Disusun Oleh :
Kelompok III
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah LEADERSHIP.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pandangan tentang “Gaya
Kepemimpinan Otoriter”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
Mandar sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPU
L..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................3
2.1 Pengertian Kepemimpinan...............................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Kepemimpinan..........................................................................................4
2.3 Ciri Seorang Pemimpin...............................................................................................4
2.4 Fungsi dan Tanggung Jawab Seorang Pemimpin........................................................5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................6
3.1 Gaya Kepemimpinan Otoriter.........................................................................................6
3.1.1 Ciri kepemimpinan otokratis antara lain:....................................................................10
3.1.2 Sikap tipe perilaku otokratis jika menghadapi bawahan:............................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
4.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok
baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah
tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup
yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk tuhan lainnya.
Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih
mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik &
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
1
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang dapat di rumuskan dari latar belakang masalah yaitu :
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugs dalam mata kuliah
Leadership
2
BAB II
LANDASAN TEORI
sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan
lainnya.
a) Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
b) Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
c) Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri
Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong,
menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
a) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
3
b) Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
c) Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh
si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang
telah diberikan.
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Banyak yang mencela walaupun sudah
banyak upaya dilakukan. Tidak hanya orang lain, bahkan oleh anggota timnya sendiri.
Lantas, seperti apa pemimpin yang baik itu. 10 Ciri pemimpin yang baik berikut akan
memberikan sedikit gambaran kepada Anda semua, bagaimana harapannya seorang
pemimpin akan menjadi lebih baik.
4
d) Mampu Mendelegasikan Tugas
Fungsi utama seorang pemimpin menurut Davis Krench dan Richard S. Krutchfield sebagai
berikut :
a) Perencana
b) Pelaksana
5
BAB III
PEMBAHASAN
Otokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh
satu orang. Istilah otokrasi berasal dari bahasa yunani. Istilah otokratis berasal dari dua kata
yaitu: autos dan kratos. Autos berarti sendiri atau diri pribadi, kratos adalah kekuasaan atau
kekuatan. Jadi otokratis berarti berkuasa sendiri secara mutlak (centre of authority).
Kepemimpinan otokratis merupakan kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin
dengan prilaku otoriter.
Setiap mendengar kata otoriter, kita pasti akan terbayang dengan seorang pimpinan
yang mengharuskan segala kehendaknya terlaksana oleh bawahannya. Otoriter juga
terkadang dinisbatkan kepeda seseorang yang memilki sifat ‘pemaksa’, sampai-sampai orang
lain dibuatnya tidak memiliki pilihan lain kecuali pilihan yang ia sodorkan. Orang-orang
seperti ini banya yang disekitar Kita terkadang menyebutnya sebagai ayah atau ibu, manajer,
atasan, lurah,gubernur, bahkan presiden.
Tipe pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia
bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya
harus ditaati.
Dalam Oxford Dictionary, otoriter (authority) didefinisikan sebagai power to give
orders; expert. Dalam dunia politik atau pemerintahan dan bisnis, definisi pertama yang
sering digunakan. Authority menunjukkan sifatnya sedangkan otoriter merupakan pelakunya.
Kira-kira seperti itu. Power to give orders bisa berarti kekuasaan tak terbatas (unlimited
power) yang membuat orang yang berkuasa tersebut bisa seenaknya saja memberikan (to
give) perintah (orders). Singkatnya, seperti yang sudah didefinisikan sebelumnya,
memerintah orang lain seenaknya.
6
Lain halnya dengan kehidupan militer yang memang dekat dengan sistem otoriter,
masyarakat sipil dan bisnis tidak terbiasa dengan sistem ini. Anda bisa tahu mengapa? Dalam
militer, otoriter dapat berhasil dengan baik karena para komandan mereka memberikan
contoh yang sama persis dengan apa yang mereka perintahkan. Perintah itu pun hanya
terbatas pada perintah yang bersifat umum, bukan pribadi. Kalaupun pribadi, saya berani
bertaruh bahwa para komandan mereka telah melakukannya terlebih dahulu.
Anda dapat mencari contoh pemimpin otoriter dunia yang berhasil. Mereka pasti
memiliki kapasitas minimal dua hal diatas. Lainnya akan jatuh berantakan dalam waktu
dekat. Dan memang, hampir di manapun di permukaan bumi ini, sistem otoriter tak akan
bertahan dalam waktu yang sangat lama. Kini kita kembali kepada dunia kecil kita dimana
kita hidup dan beraktifitas. Apapun jabatan Anda, entah sebagai bawahan atau atasan, Anda
dapat menemui sikap otoriter ini dimana-mana. Bila Anda sebagai bawahan, Anda mungkin
merasakan kejamnya otoriter. Namun bila Anda berada di ‘atas’, Anda tahu betapa nikmatnya
menjadi otoriter.
Pepatah mengatakan, “intolerance is the last defence of insecure.” Inilah biasanya yang
dilakukan para otoritarianisme ketika mereka melihat tanda-tanda kejatuhan mereka. Mereka
bersikap intoleransi. Mereka menjadi uring-uringan. Kalap. Menghalalkan segala cara.
Menindas dengan kekuasaan. Membungkus perilaku jahatnya dengan kebohongan.
Membentengi dirinya dengan jabatan. Mencari aman. Lebih jauh lagi, sikap intoleransi ini
terlihat pada bagaimana mereka memperlakukan orang-orang yang menentang mereka.
Intimidasi. Ancaman. Perang urat syaraf. Penyerangan secara fisik. Pemboikotan.
Pemfitnahan. Pemecatan. Hingga rencana pembunuhan yang tersusun rapi. Semuanya hanya
karena sikap egoisme pribadi yang disebut dengan otoriter.
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal
manusia. Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu
orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling
jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak
7
kehendak pimpinan.Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan
mampu berbuat sesuatu tanpa perintah.Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh
penguasa merupakan penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, selain
harus tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang pemimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan
untuk menekan bawahan, dengan mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat utama.
Pemimpin menilai kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan yang
bersifat kaku. Kepemimpinan dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan
Kerajaan Absolut, sehingga ucapan raja berlaku sebagai undang-undang atau ketentuan
hukum yang mengikat. Di samping itu sering pula terlihat gaya dalam kepemimpinan
pemerintahan diktator sebagaimana terjadi di masa Nazi Jerman dengan Hitler sebagai
8
3.1.2 Sikap tipe perilaku otokratis jika menghadapi bawahan:
a) Keberhasilan yang dicapai adalah karena ketakutan bawahan terhadap atasannya dan
bukan atas dasar keyakinan bersama.
b) Disiplin yang terwujud selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan akan hukuman yang
keras bahkan pemecatan.
c) Pemimpin yang diktator tidak menghendaki rapat atau musyawarah.
d) Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan,
pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah
diberikan.
e) Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan
untuk mengeluarkan pendapatnya.
f) Pengawasan bagi pemimpin yang diktator hanyalah berarti mengontrol, apakah segala
perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
g) Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang
dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam dengan
hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan
pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
h) Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan kritik dan kecenderungan untuk
mengabaikan perintah dansikap menyerah tanpa tugas jika tidak ada pengawasan langsung
9
Berikut gaya pemimpin yang otoriter :
1 Presiden Soeharto ( Periode 1968-1998)
10
11
2. Adolf Hitler
Salah satu pemimpin Otoriter adalah Adolf Hitler. Adolf Hitler lahir tahun 1889 di
Braunau, Australia. Sosok pemimpin yang satu ini dimata rakyat Jerman dan Dunia
International dikenal sebagai pemimpin yang bergaya Otokratis.
Adolf Hitler adalah sosok pemimpin yang bisa dikatakan berhasil, terlihat dari
perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya
tampak dari cara membimbing dan mengarahkan bawahannya, cara memerintah, cara
memberikan tugas, cara menegakkan disiplin, cara berkomunikasi, cara mengambil
keputusan, cara mendorong semangat bawahan.
Sebagai seorang Pemimpin, dia memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam
mempengaruhi orang lain melalui orasinya. Keahlian berorasi itulah yang membuatnya cepat
menggandeng banyak pengikut.
Adolf Hitler menjadi pemimpin yang berhasil pada masanya walaupun dia dikenal oleh
Dunia Internasional dianggap sebagai manusia yang paling jahat sepanjang sejarah. Karena
puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang di pimpim olehnya, atau mereka yang
mati di kamp, dan masih berjuta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung yang hidupnya
berantakan akibat perang.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sebagai diktator terhadap para anggota organisasinya dan menganggap mereka itu sebagai
bawahannya dan merupakan alat atau mesin, tidak diperlakukan sebagaimana manusia.
Bawahan hanya menurut dan menjalankan perintah atasannya serta tidak boleh membantah,
karena pimpinan tidak mau menerima kritik, saran dan masukan. Tipe kepemimpinan
otokratis adalah kepemimpinan yang sama dengan tipe otoriter, yang mana dari
kepemimpinan ini, bawahan tidak berhak menyampaikan saran, pendapat, dan kritik. Dalam
memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai dengan kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang berhak
4.2 Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah
ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kampungrumasa.com/2011/12/8-tipe-kepemimpinan-yang-ada-di-
dunia.html.
/desiesyworlds.blogspot.com/2012/04/type-kepemimpinan.html.
http://zaharabilqis.blogspot.com/2012/05/makalah-kepemimpinan-otokratis.html
14