Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI DAN SIFAT KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr, Hj.Eneng Muslihah,Ph.D.

Disusun Oleh :
Kelompok 4 / Kelas PAI 6 E

Evi Tamara (191210165)

Herlina (191210170)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
TAHUN AJARAN 2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan khadirat allah swt atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan
hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak
kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas mengenai “Teori dan Sifat Kepemimpinan
Pendidikan”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan. Adapun dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan
buku dan jurnal yang mana telah penulis jadikan sebagai referensi guna penyusunan makalah
ini.
Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran guna
membantu penyempurnaan makalah ini.

Serang, 26 Februari 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
C. Tujuan masalah ........................................................................................................ 4
BAB II.................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5
A. Pengertian Kepemimpinan....................................................................................... 5
B. Teori Kepemimpinan ............................................... Error! Bookmark not defined.
C. Sifat Kepemimpinan ................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III .............................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan atau leadership merupakan seni dan keterampilan orang dalam
memanfaatkan kekuasaannya untuk memengaruhi orang lain agar melaksanakan
aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Memimpin adalah
mengerjakan niat demi tujuan tertentu, tetapi yang dilaksanakan oleh orang lain. Orang
yang dipimpin adalah orang yang diperintah, dipengaruhi, dan diatur oleh ketentuan
yang berlaku secara formal ataupun no-formal.
Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya serta tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh
pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang
dipimpinnya. Dengan demikian, kepemimpinan lebih bersifat fungsional yang akan
dibedakan dengan tipe-tipe tertentu. Kepemimpinan juga merupakan pelaksanaan dari
keterampilan mengelola orang lain sebagai bawahannya, mengelola sumber daya
manusia dan sumber daya organisasi secara umum
Setiap lembaga tentunya memerlukan pemimpin, tidak terkecuali lembaga
pendidikan. Namun, pemimpin tidak muncul begitu saja dalam lembaga pendidikan
pada khususnya. Munculnya pemimpin dalam suatu lembaga didasarkan pada berbagai
pandangan. Hal tersebutlah yang menjadi teori-teori kepemimpinan. Teori
kepemimpinan inilah yang dapat membantu para pemimpin dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan baik. Oleh karena itu, melalui
makalah ini penulis menguraikan beberapa teori-teori kepemimpinan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemipinan pendidikan?
2. Apa saja Teori-teorikepemimpinan?
3. Apa saja sifat-sifat kepemimpinan?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahuan pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Teori kepemimpinan
3. Untuk mengetahui Sifat kepemimpinan
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung
pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik
maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan
di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin
adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Ada juga beberapa pengertian lain tentang kepemimpinan, antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok
atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. Kepemimpinan adalah suatu
proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan
dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan sebagai prilaku seorang pimpinan dalam mempengaruhi
individu dan kelompok orang dapat berlangsung kapan dan di mana saja. Proses
kepemimpinan berlangsung baik dirumah tangga, di sekolah, di mesjid, di berbagai
organisasi yang ada di masyarakat. Kepala sekolah adalah pimpinan bagi guru-guru,
pegawai dan murid. Sedangkan guru-guru adalah pemimpin pendidikan yang
mempengaruhi para murid untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran.1

1
Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, Cet. I, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), 121
B. Teori-Teori Kepemimpinan
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Teori yang usianya sudah cukup tua ini menyatakan bahwa kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis dan Nannus
sebagaimana yang dikutip oleh Wahab menjelaskan bahwa Teori Great Man (Orang
Besar) berasumsi bahwa pemimpin dilahirkan, bukan diciptakan. Teori ini melihat
bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki
bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Dengan kata lain, pemimpin
menurut teori ini berasal dari keturunan tertentu, di Indonesia disebut “keturunan
berdarah biru” yang berhak menjadi pemimpin, sedangkan orang lain tidak ada
pilihan selain menjadi pihak yang dipimpin. Misalnya, “asal raja menjadi raja” yang
dapat diartikan menurut teori ini bahwa anak raja pasti memiliki bakat untuk
menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya. 2
2. Teori Sifat atau Karakteristik Kepribadian
Teori sifat atau karakteristik kepribadian berasumsi bahwa seseorang menjadi
pemimpin karena memiliki sifat-sifat atau karakteristik atau kepribadian yang
dibutuhkan seorang pemimpin, meskipun orang tuanya bukan seorang pemimpin.
Teori ini bertitiktolak dari pemikiran bahwa keberhasilan ditentukan oleh sifat-sifat
atau karakteristik kepribadian yang dimiliki, baik secara fisik maupun psikologis.
(Aziz Wahab, 2011)
Collons dalam A. Dale Tempe yang dikutip oleh Abdul Aziz Wahab (2011)
berpendapat bahwa sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin agar
kepemimpinannya dapat mengefektifkan organisasi adalah kelancaran berbicara,
kemampuan memecahkan masalah, pandangan ke dalam masalah pokok
(organisasi), keluwesan, kecerdasan, kesediaan menerima tanggung jawab,
keterampilan sosial, kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya. Robbins
mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial,
fisik, atau intelektual yang membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin.
Banyak peneliti yang melakukan upaya untuk mengidentifikasi sifat-sifat yang
diharapkan ada pada seorang pemimpin untuk memprediksikan kesuksesan
kepemimpinannya. Ada beberapa ciri yang diharapkan oleh seorang pemimpin,

2
Warren Benis and Burt Nanus, 1990, Leaders (Strategi For Taking Charge), Hlm 7.
yaitu: memiliki inteligensi yang tinggi, banyak inisiatif, energik, memiliki
kedewasaan emosional, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, memberikan
partisipasi sosial yang tinggi, dan sebagainya. (Abbas 2014)
Dalam Islam teori sifat atau ciri kepribadian ini telah dinyatakan dalam kepribadian
Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul sebagai pemimpin yang patut diteladani
umatnya. Karakteristik yang di maksud adalah: Shiddiq (Benar), Amanah
(Terpercaya), Tabligh (Menyampaikan), Fathanah (Cerdas).
Seorang peneliti Edwin Ghiseli dalam penelitian ilmiahnya telah menenemukan
sifat- sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat- sifat
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kemauan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisoryability) atau
pelaksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen,terutama pengarahan dan
pengawasan pekerjaan orang lain.
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencariantanggung jawab
dan keinginan sukses.
c. Kecerdasan (Inteligensia)Menurut Giselli bahwa para pemimpin lebih pintar
dari pengikut- pengikutnya. Satu penemuan yang signifikan adalah adanya
perbedaan kecerdasan yang ekstrim antara pemimpin dan pengikutyang dapat
menimbulkan gangguan.
d. Ketergasan, atau kemampuan untuk membuat keputuan-keputusan dan
memecahkan masalah- maslah dengan cakap dantepat.
e. Kepercayaan diri, atau pngan terhadap dirinya sebagai kemampuanuntuk
menghadapi masalah
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Teori ini bertolak dari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk
mengefektifkan organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya bersikap atau
gaya bertindak seorang pemimpin. Dengan demikian, teori ini juga memusatkan
perhatiannya pada fungsi-fungsi kepemimpinan. Dengan kata lain, keberhasilan
seorang pemimpin dalam mengefektifkan organisasi sangat bergantung pada
perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan di dalam strategi
kepemimpinannya. Gaya atau kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (memberi instruksi), cara memberi
tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat disiplin, cara
mengendalikan dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi, cara memimpin
rapat, cara menegur dan memberikan sanksi. (Aziz Wahab, 2011)
Teori perilaku (behavior theories) berdasarkan asumsinya bahwa
kepemimpinan harus dipandang sebagai hubungan antar-orang, bukan sebagai
sifat atau ciri-ciri seorang individu. Oleh karena itu, keberhasilan seorang
pemimpin sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin itu berhubungan dan
berinteraksi dengan segenap anggotanya. Dengan kata lain, teori ini sangat
memperhatikan perilaku pemimpin sebagai aksi dan respons kelompok yang
dipimpinnya sebagai reaksi. (Saefullah, 2014). Teori perilaku ini juga disebut
sebagai teori humanistik yang lebih menekankan pada model atau gaya (style)
kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin.
4. Teori Situasional
Kepemimpinan Dalam Teori situasional para peneliti ternyata menemukan
bahwa faktorfaktor diterminan yang dapat membuat efektif suatu gaya
kepemimpinan sangat bervariasi, tergantung pada situasi di mana pemimpin itu
berada dan pada kepribadian pemimpin sendiri. Fiedler sebagai salah salah satu
penulis terkemuka dalam pendekatan situasional, dalam teorinya yang dikenal
sebagai teori kontingensi, memberi tekanan pada efektivitas dari suatu kelompok.
Dikatakan bahwa efektifitas suatu organisasi tergantung pada (is contingent upon)
dua variabel yang saling berinteraksi, yaitu: (1) sistem motivasi dari pemimpin, dan
(2) tingkat atau keadaan yang menyenangkan dari situasi.
Berdasarkan teori ini, situasi kepemimpinan digolongkan pada tiga dimensi: (1)
hubungan pimpinan-anggota, yaitu bahwa pimpinan akan mempunyai hubungan
yang baik dengan anggota-anggotanya, artinya kalau ia disenangi, dihormati dan
dipercaya. (2) struktur tugas, yaitu bahwa penugasan yang terstruktur baik, jelas,
eksplisit, terprogram, akan memungkinkan pemimpin lebih berpengaruh daripada
kalau penugasan itu kabur, tidak jelas, dan tidak terstruktur, dan (3) posisi
kekuasaan, pemimpin akan mempunyai kekuasaan dan pengaruh lebih banyak
apabila posisinya atau kedudukannya memperkenankan ia memberi ganjaran,
hukuman, mengangkat dan memecat, daripada kalau ia tidak memiliki kedudukan
seperti itu.
Fiedler selanjutnya menggolongkan situasi kelompok sebagai “ tinggi atau
rendahnya” pada setiap dimensi yang telah disebutkan. Jadi, pada situasi kelompok
yang sangat baik, pemimpin akan memiliki kontrol dan pengaruh yang sangat besar
karena di sini ia dapat diterima, mempunyai posisi kekuasaan, serta mempunyai
suatu tugas yang terprogram. Pada pola ekstrem lain seorang pemimpin hanya
mempunyai sedikit kontrol dan pengaruh karena ia tidak diterima kelompoknya,
mempunyai tugas yang kabur, tidak terstruktur, serta sedikit kekuasaan. 3
C. Sifat Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang diangkat jadi pemimpin didasarkan atas kelebihan
yang dimilikinya dari pada orang-orang yang dipimipin. Masing-masing orang
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam keadaan tertentu dan pada waktu
tertentu kelebihan-kelebihan itu dapat dipergunakan untuk bertindak sebagai
pemimpin. Akan tetapi, tidak semua orang dapat menggunakan kelebihan itu untuk
memimpin.
Untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu. Dan Syarat-
syarat serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda Menurut
golongan dan fungsi jabatan yang dipegangnya. Untuk menjadi pemimpin Perusahaan
tidak mungkin sama syarat-syarat kepemimpinan yang diperlakukan Dalam memimpin
dalam ketentaraan. Demikian pula syarat-syarat kepemimpinan Yang dilakukan bagi
seorang pemimpin industri tidak akan sama dengan yang Diperlukan bagi seorang
pemimpin suatu lembaga pendidikan. Banyak penulis dan Ahli yang mencoba
merumuskan syarat-syarat kepemimpinan menurut bidangnya Masing-masing. Ada
yang merumuskan secara garis besar dan pokok-pokoknya saja, Tetapi ada pula yang
sangat terinci. Prof. Dr. A. Abdurrachman4, menyimpulkan macam-macam sifat
kepemimpinan menjadi lima sifat pokok yang disebut pancasifat, yaitu: (1) Adil, (2)
Suka melindungi, (3) Penuh inisiatif, (4) Penuh daya tarik, (5) Penuh keprcayaan pada
diri sendiri.
Sedangkan Ordway Tead 5, mengemukakan sifat-sifat yang harus dimiliki
seorang pemimpin sebagai berikut:
1. Berbadan sehat, kuat dan penuh energi,
2. Yakin akan maksud dan tujuan organisasi,
3. Selalu bergiarah,
4. Bersifat ramah-tamah,

3
Fiedler, F.E dan Chemers, M,M,Improving Leadership Effectiveness; The Leader Match Concept, 2n NEW
York;John Wiley,1982.
4
Arifin Abdurrchman, Theori, Pengembangan dan Filosofi Kepemimpinan Kerja (Jakarta, Bharatara, 1971), p.
5
Ordway Tead, The Art of Leadershif (New York : McGraw-Hill Book, Inc. Company, 1959), 83.
5. Mempunyai keteguhan hati,
6. Unggul dalam teknik bekerja,
7. Sanggup bertindak tegas,
8. Memiliki kecerdasan,
9. Pandai mengajari bawahan,
10. Percaya pada diri sendiri.
Selain itu, disini juga ada kepemimpinan Islam. Apa itu kepemimpinan islam ?
Kepemimpinan islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan hukum Allah. Oleh
karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling tahu tentang hukum Ilahi. Setelah
para imam atau khalifah tiada, kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih yang
memenuhi syarat-syarat syariat. Bila tak seorang pun faqih yang memenuhi syarat,
harus dibentuk ‘majelis fukaha’.”
Sesungguhnya, dalam Islam, figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan
suritauladan yang baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan linnas) dan
rahmat bagi alam (rahmatan lil’alamin) adalah Muhammad Rasulullah Saw.,
sebagaimana dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.Al-Ahzab [33]: 21).
Sebenarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap
seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban
atas segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah
Saw., yang maknanya sebagai berikut :
“Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan
ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah
pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai
pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah
sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban Tentang
kepemimpinannya,” (Al-Hadits).
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya,
yakni : Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah (STAF):
1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan
mengimplementasikannya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu. Bisa disebut juga Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin
pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Teori kepemimpinan dapat dikatagorikan menjadi 4 bagian yaitu: Teori Great


dan Teori Big Bang, teori sifat, Teori Prilaku Teori situasional, dan sifat-sifat
kepemimpinan terdiri6, mengemukakan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin sebagai berikut: Berbadan sehat, kuat dan penuh energi, Yakin akan maksud
dan tujuan organisasi, Selalu bergiarah, Bersifat ramah-tamah, Mempunyai keteguhan
hati, Unggul dalam teknik bekerja, Sanggup bertindak tegas, Memiliki kecerdasan,
Pandai mengajari bawahan, Percaya pada diri sendiri.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa kekurangan dalam segi apapun.
Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritikan dan
sarannya, agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Benis, W. (1990). Leaders. .: Strategi For Taking Charge.


fiedler. (1982). M.M Improving Leadership Effectiveness, The Leader Match Concept. NEW
YORK: John Wiley.
Idris, J. (2013). Manajerial an Manajemen. Jakarta: Cita Pusta Media Perintis.
Syafarudin. (2005). Manajemen Pembelajaran. Ciputat: Quantum Teaching.
Tead, O. (1959). The Art of Leadershif. New York: McGraw-Hill Book, Inc.Company.
Theori, A. A. (1971). Pengembangan dan Filosofi Kepemimpinan . Jakarta: Bharatara.

Anda mungkin juga menyukai