Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN KONSELING KARIR

“Teori Krumboltz”

DOSEN PEMBIMBING
AMIRULLAH S.Pd M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

1. Nasihin ( 919862010026)
2. Nurasisa (919862010029)
3. Ghoni Thobarani S (919862010023)

STKIP MUHAMMADIYAH BARRU

TAHUN AJARAN 2020


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. i

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...…….. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….………. 3

A. Konsep Dasar Teori Krumboltz …………………………………….…. 3


B. Pengambilan Keputusan Teori Krumboltz …………………………… 5
C. Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling ……….. 8
D. Kelebihan Teori Krumboltz ……………………..…………………… 10
E. Kelemahan teori Krumboltz …………………………...…………….. 10

BAB III PENUTUP …………………………………………………...………. 11

A. Kesimpulan ………………………………………………….………… 11
B. Saran …………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..……... 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Merencanakan dan memilih karier perlu dilakukan sejak dini
karena merupakan tugas perkembangan siswa pada sekolah menengah
atas. Merencanakan dan memilih karier tidak hanya terbatas pada
pekerjaan yang diinginkan saja, pemilihan studi lanjutan dan rencana
hidup di masa mendatang merupakan bagian dari rencana karier. Sekolah
sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal berperan penting pada
proses perkembangan siswa secara optimal. Bimbingan dan konseling
sebagai bagian dari lembaga sekolah berperan dalam proses perencanaan
karier siswa karena selain bimbingan pribadi, sosial dan belajar.
Bimbingan karier termasuk dalam layanan dasar bimbingan dan konseling
yang diberikan kepada siswa. Bimbingan karier sebagai layanan dalam
bimbingan dan konseling bertujuan membantu siswa untuk melakukan
perencanaan karier sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentulah tidak lepas dari berbagai
pilihan hidup bagi masa depan, terutama pilihan sebuah karir. Karir adalah
perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan
sebagainya. Penentuan karir, tentulah tidak lepas dari bimbingan seseorang
untuk membimbing dalam menentukan karir. Bimbingan ini disebut
bimbingan karir. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan
yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir
untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa
depannya. Untuk itu, peran konselor dalam menuntun klien agar dapat
memilih karir dalam kehidupannya sangatlah penting. Salah satunya
adalah dengan menggunakan teori belajar sosial.
Teori pengambilan keputusan atau penentuan karir ini berasal dari
teori belajar sosial Bandura. Teori Krumboltz menganggap penting pribadi
dan lingkungan sebagai faktor-faktor yang menentukan pengambilan
keputusan atau penentuan karir. Teori belajar sosial sebagai landasan teori
Krumboltz menyatakan bahwa kepribadian dan tingkah laku lebih

1
merupakan hasil belajar daripada pembawaan sejak lahir. Namun, individu
mempunyai pikiran sebagai pengambil keputusan atau penentuan karir.
Individu merupakan makhluk yang tidak reaktif, pasif atau menyerah saja
kepada kendali yang berasal dari luar dirinya.
Teori Krumboltz ini memberikan pandangan bagi klien bahwa
genetik, lingkungan dan pengalaman belajar mempengaruhi pengambilan
keputusan. Klien yang pernah mengalami pengalaman buruk tentang
pengambilan keputusan dalam penentuan karir sebelumnya mungkin akan
diliputi perasaan takut dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan di masa
depan, apalagi jika berkaitan dengan hal yang sama. Pengambilan
keputusan yang realistik perlu mempertimbangkan situasi lingkungan
misalnya, keluarga dan sistem pendidikan, faktor genetik seperti bakat dan
kecerdasan serta pengalaman-pengalaman sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar teori krumboltz?
2. Bagaimana pengambilan keputusan karir teori krumboltz?
3. Bagaimana aplikasi teori krumboltz dalam bimbingan dan konseling?
4. Apa saja kelebihan teori krumboltz?
5. Apa saja kelemahan teori krumboltz?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi konsep dasar teori krumboltz.
2. Mengidentifikasi pengambilan keputusan karir teori krumboltz.
3. Mengidentifikasi aplikasi teori krumboltz dalam bimbingan dan
konseling.
4. Mengetahui kelebihan teori krumboltz.
5. Mengetahui kelemahan teori krumboltz.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Teori Krumboltz

Dasar dari teori pemilihan karier oleh krumboltz, memandang


bahwa manusia memilih kariernya berdasar hasil dari pengalaman dan
pengaruh dalam hidupnya. Pengalaman dan pengaruh dalam hidupnya
berasal dari lingkungan sekitar individu termasuk keluarga, sekolah,
teman, kegemaran, dan lain sebagainya yang menggerakkan individu untuk
mengenal serta mengeksplorasi pekerjaan yang diasosiasikan berdasar
elemen atau hal yang berpengaruh dalam hidupnya.

Teori ini berasumsi bahwa kepribadian individu dan perilaku yang


dimiliki seseorang timbul dari pengalaman belajar yang unik. Pengalaman
belajar yang berasal dari pengaruh kognitif yang positif (Mitchell &
Krumboltz, 1984).

Pengalaman belajar yang berasal pengaruh kognitif yang positif


dimaksudkan antara lain:

1. Atribut bawaan, seperti ras, jenis kelamin, dan hal lainnya,


serta kemampuan bawaan, seperti keterampilan, pengetahuan,
dan perilaku.
2. Kondisi lingkungan sosial, seperti kehidupan sosial,
pengalaman pribadi di dunia kerja, pelatihan, kebijakan sosial,
dan pengalaman kerja orang lain yang mempengaruhi pilihan
pekerjaan.
3. Pengalaman belajar di masa lalu, dibagi menjadi dua tipe yaitu
pengalaman belajar asosasi yang mana individu mengamati
keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi
segala kemungkinan. Yang kedua, pengalaman belajar secara
aplikasi, yaitu individu mampu mengaplikasikan di
lingkungannya secara langsung dengan hasil yang dapat
diobservasi.

3
4. Skill dalam pendekatan tugas, melalui pengalaman
bahwasanya seperti pemecahan masalah, skill, kebiasaan kerja,
mental set, respon emosional serta proses kognitif.

Teori krumboltz mengatakan bahwa secara potensial penyebab


kesulitan dalam membuat pemilihan karir yang bersumber dari
penggeneralisasian yang salah, pembandingan diri dengan orang lain,
perkiraan yang dilebih-lebihkan, dan menggambarkan hubungan sebab
akibat yang salah. Maka teori ini percaya bahwa beberapa dari hal ini
merupakan hambatan dalam menentukan pemilihan karir.

Pada akhirnya teori Krumboltz, mengatakan adanya metode untuk


mengidentifikasi dan bertindak terhadap kepercayaan pribadi dan
pengidentifikasian stress. Yang terdiri diantaranya (Krumboltz, 1983;
Mitchell & Krumboltz, 1984):

1. Asesmen terhadap isi dari observasi diri klien dan


pandangannya terhadap lingkungan
2. Proses dari masalah tersebut muncul
3. Wawancara terstruktur
4. Thought listing (daftar pikiran klien)
5. Imagery (perumpamaan)
6. Simulasi pemilihan karir
7. Menggunakan film yang berhubungan dengan pemecahan
masalah untuk membantu klien
8. Pengunaan carrer beliefs inventory (Krumboltz, 1988a), untuk
mengindentifikasi prasangka yang menghambat orang dalam
mencapai tujuan karirnya.

B. Pengambilan Keputusan Karir Teori Krumboltz


Pembuatan keputusan karier individu dipergunakan oleh
lingkungan, terutama dari orang lain yang berarti signifikan. Dengan kata
lain, bahwa dalam mengambil keputusan karier, individu dapat mengamati,
meniru, dan mencontoh orang-orang yang ada di

4
sekelilingnya, jika apa yang diamati sesuai dengan keinginan individu,
maka apa yang diamatinya itu dapat direalisasikan menjadi sebuah
perilaku.

Mitchell & Krumboltz (1987) menyatakan bahwa seseorang

membuat keputusan karir karena dia berpartisipasi dalam berbagai

perilaku yang mengarah pada karir tersebut. Beberapa perilaku

pengambilan keputusan karier termasuk pergi ke sekolah dan

menghadiri kursus pelatihan, melamar pekerjaan, menambah

pekerjaan, mengubah posisi atau memasuki pekerjaan baru. Landasan

untuk mewujudkan perilaku tersebut menurut teori belajar adalah

munculnya minat, yang merupakan hasil pengamatan diri secara umum

pada pengalaman belajar sebelumnya.

Mitchell dan Krumboltz (1979) menggambarkan teori

pembelajaran sosial dari pengambilan keputusan karir berdasarkan

teori perilaku Bandura (1977). Meskipun konsep akuisisi perilaku

Bandura telah berubah sampai batas tertentu, Krumboltz tidak

membuat perubahan besar apa pun pada teorinya. Perbedaan antara

teori-teori yang bersumber dari teori pembelajaran dan teori

kepribadian dan teori faktor adalah bahwa teori-teori tersebut tidak

terlalu memperhatikan peran kepribadian seperti minat dan nilai dalam

proses pengambilan keputusan karir, tetapi fokus pada pembelajaran

yang mengarah pada kepercayaan diri dan minat. proses. Dan

bagaimana hal ini memengaruhi proses pengambilan keputusan karier.

Krumboltz et al. (1975) menekankan bahwa pengalaman belajar

unik setiap orang dalam hidupnya akan membawa pada perkembangan

5
pengaruh yang signifikan, yang akan mempengaruhi keputusan

karirnya. Pengaruh tersebut mencakup:

a. Penggeneralisasian diri berdasarkan pengalaman dan kinerja

yang terkait dengan standar yang dipelajari.

b. Keterampilan yang dipergunakan dalam menghadapi

lingkungan.

c. Perilaku memasuki karier seperti melamar pekerjaan

atau memilih lembaga pendidikan atau pelatihan.

Pengambilan keputusan karier merupakan proses yang kontinu

yang sebagian besar aspek individual memperoleh prioritas untuk

dipertimbangkan yaitu ketrampilan, bakat, minat, nilai-nilai prestasi,

karakteristik kepribadian dan kematangan. Berdasarkan teori

pengambilan karir behavioral yang disusun oleh Krumboltz (dalam

Munandir,1996) terdapat empat kategori faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan karir seseorang, yaitu :

a. Faktor genetik

Faktor ini dibawa sejak lahir berupa bentuk tubuh, kondisi dan

kemampuan. Status diri akan membatasi preferensi atau

keterampilan seseorang saat merencanakan pendidikan dan

pekerjaan akhir. Teori tersebut menyatakan bahwa orang-orang

tertentu secara bawaan mampu memperoleh manfaat dari

pengalaman lingkungan berdasarkan lingkungan mereka.

Kemampuan khusus seperti kecerdasan dan bakat merupakan hasil

6
interaksi antara sifat bawaan dan lingkungan yang dihadapi

manusia.

b. Kondisi lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan

karir ini,berupa kesempatan karir, kesempatan pendidikan dan

pelatihan, kebijakan dan prosedur seleksi, imbalan, undang-undang

dan peraturan perburuhan, peristiwa alam, sumber alam, kemajuan

teknologi, perubahan dalam organisasi sosial, sumber keluarga,

sistem pendidikan, lingkungan tetangga dan masyarakat sekitar,

pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali

individu, tetapi pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa

direncanakan.

c. Faktor belajar

1) Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah

belajar.Ini telah dilakukan hampir setiap waktu sejak bayi,

dan beberapa ahli bahkan mengatakan sejak di dalam

kandungan. Ada 2 jenis belajar, yaitu belajar instrumental

dan asosiatif. Belajar instrumental adalah belajar yang

terjadi melalui pengalaman orang waktu berada di suatu

lingkungan dan ia mengerjakan langsung atau mereaksi

terhadap lingkungan itu, dan ia mendapatkan sesuatu

sebagai hasil dari perilakunya itu, yaitu hasil yang dapat dia

amati.

2) Belajar asosiatif adalah pengalaman dimana orang

7
mengamati hubungan antara kejadian-kejadian dan mampu

memprediksi apa konsekuensinya.

d. Ketrampilan menghadapi tugas atau masalah

Ketrampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman

belajar, ciri genetik, kemampuan khusus, dan lingkungan.

Keterampilan ini meliputi standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan

kerja, persepsi dan proses kognitif, respons lingkungan, psikologis,

dan emosional. Dalam pengalamannya, individu menerapkan

ketrampilan ini unutk menghadapi dan menangani tugas-tugas baru.

C. Aplikasi Teori Krumboltz dalam Bimbingan dan Konseling Krumblotz


dan Baker mengidentifikasi beberapa langkah yang
terlibat dalam konseling karir, tahapanya sebagai berikut:
a. Menjelaskan masalah dan tujuan
b. Mengidentifikasi berbagai macam solusi
c. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang telah dikenali
d. Menguji kemungkinan hasil dari pilihan yang beragam e.
Mengevaluasi ulang tujuan
f. Menyamaratakan semua proses kepada masalah yang baru
Masalah karir klien sering berhubungan kepada ketidakmampuan
individu untuk membuat pilihan yang berhubungan dengan apa yang
dibutuhkan dalam karirinya. Crites memberikan beberapa point mengenai
masalah klien yang berhubungan dalam konseling karir yang termasuk
dalamnya beberapa kombinasi, yaitu;
a. Kertidakjelasan tujuan
b. Adanya penghalang dalam aktifitas
c. Adanya ketakutan dan kemungkinan kegagalan
d. Konflik dalam pilihan

8
Krumboltz juga memberikan beberapa observasi untuk konseling
karir sebagai berikut
a. Pembuatan keputusan karir merupakan keterampilan yang
dipelajari.

b. Individu yang mengklaim telah membuat pilihan karir juga


membutuhkan bantuan (pilihan karir mungkin dibuat
berdasarkan informasi yang salah dan pilihan yang salah)
c. Keberhasilan diukur berdasarkan keterampilan yang telah
ditujukan mahasiswa dalam membuat keputusan
d. Klien berasal dari berbagai macam kelompok
e. Klien tidak usah merasa bersalah jika mereka tidak yakin tentang
karir apa yang harus dimasukinya.
f. Tidak ada satu okupasi yang dapat dipandang tepat untuk semua
orang.

D. Kelebihan Teori Krumboltz


Adapun kelebihan dari teori karier krumboltz yaitu;
1. Menunjukkan fleksibilitas yang besar, karena tujuan tujuan
konseling dan prosedur yang diikuti dengan menggunakan
pendekatan teori krumboltz hingga sampai pada tujuan,
disesuaikan dengan kebutuhan konseli.
2. Membantu individu untuk bisa membekali dirinya mencegah
timbulnya persoalan kejiawaan.
3. Memandang dari berbagai sisi terkait pengaruh yang diterima
individu, tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan akan tetapi
adanya konsep resiprokal (bersifat saling berbalasan) antara
pribadi manusia dengan, lingkungan dan perilakunya.
4. Memfasilitasi perolehan pengetahuan tentang diri dan skill yang
dibutuhkan untuk menangani dunia yang selalu berubah dan
tidak pasti.

E. Kelemahan Teori Krumboltz


Berikut kelemahan teori karier krumboltz;

9
1. Tidak efektif untuk kasus yang berkaitan dengan kehilangan
makna dalam hidup. Dengan kata lain, hanya dapat menangani
kasus berupa bertingkah laku yang salah atau tidak sesuai.
2. Tidak menjelaskan pada tahap mana individu mulai menentukan
pemilihan karier.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan, dapat disimpulkan bahwa teori krumboltz
memandang manusia memilih karirnya berdasarkan pengalaman yang
dialami serta pengaruh dari berbagai lingkungan dalam hidupnya.
Penalaman dan pengaruh yang dirasakan individu bisa datang dari mana
saja, mulai dari keluarga, kegemaran, lingkungan sosial, dan sebagainya.
Pengaplikasian teori krumboltz dalam dunia bimbingan dan konseling
salah satunya dengan cara memberikan pembekalan berupa kemampuan
dalam memilih karir.
Teori krumboltz sedikit banyak berguna untuk layanan bimbingan
karier siswa sebab, dalam prosesnya teori ini mengidentifikasi lingkungan
klien dari berbagai sisi dan apa saja hal yang memepngaruhi konseli.
Sehingga bila saja konseli terampil pada suatu hal tertentu namun hal
terebut malah merupakan sumber pengaruh yang negatif terhadap konseli
maka, dapat segera ditindak lanjut.

B. Saran
Setelah membaca makalah mengenai teori krumboltz, diharapkan
pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang teori krumboltz dan dapat
mengaplikasikan teori ini kepada peserta didik atau konseli serta dlaam
kehidupan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suhardita, K., Sapta, I. K., Yuliastini, N. K. S., Sastrawati, W. U., & Purwanti, N. K. C.
(2019). Efektivitas Konseling Behavioral Model Krumboltz Untuk Mengembangkan
Keputusan Karir Siswa. Widyadari: Jurnal Pendidikan, 20(1).

Tarsidi, D. (2007). Teori perkembangan karir. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.

Nur'aini, D., Yuningsih, A. T., & Hidayat, D. R. (2020). Kontribusi Happenstance Learning
Theory terhadap Perencanaan Karier Siswa. Jurnal Jurusan Bimbingan Konseling
Undiksha, 11(1).

Santi, D. E. P., Suranata, K., & Dharsana, I. K. (2014). Penerapan Konseling Karir Trait dan
Factor dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Mengembangkan Rencana
Pilihan Karir Siswa Kelas X Tpm 1 Smk Negeri 3 Singaraja. Jurnal Ilmiah
Bimbingan Konseling Undiksha, 2(1).

Abdillah, N., Nurmaulidya, A., & Hidayat, D. R. (2020). Planned Happenstance Dalam
Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan Karir. Jurnal Jurusan Bimbingan
Konseling Undiksha, 11(1).

https://TeoriBimbingan Karir–PengambilanKeputusan Karier Krumboltz – Sang


Konselor.html,diakses pada 3/11/2020

http://etheses.uin-malang.ac.id/804/5/10410003%20Bab%202.pdf, diakses pada 3/11/2020

Hidayat, D. R., Cahyawulan, W., & Alfan, R. (2019). Karier: Teori dan Aplikasi dalam
Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Sukabumi:Jejak Publisher.

Astuti Budi, Edi Purwanta. 2019. Bimbingan Karier Untuk meningkatkan Kesiapan Karier.
Yogyakarta:UNY Press.

12

Anda mungkin juga menyukai