Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI

Dosen Pengampuh: Dr. Sri Yulianti Mozin,ST,MPA

DISUSUN OLEH:

STEVANI WUMU 241421085

LISAWATI DALILA 241421086

ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan
untuk bernafas sampai saat ini. Karena-Nya lah kami masi bisa menjalankan
aktivitas kami juga untuk mengerjakan tugas makalah ini yang bermateri
Pengorganisasian & Organisasi.

Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman dalam
berkosa – kata terbatas. Maka dari itu penulis berharap agar pembaca dapat
memaklumi juga memberikan kritik dan saran dalam penulisan kosa kata kami.

Selaku dosen pengampuh Ibu Dr. Sri Yulianti Mozin, ST, MPA. Dan kami tim
penyusun: Stevani Wumu dan Lisawati Dalila.

Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata


sempurna.Namun, harapan Penyusun semoga karya yang sederhana ini ada setitik
manfaatnya, terutama untuk Penyusun dan teman-teman yang telah membaca
makalah ini. Amin ya Rabbal ‘alamin…

Gorontalo, 26 September 2021

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi......................................................................................6

2.2 Asas – asas Organisasi ...................................................................................6

2.3 Proses Organisasi.............................................................................................9

2.4 Rentang Kendali...............................................................................................9

2.5 Organisasi.........................................................................................................10

2.6 Dasar Pendepartemenan..................................................................................11

2.7 Macam – macam Organisasi............................................................................13

2.8 Teori – teori Organisasi ...................................................................................13

2.9 Reorganisasi Dan Restrukturisasi Organisasi..................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................17

3.2 Saran ................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
pengorganisasian adalah proses Mengidentifikasi, mengelompokkan,
mengorganisir, dan membangun model hubungan kerja orang untuk
mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian berfokus pada pengaturan
sumber daya fisik dan manusia yang perusahaan miliki guna merealisasikan
rencana tujuan. Tujuan Pengorganisasian adalah supaya pada pembagian
kerja dapat dilaksankan dengan penuh tanggung jawab. Pembagian atas
tugas diharapkan untuk dapat meningkatkan suatu kreativitas pada masing-
masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola suatu tugas yang
akan diberi tugas.
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja
sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk
mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Tujuan organisasi adalah Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari
sumber daya yang dimiliki,Wadah yang digunakan untuk individu yang
memang ingin memiliki jabatanpenghargaan serta pembagian kerja yang
jelas,Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan,Membantu setiap
individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan pergaulan serta
memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat,Wadah
yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama
yang sudah terbagi dengan baik,Membantu untuk pengelolaan lingkungan
bersama-sama,Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan
yang telah menjadi tujuan awal sebuah organisasi.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang di bahas di
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud pengorganisasian dan organisasi?
2. Apa tujuan pengorganisasian dan organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Kita dapat mengetahui pengertian pengorganisasian dan organisasi
2. Kita dapat mengetahui tujuan pengorganisasian dan organisasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi merupakan suatu alat administrasi untuk mencapai suatu tujuan


bersama. Jadi organisasi adalah frame work daripada bentuk kerja sama manusia
untuk mencapai tujuan bersama (Supardi et.al, 2004:1).

Ada beberapa istilah Organisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain
sebagai berikut:

1. James L Gibson, dkk (1985) "Organisasi adalah kesatuan yang


memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai
individu secara perorangan.
2. Mulyadi (2007: 181) "Organisasi pada hakikatnya adalah sekelompok orang
yang memiliki saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, yang secara
bersama-sama memfokuskan usaha mereka untuk mencapai tujuan tertentu,
atau menyelesaikan tugas tertentu.
3. Tre Watha dan Newport dalam Winardi (2004: 53) "Sebuah Organisasi dapat
kita nyatakan sebagai sebuah struktur social yang didesain guna
mengoordinasi kegiatan dua orang atau lebih. melalui suatu pembagian kerja,
dan hierarki otoritas, guna melaksanakan pencapaian tujuan umum tertentu."

2.2 ASAS – ASAS ORGANISASI

Semua orang yang hidup dalam organisasi tentu berharap organisasi tersebut dapat
bertahan meskipun zaman sudah berubah. Salah satu syarat agar organisasi
mampu bertahan adalah mampu menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan
zaman. Perkembangan zaman yang ditandai dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi ini harus diikuti dengan perkembangan organisasi itu
sendiri. Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai
dengan harapan para anggotanya, organisasi tersebut harus memiliki asas
organisasi yang dijadikan sebagai dasar pemikiran demi terciptanya sesuatu yang

6
diharapkan oleh para anggotanya. Asas ini merupakan suatu pernyataan yang
fundamental untuk dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir dan bertindak dalam
suatu organisasi. Adapun asas-asas dalam organisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Asas Tujuan Organisasi (Principle of Organizational Objective) Jelas dan rasional


merupakan asas tujuan organisasi. Apakah kedepannya organisasi tersebut
bertujuan untuk mendapatkan laba (business organization) ataukah hanya untuk
memberikan pelayanan (public organization). Hal ini perlu dipastikan untuk
menentukan sebuah bentuk struktur organisasi.

2. Asas Kesatuan Tujuan (Principle of Unity of Objective) Kesatuan tujuan yang ingin
dicapai merupakan suatu asas yang harus ada dalam organisasi. Dalam sebuah
organisasi, semua organ yang merupakan bagian dari organisasi semuanya harus
berusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila ada organ dalam organisasi
tersebut yang tidak berusaha untuk mencapai tujuan organisasi, maka organisasi
tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya.

Semua orang yang hidup dalam organisasi tentu berharap organisasi tersebut dapat
bertahan meskipun zaman sudah berubah. Salah satu syarat agar organisasi
mampu bertahan adalah mampu

3.Asas Kesatuan Perintah (Principle of Unity of Command) Dalam asas ini


hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan
pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, namun sebaliknya seorang
atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.

4.Asas Rentang Kendall (Principel of The Span of Management) Pengetahuan dan


kecakapan seorang manajer sangat menentukan kemampuannya. Seorang manajer
hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, sehingga antara
manajer yang satu dengan yang lainnya kemungkinan berbeda.

5.Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of Delegation of Authority) Kejelasan


dan keefektifan dalam hal pendelegasian wewenang harus tercipta. Pendelegasian

7
wewenang dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain harus bisa
terukur sehingga seorang manajer mengetahui apa yang menjadi wewenangnya 6.
Asas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of

6.Parity of Authority and Responsibility) Menurut asas int wewenang dan tanggung
jawab harus seimbang. Seorang atasan yang memberikan wewenang kepada
bawahannya berhak untuk meminta pertanggungjawabannya yang sama besar
dengan wewenang yang diberikannya, jangan sampai meminta pertanggungjawaban
yang lebih besar ketimbang wewenang yang diberikannya

7.Asas Tanggung Jawab (Principle of Responsibility) Dalam hal


pertanggungjawaban bawahan terhadap atasannya haruslah sesuai dengan garis
wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang Sebagai contoh seorang
bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasan yang melimpahkan wewenang
tersebut

8.Asas Pembagian Kerja Principle of Departmentation / Principle of Devision of


work) Didalam pengelompokan sebuah tugas pekerjaan atau kegiatan yang sama ke
dalam satu unit kerja tertentu hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan
pekerjaan tersebut.

9. Asas Penempatan Personalia (Principle of Personnel Placement) Agar organisasi


bisa berjalan secara efektif dan optimal maka penempatan karyawan harus tepat,
sehingga sebelum penempatan harus dilakukan seleksi yang objektif dan
berpedoman atas job specification dari jabatan yang akan diisinya. Apabila proses
seleksi tersebut sudah dilaksanakan maka penempatan orang-orang pada setiap
jabatan tertentu sudah berdasarkan atas kecakapan, keahlian dan keterampilannya
(the right man, in the right job)

10. Asas Jenjang Berangkai (Principle of Scalar Chain)

Dasar organisasi yang paling fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke
bawah secara jelas. Suatu perintah atau wewenang dari atasan terhadap bawahan
merupakan mata rantal vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh
jarak terpendek Demikian pun pertanggungjawaban bawahan terhadap atasannya
merupakan mata rantal vertical yang jelas dan menempuh jarak terpendeknya.
Menurut asas ini dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuannya

8
11 Asas Efisiensi (Principle of Efficiency)

Menurut asas ini dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat
mencapal hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.

12 Asas Kesinambungan (Principle of Continuity)

Suatu organisasi yang sudah terbentuk harus mengusahakan cara-cara untuk


menjamin kelangsungan hidupnya secara terus menerus tidak terhenti disebabkan
seseorang berhalangan hadir seperti sakit, izin, cut, dan lain-lain. Agar dapat secara
terus menerus melanjutkan aktivitas operasionalnya, maka para pembentuk
organisasi tersebut harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

13 Asas Koordinasi (Principle of Coordination

Setelah asas asas yang lainnya berjalan sesuai dengan harapan, maka asas
koordinasi merupakan rangkalan dari asas asas organisasi lainnya. 1 Maksud dan
koordinasi disini berarti untuk mensinkronkari dan mengintegrasikan segala
tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.

2.3 PROSES ORGANISASI

Proses Organisasi adalah aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu


organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota di dalam
suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat
saling bahu membahu untuk membangun suatu organisasi.Seperti Contoh
Organisasi di Sekolah

2.4 RENTANG KENDALI

Rentang kendali adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengendalikan


bawahannya dengan jumlah bawahan yang ideal. Karena dalam hal ini jumlah
sangat tergantung dengan kinerja yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam
memimpin bawahannya.

Jenis - jenis Rentang Kendali:

1. Rentang Kendali Sempit


9
Rentang kendali ini lebih cocok digunakan pada perusahaan yang
berskala kecil yang memiliki kondisi manajemen yang masih sederhana.
2. Rentang Kendali Lebar
Rentang Kendali ini mengatur perusahaan secara melebar agar
perputaran arus informasi dapat terkendalikan. Semakin kompleks arus
penyebaran informasi maka akan semakin besar pula.
3. Rentang Kendali Campuran
Rentang kendali ini merupakan perpaduan dari kedua jenis rentang
kendali sebelumnya, yang mana rentang kendali campuran dapat
menekan terjadinya ketidakefektifan kinerja dari pimpinan.

2.5 ORGANISASI

Pengertian organisasi adalah suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok


orang yang bekerjasama dengan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
organisasi memiliki komitmen, Komitmen secara bahasa berarti “perjanjian
(keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak” itulah yang kita temui dalam kamus
besar bahasa Indonesia.

Dalam komitmen organisasi memilki unsur – unsur diantaranya:

1. Tanggung jawab adalah tuntutan atas tindakan yang telah dilakukan.


Artinya, seseorang dapat dituntut atas perbuatannya, dan jika memberikan
dampak buruk dapat dijatuhkan hukuman.
2. Konsekuen adalah sesuai dengan apa yang telah dikatakan atau diperbuat.
Seperti contoh: Seorang pegawai yang konsekuen ia akan mempersiapkan
diri untuk mengatasi berbagai risiko yang sudah melekat pada suatu
pekerjaan.
3. Jujur adalah sikap apa adanya. Sikap jujur seorang pegawai adalah bekerja
sesuai kebijakan, mengikuti aturan, patuh terhadap perintah atasan, tidak
terlambat, tidak bolos, dan tidak mengabaikan prosedur.
4. Konsisten adalah sikap kerja sistematis dan teratur. Pegawai bekerja
mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, dan melaksanakan sesuai tahapan-
tahapan yang telah ditetapkan.

10
Dalam organisasi juga memiliki prinsip – prinsip yaitu:
a. kontrak dalam perjanjian adalah ikatan atau persaksian yang
mengakibatkan munculnya hokum.
b. tanggung jawab atau Kewajiban adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya.
c. Kepercayaan artinya mengakui akan kejujuran dan kemampuan
seseorang benar-benar dapat memenuhi harapan. Maka dari itu dalam
kepercayaan menjelaskan bahwa, masalah (hal-hal) organisasi itu
kompleks, banyak variasi yang sulit dicairkan, namun semua orang harus
percaya, bahwa mencapai tujuan tidak terganggung dengan perbedaan
tersebut, kita hanya perlu bekerja sama, saling mengerti, saling
membantu, dan itu sumber keberhasilan.

2.6 DASAR PENDEPARTEMENAN


secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan cara
bagaimana kegiatan-kegiatan
dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana organisasi
dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk
dilaksanakan.

Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-


satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan
kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya struktur-struktur
departemen dan satuan-satuan kerja.

Struktur akan memberikan informasi dasar pendepartemenan (bagian)


berdasarkan fungsi- fungsi manajemen, wilayah, produksi, shif dan lain
sebagainya. Bahwa struktur organisasi akan menyampaikan informasi
tentang bagaimana bagian-bagian dan tugas yang akan dilaksanakan oleh
pegawai, dan 20 akan mempermudah lingkungan organisasi dalam
komunikasi dan berhubungan, karna fungsi dan tugas pegawai akan
terarah.
11
Departementalisasi sering juga disebut sebagai langkah kedua setelah
spesialisasi, pada departementalisasi akan terjadi proses pengelompokan
kerja, dimana kita dapat mendepartementalisasikan pekerjaan
berdasarkan tipe produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi
nantinya, dan juga memudahkan pemimpin organisasi dalam mengetahui
bagian mana agtau kelompok yang menangani tanggung jawab yang dia
perlukan nantinya. Dalam departementalisasi fungsi tiap bawahan akan
dibagi dalam struktur sehingga masing- masing memiliki peran sesuai
dengan deskripsi tugas dan tanggung jawab.

Namun dalam pembentukan departementalisasi terdapat beberapa cara


pengelpmpokan yang beragam atara lain :

1. Fungsional dimana departemen dibagi dalam fungsi- fungsi yang


sama, sehingga dalam satu kelompok kerja memiliki ketrampilan yang
sama dan tanggung jawab yang sama juga
2. Produk atau jasa departemen dibagi melalui produk atau jasa yang
dihasillkan, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kelompok kerja yang
sudah di tetapkan.
3. Wilayah melakukan pengelompokan melalui wilayah kerjanya, yang
dimana kerap kali digunakan oleh organisasi yang sudah besar, atau
pun sudah memimiliki cabang organisasi, sehingga tanggung jawab
kerja harus di tentukan berdasarkan wilayahnya.
4. Proses arus produk atau peralatan di mana pekerjaan dibagi melalui
proses yang dikerjakan oleh sekelompok anggota didalamnya misalnya
bagian adminitrasi dan lainya,
5. Pelanggan, berdasarkan pelanggan yang dilayani apakah masyarakat,
atau pun sejajaran dalam organisasi
6. Waktu kerja harus disesuaikan dengan kemampuan bawahan seperti
pemberian shift kerja
7. Pelayanan yang paling monton dilihat pada organisasi yang
berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga pelayanan sangat
dipertimbangkan
12
2.7 MACAM – MACAM ORGANISASI
Berbagai jenis – jenis organisasi. Diantaranya adalah, dalam kehidupan
sehari-hari, kata organisasi sudah sering kita dengar bahkan kemungkinan
besar kita pernah terlibat di dalam kegiatan keorganisasian. Sewaktu kita
sekolah (dari SD s/d SMU), ada organisasi yang bernama OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah). Di dunia kampus ada yang namanya
senat perguruan tinggi, senat mahasiswa, atau mungkin badan eksekutif
mahasiswa, dan ikatan alummi. Belum lagi berbagai-bagai perkumpulan
yang terbentuk karna adanya kesamaan-kesamaan identitas para
anggotanya seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Asosiasi
Pengusaha Indonesia, Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia, Persatuan
Dokter Gigi Indonesia, dan yang lainnya. Di dunia kerja banyak
bermunculan nama-nama serikat pekerja atau buruh. Berbagai
perkumpulan yang mengatasnamakan pengusaha dan eksekutif muda
hadir ditengah tengah masyarakat.
Di dunia pemerintahan ada KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia),
lingkungan tempat tinggal dan kehidupan sosial, organisasi juga ada. Jadi,
secara langsung atau pun tidak secara langsung, pada dasarnya kita
pernah melibatkan diri di dalam organisasi. Bukti konkrit yang menyatakan
kita terlibat di dalam organisasi adalah keberadaan kita di dalam keluarga.
karena keluarga merupakan organisasi terkecil di dunia ini. Alasan kuat
yang mendasari seseorang atau atau antara satu orang dengan satu
orang beberapa orang adalah karena manusia tidak dapat hidup sendiri.
Perlu bantuan orang lain untuk melaksanakan sesuatu, dan mewujudkan
berbagai keinginan

2.8 TEORI – TEORI ORGANISASI

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan


fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang-orang yang bekerjasama didalamnya ataupun masyarakat dilingkup
13
kerja mereka. Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan,
tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan
permasalahan, ataupun segala sesuatu yang memerlukan pemecahan
dan pengambilan keputusan, sehingga organisasi dapat mencapai tujuan
dan sasaran yang telah disepakati dan ditetapkan. Studi tentang
organisasi sudah dipelajari sejak lama dan senantiasa berkembang sesuai
dengan keadaan jaman. Beberapa teori organisasi yang penting adalah:

1. Teori organisasi klasik memiliki asumsi bahwa organisasi selalu memiliki


susunan yang rasional dan logis, baik secara ekonomis maupun pencapaian
efisiensi. Dengan kata lain, bagi teori organisasi klasik rasionalitas, efisiensi
dan keuntungan ekonomis adalah tujuan organisasi.
Teori Organisasi Klasik memusatkan perhatiannya pada penciptaan suatu
himpunan teknik-teknik yang rasional, yang diperlukan dalam
mengembangkan baik struktur maupun proses dan juga mengarahkan suatu
bentuk koordinasi yang mampu mengintegrasikan hubungan-hubungan
antara bagian dari suatu organisasi. Pusat perhatian utama bagi para pemikir
teori organisasi klasik ini adalah organisasi yang bergerak dalam bidang
bisnis.

2. Teori neo-klasik adalah manusia bersifat sosial dan menyukai aktualisasi


diri, sehingga komunikasi, kerjasama dan berinteraksi dengan orang lain
adalah tujuan dalam berorganisasi. Teori neo-klasik secara prinsip timbul
sebagai reaksi terhadap teori klasik, tetapi pada kenyataannya teori neo-
klasik tetap mempergunakan dan tidak mengabaikan prinsip-prinsip yang
dikemukakan oleh para ahli teori klasik, meskipun kemudian para ahli teori
neo-klasik menunjukkan dan mengkritik keterbatasanketerbatasan dari
prinsip-prinsip tersebut dan pada saat yang sama, mencoba mengisi
kekurangan-kekurangan dengan memberi perhatian pada hal-hal yang tidak
dikaji oleh para ahli teori klasik. Teori neo-klasik menitik beratkan pada
pemikiran tentang pentingnya aspek psikologis dan sosial manusia
(karyawan) sebagai individu maupun kelompok kerja.
3. Teori Modern adalah Secara umum, para ahli teori organisasi pada masa itu
melihat organisasi dari dua sudut pandang. Pertama, sudut pandang yang
14
melihat organisasi sebagai satu kesatuan unit yang memiliki suatu tujuan.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang dianut oleh para ahli teori klasik
dan neo klasik, yang melihat melihat organisasi sebagai satu kesatuan atau
suatu unit yang memiliki suatu tujuan, oleh karena itu pendekatan ini
seringkali juga disebut dengan pendekatan goalistik.
Kedua, pendekatan yang lebih melihat hubungan antar elemen, baik yang
ada di dalam organisasi, maupun dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan
ini lebih melihat organisasi tersusun dari elemen-elemen yang saling
berhubungan, oleh karena itu pendekatan ini sering dikatakan sebagai
pendekatan yang sistemik. Pendekatan sistemik tidak hanya menaruh
perhatian pada apa yang menjadi perhatian pendekatan yang melihat
organisasi sebagai suatu unit yang memiliki tujuan, tetapi juga melihat
organisasi dari sudut pandang proses atau hubungan antar elemen dalam
organisasi dan melihat organisasi sebagai suatu sistem yang kompleks,
bahkan menempatkan organisasi sebagai "sistem kehidupan" (living
systems).
4. . Teori Contingency
Teori Contingency melihat teori organisasi sudah seharusnya berlandaskan
pada konsep sistem yang terbuka (open system concept). Ini merupakan
pandangan yang berbeda dari pandangan para ahli teori klasik yang melihat
organisasi merupakan suatu sistem yang tertutup. Inti dari Teori Contingency
inipada dasarnya terletak pada pandangannya dalam melihat hubungan antar
organisasi dan hubungan antara organisasi dengan lingkungannya. Menurut
teori ini, hubungan antara satu organisasi dengan lainnya maupun dengan
lingkungannya secara keseluruhan, sangat tergantung pada situasi.

2.9 REORGANISASI DAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI

Restrukturisasi Organisasi adalah penyesuaian bentuk organisasi sehingga


lebih sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
Tujuan restrukturisasi organisasi dari sisi Internal
1) Meningkatkan gross margin
2) Meningkatkan komunikasi internal
3) Memperbaiki arus kas
15
4) Memperbaiki proses disain yang memadai
5) Menekan biaya upah

Tujuan restrukturisasi organisasi dari sisi eksternal


1) Mempertemukan kebutuhan pelanggan
2) Menerapkan strategi untuk mengantisipasi perubahan pasar
3) Meningkatkan pangsa pasar

Disamping itu restrukturisasi organisasi diharapkan dapat menyeimbangkan


antara beban kerja dan tanggung jawab serta serta memberi peran yang lebih
baik bagi setiap unit kerja.
Perhatikan prinsip-prinsip pengelolaan risiko dan pengendalian (Governance
Risk and Control / GRC).

3. Prinsip Dasar dalam melakukan Restrukturisasi Organisasi


1) Menyederhanakan
2) Penyelarasan dengan strategi perusahaan
3) Fokus pada aktivitas yang lebih baik
4) Menyeimbangkan beban kerja dan tanggung jawab
5) Memberikan peran yang lebih memadai
6) Memperhatikan prinsip GRC (governance risk and control = pengelolaan
risiko dan pengendalian)

16
BAB III
KESIMPULAN

Pengorganisasian dan organisasi merupakan adalah sebuah wadah untuk


sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang
terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan
sumber daya yang ada di dalamnya.

SARAN
Sumber yang kami dapatkan terbatas, jika ada yang kurang dipahami lebih si
sarankan untuk mencari jawaban di Internet.

17
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar, Robert Tua, et al. "KOMUNIKASI ORGANISASI." (2021), Duha,
Timotius. Perilaku organisasi. Deepublish, 2018, Lestari, A. S. (2021).
Teknologi informasi dalam organisasi di era society 5.0.
2. Kuntoro, S. A. (2010). Kemitraan Sekolah. In Workshop Strategi Pengembangan Mutu
Sekolah Bagi Kepala Sekolah Dan Pengawas. Jurnal Nasional (pp. 1-5), Ghany
hergantara._Manajemen Kantor Delegasi dan Rentang
Kendali_.academia.com, Wahyu, W., & Salam, R. (2020). KOMITMEN ORGANISASI
(Kajian: Manajemen Sumber Daya Manusia).,
3. SEKALI, A. K. (2020). ANALISIS PENATAAN STRUKTUR ORGANISASI PADA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARO (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
QUALITY).
4. Ambarwati, A. (2018). Perilaku Dan Teori Organisasi,
5. HAKIM, D. D., & CA, N. RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN.
6.

18

Anda mungkin juga menyukai