti minat, nilai,
kemampuan, dan peluang kerja dalam mengambil keputusan karir yang tepat.
Contohnya, seorang konselor karir dapat membantu individu dalam
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti minat, nilai, keahlian, dan peluang
pasar kerja, dalam pengambilan keputusan karir.
4. Perencanaan karir: Konsep ini melibatkan perencanaan langkah-langkah
konkret untuk mencapai tujuan karir. Dalam bimbingan konseling karir,
individu diajak untuk merumuskan rencana jangka pendek dan jangka panjang
serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai
tujuan tersebut. Contohnya, seorang konselor karir dapat membantu individu
dalam merancang rencana tindakan yang mencakup pendidikan, pelatihan,
pengalaman kerja, dan jaringan profesional.
5. Pengembangan keterampilan: Konsep ini melibatkan pengembangan
keterampilan yang relevan dengan karir yang diinginkan. Dalam bimbingan
konseling karir, individu diajak untuk mengidentifikasi keterampilan yang
perlu ditingkatkan atau dikembangkan untuk mencapai tujuan karir mereka.
Contohnya, seorang konselor karir dapat membantu individu dalam
mengembangkan keterampilan seperti networking, negosiasi gaji, dan
manajemen waktu.
6. Adaptabilitas: Konsep ini mengacu pada kemampuan individu untuk
beradaptasi dengan perubahan dalam dunia kerja. Dalam bimbingan konseling
4
karir, individu diajak untuk mengembangkan keterampilan adaptabilitas agar
dapat menghadapi perubahan dan tantangan dalam karir mereka.
Konsep dasar bimbingan dan konseling karir ini membantu individu dalam
memahami diri mereka sendiri, mengeksplorasi pilihan karir, mengambil keputusan yang
tepat, merencanakan langkah-langkah karir, dan mengelola karir mereka dengan efektif.
a. Pembinaan karier ditujukan kepada semua individu. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan karier diberikan kepada semua individu, baik yang bermasalah maupun
yang tidak bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja, ataupun
dewasa. Maka dari itu bimbingan karier merupakan proses bantuan atau pelayanan
yang berlangsung dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, bukan suatu
peristiwa yang terpisah satu sama lain.
b. Bimbingan karier bersifat individual. Setiap individu adalah unik (berbeda satu
sama lain), dan melalui bimbingan karier seorang individu terbantu untuk
memaksimalkan perkembangan keunikan tersebut. Prinsip ini juga diartikan
bahwa individu menjadi fokus dalam proses pendampingan, meskipun layanan
bimbingan karier yang digunakan adalah teknik konseling kelompok; dan
c. Bimbingan karier menekankan pada hal positif. karena masih ada individu yang
memiliki persepsi negatif terhadap bimbingan karier karena bimbingan karier
dipandang sebagai cara untuk menekan aspirasi. sangat berbeda dengan
pandangan tersebut, bahwa dalam hal ini bimbingan karier sebenarnya merupakan
proses pemberian pertolongan pada seorang individu yang ditekankan pada
pengembangan kekuatan batin dan kesuksesan seseorang, untuk itu bimbingan
karier merupakan cara seorang individu untuk membangun pandangan yang
positif terhadap diri sendiri, dan memberikan dorongan, serta kesempatan untuk
dirinya berkembang yang lebih baik.3
3
Wiwin Riyanti, “Efektivitas Bimbingan Karir Dalam Pengambilan Keputusan Karir Pada Peserta Didik Kelas XI Smk Pgri
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017) H, 18
5
Disimpulkan bahwa prinsip bimbingan karier diberikan kepada semua individu baik
yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Karena semua individu itu unik atau
berbeda satu sama lain, Dan dalam bimbingan karier ditekankan sesuatu yang positif untuk
kesuksesan seseorang di masa depan.
Agar individu mampu memahami potensi yang ada pada dirinya dengan baik
sehingga terbentuk kesamaan terhadap potensi yang dimilikinya. Adapun tujuan dari
bimbingan karier sebagai berikut,
a. Penjelasan Karir: Konselor karir membantu individu memahami pilihan karir yang
tersedia, mencocokkan minat, bakat, dan nilai-nilai mereka dengan opsi pekerjaan
yang cocok.
b. Pengembangan Keterampilan: Konseling karir membantu individu mengidentifikasi
keterampilan yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan karir mereka dan
memberikan arahan tentang pelatihan atau pendidikan tambahan yang diperlukan.
c. Penyelesaian Masalah: Konselor karir membantu individu mengatasi hambatan atau
masalah yang mungkin menghambat kemajuan karir mereka, seperti masalah di
tempat kerja atau konflik dalam hubungan kerja.
d. Pemilihan Jurusan atau Pekerjaan: Konseling karir membantu siswa memilih jurusan
yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta membantu pekerja yang ingin
merubah karir untuk menemukan pekerjaan yang lebih sesuai.
4
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka setia, 2010 ), 117
6
e. Perencanaan Karir: Konselor karir membantu individu merancang rencana karir
jangka panjang, mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan
tersebut, dan memberikan dukungan dalam melaksanakan rencana tersebut.
f. Manajemen Transisi: Konseling karir juga membantu individu mengelola perubahan
dalam karir mereka, seperti pemutusan hubungan kerja, pensiun, atau perubahan
signifikan lainnya dalam kehidupan pekerjaan.
g. Pengembangan Kemandirian: Konseling karir membantu individu mengembangkan
kemandirian dalam pengambilan keputusan karir, memahami kekuatan dan
kelemahan mereka, serta meningkatkan rasa percaya diri dalam mencapai tujuan karir.
Dengan bantuan konseling karir, individu dapat membuat keputusan karir yang lebih
baik, mencapai kesuksesan dalam pekerjaan, dan merencanakan masa depan yang lebih baik
sesuai dengan aspirasi mereka.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan konseling karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha
membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri
yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh
keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya. Bimbingan karir adalah sebuah
hal yang paling penting untuk mengarahkan individu sesuai dengan minat dan potensi yang
dimilikinya. Pemilihan karir yang tepat pada indivudu, akan memberikan kepuasan dan akan
meraih hasil yang maksimal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Wiwin Riyanti, “Efektivitas Bimbingan Karir Dalam Pengambilan Keputusan Karir Pada
Peserta Didik Kelas XI Smk Pgri Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017).