Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Perilaku Kelompok dan Tim Kerja


Dosen Pengampu: Dr. Aniek Rumijati, M.M

Disusun Oleh:

Resha Maulina Alifia Putri (201710160311008)

Hilal Rafif Aulia (201710160311036)

Dessy Ambarwati Putri Purnomo (201710160311042)

Sandika Bue Laksono (201510160311335)

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua. Sehingga makalah ini dapat di
selesaikan sesuai dengan waktunya yang diharapkan, makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah “Perilaku Keorganisasian”. Makalah ini berisi penulisan tentang
Perilaku Keorganisasianyang diharapkan nantinya akan memahami materi mengenai
“Perilaku Kelompok dan Tim Kerja”.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang perlu
di perbaiki bersama, untuk itu kritik dan saran bagi seluruh pembaca perlu untuk disampaikan
kepada penulis. Agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai
upaya perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Adapun kekurangan dan kelebihan dari makalah ini harap di maklumi karena
manusia tidak ada yang sempurna sehingga tidak luput dari kesalahan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat membantu atau bermanfaat bagi
penulis sendiri, terutama kepada seluruh pembaca pada umunya.

Malang, 1 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Kelompok........................................................................... 3
B. Tipe-Tipe Kelompok ............................................................................ 3
C. Faktor-Faktor yang Membentuk Kelompok ........................................ 4
D. Pengertian Tim Kerja dan Perbedaannya dengan Kelompok .............. 4
E. Tipe-Tipe Tim Kerja............................................................................. 5
F. Karakteristik Tim yang Efektif ............................................................. 5
G. Menciptakan Tim yang Berkualitas ..................................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja
(baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal
sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi.

Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri.Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah
menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan
konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada
konteks dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu
hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menciptakan tim yang efektif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Ada
beberapa komponen penting untuk menciptakan tim yang efektif, yaitu rancangan pekerjaan,
komposisi tim, sumber dan pengaruh kontekstual lain yang membuat tim menjadi efektif,
serta variabel proses yang mencerminkan sesuatu yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi
efektivitas. Akhirnya, tim yang efektif memiliki anggota yang setia pada tujuan bersama,
tujuan khusus tim, anggota yang percaya terhadap kemampuan tim, level konflik yang dapat
dikelola, serta tingkat kemalasan sosial yang minim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kelompok?
2. Apa saja tipe-tipe kelompok?
3. Apa saja faktor-faktor yang membuat kelompok?
4. Apa pengertian tim kerjadan perbedaannya dengan kelompok?

1
5. Apa saja tipe-tipe tim kerja?
6. Bagaimana karakteristik tim yang efektif?
7. Bagaimana menciptakan tim yang berkualitas?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kelompok
2. Untuk mengetahui tipe-tipe kelompok
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat kelompok
4. Untuk mengetahui pengertian tim kerja dan perbedaannya dengan kelompok
5. Untuk mengetahui tipe-tipe tim kerja
6. Untuk mengetahui komposisi tim yang efektif
7. Untuk menjelaskan bagaimana menciptakan tim yang berkualitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok
Pada umumnya, tidak ada definisi yang jelas mengenai kelompok yang dapat diterima
secara umum. Untuk itu perlu disajikan beberapa definisi yang luas mengenai kelompok yang
mempunyai banyak kesamaan dalam beberapa definisi, karena para penyusun definisi ini
melihat kelompok dari segi yang berbeda-beda.
Pengertian kelompok berdasarkan pandangan segi persepsi, kelompok adalah sebagai
sejumlah orang yang melakukan interaksi dengan yang lain dalam suatu pertemuan. Menurut
segi pandang dari organisasi, kelompok adalah suatu sistem yang terorganisasi yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga sistem tersebut
melakukan fungsi tertentu, mempunyai serangkaian peran hubungan antara para anggotanya
dan mempunyai serangkaian norma yang mengatur fungsi kelompok dari tiap-tiap
anggotanya.
Pengertian kelompok menurut segi pandang interaksi, kelompok adalah sejumlah
orang yang saling berkomunikasi antara yang satu dan yang lain, serti sering kali dilakukan
sepanjang jangka waktu tertentu dan jumlahnya cukup sedikit sehingga tiap orang mampu
berkomunikasi dengan semua orang, tidak melewati orang lain atau orang kedua, tetapi
dengan tatap muka.

B. Tipe-tipe Kelompok
Dalam organisasi apapun, pasti akan timbul kelompok di dalamnya. Hal demikian
disebabkan adanya pencapaian tujuan pencapaian tujuan yang memerlukan tugas-tugas
tertentu yang harus dilaksanakan dan karyawan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan
itu. Kelompok dapat di klasifikasikan bersifat formal dan informal. Dimaksud kelompok
formal dan kelompok informal sebagai berikut :
1. Kelompok formal
kelompok formal adalah suatu kelompok kerja yang ditandai dan didefinisikan oleh
struktur organisasi. Kelompok formal dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Kelompok komando (command Group) adalah kelompok yang ditetapkan
/diperintahkan langsung oleh organisasi

3
b. Kelompok tugas ( Task Group) adalah kelompok yang terdiri dari mereka yang
bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan.
2. Kelompok informal
Kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal atai
tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok ini muncul sebagai tanggapan terhadap
kebutuhan akan kontak sosial.

C. faktor-faktor yang membentuk kelompok


Kebutuhan individubergabung di dalam kelompok baik formal atau informal karena
berbagai alasan, yaitu sebagai berikut :
1. Alasan pemuasan kebutuhan
adanya keinginan memuaskan kebutuhan dapat menjadikan motivasi kuat yang
menjurus pada pembentukan kelompok, sebab sebagian besar karyawan/individu
sampai tingkat tertentu dapat memenuhi dengan berafiliasi dalam kelompok untuk
memenuhi kebutuhan seperti keamanan, status, penghargaan diri dan lain-lain.
2. Alasan tujuan kelompok
Tujuan kelompok yang dipahami dengan seksama dapat menjelaskan mengapa
individu berkelompok.
3. Alasan ekonomi
Individu percaya dengan berkelompok mereka akan dapat memperoleh
kemanfaatan ekonomi yang lebih besar dari pekerjaan mereka.

D. Pengertian Tim kerja dan Perbedaannya dengan Kelompok

Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu


kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual.Allen (2004)
pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta
mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim
kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha
individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual.

Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk
membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim

4
akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut
ketrampilan ganda.

Kelompok kerja adalah suatu kelompok yang berinteraksi untuk membagi infromasi
dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang tanggung
jawabnya.
Dari pengertian tersebut diatas jelaslah bahwa Tim Kerja tidak sama dengan Kelompok
Kerja.

E. Tipe-Tipe Tim Kerja


Tim pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasarkan sasaran. Tiga tipe tim yang
lazim dijumpai dalam organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Tim pemecah masalah adalah kelompok yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dari
satu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas
cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2. Tim pengelola diri adalah kelompok yang terdiri dari 10 sampai 15 orang yang
memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka.
3. Tim fungsional-silang adalah kelompok karyawan-karyawan dari tingkat hierarkis
yang kira-kira sama, tetapi dari bidang kerja yang berlainan, yang berkumpul untuk
menyelesaikan suatu tugas, satuan tugas serupa dengan komite.

F. Karakteristik Tim yang Efektif


Agar menjadi tim yang menguntungkan perusahaan karena bekerja efektif,
maka suatu tim harus memiliki beberapa karakteristik. Sangat tidak mudah untuk
mengidentifikasi karakteristik yang tepat untuk suatu tim yang efektif. Suatu tim
dianggap efektif atau tidak sangat tergantung dari kriteria yang diterapkan
perusahaan. Tetapi biasanya suatu tim yang bekerja efektif memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1) Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama. Semua
anggota tim mengerti dan menyetujui tujuan dan sasaran tim dan mereka mau
bekerja sama untuk memenuhi hal tersebut.
2) Pembagian peran kepemimpinan. Anggota tim saling berbagi peran dalam
kepemimpinan. Sebagai contoh : kepemimpinan tim di setiap fase proyek akan
didelegasikan kepada anggota yang memiliki keahlian dan pengalaman di

5
bidang itu. Sehingga fungsi kepemimpinan di dalam tim dilihat dari
kompentensi seseorang, bukan berasal dari titel, otoritas dan senioritas.
3) Keterbukaan dan saling mempercayai antar anggota tim. Semua anggota
mendapatkan informasi yang sama dari akses yang sama pula serta dapat
berkomunikasi dengan lancar dan jelas. Anggota tim bebas untuk mengeluarkan
ide-idenya. Eksperimen dan kreativitas selalu digiatkan anggota lainnya wajib
untuk menolong anggota bersangkutan, jika memang ide tersebut logis dan
berguna.
4) Keragaman latar belakang anggota tim memberi warna kepada tim. Semakin
besar keragaman yang ada ( keahlian, pengetahuan dan pengalaman) akan
semakin banyak tugas-tugas yang dapat ditangani.
5) Anggota tim selalu mendukung keputusan, prosedur dan pengawasan yang
dibuat bersama-sama. Mereka memahami peran, tanggung jawab dan
keterbatasan otoritas masing-masing.
6) Konflik yang terjadi diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat konstruktif
dan menerapkan pendekatan menang-menang (win-win approach).
7) Tim dapat mengelola peningkatan penghargaan individu (individual self
esteem).
8) Kegiatan tim tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada pada proses dan
isi. Tim harus selalu mengevaluasi fungsi dan proses yang sudah dilakukan
secara reguler.
9) Tim memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
dengan baik.
10) Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan dengan baik (para atasan,
tim lain dan lingkungan perusahaan)

G. Menciptakan Tim yang Berkualitas


Salah satu teknik untuk menciptakan tim yang berkualitas dan tangguh adalah
DARE, yaitu :
1) Dream
Pertanyaan utama setiap pemimpin adalah bagaimana mempersatukan timnya
untuk menjadi sebuah tim yang solid. Prioritas pekerjaan pemimpin tersebut
adalah menciptakan dream. Dream atau mimpi adalah sebuah target yang

6
dikomunikasikan pada semua anggota tim dan dapat diterima untuk menjadi
sasaran yang ingin dituju. Ada 2 pertanyaan yang muncul, yang pertama adalah
bagaimana caranya semua anggota tim mau menerima mimpi tersebut sebagai
mimpi mereka juga, dan yang kedua adalah bagaimana men-share-kan mimpi
tersebut kepada anggota tim. Intinya, dream harus benar-benar menjadi mimpi
dan impian setiap anggota tim dan individu perusahaan. Impian itu menjadi
alasan dan motor penggerak untuk bekerja dengan baik.
2) Attitude
a) Pada proses kerja sama dalam team work, jelas peranan attitude menjadi jauh
lebih penting dan sangat dibutuhkan dalam menjamin keberhasilan bekerja
sama. Kinerja yang saling mengisi kekurangan sesama anggota tim, dimulai
dari pemahaman kekurangan dan kelebihan setiap anggota tim dan untuk itu
diperlukan attitude yang positif untuk saling menunjang dan bukan saling
menyalahkan dan menjatuhkan.
b) Tim yang solid memerlukan teamwork yang baik. Lalu cara membentuk
teamwork yang baik dimulai dari kerja sama yang solid.
c) Attitude positif itulah yang senantiasa dipelihara dan dibina untuk wawasan
yang lebih luas dalam menciptakan supertim dan bukan superman.
3) Relationship
a) Untuk menciptakan super tim yang saling memahami dan menutupi
kelemahan individu sehingga tercipta tim yang solid diperlukan hubungan
yang harmonis dan mantap. Atas dasar inilah maka perlu dikembangkan
atmosfir yang kondusif dalam menjaga relasi interpersonal antari ndividu tim.
Relasi yang muncul tersebut dapat diciptakan atas dasar saling menghargai
antari dividu. Melalui saling menghargai akan tercipta suasana bahwa setiap
individu itu penting dan memiliki peranannya masing-masing yang berbeda
dan menguatkan dalam tim.
b) Menghargai saja tidaklah cukup, tetapi juga perlu saling mempercayai.Ada
perbedaan yang cukup signi”kan antara saling menghargai dengan saling
mempercayai. Saling menghargai akan menghasilkan suasana yang
bersahabat, tetapi setiap individu hanya akan cenderung berperan untuk situasi
sama-sama kerja dan bukan kerja sama. Saling mempercayai akan
menciptakan proses kerja sama yang sesungguhnya dan menciptakan tim
menjadi tim yang utuh dan solid.

7
c) Atmosfir yang nyaman dan kondusif akan menghasilkan tim yang kreatif,
tidak kaku, dan mudah beradaptasi dalam menghadapi persaingan yang keras
dan senantiasa berubah. Tim ini akan lebih mampu untuk survive menghadapi
kondisi persaingan yang semakin tidak menentu !
4) Excellent
a) Excellent berarti pekerjaan dan hasil yang sempurna dari teamwork.
b) Kesempurnaan ini dicapai justru bukan karena anggota tim adalah individu
yang sempurna, tetapi justru karena akibat proses saling menghargai dan
mempercayai yang senantiasa dipupuk dan dikembangkan sebagai atmos”r
positif yang menciptakan attitude yang positif dalam mencapai mimpi.
c) Kesempuraan itu tidak hanya berasal dari tercapainya tujuan, tetapi juga pada
proses pencapaian tujuannya.

8
BAB III
PENUTUP

A) Kesimpulan
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau
lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu harus
diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga
dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku
organisasi.
Fungsi dari tim yaitu dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi serta
dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Sedangkan manfaat bekerja
dalam tim yaitu untuk pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi.
Tujuan bekerja dalam tim agar anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara efesiensi dan efektif.
B) Saran
1) Sebaiknya setiap anggota kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah
organisasi baik itu organisasi besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan
keadaan organisasi tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik aja
sewaktu berada dalam kelompok ke dalam organisasi
2) Meskipun tim menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun
masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung
jawab dalam keorganisasian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Laurie J. Mullins. 2005. Management and Organizational Behavior, 7th Edition. Essex:
Pearson Education Limited

Suwarto, FX. 2010. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya

P. Tampubulon. Manahan. 2012. Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior), Ed.


Ketiga, Cet. 1. Bogor: Galia Indonesia

https://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-tim-kerja.html

https://sriwahyuni51.wordpress.com/2016/12/21/perilaku-kelompok-dalam-organisasi/

10

Anda mungkin juga menyukai