Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“HUBUNGAN ORGANISASI, KOMUNIKASI, DAN KOORDINASI ORGANISASI”

Dosen Pembimbing:
Elvinna Assadam S.E, M.M
Nama Anggota:

1. Nur Mafida Kurniati (2001010073)


2. Rafi Akbar Pratama (2001010134)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah TEORI ORGANISASI, dengan judul “Hubungan Organisasi,
Komunikasi, dan Koordinasi”.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang melindungi
system informasi yang kami sampaikan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami
oleh siapa pun yang membaca dan dapat berguna bagi kami dan pembaca lainnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari sepenuhnya makalah kami ini
belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf sebesar-
besarnya, dan kami harap adanya kritik, saran, serta usulan pembaca untuk perbaikan makalah
kami di masa mendatang.

Lamongan, 16 juni 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan.................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Organisasi...........................................................................................................5

2.2 Koordinasi..........................................................................................................6

2.3Komunikasi..........................................................................................................8

BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................10

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................10

3.2 SARAN...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu sistem yang direncanakan bersama
untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dalam suatu organisasi,
terdapat tujuan yang akan dicapai bersama. Dalam suatu organisasi, juga
terdapat suatu sistem yang dikoordinasikan bersama di bawah pemimpin
yang diberi kewenangan mengatur, membimbing, dan memberi arah pada
organisasi. Di era globalisasi ketika akses ke berbagai wilayah di suatu
negara mudah didapatkan, organisasi hidup dalam pengaruh dinamika
masyarakat saat ini yang lebih cepat berubah dan saling memengaruhi.
Sebagai suatu sistem yang terbuka, organisasi tergantung pada unsur-
unsur di dalamnya dan juga berinteraksi dengan berbagai pihak yang
berada di luar organisasi. Organisasi senantiasa berhubungan timbal balik
dengan lingkungannya, seperti unsur agama, ekonomi, politik, hukum,
sosial, dan teknologi. Kemampuan beradaptasi dengan berbagai unsur,
baik yang ada di dalam maupun yang berada di luar organisasi, membuat
organisasi tumbuh makin matang dan kuat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan koordinasi?
3. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi yang baik bagi perusahaan
2. Untuk mengetahui cara berkoordinasi dengan anggota organisasi
3. Untuk mengetahui cara berkomunikasi yang baik dan benar

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah/tempat proses kegiatan orang-orang yang
bekerja sama mempunyai fungsi dan kewenangan untuk mengerjakan usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukan dan disepakati sebelumnya. Organisasi adalah sebuah
system yang terdiri atas dua bagian atau subsistem yang saling berhubungan secara
interpendent. Dalam subsistem juga terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan
secara independent. Bisa dikatakan bahwa jika salah satu elemen itu rusak, hal tersebut
akan mengganggu system secara keseluruhan. Setiap subsistem mempunyai pembatas
(boundary). Istilah organisasi formal digunakan untuk menegaskan perbedaan pengertian
dengan organisasi informal yang diberi arti sebagai kontak atau interaksi-interaksi yang
berlanjut dan berulang kali tanpa sesuatu tujuan bersama yang direncanakan (Barnard,
1938: 114). Organisasi informal sekarang digunakan sebagai padanan dari komunikasi
informal yang berarti jaringan interaksi social. Jaringan yang meskipun dikatakan
informal ini memiliki pengaruh yang tidak kecil. Dalam suatu budaya tertentu, jaringan
informal ini justru memiliki kekuatan yang paling besar, melebihi jaringan formal.
Pada dasarnya organisasi adalah suatu kesaruan social dari sekelompok manusia
yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing sebagai suatu kesatuan mempunyai tugas
tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara
tegas dari lingkungannya. Organisasi tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan
lingkungan social yang dinamis.
Keberadaan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Agar dapat mencapai tujuan , organisasi
memerlukan system manajemen efektif yang akan menunjang jalannya organisasi secara
terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja pegawai juga perlu diperhatikan.
Beberapa karakteristik organisasi:
1. Divisi pekerjaan: organisasi berurusan dengan seluruh tugas, berbagau
aktivitas ditugaskan kepada para anggota yang berbeda untuk pencapaian
efisien mereka. Namun hal ini bukan berarti bahwa satu anggota tidak dapat
menjalankan banyak fungsi, tetapi spesialisasi dalam pekejaan yang berbeda
sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas seseorang. Organisasi
membantu dalam membagi pekerjaan menjadi aktivitas yang ditugaskan untuk
individu berbeda.
2. Tujuan yang sama: semua struktur organisasi merupakan sarana menuju
pencapaian tujuan perusahaan yang sama. Struktur organisasi harus dibangun
berdasarkan tujuan yang jelas, hal ini akan membantu pencapaian organisasi
dengan benar.
3. Hubungan kooperatif: organisasi yang memiliki struktur yang baik akan
menciptakan hubungan kerjasama diantara berbagai anggota organisasi.
Sebuah organisasi tidak dapat dibentuk oleh satu orang, setidaknya

5
membutuhkan dua orang atau lebih. Organisasi yang baik akan membantu
menciptakan hubungan yang bermakna, hubungan harus vertical dan
horizontal diantara anggota dan di berbagai divisi. Struktur organisasi harus
dirancang agar dapat memotivasi anggota untuk melakukan bagian pekerjaan
masing-masing.
4. Hubungan otoritas-tanggung jawab yang ditetapkan dengan baik:sebuah
organisasi terdiri dari beragai posisi yang diatur dalam hierarki dengan
wewenang dan tanggungjawab yang jelas. Tentunya selalu ada otoritas pusat
untuk organisasi yang baik.
Berikut beberapa tujuan organisasi yang secara umum banyak dijadikan
sebagai tujuan dari pembangunan organisasi tersebut yaitu:
1. Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki
2. Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan,
penghargaan serta pembagian kerja yang jelas
3. Wadah untuk memilih pengawasan dan kekuasan
4. Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan
pergaulan serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta
bermanfaat
5. Wdah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama denan kerja sama
yang sudah terbagi dengan baik
6. Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
7. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi
tujuan awal sebuah organisasi
Organisasi memiliki ciri yang bisa dijadikan pembeda dengan aktivitas social
lainnya. Ciri organisasi diantaranya adalah seperti berikut:
1. Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2
orang atau lebih untuk bisa menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang
telah di tentukan
2. Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama, sehingga kegiatan
yang dilakukan di dalamnya akan lebih jelas
3. Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena
bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus bisa saling
membantu untuk mencapai tujuan organisasi
4. Peraturan yang dibuat untuk kepeningan setiap anggota dalam organisasi tentu
sangat penting untuk membatasi sumber dayanya
5. Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dala organisasi tersebut, tentunya juga dengan pertimbangan bidang
berdasarkan tujuan organisasi yang ditentukan
2.2 Koordinasi
Menurut ndraha (2011) koordinasi dapat didefinisikan sebagai proses
penyepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda

6
sedemikian rupa sehingga disisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan dan disisi lain keberhasilan yang satu tidak
merusak keberhasilan yang lain. Kencana (2011) menyatakan bahwa koordinasi adalah
penyesuaian disi dari masing-masing bagian, dan usaha menggerakan serta
mengoperasikan bagian-bagian pada waktu yang cocok, sehingga dengan demikian
masing-masing bagian dapat memberikan sumbangan terbanyak pada keseluruhan hasil.
Dan menurut Hasibuan (2011) koordinasi diartkan sebagai suatu usaha kerja sama antara
badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling
mengisi, saling membantu dan saling melengkapi, dengan demikian koordinasi dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang mampu menyelaraskan pelaksanaan tugas maupun
kegiatan dalam suatu organisasi.
Jenis-jenis koordinasi
Pada proses pelaksanaannya, koordinasi terbagi menjadi dua yaitu koordinasi
berdasarkan ruang lingkup dan berdasarkan alur koordinasi.
1. Koordinasi berdasarkan ruang lingkup
Koordinasi yang dibedakan berdasarkan ruang lingkup terbagi menjadi dua
bagian. Pertama kordinasi internal yang memiliki arti hubungan antar tingkat
manajer, departemen, eksekutif, cabang, divisi, dan karyawan atau siapa saja
yang bekerja dalam suatu organisasi dengan tujuan guna menyelaraskan
tujuan dan kegiatan unit kerja yang terdapat di dalam organisasi tersebut.
Kedua, koordinasi eksternal yaitu suatu bentuk hubungan antar organisasi dan
karyawan dengan lingkungan luarnya seperti konsumen, masyarakat, supplier,
lembaga keuangan, lembaga pemerintah, competitor, dan lain-lain.
2. Koordinasi berdasarkan alirannya
Jika dilihat berdasarkan alirannya, maka koordinasi terbagi menjadi dua yaitu
koordinasi vertkal dan koordinasi horizontal. Koordinasi vertical adalah
koordinasi yang dilakukan oleh setiap orang dalam organisasi dan harus bisa
memastikan seluruh orang tersebut bisa melakukan tugas yang terintegrasi dan
sesuai dengan aturan organisasi.
Sedangkan koordinasi horizontal adalah bentuk koordnasi yang terjalin antar
beberapa unit departemen kerja pada tingkatan hirarki manajemen yang sama.
Contohnya adalah koordinasi antar pihak departemen marketing dengan
departemen pergudangan.
Tujuan dari koordinasi menurut Ndraha adalah:
1. Meciptakan dan memelihara efektivitas organisasi setinggi mungkin
melalui sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan kesinambungan antar
berbagai kegiatan depeden suatu organisasi
2. Mencegah konflik dan menciptakan efisiensi setinggi-tingginya setiap
kegiatan inter-dependen yang berbeda-beda melalui kesepakatan yang
mengikat semua pohak yang bersangkutan
3. Menciptakan dan memelihara iklim dan skap saling responsive antisipatif
dikalangan unit kerja inter-depeden dan independent yang berbeda-beda,

7
agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak oleh unit kerja yang
lain, melalui jaringan informasi dan komunkasi efektif
Manfaat dari koordinasi menurut Handoko (2003), apabila dalam organisasi
dilakukan koordinasi secara efektif maka ada beberapa manfaat yang
didapatkan, antara lain sebagai berikut:
1. Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepaskan satu sama lain,
antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam
organisasi
2. Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau
pejabat merupakan yang paling penting
3. Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian dalam
organisasi
4. Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu aktivitas
dalam organisasi
5. Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling membantu

2.3 komunikasi
Sejak awal perkembangan para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah turut
memberikan sumbangan yang besar terdapat keberadaan ilmu komunikasi. Menurut
Wilbur Schramm (1971), komunikasi adalah satu proses timbal balik tentang pertukaran
lambang/isyarat untuk menginformasikan, mengintruksikan, atau membujuk agar
memperoleh pengertian yang sama antara komunikator dan konteks social. Schramm
menjelaskan bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sebagai encoder
maupun decoder. Proses komunikasi dari paradigma Schramm ini melihat adanya proses
komunikasi yang berasal dari konteks hubungan (context of relationship).
Konteks hubungan disini adalah adanya pengalaman, pengetahuan, keterampilan,
komunikasi, keadaan social, dan sikap yang sama. Sehingga komunikasi yang terjadi
antara sesamanya dapat dimengerti dan berjalan lancar. Sebaliknya, jika konteks
hubungan (context of relationship) komunikasi tidak sama dengan konteks hubungan
komunikator, maka akan timbul kesulitan untuk dimengerti satu sama lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa proses komunikasi yang ditawarkan Schramm bersifat dua arah atau
timbal balik (two ways communication) yang berlangsung secara terus-menerus (tidak
hanya satu kali menyerupai lingkaran yang besar, tetapi akhirnya mengecil mencapai
suatu titik pengertian dan kesepakatan bersama). Selain itu komunikasi juga akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame
of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and
meanings) yang pernah diperoleh komunikasi.
Rogers dalam Suranto (2015) mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di
dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan
tujuan untuk merubah perilakunya. Menurut pendapat Theodore Herbert yang
mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti

8
pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksut
mencapai beberapa tujuan khusus.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Imu, Teori, dan Filsafat
Komunikasi (2003), terdapat empat fungsi dari komunikasi yaitu:
1. menyampaikan informasi: komunikasi memungkinkan manusia
menyampaikan informasi. Misalnya ilmu pengetahuan yang disampaikan
lewat buku, berita yang disampaikan lewat televise, hingga informasi pribadi
yang disampaikan lewat media social.
2. Mendidik: manusia tumbuh menjadi pribadi yang baik karena didikan yang
disampaikan lewat komunikasi. Misalnya saat bayi ibu akan berkomunikasi
dengan anaknya sehingga anak tersebut paham akan bahasa.
3. Menghibur: komunikasi dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang.
Misalnya penyampaian rasa simpati ketika seseorang bersedih, buku otivasi
yang menghibur, acara televisi yang menyenangkan.
4. Mempengaruhi: komunikasi dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran
seseorang sehingga lahirlah peribahasa tak kenal maka tak saying. Peristiwa
mengenal dilakukan dengan komunikasi. Misalnya sosialisasi kesadaran
lingkungan yaitu bentuk komunikasi yang memengaruhi orang lain untuk
peduli pada lingkungan.
Tujuan komunikasi:
Tujuan komunikasi untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan social.
Komunikasi dapat merubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang hingga social
masyarakat seseorang sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pemberi informasi.
Sehingga pada hakikatnya komunikasi bertujuan menyampaikan suatu informasi yang
dapat dimengerti oleh orang lain. Informasi tersebut kemudian diharapkan menghasilkan
umpan balik berupa perubahan positif dari si penerima informasi.
Jenis-jenis komunikasi:
Berdasarkan media penyampaiannya, komunikasi dibedakan menjadi 2 yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
 Komunikasi verbal: adalah komunikasi yang menggunakan bahasa dalam
bentuk lisan untuk bertukar informasi. Contoh komunikasi verbal adalah
berbincang tatap muka, berbincang melalui telepon, pengumuman
menggunakan pengeras suara, dan pidato.
 Komunikasi nonverbal: adalah komunikasi yang menggunakan bahasa
dalam bentuk bukan lisa. Contoh komunikasi nonverbal adalah
komunikasi melalui tulisan seperti surat-menyurat, membaca buku/korang.
Bahasa isyarat juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal karena tidak
menggunakan lisan melainkan isyarat tubuh.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam organisasi, koordinasi sangat dibutuhkan karena koordinasi adalah salah satu
bentuk komunikasi yang digunakan untuk berbicara satu sama lain. Komunikasi adalah
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Koordinasi dibutuhkan di saat kita membahas
program kerja dan saat kegiatan. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi anggota
organisasi tersebut akan berjalan sendiri-sendiri dan organisasi tidak akan bertahan lama.
Hubungan komunikasi dan koordinasi dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan karena di
dalam sebuah organisasi jika tidak ada komunikasi akan koordinasi organisasi tersebut tidak
akan berjalan dengan lancar. Komunikasi dan koordinasi berjalan beriringan.
3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis dari
kelompok 9 ini maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam lagi pembaca
disarankan untuk membaca dan mencari tahu materi ataupun literature yang telah
dilampirkan pada daftar pustaka dibawah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jmb/article/download/1607/1211
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SKOM432903-M1.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/17167/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-organisasi/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-organisasi/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-koordinasi/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-ahli-
fungsi-tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all

11

Anda mungkin juga menyukai