Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Islami Organisasi


Dosen Pengampu:
Nailin Nikmatul Maulidiyah M.M.

Disusun Oleh:
Ahmad Subyantoro
0054

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
TAHUN AJARAN 2022

KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Organisasi Hubungannya
dengan Perilaku Organisasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi UAS dari dosen
(Nailin N Maulidiyah M.M.) mata kuliah Perilaku Islami Organisasi Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Probolinggo, 24 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Unsur Pokok Organisasi............................................................................5
2.2 Pengertian dan Hubungan Visi, Misi, Tujuan Organisasi dengan
Perilaku Organisasi......................................................................................................6
2.3 Pengertian dan Hubungan Struktur Organisasi dengan Perilaku Organisasi..............6
2.4 Pengertian dan Hubungan Pembagian Tugas dengan Perilaku Organisasi.................8
2.5 Pengertian dan Hubungan Budaya Organisasi Dengan perilaku Organisasi...............9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi dengan sesamanya. Organisasi
merupakan salah satu perwujudan dari kebutuhan manusia untuk berinterksi. Manusia
tetarik dengan orang lain sehingga terjalin hubungan kerja dalam suatu kelompok yang
mempunnyai dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut merupakan suatu daya tarik bagi
pembentukan suatu organisasi. Daya tarik tersebut adakalanya karena adanya kesempatan
untuk berinteraksi, kesamaan status yang dipunyai masing-masing orang, kesamaan latar
belakang, maupun kesamaan sikap. Beberapa kesamaan daya tarik tersebut menjadi
alasan seseorang untuk berinterksi dengan orang lain.
Perilaku manusia merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mempengaruhi
dan dapat menentukan perilaku dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang
mahasiswa yang sedang belajar di suatu perguruan tinggi, seorang karyawan sebuah bank
yang melayani penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau
seorang pedagang yang sedang menawarkan dagangannya. Mereka semuanya akan
memiliki perilaku yang berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-
masing lingkungan tempat dimana mereka berada.
Organisasi merupakan kumpulan beberapa oranng yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang ditandai dengan variable- variable organisasi seperti; perilaku,
struktur, perubahann, dan budaya organisasi. Keempat variable organisasi tersebut
merupakan faktor atau unsur- unsur terbentuknya sebuah organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Unsur Pokok Organisasi!
2. Jelaskan Hubungan Visi, Misi, Tujuan Organisasi dengan Perilaku Organisasi!
3. Jelaskan Hubungan Struktur Organisasi dengan Perilaku Organisasi!
4. Jelaskan Hubungan Pembagian Tugas dengan Perilaku Organisasi!
5. Jelaskan Hubungan Budaya Organisasi Dengan perilaku Organisasi!

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mahasiswa semakin memahami mengenai perilaku organisasi
2. Untuk mempermudah dalam membantu mahasiswa
3. Untuk mengetahui lebih detail mengenai 5 pembahasan diatas

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Merintis Usaha Baru

2.2 Pengertian dan Hubungan Visi, Misi, Tujuan Organisasi dengan Perilaku
Organisasi
Hubungan visi, misi, tujuan organisasi dengan perilaku organisasi.
Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas, misi yang mendukung
pencapaian misi, tujuan yang mudah untuk dicapai dan strategi organisasi yang mempu
mewujudkan. Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang sangat
erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan
proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama
beberapa tahun ke depan. 
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan / mewujutkan
visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang
ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai /
mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-
upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi,
organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien
untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan
karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi
merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang
akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah
dirumuskan.

2.3 Pengertian dan Hubungan Struktur Organisasi dengan Perilaku Organisasi


A. Pengertian Struktur Organisasi
Menurut Shubin (Torang, 2009: 100) struktur organisasi adalah outline didalam chart
organisasi; dari tugas yang paling atas sampai pada penetapan tugas yang paing bawah.
Robbins (Torang, 2009: 101) berpendapat bahwa struktur organisasi menetapkan bagaimana
tugas dalam organisasi akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi
yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
Agar organisasi bekeerjadan tetap menjaga keberdaannya, perlu ada struktur
organisasi dan prosedur pelaksanaan pekerjaan.Pembagian tugas dan wewenang internal, dan
system koordinasi serta komitmen inndividu pada doktrin da program organisasi yang akan

2
mempengaruhi kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan program- program
kerja yang sudah ditetakpan. Jadi dapat simpulkan bahwa Struktur organisasi adalah
bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
B. Elemen Struktur Organisasi
Ada enam element kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain
struktur, antara lain:
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada
siapa.
4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

C. Desain Organisasi yang umum


Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada
seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam
usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan
dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercerrmin dalam kecepatan, kefleksibelan,
ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya
adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena
struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena
formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan
beban (overload) di puncak.
Birokrasi
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan
di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi:
fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada
penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari

3
memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk.
Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang
beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi
produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.
Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan
tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini
memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah
produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan
tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan
konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -
manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai
komando ganda.
 Desain Struktur Oraganisasi Modern
a) Struktur Tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa
struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi
generalis sekaligus spesialis
b) Organisasi Virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi
utama bisnis
c) Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai
komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
2.4 Pengertian dan Hubungan Pembagian Tugas dengan Perilaku Organisasi
Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja mereka
akan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan tujuan organisasi atau
organisasi secara keseluruhan yang berakibat tidak tercapainya tujuan organisasi atau paling
tidak tujuan organisasi akan terhambat pencapainnya. Oleh karena itu di dalam suatu
organisasi perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik yang dapat memberikan penjelasan
bagi para pegawai untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan beban kerja yang
menjadi tanggung jawab, sehingga proses organisasi dapat berjalan dengan lancar.
Pembagian kerja yang efektif harus diikuti dengan penempatan pegawai pada tempat yang
tepat. Selain penempatan pegawai pada tempat yang tepat juga perlu diperhatikan tentang
penyesuaian beban kerja.
Pengertian pembagian kerja Menurut Hasibuan Pembagian kerja yaitu informasi
tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan,
dan aspek- aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
4
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan seseorang pegawai, karena
mungkin saja seorang pegawai sanggup diberi tugas yang banyak, namun bagaimana dengan
penyelesaiannya. Pembagian kerja dilakukan dengan asumsi bahwa semakin kecil tugas yang
dibebankan maka akan semakin cepat penyelesaiannya dari waktu, semakin ringan dari segi
tenaga yang digunakan, semakin mudah dalam penggunaan pikiran, semakin hemat pula
biaya yang digunakan.

2.5 Pengertian dan Hubungan Budaya Organisasi Dengan perilaku Organisasi


Budaya organisasi berkaitan erat dengan komponen organisasi lainnya, seperti
struktur dan strategi organisasi. Artinya, untuk memperoleh hasil sinergi yang optimal bagi
perkembangan organisasi harus ada keselarasan antara strategi (bagaimana organisasi
mencapai tujuan), struktur (bagaimana bentuk organisasi dapat mendukung pencapaian
tujuan), dan kultur (bagaimana tindakan yang benar untuk mencapai tujuan).
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang
lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Dalam
suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama dipahami secara
mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasi (karyawan
perusahaan). Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan
efektivitas kinerja perusahaan.
Dalam kepustakaan sering dinyatakan bahwa suatu budaya organisasi yang kuat atau
kukuh sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi. Budaya organisasi yang
kuat ialah budaya yang positif, yang ciri-cirinya antara lain:
 Nilai-nilai budaya perusahaan disadari, dipahami, dan menjiwai para anggota
organisasi.
 Nilai-nilai itu menjadi panutan, diikuti, dan ditaati oleh sebagian besar para anggota
organisasi.
 Nilai-nilai itu menopang tujuan organisasi dan tujuan para anggotanya.
Dalam suatu organisasi yang budayanya kuat, nilai-nilai budayaitu tidak akan berubah
banyak, meskipun terjadi penggantian pimpinan dari yang lama kepada yang baru, karena
nilai-nilai dalam budaya itu berurat-berakar di dalam organisasi. Ada tiga alasan mengapa
budaya organisasi yang kuat itu menimbulkan keberhasilan perusahaan. Pertama, dalam suatu
perusahaan yang budayanya kuat para karyawannya secara keseluruhan sadar terhadap
pencapaian tujuan perusahaan yang harus mereka lakukan dengan pekerjaan masing-masing,
meskipun dalam bentuk spesialisasi pun. Kedua, dalam suatu perusahaan yang budayanya
kuat para karyawan merasa senang bekerja di perusahaan itu, dan membuat mereka setia
kepada perusahaan. Para karyawan merasa, bahwa bekerja di perusahaan yang budayanya
kuat itu, secara instrinsik adalah rewarding. Para karyawan terlibat dalam pengembalian
keputusan, dan kontribusi mereka dalam pengambilan keputusan diakui. Ketiga, dalam suatu
perusahaan yang budayanya kuat terdapat struktur dan kontrol longgar tanpa terikat pada
birokrasi formal yang dapat merusak motivasi dan inovasi.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebuah organisasi yang baik tentu memiliki komponen- komponen atau variable- variable
organisasi. Adapun variable yang maksud adalah seperti perilaku, struktur, perubahan, dan
budaya organisasi. Keempat variable tersebut sangat berpengaruh terhadap peroses
perjalanan, eksistensi, efektivitas, dan efesiensi sebuah organisasi. Tanpa struktur yang jelas,
organisasi tentu tidak mempunyai garis komando atau garis koordinasi yang jelas.
Begitupun dengan perilaku organisasi yang terdiri dari perilaku individu dan kelompok
dalam sebuah organisasi juga ikut berpengaru terhadap peroseskerjasama antar pengurus
untuk mencapai tujuan organisasi. Terus tidak kalah pentingnya juga dengan budaya
organisasi yang merupakan sistem nilai yang dianut pada sebuah organisasi yang juga ikut
berperan penting dalam mengatur pola tingka laku dalam menciptakan kinerja organisasi
yang baik. Kemudian perubahan organisasi yang merupakan bentuk kerbukaan menerima
perkembangan zaman, yang juga merupakan strategi inovasi untuk meningkatkan organisasi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Davis, D. D. “Form, FunctionandStrategy in BoundarylessOrganization,” The
ChangingNatureofWork, San Fransisco: JosseyBass, 1995, hal. 112-138.
Kaeter, M. “The Age oftheSpecializedGeneralist,” Training, desember 1993, hal. 48-53.
Knight, K. “Matrix Organization: A Review,” JournalofManagementStudies, Mei 1976,
hal. 111-130.
Mohrman, S. A. Designing Team-BasedOrganizations, San Fransisco: JosseyBass, 1995,
hal. 36-49.
Pennings, J. M. Research in OrganizationalBehavior, vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press,
1992, hal. 267-309.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat. Hal. 214-224
Torang, Syamsir. 2009. Metode Penelitian Organisasi. Makassar: KretakupaPrint
________ Perilaku Organisasi.http://id.wikipedia.org/wiki/
________ Struktur Organisasi. http://id.wikipedia.org/wiki/

Anda mungkin juga menyukai