Anda di halaman 1dari 12

Dasar-Dasar Epidemiologi

PENYAKIT DIARE

NAMA KELOMPOK
AGUNG YUSAM
NURUL HIDAYAH
SITI AISYAH AR
FITRADIYANI
EKO WAHYUDI
PENGANTAR

Penyakit diare masih menjadi penyebab


kematian balita (bayi dibawah 5 tahun)
terbesar didunia.

Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita


meninggal karena diare.
Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak
didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia,
menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah
satu penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita.
Penyakit Diare

Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari .
Segitiga Epidemiologi Penyakit
Diare

1. Faktor penyebab
(agent) Agent Host

A. Golongan biologi
Virus : retovirus, E.coli, Shigella dan salmonella, virus
colerae

B.    Golongan fisik


Enviroment
Diare di sebabkan karena infeksi pada usus,
(lingkungan)
2 Faktor penjamu
(host)

a. Lingkungan fisik
Keadaan lingkungan yang memiliki struktur cuaca kering
dan struktur geografis yang kurang baik lebih sering terkena
diare di karenakan kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan
lingkungan.

b. Umur
Kebanyakan host yang terkena diare lebih sering pada
kelompok usia 21-40th (51,2%) dan pada anak-anak (75%) jadi
diare lebih sering menyerang pada anak-anak.

c.       Jenis kelamin


Jenis kelamin laki-laki mendominasi angka kejadian diare
sekitar 86,8% dan jumlahnya lebih banyak dari pada
perempuan sekitar 21%.
Lanjutan.................
d.      Adat kebiasaan
Bila host kurang bisa memelihara personal hygiene maka sangat
mudah virus masuk dalam tubuh

e.       Keadaan status gizi balita


Apabila host mengalami status sosial ekonomi, maka host akan
mengalami ketidakmungkinan dalam memenuhi status gizi
balita, sehingga balita akan mengalami penurunan gizi dan dapat
menyebabkan kumat penyakit lebih mudah untuk masuk dalam
tubuh balita. 

f.       Status Sosial Ekonomi


Apabila dalam keluarga mengalami status sosial ekonomi yang
rendah maka akan mempengaruhi status gizi anggota keluarga.
Hal ini nampak pada ketidakmampuan ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita.
3. Faktor environment
(lingkungan)

a. Lingkungan fisik
   

Keadaan lingkungan yang memiliki struktur cuaca kering


dan struktur geografis yang kurang baik lebih sering
terkena diare di karenakan kurangnya pengetahuan dalam
pengelolaan lingkungan
b   Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan sosial ekonomi yang rendah serta
adat kebiasaan yang kurang baik atau perilaku yang
kurang baik dalam memelihara personal hygiene dan
sanitasi makanan sangat berpontensial terjadinya diare

c.  Lingkungan biologis
Lingkungan yang dekat dengan hewan-hewan peliharaan
yang kurang terjaga kebersihannya seperti kotoran
binatang maka dapat dengan mudah virus masuk dalam
tubuh apabila host tidak menjaga kebersihan. Virus dari
diare dapat dibawa oleh human reservoir.
Distribusi, Frekuensi dan Determian Penyakit Diare
Distribusi dan Frekuensi Penyakit Diare

a. Menurut Orang

Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada anak
yang lebih besar. Survei Departemen Kesehatan tahun 2003
penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor dua pada
balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua umur.
Kejadian diare pada golongan balita secara proporsional lebih
banyak dibandingkan kejadian diare pada seluruh golongan
umur yakni sebesar 55

Berdasarkan Survei Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit


Menular dan Penyehatan Lingkungan (Dit jen PPM-PL) jumlah
kasus diare pada tahun 2005 di Sulawesi Selatan berdasarkan umur
yang paling tinggi terjadi pada usia >5 tahun yaitu sebesar 100.347
kasus sedangkan kematian yang paling banyak terjadi berada pada
usia <1 tahun yakni sebanyak 25 kematian.
Lanjutan.................

b. Menurut Tempat

Penyakit diare tidak hanya terdapat di negara berkembang, akan tetapi juga
dijumpai di Negara industri bahkan di Negara yang sudah maju sekalipun, hanya
saja di Negara maju keadaaan penyakit diare infeksinya jauh lebih kecil .

Pada tahun 2004 di Indonesia diare merupakan


penyakit dengan frekuensi KLB ke lima setelah
DBD, Campak, Tetanus Neonatorum dan keracunan
makanan.

Berdasarkan Ditjen PPM &PL tahun 2005 bahwa KLB diare yang paling tinggi,
yang paling besar terjadi penyakit diare di daerah NTT dengan jumlah penderita 2.194
orang dengan CFR sebesar 1,28% diikuti oleh Kota Banten dengan jumlah penderita
1.371 orang dengan CFR 1,9%. Hal ini disebabkan tingkat sanitasi masyarakat masih
rendah, dimana pada daerah NTT tersebut terjadi kekurangan air, sehingga aktivitas
mereka terbatasi dengan minimnya persediaan air.
Lanjutan.................

C. Menurut Waktu

KLB diare masih terus terjadi hampir di setiap musim sepanjang


tahun. Angka kesakitan diare tahun 2000 berdasarkan Survei Ditjen
PPM-PL adalah 301 per 1.000 penduduk dan episode pada balita 1,3
kali per tahun. Pada tahun 2003 angka kesakitan diare meningkat
menjadi 374 per 1.000 penduduk dan episode pada balita 1,08 kali
per tahun

Sementara itu jumlah penderita diare yang dapat


dihimpun dalam lima tahun terakhir ditemukan bahwa
jumlah penderita yang dilaporkan paling tinggi yakni pada
tahun 2000 sebesar 4.771,340 penderita, sedangkan jumlah
penderita dilaporkan paling rendah yakni 2005 sebesar
596.050 penderita.
Determinan Penyakit Diare

a.      Host
Faktor pada host yang dapat meningkatkan insiden, beberapa penyakit dan lamanya diare.
Faktor-faktor tersebut adalah tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi,
campak, imunodefisiensi atau imunosupresi dan secara proposional diare lebih banyak
terjadi pada golongan balita

b.      Agent

Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui
makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja
penderita.

c. Environment
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan.
Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua
faktor ini akan berinteraksi dengan perilakumanusia. Apabila faktor lingkungan
tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku
yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat
menimbulkan kejadian diare.
Penyakit diare

Anda mungkin juga menyukai