Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Kepemimpinan dalam Kelompok


(Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Dinamika Kelompok)

Dosen Pengampu : Rio Septora, M.Pd.

Disusun Oleh :
Andi Ikhsanudin Habib Npm. 19130036
Friska Purnama Asih Npm. 19130019
Nurul Afifatus Safitri Npm. 19130029

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN AKADEMIK 2020


KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
maka makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah dengan judul “Kepemimpinan dalam Kelompok” ini penulis susun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Dinamika Kelompok pada Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Metro.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung
maupun tidak langsung selama penyusunan makalah ini hingga selesai. Secara khusus rasa terima kasih tersebut kami sampaikan kepada:
1. Orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
2. Bapak Rio Septora, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Dinamika Kelompok.
3. Rekan-rekan di Program Studi Bimbingan dan Konseling semester 2, Universitas Muhammadiyah Metro yang telah juga banyak
membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna baik dari materi maupun penyajiannya. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
dan khususnya bagi penulis juga.

Metro, April 2020


Penulis,

i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................................................................ii

BAB I PEMBUKAAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................................2
D. Integrasi Ayat...................................................................................................................................2

BAB II PEBAHASAN

A. Konsep Dasar Kepemimpinan Kelompok.....................................................................................3


B. Kekuatan Kepempinan Kelompok.................................................................................................10
C. Teori Kepemimpinan.......................................................................................................................12
D. Gaya Kepemimpinan.......................................................................................................................14
E. Masalah dan Analisis Kepemimpinan Kelompok.........................................................................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................................................20
B. Saran.................................................................................................................................................20

Daftar Pustaka

ii
BAB 1
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesame serta
dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok dari dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok
tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan
menghargai.keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan kehidupan yang harmonis
adalah tugas manusia.
Keharmonisan bisa terwujud jika dalam sebuah kelompok terdapat pemimpin. Suradinata (1997:11) berpendapat bahwa pemipin
adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih baik organisasi ataupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang pemimpin untu mengendalikan, memimpin, memengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan yang baik kita akan membahas kepemimpinan dalam kelompok pada makalah ini
yang mencakup pengertian kepemimpinan, tipe kepimpinan , serta kepemimpinan yang efektif.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dilihat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian kepemimpinan?


2. Bagaimana tipe kepemimpinan?
3. Seperti apa kepemimpinan yang efektif?

1
C. Tujuan
Dari rumusan masalah daitas tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Mengetahui tipe kepemimpinan.
3. Mengetahui kepemimpinan seperti apa yang efektif.
D. Integrasi ayat
Materi ini berkaitan dengan alqur’an surat an-nisa ayat 59 :
‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَِإ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ِ َوال َّرسُو ِل ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ ٰ َذلِكَ خَ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوي ًل‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kepemimpinan Kelompok


1. Pengertian Pemimpinan dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk memengaruhi, memberi petunjuk, dan mampu
menentukan individu untuk mencapai tujuan. Seiring dengan itu, James P. Spillane menyatakan bahwa pemimpin itu agen perubahan
dengan kegiatan memengaruhi orang-orang lebih daripaa pengaruhorang-orang tesebut kedepannya.
Pemimpian adalah seseorang dengan wewenang keeimimpinannya mengarahkan anggotanya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), “leadership is definedas the purposeful behaviour od influencing others to contribute to a
commonlyagreedgoal for the benefit of individual as well the organization or common good”.
Menurut definisi tersebut, kepempinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk memenga uhi aktivitas para anggota
kelompok dalam mencapaitujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.r
Menurut Ordway Tead adalah kegiatanuntuk mempengaruhi orang-orang agar bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut George R. Terry, kepemimpinan merupakan kegiatan memengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan kelompok. Menurut
Keith Davis, kepemimpinan adalah faktor kemanusian yang mengikat kelompok menjadi satu dan mendorongnya menuju tujuan.

2. Faktor-faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin

William foote whytemenyatakan empat faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin, yaitu sebgai berikut:

3
a) Opertional leadership, orang yangpaling bnayak inisiatif, dapat menarik dan dinamis, menunjukkan pengabdian yang tulus, serta
menunjukkan prestasi kerja yang baik dalam kelompoknya.
b) Popularity, orang yang paling banyak dikenal mempunyai kesempatan yang lebih banyakmenjadi pemimpin.
c) The assumed representative, oang yang dapat mewakili kelompoknya mempunyai kesempatanbesar untuk menjadi pemimpin.
d) The prominent talent, seseorang yang memiliki bakat kecakapan yang menonjoldalam kelompoknya mempunyai kesempatan
untuk menjadi pemimpin.
3. kasifikasi kepemimpinan

Abu ahmad memberikan beberapa batasan pada kasifikasi kepemimpinan, yaitu sebgai berikut :

a. Kepempinan Otoriter

Pemimpin ini menentukan segala-galanya tugas, semua aktivitas anggota menjadi bagian dari tugas da instruksi
darinya.Pemimpin ini tidak melibatkan anggota kelompojnyadalam perencanaan kegiatan kelompok. Segalanya berjalan dengan
kehendaknya dan anggotanya sulit sekali keatif dalam membuat hal-hal baru. Dalam kepemimpinannya yang efektif,
bahkankemungkinan kecil saja.

b. Kepemimpinan Demokrasi

Kempemimpinan demokrasi memberikan kesempatan kepada nggotanya untuk berpartisipasi dan ambil bagian dlam
proses kepemimpinan. Di sini ada kerja saa antara pemimpin dan anggotanya, semua keputusan kelompok dijalankan atas dasar
kesepakatan bersama. Pemimpin meletakkan anggotanya sebgai teman kerja,bukan sebgai lawan orang yang diperkerjakan.

c. Kepemimpinan Liberal

4
Bentuk pemimpin ini pasif, semua tugas yang ada dalam kepemimpinannya dan semua permasalahan yang terjadi tidak
ikut serta. Pemimpin seperti berada di luar kelompok dan melepaskan anggotanya, selalu menyerahkan semua kepada bawahan,
tidak pernah

menegurkesalahan anggotanya,dan lebih cenderung bersikap baik.

4. Kriteria Kepemimpinan
Stephen R. Covey menguraikan beberapa kriteria pemimpin dalam kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Terus belajar
Pemimpin harus menganggap seluruh hidupnya sebagai rangkaian dari proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasan.

b. Berorientasi pada pelayanan

Seoran pemimpin yang baik akan melihat kehidupan sebgaimisi, yaitu cara mendorong dan melayani anggota kelompok.

c. Memberikan energi positif

Energi positif yang dipancarkan akan dapat memengaruhi anggotnya sehingga dapat tampil sebgai juru damai dan penengah untuk
menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif.

d. Mempercayai anggota kelompok

5
Dengan mempercayai anggotanya, seorang pemimpin dapat menggali dan menemukan kemampuan tersembunyi dari pekerjanya.

e. Memiliki keseimbangan hidup

Pemimpin efektif merupakan priadi seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak.

f. Jujurpada diri sendiri

Sikap ini ditunjukkan dengan sikap mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebgai halyang berjalan berdampingan dengan
kegagalan.

g. Melihat hidup sebagai sesuatu yang baru

Pemimpin mampu melihat hidup sebgai sesuatu yang baru akan memilki kehendak, inisiatif,kreatif, dan dinamis.

h. Memegang teguh prinsip

Mampu memegang teguh prinsip dan tidak mudah dipengaruhi, tetapi untuk hal yang harus dikompromikan dapat bersifat luwes

i. Sinergis

6
Pemimpin harusbersikap singergid dan menjadi katalis perubahan sehingga setiapsituasi yang dimasukinya selalu diupayakan
menjadi lebih baik karena selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif.

j. Selalu memperbaharui diri


Pemimpin harus bersedia secarateratur melatih empatdimensi kepribadian manusia, yaitu fisik, mentak, emosi, dan spiritual untuk
memperbaharui diri secara bertahap.
5. Peran dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Kelompok

Siagian mengemukakan bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan dalam kelompok ada tiga bentuk, yaitu peranan yang
bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran yang bersifat interpersonal
bahwa seseorang pemimpin dalam kelompok merupakan simbol, akan bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan
kepada anggotanya serta mempunyai peran sebgai penghubung.

Berdasarkan penelitiannya, Henry Mintzberg talah merumuskan “ 10 leadership managerial roles”, yaitu peran seorang
pemimpin untuk memiliki kepemimpinan sesungguhnya. Ia mengelompokkan sepuluh peran kepemimpinan ke dalam tiga kategori,
yaitu interpersonal roles, informational roles, dan decisional roles.

a) Interpersonal roles

Dalam kategori interpesonal roles terdapat tiga peran kepemimpinan, yaitu sebgai berikut.

1) Figurehead role; pemimpin sebgai figurutama organisasi dalam aktivitas-aktivitas formal, seremonial, ataupun simbolis.
2) Leader role; peran kepemimpinan unruk mengefektifkan setiap fungsional dalam kelompk. Leader role juga sangat brperan dalam
setiap elemen manajerial. Hal itu berarti leader role memengaruhi cara seorang pemimpin melakukan peran lainnya.
7
3) Liaison role; peran kepemimpinan untuk dapat menjalin relasi atau network dengan pihak-pihak dari luar kelompok. Liaison role
sangat berperan penting bagi pemimpin untuk mengembangkan, mengetahui banyaknya keutungan yang diperoleh dari network
dengan pihak-pihak eksternal.

b) Infromation roles
Dalam ketegori informational roles juga terdapat tiga peran kepemimpinan, meliputi sebgai berikut.

1) Monitor role,yaitu peran seorang pemimpin untuk mencari infromasi dari luar kelompok, danseorang pemimpin harus jeli melihat
infromasi itu, baik peluang maupun ancaman bagi kelompok.
2) Disseminator role, merupakan peran internal sorang pemimpin untuk mendapatkan infromasi tentang kekuatan dan kelemahan
agar dapt mengidentifikasi serta mengoptimalkan kinerja kelompok.
3) Spokesperson role, peran kepemimpinan untuk memberikan informasi kepada pihak di luarkelompok.

c) Decisional roles
Dalam decisional roles terdapat empat peran, yaitu sebgai berikut.

1) Entrepreneur role, artinyaseorang pemimpin harus memiliki jiwa entrepreneurship untuk membawa kelompoknya mencapai
puncak kejayaan.
2) Disturbance handler role, peran kepemimpinan untuk mengatasi permasalahan atau konflik dari dalam ataupun luar kelompok
sehinggamasalah dapat terpecahkan dan kinerja kelompok dpaat kembali optimal.

8
3) Resource allocator role, merupakan peran seorang pemimpin yang dituntut jeli untuk mengalokasikan sumber daya dalam
kelompok sehingga kinerja organisasi juga akan lebih maksimal dari keefektifan pengsloksdisn itu.
4) Negosiator, yaitu peran pemimpin untuk dapat bernegosiasi dengan berbgaai pihak, untuk menghasilakn keseoakatan atau
keuntungan besama.

Reven dan Rubin menyebutkan empat fungsi pemimpin, yaitu sebgai berikut.

1) Mentepakan tujuan kelompok. Pemimpin membantu kelompok dalam menteapkan tujuan yang hendak dicapai, kemudian
merumuskan rencana kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebgai pelaksana,pemimpin mengoordinasikan kegiatan
smeua untuk anggota kelompok sesuaidengan rencana yang telah ditetapkan.
2) Memelihara kelompok. Pemimpin diharapkan dapat meredakan ketegangan, perbedaan pendapat, dan menjaga keharmonisan
kelompok.
3) Memberi simbol untukidentifikasi anggota kelompok suatu saat memerlukan simbol untuk mengidentifikasi kelompoknya.
Dengan mengidentifikasi pemimpinnya diharpakan dapat djaga kesatuan kelompok.
4) Mewakili kelompok terhadap kelompok lain. Pemimpin mewakili kelompok dalam hubungannya dengan kelompok atau orang
lain.

Knech, Crutchfield, dan Ballachey menyebutkan fungsi pemimpin secara lebih kompleks, sebgai berikut.

1) Pemimpin adalah eksekutif. Peranan pemimpin yang nyata di dalam setiap kelompok yakni sebgai koordinator dalam kegiatan
eklompok. Hal halini pemimpin tidak mengerjakan pekerjaan kelompok, tetapimenugaskan kepada anggota kelompok, sedangkan
pemimpin yangmengoordinasikannya.
2) Pemimpin sebgai perencana. Perencanaan ini adalah sebgai usaha mencapai tujuan kelmpknya.
9
3) Pemimpin sebgai pembuat kebijaksanaan ( policy-maker)
4) Pemimpin sebgai orang yang ahli (expert). Pemimpin sebgai sumber informasi dan kecakapan (skill).
5) Pemimpin sebgai wakil kelompok untuk hubungan keluar. Pemimpin sebgai juru bicara dari kelompoknya. Untuk itu, ia harus
dapat menafsirkan kebutuhan kelmpoknya secara tepat.
6) Pemimpin sebgaipengawas hubungan di dalam kelompok. Ia harus menjaga hubungan antaraanggota di dalam kelompok itu
sebaik-baiknya
7) Peimpin sebagai orang yang memberikan hadiah dan hukuman.
8) Pemimpin sebgai pelerai dan perantara. Dalam menghadapi konflik-konflik di dalam kelompoknya pemimpin bertindaksebgai
pelerai dan perantara sehingga menghindrakan ketegangan yang terjadi di dalamnya.
9) Pemimpin sebgaicontoh (teladan).
10) Pemimpin sebgai simbol dan kelompok.
11) Pemimpin sebgai figur ayah. Dalam banyak hal,pemimpin berfungsi sebgai ayah dari anggotanya. Ia melindungi secraa emosinal
bagi anggotanya, tempat memperoleh rasa aman.
B. Kekuatan Kepempinan Kelompok

Sesuai dnegan fungsinya seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi orang lain. Seorang pemimpin memerlukan kekuatan
agar dapat mengarhkan atau memengaruhi anggotanya pada pencapaian tujuan. Untuk itu, Abu Huraerah dan Puwarto (2010) merinci
sumber kekuasaan tesebut yang dapat diperoleh dnegan cara sebgai berikut.

1. Legitimate power
Legitimasi pemakaian kekutan merupakan kekuatan sah yang dimiliki oleh seorang pemimpin karena iaditunjuk atau diangkat dan
dipercaya untuk menduduki posisi kepemimpinan. Dengan demikian, legitimate power adalah perolehan kekuasaanmelalui pengangkatan

10
atau penunjukkan. Oelh sebab itu, anggotanya harus menyadari bahwa pemimpin dapat memerintah atau mengatur anggotanya dalam
bertingkah laku untuk mencapai tujuan kelompok.
2. Coersive power

Coersive power adalah kekuasaan yang dimilki oleh seorang pemimpin untuk mengontrol atau mengawasi anggota. Pemimpin
dapat mengaturanggotanya apabila melakukan pelanggaran dan dapat memberikan sanksi kepada anggotanya.

3. Expert Power
Ekspert power adalah kekuatan yang dimiliki seseorang karena keahliannya atau pengetahuannya dan diakui oleh orang lain
sehingga orang tersebutdapat dipengaruhi olehnya. Kekuatan ini belum tentu terdapat pada seorang pemimpin karena ia tidak mempunyai
pengetahuan atau keahlian dalam bidang tersebut. Walaupun demikian, apabila seorang pemimpin memiliki kemampuan tersebut,
kekuatan yang dimilikinya akan lebih lengkap.
4. Reward Power

Reward power adalah kekuatan yang dimiliki oleh pemimpin, karena posisinya sehingga ia dapat memberikan penghargaan,
pujian, atau hadiah kepada anggotanya. Hal ini dilakukan oleh pemimpin karena anggotanya berhasil menunjukkan prilaku yang sesuai
dengan pencapaian tujuan.

5. Reverent Power

Reverent power adalah kekuatan yang dimiliki seseorang melalui daya tarik atau karismanya. Tidak semua pemimpin mempunyai
kekuatan ini.

6. Conection Power

11
Conection power adlah kekuatan seorang pemimpin karena memiliki hubungan yang sangat luas.

C. Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan
kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri prilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya,
dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas
pokok dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan.

1. Teori Genetis (Keturunan)

Menurut teori ini seseorang akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan.

2. Teori Sosial

Menurut teori ini seseorang pemimpin dibuat atau dididik. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengemukakan
bahwa setiap orang dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis

Teori ekologis pada intnya bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersabut kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman. Teori ini menggabungkan segi-segi positif
dari kedua teori terahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran.

12
Adapun corak interaksi antara pemimpin dan anggotanya menentukan derajat keberhasilan pemimpin dan kepemimpinannya.
Teori kepemimpinan yang berkaitan dengan ini, yaitu teori kepemimpinan transaksional dan transformasional yang dikembangkan oleh
Bass dan Avilio.

a. Kepemimpinan Transaksional

Dalam bentuk kepemimpinan, pemimpin berinteraksi dengan bawahannya melalui proses transaksi. Bass dan Avilio (1994)
membahas empat macam transaksi, sebagai berikut :

1) Contigen reward, apabila anggota melakukan pekerjaan untuk kepentingan kelompok dan menguntungkan kelompok, akan diberi
hadiah atau penghargaan.
2) Management by exeption-active, pemimpin secara aktif dan ketat memantau pelaksanaan tugas anggotanya agar tidak membuat
kesalahan dan agar kesalahan tersebut cepat diperbaiki.
3) Management by exeption-passive, pemimpin tidak akan bertindak jika belum timbul masalah atau belum ada kegagalan.
4) Laissez-faire, pemimpin memberikan tugas kepada anggotanya tanpa melakukan pengawasan darinya. Jadi, semua kerjaannya
merupakan tanggung jawab bawahannya.
b. Kepemimpinan Transformasional

Interaksi antara pemimpin dan anggota ditandai oleh pengaruh prilaku yang bermotifasi tinggi dan berupaya mencapai prestasi
kerja yang tinggi sehingga tujuan kelompok dapat dicapai bersama.

Ada lima aspek kepemimpinan transformasional, yaitu sebagai berikut.

1) Attribute charisma, pemimpin rela berkorban untuk kepentingan kelompok. Anggotanya memiliki kebanggaan dan merasa tennag
didekat pemimpin.
13
2) Inspiration leadership/motivation, pemimpin mampu menimbulkan inspirasi dan memberikan keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai.
3) Intelektual stimulation, anggota merasa bahwa pemimpin mendorong untuk mencari cara-cara baru dalam melaksanakan tugas.
4) Individualized consideration, anggota merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh pemimpinnya. Pemimpin
memperlakukan setiap bawahannya sebagai seorang pribadi dengan kecakpan dan kebutuhannya masing-masing.
5) Indialized influence, melalui pembicaraan pemimpin memengaruhi anggota dengan menekankan nilai-nilai dan keyakinan. Pemimpin
memperlihatkan kepercayaan pada cita-citanya, keyakinan dan nilai hidupnya.
D. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan pada dasarnya perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin. Perwujudan tersebut umumnya membentuk sutu pola atau bentuk tertentu.

Kurt lewin mengatakan bahwa ada tiga gaya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.

1) Autokratis

Gaya kepemimpinan ini semuanya ditentukan oleh pemimpin karena pemimpin adalah segalanya. Semua keputusan diambil oleh
pemimpin dan anggota tidak mempunyai hak bersuara. Anggota kelompok atau organisasi hanya menjalankan intruksi yang diberikan.
Pola komunikasi yang terjadi adalah satu arah, yaitu dari pemimpin ke anggotanya.

2) Demokratis

Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua anggota tim. Semua terlibat aktif dalam
mengambil keputsan dan boleh memberikan masukan kepada anggota ataupun kepada pemimpin. Gaya kepemimpinan ini
menyeimbangkan antara tugas yang diberikan harus terselesaikan dengan baik dan menjaga hubungan harmonis antaranggota kelompok.

14
3) Laissez-faire

Gaya kepemimpinan ini memberikan kebabsan mutlak kepada anggotanya untuk beraksi. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif.
Pola kepemimpinan ini adlah dari anak buah ke pemimpin.

Gaya kepemimpinan ini cocok diterapkan jika mempunyai anggota kelompok dengan inisiatif yang baik. Pemimpin hanya
memberikan arahan singkat berupa tjuan umum, selebihnya diberikan pada anggota. Pembagian tugas dan kelompok juga diserahkan
pada anggota. Pemimpin tidak bertindak sebagai pembuat keputusan dan tidak pula mencampuri proses pengambilan keputusan.

Untuk mempengaruhi orang lain selain menggunakan kekuatan yang ada atau dimilikinya, diperlukan pula pengetahuan tentang
gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin. Dengan gaya kepemimpinan yang digunakan olehnya, pengaruh terhadap
anggotanya akan memberikan iklim psikologis tertentu. Kondisi demikian akan mempengaruhi pula pada situasi interaksi dalam
kelompok.

Gaya kepemimpinan dalam suatu kelompok dapat dilihat dari berbagai kritteria yang ada, yaitu :

1. Instrumental, pada gaya ini pemimpin melakukan perencanaan, pengawasan, dan mengoordinasikan aktivitas anggotanya;
2. Supportive, pemimpin memberikan dorongan kepada anggotanya dengan mempertimbangkan kebutuhan, kesejahteraan dan
menciptakan suasana baik;
3. Parcitipative, pemimpin berbagi informasi dan menekankan pada konsultasi dengan anggotanya, serta mau menggunakan ide
bawahannya;
4. Achievement, pemimpin membuat tujuan yang menantang dan mengharapkan anggotanya menunjukan hasil yang tinggi/baik, serta
berusaha mencari perbaikan apabila terdpat kekurangan.

15
Berdasarkan uraian tersebut cara penggunaan kekuatan pada setiap orang berbeda karena gaya kepemimpinan yang digunakan
akan berkaitan pula dengan kepribadian pemimpin. Oleh sebab itu, pengaruh yang ditimbulkannya akan berbeda terhadap gaya
kepemimpinan. Walaupun demikian, satu hal yang perlu dicatat dalam hal ini bahwa keluaran tingkah laku kelompok merupakan situasi
interaksional. Dengan demikian tidak dapat mengatakan bahwa salah satu gaya kepemimpinan tersebut lebih daripada yang lain.

Pada bagian sebelumnya telah diuraikan bahwa kemampuan memengaruhi dan hubungan dinamis dalam kelompok adalah
interaksional. Akan tetapi faktor lainnya dalam organisasi cukup memengaruhi tingkah laku anggotanya, seperti faktor-faktor dalam
kelompok dan faktor organisasional. Dengan demikian, situasi interaksi akan semakin kompleks. Dengan diketahui variable-variabel yang
ada, dapat diteliti faktor-faktor yang menghambat dalam dinamika klompok. Hal tersebut dapat dilihat pada bagan 7.1.

16
Bagan 7.1

Faktor-faktor Situasional yang Memengaruhi Pemimpin

Umpan balik

Karakteristik pemimpin: Faktor kelompok :

-kepribadian -pengembangan kelompok

-kebutuhan/emosi - struktur kelompok

-pengalaman - tugas kelompok


Tingkah laku bawahan :

-produktivitas

Tingkah laku memengaruhi pemimpin -usaha

-kepuasan kerja

Frekuensi penggantian
Karakteristik bawahan : Faktor organisasional : aparat
-kepribadian -kekuasaan pemimpin -ketidakhadiraan
-kebutuhan/motivasi -aturan

-pengalaman -kebijaksanaan organisasi

-waktu

17
E. Masalah dan Analisis Kepemimpinan Kelompok
1. Permasalahan dalam Kepemimpinan Kelompok
a. Peranan Kepemimpinan dalam Kelompok/Organisasi

Membahas peranan kepemimpinan dalam sebuah kelompok atau organisasi berarti membahas situasi dan prilaku pemimpin dalam
sebuah wadah formal. Masalah kepemimpinan dalam kelompok atau organisasi selalu dihadapkan pada persoalan yang tidak pernah
tuntas untuk dibahas karena seorang pemimpin selalu berhadapan dengan kelompok yang kadang-kadang menjadi lawan perseteruan.
Oleh karena itu, secara psikologis, seorang yang akan menjabat menjadi pemimpin selayaknya sudah mempersiapkan diri bekal ilmu
keemimpinan. Dalam realitasnya, pemimpin yang diangkat dalam jabatan tertentu tidak secara khusus di beri orientasi diklat
kepemimpinan, tertama untuk jabatan nonstruktural.

Mengenai peranan seorang pemimpin harus mampu menampilkan sikap sebagai teman sejawat, sebagai orang tua, sebagai
pengayom, sebagai penengah, dan panutan bagi anggotanya.

b. Suksesi Kepemimpinan : Sebuah Realitas

Suksesi kepemimpinan atau sering disebut dengan istilah pergantian kepemimpinan merupakan sesuatu yang alamiah atau sudah
lazim dilakukan dalam sebuah kelompok / organisasi. Suksesi kepemimpinan diperlukan untuk menciptakan iklim organisasi yang sehat
dan dinamis. Oleh sebab itu, keteraturan pergantian kepemimpinan diharapkan akan menciptakan situasi sehat dan dinamis.

2. Analisis Kepemimpinan berdasarkan perilaku

Dalam pendekatan prilaku kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, bukan dari sifat-sifat pemimpin. Alasannya sifat
seseorang sulit diidentifikasi.beberapa ahli berkeyakinan bahwa prilaku dapat dipelajari, hal ini berarti orang yang dilatih dalam prilaku

18
kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Akan tetapi, keefektifan perilaku kepemimpinan dipengaruhi oleh
beberapa variable. Jadi,perilaku tidak mutlak menentukan keberhasilan suatu kepemimpinan.

Konsep perilaku kepemimpinan ini muncul karena menganggap bahwa konsep kepemimpinan tidak mampu menghasilkan
kepemimpinan yang efektif karena sifat sulit untuk diidentifikasi. Yulk sebagaimana yang dikutip Marno dkk. Menjelaskan bahwa prilaku
pemimpin terhadap anggotanya ada empat bentuk, yaitu menekankan pada tugas mementingkan pada hubungan mementingkan keduanya
dan mengabaikan keduanya.

Ada pula peneliti yang mengatakan bahwa wujud prilaku pemimpin dengan anggotanya adalah penekanan pada hubungan atasan-
bawahan, perhatian pribadi pempinan pada pemuasan kebutuhan anggotanya, serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan
prilaku yang terdapat dalam diri para bawahan.

3. Menuju Kepemimpinan efektif

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menggunakan gaya yang dapat mewujudkan sasaranya, misalnya dengan
mendelegasikan tugas, mengadakan komunikasi yang efekif, memotivasi anggotanya, melaksanakan control, dan sebagainya.
Kepemimpinan yang efektif merupakan kepemimpinan yang mampu menggerakan pengikutnya untuk mencapai tujuan. Hasil kajian
terhadap beberapa referensi menemukan enam karakteristik kepemimpinan yang baik yaitu :

a. Pemahaman sejarah keberadaan kelompok atau organisasi;


b. Memahami sumber-sumber organisasi kelompok atau organisasi;
c. Memahami struktur kelompok atau organisasi;
d. Memahami kekuatan kelompok atau organisasi;
e. Memahami misi kelompok atau organisasi;

19
f. Memahami makna kelompok atau organisasi;

Hodge mengatakan, sebagaimana yang dikutip Danim, cirri atau karakteristik seorang pemimpin yang efektif dikelompokkan
menjadi dua sifat penting, yaitu mempunyai visi dan bekerja dari sudut efektivitasnya.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepempinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas para anggota kelompok dalam
mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan pemimpin adalah seseorang
yang memiliki wewenang dalam mengatur anggotanya. Dalam makalah ini disajikan beberapa faktor yang menentukan seseorang
menjadi pemimpin antara lain; operational leadership, popularity, the assumed representative dan the prominent talent, serta memenuhi
klasifikasi dan kriteria sebagai pemimpin. Kemudian menjalankan peran dan fungsinya.

B. Saran

Ketika nanti kita terjun dalam masyarkat dan kita dipercaya untuk menjadi pemimpin, kita harus menerapkan kepemimpinan
yang baik dan tepat tentunya. Agar tuhjuan bersama kita dapat tercapai. Selain menjalankan tugas, kita tentu harus amanah dalam
menjalankannya. Karena kita telah diberi kepercayaan oleh masyarakat, atau anggota kelompok.

21
Daftar Pustaka

Samsul Arifin. Bambang, 2015. Dinamika kelompok : CV pustaka setia ; Bandung

Suradinata, Ermaya. 1995. Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pemimpin dalam Motivasi Kerja. CV Ramadan,

Bandung.

22

Anda mungkin juga menyukai