Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI GAYA KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : FARLI A.PERERE,S.kep,Ns.,M.Kep.

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. NI LUH AYU SRIANI : 201801072


2. SRY DJULIANTY : 201801088
3. ROSDIANA : 201801084
4. NUR AISYAH R RADJAB : 201801075
5. DINO JULIANTO PAS : 201801055
6. MOH FATURRIFAD RAJAB : 201801069

PROGRAM STUDI NURSE

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur seraya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karunia,
rahmat dan nikmat-Nyalah, penyusunan makalah yang berjudul “Teori gaya Kepemimpinan
Dalam Keperawatan” telah terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah ini
memaparkan tentang pengertian kepemimpinan, pengertian pemimpin, teori-teori kepemimpinan,
gaya kepemimpinan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak
FARLI A.PERERE,S.kep,Ns.,M.Kep. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen keperawatan, dan
semua pihak yang telah memberikan bantuan, arahan dan dorongan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan-kesalahan. Hal ini semata-semata karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, khususnya dari
para pembaca, agar penulis bisa memperbaikinya di waktu yang akan datang.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri, dan umumnya bagi para pembaca.

Jumat, 10 september 2021

Penulis

\
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................4
A. Pengertian Kepemimpinan ....................................................................4
B. Pengertian Pemimpin .............................................................................4
C. Teori-teori Kepemimpinan .....................................................................5
D. Gaya Kepemimpinan ..............................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan tema yang populer, yang tidak saja dibicarakan dan
diteliti oleh para sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku, tapi yang dibicarakan pula oleh
masyarakat pada umumnya. Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang
dikembangkan, belum ada satu teori pun yang dirasakan paling sempurna.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan lebih
berhubungan dengan efektivitas, sadangkan manajemen lebih berhubungan dengan
efisiensi. Para pemimpin merupakan manusia-manusia yang jumlahnya sedikit, namun
perannya dalam organisasi merupakan penentu keberhasilan dan suksesnya tujuan yang
hendak dicapai. Berangkat dari ide-ide pemikiran, visi para pemimpin akan menentukan
arah perjalanan suatu organisasi. Walaupun bukan satu-satunya ukuran keberhasilan dari
tingkat kinerja organisasi, akan tetapi kenyataan membuktikan tanpa kehadiran
pemimpin, suatu organisasi akan bersifat statis dan cenderung berjalan tanpa arah.
Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu hubungan mempengaruhi
(dari pemimpin), dan hubungan kepatuhan-kepatuhan para pengikut atau bawahan
karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh
kekuatan dari pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada
pemimpin. Pemimpin ada dua yaitu pemimpin formal, yaitu orang yang oleh organisasi
ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban
yang berkaitan denganya untuk mencapai sasaran organisasi. Pemimpin informal, yaitu
orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin; namun karena ia
memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu
mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pemimpin ?
3. Apa saja teori kepemimpinan ?
4. Bagaimana jenis-jenis gaya kepemimpinan ?
C. TUJUAN
Beberapa tujuan yang didapatkan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemimpin.
3. Untuk mengetahui apa saja teori kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis gaya kepemimpinan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi kepemimpinan
Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk mempengaruhi anggota
kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan (Baily, Lancoster &
Lancoster, 1989). Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan
pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996).
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan
setuju dengan apa yang harus mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakan tugas tesebut
secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. (Yulk dalam Sunyoto, 2011)
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses
dimana seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya untuk mencapai suatu tujuan dan
untuk mencapai tujuan tersebut, pemimpin menggunakan berbagai cara agar bawahan
bersedia melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
Sedangkan, kepemimpinan dalam keperawatan adalah penggunaan keterampilan
seorang pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat-perawat lain di bawah
pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
B. Definisi pemimpin
Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang
telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik
jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai
keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual.
C. Teori Kepemimpinan
Di bawah ini di bahas tentang kualitas dan perilaku pemimpin dari segi latar
belakang, antara lain:
1. Teori Genetik
Pemimpin adalah orang yang dilahirkan dengan membawa sifat-sifat
kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh
secara genetik dari orang tuanya.
2. Trait Approach
Teori bakat dikenal dengan “Great Man Theory”. Teori bakat muncul karena
adanya keyakinan bahwa kemampuan memimpin hanya dimiliki oleh orang yang
dilahirkan dengan bakat tersebut. Teori ini tidak sepenuhnya benar sebab setiap orang
bisa menjadi pemimpin, dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
kepemimpinannya. Paham teori bakat kepemimpinan menyatakan bahwa pemimpin
yang dilahirkan telah memiliki bakat-bakat yaitu seperti intelegensi, kepekaan social
dan peran serta sosial. Robbins & Coulter, (1999) dalam Anwar Kurniadi, (2013).
3. Behavioral Theory
Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding
teori pendahulunya yaitu genetik dan trait; Gaya kepemimpinan lebih fleksibel;
pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya
sesuai kebutuhan; Gaya kepemimpinan dapat dipelajari.
4. Situational Theory
Yaitu kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial. Individu dapat menjadi
seorang pemimpin pada situasi tertentu tetapi pada situasi yang lain dapat menjadi
pengikut (Stogdill, dikutip dari Anwar Kurniadi, 2013).
Menurut teori ini pemimpin dapat berubah dari satu gaya ke gaya lainnya sesuai
dengan perubahan situasi yang terjadi. Jadi seseorang pemimpin yang efektif pada
situasi tertentu belum tentu mampu bersikap dan bertindak efektif pada situasi lain.
Menurut teori kepemimpinan situasi seorang pemimpin harus merupakan seorang
pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan
tingkat kedewasaan bawahan.
5. Transformational Leadership
Robert House, menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif
menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan
moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin
transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan
pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya
mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan
menghasilkan karya luar biasa.

Sedangkan menurut Georgy R. Terry terdapat beberapa teori kepemimpinan


yaitu :

1. Teori Keadaan atau situasi

Kepemimpinan yang bersifat fleksibel, yang selalu menyesuaikan terhdap


situasi. Harus terdapat banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan hingga dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda-beda. Kepemimpinan bersifat
multidimensional yaitu meliputi pemimpin, para pengikut (bawahan), organisasi
dan pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi dan politik. Menurut teori ini yang
terpenting dalam keberhasilan seorang pemimpin bukanlah gaya atau tipe
kepemimpinan tertentu melainkan kemampuan seorang pemimpin untuk
menyesuaikan gaya atau tipe kepimpinan dengan situasi yang dihadapinya
mencakup ; waktu, tuntutan pekerjaan, kemampuan bawahan, para pemimpin,
teman sekerja, kemampuan bawahan dan harapan serta tujuan organisasi maupun
tujuan bawahan.

2. Supportif/ Partisipatif/ Demokratik

Pimpinan memberikan support kepada bawahan untuk bekerja baik.


Pemimpin percaya bahwa bawahan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya dan pimpinan hanya membantu usaha-usaha bawahan, pemimpin
melaksanakan pengawasan manajemen secara umum dan mendorong
bawahannya untuk menggunakan kreativitas dan inisiatif mereka dalam hal
mengerjakan detail dari pekerjaan.
3. Teori Sosiologi
Pemimpin membantu aktivitas pengikut dan menyelesaikan konflik
organisasi dan pengikut. Kepemimpinan dianggap terdiri dari usaha-usaha kerja
yang membantu aktifitas para bawahan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap
konflik organisatoris antara pengikut. Pemimpin menetapkan tujua-tujuan dan
bawahan turut berpartisipasi dalam bidang pembuatan keputusan akhir.
4. Teori Psikologis
Pemimpin dengan berjalannya kepemimpinan meningkatkan motivasi
pengikut atau bawahan. Fungsi pokok pemimpin adalah mengembangkan sistem
motivasi terbaik. Pemimpin menstimulasi bawahannya untuk membantu
pencapaian sasaran-sasaran organisasi maupun untuk memuaskan tujuan-tujuan
pribadi mereka sendiri. Pemimpin sangat memperhatikan tingkat kebutuhan dari
bawahannya
5. Teori Otokratis
Pemimpin yang memberikan perintah, paksaan dan tindakan (arbiater).
Menekankan perintah-perintah, paksaan-paksaan dan tindakan-tindakan yang
arbiter pada hubungan pemimpin yang bersangkutan dengan bawahannya.
Pemimpin lebih cenderung memusatkan pikiran terhadap pekerjaan.
6. Teori Kelakuan Pribadi Pemimpin
Teori ini menyatakan adanya suatu kontinum kepemimpinan, dimana
tindakan-tindakan pihak pimpinan dan jumlah otoritas yang dipergunakan
berhubungan dengan kebebasan partisipasi bawahan dalam membuat keputusan.
Beberapa ahli meneliti bahwa tidak ada teori bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang paling baik dan jenis pemimpin apa yang paling efektif (Tappen,
Weis & Whitehead, 1999; dikutip Anwar Kurniadi, 2013).
D. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memanfaatkan kekuatan yang
tersedia untuk memimpin orang lain. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan
yang berbeda. Ada 3 faktor yang menjadi kunci gaya kepemimpinan seseorang yang
merupakan faktor yang saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lainnya, yaitu:
pemimpin itu sendiri, orang yang dipimpin dan situasi.
Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai penampilan atau karakteristik
khusus dari suatu bentuk kepemimpinan . Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 2
beradasarkan perilaku dan berdasarkan kekuasaan atau wewenang.
1. Beradasarkan Perilaku
a. Kepemimpinan positif yaitu pandangan bahwa orang pada hakekatnya bersedia
melakukan pekerjaan dengan baik bila diberikan kesempatan dan dorongan yang
cukup.pimpinan memberi motivasi, memperhatikan dan menyedikan sarana,
memperhatikan beban kerja yang ada.
b. Kepemimpinan negatif yaitu pandangan bahwa orang harus dipaksa untuk
bekerja, sehingga pimpinan memotivasi dengan menciptakan rasa takut.
2. Berdasarkan Kekuasaan
Ada 4 (empat) gaya kepemimpinan yang telah dikenal yaitu:
a. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang
menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan
sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi
bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan,
2) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan,
3) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan,
4) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan,
5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahannya dilakukan secara ketat,
6) Prakarsa harus selalu datang dari pimpinan,
7) Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau
pendapat,
8) Tugas- tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif,
9) Lebih banyak kritik daripada pujian,
10) Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat,
11) Pimpinan menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat,
12) Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman,
13) Kasar dalam bertindak,
14) Kaku dalam bersikap,
15) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang
menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota
organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan
kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Gaya kepemimpinan
demokratis memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
1) Wewenang pimpinan tidak mutlak,
2) Pemimpin bersedia melimpahkan sebagai wewenang kepada bawahan,
3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan,
4) Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan,
5) Komunikasi berlangsung timbale balik, baik terjadi antar pimpinan dengan
bawahan maupun bawahan dengan bawahan,
6) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku perbuatan atau kegiatan bawahan
dilakukan secara wajar,
7) Prakarsa dapat dating dari pimpinan maupun bawahan,
8) Banyak kesempatan bagi bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
dari pada instruktif,
9) Tugas-tugas kepada bawhan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dar
pada instruktif,
10) Pujian dan kritik seimbang,
11) Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam bats kemampuan
masing-masing,
12) Pimpinan meminta kesetiaan secara wajar,
13) Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
14) Terdapat suasana saling percaya, saling hrmat, menghormati dan saling harga
menghargai,
15) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan
bawahan.
c. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya
kepemimpinan otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan masalah dan
mengusulkan tindakan pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan
saran bawahan. Dengan mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan
selanjutnya menetapkan keputusan final tentang apa yang harus dilakukan
bawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.
d. Gaya Kepemimpinan Laisses Faire “ Liberal “
Gaya kepemimpinan laisses faire dapat diartikan sebagai gaya
“membebaskan” bawahan melakukan sendiri apa yang ingin dilakukannya. Dalam
hal ini, pemimpin melepaskan tanggung jawabnya, meninggalkan bawahan tanpa
arah, supervisi atau koordinasi sehingga terpaksa mereka merencanakan,
melakukan dan menilai pekerjaan yang menurut mereka tepat. Kepemimpinan
Liberal antara lain berciri :  
1) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan,
2) Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan,
3) Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan,
4) Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya,
5) Hampir tiada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau
kegiata yang dilakukan para bawahan,
6) Prakarsa selalu dating dari bawahan
7) Hampir tidak pengarahan dari pimpinan
8) Peran pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
9) Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok,
10) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang per orang.

Gillies (1994), dalam keperawatan menegenal tiga gaya kepemimpinan, yaitu


otoriter, demokratik, dan kebebasan.
1. Gaya kepemimpinan otoriter diruang rawat berguna dalam menolong klien
gawat darurat dimana diperlukan tindakan yang cepat dan tepat. Disamping
itu juga bermanfaat bila pemimpin adalah satu-satunya orang yang
mempunyai informasi dan keterampilan penting dan juga apabila bawahan
tidak percaya diri dalam menyelesaikan suatu tugas.
2. Gaya kepemimpinan demokratis digunakan dalam membimbing perawat
dalam mejalankan tugasnya dalam membuat melakukan asuhan keperawatan.
Kepala ruang memotivasi, mengarahkan , dan memberikan bimbingan kepada
perawat pelaksana dan memberikan penghargaan atas kemampuan para
perawat yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Gaya kepemimpinan kebebasan dikeperawatan akan efektif jika bawahan
mempunyai kemampuan dan tanggung jawab yang tinggi. Gaya
kepemimpinan ini akan menimbulkan keresahan bila bawahan kurang
mempunyai kemampuan dan kurang tanggung jawab karena mereka tidak
dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Dari beberapa gaya kepemimpinan yang disebutkan Gillies (1994)
menyimpulkan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang jelek dan tidak ada
kepemimpinan yang selalu tepat untuk semua situasi.

Sifat Otoriter Demokratis LAISEZ-FAIRE


kepemimpinan
Derajat kebebasan Agak bebas Kebebasan sedang Sangat bebas
Derajat Tinggi Sedang Tidak ada
Pengontrolan
Membuat Karu Karu dan perawat Kelompok/ tidak
keputusan ada
Tingkat aktivitas Tinggi Tinggi Minimal
pimpinan
Tanggung jawab Karu nomor satu Berbagi Terserah/ tidak
ada
Output kelompok Kuantitas tinggi, Kualitas tinggi, Bervariasi,
kualitas baik kreatif kualitas buruk
Efisiensi Sangat Dibawah otoriter Tidak efisien
sedikit
Sumber : White & Lippit, 1960 dikutip oleh Tappen (1998)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kepemimpinan adalah proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi
bawahannya untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan
tersebut, pemimpin menggunakan berbagai cara agar bawahan bersedia
melakukan sesuatu baik dan benar. Sedangkan pemimpin itu sendiri adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk
melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
organisasi. Fungsi kepemimpinan adalah untuk memandu, berkomunikasi dan
mengorganisasi agar tercapai tujuan bersama.
Ada beberapa teori tentang kepemimpinan diantaranya adalah teori bakat,
teori situasi, teori kontinges dan teori tranformasi. Kemudian menurut ahli
lain teori kepemimpinan diantaranya : teori keadaan, supportif/ partisipatif/
demokratik, teori sosiologi, teori psikologis, teori otokratis, teori kelakuan
pribadi pemimpin. Kemudian, gaya kepepimpinan dibedakan menjadi dua,
yaitu berdasarkan perilaku dan berdasarkan kekuasaan.
Seorang pemimpin harus mempunyai kriteria yang baik dan harus
memiliki keterampilan atau skill. Selain itu pemimpin juga harus mempunyai
ciri-ciri sebagai pemimpin yang efektif. Pemimpin dan manajer tidak bisa
disamakan karena terdapat perbedaan antara pemimpin dan manajer.
Dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan seorang
pemimpin memiliki peran, fungsi dan wewenang yang sangat vital. Sehingga
seorang pemimpin haruslah benar-benar paham dan mampu menggerakan
anggotanya. Penerapan kepemimpinan dalam bidang keperawatan pada
dasarnya hampir sama yaitu menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang
meliputi planning, organizing, actuating, controling dan evaluasi. Penerapan
pemimpin dalam bidang keperawatan bisa dilakukan oleh kepala ruangan.

B. SARAN
Dengan disusunya makalah ini kami berharap
1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami dengan baik, tentang model-
model kepemimpinan dalam keperawatan agar menjadi pedoman kita
sebagai perawat.
2. Seorang pemimpin hendaknya mampu membimbing, mengarahkan dan
mengayomi anggotanya tanpa membedakan antara anggota yang satu
dengan anggota yang lain.
3. Dalam proses manajemen keperwatan seharusnya melibatkan seluruh
personil bukan hanya berpusat pada pemimpin atau manajer.
4. Segala keputusan yang dibuat harus dimusyawarahkan dan harus dapat
diterima oleh semua pihak dalam manajemen keperawatan. Dengan model
kepemimpinan yang efektif ini, diharapkan di masa yang akan datang
profesi keperawatan bisa diterima dengan citra yang baik di masyarakat
luas sebagai suatu profesi yang dikembangkan berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7130888/TUGAS_MANAJEMEN_KEPERAWATAN_TEORI_TEO
RI_KEPEMIMPINAN_DAN_GAYA_KEPEMIMPINAN_

https://www.academia.edu/40904068/MAKALAH_KEPEMIMPINAN_GAYA_GAYA_KEPE
MIMPINAN

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16911/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai