Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PERANAN STAF DALAM ORGANISASI”

DISUSUN

KELOMPOK 7 :
MOH. REZA SAPUTRA BASIRU
MARDIANA BOLOTA
FITRI AULIYA

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, Sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Peranan staf dalam
Organisasi“.

Penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak yang telah membimbig dan
membantu, dan teman-teman berkat dorongannya, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun,
guna penulisan Makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Semoga Makalah yang sederhana ini,
dapat memberikan menfaat tersendiri dan mahasiswa lainnya yang
mempelajarinya.

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
1. Peranan Staf Dalam Organisasi..........................................................................5
a. Pengertian Organisasi..................................................................................................5
b. Tiga Unsur Utama Dalam Organisasi........................................................................6
c. Definisi Staf Kantor.....................................................................................................6
d. Pentingnya Staf Organisasi.........................................................................................7
e. Persyaratan Staf Organisasi yang Baik......................................................................7
f. Fungsi-fungsi Staf Kantor............................................................................................8
g. Kepuasan Kerja Staf Organisasi.................................................................................9
h. Motivasi Staf Organisasi...........................................................................................11
i. Sumber Motivasi Eksternal........................................................................................11
j. Motivasi Internal........................................................................................................12
k. Perbedaan dari Motivasi Eksternal dan Internal....................................................12
l. Hubungan Dari Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dengan Produktivitas Kerja...14
BAB III PENUTUP........................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Terbentuknya sebuah organisasi dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya


visi misi yang sama dalam anggota organisasi sebagai perwujudan eksistensi di
tengah masyarakat. Organisasi yang diakui keberadaannya oleh masyarakat
sekitar merupakan ciri organisai yang baik. Biasanya organisasi tersebut
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat

Kurangnya pengetahuan tentang organisasi, membuat banyak khalayak umum


beranggapan bahwa organisasi hanyalah sebuah perkumpulan, padahal organisasi
sendiri memiliki unsur unsur dan tujuan tersendiri, oleh karena itu mempelajari
unsur oraganisasi merupakan satu langkah untuk menjadi lebih maju dalam
menjalankan organisasi baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan.

Organisasi kerap diterapkan pada kerja sama kelompok baik dalam suatu
perusahaan maupun pada suatu kelompok, oleh karena itu perlu kita ketahui
sendiri unsur unsur dari organisasi, sehingga organisasi yang kita ikuti dapat
berjalan dengan lencar.

Selain itu, oraganisasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari,


misalnya dalam dunia pendidikan dimana tanpa kita sadari, kita merupakan
organisasi dimana tujuan kita adalah mendapatkan ilmu dan mempelajari sesuatu
yang baru.

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peranan Staf Dalam Organisasi

a. Pengertian Organisasi
Sebagai makhluk sosial yang berarti setiap makhluk hidup akan saling
berhubungan dengan satu dan yang lainnya dengan berbagai kebutuhan dari
segi ekonomi, sosial, pendidikan, dan semacamnya. Kebutuhan pada sesama
membuat setiap individu dididik dalam sebuah organisasi, hal ini berlangsung
dari sejak awal dilahirkan hingga ujung usianya. Kehidupan dari setiap individu
banyak dipengaruhi dan saling bergantung kepada organisasi dikarenakan
banyak kebutuhan hidup dapat terpenuhi dengan adanya organisasi. Oleh
karena itu, seseorang masuk dan membentuk sebuah organisasi dikarenakan
memiliki harapan kontribusinya dalam organisasi akan memenuhi beberapa
kebutuhannya (Hicks, 1981).

Menurut Profesor Sondang P. Siagian, “organisasi merupakan bentuk setiap


persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal dan
terikat dalam tujuan pencapaian suatu yang telah ditentukan dalam ikatan yang
terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan sekelompok
orang yang disebut dengan bawahan.”

Dikutip dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa organisasi


didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki tujuan sama serta terdapat
koordinasi antar sub sistem yang saling ketergantungan antara satu dan lainnya,
sub sistem tersebut bekerja atas dasar pembagian pekerjaan, wewenang dan
tanggung jawab.

Organisasi juga dapat diibaratkan sebagai wadah yang menampung anggota-


anggotanya agar terkendali, terencana dan terpimpin bekerjasama untuk
memanfaatkan sumber-sumber daya yang berfungsi secara efektif dan efisien
untuk mengcapai tujuan yang telah ditentukan.

5
b. Tiga Unsur Utama Dalam Organisasi

 Sarana adalah sesuatu yang bersifat fisik yang berfungsi sebagai


pendukung bekerja seperti gedung, ruangan, peralatan, perlengkapan
kantor dan alat tulis kantor.

 Prasarana adalah sesuatu yang bersifat nonfisik dan dijadikan sebagai


patokan untuk suatu pekerjaan dalam organisasi. Berfungsi untuk
membimbing seluruh anggota organisasi untuk dapat bekerja sesuai
prosedur kantor seperti buku manual, SOP, ataupun peraturan kantor.

 Staf adalah orang-orang yang menggunakan sarana prasarana di kantor


untuk menunjang alur kegiatan kantor. Ketiga unsur tersebut saling
bersinambung dan cukup penting yang diperhatikan karena menjadi suatu
aset sebuah organisasi.

Dari ketiga uraian diatas, bagian tersulit yang dikendalikan oleh adalah staf
sebab staf memiliki karakteristik yang bermacam-macam, serta memiliki
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi. Dan sarana prasarana
tidak dapat bekerja tanpa adanya staf yang menggunakannya sehingga dapat
dikatakan bahwa peran staf cukup vital dalam pencapaian tujuan organisasi, serta
mendapatkan kepuasan dalam bekerja.

c. Definisi Staf Kantor


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), staf adalah individu atau
kelompok dari invididu yang melaksanakan pekerjaan yang bertujuan untuk
membantu pimpinan atau ketua dalam hal pengelolaan Informasi. Staf Organisasi
adalah individu yang melaksanakan beberapa pekerjaan dalam alur organisasi
baik itu pemerintahan atau swasta untuk mencapai tujuan bersaama, staf
mendapat imbalan jasa atas kegiatannya berupa gaji dan tunjangan yang telah
ditentukan oleh perusahaan
.

6
d. Pentingnya Staf Organisasi
Menjadi seorang pimpinan harus memiliki tanggung jawab yang berat. Pada
umumnya tugas pimpinan itu mewujudkan berbagai tujuan yang sudah
ditentukan, baik tujuan strategis ataupun operatif. Pencapaian tujuan organisasi
adalah tugas dari pimpinan sesuai kastanya. Pimpinan tingkat atas memiliki
tanggung jawab dalam kebijakan dan mengelola konsep jangka panjang.
Pimpinan menengah bertanggung jawab dalam mengelola rencana jangka
menengah, mengawasi pekerjaan operatif dan menjaga alur kerja dengan
prosedur yang sudah ditentukan. Pimpinan pelaksana bertugas menguraikan,
menjalankan perencanaan, memberikan instruksi, dan mengevaluasi anggota.
Pimpinan tentunya memerlukan bantuan staf untuk memudahkan berbagai
aktivitas organisasi.

e. Persyaratan Staf Organisasi yang Baik


Agar dapat memberikan bantuan kepada pimpinan dalam mencapai tujuan
bersama, seorang staf perlu memiliki syarat sebagai berikut :

 Paham visi dan misi organisasi

Visi misi adalah hal yang penting dalam organisasi. Pemahaman akan visi
dan misi bisa membantu pemanfaatan prioritas sehingga yang dilakukan
oleh seluruh anggota organisasi tidak menyimpang dari tujuan yang
berlaku. Sebab itu, seorang staf perlu memahami visi dan misi
organisasinya.

 Berwawasan luas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawasan adalah cara pandang


seseorang. Seorang staf yang berwawasan berarti berpandang luas
mengenai keseluruhan. Sehingga staf kantor dapat mengatasi masalah yang
ada pada pekerjaannya dengan berbagai alternatif.

 Berpikir sistematis

Kemampuan berpikir sistematis perlu dimiliki staf agar pekerjaan dapat


mencapai target yang ditentukan dengan cara yang efektif dan efisien.

7
 Dapat berkomunikasi dengan baik

Seorang staf bekerja berkoordinasi dengan orang lain seperti pimpinan


maupun sesama. Hariandja (2002:96), “komunikasi merupakan bagian yang
penting dalam kehidupan kerja.” Hal tersebut dapa dipahami sebab
komunikasi yang kurang baik akan berdampak luas pada alur organisasi
seperti konflik yang terjadi antara karyawan maupun kesenjangan sosial.
Sebaliknya, peningkatan pengertian, kerjasama ataupun kepuasan kerja dapat
terbentuk lewat komunikasi yang baik, jadi dapat dikatakan jika diperlukan
human skill yang baik untuk koordinasi agar berjalan lancar untuk
menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan.

 Memiliki kemampuan teknis

Agar bantuan kepada pimpinan maksimal, staf perlu kemampuan teknis untuk
membantu berbagai pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.

 Beretika baik
Staf kantor yang berkompetensi baik tidak akan terpakai jika tidak beretika
sebab etika lebih penting dari kemampuan individu. Kemampuan seseorang
dapat dikembangkan melalui pelatihan sedangkan karakter merupakan hal
yang keras untuk diubah.

f. Fungsi-fungsi Staf Kantor


Staf memiliki fungsi yang bermacam-macam, berikut beberapa fungsi utama staf
yaitu:

1. Memberikan bantuan pada setiap pekerjaan pimpinan dalam hal


kepemimpinan.
2. Sebagai perluasan dari pribadi seorang pimpinan.
3. Mengartikan pikiran pimpinan dalam rencana tindakan dan
kebijaksanaan.
4. Memberikan pengaruh ketika pengambilan keputusan, konsep kerja dan
evaluasi.
5. Membantu melancarkan alur kegiatan organisasi.
6. Memberikan pelayanan yang baik pada pimpinan dengan
memberikan berbagai Informasi.
7. Melakukan berbagai pekerjaan kantor yang sifatnya operatif.

8
g. Kepuasan Kerja Staf Organisasi

Sebuah perkembangan organisasi atau perusahaan sangat bergantung pada staf


didalamnya. Kepuasan kerja staf organisasi berpacu kepada hal positif yang
dimiliki staf perusahaan itu sendiri ketika menjalankan pekerjaannya. Para Staf
diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi atau perusahaan melalui pemuasan kerja.

Pendapat dari Martoyo (2000:132) “Kepuasan kerja merupakan sebuah keadaan


emosional karyawan yang terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai
balas yang memang di inginkan oleh karyawan yang berkaitan. Balas jasa
karyawan ini, berupa finansial maupun nonfinansial.”

Sinergi dari aspek psikologis, aspek fisiologis danlingkungan sehingga


membuat individu menyukai pekerjaan yang dilakukannya dapat dibilang
kepuasan kerja. Sikap positif pada sebuah pekerjaan akan tercipta saat seorang
individu mempunyai tingkat kepuasan dalam pekerjaan yang tinggi. Sebaliknya
jika tidak memilikinya kepuasan kerja dapat berdampak dengan adanya sikap
negatif pada pekerjaannya. Lingkungan kerja yang kondusif bisa tercipta ketika
adanya kepuasan kerja.

Menurut Hasibuan, Melayu S.P (2001:203), ada beberapa faktor yang dapat
menciptakan efek pada kepuasan kerja yaitu antara lain:

1. Feedback yang layak dan adil

Sebuah feedback dampaknya bagi karyawan dapat berupa kompensasi,


berupa pendapatan uang, baik secara langsung ataupun tidak langsung
yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah
diberikan kepada perusahaan atau organisasi.

2. Berat ringannya pekerjaan

Berat dan ringan suatu pekerjaan yang diberikan kepada karyawan


tergantung pada pandangan karyawan terhadap pekerjaan yang ia

9
terima. Perusahaan atau organisasi sudah selayaknya memandang bahwa
karyawan merupakan aset berharga dan tidak boleh diperlakukan
sebagai mesin.

3. Suasana kerja

Lingkungan dan suasana pekerjaan yang sesuai dan nyaman dapat


meningkatkan produktifitas karyawan dalam bekerja. Perusahaan yang
baik biasanya membentuk suasana kekeluargaan dalam lingkungan
kerjanya sehingga membuat karyawannya untuk lebih mudah dalam
bekerjasama.

4. Peralatan yang menunjang

Fasilitas yang dapat membantu serta memudahkan karyawan untuk


menyelesaikan pekerjaannya harus diperhatikan dengan semaksimal
mungkin oleh perusahaan mulai dari kemudahan dalam mengoperasikan
peralatannya, ergonomis, efisiensi, dan efektivitas bagi alur pekerjaan.

5. Sikap pimpinan

Setiap anggota tentunya memiliki seorang leader atau sosok pemimpin


yang tugasnya mengkoordinasi dan bertanggung jawab dengan peran
vital dalam menuntun agar dapat mencapai tujuan. Walaupun pimpinan
bertugas untuk memimpin bawahannya, pimpinan juga harus
meluangkan untuk memberikan karyawannya kesempatan untuk
mengambil keputusan sehingga karyawan terlatih untuk menyampaikan
pendapat, gagasan serta ide pokok demi keberhasilan perusahaan.

6. Penempatan sesuai keahlian


Bagi setiap seorang karyawan sudah seharusnya sesuai bekerja sesuai
dengan kemampuan dan minat bakatnya. Penempatan pekerjaan yang
tepat dapat menciptakan staf yang mampu bekerja lebih efektif hingga
mampu mengimplementasikan teori serta konsep yang dimilikinya
sehingga tidak merasa terbebani oleh pekerjaannya..

10
h. Motivasi Staf Organisasi
Ketika hendak menciptakan sebuah kepuasan kerja staf Organisasi dengan
banyaknya tugas pekerjaan yang dilakukan oleh staf organisasi, seorang
pimpinan perlu memiliki cara untuk membuat staf-stafnya menjadi produktif
melaksanakan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien adalah dengan cara
memotivasi staf kantor.

Pendapat dari Koontz (1990:115), "Motivasi orang bergantung pada kuat


lemahnya motif dirinya. Motif yang berarti sebuah keadaan pada diri seseorang
yang mendorong dan mengaktifkan, menggerakkan dan menyalurkan perilaku
kearah sebuah tujuan.” Sedangkan menurut As’ad (1995:45) “Motivasi
diartikan sebagai istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut adalah jiwa
dan jasmani untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan, sehingga motivasi
merupakan sebuah driving force yang menggerakkan hidup manusia untuk
dapat bertingkah laku yang didalam pebuatannya itu mempunyai tujuan
tertentu.”

Dapat disimpulkan dari opini diatas jika nilai dan sikap yang mempengaruhi
sebuah individu untuk mencapai suatu hal yang sesuai dengan keinginan dan
tujuannya dikatakan sebagai motivasi. Nilai tersebut dapat menjadi faktor
pendorong dan menjadi kekuatan tersendiri bagi individu agar berperilaku
mencapai suatu target.

Dalam sebuah kehidupan berorganisasi, motivasi berperan dalam meningkatkan


kinerja seorang staf. Pemberian motivasi kerja terhadap staf organisasi
memiliki tujuan untuk staf agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
sedemikian produktif. Tujuan lainnya dalam memberikan motivasi kerja bisa
dijalankan melalui peningkatan semangat dan moral bekerja. Dalam
perusahaan, tidak semua staf kantor mendapat motivasi dalam lingkungan
kerjanya yang disebut motivasi eksternal, namun terdapat staf kantor yang
mendapatkan motivasi dari dirinya sendiri yang disebut motivasi internal.
Motivasi internal dan eksternal dapat disebut sebagai sumber-sumber motivasi.

i. Sumber Motivasi Eksternal


Nama lain dari motivasi eksternal adalah kekuatan yang muncul dari dalam diri
seorang individu yang terpancing oleh faktor-faktor eksternal seperti hal-hal
dalam pekerjaan yaitu gaji pekerjaan, suasana kerja dan kebijaksanaan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan juga pekerjaan-pekerjaan yang memiliki hal-

11
hal yang bersangkutan dengan kesempatan untuk mengembangkan dirinya,
mendapatkan sebuah penghargaan dan kepercayaan untuk tanggung jawab yang
lebih.

j. Motivasi Internal
Motivasi yang berasal dari dalam individu seseorang disebut motivasi internal.
Motivasi akan memiliki dampak kepada hasil kerja karyawan jika karyawan
tersebut memiliki motivasi dalam dirinya. Maka dari itu, peran motivasi
internal sangat vital dalam alur melahirkan sebuah prestasi yang baik.

Pimpinan dapat melakukan banyak hal dengan tujuan meningkatkan motivasi


internal jajaran stafnya, seperti memberi penghargaan untuk yang berprestasi,
membuka lebar kemungkinan bagi promosi berjenjang karir dan bisa pula
memberi kesempatan karyawannya untuk melanjutkan pendidikan.

k. Perbedaan dari Motivasi Eksternal dan Internal


Motivasi Eksternal

1. Feedback berupa gaji dan upah yang sesuai


2. Lingkungan dan kondisi kerja yang nyaman
3. Supervisi yang baik
Motivasi Internal

1. Tugas dan pekerjaan yang sesuai minat dan bakat karyawan


2. Tugas dan pekerjaan yang menarik bagi karyawan
3. Tugas dan pekerjaan yang menantang bagi karyawan

William dan Devis (2000:53) memiliki opini bahwa yang membedakan motivasi
eksternal dan internal, yaitu:
Motivasi Eksternal

1. Gaji dan Upah

Pemberian upah atau gaji merupakan hal yang mendasar sebagai


cara memenuhi kebutuhan hidup pegawai. Jika tanpa upah atau gaji

12
yang sepadan, maka staf akan sulit dan tertahan untuk berkontribusi
secara maksimal dalam menjalankan alur kehidupan organisasi atau
perusahaannya.

2. Lingkungan dan Kondisi Kerja

Perasaan senang dan ikhlas saat bekerja dalam lingkungan


perusahaan difaktorkan oleh kondisi kerja, yang bersifat fisik atau
materi ataupun yang bersifat psikis atau non materi. Kondisi kerja
fisik mencakup sarana prasarana seperti luas suatu ruangan, tata
letak kantor, perlengkapan dan peralatan kantor dan sebagainya.
Dan faktor psikis adalah hubungan antar anggota organisasi seperti
dengan atasan, bawahan serta dengan sesama.

3. Bonus

Diluar pemberian upah dan gaji, Bonus dapat dijadikan sebagai cara
meningkatkan motivasi para staf. Bonus diterima menjadikan tanda
terima kasih atas kerja kerasnya dan dorongan untuk konsisten
untuk bekerja produktif. Bonus bisa berupa uang atau juga bisa
berbentuk saham perusahaan.

4. Manfaat

Manfaat adalah salah satu sumber motivasi eksternal. Manfaat


merupakan bentuk dari non finansial seperti rencana pensiun,
jaminan kesehatan, jaminan kecacatan, asuransi jiwa dan cuti. Ini
bisa menjadi faktor pendorong motivasi dari seorang staf sebagai
pertimbangan untuk dirinya agar dapat bekerja dengan produktif.

5. Supervisi yang baik

Kegiatan menilai dan mengamati serta membantu karyawan untuk


bekerja lebih produktif sehingga dapat secara konsisten melakukan
evolusi, perbaikan, penyempurnaan dalam keterampilan bekerjanya
yang disebut sebagai supervisi yang baik.

Motivasi Internal

1. Tugas sesuai minat


Tugas dan pekerjaan yang sesuai minat dari sang staf dapat terlihat saat
pekerjaan seorang karyawan dianggap menyenangkan, terlepas dari
tekanan yang berlebihan, menjadikannya rendah kerumitan dalam

13
melaksanakan tugas pokoknya. dan pekerjaan kompleks dan beratpun
akan tetap membuat karyawan senang jika dikerjakan dalam suasana
kerja yang mendukung serta dengan sinergi kerjasama yang bagus.

2. Tugas yang menarik


Karyawan akan merasa tidak terbebani jika pekerjaan yang diberikan
atasannya sesuai dengan latar belakang, pendidikan, potensi,
kemampuan, maupun minat yang dimilikinya. Hal itu dapat membuat
pekerjaan yang dijalani lebih menarik sebab telah dipahami dan dikenal
dengan baik sebelumnya.

3. Tugas yang menantang


Selain tugas yang menyenangkan penyebab timbulnya motivasi kerja
ada yang bernama pekerjaan menantang untuk mencapai prestasi dan
bisa menjadi sebuah motivasi. Tantangan didalam sebuah pekerjaan bisa
melahirkan sebuah motivasi agar lebih berprestasi secara jujur dan sehat
melalui sebuah kompetensi.

l. Hubungan Dari Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dengan Produktivitas


Kerja
Produktivitas kerja adalah sebuah kemampuan melakukan pekerjaan agar
menghasilkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan yang ada pada suatu
periode waktu. Setiap organisasi pasti memiliki prosedur standar yang
bermacam-macam terhadap karyawannya dengan tujuan sebuah produktivitas.
Produktivitas kerja dapat terbentuk oleh faktor-faktor seperti kepuasan kerja
dan motivasi kerja.

Kepuasan kerja serta motivasi kerja bisa memberi bekal bagi staf organisasi
agar meningkatkan dan menghasilkan produktivitas kerja. Kepuasan dan
motivasi dalam bekerja sangat berpengaruh dalam tujuan meningkatkan
produktivitas kerja, staf organisasi yang paling merasakan sebuah kepuasan
dalam bekerja maka akan lebih terdorong untuk melakukan peningkatan
kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat menghasilkan peningkatan
produktivitas diri. Proses dari kepuasan kerja mampu menuntun staf organisasi
untuk berpikir luas dan kreatif hingga mendapat keuntungan dari hasil
pekerjaan yang mereka lakukan.

Dorongan motivasi dan kepuasan kerja, maka staf organisasi akan dapat bekerja
maksimal dan dapat merasa nyaman dengan lingkungannya sehingga dapat

14
menghasilkan keuntungan bagi kelompoknya. Maka dari itu, kepuasan kerja
merupakan sebuah proses vital yang memberikan banyak manfaat untuk hal
pengembangan kualitas serta produktivitas staf organisasi sehingga dapat
berprestasi dan meningkatkan produktivitasnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Staf adalah sekumpulan orang yang bekerja dan bertugas membawahi
seorang pimpinan. Staf organisasi merupakan individu yang memiliki tugas
disebuah organisasi yang bersedia dikoordinasi oleh pimpinan untuk melancarkan
alur kehidupan organisasi. Staf organisasi menjalankan pekerjaan suatu
organisasi.
Peran staf organisasi atau kelompok sangat vital bagi kelancaran hidup
organisasi. Sebuah organisasi akan sulit mencapai tujuan jika tidak ada staf
organisasi yang ikut andil dalam melancarkan kegiatan organisasi. Biarpun
keberadaannya memang penting pada organisasi, staf tidak boleh ditunjuk secara
acak oleh pimpinan tetapi harus memenuhi standar seorang staf yang baik seperti
memiliki pemahaman terhadap visi misi organisasi, berwawasan luas, berpikir
sistematis, memiliki komunikasi yang baik, berkemampuan teknis dan memilili
etika yang baik agar memperlancar pencapaian tujuan yang lebih efektif dan
efisien. Adanya staf organisasi perlu bimbingan oleh seorang pimpinan sebab
menjadi staf organisasi merupakan pekerjaan yang kompleks, diperlukan bekal
kebutuhan melalui kepuasan kerja dan faktor motivasi untuk staf organisasi
konsisten dan produktif. Banyak aspek yang harus didampingi oleh pimpinan
agar kepuasan kerja bagi staf organisasi terpenuhi. Penempatan staf diperlukan
untuk sesuai keahlian dan minat yang dimilikinya, keadilan dalam memberi berat
dan ringannya suatu pekerjaan, suasana dan kondisi kerja, fasilitas yang
menunjang pekerjaan, hingga sikap pimpinan secara verbal dan nonverbal
kepada para stafnya.

B. Saran
Memberikan sosialisasi mengenai apa itu peranan staf dalam organisasi,
sehingga dapat diketahui oleh banyak umum, contohnya dengan adanya makalah
ini dapat menjadikan suatu pengetahuan baru bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, D. O. (2016). Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 3 No.1 Univ. Brawijaya.

Krisdiyanto, A. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi


dan Pengaruhnya terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu
Ekonomi Aset Vol. 12 No. 1.

Muliharta, K. (2015). Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Puri Bagus Lovina Pada Tahun
2014. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE) Vol.5 No.1.

Priansa, D. J. (2014). Perencanaan dan Pengembangan SDM. CV. Alfabeta. S,


Arifuddin. (2008). Peranan Staf Dalam Pengambilan Keputusan. Lentera
Pendidikan Vol. 11 No. 2.

Sobirin, Lubis, Z., & Gunawan, R. (2014). Peranan Staf Dalam Mendukung
Tugas Pimpinan. Jurnal SAINTIKOM Vol. 13 No. 1.

Wijono, D., & Cholis, E. N. (2014). Pengaruh Motivasi Eksternal dan Motivasi
Internal Terhadap Kinerja Karyawan Pada Tk. Budi Mulia

16

Anda mungkin juga menyukai