Anda di halaman 1dari 11

SETIAP DIRI KITA ADALAH PEMIMPIN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kulian hadist 1
Dosen pengampu:
N. SAUSAN MUHAMMAD SHOLEH, LC., M.A.

Oleh:

Farid mufidi 10020222071


Aira Fauziah 10020222072
ziyad jasir Abdullah 10020222073
Ahmad Nafis Hibatullah 10020222074

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2023M/1444
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
segala puji dan syukur hanya milik-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Hadits 1.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca. Yang benarnya dari Tuhan, dan yang salah dari diri
pribadi.

Bandung, 15 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Pemimpin................................................................................................................3
B. Manusia dan Pemimpin dalam Islam.......................................................................5
C. Kriteria Pemimpin dalam Islam................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial, yang dimana kesosialannya tidak
luput dari yang namanya kelompok. Dalam sebuah kelompok, tentu ada yang
mengatur, mengarahkan dan merawat kelompok tersebut hingga terus ada dari
jaman ke jaman. Biasanya yang melakukan hal tersebut adalah seorang pemimpin,
sebagai komando untuk jadi acuan ataupun tuntutan sehingga dapat terjagalah
suatu kelompok tersebut.
Pemimpin suatu kelompok tidak menjadi seorang pemimpin yang mutlak,
ternyata masih ada yang memimpinnya bahkan sebaliknya, hal ini yang menjadi
ketidaktahuan dalam menjadkan suatu pemimpin . Dalam strukturalnya islam
mengajarkan pemimpin yang paling tinggi dan dasar dalam kehidupan kita.
Islam mengajarkan segala sesuatu dalam kehidupan, sehingga strukturnya
jelas, ada beberapa kejelasan pemimpin dalam islam sehingga menjadi suatu
pondasi yang kokoh dan tidak ada kesalahan dalam pelaksanaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemimpin dalam pandangan global?
2. Apakah dalam islam hanya sebagian manusia yang menjadi pemimpin?
3. Apa saja kriteria pemimpin dalam islam?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui arti pemimpin dalam pandangan global.
2. Mengetahui sudut pandang islam tentang manusia yang memimpin.
3. Mengetahui kriteria pemimpin dalam islam.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari tulisan ini adalah untuk memberi pengetahuan yang lebih
kepada pembaca bahwa pemimpin itu berdasar dan berakhir, walaupun banyak
konsep tentang hal tersebut namun inti tujuannya sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemimpin
Awal kata pemimpin menurut KBBI daring adalah pimpin, artinya orang
yang memimpin. Pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki
kemampuan memimpin, mempengaruhi orang lain dan kelompoknya. Menurut
Modern Dictionary of Sociology, pemimpin adalah seseorang yang memiliki
peranan atau posisi dominan dan berpengaruh dalam kelompoknya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang
lain untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Tidak luput dari pemimpin yaitu sifatnya yang sering di sebut
kepemimpinan, merupakan gaya dan karakter seseorang dalam memimpin.
Banyak sekali teori tentang kepemimpinan karena bergelut dalam kajian biologis,
sosiologis dan psikologis sehingga muncul berbagai jenis teori, berikut merupakan
jenis-jenis kepemimpinan:
1. Great Man Theory beranggapan bahwa sifat-sifat kepemimpinan
merupakan bawaan, artinya teori ini beranggapan bahwa
pemimpin-pemimpin besar itu sudah ditakdirkan sejak lahir.
2. Trait Theory memiliki anggapan bahwa manusia dilahirkan dengan
karakteristik tertentu yang membuat mereka mampu menjadi
pemimpin yang ulung. Karakteristik khusus tersebut antara lain
intelejensi, sikap bertanggung jawab, kreativitas dan berbagai
karakter berkualitas lainnya yang membuat seseorang mampu
menjadi pemimpin yang baik.
3. Contingency Theory (Situational) berpendapat bahwa tak ada cara
tunggal untuk memimpin dan bahwa setiap gaya kepemimpinan
seharusnya didasarkan atas situasi tertentu, yang menandakan
bahwa ada orang-orang tertentu yang dapat menunjukkan kualitas
kepemimpinan yang maksimal di tempat tertentu; tetapi justru
menunjukkan kualitas kepemimpinan yang minimal saat mereka
keluar dari dari elemen mereka.
4. Style and Behavior Theory merupakan respon (tanggapan) dari
Trait Theory. Style and Behaviour Theory menawarkan perspektif
baru yang berfokus pada kebiasaan seorang pemimpin
dibandingkan dengan karakteristik mental, fisik atau sosial
seseorang. Behaviour Theory dibagi menjadi 2, yakni yang
berfokus pada tugas seorang pemimpin dan yang berfokus pada
unsur manusia.
5. Process Leadership Theory
6. Transactional Theory menyatakan bahwa manusia secara umum
mencari cara untuk memaksimalkan pengalaman yang
menyenangkan dan mengurangi pengalaman yang tidak
menyenangkan. Karena itulah, kita akan lebih condong pada orang-
orang yang menambah kekuatan kita.
7. Transformational Theory menyatakan bahwa proses interaksi
seseorang dengan orang lain dapat menciptakan hubungan solid
yang menghasilkan tingkat kepercayaan yang tinggi, yang
kemudian akan berdampak pada peningkatan motivasi intrinsik
maupun ekstrinsik pada pengikut maupun pemimpinnya.
Pemimpin tidak luput dari yang namanya kepemimpinan, teori banyak
mengacu dalam sifat dari pemimpin karena menjadi sebuah dasar dan
kepemimpinan merupakan cabang atau hasil dari sebuah dasar. Setiap orang
memilika sudut pandang tersendiri dalam kepemimpinan sehingga tidak ada yang
namanya benar ataupun salah yang ada baik ataupun buruk, tentu ketentuan
tersebut didalilkan atas landasan filsafati dalam kepemimpinan.
B. Manusia dan Pemimpin dalam Islam
Islam merupakan sebuah agama yang dikatakan samawi karena redaksinya
menunjukan turun langsung dari langit, pandangan agama islam mengenai
seorang pemimpin banyak sekali disebutkan oleh rasulullah dan di jelaskan dalam
Al-Qur’an, dan memang dianggap perlu adanya seorang pemimpin sampai banyak
hadits yang membahas wajibnya mengangkat seorang pemimpin. Dalam hadits
dari Abu Hurairah yang matannya berbunyi:

‫ِإَذ ا َك اَن َثَالَثٌة ِفي َس َفٍر َفْلُيَؤ ِّم ُر وا َأَح َدُهْم‬


“Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah
seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR Abu Dawud dari Abu
Hurairah).
Saking pentingnya mengangkat pemimpin sampai ketika rasulullah wafat,
diadakan musyawarah di tsaqifah bani saidah untuk menggantikan kepemimpinan
rasul dalam rangka meneruskan syiar islam pada masa itu. Kepemimpinan
tersebut disebut khalifah yaitu sebagai pengganti. Kepemimpinan tersebut
berlanjut hingga mencatat 4 pemimpin yaitu Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra,
Utsman bin Affan ra, dan Ali bin Abi Thalib ra.
Pemimpin dalam islam, memiliki struktural yang sangat pokok hingga
mendasar, hal ini bertujuan untuk keteraturan dalam kehidupan didunia, Allah
SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 59 yang berbunyi:

‫ِم ْنُك ْم ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّرُسْو َل َو ُاوِلى اَاْلْمِر‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu…”
Allah swt merupakan hak paling tinggi dalam memimpin manusia, namun
bukan secara langsung memimpin tetapi mengutus rasul untuk memimpin umat
manusia. Pada jaman sekarang rasul sudah tidak ada di muka bumi maka yang
menggantikannya adalah seorang ulama atau pemimpin umat islam. Ayat tersebut
menginstruksikan akan ketaatan kepada Allah swt sebagai pencipta, taat kepada
rosul , dan pemimpin kita, namun apabila ada perbedaan pendapat dengan
pemimpin maka kita selaku umat islam harus mengembalikan kepada Allah dan
Rasulnya.
Namun, pembahasan pemimpin sangatlah kompleks dan islam pun
menerjemahkan hal tersebut, bukan hanya dalam sebuah organisasi atau
kelompok, islam membungkus seorang pemimpin kepada diri pribadi manusia,
sebagai mana dalam hadits:
‫َع ْن اْبِن ُع َم َر َع ِن الَّنِبِّى – َص َّلى ُهّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم – َأَّن ُه َق اَل (َأَال ُك ُّلُك ْم َر اٍع َو ُك ُّلُك ْم َم ْس ُئوٌل َعن‬
‫َر ِع َّيِتِه َفاَأْلِم يُر اَّلِذ ي َع َلى الَّناِس َر اٍع َو ُهَو َم ْس ُئوٌل َع ْن َر ِع َّيِتِه َو الَّرُجُل َر اٍع َع َلى َاْهِل َبْيِتِه َو ُهَو‬
‫َم ْس ُئوٌل َع ْنُهْم َو اْلَم ْر َأُة َر اِعَيُة َع َلى َبْيِت َبْع ِلَها َو َو َلِدِه َو ِهَي َم ْس ُئوَلٌة َع ْنُهْم َو اْلَع ْب ُد َر اٍع َع َلى َم اِل‬
‫َس ِّيِدِه َو ُهَو َم ْس ُئوٌل َع ْنُه َأاَل َفُك ُّلُك ْم َر اٍع َو ُك ُّلُك ْم َم ْس ُئوٌل َع ْن َر ِع َّيِتِه) رواه ُم ْس ِلم‬.
Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda:
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara
adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal
rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota
keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri
adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal
tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara
barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan
kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas
pertanggungjawabannya (HR. Muslim).
Maka rampung masalah kepemimpinan dari hal yang mendasar yaitu pada
pribadi masing-masing, yang menunjang pemimpin suatu organisasi, bahkan
sampai ketingkatan dalam beragama. Dan yang mutlaknya dari tuntunan Al-
Qur’an.
C. Kriteria Pemimpin dalam Islam
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam
keberlangsungan sebuah negara. Kepemimpinan yang baik dapat membawa
perubahan yang positif bagi negara dan rakyatnya, sementara kepemimpinan yang
buruk dapat membawa kerugian yang besar bagi negara dan rakyatnya. Dalam
Islam, kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dan diharapkan dapat
menjadi teladan bagi umat. Oleh karena itu, perlu diketahui kriteria pemimpin
yang baik dalam Islam.
1. Kemuliaan akhlak
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
memiliki akhlak mulia. Ini artinya, pemimpin harus memiliki sifat-sifat
seperti jujur, adil, tegas, sabar, dan konsisten dalam menjalankan
kewajibannya. Pemimpin juga harus mampu menjaga diri dari godaan
dunia dan harus mampu menjaga martabat dirinya sebagai pemimpin.
2. Kepemimpinan yang berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
berpegang teguh pada Al-Quran dan As-Sunnah. Pemimpin harus mampu
mengambil hikmah dari ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi
Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kepemimpinannya.
Pemimpin juga harus mampu menjadi teladan bagi umat dalam
menjalankan ajaran Islam.
3. Kepemimpinan yang inklusif
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
inklusif. Pemimpin harus mampu mengakomodasi kepentingan semua
elemen masyarakat tanpa terkecuali. Pemimpin harus mampu menjalin
hubungan yang baik dengan semua elemen masyarakat dan mampu
menciptakan suasana yang harmoni antar kelompok.
4. Kepemimpinan yang berorientasi pada kemaslahatan
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
berorientasi pada kemaslahatan. Pemimpin harus mampu menempatkan
kemaslahatan masyarakat sebagai prioritas utama dalam
kepemimpinannya. Pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang
berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat dan mampu mengambil
tindakan yang sesuai untuk mencapai kemaslahatan tersebut.
5. Kepemimpinan yang berbasis pada keadilan
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
berbasis pada keadilan. Pemimpin harus mampu menegakkan keadilan
bagi semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Pemimpin harus mampu
menjaga kesejahteraan masyarakat dan mampu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh masyarakat.
6. Kepemimpinan yang memperhatikan hak asasi manusia
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
mememperhatikan hak asasi manusia. Pemimpin harus mampu
menghormati hak-hak dasar setiap individu dan mampu memberikan
perlindungan yang sesuai bagi setiap individu. Pemimpin harus mampu
menjamin perlakuan yang adil bagi setiap individu dan mampu menjamin
hak-hak setiap individu sesuai dengan hukum yang berlaku.
7. Kepemimpinan yang memiliki integritas tinggi
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
memiliki integritas tinggi. Pemimpin harus mampu menjaga
kredibilitasnya dan harus mampu menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap dirinya. Pemimpin harus mampu menjaga kejujuran dan
kesetiaannya pada negara dan rakyatnya.
8. Kepemimpinan yang memiliki visi yang jelas
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
memiliki visi yang jelas. Pemimpin harus mampu memetakan arah dan
tujuan jangka panjang bagi negara dan rakyatnya. Pemimpin harus mampu
menyampaikan visi tersebut secara jelas dan terbuka kepada masyarakat
dan harus mampu mengambil tindakan yang sesuai untuk mencapai visi
tersebut.
9. Kepemimpinan yang memiliki komitmen yang kuat
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
memiliki komitmen yang kuat. Pemimpin harus mampu menunjukkan
komitmen yang kuat terhadap negara dan rakyatnya. Pemimpin harus
mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap tugas dan tanggung
jawab yang diembannya.
10. Kepemimpinan yang memiliki kompetensi yang baik
Kriteria pemimpin yang baik dalam Islam adalah pemimpin yang
memiliki kompetensi yang baik. Pemimpin harus mampu menunjukkan
kemampuan yang baik dalam mengelola negara dan rakyatnya. Pemimpin
harus mampu menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengambil
keputusan dan dalam mengatasi masalah yang dihadapi negara dan
rakyatnya.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai