DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Afgani Sa’ad Narfan (2104020034)
Mutiara Hasan (2104020040)
Heliatul Aulia (2104020046)
Alifia Nadwilla (2104020052)
Yasinta Auralia (2104020057)
KELAS 5B
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “Mengelola Tim Kerja yang Efektif” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dari Bapak Dr. H.
Muh. Rasbi, S.E., M.M dalam mata kuliah Manajemen Sumber daya Manusia.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
A.Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen berusaha menciptakan efektivitas setiap individu yang
bekerja dalam suatu organisasi. Sifat dasar manajemen adalah beragam,
manajemen selalu berhubungan dengan semua aktivitas organisasi. Kelompok
merupakan sejumlah orang yang mempunyai norma, nilai, serta tujuan yang
sama, yang dengan sengaja dan juga teratur saling berinteraksi. Menurut Joseph
De Vito (1997) kelompok ini merupakan sekumpulan individu yang
berhubungan antara satu sama lain yang mempunyai tujuan bersama serta ada
suatu organisasi atau struktur diantara mereka. Di dalam kelompok itu
dikembangkan norma-norma yang dianggap ialah sebagai dasar berperilaku
anggotanya. Pada dasarnya Kelompok merupakan orang yang mempunyai
kepentingan yang sama serta juga mempunyai beberapa landasan interaksi yang
sama. Mereka itu saling terikat bersamaan dengan serangkaian hubungan sosial
yang khas. Kelompok tersebut juga dapat terorganisasi dengan secara ketat serta
berjangka panjang, tetapi juga terdapat juga bersifat cair dan hanya sementara.
Semakin banyak anggota di dalam kelompok, maka akan semakin kecil juga
kesempatan terjadinya suatu interaksi sosial yang mendalam sesama anggota
kelompok tersebut. Sebaliknya, Apabila semakin sedikit jumlah dari anggota
pada suatu kelompok, maka hal tersebut akan semakin besar kesempatan untuk
terjadinya suatu interaksi sosial yang mendalam antar sesama anggota kelompok.
1
memungkinkan setiap anggota unt uk memaksimalkan kekuatan mereka dan
meminimalkan kelemahan mereka. Anggota tim perlu belajar bagaimana untuk
saling membantu, menyadari potensi sejati mereka, dan menciptakan lingkungan
yang memungkinkan setiap orang untuk melampaui keterbatasan nya. Hackman
dan Wageman (2005) menyarankan bahwa efektivitas tim terdiri dari tiga
dimensi: kinerja/hasil tugas tim, proses-proses sosial yang memaksimalkan
efektivitas kelompok, dan keberlanjutan pengalaman kelompok yang
berkontribusi positif terhadap pembelajaran dan kebahagiaan individual anggota
tim.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari tim kerja yang efektif.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kerja tim yang
efektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik tim kerja yang efektif.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola tim kerja yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja makna bekerja dari segi perorangan adalah gerak dari badan dan
pikiran setiap orang guna memelihara kelangsungan hidup badaniah maupun
rokhaninya. Brown (dalam Anoraga, 1998) kerja merupakan penggunaan proses
mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif.
Sebuah tim kerja yang efektif adalah tim yang terdiri dari sebuah kelompok,
anggotanya terikat dengan suatu maksud bersama, mempunyai serangkaian tujuan-
tujuan kinerja yang rinci, dan menganggap mereka itu saling bertanggung jawab
bagi hasil-hasil dari timnya. Tim juga dapat menghasilkan keluaran yang lebih
besar dari jumlah kontribusi masing-masing. Kekuatan utama yang membuat
sebuah kelompok kerja menjadi tim yang efektif, artinya bahwa sebuah tim
memiliki kinerja sangat tinggi dan penekanannya pada kinerja.
3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Tim yang Efektif
Menurut Rice University Web Services, sebuah tim didorong oleh tujuan
bersama. Untuk memiliki tim yang efektif, tujuan bersama tersebut perlu
dijabarkan terlebih dahulu dan dipahami oleh anggota tim. Apa yang membantu
tim mencapai kesuksesan adalah fokus pada tujuan tim. Tuliskan tujuan-tujuan
tersebut sehingga semua orang dapat melihat dan memahami apa tujuan tim dan
membantu mereka berupaya mencapainya.
2. Kompensasi
Sebuah tim akan bekerja dengan baik ketika para anggota memahami
imbalan apa yang akan mereka terima atas upaya mereka. Semua Bisnis
mencatat yang terbaik adalah membuat rencana kompensasi sebelum
membentuk tim. Jika semua anggota tim merasa mereka diberi kompensasi yang
adil, hal itu dapat membantu menghasilkan produktivitas maksimum.
3. Komunikasi
4
tim selalu mendapat informasi penting dan menawarkan pelatihan. Ini adalah
jenis alat yang dibutuhkan tim dari manajemen dan perusahaan agar efektif.
Agar anggota tim dapat bekerja sama dengan baik, semua harus memiliki
sikap positif terhadap perusahaan, proyek dan tujuannya, serta satu sama lain.
Jika anggota tim tidak mengenal satu sama lain dengan baik, atau belum pernah
bekerja sama sebelumnya, dorong mereka untuk mengadakan pertemuan santai,
misalnya pertemuan makan siang atau makan malam setelah jam kerja.
Pengalaman bersama menciptakan ikatan dan membangun kepercayaan, yang
merupakan cara baik untuk meningkatkan semangat tim..
5. Menangani Konflik
Konflik cenderung membuat tim kehilangan fokusnya, menjauhkannya dari
tujuan dan sasarannya. Dengan belajar menangani konflik dengan segera, sebuah
tim dapat tetap efektif setiap saat.
Pengelolaan Konflik yang Sehat" merujuk pada kemampuan tim untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
Ini melibatkan:
a. Pemahaman Konflik: Anggota tim perlu dapat mengenali konflik dengan
segera dan memahami akar penyebabnya.
b. Komunikasi Terbuka: Mendorong anggota tim untuk berbicara secara
terbuka tentang perbedaan pendapat, ketidaksetujuan, atau masalah
potensial.
c. Resolusi Konflik: Tim harus memiliki mekanisme untuk menyelesaikan
konflik dengan cara yang membangun, seperti melalui diskusi terbuka,
mediasi, atau mencari solusi kompromi.
d. Pencegahan Konflik Berulang: Tim dapat mengambil langkah-langkah
preventif dengan mendefinisikan peran dan tanggung jawab dengan jelas,
serta mempromosikan budaya saling menghormati dan keterbukaan.
5
Dengan mengelola konflik secara sehat, tim dapat menghindari dampak negatif
seperti ketidakharmonisan, kehilangan motivasi, atau penurunan produktivitas.
Sebaliknya, penanganan konflik yang baik dapat memperkuat hubungan dalam tim
dan menghasilkan solusi yang lebih baik.
1. Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama.
Semua anggota tim mengerti dan menyetujui tujuan dan sasaran tim dan
mereka mau bekerja sama untuk memenuhi hal tersebut.
2. Pembagian peran kepemimpinan. Anggota tim saling berbagi peran dalam
kepemimpinan. Sebagai contoh : kepemimpinan tim di setiap fase proyek
akan didelegasikan kepada anggota yang memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang itu. Sehingga fungsi kepemimpinan di dalam tim
dilihat dari kompentensi seseorang, bukan berasal dari titel, otoritas dan
senioritas.
3. Keterbukaan dan saling mempercayai antar anggota tim. Semua anggota
mendapatkan informasi yang sama dari akses yang sama pula serta dapat
berkomunikasi dengan lancar dan jelas. Anggota tim bebas untuk
mengeluarkan ide-idenya. Eksperimen dan kreativitas selalu digiatkan
anggota lainnya wajib untuk menolong anggota bersangkutan, jika memang
ide tersebut logis dan berguna.
4. Keragaman latar belakang anggota tim memberi warna kepada tim.
Semakin besar keragaman yang ada ( keahlian, pengetahuan dan
pengalaman) akan semakin banyak tugas-tugas yang dapat ditangani.
6
5. Anggota tim selalu mendukung keputusan, prosedur dan pengawasan yang
dibuat bersama-sama. Mereka memahami peran, tanggung jawab dan
keterbatasan otoritas masing-masing.
6. Kegiatan tim tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada pada proses
dan isi. Tim harus selalu mengevaluasi fungsi dan proses yang sudah
dilakukan secara reguler.
7. Tim memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan dengan baik.
8. Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan dengan baik (para
atasan, tim lain dan lingkungan perusahaan)
Cara membangun tim kerja yang efektif dan solid berikutnya adalah
dengan menyamakan visi dan misi. Sebuah perusahaan akan berjalan dengan
baik jika seluruh aspek manusianya mulai dari atas hingga yang paling bawah
memiliki visi dan misi yang sama.
Hal ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan komunikasi
yang baik akan lebih memudahkan kerja sama antar anggota. Komunikasi
yang jujur dan tulus akan memperlancar kerja sama yang dijalin.
7
4. Saling menghargai
5. Memberikan reward
Dalam sebuah perusahaan diperlukan penghargaan kepada anggota
tim yang telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik untuk memacunya
agar lebih bersemangat dalam bekerja. Begitu juga dengan anggota tim lain
yang akan ikut semangat mendapat reward.
6. Adakan kegiatan luar kantor atau outing
Untuk lebih mendekatkan diri dengan anggota tim lainnya, maka
sebaiknya buatlah kegiatan Iuar kantor seperti makan siang bersama atau
family gathering yang akan menguatkan hubungan antar anggota tim.
7. Lakukan evaluasi secara berkala
Salah satu hal yang paling penting dalam kerja sama tim adalah
adanya evaluasi kerja yang rutin dilaksanakan.
Sebuah tim terdiri dari dua atau lebih individu yang bekerja secara bersama-
sama dalam periode waktu tertentu demi mencapai tujuan bersama yang terkait
dengan sejumlah tujuan berorientasi tugas.dalam sebuah tim ada ketergantungan
antar individu dalam mencapai tujuan bersama dan dibatasi oleh waktu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tim kerja yang efektif adalah tim yang terdiri dari sebuah kelompok,
anggotanya terikat dengan suatu maksud bersama, mempunyai serangkaian tujuan-
tujuan kinerja yang rinci, dan menganggap mereka itu saling bertanggung jawab
bagi hasil-hasil dari timnya.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan semoga makalah ini
bermanfaat bagi tim penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Apabila ada kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, kami
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dan memotivasi
9
DAFTAR PUSTAKA
James A.F Stoner. R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert JR, Manajemen Jilid 11,
hlm 103- 121
10