Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

”Berkomunikasi Dalam Berorganiasi”

Disusun Oleh:

Nama : Rahmat Tiansa

Kelas : XI Teknik Otomotif

Mata Pelajaran : Komunikasi

Smk Yadika Palu

Tahun Ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya Serta
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Baginda Muhammad SAW Keluarga dan
para sahabatnya. sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
[ Berkomunikasi dalam Berorganisasi ] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas komunikasi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [ Berkomunikasi
dalam Berorganisasi ] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 12 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL …...……………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................

A. Pengertian kelompok dan kelompok kerja........................................................................5

B. Pembagian kelompok kerja Organisasi..............................................................................5

C. Komunikasi dalam Kelompok Kerja.................................................................................7

D. Konflik dan Komunikasi dalam Organisasi.......................................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................................

A. KESIMPULAN..................................................................................................................8

B. SARAN..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

kelompok kerja organisasi dan komunikasi dalam organisasi yang memfokuskan pada fungsi
implementasi dan pengarahan dari manajemen. Untuk bisa menngingat kembali dari
kesinambungan yang telah ada dari apa yang sudah di coba pembelajarannya yang mengenai
manajemen oleh karena itu marilah kita mengingat dari isi isi pembahasan dan pokok pokok
dari topik yang sudah dibahas.Kelompok kerja dan komunikasi sebagai salah satu kunci agar
fungsi implementasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif. Perlu disadari bahwa
organisasi adalah kumpulan orang-orang atau kumpulan individu dengan berbagai
karakteristik motif dan potensi. Ketik tujuan hendak dicapai, maka setiap individu perlu
menyadari bahwa selain dirinya merupakan individu yang memiliki motif, namun juga
merupakan bagian dari sebuah kelompok atau kumpulan, yaitu organisasi. Pada intinya
kelompok kerja disusun agar keragaman individu dapat menjadi potensi yang terintegrasi
dalam pencapaian tujuan, dan bukan malah sumber konflik yang akan menghambat dalam
pencapaian oraganisasi. Oleh karena itu, selain kelompok kerja perlu disusun, faktor
komunikasi antar pekerja, antar pemimpin dan bawahan, dan antar bagian dalam organisasi
juga menentukan bagaimana kelompok kerja dapat berjalan secara efektif. Akhirnya,dengan
keragaman potensi individu,pola kepemimpinan yang sesuai, kelompok kerja yang tangguh,
serta komunikasi yang berjalan secara efektif, fungsi implementasi dan pengarahan dari
rencana yang telah disusun barangkali tidaklah menjadi sesuatu yang sulit untuk dijalankan,
sehingga tujuan akan lebih mudah dicapai secara efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pengertian kelompok dan kelompok kerja


2. Pembagian kelompok kerja Organisasi
3. Apa itu Komunikasi dalam Kelompok Kerja
4. Bagaimana Konflik dan Komunikasi dalam Organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Menurut stoner,freeman dan gilbert pada tahun 1955 menyatakan bahwa organisasi sebagai
kumpulan kumpulan antara 5 orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi untuk suatu tujuan tertentu untuk memahami bersama sama. Berdasarkan dari
definisi ini, maka kelompok memiliki karakteristik sebagai berikut:

• merupakan sekumpulan orang yang anggotanya lebih dari 2 yang mungkin memiliki
karakteristik yang berbeda pula di setiap individu.
• Adanya hubungan interaksi atau komunikasi di antara kumpulan orang tersebut 
Adanya tujuan bersama untuk mencapai sebuah kesuksesan bersama.
Berdasarkan karakteristik ini jika benar benar mamahami ini bahpa pekerja an adalah segala
sesuatu yang telah direncanakan dari organisasinya untuk mencapai suatu tujuannya. Oleh
karena itulah kelopok kerja dapat di definisikan sebagai kelompok yang sudah disusun oleh
organisasi dengan tujuan menjalankan be

rbagai kegiatan pekerjaannyayang terkait dengan pencapaian tujuan organisasinya.

Kelompok kerja organisasi perlu di rancang dengan baik yant paling utama jika organisasi
atau instansi perusahaan beranggotakan dalam jumlah yang sangat besar , daerah kegiatannya
luas, dan banyanya pengolahan sumber daya. Untuk organisasi yang anggotanya sedikit orang
yang bisa di hitung 5 sampai 10 , barangkali kesemua anggotanya itu merupakan juga suatu
kelompok kerja , dan ada juga untuk organisasi yang yang mempunyai ribuan manusia
anggota maka kelompok kerja itu yang di rancang dapat berjumlah lebih besar atau banyak.
Kelompok kerja organisasi bisa di susun dengan cara tujuan jangka pendeknya , jangka
menengah, maupun jangka panjangnya, semua tergantung pada alasannya dan tujuan dari
kelompok itu sendiri yang telah di susunnya.

B. Pembagian kelompok kerja Organisasi

secara ilmiahnya maupun prakteknya kelompok kerja organisasi di bagi menjadi 2 yaitu
kelompok kerja formal dan kelompok kerja informal.

1. KELOMPOK KERJA FORMAL

Kelompok kerja formal adalah sebuah kelompok kerja organisasi yang didirikan dan di susun
secara resmi oleh manajer kelompoknya yang kemudian di beri tugas dengan bagian
bagiannya sendiri yang terkait dengan tujuan suatu organisasinya. Kelompok kerja formal
biasa di sebut juga kelopok kerja langsung , kepanitian, kelompok kerja temporal atau
khusus.kelompok kerja langsung merupakan suatu kelompok kerja yang sudah disusun oleh
menejer yang beranggotakan bahawahnya yang mana pekerjaannya itu berada di bagian
Tugas Manajer itu sendiri. Kelompok kerja langsung ini biasanya di bentuk atau didirikannya
dengan sendirinya(pada saat departementalisasi dilakukan)sebagai konsekuensi langsung
yang telah di susun untuk terbentuknya sebuah struktuk organisasi. Kegiatan kegiatan yang
biasanya di lakukan oleh kelompok kerja langsung itu adalah biasanya akan mengadakan
kegiatan yang bersifata ke utamaan dan rutin artinya yaitu selalu di lakukan oleh organisasi
itu. Kepanitian adalah kelompok kerja yang di buat dan di susun langsung oleh manajer yang
beranggotakan nya terdiri beberapa anggota yang bersal dari bagian yang sama atau juga
bagian lainnya dari organisasi. Kepanitian di rancang berdasarkan tugas tugasnya yang tidak
rutin namun di rancang untuk mencapai tujuan organisasinya pula. Kepanitian biasanya di
buat untuk jangka tertentu yang telah di tetapkan nya.

Kelompok kerja temporal atau khusus adalah kelompok kerja yang disusun untuk keperluan
keperluan kepentingan banget yang bersifat sementaraperusahaan atau organisasi perlu
membentuk kelompok kerja ini untuk pentingan internalnya oleh karena itu banyak organisasi
dan perusahaan yang mendirikan kelopok kerja ini.

2. KELOMPOK KERJA INFORMAL

Kelompok kerja informal adalah kelompok kerja organisasi yang di susun atau sudah tersusun
dengan sendirinya ketika beberapa anggota dari organisasinya yang kegiatannya tidak terkait
langsung akan mengaruhi kinerja dari orang orang dalam organisasinya. Ada contoh dari
kelompok kerja informal adalah kelompok olahraga yang beranggotakannya terdiri dari para
pegawai termasuk juga manajer ,kelompok hobi, kelompok masih banyak lainnya. Kelompok
ini terbentuk untuk memelihara kebudayaannya dari organisasi itu sendiri. Tentunya
mendukung terpeliharanya kebudayaan ke kompakan , persatuan dan kinerja dari kelompok
kerja formal. Ada 4 tujuan kelompok kerja informal di dirikan , di antaranya adalah :

• Untuk menjaga dan memelihara persatuan yang kemudian kekuatan perilaku pun tumbuh
menjadi positif dari para anggotanya
• Untuk menciptakan dan memelihara interaksi anggota sesama , sehingga merasa
nyaman,aman dan puas.
• Untuk membantu para anggota untuk berkomunikasi sesama rekan kerjanyadan
berinteraksi dalam bentuk yang informal dan fleksibel
• Untuk membantu manajer dalam meneyelesaikan persoalan persoalan yang mungkin
dalam kondisi formal tidak dapat diselesaikan kadang kala dalam kondisi formal tidak
dapat di selesaikan, kadang kadang seseorang lebih dapat berkomunikasi ketika tengah
bermain tenis misalnya

C. Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dapat didefenisikan sebagai memberi atau tukar informasi, isyarat, atau pesan
melalui kata, gerakan badan atau tulisan. Defenisi ini menandakan bahwa komunikasi sebagai
satu proses sepihak. Tapi sebenarnya tidaklah begitu, komunikasi bukan hanya sekedar
menyampaikan pesan. Ini menyangkut interaksi antara dua insan atau lebih agar komunikasi
menjadi efektif, kedua pihak harus terus menerus memberi dan menerima informasi baik lisan
maupun tertulis.
Ada yang mengatakan bahwa dua pertiga waktu manajer terpakai untuk berkomunikasi.
memberikan informasi penuh kepada rekan-rekan kerjanya dan mendapatkan saling
pengertian merupakan hal-hal yang penting sekali, sehingga ada beberapa pihak yang menarik
kesimpulan bahwa manajemen adalah berkomunikasi. Akan tetapi sesungguhnya
berkomunikasi hanya merupakan bagian dari manajemen. Fungsi komunikasi antara lain: Alat
kontrol perilaku anggota dalam sebuah organisasi dalam berbagai cara, motivasi kerja kru
juga dapat ditingkatkan melalui komunikasi, berperan sebagai media untuk mengungkapkan
ekspresi emosional perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial, dan komunikasi memfasilitasi
pengambilan keputusan

Pola Komunikasi Dalam Struktur Organisasi Pola komunikasi dalam struktur organisasi
secara garis besar dapat berupa komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Komunikasi
vertikal adalah komunikasi yang dilakukan seseorang atau bagian yang berada pada tingkatan
organisasi yang lebih tinggi dengan tingkatan yang lebih rendah atau juga sebaliknya.
Komunikasi vertikal biasanya dilakukan dalam hal komunikasi berupa pemberian tugas (dari
atas ke bawah), pemberian arahan (atas ke bawah), maupun pelaporan dan pertanggung
jawaban (dari bawah ke atas). Adapun komunikasi horizontal biasanya dilakukan antara
seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang sama.
Bentukkomunikasi yang dilakukan diantaranya adalah komunikasi dalam rangka koordinasi,
kerja sama, dan lain sebagainya.

D. Konflik dan Komunikasi dalam Organisasi

Terjadinya konflik di dalam organisasi dapat diidentifikasi bahwa salah satu penyebabnya
adalah faktor komunikasi. Komunikasi yang tidak tepat atau yang salah akan menyebabkan
terjadinya salah komunikasi atau salah persepsi atau sering dinamakan sebagai
miscomunication, yaitu ketika komunikasi yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang
sebenarnya ingin dikomunikasikan. Disisi yang lain, beberapa pendekatan dalam manajemen
konflik juga telah menjelaskan bahwa konflik bisa di selesaikan melalui stimulasi,
pengendalian bahkan hingga penyelesaian konflik. Namun jika kita perhatikan secara
seksama, ketiga pendekatan tersebut tidak dapat dijalankan secara efektif jika tidak
dikomunikasikan dengan jelas, baik, dan tepat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelompok kerja dan komunikasi sebagai salah satu kunci agar fungsi implementasi dan
pengarahan dapat berjalan secara efektif. Kelompok kerja dibagi menjadi 2 yaitu kelompok
kerja formal dan kelompok kerja informal, dengan cakupan yang berbeda.

Komunikasi dapat didefenisikan sebagai memberi atau tukar informasi, isyarat, atau pesan
melalui kata, gerakan badan atau tulisan. Defenisi ini menandakan bahwa komunikasi sebagai
sebagai satu proses sepihak. Tapi sebenarnya tidaklah begitu, komunikasi bukan hanya
sekedar menyampaikan pesan. Ini menyangkut interaksi antara dua insan atau lebih . agar
komunikasi menjadi efektif, kedua pihak harus terus menerus memberi dan menerima
informasi baik lisan maupun tertulis.Suatu keterampilan utama yang diharapkan dari seorang
manajer ialahkemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas
terstruktur. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami tunggu
guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bai kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyadana, Addin. "Dasar-Dasar Perilaku Kelompok dan Memahami Tim Kerja

dalam Lembaga Pendidikan Islam." Prosiding Nasional 2 (2019): 213-232. Gutama,

T. A. "Peran komunikasi dalam organisasi." Jurnal Sosiologi Dilema 25.2

(2010): 107-113.

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Anda mungkin juga menyukai