Anda di halaman 1dari 12

TEORI DALAM PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN

KONSELING KARIR

TEORI KRUMBOLTZ

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

BADRATUN NAFIS (2027320100)

HAYATUN NUFUS (2017320131)

DOSEN PEMBIMBING: MUQARRAMAH FITRI, M.Pd

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang,kami panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada saya selaku hamba-Nya.Tidak lupa lantunan shalawat
dan salam saya sanjung kepangkuan baginda Nabi besar MUHAMMAD SAW, yang
telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tentang”Teori-teori dalam perkembangan bimbingan dan konselir karir” dengan
lancar.

Tidak lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat Ibu, Mukarramah Fitri, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Karir yang telah memberikan banyak ilmu sehingga
makalah ini bisa terselesaikan.

Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisan,susunan kalimat maupun tata bahasanya oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik dan saran agar dapat
menjadi ilmu yang bermanfaat untuk saya kedepannya.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini
bermanfaat dan bisa digunakan kemudian hari sebagai bahan pertimbangan

Lhokseumawe, Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1


B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 3

A. Sejarah Teori Krumboltz................................................................... 3


B. Faktor Perkembangan Karir Krumboltz............................................ 4

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 8

A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan perspektif teori belajar sosial untuk pemilihan karir yang di


kemukakan oleh John. D. Krumboltz dkk, berdasarkan Albert Bandura (1969) yang
memiliki peran tentang pengalaman regulasi diri, serta adanya reciprocal determinism
yang memainkan peran dalam penentuan perilaku, antara personal, environment dan
behavior. Dasar dari teori pemilihan karir dari Krumboltz ini memandang bahwa
manusia lebih memilih karirnya sebagai hasil dari pengalaman dan pengaruh yang
dimiliki dalam hidupnya. Pengalaman dan pengaruh ini termasuk orangtua, guru,
hobi atau ketertarikan yang menggerakkan individu untuk mengenal serta
mengeskplorasi pekerjaan yang di asosiasikan dengan elemen dalam hidupnya. Pada
awalnya Krumboltz, Mitchell dan Gellat(1975) menyusunn pendekatan ini sampai
pada tahun 1994 Krumnoltz melanjutkan pendekatan ini. Menurut pandangan mereka
teori belajar sosial yang diajukan oleh Bandura. Teori ini berasumsi bahwa
kepribadian dan perilaku yang dimiliki seseorang timbul dari pengalaman belajar
yang unik.

Pengalaman belajar ini terdiri dari kontak antara analisis kognitif yang positif dan
even-even yang menguatkan secara negative (Mitchell & Krumboltz, 1948).
Pengalaman belajar yang terdiri dari pengaruh kognitif yang positif dimaksudkan
adalah faktor-faktor berikut; 1. Kondisi lingkungan sosial, seperti kehidupan sosial,
pengalaman individu dalam kerja, pelatihan, kebijakan sosial serta pengalaman kerja
dari orang lain yang mempengaruhi pemilihan kerja. 2. Pengamalan belajar dimasa
lalu, dibagi menjadi dua tipe yaitu pengalaman belajar asosiasi yang mana individu
mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi segala
kemungkinan. Pengalaman belajar secara aplikasi, individu mampu mengaplikasikan
di lingkungan secara langsung dengan hasil yang dapat di observasi. 3. Skill dalam
pendekatan tugas, berkaitan skill individu dalam melaksanakan tugas baru, melalui
pengalaman bahwasanya seperti pemecahan masalah, skill, kebiasaan kerja mental
set, respon emosional serta proses kognitif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Teori Krumboltz ?
2. Apa saja faktor yang melibatkan perkembangan karir krumboltz?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Teori Krumboltz
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang melibatkan perkembangan karir
krumboltz.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Teori Krumboltz

Teori pengambilan keputusan karir Behavioral dengan model (Krumboltz, 1979)


yang mengemukakan bahwa cara seseorang membuat keputusan karir ditentukan oleh
faktor-faktor pribadi dan lingkungan. Faktor pribadi berkenaan dengan apa yang
sudah ada pada diri seseorang seperti jenis kelamin, rupa atau tampakan fisik dan
kemampuan-kemampuan yang mengandung unsur bawaan. (Krumboltz, 1979)
menyebutkan empat kategori faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
karir yaitu faktor genetik, lingkungan, belajar, dan keterampilan menghadapi tugas
atau masalah. Menurut teori belajar, dalam pengambilan keputusan karir orang berada
di lingkungan tertentu, dengan membawa ciri-ciri bawaan dari keturunannya dan
menghadapi berbagai pengalaman belajar (Warsita, 2018). Orang memang tidak bisa
mengatur sifat bawaannya, tetapi dapat mempengaruhi lingkungan dan pengalaman
belajarnya. Teori belajar tentang keputusan karir, berguna untuk mengenali kondisi-
kondisi lingkungan dan peristiwa yang memberikan pengalaman belajar kepada
seseorang untuk menyusun rencana karir (Marti’ah et al., 2018).

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa konseling


Behavioral model Krumboltz menjelaskan pengambilan keputusan karir
menggunakan teori belajar sosial yang terdiri dari empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karir yaitu faktor genetik, lingkungan, belajar,
dan keterampilan menghadapi tugas atau masalah sehingga dalam membuat
keputusan karir dapat diperbaiki dengan mengubah bentuk proses belajar.1

1
Jurnal Konseling Indonesia, http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JKI. ISSN: Print 2475-888X –
Online 2476-8901 Vol. 4 No. 2, April 2019. h. 63 – 67
B. Faktor-faktor yang melibatkan perkembangan karir Krumboltz

Faktor pertamaWarisan genetic dan kemampuan khusus mencakup sejumlah kualitas


bawaan yang dapat membatasi kesempatan karir individu.

Faktor keduaKondisi dan peristiwa lingkungan di pandang sebagai faktor yang


berpengaruh yang sering kali berada diluar kontrol individu. Peristiwa-peristiwa dan
keadaan tertentu di dalam lingkungan individu mempengaruhi perkembangan
keterampilan, kegiatan dan pilihan karir

Faktor ketiga, pengalaman belajar, mencakup pengalaman belajar instrumental dan


asosiatif. Pengalaman belajar instrumental adalah yang dipelajari individu melalui
reaksi terhadap konsekuensi, tindakan yang hasilnya dapat langsung teramati, dan
melalui reaksi orang lain. Konsekuensi kegiatan belajar dan pengaruhnya terhadap
perencanaan dan perkembangan karir ditentukan terutama oleh reinforcement atau
nonreinforcement kegiatan tersebut, warisan genetic individu, kemampuan dan
keterampilan khususnya, dan tugas pekerjaan itu sendiri. Pengalaman belajar asosiatif
mencakup reaksi negative dan positif terhadap pasangan situasi yang sebelumnya
bersifat netral. Misalnya, pernyataan”semua politisi tidak jujur” dan “semua banker
kaya” berpengaruh terhadap persepsi individu tentang okupasi ini. Asosiasi seperti ini
dapat juga dipelajari melalui observasi, bacaan, dan film.

Faktor keempat, keterampilan pendekatan tugas (tasks approach skills), mencakup


keterampilan-keterampilan yang sudah dikembangkan oleh individu, seperti
keterampilan problem-solving, kebiasaan kerja, mental sets, respon emosional, dan
respon kognitif. Keterampilan-keterampilan ini menentukan hasil masalah dan tugas
yang dihadapi oleh individu. Tasks approach skills sering kali termodifikasi akibat
pengalaman yang bagus maupun jelek.

Teori belajar sosial yang di kemukakan oleh Krumboltz selain memperhatikan


empat faktor di atas sebagai determinan pemilihan karir juga mempertimbangkan
keadaan kognisi individu. Asumsi dan kepercayaan individu terhadap bidang
pekerjaan atau karir menjadi perhatian khusus yang sebaiknya tidak di lewatkan oleh
konselor dalam membantu konseli dalam melakukan pemilihan karir. Konselor
sebagai pihak professional hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut
(Krumboltz dalam Zunker, 1994);

1. Kebanyakan individu mengalami kegagalan dalam hidupnya dan merasa


bahwa kegiatan tersebut tidak dapat diubah, padahal sebetulnya tidak
demikian.
2. Kebanyakan individu mengalami kegagalan untuk mengambil keputusan atau
menyelesaikan permasalahan yang di sebabkan karena mereka memilki
kelemahan untuk mengeksplorasi berbagai alternatif yang mungkin bisa
digunakan untuk menyelesaikan permasalahannya. Mereka hanya
menggunakan penyelesaian yang umum di gunakan oleh kebanyakan orang.
3. Kebanyakan individu merasakan kecemasan yang berlebihan karena merasa
tidak memiliki kemampuan yang tinggi untuk mencapai tujuan karir yang
telah di tetapkan. Pandangan yang demikian itu bisa disebut sebagai
pandangan yang tidaj realistis, yang sebetulnya tidak perlu dilakukan oleh
individu.2

Krumboltz et al. menekankan bahwa pengalaman belajar yang unik dari masing-
masing individu selama hidupnya menyebabkan berkembangnya pengaruh-pengaruh
primer yang mengarahkan pilihan karirnya. Pengaruh tersebut mencakup:

1. penggeneralisasian self berdasarkan pengalaman dan kinerja yang terkait


dengan standar yang dipelajari,
2. keterampilan yang dipergunakan dalam menghadapi lingkungan, dan
3. perilaku memasuki karir seperti melamar pekerjaan atau memilih lembaga
pendidikan atau pelatihan.
2
Tri Muji Ingarianti dan Ribut purwaningrum, Teori dan Praktik Konseling Karir integratif. Bandung
2018. h.26-27
Pembentukan keyakinan dan generalisasi individu merupakan hal yang sangat
penting dalam model social-learning. Peranan konselor adalah menelusuri asumsi-
asumsi dan keyakinan individu dan mengeksplorasi alternative keyakinan dan
tindakan yang perlu dilakukan. Membantu individu memahami sepenuhnya validitas
keyakinan individu merupakan komponen utama model social-learning. Secara
spesifik, konselor sebaiknya berusaha mengatasi masalah-masalah berikut:

1. Individu mungkin tidak dapat mengakui bahwa masalah yang dihadapinya


dapat diatasi (mereka berasumsi bahwa sebagian besar masalah merupakan
bagian dari kehidupan yang normal dan tidak dapat diatasi).
2. Individu mungkin tidak dapat melakukan upaya yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan atau memecahkan masalah (mereka tidak banyak
berusaha mengeksplorasi alternatif).
3. Individu mungkin tidak menyadari adanya alternative yang memuaskan
(mereka melakukan overgeneralisasi asumsi yang salah).
4. Individu mungkin memilih alternative yang buruk atau alas an yang tidak
tepat (individu tidak mampu mengevaluasi karir secara realistic karena
keyakinan yang salah dan ekspektasi yang tidak relistik).
5. Individu mungkin mengalami kekecewaan dan kecemasan akibat persepsi
bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya (tujuannya
mungkin tidak realistik atau konflik dengan tujuan lain).

Krumboltz et al. juga memberikan beberapa observasi untuk konseling karir


sebagai berikut:

1. Pembuatan keputusan karir merupakan keterampilan yang dipelajari.


2. Individu yang mengaku telah melakukan pilihan karir memerlukan bantuan
juga (pilihan karirnya mungkin telah dilakukan berdasarkan informasi yang
tidak akurat dan alternative yang keliru).
3. Keberhasilan diukur berdasarkan keterampilan yang telah ditunjukkan
mahasiswa dalam membuat keputusan (diperlukan evaluasi terhadap
keterampilan membuat keputusan).
4. Klien berasal dari berbagai macam kelompok.
5. Klien tidak usah merasa bersalah jika mereka tidak yakin tentang karir apa
yang harus dimasukinya.
6. Tidak ada satu okupasi yang dapat dipandang tepat untuk semua orang.3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
3
Didi Tarsidi, Artikel Teori Perkembangan karir h.23-24
Teori perkembangan karir dengan model teori Krumboltz bahwa manusia lebih
memilih karirnya sebagai hasil dari pengalaman dan pengaruh yang dimiliki dalam
hidupnya. Pengalaman dan pengaruh ini termasuk orangtua, guru, hobi atau
ketertarikan yang menggerakkan individu untuk mengenal serta mengeskplorasi
pekerjaan yang di asosiasikan dengan elemen dalam hidupnya. Pemilihan karir
berdasarkan pengalaman yang di kemukakan oleh Krumboltz. Adapun faktor yang
terlibat dalam teori Krumboltz adalah, 1) faktor genetic dan kemampuan khusus. 2)
keadaan dan peristiwa lingkungan. 3) pengalaman belajar. 4) pemberian keterampilan
baru.

B. Saran

Penulisan makalah ini, kami menyadari masih belum dari kata sempurna. Untuk
itu, kami Memberikan saran Kepada Pembaca penulis mengharap kepada semua
pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk
menjadikan makalah ini menjadi lebih baik. Dan bisa dijadikan acuan sebagai
penilaian terhadap diri sendiri.

Kepada Penulis Lanjutan Dalam penulisan karya ilmiah salah satunya makalah,
sebaiknya menggunakan referensi buku sebanyak mungkin.Karena semakin banyak
referensi buku yang kita gunakan, maka semakin meyakinkan kepada pembaca
tentang kebenaran dari makalah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Didi Tarsidi, Artikel Teori Perkembangan karir h.23-24

Jurnal Konseling Indonesia, http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JKI. ISSN: Print 2475-888X –


Online 2476-8901 Vol. 4 No. 2, April 2019. h. 63 – 67
Tri Muji Ingarianti dan Ribut purwaningrum, Teori dan Praktik Konseling Karir integratif.
Bandung 2018. h.26-27

Anda mungkin juga menyukai