Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu: Muhammad Afham „Ulumi, S.Sy., MH.

Disusun oleh:

Fany Mirawati (2010510062)

Mely Rahmawati (2010510069)

KELAS B3BIR
TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Tafsir
Tarbawi dengan tema “Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan”. Kemudian shalawat serta
salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Quran dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kudus, 4 Desember 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya upaya bersama untuk menggerakkan
semua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu organisasi. Dalam lembaga
pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam yang termasuk salah satu unit organisasi
juga terdiri dari berbagai unsur atau sumber, dan manusia merupakan unsur terpenting.
Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan pemimpinnya untuk
menumbuhkan iklim kerja sama dengan mudah dan dapat menggerakkan sumber-sumber
daya yang ada sehingga dapat mendayagunakannya dan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Sebagai suatu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan tidak hanya seorang
manajer untuk mengelola sumber daya lembaga pendidikan yang lebih banyak
berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan administratif lainnya, tetapi juga
memerlukan pimpinan yang mampu menciptakan sebuah visi dan semua komponen individu
yang terkait dengan lembaga pendidikan. Pemimpin maupun manajer diperlukan dalam
pengelolaan lembaga pendidikan. Berbeda dengan organisasi lain, lembaga pendidikan
merupakan bentuk organisasi moral yang berbeda dengan bentuk organisasi lainnya. Sebagai
suatu organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan, tidak hanya di tentukan oleh
kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan lainnya dan proses lembaga
pendidikan itu sendiri. Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk mengkoordinasikan
ketenagaan pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin teraplikasinya peraturan
pada lembaga pendidikan.
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai
atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya.
Dengan demikian kehidupan suatu organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang
pemimpin. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan
dan mengembangkan usaha kerja sama serta memelihara iklim yang kondusif dalam
kehidupan organisasi. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang dapat
mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi hubungan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam lembaga pendidikan?
2. Bagaimana fungsi kepemimpinan dalam lembaga pendidikan?
3. Bagaimana konsep kepemimpinan dalam Al-Qur'an?
4. Apa saja ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam lembaga
pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan dalam lembaga pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan dalam lembaga pendidikan.
3. Untuk mengetahui konsep kepemimpinan dalam Al-Qur'an.
4. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam
lembaga pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan


Menurut Sutarto kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut S. P.
Siagian, kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat
sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Imam
Moedjiono, kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah,
karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya
berbeda dengan pengikutnya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai
kemampuan untuk memperoleh konsenseus anggota organisasi untuk melakukan tugas
manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan adalah bagaimana seorang
pemimpin mampu mempengaruhi serta menggerakan dan mengkoordinasikan
anggotanya karena dalam sebuah lembaga pendidikan terdapat beberapa beberapa
komponen (warga sekolah) seperti guru, staf, peserta didik dan masyarakat. Oleh sebab
itu, pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya,
karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin maka tujuan yang di ingin
dicapai tidak akan tercapai secara maksimal. Kemampuan dapat berupa kemampuan
berpikir (pengetahuan) dan kemampuan ini yang merupakan penentu keberhasilan
organisasi.

2. Fungsi Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan


a. Fungsi pemimpin yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain:
 Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok
serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerjasama mencapai tujuan itu.
 Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk
menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan
yang dapat memberi harapan yang baik.
 Pemimpin berfungsi membantu anggota kelompok dalam mengumpulkan
keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat.
 Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada setiap anggota kelompok untuk
melahirkan perasaan dan pikirannya dan memilih buah pikiran yang baik dan
berguna dalam perencanaan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
 Pemimpin berfungsi memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggungjawab
kepada anggota dalam melaksanakan tugas, sesuai dengan kemampuan masing-
masing demi kepentingan bersama.
b. Fungsi pemimpin yang berkaitan dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat
dan menyenangkan sambil memeliharanya, antara lain:
 Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama di dalam kelompok demi
tercapainya tujuan bersama.
 Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masing bahwa
mereka termasuk dalam kelompok dapat dibentuk melalui penghargaan terhadap
usaha-usahanya dan sifat yang ramah tamah, gembira dari pemimpin akan
mempengaruhi anggota-anggota dan mereka pasti akan menirunya.
 Mempergunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk
memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama dan
pimpinan dapat juga mengembangkan kesanggupan-kesanggupan anggota
masing-masing, maka dengan demikian pemimpin ini akan diterima dan diakui
secara wajar.

3. Konsep Kepemimpinan dalam Al-Qur‟an


Penyebutan istilah “Kepemimpinan”, terdapat beberapa macam kata yang
digunakan dalam bahasa Arab, diantaranya yaitu Ar-Riyadah, al-Qiyadah atau az-
Za’amah. Al-Qur‟an menyebutkan istilah pemimpin dalam beberapa bentuk, yaitu
Khalifah, Imam, dan Ulil Amri.
a. Khalifah
Istilah khalifah berasal dari kata khalf (di belakang), yang kemudian diartikan sebagai
“pengganti” karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang.
Kepemimpinan yang menggunakan istilah khalifah ini merupakan bentuk kekuasaan
individu secara formal atas wilayah tertentu. Adapun Al-Qur‟an menggunakan istilah
khalifah dalam beberapa bentuk yaitu khalifah, khalaif, dan khulafa.
b. Imam
Kata imam berakar dari kata amama (di depan) dan mufrod dari a’immah, sehingga
imam memiliki arti yang di depan, yakni yang diikuti atau diteladani baik perkataan
maupun perbuatannya. Adapun kepemimpinan yang menggunakan istilah imam ini
lebih mengacu kepada kepemimpinan yang bersifat informal.
c. Ulil Amri
Ulil Amri memiliki arti yang mempunyai pekerjaan atau urusan. Ulil Amri dapat
digunakan untuk menyebutkan istilah pemimpin formal dan informal (penguasa dan
ulama) yang menjalankan tugas sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya.

4. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang Berkaitan dengan Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan


 QS. Al-Baqarah: 30

ٰۤ
ِْ ٍَ ‫ض َخ ِي ْيفَةً ۗ قَاىُ ْْٓىا اَت َ ْج َع ُو ِف ْي َها‬ ِ ‫َواِ ْذ قَا َه َزب َُّل ِى ْي ََي ِٕى َن ِة ِاِّّ ْي َجا ِع ٌو ِفً ْاْلَ ْز‬
‫ِس ىَ َل ۗ قَا َه اِ ِّّ ْْٓي ا َ ْعيَ ٌُ ٍَا َْل‬ُ ّ‫ِك َوُّقَد‬ َ ُّ ُِ ‫يُّ ْف ِسدُ فِ ْي َها َو َي ْس ِفلُ اى ِدّ ٍَ ٰۤا َۚ َء َوّ َْح‬
َ ‫سبِّ ُح ِب َح َْد‬
َُ‫ت َ ْعيَ َُ ْى‬
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan khalifah ialah
setiap orang (tidak hanya Nabi Adam) yang diangkat menjadi pemimpin bagi yang
lain, serta untuk menggantikan kepemimpinan dari generasi sebelumnya kepada
generasi berikutnya. Manusia menjadi pemimpin sekaligus pemelihara bukan saja
untuk komunitas manusia, tetapi juga untuk kepentingan segala bentuk makhluk yang
diciptakan-Nya. Manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin dan pemelihara agar
mampu memelihara bumi dan langit beserta seluruh ciptaan yang ada di antara
keduanya.

 QS. An-Nisa‟: 59

ُِْ ‫س ْى َه َواُو ِىً ْاْلَ ٍْ ِس ٍِ ْْ ُن َۚ ٌْ فَا‬ ‫ْٓياَيُّ َها اىَّ ِريَِْ ا ٍَُْ ْْٓىا ا َ ِط ْيعُىا ه‬
َّ ‫ّٰللاَ َوا َ ِط ْيعُىا‬
ُ ‫اىس‬
ًِ ‫اّٰللِ َو ْاىيَ ْى‬
‫س ْى ِه ا ُِْ ُم ْْت ُ ٌْ تُؤْ ٍُِْ ْىَُ بِ ه‬
ُ ‫اىس‬ ‫َيءٍ فَ ُسد ُّْوُٓ اِىًَ ه‬
َّ ‫ّٰللاِ َو‬ ْ ‫تََْاشَ ْعت ُ ٌْ فِ ْي ش‬
‫س ُِ تَأ ْ ِوي ًْل‬
َ ‫ْاْل ِخ ۗ ِس ذ ِى َل َخي ٌْس َّوا َ ْح‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk taat kepada Allah dan beramal
dengan kitab-Nya (Al-Qur‟an) serta taat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menjelaskan Al-Qur‟an kepada kita. Perintah selanjutnya adalah taat kepada Ulil
Amri. Ulil amri yang di maksud disini adalah pemerintah, hakim (orang yang
menetapkan hukum) ulama‟, pemimpin perang serta seluruh pemimpin dan kepala
yang menjadi tempat kembali manusia dalam kebutuhan dan mashlahat umum. Syarat
diwajibkannya mentaati mereka adalah selama mereka amanah (dapat dipercaya) dan
tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya.
 QS. Shad: 26

‫ق َو َْل تَتَّبِعِ ْاى َهىي‬ِ ّ ‫اس ِب ْاى َح‬


ِ َّْ‫اح ُن ٌْ بَيَِْ اى‬
ْ َ‫ض ف‬ِ ‫يدَ ٗاود ُ اَِّّا َج َع ْيْ َل َخ ِي ْيفَةً فًِ ْاْلَ ْز‬
‫ش ِد ْيد ٌ ۢ ِب ََا‬ ٌ َ‫ّٰللاِ ىَ ُه ٌْ َعر‬
َ ‫اب‬ َ ِْ ‫ضيُّ ْىَُ َع‬
‫س ِب ْي ِو ه‬ ِ َ‫ّٰللاِ ۗا َُِّ اىَّ ِر ْيَِ ي‬ َ ِْ ‫ضيَّ َل َع‬
‫س ِب ْي ِو ه‬ ِ ُ‫فَي‬
‫ب‬ َ ‫س ْىا يَ ْى ًَ ْاى ِح‬
ِ ‫سا‬ ُ َّ
Artinya: Allah berfirman: Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah
(penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan
adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau
dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat
azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa apabila seorang pemimpin mengikuti
hawa nafsunya, maka ia akan tersesat dari petunjuk yang ditetapkan Allah untuk
membimbing umatnya. Sesungguhnya orang-orang yang meninggalkan kebenaran
dan sesat dari jalan Allah, maka ia akan mendapatkan azab yang pedih. Hal ini
memberikan pelajaran kepada para pemimpin dan yang di bawahnya untuk mengikuti
jalan yang lurus.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi


orang yang dipimpin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan dalam sebuah
lembaga pendidikan adalah bagaimana seorang pemimpin mampu mempengaruhi serta
menggerakan dan mengkoordinasikan anggotanya karena dalam sebuah lembaga pendidikan
terdapat beberapa beberapa komponen (warga sekolah) seperti guru, staf, peserta didik dan
masyarakat. Istilah kepemimpinan dalam Al-Qur‟an terdapat tiga macam, yaitu Khalifah, Imam,
dan Ulil Amri.
Fungsi kepemimpinan dalam lembaga pendidikan dibagi menjadi dua yaitu fungsi
pemimpin yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, seperti memikirkan dan
merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerjasama
mencapai tujuan itu. Fungsi yang kedua yaitu fungsi yang berkaitan dengan penciptaan suasana
pekerjaan yang sehat dan menyenangkan, seperti memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama
di dalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama.
Ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan kepemimpinan antara lain, surah Al-Baqarah
ayat 30, Surah An-Nisa ayat 59, dan surah Shad ayat 26.
DAFTAR PUSTAKA

Abudin, Nata. 2008. Kajian Tematik al-Quran Tentang Kemasyarakatan. Bandung: Angkasa.

Khamdani, Puji. 2014. Kepemimpinan dan Pendidikan Islam.

Muhammad. 2017. Tafsir Ayat-ayat tentang Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan


Islam.

Prawiro, M. 2020. Pengertian Kepemimpinan: Tujuan, Fungsi, dan Gaya Kepemimpinan.


https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-kepemimpinan.html

Sarjunipadang, Ali. 2013. Konsep Dasar Kepemimpinan.


http://alisarjunip.blogspot.com/2013/07/konsep-dasar-kepemimpinan.html

Wahab, Abd dan Umiarso. 2010. Spiritual Qoutient (SQ) dan Educational Leadership. Jember :
Pena Salsabila

Anda mungkin juga menyukai