Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Yang Telah Diberikan Oleh Dosen


Pembimbing”
OLEH:
ARIF KURNIAWAN

IRMA

SUSAN

Dosen pembimbing : Aswan, S.Ag, MM


Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PAI
Semester : VII (TUJUH)

INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL-ULUM


ASAHAN – KISARAN
TP.2021 – 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat,taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis makalah ini dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkaan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang mana berkat beliaulah kita bisa
berada di Dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing dan


juga rekan-rekan yang ikut berpartisipaasi dalam proses pembuatan makalah ini
yang mana makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN.

Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi sahabat-sahabat mahasiswa/i khususnya di IAIDU Kisaran dan
mudah-mudahan dapat dijadikan sumber ilmu dan menambah wawasan bagi para
pembacanya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun bahasan materi pada


makalah ini terdapat banyak kekurangan, dengan senang hati kami menanti kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini.Akhir
kata,semoga Rahmat Allah SWT dan berkahnya senantiasa tercurah kepada kita.

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Teori Situasional..........................................................................................4
B. Teori Jalur Tujuan Kepemimpinan (Path Goal Theory Of Leadership)…..5
C. Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional................................. 6
D. kepemimpinan pendidikan...........................................................................8
E. manajemen pendidikan……………………………………………………9

BAB III PENUTUP........................................................................................... ..11


Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan dipandang sangat penting karena dua hal: pertama, adanya
kenyataan bahwa penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit,
instansi atau organisasi; kedua, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa salah
satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah
kepemimpinan, mencakup proses kepemimpinan pada setiap jenjang organisasi,
kompetensi dan tindakan pemimpin yang bersangkutan

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan


untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan
mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus
dilaksanakannya. Semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi
pemimpin, akan semakin besar potensi kepemimpinan yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori situasional
2. Apa pengertian teori jalur kepemimpinan (path goal theory)
3. Apa pengertian kepemimpinan transformasional dan transaksional
4. Apa pengertian kepemimpinan pendidikan dan manajemen
pendidikan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian teori situasional
2. Untuk mengetahui pengertian teori jalur kepemimpinan (path goal
theory)
3. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan transformasional dan
transaksional
4. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan pendidikan dan
manajemen pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Situasional
Teori ini yang memandang bahwa kepemimpinan sangat bergantung pada
situasi. Teori ini tidak melihat kepemimpinan dari sudut pandang yang bersifat
psikologis dan sosiologis, tetapi juga berdasarkan ekonomi dan politik. Menurut
konsep ini, kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of
the situation).1
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri
kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu
ialah sebagai berikut:2
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
2. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
3. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
4. Norma yang dianut kelompok
5. Rentang kendali
6. Ancaman dari luar organisasi
7. Tingkat stress
8. Iklim yang terdapat dalam organisasi
Efektifitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan "membaca"
situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dan
mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan
dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku
tertentu karena tuntutan situasi tertentu.

1
Beni Ahmad Saebani, dkk. Kepemimpinan. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA. 2014. Hal
120.
2
Jerry H. Makawimbang. Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu. Bandung: ALFABETA.
2012. Hal 14.

5
Resistensi atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan  sebelumnya
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkin
setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan tunggal untuk
segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah
anggotanya semakin besar. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada
pendapat  bahwa dalam menghadapi situasi yang berbeda diperlukan gaya
kepemimpin yg berbeda-beda pula.

B. Teori Jalur Tujuan Kepemimpinan (Path Goal Theory Of Leadership)


Teori path goal dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja
bawahannya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans dan House. House
memformulasikan teori ini dengan versi yang lebih teliti dengan menyertakan
variael situasional. teori tersebut semakin dimurnikan oleh beberapa penulis.
Menurut model ini, pemimpin efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi para pengikut, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebgai
path goal karena terfokus pada bagaimana pemimpin mepengaruhi persepsi dari
pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Dasar dari path goal adalah teori motivasi
ekspektasi. Teori dari Parh Goal menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah
pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada bawahan dan membuat
imbalan tersebut dalam satu kesatuan dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan
spesifik.
Perkembangan awal teori Parh Goal menyebutkan empat gaya perilaku
spesifik dari seorang pemimpin meliputi direktif, suportif, partisipatif dan
berorientasi pencapaian dan tiga sikap bawahan meliputi kepuasan kerja,
penerimaan terhadap pimpinan, dan harapan mengenai hubungan antara usaha-
kinerja-imbalan. Model kepemimpinan Path Goal menyatakan pentingnya
pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan
pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori
motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert

6
Hoase yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai
situasi.

C. Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional

Kepemimpinan transformasional adalah suatu proses, yaitu pemimpin dan


pengikutnya saling merangsang diri satu sama lain untuk penciptaan level yang
tinggi dari moralitas dan motivasi yang dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi
mereka. Gaya kepemimpinan semacam ini akan mampu membawa kesadaran para
pengikut (followers) dengan memunculkan ide- ide produktif, hubungan yang
sinergikal, kebertanggungjawaban, kepedulian edukasional, cita- cita bersama dan
nilai- nilai moral (moral values).Kepemimpinan ini merupakan jenis
kepemimpinan yang menekankan pentingnya sistem nilai untuk meningkatkan
kesadaran pengikut serta mampu mengerakkan pengikut untuk terlibat aktif dalam
proses perubahan.3 Oleh karena itu, pemimpin transformasional biasanya memiliki
kepribadian yang kuat sehingga mampu membangun ikatan emosional pengikut
untuk mewujudkan tujuan ideal institusi.
Kepemimpinan transformasional menurut para ahli didefinisikan sebagai
gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan yang mendorong
semua unsur atau elemen sekolah (guru,siswa, pegawai/staf, orang tua siswa,
masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values
system) yang luhur, sehingga semua unsur yang ada di sekolah tersebut bersedia
untuk berpartisipatif secara optimal dalam mencapai visi sekolah. Kepemimpinan
ini memperhatikan nilai-nilai kolektif umum seperti kebebasan, kesamaan,
komunitas, keadilan, dan persaudaraan.sehingga mengundang perhatian orang
pada tujuan pokok organisasi. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya
bergantung pada kebijaksanaan yang diterapkan kepala sekolah terhadap seluruh
personel sekolah.4

3
Sudarwan Danim, Menjadi Komunitas Pembelajar (Kepemimpinan Transformasional Dalam
Komunitas Organisasi Pembelajaran), ( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2005), hlm.58.
4
Nawawi, Hadari dan Hadari, Martini, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2004), hlm. 29

7
Untuk menjadi pemimpin transformasional, harus melakukan tugasnya
melalui dua ciri yakni sebagai berikut:5
1.      Membangaun kesadaran pengikutnya akan pentingnya semua pihak untuk
mengembangkan, dan perlu semua pihak harus berkerja keras untuk
meningkatkan produktivitas organisasi.
2.      Mengembangkan komitmen berorganisasi dengan menegembangkan kesadaran
ikut memiliki organisasi (sense of belogin), kesadaran ikut bertanggungjawab
menjaga keutuhan dan kehidupan organisasi, serta berusaha memelihara dan
memajukan organisasi (sens of responsibility).
Kepemimpinan Transaksional mendasarkan pada asumsi bahwa kepemimpinan
merupakan kontrak sosial antara pemimpin dan para pengikutnya. Pemimpin dan
para pengikutnya merupakan pihak-pihak yang independen yang masing-masing
mempunyai tujuan, kebutuhan dan kepentingan sendiri. Sering tujuan, kebutuhan
dan kepentingan tersebut saling bertentangan sehingga mengarah ke situasi
konflik. Misalnya, di perusahaan sering tujuan pemimpin perusahaan dan tujuan
karyawan bertentangan sehingga terjadi peerselisihan industrial.
Dalam teori kepemimpinan ini hubungan antara pemimpin dan para pengikutnya
merupakan hubungan transaksi yang sering didahului dengan negosiasi tawar
menawar. Jika para pengikut memberikan sesuatu atau melakukan sesuatu untuk
pemimpinnya, pemimpin juga akan memberikan sesuatu kepada para
pengikutnya. Jadi seperti ikan lumba-lumba di Ancol yang akan meloncat jika
pelatihnya memberikan ikan. Jika pelatihnya tidak memberikan ikan, lumba-
lumba tidak akan meloncat.
Prinsip dasar teori kepemimpinan transaksional adalah:
1. Kepemimpinan merupakan pertukaran sosial antara pemimpin dan para
pengikutnya.
2. Pertukaran tersebut meliputi pemimpin dan pengikut serta situasi ketika
terjadi pertukaran.
3. Kepercayaan dan persepsi keadilan sangat esensial bagi hubungan
pemimpin dan para  pengikutnya.

5
Ibid

8
4. Pengurangan ketidak pastian merupakan benefit penting yang disediakan
oleh pemimpin.
5. Keuntungan dari pertukaran sosial sangat penting untuk mempertahankan
suatu hubungan sosial.
Untuk lebih memahami kepemimpinan transaksional, Nawawi menjelaskan
karakteristik dari kepemimpinan itu sebagai berikut:6
1. Kepemimpinan ini cenderung kharismatik, melalui perumusan visi dan
misi secara jelas, menanamkan kebanggaan pada organisasi dan
pemimpin, memperoleh penghargaan, dukungan dan kepercayaan dari
bawahan.
2. Kepentingan ini mengutamakan inspirasi, yang mencakup
mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan lambang-
lambang dan slogan-slogan untuk memfokuskan usaha mengungkapkan
sesuatu yang penting secara sederhana.
3. Kepemimpinan ini memiliki kemampuan memberikan rangsangan
intelektual, menggalakkan penggunaan kecerdasan, membangun organisasi
belajar, mengutamakan rasionalitas, dan melakukan pemecahan masalah
secara teliti.
Kepemimpinan ini memberikan pertimbangan yang diindividualkan, memberi
perhatian secara pribadi, memperlakukan bawahan secara individual,
menyelenggarakan pelatihan dan menasehati.
Dari pengertian tersebut secara sederhana Kepemimpinan Transaksional dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin  dalam menggerakkan
anggotanya dengan menawarkan imbalan / akibat terhadap setiap kontribusi yang
diberikan oleh anggota kepada organisasi.7

6
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA 2003,Hlm,126

7
Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M,T, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4,
Jakarta Timur: PT Bumi Aksara, 2013, hlm. 304.

9
D. Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan


pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah
kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan
penuh rasa kebebasan
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta
dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan memjelaskan tujuan
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu
membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian
menetapkan prosedur mana yang paling efektif dan efisien
4. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama
dengan kelompok
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan
mempertahankan eksistensi organisasi

E. Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan


pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya.Atau definisi manajemen pendidikan yang lainnya yaitu merupakan
suatu bentuk kerjasama antar pihak-pihak pendidikan demi pencapai target
pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya. Yang menjadi tujuan umum dalam
manajemen pendidikan adalah melaksanakan pembentukan kepribadian pelajar

10
yang berdasarkan dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat
perkembangan maupun perbaikan untuk usia pendidikan.
Fungsi manajemen Pendidikan meliputi :
Perencanaan,Pengorganisasian ,Pengarahan dan Pengawasan.8
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan
yang hendak dicapai mendapat hasil yang maksimal.
2. Fungsi Pengorganisasian
Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan islam akan dapat berjlan
lncar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang
mendesain perjalanan organisasi yaitu, kebebasan, keadilan dan musyawarah.
3. Fungsi pengarahan
Pengarahan adalah suatu proses meberi bimbingan kepada rekan kerja
sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja
secara efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Fungsi Pengawasan
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan
operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya.

8
Ibid, hal. 306

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori situasional yang memandang bahwa kepemimpinan sangat


bergantung pada situasi. Teori ini tidak melihat kepemimpinan dari sudut
pandang yang bersifat psikologis dan sosiologis, tetapi juga berdasarkan
ekonomi dan politik. Menurut konsep ini, kepemimpinan dipandang sebagai
suatu fungsi dari situasi (function of the situation).

Teori dari Parh Goal menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah


pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada bawahan dan
membuat imbalan tersebut dalam satu kesatuan dengan pencapaian bawahan
terhadap tujuan spesifik.

Kepemimpinan transformasional adalah suatu proses, yaitu pemimpin dan


pengikutnya saling merangsang diri satu sama lain untuk penciptaan level
yang tinggi dari moralitas dan motivasi yang dikaitkan dengan tugas pokok
dan fungsi mereka.

Kepemimpinan transformasional menurut para ahli didefinisikan sebagai


gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan yang
mendorong semua unsur atau elemen sekolah (guru,siswa, pegawai/staf, orang
tua siswa, masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas dasar sistem
nilai (values system) yang luhur, sehingga semua unsur yang ada di sekolah
tersebut bersedia untuk berpartisipatif secara optimal dalam mencapai visi
sekolah.

Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan


pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.

12
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, Beni, 2014, kepemimpinan, Bandung : CV. Pustaka Setia

Danim, Sudarwan, 2005, Menjadi Komunitas Pembelajar (Kepemimpinan


Transformasional Dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran), Jakarta:
Sinar Grafika Offset

H. Mawakimbag, Jerry, kepemimpinan pendidikan yang bermutu, 2012, Bandung


: Alfabeta

Hadari, Nawawi, 2014, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Mulyasa, 2003,  Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya

Usman, Husaini, 2013, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4,
Jakarta Timur: PT Bumi Aksara

14

Anda mungkin juga menyukai