Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI PERILAKU KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN

Mata Kuliah : Kepemimpinan Pemerintahan

Disusun Oleh :
Kelompok V

Dian Ayu Puspaningtyas (105641105822)


Filzah Fadhilah (105641105922)
Dimas Alamsyah Sahid (105641106122)
Makmur

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

2
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah

memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah, dengan judul “ Teori Perilaku Kepemimpinan

Pemerintahan ”.

Dalam makalah ini, kita membahas mengenai apa itu teori kepemimpinan

perilaku, mendiskusikan perilaku yang terkait dengan gaya kepemimpinan

tertentu, dan melihat keterampilan pemimpin yang efektif. Mempelajari

pendekatan kepemimpinan ini dapat bermanfaat bagi Anda jika Anda ingin

menjadi pemimpin yang efisien atau menerapkan gaya kepemimpinan baru.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.

Oleh sebab itu penulis mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran dari pembaca,

karna tanggapan dari pembaca merupakan motivasi bagi kami dalam memperbaiki

makalah ini.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat

menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk

masyarakat luas. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar,26 Oktober 2023

Kelompok V

3
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Penemu Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan...................................3

B. Pengertian Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan..............................3

C. Jenis-jenis Perilaku Kepemimpinan...............................................................5

D. Keuntungan dari model perilaku kepemimpinan............................................7

E. Keterbatasan pendekatan perilaku kepemimpinan.........................................8

F. Peran Penting Perilaku Pemimpin Dalam Mencapai Tujuan Pemerintahan. .9

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................11

B. Saran.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah metode yang dilakukan oleh seorang pemimpin
dalam memimpin bawahannya. Metode ini mempunyai seni atau kemampuan
untuk membimbing, mengendalikan dan mengarahkan bawahannya untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi atau kelompok.

Sebagai seorang pemimpin, ada tugas berupa misi dan visi yang akan
dijalankan dengan baik. Maka dari itu, seorang pemimpin harus mempunyai
visi yang jelas, bisa berkomunikasi dengan baik dan dapat mengambil
keputusan yang bijak serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan situasi
yang berbeda.

Kepemimpinan juga memainkan peran penting dalam mengatur sumber


daya organisasi, baik manusia, finansial, maupun teknologi, untuk mencapai
tujuannya.

Selama beberapa dekade, banyak penelitian telah difokuskan pada


kepemimpinan, sehingga memunculkan beberapa teori. Teori-teori ini adalah
berbagai aliran pemikiran yang dikemukakan oleh para filsuf, peneliti, dan
ahli kognitif untuk menjelaskan apa yang menyebabkan pembentukan
seorang pemimpin. Salah satu teorinya yaitu teori perilaku kepemimpinan
pemerintahan, atau "Behavioral Governance Leadership Theory".

Makalah ini akan membahas mengenai tentang teori perilaku


kepemimpinan pemerintahan tapi sebelum itu disini kami akan memberikan
sedikit gambaran untuk para pembaca tentang apa itu teori perilaku
kepemimpinan pemerintahan. Jadi teori perilaku kepemimpinan pemerintahan
atau yang biasa disebut juga dengan "behavioral Governance Leadership
Theory" ini berfokus pada perilaku dan gaya kepemimpinan yang diterapkan
oleh pemimpin, bukan pada sifat atau karakteristik pribadi mereka. Teori ini

1
2

mengusulkan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari dan


dikembangkan melalui pelatihan dan pengalaman.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Penemu Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan?
2. Apa pengertian Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan?
3. Apa saja Jenis-Jenis Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan?
4. Apa Keuntungan Dari Model Perilaku Kepemimpinan?
5. Apa Keterbatasan Pendekatan Perilaku Kepemimpinan?
6. Peran Penting Perilaku Pemimpin Dalam Mencapai Tujuan
Pemerintahan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Siapa Penemu Teori Perilaku Kepemimpinan
Pemerintahan
2. Untuk mengetahui pengertian Teori Perilaku Kepemimpinan
Pemerintahan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan
4. Untuk mengetahui Keuntungan dari model Perilaku Kepemimpinan
5. Untuk mengetahui Keterbatasan Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
6. Untuk mengetahui Peran Penting Perilaku Pemimpin Dalam Mencapai
Tujuan Pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penemu Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan


Teori perilaku kepemimpinan pemerintahan tidak dapat ditujukan kepada
satu penemu tunggal karena ini adalah pendekatan yang berkembang seiring
waktu dengan kontribusi dari berbagai pemikir dan peneliti dalam bidang
kepemimpinan, psikologi sosial, dan ilmu politik. Ini adalah hasil dari
penelitian dan pemikiran kolektif yang berkembang sepanjang sejarah.
Namun, beberapa tokoh terkenal yang telah memberikan kontribusi
terhadap pengembangan teori perilaku kepemimpinan dan konsep-konsep
yang terkait dengan kepemimpinan dalam konteks pemerintahan meliputi
Kurt Lewin, Douglas McGregor, dan James MacGregor Burns. Lewin,
misalnya, merupakan salah satu pemikir awal dalam psikologi sosial yang
mengkaji kepemimpinan berbasis perilaku. Burns memainkan peran penting
dalam mengembangkan konsep kepemimpinan transformasional, yang juga
dapat terkait dengan teori perilaku kepemimpinan
Dalam konteks teori perilaku kepemimpinan pemerintahan, pemikiran
dan konsep dari berbagai pemikir dan peneliti digunakan untuk membangun
pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana perilaku pemimpin
memengaruhi kinerja dalam pemerintahan.

B. Pengertian Teori Perilaku Kepemimpinan Pemerintahan


Teori kepemimpinan perilaku adalah sebuah pendekatan dalam studi
kepemimpinan yang menitikberatkan pada perilaku pemimpin bagaimana
perilaku tersebut memengaruhi kinerja dan hasil dalam pemerintahan dan cara
mereka berinteraksi dengan bawahan serta lingkungan kerja di sektor
pemerintah. Teori ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap perilaku
pemimpin dalam mempengaruhi kebijakan, pengambilan keputusan, dan
efektivitas pemerintahan secara keseluruhan.
Perilaku sendiri adalah cara seseorang bertindak atau merespons suatu
situasi. Ini mencakup segala bentuk tindakan yang dapat diamati, seperti

3
4

interaksi sosial, tindakan fisik, dan keputusan yang diambil oleh individu.
Perilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai, norma,
pengalaman, situasi, dan lingkungan sekitar. Meskipun begitu, perilaku bisa
diubah dan dipelajari karena manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dan mengubah perilaku mereka sepanjang hidupnya.
Di sisi lain, memang tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi ada
beberapa perilaku yang bisa di terapkan jika ingin menjadi pemimpin yang
baik yaitu seorang pemimpin yang efektif harus memiliki sejumlah perilaku
dan kualitas yang mendukung kemampuannya untuk memimpin dan
memengaruhi orang lain. Berikut adalah beberapa perilaku yang seorang
pemimpin sebaiknya miliki:
1. Seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam tindakan dan
perilakunya, mempraktikkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan
menunjukkan standar etika yang tinggi.
2. Mempunyai Kemampuan berkomunikasi dengan baik, mendengarkan,
dan menjelaskan visi dan arahan dengan jelas.
3. Seorang pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi orang
lain, menciptakan semangat dan dedikasi dalam tim atau organisasi.
4. Kemampuan membuat keputusan yang tepat, berdasarkan informasi yang
relevan dan pertimbangan yang baik.
5. Seorang pemimpin harus mampu mengatasi konflik dengan cara yang
konstruktif dan mencari solusi yang adil.
6. Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan dan perspektif
orang lain, serta menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan dan
perasaan mereka.
7. Berani Mengambil resiko dan mampu bertanggung jawab.
8. Pembelajaran Seumur Hidup: Kemauan untuk terus belajar, berkembang,
dan beradaptasi dengan perubahan adalah perilaku yang penting.
9. Keterbukaan terhadap Masukan: Menerima masukan dan umpan balik
dari anggota tim dan bawahan adalah cara untuk terus memperbaiki diri.
5

10. Ketegasan: Seimbang dengan empati, seorang pemimpin juga perlu


menunjukkan ketegasan dalam mengambil tindakan yang diperlukan.
Perilaku yang seorang pemimpin harus miliki dapat bervariasi tergantung
pada situasi dan lingkungan kerja, namun kombinasi dari kualitas ini dapat
membantu pemimpin menjadi lebih efektif dalam memimpin dan
memengaruhi orang lain.

C. Jenis-jenis Perilaku Kepemimpinan


Ada berbagai gaya perilaku kepemimpinan berbeda yang dapat di
terapkan yaitu :

1. Pemimpin yang berfokus pada rakyat mendahulukan kesejahteraan


masyarakat daripada kepentingan pribadi atau kelompoknya. Mereka
mendukung demokrasi, partisipasi dan transparansi dalam pengambilan
keputusan serta berupaya untuk menciptakan perubahan positif dalam
masyarakat. Pendekatan ini sering dianggap sebagai karakteristik penting
dari kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan.
2. Pemimpin yang fokus pada tugas, atau kepemimpinan berorientasi tugas,
memiliki fokus utama pada pencapaian tujuan, tugas, dan hasil yang
harus dicapai. Mereka cenderung menekankan efisiensi, produktivitas,
dan kualitas dalam pekerjaan. Beberapa perilaku yang mencirikan
pemimpin yang berfokus pada tugas meliputi:
a. Pengaturan Prioritas: Memprioritaskan tugas dan tujuan yang harus
dicapai oleh tim atau organisasi.
b. Kepemimpinan oleh Hasil: Menetapkan standar kinerja yang tinggi
dan memotivasi anggota tim untuk mencapainya.
c. Delegasi Tugas: Mendelegasikan tugas kepada anggota tim sesuai
dengan keahlian dan tanggung jawab mereka.
d. Monitoring Kinerja: Memantau kinerja tim secara teratur untuk
memastikan bahwa tugas dan tujuan sedang berjalan sesuai rencana.
e. Pengambilan Keputusan yang Cepat: Mampu membuat keputusan
yang efisien untuk mempertahankan jalannya tugas dan proyek.
6

f. Fokus pada Efisiensi: Berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan


cara yang paling efisien dan produktif.
g. Manajemen Risiko: Mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul
dalam mencapai tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan
untuk mengurangi risiko tersebut.
h. Pencapaian Target: Memastikan bahwa tugas dan proyek selesai
sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.
i. Penyelesaian Masalah: Mengatasi hambatan atau masalah yang
muncul dalam mencapai tujuan.

Pemimpin yang fokus pada tugas seringkali efektif dalam mengelola


proyek, memastikan pencapaian hasil yang diinginkan, dan
mempertahankan disiplin dalam tim. Namun, penting bagi mereka untuk
seimbang dengan kebutuhan sosial dan emosional anggota tim agar tetap
menjaga moral dan motivasi dalam jangka panjang.

3. Pemimpin yang partisipatif adalah pemimpin yang mengedepankan


partisipasi dan kolaborasi anggota tim dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan. Mereka mendorong anggota tim untuk terlibat aktif dalam
proses pengambilan keputusan, mendengarkan masukan mereka, dan
memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada perencanaan dan
perubahan. Beberapa perilaku yang mencirikan pemimpin yang partisipatif
meliputi:
a. Mendengarkan dengan Baik: Mampu mendengarkan dengan teliti
anggota tim, memahami ide, pandangan, dan masukan mereka.
b. Pemberian Kesempatan: Memberi kesempatan kepada anggota tim
untuk berbicara, menyampaikan ide, dan berbagai masukan mereka.
c. Kolaborasi: Mendorong kerja sama dan kolaborasi antara anggota tim
dalam mencari solusi dan mengatasi masalah.
d. Menghargai Diversitas Pendapat: Menghargai perbedaan pendapat dan
pandangan dalam proses pengambilan keputusan.
7

e. Pembuatan Keputusan Bersama: Melibatkan anggota tim dalam


pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan tujuan dan
rencana kerja.
f. Pemberian Otonomi: Memberikan ruang untuk anggota tim untuk
mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tugas mereka.
g. Memfasilitasi Diskusi Terbuka: Membuka forum diskusi yang terbuka
di mana anggota tim merasa nyaman berbicara.

Kepemimpinan partisipatif menciptakan iklim kerja yang inklusif dan


memotivasi anggota tim, karena mereka merasa dihargai dan memiliki peran
aktif dalam mencapai tujuan bersama. Ini juga bisa menghasilkan keputusan
yang lebih baik karena memanfaatkan berbagai perspektif dan pengetahuan
yang ada dalam tim.

D. Keuntungan dari model perilaku kepemimpinan


Model perilaku kepemimpinan memiliki sejumlah keuntungan yang
dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Beberapa keuntungannya
meliputi:

1. Peningkatan Kinerja: Pemimpin yang memahami dan mengadopsi model


perilaku yang efektif dapat membantu meningkatkan kinerja tim atau
organisasi. Mereka dapat memotivasi, membimbing, dan mengarahkan
anggota tim dengan lebih baik.
2. Kepemimpinan yang Adaptif: Model perilaku memungkinkan pemimpin
untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan tuntutan. Mereka dapat
menggunakan berbagai gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan yang
ada.
3. Pengembangan Karyawan: Kepemimpinan berbasis perilaku seringkali
fokus pada pengembangan karyawan. Ini dapat membantu dalam
mengasah keterampilan dan kemampuan anggota tim, sehingga mereka
dapat tumbuh dan berkembang.
8

4. Keselarasan dengan Nilai dan Budaya Organisasi: Memiliki model


perilaku yang konsisten dengan nilai dan budaya organisasi dapat
memperkuat identitas dan keselarasan organisasi.
5. Kualitas Keputusan yang Lebih Baik: Melibatkan anggota tim dalam
proses pengambilan keputusan dapat menghasilkan keputusan yang lebih
baik karena memanfaatkan berbagai perspektif dan pengetahuan yang ada.
6. Meningkatkan Moral dan Kepuasan Karyawan: Perilaku kepemimpinan
yang positif dan berorientasi pada karyawan dapat meningkatkan moral
dan kepuasan karyawan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi retensi
dan produktivitas.
7. Mengurangi Konflik: Memahami dan mengelola konflik dengan baik
adalah bagian penting dari model perilaku kepemimpinan. Ini dapat
membantu mengurangi konflik yang merugikan dalam tim atau organisasi.
8. Inovasi dan Kreativitas: Kepemimpinan berbasis perilaku yang
mendukung kreativitas dan inovasi dapat mendorong ide-ide baru dan
perubahan positif dalam organisasi.
9. Peningkatan Komunikasi: Perilaku kepemimpinan yang berfokus pada
komunikasi yang efektif dapat membantu dalam memastikan bahwa pesan
dan arahan disampaikan dengan jelas kepada anggota tim.
10. Kepemimpinan Berkelanjutan: Model perilaku memungkinkan pemimpin
untuk terus mengembangkan dan memperbaiki keterampilan
kepemimpinan mereka seiring waktu, yang mendukung kepemimpinan
yang berkelanjutan.

Penerapan model perilaku kepemimpinan yang tepat dapat membawa


manfaat signifikan bagi pemimpin, tim, dan organisasi secara keseluruhan. Ini
memungkinkan pemimpin untuk menjadi lebih efektif dalam memimpin dan
memengaruhi orang lain menuju pencapaian tujuan bersama.

E. Keterbatasan pendekatan perilaku kepemimpinan


Meskipun model perilaku menunjukkan gaya kepemimpinan dan
mendorong penggunaan gaya kepemimpinan yang berbeda dalam situasi dan
9

kelompok yang berbeda, model ini tidak menentukan gaya kepemimpinan


mana yang akan digunakan dalam keadaan tertentu. Orang-orang dan
lingkungan kerja mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang
manajer secara signifikan. Artinya, tidak ada satu gaya kepemimpinan
sempurna yang dapat diterapkan oleh semua manajer dalam segala situasi.

F. Peran Penting Perilaku Pemimpin Dalam Mencapai Tujuan


Pemerintahan
Perilaku pemimpin memainkan peran penting dalam mencapai tujuan
pemerintah dengan lebih efektif dalam beberapa cara:
1. Motivasi: Pemimpin yang dapat memotivasi bawahan mereka dengan
baik dapat mendorong kinerja yang lebih tinggi. Mereka bisa
menginspirasi staf untuk berkomitmen pada tujuan pemerintah dan tugas
mereka.
2. Komunikasi: Kemampuan pemimpin dalam berkomunikasi dengan jelas
dan efektif sangat penting dalam memastikan pemahaman yang baik di
antara semua pemangku kepentingan. Hal ini membantu mencegah
kebingungan, mengurangi konflik, dan mempercepat implementasi
kebijakan.
3. Pengambilan Keputusan yang Bijaksana: Pemimpin yang berperilaku
bijaksana dan rasional dalam pengambilan keputusan akan menghasilkan
kebijakan yang lebih baik. Mereka mempertimbangkan informasi, risiko,
dan dampak keputusan terhadap masyarakat dan pemerintah.
4. Kepemimpinan Partisipatif: Mendorong partisipasi bawahan dalam
proses pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan merupakan
perilaku yang efektif dalam mewujudkan kebijakan yang lebih akurat dan
diterima oleh masyarakat.
5. Pengelolaan Konflik: Pemimpin yang mampu mengelola konflik dengan
baik dapat menghindari gangguan dan ketegangan yang merugikan.
Mereka bisa membantu menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara
yang memajukan tujuan pemerintah.
10

6. Adaptasi Terhadap Situasi: Pemimpin yang mampu beradaptasi dengan


berbagai situasi, termasuk perubahan politik, ekonomi, atau sosial, akan
lebih efektif dalam menjaga keseimbangan dan kelangsungan
pemerintahan.
7. Pengaruh pada Budaya Organisasi: Perilaku pemimpin memiliki dampak
besar pada budaya organisasi pemerintah. Budaya yang mendukung
inovasi, akuntabilitas, dan pelayanan yang baik dapat mempercepat
pencapaian tujuan pemerintah.

Penting untuk dicatat bahwa dalam pemerintahan, tugas pemimpin tidak


hanya mencakup pencapaian tujuan, tetapi juga melayani kepentingan
masyarakat. Oleh karena itu, perilaku pemimpin harus selaras dengan nilai-
nilai moral dan etika yang mengatur tugas-tugas pemerintah. Dengan perilaku
yang baik, pemimpin dapat membantu mencapai tujuan pemerintah dan
memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi kepemimpinan menurut teori perilaku adalah
bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dan dikembangkan melalui
pemahaman dan penggunaan prinsip-prinsip perilaku yang efektif. Teori
perilaku menekankan pentingnya perilaku pemimpin dalam mempengaruhi
anggota tim dan mencapai tujuan organisasi. Dalam teori ini, kepemimpinan
bukanlah sifat bawaan, tetapi dapat dikembangkan melalui pembelajaran dan
pengalaman. Selain itu, teori perilaku juga menekankan pentingnya adaptasi
kepemimpinan terhadap situasi yang berbeda, sehingga pemimpin harus
mampu mengubah perilakunya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
anggota tim serta tuntutan tugas yang dihadapi.

B. Saran
Mungkin hanya itu materi yang kami dapat sampaikan, diharapkan teman
teman dapat memahami materi kami. Adapun ketidaksempurnaan dari
makalah kami mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik tuhan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://uk.indeed.com/career-advice/career-development/behavioural-leadership

https://www.ruangkerja.id/blog/teori-kepemimpinan#:~:text=Pengertian%20Teori

%20Kepemimpinan%20Perilaku,dikembangkan%20melalui%20pelatihan%20dan

%20pengalaman

Anda mungkin juga menyukai