Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kepemimpinan Strategi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag

Disusun Oleh :

Fenti Intan Cahyani


( 2203038005 )

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Atas rahmat serta hidayahnya yang mana
telah memudahkan urusan kita semua, sehingga penyusun dapat dimudahkan
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat serta salam tercurah
limpahkan kepada junjungan kami Nabi Agung Muhammad SAW. Keluarga,
sahabat, dan kita selaku umatnya. Makalah ini membahas tentang Konsep Dasar
Pemimpin dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.

Tidak lupa Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada Prof. Dr.


H. Fatah Syukur, M.Ag. sebagai dosen mata kuliah Kepemimpinan Strategi
Pendidikan Islam yang tidak henti-hentinya membimbing kami dalam proses
pembelajaran. Penyususn menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali
kekurangan , maka dari itu kritik serta saran sangat penyusun harapkan . semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para akademisi dan masyarakat luas.

Semarang, 1 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Konsep Dasar Pemimpin dan Kepemimpinan Pendidikan Islam ................ 3
B. Teori-Teori Kepemimpinan dalam Pendidikan .......................................... 13
C. Pengaruh Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam ................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 20
PENUTUP ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan terjemahan dari kata leadership yang
berasal dari kata leader memiliki arti pemimpin.1 Kepemimpinan
mempunyai arti yang beragam, para peneliti biasanya mendefinisikan
kepemimpinan sesuai dengan perspektif individual dan aspek dari
fenomena yang paling menarik perhatian mereka.
Kepemimpinan menurut Robbins adalah kemampuan untuk
memengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh secara formal, yaitu
dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya dalam
suatu organisasi.2 Kepemimpinan memiliki peran sentral dalam sebuah
organiasi, sebuah organisasi tidak akan lepas dari kinerja seorang
pemimpin untuk menggerakkan potensi yang ada di dalam organisasi
tersebut. Begitu pula dengan lembaga pendidikan Islam yang juga
termasuk dalam sebuah organisasi.
Kepemimpinan pendidikan Islam merupakan cara yang dilakukan
pemimpin dalam memengaruhi, menggerakkan, memberi motivasi dan
mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan
pendidikan agar lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan yang dijalankan sesuai dengan kaidah-
kaidah Islam.3 Dalam Islam kepemimpinan merupakan hal yang penting
sehingga dalam penerapannya seorang pemimpin memiliki aturan-aturan
yang sangat komplek dalam menjalankan suatu sistem kepemimpinan
dalam berbagai hal, baik dalam perorangan, maupun kelompok. Dalam

1
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 83
2
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 83
3
Muhammad Yani, “Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam”,
Al-Hikmah: Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam 3 (2021): 160

1
konteks pendidikan Islam, fungsi kepemimpinan sangat penting karena
seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, menggerakkan dan
membimbing untuk tercapainya visi-misi pendidikan Islam yaitu
mewujudkan kholifah fil ard yang bertaqwa.
Dari latar belakang yang telah penulis paparkan, dalam penulisan
makalah ini penulis bermaksud membahas tentang “konsep dasar
pemimpin dan kepemimpinan pndidikan Islam”, yang di dalamnya juga
berusaha dibahas mengenai konsep dasar, teori-teori, dan pengaruh
kepemimpinan dalam pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada pendahuluan di atas, maka ada beberapa
pokok yang menjadi perhatian untuk diteliti yaitu:
1. Bagaimana konsep dasar pemimpin dan kepemimpinan dalam
pendidikan Islam?
2. Apa saja teori-teori yang menjelaskan tentang kepemimpinan?
3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan dalam pendidikan Islam?

C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu:
1. Mengetahui dan menganalisis konsep dasar pemimpin dan
kepemimpinan dalam pendidikan Islam.
2. Mengetahui dan menganalisis teori-teori yang menjelaskan tentang
kepemimpinan.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dalam
pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pemimpin dan Kepemimpinan Pendidikan Islam

1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pendidikan Islam


Secara etimologi, istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar
pimpin yang memiliki arti bimbing atau tuntun. Dari kata pimpin,
lahirlah kata kerja memimpin yang artinya membimbing atau
menuntun.4 Sedangkan pimpinan atau pemimpin merupakan
jabatannya yang sedang diemban.
Kepemimpinan didefinisikan berdasarkan kaitannya dengan ciri-
ciri individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, hubungan
peran, tempatnya pada suatu posisi administrasi, serta persepsi orang
lain mengenai keabsahan dari pengaruh. Sehingga istilah dan definisi
tentang kepemimpinan sangat beragam berdasarkan pesrspektif dan
fenomena yang ditemukan oleh para peneliti. Menurut Imam Machali
dan Ara Hidayat mengutip dari Robbins kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memengaruhi sekelompok anggota agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh
secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang
didudukinya dalam suatu organisasi.5 Menurut L. Daft yang dikutip
oleh Ilfi Nurdina kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan.6 Kepemimpinan
merupakan suatu proses untuk memengaruhi dan memberi aspirasi
serta mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.7 Berdasarkan dari beberapa penjelasan
tersebut, maka pengertian kepimimpinan adalah sebuah kemampuan

4
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 83.
5
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 83.
6
Ilfi Nurdiana, Islamic Leadership, (Malang: Uin Malik Press, 2020), 3.
7
Imam Gunawan & Djum Djum Noor Benty, Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar
Praktik, (Bandung: Alfabeta, 2021)Cet. II, 541.

3
yang dimiliki oleh seseorang untuk memengaruhi, mengarahkan, dan
memerintah dalam sebuah kelompok organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Studi mengenai kepemimpinan telah banyak dilakukan dalam
beberapa riset termasuk juga pada lembaga pendidikan Islam.
Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.8 Pendidikan pada
masa nabi dilakukan dengan cara menyampaikan seruan dengan
berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih
keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan
yang mendukung pelaksanan ide pembentukan pribadi muslim itu,
pengertian tersebut telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian
sekarang ini. Menurut Hasan Langgulung pendidikan Islam adalah
suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan,
mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan
dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat.9 Dari pengertian mengenai pendidikan Islam diatas, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah pembentukan setiap
insan untuk menjadi pribadi yang memiliki akhlakul karimah dapat
mengamalkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keIslaman dalam
kehidupan.
Kepemimpinan pendidikan sangat berperan dalam mengarahkan
dan menggerakkan organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Menurut saunders kepemimpinan pendidikan merupakan
8
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, Ayat (1).
9
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al
Ma’arif,2001),94.

4
setiap tindakan yang dilakukan terhadap fasilitas pendidikan untuk
meraih prestasi dari sasaran pendidikan yang telah ditentukan.10
Tindakan yang dilakukan dalam kepemimpinan pendidikan ini berupa
proses pengelolaan yang mencakup sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya seperti sarana prasarana, kurikulum, dan lain sebaginya.
Kepemimpinan pendidikan Islam adalah cara yang dilakukan
pemimpin dalam memengaruhi, menggerakkan, memberi motivasi dan
mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar
pelaksanaan pendidikan dapat lebih efisien dan efektif dalam mencapai
tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan yang dijalankan
sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.11 Pemimpin sebagai top leader di
lembaga pendidikan Islam yaitu kepala madrasah di lingkup madrasah
bukan hanya sebagai sebuah simbol, melainkan juga harus mampu
mengatur dan memanajemen atau bahkan diatur atau dimanajemen.
Selain itu, harus mengerti bagaimana melayani dan menata sesuatu
dengan baik dan teratur dalam lembaga pendidikan Islam terutama
yang menyangkut organisasi di lembaga tersebut.12 Dalam kata lain
Kepala madrasah merupakan pemimpin dalam satuan pendidikan
Islam yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi, serta
menggerakkan para pendidik dan tenaga pendidikan di dalam lembaga
pendidikan madrasah.Lembaga pendidikan Islam, memiliki peran
fungsi pemimpin yang penting dalam mewujudkan visi misi
kelembagaan, khususnya dalam pengembangan mutu lembaga,
meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dan juga daya saing
dalam berbagai bidang. Pemimpin pendidikan harus memiliki beberapa
karakeristik yang menyatu dalam dirinya baik secara pribadi, maupun
sosial. Karakteristik yang harus dimiliki oleh kepemimpinan

10
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 85
11
Muhammad Yani, “Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam”,
Al-Hikmah: Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam 3 (2021):160.
12
Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori dan Praktik,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 102.

5
pendidikan Islam juga lebih kepada bagaimana karakteristik yang telah
di cerminkan oleh baginda kita Nabi Muhammad SAW. Yakni
memiliki sifat shidiq, amanah, tablig, dan fathanah.
2. Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam
Secara umum karakteristik pemimpin pendidikan menurut
perspektif pendidikan Islam adalah sama dengan karakteristik yang
dituntut dalam pendidikan pada umumnya, sebagai mana yang telah
diuraikan terdahulu, maksudnya pendidikan Islam tidak menolak
semua sifat atau karakteristik yang telah ditawarkan oleh para ahli
pendidikan tersebut, karena apa yang ditawarkan tersebut semuanya
sesuai dengan pendidikan Islam.13 Adapun karakteristik yang harus
dimiliki oleh pemimpin pendidikan Islam yang mengacu pada
karakteristik yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Adalah sebagai
berikut
a. Mempunyai Karakter Shiddiq (Jujur)
Kepemimpinan yang mengedepankan integritas moral (akhlak),
satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis.
Sifat jujur merupakan nilai- nilai transendental yang mencintai
dan mengacu kepada kebenaran yang datangnya dari Allah swt.
(shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Perilaku
pemimpin yang shiddiq (shadiqun) selalu mendasarkan pada
kebenaran dari keyakinannya, jujur dan tulus, adil, serta
menghormati kebenaran yang diyakini pihak lain yang
mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri atau
pihaknya paling benar.14 Sifat shiddiq dalam hubungannya
dengan kepemimpinan pendidikan bisa dikatakan sebagai hal
yang penting, karakter shiddiq yang dimiliki oleh pemimpin
suatu madrasah pendidikan dapat jauh dari kebobrokan karena

13
Muhammad Yani, “Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam”,
Al-Hikmah: Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam 3 (2021): 162
14
Anisa Afifah, ”Kepemimpinan Pendidikan Islam”, Attanwir Jurnal Kajian Keislaman Dan
Pendidikan 12 (2020): 29-30

6
pemimpin yang membiasakan sifat jujur dan adil akan
mendapat kepercayaan dari anggotanya, sehinggga angota
dapat bekerja tanpa adanya kecurigaan dan dapat bekerja
dengan semangat yang lebih.
b. Mempunyai Karakter Amanah ( Dapat Dipercaya)
Kepemimpinan profetik mengahadirkan nilai-nilai
bertanggungjawab, dapat dipercaya, dapat diandalkan, jaminan
kepastian dan rasa aman, cakap, profesional dalam
melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karakter
tanggungjawab, terpercaya atau trustworthy (amanah) adalah
sifat pemimpin yang senantiasa menjaga kepercayaan (trust)
yang diberikan orang lain.15 Aspek amanah jika dikaitkan
dengan kepemimpinan efektif di lembaga pendidikan dapat
dikolaborasikan dengan kepimimpinan pendidikan di lembaga
pendidikan yang efektif. Dapat digambarkan bahwa seorang
pemimpin lembaga pendidikan efektif merupakan pemimpin
pendidikan yang mempunyai amanah meningkatkan prestasi
lembaga pendidikan. Yaitu, dengan menujukkan
kemampuannya dalam mengelola komponen-komponen
lembaga pendidikan, mulai dari sumber daya manusia (guru,
tenaga administratif, dan peserta didik) dan sumber daya lain
(sarana prasarana, pendanaan, dan lingkungan) sebagai
komponen untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan
standar proses pendidikan.16 Karakter amanah seharusnya
dimiliki oleh seorang pemimpin, sebagaimana yang telah
dicerminkan oleh Rasulullah SAW. Karakter amanah yang
dimiliki oleh pemimpin jika diterapkan dalam pendidikan akan
memberikan keberhasilan pada madrasah yang dipimpin.

15
Anisa Afifah, ”Kepemimpinan Pendidikan Islam”, Attanwir Jurnal Kajian Keislaman dan
Pendidikan 12 (2020): 29-30
16
Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori dan Praktik,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),89.

7
c. Mempunyai Karakter Tabligh (Menyampaikan)
Kepemimpinan profetik menggunakan kemampuan komunikasi
secara efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh
ke depan. Seorang pemimpin itu memerlukan kemampuan
komunikasi dan diplomasi dengan bahasa yang mudah
dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh). Sosok
pemimpin (seperti karakter Nabi dan Rasul) bahasanya sangat
berbobot, penuh visi dan menginspirasi orang lain.17 Dalam
kepemimpinan pendidikan Islam jika dikaitkan dengan karakter
tabligh, dapat diterapkan oleh pemimpin dengan cara
memberikan motivasi terhadap anggota atau staf kependidikan
sehingga dalam madrasah pendidikan yang dipimpinnya akan
berjalan dengan optimal. .
d. Mempunyai Karakter Fathanah (Cerdas)
Kepemimpinan profetik itu mempunyai kecerdasan, baik
intelektual, emosional maupun spiritual, kreativitas, peka
terhadap kondisi yang ada dan menciptakan peluang untuk
kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas, kompeten, dan
profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah
nabi adalah pemimpin pembelajar, mampu mengambil
pelajaran/hikmah dari pengalaman, percaya diri, cermat,
inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran, berkomitmen pada
keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta sadar
bahwa yang dijalankan adalah untuk mewujudkan suatu cita-
cita bersama yang akan dicapai dengan cara-cara yang etis.18
Karakter fathanah yang diterapkan dalam kepemimpinan
pendidikan otomatis dalam suatu madrasah atau lembaga
pendidikan dapat berjalan dengan yang diinginkan karena dengan

17
Anisa Afifah, ”Kepemimpinan Pendidikan Islam”, Attanwir Jurnal Kajian Keislaman dan
Pendidikan 12 (2020): 29-30
18
Anisa Afifah, ”Kepemimpinan Pendidikan Islam”, Attanwir Jurnal Kajian Keislaman dan
Pendidikan 12 (2020): 30

8
adanya pemimpin yang cerdas dapat memahami tentang
bagaimana organisasi yang dipimpinnya, sehingga dalam
menyelesaikan masalah, pemimpin dapat mengetahui tindakan
yang perlu diambil.
3. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan Islam
Fungsi kepemimpinan madrasah memiliki dua dimensi, yaitu
dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan
dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, dan dimensi yang berkenaan
dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin
dalam melaksanakan tugas-tugas pokok lembaga pendidikan. Fungsi
kepemimpinan pendidikan Islam mencakup tujuh fungsi pokok yaitu
educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, dan
motivator.19
a. Kepala Madrasah Sebagai Pendidik (Educator)
Pendidik (educator) adalah orang yang mempunyai tanggungjawab
terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik
agar mencapai tingkat kedewasaan sebagaimana tujuan pendidikan.
Pada dasarnya kepala madrasah adalah pendidik yang mendapat
tugas tambahan sebagai kepala madrasah. Karena itu, kepala
madrasah sebagai pendidik tidak dapat lepas dari tugas utamanya
yaitu mendidik.20 Seorang kepala madrasah memiliki tugas utama
sebagai pendidik, membimbing peserta didik dalam
mengembangakan ilmu pengetahuan.
b. Kepala Madrasah Sebagai Manajer (Manager)
Kepala madrasah sebagai manajer memiliki tugas dan
tanggungjawab dalam merencanakan, mengorganisasi, dan
mengontrol sumber-sumber madrasah yang ada untuk

19
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori Dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 109
20
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori Dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 109

9
melaksanakan program pendidikan secara efektif dan efisien.21
Kepala sekolah harus mampu menghadirkan inspirasi dan ide
pembaharuan, sehingga program sekolah yang dijalankan
senantiasa aktual atau mutakhir.22 Sebagai manajer kepala
madrasah memiliki tanggungjawab penuh untuk pengambilan
keputusan, karena atas perannya sebagai manajer di madrasah
dituntut untuk mampu mengadakan prediksi masa depan madrasah,
melakukan inovasi, menciptakan strategi atau kebijakan, menyusun
perencanaan, menemukan sumber-sumber pendidikan dan
menyediakan fasilitas pendidikan, dan mampu melakukan
pengendalian atau kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan.
Pengambilan keputusan merupakan fungsi terpenting bahkan bisa
dikatakan utama oleh seorang pemimpin.
c. Kepala Madrasah Sebagai Administrator
Kepala madrasah sebagai administrator memiliki tugas diantaranya
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, pengawasan terhadap bidang yang menunjang
pendidikan seperti kurikulum, kesiswaan, kantor, kepegawaian,
perlengkapan, keuangan, dan perpustakaan. Dengan demikian
kepala madrasah sebagai administrator harus menjalankan seluruh
kegiatan administrasi madrasah, dan bertanggungjawab atas
terlaksananya seluruh kegiatan administrasi di madrasah.23 Tugas
administrasi kepala sekolah sangatlah penting, jika kepala
madrasah tidak mampu menguasai administrasi pendidikan dengan
baik maka lembaga madrasah yang dipimpinnya tidak dapat
berjalan dengan lancar. Maka dari itu, agar tujuan pendidikan dapat

21
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori Dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 110
22
Imam Gunawan & Djum Djum Noor Benty, Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar
Praktik, (Bandung: Alfabeta, 2021)Cet. II, 256.
23
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 110-
111

10
tercapai dengan baik, maka kepala madrasah harus memahami
betul tentang administrasi pendidikan madrasah.
d. Kepala Madrasah Sebagai Supervisor
Supervisi pendidikan adalah usaha meningkatkan kompetensi dan
kemampuan profesional guru dalam upaya mewujudkan proses
pembelajaran yang lebih baik melalui cara-cara mengajar yang
lebih baik yang pada akhirnya berdampak kepada peningkatan
hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini seseorang yang
melakukan tugas-tugas supervisi disebut dengan supervisor. Fungsi
dan tugas supervisor madrasah adalah sebagai :
1) Peneliti, supervisor dituntut untuk mengenal, memahami,
mengidentifikasi masalah-masalah pengajaran dan juga
sebab-sebab yang mempengaruhinya.
2) Konsultan, supervisor hendaknya dapat membantu guru
dalam mengelola proses pembelajaran.
3) Fasilitator, super visor harus mengusahakan agar sumber-
sumber profesioanal guru seperti buku dan alat
pembelajaran lainnya dapat dengan mudah didapatkan,
sehingga dapat meningkatkan kualitas seta mutu
pendidikan.
4) Motivator, sepervisor hendaknya bisa membangkitkan
semangat dan memotivasi guru untuk terus berprestasi.
Supervisor mendorong guru untuk mempraktikkan
gagasan-gagasan inovatif yang dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
5) Pelopor pembaruan, supervisor hendaknya mempunyai
inisiatif dan prakarsa perbaikan. Mendorong guru untuk

11
melakukan pembaruan-pembaruan pengetahuan dan metode
pembelajaran.24
Kepala sekolah sebagai supervisor pembelajaran mempunyai peran
yang sangat strategis untuk meningkatkan kompetensi profesional
guru sebagai salah satu tugas kepemimpinannya yaitu sebagai
supervisor alam memajukan pendidikan melalui pembelajaran.25
Kepala madrasah sebagai supervisor harus mampu melakukan
peran-peran supervisi pada seluruh kegiatan yang ada di madrasah,
dan melakukan kontrol agar seluruh kegiatan pembelajaran dapat
berjalan secara efektif, efisien, dan produktif.
e. Kepala Madrasah Sebagai Leader
Kepala Madrasah sebagai pemimpin madrasah memiliki
tanggungjawab untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang
ada di madrasah sehingga melahirkan etos kerja dan produktivitas
yang tinggi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, kepala madrasah dalam menjalankan fungsi
kepemimpinannya harus menetapkan garis besar kebijakan-
kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan operasional, dan kepala
madrasah bertanggungjawab penuh terhadap terlaksananya seluruh
kebijakan tersebut.26 Sebagai leader atau pemimpin, kepala
sekolah memiliki tanggungjawab dalam keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan melalui upaya menggerakkan anggota
(pendidik dan tenaga kependidikan) ke arah pencapaian tujuan
pendidikan di lembaga madrasah yang dipimpinnya.

24
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 110-
111
25
Daryanto & Tutik Rachmawati, Supervisi Pembelajaran Inspeksi Meliputi: Controling,
Correcting, Judging, Directing, Demonstration, (Yogjakarta: Penerbit Gava Media, 2015),143
26
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),111

12
B. Teori-Teori Kepemimpinan dalam Pendidikan
Banyak studi yang dilakukan mengenai kepemimpinan, dan hasilnya
adalah berupa rumusan, konsep, dan teori kepemimpinan. Berikut teori-
teori kepemimpinan menurut Imam Machali dan Ara Hidayat yang dikutip
dari Kartini Kartono dari G.R. Terry27:
1. Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis
Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah, paksaan, dan
tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Pemimpin
melakukan pengawasan secara ketat, agar semua pekerjaan
berlangsung secara efisien. Pememimpin tersebut pada dasarnya
hanya mau berperan sebagai pemain tunggal dan berambisi untuk
merajai situasi. Pemimpin seperti ini biasa disebut autokrat keras,
pemimpin yang memiliki sifat tepat, seksama, sesuai dengan prinsip
namun keras dan kaku. Pemimpin tidak akan mendelegasikan
otoritasnya. Pemimpin hanya akan bersikap baik terhadap anggota
yang patuh serta loyal, dan sebaliknya pemimpin ini akan bertindak
keras dan kejam terhadap anggota yang membangkang atau
melawan.28 Pemimpin otokratis ini akan melaksanakan pekerjaan
dengan bekerja keras, teliti, dan bekerja menururt aturan yang telah
ditetapkan secara ketat serta seluruh instruksinya harus dituruti oleh
para anggota.
2. Teori Psikologis
Teori ini menyatakan fungsi pemimpin adalah menumbuhkan dan
mengembangkan sistem motivasi terbaik untuk merangsang kesediaan
bekerja para pengikut dan anak buah. pemimpin merangsang anggota
agar para anggota mau bekerja, guna mencapai sasaran-sasaran
organisasi maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi. Maka,
pemimpin yang mampu memotivasi orang lain akan sangat

27
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),87
28
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),87

13
mementingkan aspek-aspek psikis manusia, seperti pengakuan
(recognizing), martabat, status sosial, kepastian emosional,
memperhatikan keinginan dan kebutuhan pegawai (tenaga pendidik
29
dan kependidikan). Dalam teori psikologis ini terdapat fungsi
pengelolaan berupa motivating oleh pemimpin kepada para anggota,
karena sebagian besar yang dikeola dalam sebuah organisasi adalah
manusia yang memiliki rasa, akal, dan keinginan. Adanya kebutuhan
untuk dihargai sebagaimana manusia bukan benda.
3. Teori Sosiologis
Kepemimpinan diangap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan antar
relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap
konflik organisatoris antara para pengikutnya. Agar tercapai
kerjasama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dengan
menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.
Selanjutnya juga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan
petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan setiap
tindakan yang berkaitan dengan kepentingan kelompok.30 Pada
lembaga pendidikan madrasah teori sosiologis diterapkan dengan cara
pemimpin menyiapkan secara efisien pemanfaatan sumber daya
manusia baik pendidik maupun tenaga kependidikan, dengan
mengorganisasikan kegiatan kelompok agar perencanaan pendidikan
dapat diimplementasikan.
4. Teori Suportif
Dalam teori ini pemimpin perlu untuk menciptakan suatu lingkungan
kerja yang menyenangkan, dan bisa membantu mempertebal
keinginan setiap pengikutnya untuk melaksanakan pekerjaan sebaik
mungkin, sanggup bekerjasama dengan pihak lain, mau
mengembangkan bakat dan keterampilannya, dan menyadari benar

29
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),88
30
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),87

14
keinginan untuk maju. Pemimpin akan membimbing dengan sebaik-
31
baiknya melalui policy tertentu. Pemimpin dapat menyatu dengan
para anggotanya dan bersama-sama berusaha bertanggungjawab
tentang terlaksananya tujuan bersama.
5. Teori Laissez Faire
Biasanya pemimpin adalah seorang ketua yang hanya menjadi simbol.
Seorang pemimpin yang sebenarnya tidak mampu mengurus dan
menyerahkan tanggungjawab pekerjaan kepada anggota. Pemimpin
semacam ini biasanya tidak memiliki keterampilan teknis.32 Teori
kepemimpinan ini menyerahkan tanggungjawab sepenuhnya kepada
anggota atau bawahan. Karena adanya pemimpin hanya sebagai
simbol. Jadi seluruh pekerjaaan berasal dari inisiatif anggota sediri.
6. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas pribadi
atau pola kelakuan para pemimpinnya. Dalam teori ini dinyatakan
bahwa seorang pemimpin selalu berkelakuan kurang lebih sama, yaitu
tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik sama dalam setiap
situasi yang dihadapi. Pemimpin dalam kategori ini harus mampu
mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk suatu masalah.
Adapun masalah sosial itu tidak akan pernah identik sama di dalam
runtunan waktu yang berbeda.33 Kepemimpinan pribadi atau yang
disebut juga dengan personal leadership dalam sistem
kepemimpinannya segala sesuatu tindakan dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan, atau

31
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),87
32
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),88
33
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),88

15
langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang
34
bersangkutan.
7. Teori Sifat Orang-Orang Besar
Teori ini memandang seorang pemimpin dapat diprediksi dan
diketahui dengan melihat sifat, karakter, dan perilaku orang-orang
besar yang terbukti sudah sukses dalam menjalankan
kepemimpinannya. Sehingga ada beberapa ciri unggul yang
diharapkan akan dimiliki seorang pemimpin, yaitu mempunyai
intelegensi tinggi, banyak inisiatif, energik, memiliki kedewasaan
emosional, memiliki daya persuasif dan kemampuan komunikatif,
memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, serta mau memberikan
partisipasi sosial yang tinggi.35 Adanya pemimpin seperti ini telah bisa
dilihat sebelum ia menjadi pemimpin, karena sifat-sifat kepemimpinan
telah muncul pada dirinya. Bisa dilihat dengan cara ketika
menjalankan tugas selalu memiliki kompetensi yang tinggi.
8. Teori Situasi
Teori ini menjelaskan, bahwa munculnya seorang pemimpin
bersamaan dengan masa pergolakan kritis. Pemimpin semacam ini
muncul sebagai penyelamat, mampu mengatasi persoalan-persoalan
yang sulit untuk diselesaikan. Tipe kepemimpinan seperti ini bersifat
multi dimensional harus serba bisa, terampil, dan mampu melibatkan
diri serta menyesuaikan terhadap masyarakat dan situasi yang cepat.36
Dalam teori situasi ini, pemimpin menjalankan tugas
kepemimpinannya selalu bersikap fleksibel sesuai dengan keadaan
yang sedang dihadapi.
9. Teori Humanistik/Populistik

34
Baharudin & Umiarsa, Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori & Praktek,(
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),55
35
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),88
36
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),89

16
Fungsi kepemimpinan menurut teori ini ialah merealisasikan
kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan insani, yang
dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat. Untuk melakukan
hal ini perlu adanya oragansasi yang baik dan pemimpin yang baik,
mau memperhatikan kebutuhan dan kepentingan rakyat. Organisasi
tersebut juga berperan sebagai sarana untuk melakukan kontrol sosial,
agar pemerintah melakukan fungsinya dengan baik, serta
37
memperhatikan kemampuan dan potensi rakyat. Teori
kepemimpinan Humanistik/Populistik ini dapat membangun
solidaritas anggota, selalu mengutamakan rasa solidaritas karena
berpegang teguh dengan nilai-nilai masyarakat.

C. Pengaruh Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam

Kepemimpinan merupakan proses pemimpin mempengaruhi


pengikut untuk menginterpretasi kan keadaan (lingkungan organisasi),
pemilih tujuan organisasi, pengorganisasian kerja dan memotivasi
pengikut untuk mencapai tujuan organisasi, mempertahankan kerjasama
dan tim kerja, mengorganisasi dukungan dan kerjasama orang dari luar
organisasi.38 Dalam dunia pendidikan pemimpin adalah kunci utama
dalam menjalankan terlaksananya pendidikan, mengorganisasi juga
memotivasi para anggotanya, selain itu juga berperan dalam mengambil
suatu keputusan dalam rangka meyelesaikan masalah yang ada di lembaga
pendidikan Islam.
Peran utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah
menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar
dan murid-murid dapat belajar dengan baik. Dalam melaksanakan peran
tersebut, kepala sekolah memiliki tanggungjawab ganda yaitu
melaksanakan administrasi sekolah sehingga tercipta situasi belajar

37
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori Dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),87
38
Imam Gunawan & Djum Djum Noor Benty, Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar
Praktik, (Bandung: Alfabeta, 2021)Cet. II, 542.

17
mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi sehingga guru-guru
bertambah dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dan dalam
membimbing pertumbuhan murid-murid.39 Kepala madrasah sebagai
administrator mampu mengelola lembaga pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Begitupula sebagai supervisor kepala sekolah
diharapkan mampu membantu para guru dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran dengan merencanakan, melaksanakan, menindaklanjuti
supervisi untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Pengaruh dari adanya kepala madrasah dalam kepemimpinan
sangatlah penting. Kepala madrasah memiliki peranan sebagai pengelola
pendidikan dan pemimpin formal dalam pendidikan. Kepala madrasah
sebagai pengelola pendidikan bertanggung jawab terhadap keberhasilan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara melaksanakan
administrasi sekolah dengan seluruh substansinya. Selain itu sebagai
pengelola, kepala madrasah memiliki tugas untuk mengembangkan kinerja
para personal (terutama guru) kearah profesionalisme yang diharapkan.40
Sebagai pemimpin formal, kepala madrasah bertanggungjawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para anggota
ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kepala
madrasah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik
fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun
penciptaan iklim dan budaya sekolah yang konduktif bagi terlaksanya
proses belajar-mengajar secara efektif dan efisien. Sebagai seorang
pemimpin kepala madrasah mempunyai tugas untuk menggerakkan segala
sumber daya yang ada di madrasah sehingga dapat didayakan untuk
digunakan secara maksimal demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Baik atau tidaknya kinerja guru di madrasah sangat bergantung

39
Elvi Suharni, “Kebijakan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan
Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Kepribadian Guru Pada SDN 6 Bukit Tunggal Kota
Palangka Raya”, (Tesis, Iain Palangkaraya, 2016), 30.
40
Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Manajement Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 108-
109

18
pada bagaimana kemampuan kepala madrasah dalam mempengaruhi
perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas maka penulis menyimpulkan beberapa
kesimpulan berdasarkan dari rumusan masalah sebelumnya, yaitu:
1 Kepimimpinan merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk bisa memengaruhi, mengarahkan, dan memerintah
dalam sebuah kelompok organisasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Kepala madrasah merupakan pemimpin dalam satuan
pendidikan Islam. Dalam lembaga pendidikan Islam, fungsi pemimpin
memiliki peran yang penting dalam mewujudkan visi misi
kelembagaan, khususnya dalam pengembangan mutu lembaga,
meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dan juga daya saing
dalam berbagai bidang. Pemimpin pendidikan harus memiliki beberapa
karakeristik yang menyatu dalam dirinya baik secara pribadi, maupun
sosial.
2 Terdapat beberapa teori-teori kepemimpinan dalam pendidikan seperti
(a) teori otrokratis atau pemimpin otokratis merupakan pemimpin yang
bekerja menurut aturan yang telah ditetapkan secara ketat serta seluruh
instruksinya harus dituruti oleh para anggota, (b) teori psikologis yaitu
adanya motivating oleh pemimpin kepada para anggota, karena
sebagian besar yang dikeola dalam sebuah organisasi adalah manusia
yang memiliki rasa, akal, dan juga keinginan, (c) teori sosiologis yaitu
kepemimpinan diangap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan antar
relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap
konflik organisatoris antara para pengikutnya, (d) teori suportif adalah
teori yang menerangkan pemimpin dapat menyatu dengan para
anggotanya dan bersama-sama berusaha bertanggungjawab tentang
terlaksananya tujuan bersama, (e) teori laissez faire dalam teori ini
seorang pemimpin hanya menjadi simbol dalam organisasi, (f) teori
kelakuan pribadi adalah Kepemimpinan pribadi atau yang disebut juga

20
dengan personal leadership dalam sistem kepemimpinannya segala
sesuatu tindakan dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi, (g)
teori sifat orang-orang besar (traits of great men) menjelaskan bahwa
pemimpin dapat diprediksi dan diketahui dengan melihat sifat,
karakter, dan perilaku orang-orang besar yang terbukti sudah sukses
dalam menjalankan kepemimpinannya, (h) teori situasi, Pemimpin
semacam ini hadir sebagai penyelamat, mampu mengatasi persoalan-
persoalan yang sulit untuk diselesaikan dan (i) teori humanistik
merealisasikan kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan
insani, yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat.
3 Pengaruh dari adanya kepala madrasah dalam kepemimpinan sangatlah
penting. Sebagai seorang pemimpin kepala madrasah mempunyai tugas
untuk menggerakkan segala sumber daya yang ada di madrasah
sehingga dapat didayakan untuk digunakan secara maksimal demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

B. Kritik dan Saran


Penyusun snagat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan, maka dari itu, penyusun
sangat mengarapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi
sempurnanya makalah selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Anisa. 2020. Kepemimpinan Pendidikan Islam, Attanwir Jurnal Kajian


KeIslaman Dan Pendidikan 12 (1) : 30.

Baharuddin, & Umiarso. 2014. Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori


Dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Daryanto, & Tutik Rachmawati. 2015. Supervisi Pembelajaran Inspeksi Meliputi:


Controling, Correcting, Judging, Directing, Demonstration.
Yogjakarta: Penerbit Gava Media.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pasal


1 (1) Tentang Sistem Pendidikan Nasioanal. Jakarta.

Gunawan, Imam, & Djum Djum Noor Benty. 2021. Manajemen Pendidikan:
Suatu Pengantar Praktik. Bandung: Alfabeta, Cet. II.

Langgulung, Hasan. 2001. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam,


Bandung: Al Ma’arif.

Machali, Imam, & Ara Hidayat. 2018. The Hand Book Of Education Manajement
Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia.
Jakarta: Prenadamedia Group.

Nurdiana, Ilfi. 2020. Islamic Leadership. Malang: Uin Malik Press.

Suharni, Elvi. 2016. Kebijakan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap


Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Kepribadian
Guru Pada SDN 6 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya, Tesis: Iain
Palangkaraya.

Yani, Muhammad. 2021. konsep dasar karakteristik kepemimpinan dalam


pendidikan Islam , al-hikmah: jurnal pendidikan dan pendidikan agama
Islam 3 (2): 162.

22

Anda mungkin juga menyukai