Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAKWAH

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen dakwah

Dosen Pengampu : Dr. Siti Prihaningtyas, M.pd

Disusun Oleh :

1. Ulfa ni’ma maulani (2201056051)

MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
dengan senantiasa memperbanyak bershalawat kita semua termasuk kedalam golongan yang
mendapat syafa’at diakhirat kelak. Amin.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah “Manajamen haji dan
umrah ” yang diampu oleh Dr. Siti Prihaningtyas, M.pd. Kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada bapak dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga kami mendapat tambahan ilmu
pengetahuan dan wawasan.

Harapan saya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik dan menjadi
media pembelajaran dan refrensi bagi para pembaca.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai
pihak.

Semarang,

2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB I ............................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

A. Latar belakang .................................................................................. 5

B. Rumusan masalah Tujuan ............................................................... 5

BAB II .......................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .......................................................................................... 6

1. Definisi kepemimpinan .................................................................... 6

2. Teori lahirnya pemimpin dan unsur unsur munculnya pemimpin 7

3. Tipe tipe kepemimpinan .................................................................. 9

4. Syarat syarat yang harus dimiliki pemimpin dakwah ................ 10

5. Kepemimpinan dakwah yang efektif ............................................. 12

BAB III.......................................................................................................... 14

PENUTUP .................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................................... 14

DAFTAR ...................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kepemimpinan dalam dakwah sangatlah penting karena merupakan salah satu


faktor kunci dalam keberhasilan dakwah. Seorang pemimpin dakwah yang baik harus
memiliki karakteristik seperti kejujuran, integritas, keberanian, kepemimpinan yang adil,
dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam agama Islam.
Kepemimpinan dakwah juga harus mampu memotivasi, menginspirasi, dan
membimbing umat Islam untuk bergerak dalam melakukan dakwah dengan baik. Seorang
pemimpin dakwah yang baik harus mampu membawa umatnya untuk memahami makna
dakwah yang sebenarnya dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan
dakwah.
Pemimpin dakwah juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi sosial dan politik
yang berubah-ubah, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat luas.
Kepemimpinan dakwah juga harus mampu memperhatikan kesejahteraan umat dan
mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi sosial yang ada.

Kepemimpinan dakwah yang baik sangatlah penting untuk keberhasilan dakwah


dan perkembangan Islam di masa depan. Oleh karena itu, umat Islam harus memperhatikan
pemilihan pemimpin dakwah yang tepat dan memberikan dukungan yang kuat bagi para
pemimpin dakwah tersebut.

4
B. Rumusan masalah

1. Apa definisi dari kepemimpinan ?


2. Bagaimana teori lahirnya pemimpin dan unsur unsur munculnya pemimpin?
3. Apa saja tipe tipe kepemimpinan?
4. Apa saja syarat syarat yang harus dimiliki pemimpin dakwah ?
5. Bagaimana kepemimpinan dakwah yang efektif?

C. Tujuan

1. Untuk menegtahui definisi dari kepemimpinan.


2. Untuk mengetahui teori lahirnya pemimpin dan unsur unsur munculnya pemimpin
3. Untuk menegtahui tipe tipe kepemimpinan
4. Untuk menegtahui syarat syarat yang harus dimiliki pemimpin dakwah
5. Untuk mengetahui kepemimpinan dakwah yang efektif

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi kepemimpinan

Kepemimpinan adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas karena memiliki
pengaruh yang besar terhadap organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses di mana seorang individu atau
kelompok mempengaruhi individu atau kelompok lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks organisasi, kepemimpinan melibatkan pengambilan keputusan, delegasi
tugas, motivasi anggota tim, pengaturan sumber daya, dan mengawasi kinerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan
untuk memimpin, mengarahkan, dan menginspirasi orang lain, serta memiliki keterampilan
dalam hal komunikasi, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Kepemimpinan
juga melibatkan tanggung jawab moral dan etis yang besar, di mana seorang pemimpin
harus mampu memimpin dengan integritas dan transparansi.
Definisi kepemimpinan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan perspektif
yang digunakan. Berikut definisi kepemimpinan dari para ahli dan mengeksplorasi makna
dan implikasi dari setiap definisi :
Definisi kepemimpinan menurut John C. Maxwell, seorang pembicara motivasi dan
penulis buku tentang kepemimpinan, adalah "pengaruh, bukan posisi atau kekuasaan.
Kepemimpinan adalah tentang memimpin diri sendiri, menginspirasi orang lain, dan
membuat perbedaan dalam hidup orang lain." Definisi ini menekankan bahwa
kepemimpinan bukanlah sekadar posisi atau jabatan, melainkan kemampuan untuk
mempengaruhi dan menginspirasi orang lain.

6
Warren Bennis, seorang penulis dan teoritikus kepemimpinan, mendefinisikan
kepemimpinan sebagai "kemampuan untuk mengubah visi menjadi kenyataan." Definisi
ini menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk melihat masa
depan dan memimpin orang lain untuk mencapainya.
Definisi kepemimpinan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan perspektif
yang digunakan. Namun, pada intinya, kepemimpinan melibatkan kemampuan untuk
mempengaruhi, memotivasi.
Sedangkan Kepemimpinan dakwah dapat didefinisikan sebagai kemampuan dan
keahlian seseorang dalam memimpin dan mengarahkan umat Islam dalam melaksanakan
dakwah, yaitu upaya menyampaikan ajaran Islam secara luas dan menyeluruh kepada
masyarakat umum dengan cara yang efektif dan bermanfaat. Seorang pemimpin dakwah
yang baik harus memiliki keahlian dalam hal pemahaman dan pengamalan ajaran Islam
serta memahami kondisi sosial dan kultural masyarakat yang menjadi sasarannya. Selain
itu, pemimpin dakwah yang baik juga harus mampu berkomunikasi dengan baik dan
menginspirasi umat Islam untuk terlibat dalam kegiatan dakwah. Pemimpin dakwah juga
harus memperhatikan kesejahteraan umat dan mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki kondisi sosial yang ada.

2. Teori lahirnya pemimpin dan unsur unsur munculnya pemimpin

Teori lahirnya pemimpin (born leader theory) adalah pandangan bahwa seseorang
memiliki sifat-sifat kepribadian bawaan yang memungkinkannya untuk menjadi seorang
pemimpin yang efektif. Teori ini berangkat dari asumsi bahwa pemimpin lahir dengan
sifat-sifat tertentu yang membedakan mereka dari orang biasa dan membuat mereka lebih
mampu memimpin dan memengaruhi orang lain.
Teori lahirnya pemimpin memiliki akar yang terkait dengan pandangan biologis
tentang keturunan dan genetika. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat
kepribadian seperti kepercayaan diri, keberanian, kemampuan berkomunikasi, dan
kemampuan untuk mengambil risiko cenderung diturunkan dari orang tua ke anak-anak
mereka.

7
Namun, teori lahirnya pemimpin masih menjadi kontroversi dan seringkali
diperdebatkan oleh para ahli. Beberapa ahli berpendapat bahwa faktor-faktor seperti
pengalaman, pelatihan, dan lingkungan sosial juga memainkan peran yang penting dalam
pengembangan kemampuan kepemimpinan seseorang. Oleh karena itu, seseorang yang
memiliki sifat-sifat kepribadian yang potensial untuk menjadi seorang pemimpin belum
tentu akan menjadi pemimpin yang efektif tanpa pengalaman dan pelatihan yang tepat.
Ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi munculnya pemimpin, di antaranya:
1. Kondisi sosial dan lingkungan: Kondisi sosial dan lingkungan di sekitar seseorang
dapat mempengaruhi munculnya pemimpin. Seorang individu yang tumbuh dalam
lingkungan yang memperhatikan nilai-nilai kepemimpinan, seperti keberanian,
kemandirian, dan ketegasan, cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
berkembang sebagai pemimpin.
2. Bakat dan kemampuan: Bakat dan kemampuan seseorang juga dapat mempengaruhi
munculnya pemimpin. Seorang individu yang memiliki bakat dan kemampuan untuk
memimpin, seperti kemampuan berkomunikasi yang baik, pemecahan masalah, dan
kepemimpinan, lebih mudah berkembang sebagai seorang pemimpin.
3. Pengalaman: Pengalaman seseorang juga mempengaruhi munculnya pemimpin.
Seseorang yang memiliki pengalaman dalam memimpin dan menyelesaikan masalah
akan lebih mudah berkembang sebagai seorang pemimpin yang efektif.
4. Karakter dan kepribadian: Karakter dan kepribadian seseorang memainkan peran
penting dalam munculnya pemimpin. Pemimpin yang efektif memiliki karakter dan
kepribadian yang kuat, seperti kepercayaan diri, ketegasan, keterbukaan, dan empati.
5. Pelatihan dan pendidikan: Pelatihan dan pendidikan dapat membantu seseorang untuk
mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadi
pemimpin yang efektif. Pelatihan dan pendidikan yang terfokus pada pengembangan
keterampilan kepemimpinan dapat membantu seseorang meningkatkan kemampuan
mereka untuk memimpin.
6. Kepentingan dan tujuan: Kepentingan dan tujuan seseorang juga dapat mempengaruhi
munculnya pemimpin. Seseorang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang jelas dan
spesifik cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pemimpin
dalam bidang yang sesuai dengan kepentingan dan tujuannya tersebut.

8
3. Tipe tipe kepemimpinan

Dapat dilihat bahwa setiap tipe kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan
yang harus dipertimbangkan tergantung pada situasi yang dihadapi oleh organisasi atau
tim. Pemimpin yang efektif harus dapat menyesuaikan cara kepemimpinan mereka sesuai
dengan kebutuhan situasi dan anggota tim yang dipimpin. Berikut tipe tipe kepemimpinan:
1. Kepemimpinan otoriter: Kepemimpinan otoriter sering disebut juga dengan
kepemimpinan otoritatif atau autokratis. Pemimpin yang menggunakan gaya
kepemimpinan ini cenderung memegang kendali penuh atas organisasi atau tim yang
dipimpin, memberikan perintah dan mengambil keputusan sendiri tanpa banyak
melibatkan anggota tim.
2. Kepemimpinan demokratis: Kepemimpinan demokratis atau partisipatif
memperlihatkan adanya keterlibatan aktif dari anggota tim dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah. Pemimpin yang menggunakan gaya
kepemimpinan ini memberikan kesempatan pada anggota tim untuk berpartisipasi,
memberikan saran dan pendapat, dan mendorong diskusi terbuka dan konstruktif.
3. Kepemimpinan transaksional: Kepemimpinan transaksional seringkali digunakan
dalam situasi bisnis atau organisasi yang sangat terstruktur dan formal. Pemimpin yang
menggunakan gaya kepemimpinan ini memberikan penghargaan atau hukuman kepada
anggota tim berdasarkan hasil kerja mereka dan memegang kendali penuh atas
penugasan dan tanggung jawab mereka.
4. Kepemimpinan transformasional: Kepemimpinan transformasional adalah gaya
kepemimpinan yang menekankan pada motivasi dan inspirasi terhadap anggota tim
untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Pemimpin yang menggunakan gaya
kepemimpinan ini berusaha untuk menciptakan visi yang jelas dan memberikan
dukungan serta peluang pengembangan pada anggota tim.

9
5. Kepemimpinan situasional: Kepemimpinan situasional merupakan gaya
kepemimpinan yang menyesuaikan cara kepemimpinan dengan situasi yang dihadapi.
Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan ini mampu menyesuaikan
pendekatan mereka dalam memimpin tim berdasarkan kondisi, tugas, dan tingkat
keterampilan yang dimiliki oleh anggota tim.

Dalam praktiknya, seringkali kepemimpinan dilakukan dengan kombinasi dari


beberapa tipe kepemimpinan di atas, tergantung pada situasi dan kebutuhan organisasi atau
tim.Dapat disimpilakan bahwa setiap tipe kepemimpinan memiliki kelebihan dan
kekurangan yang harus dipertimbangkan tergantung pada situasi yang dihadapi oleh
organisasi atau tim. Pemimpin yang efektif harus dapat menyesuaikan cara kepemimpinan
mereka sesuai dengan kebutuhan situasi dan anggota tim yang dipimpin.

4. syarat syarat yang harus dimiliki pemimpin dakwah

Seorang pemimpin dakwah memiliki peran penting dalam membimbing umatnya untuk
mengamalkan ajaran Islam dan menjalani hidup yang lebih baik. Oleh karena itu,
diperlukan syarat-syarat atau kualitas tertentu yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
dakwah agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif.
1. Keilmuan
Seorang pemimpin dakwah harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam
bidang agama. Pengetahuan tersebut meliputi pemahaman tentang kitab suci, hadis,
dan prinsip-prinsip aqidah Islam. Seorang pemimpin dakwah yang memiliki
pengetahuan yang baik dalam bidang agama akan mampu membimbing umatnya
secara lebih baik dan tepat dalam menjalankan ajaran Islam.

10
2. Kemampuan berkomunikasi
Seorang pemimpin dakwah harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berkomunikasi yang baik
akan memudahkan pemimpin dakwah dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan
mudah dipahami oleh audiens. Selain itu, seorang pemimpin dakwah yang baik dalam
berkomunikasi juga dapat memotivasi umatnya untuk memahami ajaran Islam secara
lebih baik.
3. Kepemimpinan
Seorang pemimpin dakwah harus mampu memimpin dan memotivasi umatnya agar
dapat mencapai tujuan dakwah dengan efektif. Pemimpin dakwah harus memiliki
kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi umatnya untuk melakukan
perubahan positif dalam hidup mereka. Seorang pemimpin dakwah yang baik harus
mampu memimpin dengan contoh yang baik dan membimbing umatnya menuju
kebaikan.
4. Kejujuran
Seorang pemimpin dakwah harus memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi
dalam tindakan dan perkataannya. Seorang pemimpin dakwah yang jujur akan
memperoleh kepercayaan dari umatnya dan dapat menjadi contoh yang baik bagi para
pengikutnya. Dalam menyampaikan pesan dakwah, seorang pemimpin dakwah harus
menghindari penggunaan kata-kata atau tindakan yang menyesatkan.
5. Kesabaran
Seorang pemimpin dakwah harus sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan
yang dihadapi dalam upaya dakwah. Seorang pemimpin dakwah yang sabar akan
mampu mengatasi rintangan dengan lebih baik dan efektif. Selain itu, kesabaran juga
akan membantu seorang pemimpin dakwah dalam memahami umatnya secara lebih
baik dan memberikan bantuan yang diperlukan.
6. Kepedulian
Seorang pemimpin dakwah harus memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap
umatnya. Seorang pemimpin dakwah yang peduli akan mampu memahami kebutuhan
umatnya dan memberikan bantuan yang diperlukan. Selain itu, kepemimpinan yang
peduli juga akan memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari umatnya.

11
7. Kreativitas
Seorang pemimpin dakwah harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam
menyampaikan pesan dakwah, sehingga pesan dapat disampaikan dengan cara yang
menarik dan efektif.
Kesimpulannya, seorang pemimpin dakwah harus memiliki beberapa syarat atau
kualitas yang penting seperti keilmuan agama, kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan
yang baik, kejujuran, kesabaran, kepedulian, dan kreativitas. Dengan memiliki kualitas-
kualitas tersebut, seorang pemimpin dakwah dapat lebih efektif dalam menjalankan
tugasnya untuk membimbing umat dalam menjalani ajaran Islam dan meraih kesuksesan
di dunia dan akhirat.

5. kepemimpinan dakwah yang efektif

Dalam memahami kepemimpinan dakwah yang efektif, perlu dipahami bahwa


kepemimpinan dakwah bukan sekadar tentang memimpin atau mengajarkan ajaran agama
secara umum, tetapi juga tentang membimbing umat untuk memperbaiki diri, memperkuat
keimanan, dan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.
Kepemimpinan dakwah yang efektif adalah kemampuan seorang pemimpin dalam
membimbing dan mengarahkan umat Islam untuk mengamalkan ajaran agama secara
konsisten, kreatif, dan inovatif. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk menjadi
seorang pemimpin dakwah yang efektif antara lain:
1. Kualitas keilmuan yang baik Seorang pemimpin dakwah harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman agama yang memadai sehingga dapat memberikan pemahaman yang
benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
2. Kemampuan berkomunikasi yang efektif Seorang pemimpin dakwah harus mampu
berkomunikasi dengan umat Islam dengan bahasa yang mudah dipahami dan
menginspirasi. Komunikasi yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan dan
kedekatan dengan umat.

12
3. Kepemimpinan yang baik Seorang pemimpin dakwah harus memiliki kualitas
kepemimpinan yang baik, seperti adil, bertanggung jawab, visioner, dan dapat
memotivasi umat untuk mengembangkan diri.
4. Kejujuran Seorang pemimpin dakwah harus jujur dalam memberikan pengajaran dan
menghargai umat dengan tidak berbohong atau menipu.
5. Kesabaran Seorang pemimpin dakwah harus sabar dalam menghadapi perbedaan
pendapat, kegagalan, atau tantangan yang dihadapi dalam membimbing umat.
6. Kepedulian Seorang pemimpin dakwah harus memiliki rasa empati dan peduli terhadap
kebutuhan umat dan mampu memberikan solusi yang sesuai dengan konteks dan
kondisi umat.
7. Kreativitas Seorang pemimpin dakwah harus memiliki kreativitas dalam memberikan
pengajaran, membimbing, dan memotivasi umat untuk meningkatkan pengamalan
ajaran Islam.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin dakwah harus mampu memahami
kondisi dan kebutuhan umat, serta mampu memberikan solusi yang tepat dan sesuai dengan
konteks umat. Selain itu, seorang pemimpin dakwah harus memiliki visi dan tujuan yang
jelas dalam membimbing umat, sehingga umat dapat memahami dan mengikuti arahan
yang diberikan.
Penting juga bagi seorang pemimpin dakwah untuk membangun hubungan yang baik
dengan umat, dengan cara mendengarkan, memahami, dan menghargai umat. Dalam
membangun hubungan yang baik, seorang pemimpin dakwah juga harus mampu mengatasi
konflik yang mungkin timbul dan memperkuat solidaritas umat.
Dalam era digital seperti sekarang, penggunaan teknologi menjadi hal yang sangat
penting dalam memperluas jangkauan dakwah. Seorang pemimpin dakwah harus mampu
menguasai teknologi informasi dan komunikasi agar dapat mempercepat penyebaran
pesan-pesan keislaman.
Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, seorang pemimpin dakwah dapat
menjadi efektif dalam menjalankan tugasnya dalam membimbing umat Islam untuk
memperkuat keimanan, meningkatkan amal ibadah, dan meraih kesuksesan di dunia dan
akhirat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan dakwah adalah kemampuan dan keahlian seseorang dalam
memimpin dan mengarahkan umat Islam dalam melaksanakan dakwah, yaitu upaya
menyampaikan ajaran Islam secara luas dan menyeluruh kepada masyarakat umum dengan
cara yang efektif dan bermanfaat.
Seorang pemimpin dakwah yang baik harus memiliki pemahaman dan pengamalan
ajaran Islam serta memahami kondisi sosial dan kultural masyarakat yang menjadi
sasarannya. Selain itu, pemimpin dakwah yang baik juga harus mampu berkomunikasi
dengan baik dan menginspirasi umat Islam untuk terlibat dalam kegiatan dakwah.
Pemimpin dakwah juga harus memperhatikan kesejahteraan umat dan mengambil
langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi sosial yang ada. Dalam kesimpulannya,
kepemimpinan dakwah bertujuan untuk mengajak umat Islam dalam memperbaiki diri dan
masyarakat secara luas melalui penyampaian ajaran Islam dengan cara yang tepat dan
efektif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, R. S. (2020). Kepemimpinan Partisipatif dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan.


Surabaya: Universitas Airlangga.

Fahmi, M. (2019). Kepemimpinan Visioner dalam Meningkatkan Inovasi Organisasi. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Haris, A., Zainuddin, H., & Hadi, M. S. (2021). Kepemimpinan dalam Gerakan Tabligh: Studi
Kasus di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Iqbal, M. (2020). Peran Kepemimpinan Dakwah dalam Membentuk Karakter Umat. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurmandi, A. (2017). Kepemimpinan dalam Dakwah: Perspektif Komunikasi Islam.


Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Wibowo, H. (2018). Kepemimpinan Transformasional dalam Organisasi. Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada.

Wijaya, F. R., & Setiawan, C. (2019). Kepemimpinan Transformasional dalam Konteks


Organisasi Publik: Tinjauan Teori dan Aplikasinya di Indonesia. Jurnal Bina Praja: Journal
of Home Affairs Governance, 11(1), 1-11. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

15
16

Anda mungkin juga menyukai