Anda di halaman 1dari 15

Kepemimpinan dan Gaya-gaya Kepemimpinan

Mata Kuliah:

Pengorganisasian

Kelompok: 4
Humaira Adiyani : 22420911390
Sani Yanti Nasution : 22420911403
Dosen pengampu: Irwansyah, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Kepemimpinan dan Gaya-
gaya Kepemimpinan”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Takengon, Maret 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian kepemimpinan..........................................................................2
B. Karakteristik Kepemimpinan .....................................................................5
C. Gaya dan Model Kepemimpinan................................................................6
D. Teori Kepemimpinan..................................................................................9
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal
mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara
ideal dipatuhi disegani bawahannya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh
karena itu, harus ada seorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya
untuk mencapai tujuan individu, kelompok, dan organisasi.

Kemimpinan merupakan salah satu topik terpenting dalam mempelajari dan


mempraktikkan manajemen sehingga Gibson,et al menyebutkan fungsi manajemen (POCL),
yaitu Planning, Organizing, Leading, dan controlling. Alasannya, dengan melalui POCL para
pemimpin dapat mengarahkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian dengan baik.

Pada mulanya teori awal tentang sifat kepemimpinan pada Zamana Yunani Kuno
menyebutkan bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin bukan dibentuk. Disamping itu teori
genetis yang mendasari great man theory menyatakan bahwa seorang dilahirkan sebagai
pemimpin, karena bakat yang mendukung sifat pemimpin, dan kemampuan alamiah sebagai
pemimpin, meskipun pada kenyataannya diperlukan pendidikan dan pengalaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kepemimpinan ?
2. Apa saja karakteristik kepemimpinan ?
3. Apa saja gaya dan model kepemimpinan ?
4. Apa saja teori kepemimpinan ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar kita mengetahui apa itu kepemimpinan
2. Agar kita mengetahui karakteristik kepemimpinan
3. Agar kita mengetahui apa saja gaya dan model kepemimpinan
4. Agar kita dapat mengetahui teori-teori kepemimpinan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah upaya memengaruhi kegiatan pengikut melalui proses


komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Para ahli berpendapat bahwa kepemimpinan
adalah sebagai seni untuk mengatur individu dan masyarakat, serta memotivasi semangat
mereka untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan.1

Istilah kepemimpinan berasal dari kata leader yang menurut the oxford English
dictionary baru digunakan pada awal tahun 1300, sedangkan kata leadership belum
muncul sampai pertengahan abad ke-17 baik dalam tulisan politik maupun pengendalian
parlemen inggris. Kata lead (memimpin) berasal dari kata Anglo Saxon yang umumnya
dipakai dalam bahasa Eropa Utara yang artinya jalan atau jalur perjalanan kapal laut.
Kepemimpinan menyangkut tentang cara atau proses mengarahkan orang lain agar mau
berbuat seperti pemimpin inginkan.

Berbagai pendapat para ahli mendefinisikan pengertian kepemimpinan (leadership)


dengan analisa dari sudut pandang yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

1. Ordway Tead (1935);


“Leadership is the activity of influencing people coorperate toward some goal which
come so find desirable”
(Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan)
2. Harold Koontz & Cyrill O’ Donnelle (1976);
“Leadership is the art of inducing subordinates to accomplish their assignment with
zeal and confidence”
(Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan)

3. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1982);

1
Irwansyah, M.Pd , Manajemen Pengorganisasian Perspektif Al-Qur’an

2
“Leadership is the process of influencing the activities of an individual or a group in
efforts toward goal achievement in a given situation”
( Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam
usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
4. Dari aspek definisi tersebut, terdapat tiga komponen yang penting dalam kepemimpinan
yaitu sebagai berikut : (a) pengaruh, (b) legitimasi, dan (c) tujuan
Pengaruh;
Kepemimpinan adalah pengaruh: dimana kepemimpinan terjadi karena adanya proses
pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan atau pengikut ke arah yang diinginkan.
Legitimasi;
Kepemimpinan adalah legitimasi: dimana legitimasi merupakan pengakuan/
pengukuhan atau pengesahan kedudukan pemimpin, dan legitimasi juga merupakan
posisi formal dari kekuasaan (power) dalam organisasi. Pemimpin yang memiliki
legitimasi institusional atau legitimasi personal dapat mempengaruhi atau memerintah
bawahannya/ pengikut, dan bawahan /pengikut rela dipengaruhi dan diperintah oleh
pemimpin yang memiliki legitimasi. Bawahan/pengikut melaksanakan perintah dengan
baik.
Tujuan;
Kepemimpinan adalah pencapai tujuan: dimana pemimpin berurusan dengan tujuan-
tujuan yaitu: (1) tujuan individu, (2) tujuan kelompok, dan (3) tujuan organisasi.
Pemimpin dipandang individu menurut kepuasan individu dalam melaksanakan
perintahnya dan pemimpin harus dapat mengusahakan keseimbangan antar tujuan
organisasi dengan tujuan bawahan/pengikut dari hasil yang menyenangkan agar lebih
bergairah untuk bekerja.2
Seorang pemimpin memiliki karakter dan sifat tertentu. Pemimpin menduduki jabatan
yang tinggi disebuah struktur organisasi, perusahaan pemimpin dibekali dengan kekuasaan
untuk memengaruhi, mengatur atau mengarahkan anggota organisasi untuk tunduk terhadap
kepemimpinan mereka. Kepemimpinan muncul dari aspirasi anggota organisasi. Adapun
seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya. Ia berusaha memengaruhi perilaku

2
Putong and Hidayat, KEPEMIMPINAN: Kajian Teoritis Dan Praktis.

3
orang lain dengan sebuah metode yang memungkinkan mereka loyal dan taat kepadanya.
Selain itu para bawahan juga berkenan untuk mematuhi segala perintahnya.

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surah Al-Anbiya:73

۟ ُ‫ان‬JJ‫و ِة ۖ َو َك‬Jٰ J‫ٓا َء ٱل َّز َك‬JJَ‫لَ ٰو ِة َوِإيت‬J‫ٱلص‬


‫ا‬JJَ‫وا لَن‬ ِ ‫ ٰ َر‬J‫َو َج َع ْل ٰنَهُ ْم َأِئ َّمةً يَ ْه ُدونَ بَِأ ْم ِرنَا َوَأوْ َح ْينَٓا ِإلَ ْي ِه ْم فِع َْل ْٱلخَ ْي‬
َّ ‫ا َم‬JJَ‫ت َوِإق‬
َ‫ٰ َعبِ ِدين‬

Artinya:

“ kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah kami dan telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu
menyembah.”

Tafsir Jalalayan

Kami telah menjadikan mereka itu sebagian pemimpi-pemimpin) dapat dibaca a-immatan
atau ayimmatan, yakni pemimpin yang menjadi teladan dalam kebaikan (yang memberi
petunjuk) kepada manusia (dengan perintah kami) memberi petunjuk kepada mereka untuk
memeluk agama kami (dan telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan,
mendirikan shalat, menunaikan zakat) hendaknya mereka dan orang-orang yang mengikuti
mereka mengerjakan semua itu. Huruf Ha dan lafal Iqamah dibuang demi untuk meringankan
bunyi, sehingga menjadi Iqamah Shalahati bukan Iqamatish Shalahati (dan hanya kepada
kamilah mereka selalu menyembah).

Tafsir Quraish Shihab

Mereka juga kami jadikan sebagai nabi yang menyeru dan menunjuki manusia kepada
kebaikan dengan perintah kami. Hal itu telah kami ilhami mereka untuk melakukan kebaikan,
mengerjakan shalat dengan betul dan membayar zakat. Mereka pun kemudian tunduk dan
ikhlas kepada kami.

Berdasarkan berbagai pendapat tentang kepemimpinan, dapat disimpulkan bahwa


masing-masing definisi berbeda menurut sudut pandang penulisnya. Meskipun demikian, ada
kesamaan dalam mendefinisikan kepemimpinan, yakni mengandung makna memengaruhi
orang lain untuk berbuat seperti yang pemimpin kehendaki. Jadi, yang dimaksud dengan

4
kepemimpinan ialah ilmu dan seni memengaruhi orang atau kelompok untuk
bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.3

B. Karakteristik Kepemimpinan

Kepemimpinan yang ideal sedikitnya mempunyai 8 (delapan) karakter, yaitu:

a. Cerdas
Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya akan ilmu pengetahuan. Jika
seseorang akan cerdas, maka sangat diperlukan semangat belajar dengan tekun dan
rajin. Dalam hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan tepat membuat
sesuatu. Lagi pula semua permasalahan akan cepat terselesaikan.
b. Bertanggung jawab
Seorang pemimpin yang ideal harus bertanggung jawab, dalam artian bahwa
bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam suatu
organisasi. Bertanggung jawab salah satu beban terberat, namun terasa ringan jika
dibarengi dengan iman dan taqwa.
c. Jujur
Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, sehingga akan mampu untuk terbuka
pada anggotanya dalam segala kebijakan yang diambil. Seorang pemimpin juga
mempunyai sifat jujur, pasti akan membuat seluruh anggota percaya terhadap
segala perkataan dan tindakannya. Akan cepat diikuti dan dilaksanakan oleh
seluruh anggota organisasi.
d. Dapat dipercaya
Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingga akan mampu untuk
saling percaya dan tidak ada kecurigaan. Kepercayaan inilah yang memacu setiap
anggota untuk lebih maju. Intinya jangan sampai membuat suatu tindakan yang
salah, sehingga akan menjadi ketidakpercayaan.
e. Inisiatif
Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk
memutuskan segala hal dengan benar. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk
menemukan solusi yang baik demi kemajuan organisasinya.
f. Konsisten dan tegas
Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu menjalankan setiap
aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa seorang

3
Usman, Kepemipinan Efektif: Teori, Kepemimpinan, Dan Praktik.

5
pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak mengekang
anggotanya.
g. Adil
Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu untuk
memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai dengan tugas dan
bidangnya masing-masing. Begitu juga seorang pemimpin tidak memihak pada
salah satu anggotanya, melainkan semu anggota.
h. Lugas
Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu untuk
menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak bertele-tele.
Selain itu juga, seorang pemimpin harus mempunyai kebijakan, kepedulian pada
kepentingan bersama dan didukung oleh hati nurani yang bersih, tulus dan ikhlas.4

C. Gaya dan Model Kepemimpinan

a) Gaya kepemimpinan
Ada 4 (empat) jenis kepemimpinan yang paling sering diterapkan, yakni
kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otokratis, kepemimpinan yang bersifat
afiliatif dan kepemimpinan yang visioner.
 Kepemimpinan yang demokratis adalah suatu jenis kepemimpinan dimana
seorang pemimpin mendelegasikan otoritasnya dan mengajak pengikutnya
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin
yang demokratis merupakan seorang pendengar yang baik bagi para
pengikutnya dan seorang pekerja tim yang baik, serta mampu memengaruhi
dan berkolaborasi dengan tim yang dipimpinnya.
 Kepemimpinan otokrasi, yaitu suatu gaya kepemimpinan dimana seorang
pemimpin memiliki kekuasaan absolut dan tanggung jawab penuh dalam
memimpin timnya. Seorang pemimpin yang autokratis memimpin dengan
memberikan perintah kepada anggotanya, memberikan ancaman kepada
bawahannya, dan memiliki kontrol yang ketat terhadap organisasi yang
dipimpin.
 Kepemimpinan yang afiliatif, yaitu jenis kepemimpinan dimana seorang
pemimpin memberikan saran-saran yang efektif dan mendorong anggota
timnya untuk lebih aktif dalam memberikan ide dan pendapat. Pemimpin
seperti ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu mementingkan harmoni antar
para anggota timnya, berempati terhadap sesama, meningkatkan semangat
para anggotanya, dan membantu dalam menyelesaikan konflik antar anggota
tim.
4
Wijaya, Purnomolastu, and Tjahjoanggoro, Kepemimpinan Berkarakter: Untuk Para Pemimpin Dan Calon
Pemimpin Masa Depan Indonesia.

6
 Kepemimpinan visioner, yaitu jenis kepemimpinan dimana pemimpin
menginspirasi dan memotivasi para anggota timnya, berpegang teguh pada visi
yang ditetapkan, dan mendorong para anggotanya untuk menjalankan tugas-
tugasnya sejalan dengan tujuan besar yang ingin dicapai bersama. Seorang
pemimpin yang visioner menginspirasi sesamanya dan percaya terhadap visi
yang ingin dicapainya dan memiliki empati terhadap anggota timnya.5

b) Model kepemimpinan
Dalam ilmu manajemen pada umumnya, dikenal 3 (tiga) model kepemimpinan. yaitu:
 Kepemimpinan Karismatik adalah :
Kepemimpinan yang berasal dari anugerah Tuhan, yang mana pemimpin
tersebut mempunyai kemampuan luar biasa, magnit yang kuat dan adanya
ketertarikan emosional yang kuat dari yang dipimpin kepada pemimpinnya.
Contohnya : Bung Karno, Anwar Sadat, Mahatma Gandhi.
 Kepemimpinan Transactional adalah :
a. Kepemimpinan untuk mengendalikan bawahan dengan cara menggunakan
kekuasaan untuk mencapai hasil.
b. Mengelola bawahan dengan memberi reward dan punishment.
c. Biasa menerapkan transaksi yang saling menguntungkan dengan bawahan.
 Kepemimpinan Transformational adalah :
Model kepemimpinan yang efektif dan telah diterapkan di berbagai organisasi
internasional yang mengelola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya
dengan menekankan pada beberapa factor antara lain perhatian (attention),
komunikasi (communication), kepercayaan (trust), rasa hormat (respect) dan
resiko (risk).6
Pada umumnya ketiga model kepemimpinan ini sering kita lihat pada diri para leader dalam
praktek sehari-hari dalam memanagemen kantor atau perusahaan. Masing-masing model
mempunyai warna tersendiri, ada yang timbulnya karena anugerah Allah SWT, ada juga
timbulnya sangat erat hubungannya dengan sifat atau karakter dari seseorang itu sendiri,
bahkan ada yang timbul karena hasil dari proses pembelajaran.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam surah An-Nisa: 59 tugas dan tanggung jawab pemimpin:

5
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, Pendekatan & Model Kepemimpinan.
6
Aswan, Kepemimpinan Pendidikan.

7
ِ ‫ُول َوُأ ۟ولِى ٱَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم ۖ فَِإن تَ ٰنَزَ ْعتُ ْم فِى َش ْى ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى ٱهَّلل‬َ ‫ُوا ٱل َّرس‬ ۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬ ۟ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َأ ِطيع‬
َ
َ ِ‫ُول ِإن ُكنتُ ْم تُْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َءا ِخ ِر ۚ ٰ َذل‬
‫ك َخ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬ ِ ‫َوٱل َّرس‬

Artinya:

“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Tafsir Jalalain

(Hai orang-orang beriman! Taatlah kamu kepada lo Allah dan kepada rasul-Nya serta
pemegang-pemegang urusan) artinya para penguasa (di antaramu) yakni jika mereka
menyuruhmu agar menaati Allah dan Rasul-Nya. (Dan jika kamu berbeda pendapat) atau
bertikai paham (tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah) maksudnya kepada
kitab-Nya (dan kepada Rasul) sunah- sunahnya; artinya selidikilah hal itu pada keduanya
(yakni jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Demikian itu) artinya
mengembalikan pada keduanya (lebih baik) bagi kamu daripada bertikai paham dan
mengandalkan pendapat manusia (dan merupakan rujukan yang sebaik-baiknya). Ayat berikut
ini turun tatkala terjadi sengketa di antara seorang Yahudi dengan seorang munafik. Orang
munafik ini meminta kepada Kaab bin Asyraf agar menjadi hakim di antara mereka
sedangkan Yahudi meminta kepada Nabi saw. lalu kedua orang yang bersengketa itu pun
datang kepada Nabi saw. yang memberikan kemenangan kepada orang Yahudi. Orang
munafik itu tidak rela menerimanya lalu mereka mendatangi Umar dan si Yahudi pun
menceritakan persoalannya. Kata Umar kepada si munafik, "Benarkah demikian?" "Benar,"
jawabnya. Maka orang itu pun dibunuh oleh Umar.

8
Tafsir Quraish Shihab

Wahai orang-orang yang beriman kepada ajaran yang dibawa Muhammad, taatilah Allah,
rasul-rasul- Nya dan penguasa umat Islam yang mengurus urusan kalian dengan menegakkan
kebenaran, keadilan dan melaksanakan syariat. Jika terjadi perselisihan di antara kalian,
kembalikanlah kepada al-Qur'ân dan sunnah Rasul-Nya agar kalian mengetahui hukumnya.
Karena, Allah telah menurunkan al-Qur'ân kepada kalian yang telah dijelaskan oleh Rasul-
Nya. Di dalamnya terdapat hukum tentang apa yang kalian perselisihkan. Ini adalah
konsekwensi keimanan kalian kepada Allah dan hari kiamat. Al-Qur'ân itu merupakan
kebaikan bagi kalian, karena, dengan al-Qur'ân itu, kalian dapat berlaku adil dalam
memutuskan perkara- perkara yang kalian perselisihkan. Selain itu, akibat yang akan kalian
terima setelah memutuskan perkara dengan al- Qur'ân, adalah yang terbaik, karena mencegah
perselisihan yang menjurus kepada pertengkaran dan kesesatan.

D. Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah urusan semua orang (leadership is every body’s bisnis) kerena
setiap manusia adalah pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri, serta bertanggung
jawab atas kepemimpinannya. Teori kepemimpinan terdiri atas teori kepemimpinan klasik
dan teori kepemimpinan modern.

 Teori kepemimpinan klasik


Kepemimpinan klasik adalah kepemimpinan yang ditandai oleh sifat
dominatif, direktif, otoritatif, dan para pengikut harus patuh/taat melaksanakan
perintah pimpinan dan tertutup 13 pertanyaan. Sifat-sifat tersebut ada karena
pemimpinlah satu-satunya otoritas yang berhak menafsirkan kebenaran yang
sah. Kerajaan-kerajaan dan negara-negara totalitarian pada umumnya
menerapkan paradigma kepemimpinan klasik (Uni Soviet/semua presiden
sebelum Garberchov, Jerman/dibawah Hitler, Singapore/Lee Kwan Yew, dsb.).
Jadi, pemimpin mendekte pengikut "apa yang harus dilakukan" tanpa
konsultasi. Teori kepemimpinan klasik ini meliputi : 1) gaya kepemimpinan

9
model taylor, 2) gaya kepemimpinan model mayo, 3) studi lowa, 4) studi ohio,
dan 5) studi machigan.7
 Teori kepemimpinan modern
Pengertian Kepemimpinan Modern Kepemimpinan modern tidak hanya
bekerja sendiri, tetapi juga melibatkan pengikut atau orang yang dipimpinnya.
Dalam proses ini melibatkan niat dan keinginan. Pemimpin dan pengikut yang
terlibat aktif, sehingga tercapai tujuan yang sama. Jadi semua elemen
berpartisipasi aktif, supaya terjalin keakraban dan semua tujuan bisa tercapai
dengan lebih mudah. Teori kepemimpinan modern meliputi : 1) teori orang
besar (great man), 2) sifat-sifat (traits), 3) perilaku (behavioral), 4) situasional
(kontingensi), 5) transaksional, 6) tranformasional dan kharisma, 7) pancasila.

BAB III
7
Dr. Ir. Benny Hutahayan, Kepemimpinan, Teori Dan Praktik.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Kepemimpinan adalah upaya memengaruhi kegiatan pengikut melalui proses


komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.
 Kepemimpinan memiliki 8 karakteristik, yaitu : 1) cerdas, 2) bertanggung
jawab, 3) jujur, 4) dapat dipercaya, 5) inisiatif, 6) konsisten dan tegas, 7) adil,
dan 8) lugas.
 Gaya kepemimpinan terdiri dari:
1) Demokratis
2) Otokrasi
3) Afiliatif
4) Visioner
 Model kepemimpinan terdiri dari :
1) Karismatik
2) Transactional
3) Transformational
 Teori kepemimpinan terdiri atas teori kepemimpinan klasik dan teori
kepemimpinan modern.

11

DAFTAR PUSTAKA
Iwansyah, M.Pd , Manajemen Pengorganisasian Perspektif Al-Qur’an.

Aswan, S.A.M.M. Kepemimpinan Pendidikan. Cv. Pusdikra Mitra Jaya, n.d.


https://books.google.co.id/books?id=BPpTEAAAQBAJ.
Dr. Ir. Benny Hutahayan, M.M.M.P.A. Kepemimpinan, Teori Dan Praktik. Deepublish, 2020.
https://books.google.co.id/books?id=3cIXEAAAQBAJ.
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.S.M.P. Pendekatan & Model Kepemimpinan. Prenada Media,
2018. https://books.google.co.id/books?id=sMNoDwAAQBAJ.
Putong, I., and C. Hidayat. KEPEMIMPINAN: Kajian Teoritis Dan Praktis. Kepemimpinan
Edisi 1. Buku&Artikel Karya Iskandar Putong, 2015.
https://books.google.co.id/books?id=g6hxBgAAQBAJ.
Usman, H. Kepemipinan Efektif: Teori, Kepemimpinan, Dan Praktik. Bumi Aksara, 2019.
https://books.google.co.id/books?id=xVL5DwAAQBAJ.
Wijaya, A., N. Purnomolastu, and A.J. Tjahjoanggoro. Kepemimpinan Berkarakter: Untuk
Para Pemimpin Dan Calon Pemimpin Masa Depan Indonesia. Firstbox Media, 2015.
https://books.google.co.id/books?id=bCKADwAAQBAJ.

12

Anda mungkin juga menyukai